cover
Contact Name
Irawan Wibisono
Contact Email
irawan@akfis-whs.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
irawan@akfis-whs.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
ISSN : 25488716     EISSN : 25992791     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Fisioterapi & Rehabilitasi, a publication from the Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang, is a peer-reviewed online journal with biannual print on demand compilation of issues published. Editors invite researchers and practitioners in the field of physiotherapy to pour the results of library research studies, theoretical ideas or applications as well as critical analysis studies in order to improve professional self and responsibility for the development and progress of nation education especially in the world of physiotherapy.
Arjuna Subject : -
Articles 125 Documents
PENGARUH MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA OSTEOARTHRITIS GENU Didik Purnomo; Zainal Abidin; Riza Dwi Wicaksono
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.801 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v1i2.55

Abstract

Latar Belakang : Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, pravalensi penyakit sendi berdasarkan diagnosa kesehatan di Indonesia 11,9% dan berdasarkan gejala 24,7%. Pravalensi berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan tertinggi di bali 19,3% sedangkan berdasarkan gejala tertinggi di Nusa Tenggara Timur 33,1%, jawa barat 32,1%, DKI Jakarta 21,8% jika dilihat dari karakteristik umur , pravalensi tertinggi pada umur ≥ 75 tahun (54,8%) penderita wanita juga lebih banyak (27,5%) dibandingkan dengan pria (21,8%)(Riskesdas, 2013) Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. H. Soewondo kendal pada bulan November 2017 dengan menggunakan sampel sebanyak 8 orang partisipan dengan metode quasi eksperimen jenis pretest-posttest. Tujuan : mengetahui pengaruh penggunaan Micro Wave Diathermy, Latihan aktif, Resisted active exercise dan Hold Relax pada osteoarthritis genu Hasil : uji normalitas data dengan saphiro-wilk test mendapatkan hasil distribusi data normal dengan nilai sig. untuk VAS sebelum terapi 0.168, VAS sesudah terapi 0.273, LGS sebelum terapi 0.592, LGS sesudah terapi 0.476, skor Jette sebelum terapi 0.507 dan skor Jette setelah terapi 0.501. uji hipotesis menggunakan paired sample t test didapatkan hasil berupa perubahan signifikan antara sebelum terapi dibandingkan dengan setelah terapi ditunjukan dengan sig. (2-tailed) untuk VAS 0,000, sig. (2-tailed) untuk LGS 0,001 dan sig. (2-tailed) untuk skor Jette 0,000. Kesimpulan : intervensi fisioterapi berupa Micro Wave Diathermy, Latihan aktif, Resisted active exercise dan Hold Relax terbukti mampu menurunkan derajat nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi dan Kemampuan fungsional aktivitas lutut partisipan.
PENGARUH INFRA RED, MASSAGE DAN MIRROR EXERCISE PADA BELL'S PALSY Zainal Abidin; Kuswardani .; Dicky Haryanto
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.768 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v1i2.56

Abstract

Latar belakang : Prevalensi Bell’s Palsy (BP) di beberapa negara cukup tinggi. Di Inggris dan Amerika berturut-turut 22,4 dan 22,8 penderita per 100,000 penduduk per tahun. Di Belanda (1987) 1 penderita per 5000 orang dewasa dan 1 penderita per 20,000 anak per tahun. Data yang dikumpulkan di 4 buah rumah sakit di Indonesia diperoleh frekuensi BP sebesar 19,55% dari seluruh kasus neuropati, dan terbanyak terjadi pada usia 21-30 tahun. Penderita diabetes mempunyai resiko 29% lebih tinggi, dibanding non-diabetes. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen jenis pretest-posttest. Intervensi yang diberikan berupa terapi infra red, massage dan mirror exercise. Tujuan : tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan infra red, massage dan mirror exercise pada bell’s palsy Hasil : hasil uji normalitas menunjukkan bahwa penelitian ini memiliki distribusi data normal karena nilai sig. untuk Ugo fish score sebelum terapi 0.652 dan untuk setelah terapi 0.95 yang berada pada > 0,05. Sedangkan untuk uji hipotesis didapatkan nilai sig. 2 tailed sebesar 0,000 yang berada pada < 0,05 sebagai batas kritis, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Maka hasil terapi ini menunjukkan terjadi peningkatan nilai kekuatan otot wajah yang signifikan antara sebelum dengan sesudah terapi. Kesimpulan : Pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa penggunaan infra red, massage dan mirror exercise efektif dalam meningkatkan kekuatan otot serta perbaikan nervus facialis partisipan.
PENGARUH MICRO WAVE DIATHERMY DAN WILLIAM FLEKSI EXERCISE PADA LOW BACK PAIN E.C. SPONDYLOSIS Akhmad Alfajri Amin; Zainal Abidin; Wiwik Yuspiati
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.665 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v1i2.57

Abstract

Latar Belakang : Low Back Pain di Indonesia diperkirakan jumlahnya hampir 90% penduduk pernah mengalami LBP dalam siklus kehidupan dan LBP merupakan keluhan nomer dua yang sering muncul setelah keluhan pada gangguan sistem pernafasan. Angka kejadian LBP di Indonesia tidak diketahui, namun di perkirakan angka parevalensi nyeri punggung bervariasi antara 7,6% sampai 37%. Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. H.Soewondo Kendal pada bulan November 2016 dengan mengambil sampel sebanyak 8 orang partisipan. Metode penelitian dengan quasi eksperimen dengan pretest-posttest. Intervensi yang diberikan berupa Micro Wave Diathermy dan William Fleksi. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan micro wave diathermy, dan terapi latihan dengan teknik william fleksi pada kasus low back pain et causa spondylosis. Hasil : Hasil uji normlaitas nilai VAS sebelum terapi sig. 0.857, nilai VAS setelah terapi sig. 0.857, nilai ODI sebelum terapi sig. 0.425 dan nilai ODI sesudah terapi sebesar 0.863, maka data tersebut berada pada > 0,05. Hal ini berarti distribusi data hasil penelitian ini normal, sedangkan untuk uji hipotesis didapatkan sig. 2 tailed untuk uji hipotesis nilai VAS adalah 0.005 dan untuk skor ODI sebesar 0,002., maka data tersebut berada pada <0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang signifikan untuk penurunan derajat nyeri dan peningkatan aktivitas fungsional partisipan. Kesimpulan : Penelitian membuktikan bahwa intervensi yang diberikan berupa Micro Wave Diathermy dan William Fleksi efektif dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan aktivitas fungsional pasien dengan low back pain et causa spondylosis.
PENGARUH ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN PADA CARPAL TUNNEL SYNDROME Didik Purnomo; Akhmad Alfajri Amin; Redita Cahyani Ardiningsih
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.747 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v1i2.58

Abstract

Latar Belakang : Di Indonesia, prevalensi CTS antara 5,6% sampai dengan 15%. Penelitian Harsono pada pekerja suatu perusahaan ban di Indonesia melaporkan prevalensi CTS pada pekerja sebesar 12,7%. Penelitian ini dilakukan di RSUD dr.R.Soetijono Blora menggunakan sampel sebanyak 8 orang partisipan dengan metode quasi eksperimen jenis pretest-posttest. Intervensi yang diberikan berupa ultrasound dan terapi latihan. Tujuan : untuk mengetahui pengaruh ultrasound dan terapi latihan pada carpal tunnel syndrome Hasil : uji normalitas dengan saphiro wilk test didapatkan nilai sig VAS sebelum terapi 0.522, nilai sig VAS sesudah terapi 0.120, nilai sig MMT sebelum terapi 0.297, nilai sig MMT sesudah terapi 0.142, nilai sig WHDI sebelum terapi 0.988 dan nilai sig WHDI sesudah terapi 0.626 karena seluruh nilai sig. >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti distribusi data pada penelitian ini normal. Uji hipotesis dengan paired sample t test mendapatkan hasil untuk nilai VAS sig. 2 tailed sebesar 0,002, untuk nilai MMT sig. 2 tailed sebesar 0,005 dan untuk nilai WHDI sig. 2 tailed sebesar 0,001 dengan sig. 2 tailed < 0,05 berarti Ho ditolak Ha diterima, menunjukkan terjadi perubahan yang signifikan untuk penurunan derajat nyeri, peningkatan kekuatan otot fleksor wrist dan peningkatan fungsional aktivitas partisipan. Kesimpulan : intervensi yang diberikan berupa ultrasound dan terapi latihan berpengaruh dalam menurunkan derajat nyeri, meningkatkan kekuatan otot fleksor wrist dan kemampauan aktivitas fungsional partisipan.
PENGARUH INFRA RED, ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN PADA POST RELEASE DE QUERVAIN'S SYNDROME Didik Purnomo; Suci Amanati; Nurul Sholikah
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.189 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v1i2.59

Abstract

Latar belakang : Di Indonesia dari hasil survei sementara di rental di desa Bener, Kecamatan ngrampal, Kabupaten Sragen. Pada 20 orang penggemar play station ada 5 orang terindikasi De Quervain Syndrome atau 25% dari sampel yang terindikasi dengan keluhan ibu jarinya merasa baal, kesemutan dan nyeri bila digerakkan (Hidayat, 2011). Penelitian ini dilakukan di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang pada bulan Desember 2017 dengan jumlah partisipan 8 orang. Metode penelitian dengan quasi eksperimen jenis pretest-posttest. Intervensi yang diberikan berupa infra red, ultrasound dan terapi latihan. Tujuan : Mengetahui pengaruh penggunaan Ultrasound dan terapi latihan pada post release de quervain’s syndrome Hasil : Hasil uji normalitas dengan saphiro wilk test nilai sig. VAS sebelum terapi 0.408, nilai sig. VAS setelah terapi 0.408, nilai sig. MMT sebelum terapi 0.129, nilai sig. MMT sesudah terapi 0.383, nilai sig. WHDI sebelum terapi 0.638 dan nilai sig. WHDI setelah terapi 0.456. berdasarkan data tersebut sig. memiliki nilai > 0,05. Hal ini berarti distribusi data tersebut normal. Uji hipotesis dengan paired sample t test nilai sig 2-tailed untuk nilai VAS sebesar 0.001, nilai sig 2-tailed untuk nilai MMT sebesar 0.004 dan nilai sig 2-tailed untuk skor WHDI sebesar 0.000, maka nilai sig 2 tailed seluruh data <0,05 berarti terjadi perubahan yag signifikan untuk penurunan derajat nyeri, peningkatan kekuatan otot dan peningkatan aktivitas fungsional partisipan. Kesimpulan : Penggunaan infra red, ultrasound dan terapi latihan efektif pada kasus post release de quervain's syndrome karena terjadi penurunan derajat nyeri, peningkatan kekuatan otot dan peningkatan aktivitas fungsional partisipan.
PENGARUH TERAPI LATIHAN PADA POST ORIF DENGAN PLATE AND SCREW NEGLECTED CLOSE FRACTURE FEMUR Didik Purnomo; Kuswardani .; Ristya Mutiara Asyita
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.614 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v1i2.60

Abstract

Latar belakang : kasus fraktur di indonesia, fraktur pada ekstremitas bawah akibat kecelakaan memiliki prevalensi yang paling tinggi diantara fraktur lainnya yaitu sekitar 46,2%. Dari 45.987 orang dengan kasus fraktur ekstremitas bawah akibat kecelakaan, 19.629 orang mengalami fraktur pada tulang femur, 14.027 orang mengalami fraktur cruris, 3.775 orang mengalami fraktur tibia, 9702 orang mengalami fraktur pada tulang-tulang kecil di kaki dan 336 orang mengalami fraktur fibula. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Ortopedi Prof.dr.R.Soeharso dengan menggunakan sampel sebanyak 8 orang partisipan dengan menggunakan metode quasi eksperimen jenis pretest-posttest. Intervensi yang diberikan adalah terapi latihan. Tujuan : mengetahui pengaruh terapi latihan pada post ORIF dengan Plate and screw neglected close fracture femur Hasil : hasil uji normalitas dengan saphiro wilk test sig nilai VAS sebelum terapi 0.338, sig nilai VAS sesudah terapi 0.775, sig indeks Barthel sebelum terapi 0.728 dan sig indeks Barthel sesudah terapi 0.970. dengan batas kritis 0,05 sedangkan nilai sig data berada pada>0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti distribusi data normal. hasil uji hipotesis nilai VAS pada tabel 5 didapatkan nilai sig 2-tailed sebesar 0.002 sedangkan untuk indeks barthel pada tabel 6 didapatkan nilai sig 2 tailed sebesar 0.000 dengan nilai kritis 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga pada penelitian ini terjadi perubahan yang signifikan untuk penurunan derajat nyeri dan peningkatan aktivitas fungsional partisipan. Kesimpulan : intervensi berupa terapi latihan pada kondisi post ORIF fracture femur efektif dalam menurunkan derajat nyeri dan meningkatkan aktivitas fungsional partisipan.
PENGARUH NEBULIZER, INFRARED DAN TERAPI LATIHAN PADA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) ET CAUSA ASMA BRONKIAL Didik Purnomo; Zainal Abidin; Rio Ardianto
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.518 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v1i2.61

Abstract

Latar Belakang : Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Kota Semarang prevalensi tahun 2011 sekitar 4249 kasus, tahun 2012 sekitar 1342 kasus, tahun 2013 sekitar 820 kasus, dan tahun 2014 sekitar kasus, berdasarkan kematian kasus Penyakit Paru Obstruktif di Kota Semarang prevalensi dari tahun 2010 sekitar 36 orang, pada tahun 2011 sekitar 36 orang, tahun 2012 sekitar 66 orang, tahun 2013 sekitar 81 orang, dan tahun 2014 sekitar 54 orang. Penelitian ini dilakukan di RSUD KRMT Wongsonegoro pada bulan Mei 2017 dengan mengambil sampel sebanyak 8 orang partisipan sedangkan metode quasi eksperimen jenis pretest-posttest. Intervensi yang diberikan berupa infrared, nebulizer dan terapi latihan. Tujuan : Menegetahui pengaruh penggunaan infrared, nebulizer dan terapi latihan pada kasus PPOK et causa asma Bronkial. Hasil : Uji normalitas dengan saphiro wilk test nilai sig. respiratory rate sebelum dilakukan terapi 0.634, nilai sig. respiratory rate sesudah dilakukan terapi 0.139, nilai sig. Skala Borg sebelum dilakukan terapi 0.522 dan Skala Borg sesudah dilakukan terapi 0.098 maka nilai sig. > 0,05 Hal ini berarti distribusi data normal. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan paired sample t test dengan hasil sig 2 tailed untuk respiratory rate 0,007 sedangkan nilai sig skala Borg 2 tailed sebesar 0,001. Maka nilai sig 2 tailed <0,05. Hal ini berarti terjadi perubahan yang signifikan pada partisipan setelah diberikan terapi. Kesimpulan : intervensi yang diberikan berupa penggunaan infrared, nebulizer dan terapi latihan. Terbukti efektif dalam memperbaiki respiratory rate dan mengurangi sesak napas pada kasus PPOK et causa asma bronkial.
PENGARUH MIKRO WAVE DIATERMI TERAPI MANUAL DAN TERAPI LATIHAN PADA FROZEN SHOULDER ET CAUSA CAPSULITIS ADHESIVA Didik Purnomo; Akhmad Alfajri Amin; Purwanto .
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.912 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v1i2.62

Abstract

Latar belakang : Hasil penelitian RSUP dr. Kariadi Semarang di dapatkan hasil bahwa frozen shoulder berdasarkan usia dapat diketahui bahwa responden sebagian besar adalah lansia akhir berjumlah 13 orang (52%), perempuan berjumlah 17 orang (68%), anak SMA berjumlah 11 orang (44%), serta menderita frozen sholder <6 bulan berjumlah 24 orang (96%). Penelitian ini dilakukan di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus pada bulan April 2017 dengan mengambil sampel sebanyak 8 orang partisipan. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan jenis pretest-posttest. Intervensi yang diberikan berupa micro wave diathermy, terapi manipulasi dan terapi latihan. Tujuan : Mengetahui pengaruh micro wave diathermy, terapi manual dan terapi latihan pada frozen shoulder et causa capsulitis adhesiva. Hasil : hasil uji normalitas data dengan saphiro wilk test mendapatkan hasil nilai sig. VAS sebelum terapi sebesar 0.557, nilai sig. VAS sesudah terapi sebesar 0.239, nilai sig. SPADI sebelum terapi sebesar 0.622 dan skor SPADI sesudah terapi 0.335 berarti distribusi data tersebut normal. Uji hipotesis menggunakan paired sample t test dengan hasil yang tampak pada tabel 6. Terlihat nilai sig 2 tailed untuk nilai VAS sebesar 0,00 dan sig 2 tailed untuk skor SPADI sebesar 0,000 sedangkan batas kritis 0,05 Dengan demikian hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan yang signifikan pada penurunan derajat nyeri pasien dan peningkatan aktivitas fungsional partisipan. Kesimpulan : pemberian terapi dengan menggunakan micro wave diathermy, terapi manipuasi dan terapi latihan efektif dalam menurunkan derajat nyeri dan meningkatkan kemampuan aktivitas fungional partisipan
PENGARUH TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI PEMASANGAN ILIZAROV PADA FRAKTUR TIBIA Akhmad Alfajri Amin; Didik Purnomo; Wahyudi Nyono Putra
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.726 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v1i2.63

Abstract

Latar Belakang : Studi pendahuluan selama 2 minggu di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, didapatkan data bahwa fraktur menjadi diagnosa sepuluh besar penyakit periode 1 Januari 2012 sampai 30 September 2013. Penggunaan fiksasi eksternal periode Juli-Oktober 2013, sebanyak 34 pasien (rata-rata 8 pasien per bulan), dengan pembagian penggunaan OREF sebanyak 28 pasien dan penggunaan Ilizarovfixator sebanyak 6 pasien. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada bulan April 2017 dengan mengambil sampel sebanyak 8 partisipan dengan metode quasi eksperimen dengan jenis pretest-posttest. Intervensi yang diberikan pada penelitian ini menggunakan terapi latihan. Tujuan : Mengetahui pengaruh terapi latihan pada post operasi pemasangan ilizarov pada fraktur tibia. Hasil : Uji normalitas menggunakan saphiro wilk tes dengan nilai sig. VAS sebelum terapi sebesar 0.925, nilai sig. VAS sesudah terapi sebesar 0.563, nilai sig. indeks Barthel sebelum terapi sebesar 0.407 dan nilai sig. indeks Barthel sesudah terapi sebesar 0.245. Dengan demikin Ho diterima dan Ha ditolak maka distribusi data pada tabel tersebut normal. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan paired sample t test dengan hasil sig 2 tailed sebesar 0,000. Dengan demikian maka terjadi penurunan derajat nyeri yang signifikan pada partisipan. Uji hipotesis untuk indeks Barthel. Mendapatkan hasil sig 2 tailed sebesar 0,000. Dengan demikian maka terjadi peningkatan kemampuan aktivitas fungsional yang signifikan pada partisipan. Kesimpulan : penggunaan terapi latihan pada partisipan efektif dalam menurunkan derajat nyeri dan meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional pasien.
PENGARUH TERAPI LATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGIA Didik Purnomo; Kuswardani Kuswardani; Rizka Novitasari
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.048 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v2i1.41

Abstract

Latar Belakang :. Instansi kesehatan di Indonesia telah mendata diantaranya YPAC Cabang Semarang dengan jumlah anak terdiagnosa Cerebral Palsy pada tahun 2008 sebanyak 41 anak, tahun 2009 sebanyak 36 anak, pada tahun 2010 sebanyak 39 anak, pada tahun 2011 sebanyak 41 anak, pada tahun 2012 sebanyak 47 anak, pada tahun 2013 sebanyak 47 anak, pada tahun 2014 sebanyak 50 anak, pada tahun 2015 sebanyak 56 anak, pada tahun 2016 sebanyak 78 anak (YPAC Cabang Semarang,2016). Penelitian dilakukan di YPAC semarang pada bulan November 2017 sebanyak 8 orang partisipan dengan tindakan fisioterapi menggunakan konsep bobath dengan teknik inhibisi, fasilitasi dan stimulasi. Penelitian menggunakan metode pretest-posttest dengan quasi eksperimen Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh terapi latihan dengan metode Bobath Exercise dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada pasien Cerebral Palsy Diplegia Spastic. Hasil : Setelah dilakukan terapi didapatkan hasil adalah tidak ada peningkatan kemampuan fungsional pasien berdasarkan hasil uji paired sample t test didapatkan nilai p (sig) sebesar 0.080 yang berada dibawah batas kritis yaitu >0,05 sehingga Ho diterima sedangkan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi peningkatan yang signifikan antara sebelum dengan sesudah terapi. Kesimpulan : Terapi latihan dengan metode Bobath Exercise seperti inhibisi dan fasilitasi, latihan dengan easy stand dan latihan berjalan pada paralel bar serta pemberian edukasi epada partisipan belum dapat menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan fungsional partisipan, keberhasilan terapi juga membutuhkan kerja sama yang aik antara pasien, orang tua pasien dengan terapi dan durasi waktu terapi juga mempengaruhi keberhasilan dalam pelaksanaan terapi.

Page 5 of 13 | Total Record : 125