cover
Contact Name
Irawan Wibisono
Contact Email
irawan@akfis-whs.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
irawan@akfis-whs.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
ISSN : 25488716     EISSN : 25992791     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Fisioterapi & Rehabilitasi, a publication from the Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang, is a peer-reviewed online journal with biannual print on demand compilation of issues published. Editors invite researchers and practitioners in the field of physiotherapy to pour the results of library research studies, theoretical ideas or applications as well as critical analysis studies in order to improve professional self and responsibility for the development and progress of nation education especially in the world of physiotherapy.
Arjuna Subject : -
Articles 125 Documents
PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FASCILITATION STRETCHING LEBIH EFEKTIF DALAM MENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL DARIPADA STATIC STRETCHING PADA PENDERITA OSTEOARTHRITIS LUTUT ummy aisyah nurhayati
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.014 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v3i2.89

Abstract

Latar belakang: osteoatrhtitis lutut merupakan proses degeneratif yang sering menyebabkan penurunan aktivitas fungsional. Stretching adalah satu teknik yang dipakai dalam mengatasi penurunan aktivitas fungsional. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui PNF stretching lebih efektif dalam meningkatkan aktivitas fungsional daripada static stretching pada penderita osteoarthritis lutut. Metode: rancangan penelitian ini eksperimental dengan rancangan randomized pre-test and post-test group design. Subjek penelitian adalah 40 orang penderita osteoarthritis lutut grade I-II yang dibagi dua kelompok. Kelompok 1 diberikan PNF stretching dan Kelompok 2 diberikan statis stretching. Penelitian ini dilakukan 3 kali seminggu selama 4 minggu dengan skala WOMAC. Hasil: hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas fungsional sebelum dan sesudah perlakuan dengan rerata 62,93±0,67 dan 37,26±0,51 dengan nilai p=0,00. Pada Kelompok 2 didapatkan rerata sebelum dan sesudah perlakuan yaitu 62,86±1,03 dan 45,22±1,26 dengan nilai p=0,00. Artinya, Kelompok 1 dan kelompok 2 sama-sama terjadi peningkatkan aktivitas fungsional secara bermakna. Dari uji independent t-test didapatkan nilai p=0,00 yang berarti ada perbedaan pengaruh pemberian PNF setretching dan static setretching dalam meningkatan aktivitas fungsioanal pada penderita osteoatrhritis lutut dengan selisih rerata Kelompok 1 sebesar 25,66% dan Kelompok 2 sebesar 17,66%. Simpulan: PNF stretching lebih efektif dalam meningkatkan aktivitas fungsional daripada static stretching pada penderita osteoarthritis lutut. Saran: Penelitian ini diharapkan mampu diaplikasikan dalam klinis untuk meningkatkan aktivitas fungsional pada penderia osteoarthritis lutut.
PENGARUH DUAL-TASK TRAINING (MOTOR-COGNITIVE) TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA ANAK USIA SEKOLAH Eka - Lestari
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.364 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i1.90

Abstract

ABSTRAK Anak usia sekolah merupakan masa anak terjun ke dalam lingkungan sosial yang lebih luas dan mulai menghadapi tugas-tugas baru. Perkembangan anak pada masa ini harus selalu diperhatikan, mulai dari perkembangan kognitif, motorik, sensorik, fisik, bahasa, dan emosional anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dual-task training (motor-cognitive) terhadap perubahan memori jangka pendek pada anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan jenis rancangan time series experimental design (post-test setiap minggu dilakukan). Subyek penelitian yaitu anak usia 10-11 tahun di SD Inpres Kera-Kera, Makassar yang dalam kondisi sehat baik secara fisik dan mental, memiliki IMT normal dan tidak mengalami gangguan keseimbangan. Jumlah repsonden sebanyak 30 orang (diluar dropout) dan menjalani pelatihan dual-task training selama 4 minggu (12 kali perlakuan). Hasil penelitian setelah dilakukan uji normalitas Shapiro Wilk diperoleh sebaran data tidak normal (p<0,05), kemudian dilakukan uji hipotesis menggunakan uji Friedman+Pos Hoc Wilcoxon dan diperoleh nilai signifikan p=0,000 (p<0,05). Hasil analisis data yang dillihat mulai dari pretest, post-test 1, post-test 2, post-test 3, dan post-test 4 menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh dual-task training (motor-cognitive) terhadap perubahan memori jangka pendek pada anak usia sekolah. Kata Kunci: dual-task training, memori jangka pendek, anak usia sekolah, digit span test ABSTRACT School-age children are the childhood years of plunging into the wider social environment and start facing new tasks. The child's development period must always be considered, starting from cognitive, motoric, sensory, physical, language, and emotional development of children. This study aims to determine the effect of dual-task training (motor-cognitive) on changes in short-term memory in school-age children. This study uses a quasi-experimental design with the type of experimental time series design (post-test every week is done). The research subjects were children aged 10-11 years in SD Inpres Kera-Kera, Makassar who were in good health both physically and mentally, had a normal BMI and had no impaired balance.. The number of respondents was 30 peoples (out of dropout) and underwent dual-task training for 4 weeks (12 times treatments). The results of this study after Shapiro Wilk normality test obtained abnormal distribution of data (p <0.05), then carried out hypothesis testing using Friedman + Pos Hoc Wilcoxon test and obtained a significant value p = 0,0001 (p <0.05). The results of the data analysis starting from the pretest, post-test 1, post-test 2, post-test 3 and post-test 4 showed an increase.. This shows that there is an influence of dual-task training (motor-cognitive) on changes short-term memory in school-age children. Keywords: dual-task training, short-term memory, school-age children, digit span test
TINGKAT PEMAHAMAN PELATIH FUTSAL TERHADAP PENANGANAN CEDERA ENGKEL Rahmat Sanusi
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.293 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i1.91

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman pelatih futsal terhadap penanganan cedera engkel. Metode penelitian ini adalah deskriptif. Instrumen penelitian melibatkan penyebaran angket, wawancara dan tes unjuk kerja dengan subjek penelitian sebanyak 27 orang. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil analisa data menunjukkan diperoleh nilai mean 2.37 untuk pengetahuan teori dan 2.24 untuk pengetahuan praktek dengan kategori “cukup”. Dapat disimpulkan masih rendahnya pengetahuan pelatih dalam penanganan cedera engkel. Kata Kunci: Pemahaman, Cedera, Pelatih dan Engkel ABSTRACT This study aims to investigation the level of coaches understanding coaches in handling ankle injuries. This research method is descriptive. Involving research instruments the distribution of questionnaires, interviews and performance tests with 27 subjects. The data obtained were analyzed using descriptive statistics. The results of data analysis showed an average value of 2.37 for theoretical knowledge and 2.24 for practical knowledge in the "sufficient" category. It can be concluded that it is still low understanding of coaches on handling ankle injuries. Key Word: Understanding, Injuries, Coach & ankle
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN GAME ONLINE TERHADAP RESIKO KEJADIAN DE QUERVAIN SYNDROME PADA PEMAIN GAMES ONLINE SMARTPHONE DI KOTA MAKASSAR Nur Hardiyanty; Nurfatri Ramadani Am.Ramli; Aco Tang
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.399 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i1.92

Abstract

ABSTRAK De Quervain Syndrome merupakan salah satu repetitive strain injury yang melibatkan aktivitas ibu jari yang berulang. Salah satu tanda dan gejala yang sering dirasakan oleh penderita De Quervain Syndrome adalah nyeri pada ibu jari dan pembengkakan pada sisi ibu jari. Penggunaan game online pada smartphone secara tidak langsung dapat meningkatkan aktivitas pada ibu jari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan game online smartphone terhadapat kejadian De Quervain Syndrome pada pemain game online smartphone di kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskiptif dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Non-Random Sampling. Data sampel yang mengalami kejadian De Quervain Syndrome diperoleh melalui pengambilan form data responden dan pemeriksaan finkelstein test dan WHAT test. Analisis data menggunakan uji Spearman’s rho dan analisis bivariat korelasional. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan lemah namun bermakna antara intensitas penggunaan game online smartphone dan kejadian De Quervain Syndrome (p=0.049). Kata Kunci: Game online smartphone, De Quervain, Finkelstein Test,WHAT Test ABSTRACT De Quervain Syndrome is a repetitive strain injury that involves repeated thumb activity. The sign and symptom that is often felt by people with De Quervain Syndrome are thumb pain and swelling on the side of the thumb. The use of online games on smartphones can indirectly increase activity on the thumb. This study aims to determine the relationship between the intensity of the use of smartphone online games to the incidence of De Quervain Syndrome in smartphone online game players in the city of Makassar. This study is an descriptive study with a cross sectional research design. The sampling technique is Purposive Non-Random Sampling. Sample data that experienced De Quervain Syndrome were obtained through taking respondent data form and finkelstein test and WHAT test. Data analysis using Spearman’s rho test and correlational bivariate analysis. The results of the study showed that There is a weak but significant relationship between the intensity of the use of online smartphone games with the incidence of De Quervain Syndrome in smartphone online game users (p=0.049). Keywords: Smartphone Online Game, De Quervain, Finkelstein Test,WHAT Test
PENGARUH KINESIO TAPING TERHADAP PENINGKATAN FLEKSIBILITAS PADA ORANG LANJUT USIA (LANSIA) Eko Prabowo
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.963 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i1.96

Abstract

Pendahuluan : Peningkatan jumlah lansia merupakan salah satu indikator keberhasilan pencapaian pembangunan secara global dan nasional. Peningkatana jumlah lansia menyebabakan peningkatan beban pada usia produktif (15 -59 tahun). Pada tahun 2012, di jakarta jumlah lansia sekitar 5,24% dari jumlah penduduk Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkajiPengaruh Kinesio Taping terhadap Peningkatan Fleksibilitas Orang Lansia Metode :Penelitian ini adalah penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi eksperimental dengan pengukuran dilakukan pada saat sebelum dan sesudah perlakuan dengan rancangan pre test and post test tanpa control groupyang dirancang untuk mengetahui pengaruhKinesio Taping dapat meningkatkan fleksibilitas pada orang lanjut usia.Penelitian dilakukan di PSTW Budi Mulia 3 Jakarta. Sampel yang digunakan yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi Hasil :Sampel yang diperoleh berjumlah 23 orang. Dilakukan uji analisis univariat dan bivariat. Data berdistribusi normal. Hasil uji pada kelompok perlakuan dengan nilai p = 0,000 berarti p<0,005 maka terjadi pengaruh Kinesio Taping terhadap peningkatan fleksibilitas lansia Kesimpulan : Penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Kinesio Taping terhadap peningkatan fleksibilitas lansia.
ULTRASOUND, TENS DAN KINESIOTAPING MENINGKATKAN AKTIFITAS FUNGSIONAL PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT Indah Pramita
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.711 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i1.97

Abstract

Osteoarthritis (OA) Lutut adalah gangguan degeneratif pada sendi lutut yang megakibatkan nyeri dan gangguan gerak. Timbulnya nyeri tersebut mengakibatkan penurunan aktifitas fungsional pada pasien OA lutut. Penanganan Fisioterapi di Rumah Sakit selama ini masih menggunakan modalitas alat dengan Ultrasound dan TENS untuk menurunkan nyeri. Kinesiotaping (KT) adalah sebuah alternatif terapi dengan menggunakan plester elastis untuk memberikan stimulasi pada otot yang mengalami penurunan kekuatan. Dengan adanya peningkatan kekuatan otot pada pasien OA lutut diharapkan mampu menurunkan nyeri serta meningkatkan aktifitas fungsional pada pasien OA lutut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek pemberian Ultrasound, TENS, dan kinesiotaping dalam meningkatkan aktifitas fungsional pada osteoarthritis lutut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre eksperimental dengan desain pre tes post tes control group desain. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien oateoarthritis lutut yang disaring berdasar kriteria inklusi, eksklusi yaitu 20 sampel, dibagi menjadi 2 kelompok. Uji analisis antar kelompok menggunakan uji independent t test untuk melihat perbedaan antar kelompok. Hasil penelitian didapatkan nilai p=0,001 (p<0.05) yang membuktikan pemberian Ultrasound, TENS dan Kinesiotaping lebih meningkatkan aktifitas fungsional pada osteoarthritis lutut. Kata Kunci: Osteoarthritis, Kinesiotaping, Aktifitas Fungsional
ANALYSIS OF FACTORS THAT AFFECT DELAYED DEVELOPMENT IN CHILDREN AGE 12-24 MONTHS IN YOGYAKARTA HOSPITAL lailatuz laila zaidah
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.293 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i1.99

Abstract

ABSTRACT Children are the nation's next generation, so the quality of future generations depends on the quality of children's development, especially in infants aged three years (toddlers), because the first three years of life, growth and development of brain cells are still ongoing. It is said to be a golden period because infancy lasts very briefly and cannot be repeated again. It is said to be a critical period because at this time the baby is very sensitive to the environment and requires good nutrition and stimulation for growth. and its development. Between growth and development must run simultaneously. While delayed development is a developmental disorder which is usually caused by risk factors of pre-natal, natal, and post-natal. This study will identify the relationship between the behavior of providing developmental stimulation to improve children's motor development in overcoming delayed development in children aged 12-24 months, by examining using the DDST II Test (Denver Development Screening Test) II. Methods This study uses an analytic observational design with a cross sectional approach, with a multivariate analysis design. The sampling method uses purposive sampling technique with the number of research respondents as many as 60 children in the Yogyakarta PKU Hospital and the independent clinic Child Growth. The results of the nonparametric statistical analysis test with the Likelihood Ratio in gross motor development obtained significance values α = 0.01; whereas in the development of fine motor, a significance value of α = 0.01 is obtained, while in the development of language, a significance value of α = 0.00 The conclusion of this study is the relationship between the behavior of stimulation with the development of gross motor, fine motor, and language. The specific objective is to find out the behavior of development stimulation in overcoming delayed development in children aged 12-24 months Keyword: development, delayed development, developmental stimulation
PENGARUH GRASTON TECHNIQUE DAN CLOSED KINETIC CHAIN EXERCISE PADA OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA Kuswardani .; Fitratun Najizah; Nurma Oktaviani
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.099 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i1.103

Abstract

Background : The prevalence of osteoarthritis in Indonesia increases with age. The highest prevalence is at age <75 years. The incidence of osteoarthritis in Indonesia from 1990 to 2010 has increased. Per 100,000 men and women reach their peak at the 80 years old. Women reached a peak at 1,327.4 compared to men who were only 907.7. Osteoarthritis of the knee has problems such as pain, decreased ROM, edema, and decreased muscle strength, to overcome the problems in the case of knee osteoarthritis can be given physiotherapy treatment such as Graston Technique and Closed Kinetic Chain Exercise. Objective : The purpose of this study was to determine the effect of graston technique and closed kinetic chain exercise on knee dextra osteoarthritis to overcome body and function. Results : After being given physiotherapy management with a combination of graston technique and closed kinetic chain exercise in patients with knee osteoarthritis, there was a decrease in pain so that the increase in functional ability is known from the reduction of the diagram from the results of filling the WOMAC index form pre treatment with the score being post treatment in six meetings. Conclusion : The combination of graston technique and closed kinetic chain exercise has effect on reducing pain so that it can improve the functional abilities of patients with knee osteoarthritis.
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN NYERI LEHER DAN PUNGGUNG BAWAH DENGAN PEREGANGAN MANDIRI PADA PEGAWAI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 10 CAWANG Weeke Budhyanti; Lucky Anggiat; Citra Puspa Juwita
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.117 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i1.105

Abstract

Gangguan umum muskuloskeletal yang terjadi pada guru adalah nyeri leher dan nyeri punggung bawah yang disebabkan duduk atau bekerja pada posisi statis sehingga memicu terjadinya cedera tertarik berulang. Program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh Prodi Fisioterapi UKI untuk meminimalkan risiko tersebut pada para pegawai Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 10 Cawang sebagai mitra pada program ini. Metode yang akan dilakukan pada kegiatan ini adalah dengan memberikan edukasi berupa penyuluhan, pemeriksaan ketidaknyamanan, dan memberikan penanganan mandiri berupa peregangan mandiri yang diajarkan kepada guru dan dapat dilakukan secara mandiri. Kegiatan pemeriksaan umum dilakukan dengan mengisikan kuisioner. Penanganan yang diberikan adalah edukasi melalui penyuluhan dan memberikan buku panduan peregangan. Pegawai yang mengikuti penyuluhan berjumlah 29 orang. Pada pemeriksaan awal didapati 16 orang mengalami nyeri leher dan 18 orang mengalami nyeri punggung bawah. Setelah dua bulan, didapati penuruan jumlah kejadian nyeri leher dan punggung bawah sebanyak 8 orang. Sebanyak 27 dari 29 mengaku mendapat manfaat melalui program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan. Dengan pelaksanaan penyuluhan peregangan mandiri disimpulkan terdapat penurunan prevalensi kejadian nyeri leher dan nyeri punggung bawah pada pegawai SMKN 10 Cawang.
DERAJAT QUADRICEPS ANGLE MEMPENGARUHI PATELLA FEMORAL PAIN SYNDROME Adnan Faris Naufal; Dini Afriani Khasanah; Ulfa Noviyana
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.488 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i1.109

Abstract

ABSTRAK Patellofemoral pain syndrome tidak memikili definisi gejala yang jelas karena gejala dan sakit yang dirasakan pasien mungkin berbeda dan rata-rata mengganggu aktivitas fisik pasien. Salah satu konsep penting dalam patellofemoral joint adalah Q-angle. Secara teoritis, lebih tinggi Q-angle meningkatkan tarikan lateral paha depan femoris pada patella dan mempotensiasi gangguan patellofemoral. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antara nyeri lutut anterior dan Q-angle. Pengukuran pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kujala score untuk mengukur keluhan patellofemoral pain syndrome, untuk mengukur besar sudut Q-angle diukur dengan goniometer. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan Q-angle dan patellafemoral pain syndrome pada pemain bola basket wanita. Nilai p value dari Q-angle sebesar 0,024 sehingga Ho ditolak dengan nilai r = 0,579 menunjukan hubungan positif dan kekuatan korelasi yang tinggi, patellofemoral pain syndrome 0,043 dengan nilai r = 0,528 menunjukan hubungan positif dan kekuatan korelasi yang kuat. Nilai korelasi tersebut menunjukkan terdapat hubungan Q-angle terhadap keluhan patellofemoral pain syndrome.

Page 7 of 13 | Total Record : 125