cover
Contact Name
Dian Kresnadipayana
Contact Email
Dian Kresnadipayana
Phone
-
Journal Mail Official
dian.kresnadipayana@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Biomedika
Published by Universitas Setia Budi
ISSN : 20892136     EISSN : 23021306     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
JURNAL BIOMEDIKA (p-ISSN:1979-035X, e-ISSN: 2302-1306) is a scientific publication media that accommodates the scientific creativity of lecturers and researchers as outlined in scientific writing, both for academics in Setia Budi University and observers of medical biology and health. Articles published are the results of research in the field or in laboratories, scientific studies and studies of books that have never been published in other media. Information on scientific works can range from biotechnology, health, pharmacology, microbiology, biochemistry, and food analysis and health management.
Arjuna Subject : -
Articles 199 Documents
Analisis Sakarin dalam Jamu Kunyit Asam yang Dijual di Malioboro dan di Pasar Beringharjo Yogyakarta Siti Fatimah; Muji Rahayu; Andra Lois T. Rinding
Biomedika Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.922 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v10i1.222

Abstract

Jamu merupakan salah satu obat tradisional karena sebagian besar jamu dibuat dengan menggunakan bahanbahan alam atau tumbuhan-tumbuhan. Ada berbagai macam jenis jamu, salah satunya adalah jamu kunyit asam. Dalam komposisi jamu kunyit asam yang beredar mengandung zat tambahan seperti pemanis buatan, seperti diketahui harga jamu kunyit asam di pasaran sangat murah dan terjangkau oleh kalangan masyarakat penikmat jamu. Hal ini menimbulkan kecurigaan, bahwa ada kemungkinan penambahan pemanis buatan pada jamu kunyit asam. Larangan obat tradisional mengandung bahan kimia sudah diatur dalam PERMENKES 007 tahun 2012 tentang registrasi obat tradisional, maka perlu dilakukan penelitian terhadap jamu kunyit asam yang dijual di Malioboro dan di pasar Beringharjo Yogyakarta. Penelitian ini bersifat deskriptif untuk mengetahui ada tidaknya sakarin dalam jamu kunyit asam yang dijual di Malioboro dan di pasar Beringharjo Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kromatografi lapis tipis (KLT). Apabila terdapat bercak noda dan nilai Rf sampel sama dengan nilai Rf baku pembanding maka dikatakan positif mengandung sakarin. Penelitian ini diperoleh nilai Rf sampel 0,5 sampai 0,71 dan terdapat 9 sampel yang memiliki nilai Rf dan fluoresensi yang sama dengan standar sakarin. Nilai Rf standar sakarin 0,63 dan fluoresensi berwarna ungu. Dari penelitian ini dapat disimpulkan terdapat 75% jamu kunyit asam yang dijual di Malioboro dan di pasar Beringharjo Yogyakarta mengandung sakarin.
Potensi Antibakteri Ekstrak Etanol dan Etil Asetat Daun Benalu Dendrophtoe pentandra terhadap Klebsiella pneumoniae Penghasil ESBL Ardy Prian Nirwana; Indah Tri Susilowati
Biomedika Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.988 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v10i1.223

Abstract

Antibiotik yang diberikan berlebihan, tidak adekuat dan monoton, dapat mengurangi efektifitas antibiotik, sehingga menimbulkan resistensi terutama pada bakteri. Resitensi Klebsiela sp terhadap antibiotik disebabkan salah satunya karena mampu menghasilkan enzim extended spectrum β-lactamase (ESBL). ESBL merupakan enzim yang dapat menghidrolisis penicillin, cephalosporin generasi I, II, III dan aztreonam. Dendropthoe pentandra mengandung senyawa metabolit sekunder yang bersifat bakterisida. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi antibakteri ekstrak etanol dan etil asetat daun D.pentandra terhadap K.pneumoniae penghasil ESBL. Daun D. pentandra diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan etil asetat. Kandungan antibakteri diidentifikasi secara kualitatif dengan uji skrining fitokimia. Desain penelitian adalah deskriptif eksperimental dengan mengukur zona hambat radikal. Uji pendahuluan dan daya hambat bakteri dilakukan dengan metode difusi cakram dikomparasikan dengan kontrol antibiotik cefotaxim, ceftazidim, ceftriaxone dan ciprofloxacin. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol dan etil asetat D.pentandra, keduanya mengandung senyawa antibakteri seperti flavonoid, alkaloid, terpenoid, tanin, dan saponin. Konsentrasi hambat tumbuh minimum untuk ekstrak etanol dan etil asetat adalah 50% dengan rata-rata diameter zona hambat radikal secara berturut-turut adalah 7,25 mm dan 7,38 mm. Uji sensibilitas menunjukkan bahwa bakteri resisten terhadap antibiotik cefotaxim, ceftazidim, dan ceftriaxone tetapi sensitif terhadap ciprofloxacin. Ekstrak etanol dan etil asetat D.pentandra pada konsentrasi 100% memiliki potensi antibakteri terhadap K.pneumonia lebih baik dibanding kontrol antibiotik beta-laktam dengan zona penghambatan radikal secara berturut-turut adalah 13,55 mm dan 15,38 mm.
Pengaruh Penambahan Ekstrak Cabai Merah (Capsicum annuum L.) terhadap Kadar Nitrit pada Sosis di Kota Surakarta dengan Spektrofotometer UV-Vis Wimpy Wimpy; Tri Harningsih
Biomedika Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.676 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v10i1.224

Abstract

Makanan cepat saji sudah menjadi pilihan bagi kebanyakan masyarakat di Indonesia. Fakta menunjukkan lebih dari 33% masyarakat Indonesia setiap hari mengkonsumsi makanan cepat saji karena pelayanan cepat,dan harga murah. Makanan cepat saji tidak dapat dikategorikan sebagai makanan sehat. Konsumen sering memesan makanan ini dengan kandungan lemak, kalori, gula, sodium yang banyak dan sedikit mengandung nutrisi serta vitamin. Nitrit seringkali ditambahkan dalam proses pembuatan sosis sebagai bahan pengawet, bahan tersebut diketahui sebagai penyebab penyakit kanker. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak cabai merah (Capsicum annuum L.) yang optimal untuk menurunkan kadar nitrit pada sosis di kota Surakarta dengan Spektrofotometer UV-Vis. Penelitian ini telah selesai dilakukan di laboratorium Makanan dan Minuman Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional pada bulan Oktober sampai Desember 2016. Terdapat 6 sampel sosis tidak bermerk yang berasal dari 3 pasar di Surakarta dan data diambil menggunakan teknik Quota Sampling. Sampel sosis dengan penambahan ekstrak cabai merah menggunakan variasi konsentrasi 0%, 25%, 50%, 75%, 100%. Analisa menggunakan instrument Spektrofotometer AES-80 untuk menentukan kadar nitrit pada sosis. Hasil pengukuran kadar nitrit yaitu pada konsentrasi 0% kadar nitrit sebesar 33,459ppm; konsentrasi 25% sebesar 12,239ppm; konsentrasi 50% sebesar 11,070ppm, konsentrasi 75% sebesar 5,699 ppm dan konsentrasi 100% sebesar 3,935 ppm. Berdasarkan uji regresi linier menunjukkan hasil signifikan 0,044 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan karena nilai sig. < α (0,05), maka ada pengaruh penambahan vitamin C terhadap kadar nitrit pada sosis di kota Surakarta.
Pengaruh Ekstrak Etanolik Bekatul Beras Hitam (Oryza sativa L. Cv Woja Laka) terhadap Berat Badan Tikus Putih (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) Diabetik Rahmat Budi Nugroho; Rinda Binugraheni; Rizal Maarif Rukmana
Biomedika Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.461 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v10i1.225

Abstract

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Beberapa gejala dari penyakit diabet adalah: banyak minum, banyak kencing dan berat badan menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi ekstrak etanolik bekatul beras hitam (Oryza sativa L. cv Woja Laka) yang paling baik dalam meningkatkan berat badan tikus putih jantan (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) yang menderita diabetik. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi terkait tanaman fungsional yang dapat meningkatkan berat badan pada penderita diabetik. Metode ekstraksi bekatul beras hitam dengan maserasi. Rancangan penelitian dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan terdiri dari kelompok kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif, 3 kelompok uji ekstrak bekatul beras hitam masing-masing dengan dosis 75 mg/200 g BB, 150 mg/200 g BB dan 225 mg/200 g BB. Semua kelompok perlakuan diinduksi aloksan kecuali kelompok kontrol normal. Ekstrak bekatul diberikan selama 21 hari terakhirmasa penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanolik bekatul beras hitam mampu meningkatkan berat badan tikus putih yang menderita diabet. Kosentrasi yang paling baik untuk meningkatkan berat badan tikus putih jantanyang menderita diabet adalah 225 mg/ 200 g BB.
Pengecatan Imunohistokimia HER2 Menggunakan Susu Skim dan Normal Serum Arya Iswara; Sri Sinto Dewi; Yulfa Ariza Masruro
Biomedika Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.018 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v10i1.226

Abstract

HER2 (Human Epidermal Growth Factor Receptor 2) merupakan suatu reseptor pada permukaan sel yang berpengaruh pada proliferasi jaringan, mutasinya dapat menjadi onkogen. Over ekspresi dari HER2 pada kasus kanker dapat dilihat dengan teknik imunohistokimia (IHC). Protein blocking merupakan salah satu langkah dalam pengecatan IHC yang berfungsi menghalangi ikatan non spesifik pada jaringan dengan menggunakan normal serum dan protein solution (susu skim). Tujuan penelitian mengetahui gambaran hasil pengecatan IHC menggunakan normal serum dan susu skim. Penelitian secara eksperimental dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian jaringan kanker payudara HER2 positif dengan stadium +2 dari satu organ dan pasien yang sama. Pengecatan IHC menggunakan teknik Strep (Avidin) Biotin Complex. Pengecatan menggunakan normal serum didapatkan hasil +2, menggunakan susu skim 1% didapatkan hasil +3, sedangkan menggunakan susu skim 2% dan 3% didapatkan hasil +2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara normal serum dengan susu skim 1%. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara normal serum dengan susu skim 2% dan susu skim 3%. Simpulan adalah normal serum dapat diganti dengan susu skim 2%.
Pengaruh Ekstrak Bawang Merah (Allium ascalonicum L) terhadap Kadar Asam Lemak Bebas Pada Penggunaan Berulang Minyak Goreng Kelapa Sawit Resa Widiamawarta; Nur Hidayati; Mardiyono Mardiyono
Biomedika Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.706 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v10i1.227

Abstract

Minyak merupakan salah satu sumber energi penting dalam tubuh manusia. Minyak memberikan energi kedalam tubuh manusia 9 kalori tiap gram lemak. Asam lemak bebas atau Free Fatty Acid (FFA) merupakan hasil hidrolisis trigliserida yang mudah teroksidasi sehingga menyebabkan ketengikan (rancidity) pada minyak. Berbagai macam reaksi yang terjadi selama proses penggorengan seperti reaksi oksidasi, hidrolisis, polimerisasi, dan reaksi dengan logam dapat mengakibatkan minyak menjadi rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nyata penambahan ekstrak bawang merah terhadap minyak goreng kelapa sawit yang digunakan penggorengan berulang-ulang dengan materi tergoreng tempe. Minyak goreng kelapa sawit sebelum digunakan untuk penggorengan ditetapkan sebagai kontrol tanpa penyimpanan 24 jam dan penyimpanan 24 jam. Minyak goreng kelapa sawit digunakan untuk menggoreng tempe dengan pengulangan penggorengan pertama, kedua, dan ketiga. Perlakuan yang diberikan dengan penambahan ekstrak bawang merah dan tanpa ekstrak bawang merah dan ditetapkan kadar asam lemak bebasnya. Metode yang digunakan untuk penetapan kadar asam lemak bebas adalah Alkalimetri. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Anova satu jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar asam lemak bebas pada minyak goreng pada kontrol tanpa penyimpanan 24 jam dan penyimpanan 24 jam adalah 0,13%. Kadar asam lemak bebas pada minyak goreng setelah dilakukan penggorengan pertama, kedua, ketiga, tanpa pemberian ekstrak bawang merah adalah 0,44%, 0,60%, 0,74%, sedangkan minyak goreng dengan pemberian ekstrak bawang merah adalah 0,28%, 0,44%, 0,57%. Uji statistik menunjukkan adanya pengaruh nyata terhadap peningkatan kadar asam lemak bebas dengan pemberian ekstrak bawang merah.
Pengaruh Konsentrasi Glutaraldehida Terhadap Aktivitas Transesterase Enzim Lipase Terimobilisasi pada Proses Pembuatan Biodiesel dari Minyak Goreng Bekas Susan Primadevi; Dian Kresnadipayana
Biomedika Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.415 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v10i1.228

Abstract

Penggunaan lipase sebagai biokatalis mempunyai beberapa kelemahan yaitu lipase tidak dapat digunakan kembali karena terlarut dalam media reaksi, struktur lipase sangat tidak stabil terhadap adanya perubahan lingkungan (suhu, pH, kekuatan ionik), sehingga menyebabkan enzim terdenaturasi. Solusi untuk mengatasi kelemahan penggunaan enzim tersebut adalah dengan imobilisasi enzim pada chitosan beads dengan metode crosslinking. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi konsentrasi glutaraldehida terhadap aktivitas transesterase enzim lipase terimobilisasi pada proses pembuatan biodiesel . Penelitian diawali dengan pembuatan kitosan dari limbah cangkang rajungan. Kitosan serbuk kemudian dimodifikasi bentuknya melalui proses swelling menjadi chitosan beads. Tahap kedua adalah pemurnian minyak goreng bekas melalui tahap despicing, netralisasi dan bleaching. Tahap ketiga yaitu imobilisasi enzim lipase pada chitosan beads dengan metode crosslinking dengan menggunakan variasi konsentrasi glutaraldehida. Tahap terakhir adalah pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitosan yang dihasilkan memiliki rendemen sebesar 39,43%, derajat deasetilasi 83,83%, kadar abu 0,73%, kadar air 4,74% dan kadar nitrogen 7,18%. Chitosan beads yang dihasilkan memiliki diameter sebesar 3,55±0,38 mm. Konsentrasi metil ester tertinggi dihasilkan pada saat konsentrasi glutaraldehida 2%.
Meninjau Ulang Penggunaan Besaran Konsentrasi Normalitas pada Kimia Larutan Soebiyanto Soebiyanto; Petrus Darmawan
Biomedika Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.297 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v10i1.229

Abstract

Pada volumetri, beberapa ahli kimia lebih lancar menyelesaikan hitungan kimia jika perbandingan zat yang bereaksi, adalah sama yaitu 1 : 1 secara stokiometri. Selama ini kita ketahui hampir semua buku petunjuk praktikum menggunakan suatu besaran konsentrasi yang disebut normalitas (N). Sebagaimana kita ketahui, bahwa molaritas suatu larutan secara langsung dapat dibuat dari penimbangan kristal suatu zat atau dapat dibuat dari pengenceran larutan pekatnya. Namun normalitas suatu larutan disamping tergantung pada molaritas larutan, sangat tergantung pula pada reaksi yang akan terjadi pada zat itu. Dengan demikian normalitas tidak dapat ditentukan ataupun dibuat jika tidak diketahui reaksi yang akan terjadi pada saat itu. Pengunaan normalitas dalam hitungan kimia larutan dirasakan sangat menyulitkan dan membingungkan sehingga penggunaannya perlu ditinjau ulang. Hal ini dikarenakan beberapa hal diantaranya: penyelesaian hitungan kimia larutan dengan menggunakan konsep normalitas hanya dapat diselesaikan jika ekivalen zat yang bereaksi selalu sama dan normalitas larutan hanya dapat ditentukan bila ek atau mek zat itu dalam volum larutan tertentu dapat ditentukan atau persamaan reaksi yang akan terjadi pada zat itu telah diketahui dengan pasti.
Kecepatan Pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis pada media Ogawa dengan Bahan Dasar Telur yang Berbeda Muhammad Evy Prastiyanto; Sri Darmawati; Iin Inayatul Karomah
Biomedika Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.4 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v10i1.230

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular, kronik dan dapat menyebabkan kematian yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Diagnosa tuberkulosis dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan kultur pada media Ogawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan pertumbuhan M. tuberculosis pada media ogawa dengan bahan dasar telur puyuh, telur bebek, telur enthok, dan telur ayam kampung. Metode yang dilakukan yaitu sputum BTA 3+ yang didapatkan dari Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang diolah dengan metode kubica, kemudian diinokulasi pada media ogawa dengan bahan dasar telur yang berbeda. Pengamatan kecepatan pertumbuham M. tuberculosis dilakukan setiap hari. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan yang signifikan pada ke empat telur terhadap pertumbuhan M. tuberculosis pada media ogawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media ogawa dengan bahan dasar telur puyuh dan entok dapat menumbuhkan M. tuberculosis lebih cepat dibanding dengan bahan dasar telur ayam kampung dan telur bebek. Media ogawa berbahan dasar telur puyuh dan telur entok menunjukkan rata-rata waktu pertumbuhan tercepat yaitu 17 hari. Sedangkan bahan dasar telur ayam kampung 20-21 hari dan bahan dasar telur bebek 23-24 hari.
Tingkat Pendidikan Ibu dengan Pemeriksaan Awal Kehamilan (K1) di Puskesmas Krebet Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun Dyah Permata Sari
Biomedika Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.967 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v10i1.231

Abstract

Pelayanan antenatal care memainkan peranan yang penting dalam mencegah dan mendeteksi komplikasi obstetrik sedini yang mungkin serta ditangani pada tahapan awal untuk mendapatkan ibu dan bayi yang sehat. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan pemeriksaan awal kehamilan (K1) di Puskesmas Krebet Pilangkenceng Madiun. Jenis penelitian analitik korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Variabel penelitian tingkat pendidikan ibu sebagai variabel independent dan pemeriksaan awal kehamilan (K1) sebagai variabel dependent. Populasi penelitian seluruh ibu hamil di Puskesmas Krebet Pilangkenceng Madiun pada Bulan Januari - Agustus 2016 sebanyak 49. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling sebanyak 43 responden pada tanggal 3 Oktober – 30 Desember 2016. Data dikumpulkan dalam bentuk data sekunder kemudian hasil pengumpulan data diuji dengan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden paling banyak pendidikan responden adalah menengah (SLTA) sebanyak 29 responden (67,4%) dan kunjungan K1 Akses sebanyak 35 responden (81,4%) dan kunjungan K1 murni sebanyak 8 responden (18,6%). Hasil statistic Wilcoxon Signed Rank pada program SPSS diperoleh hasil ρ = 0,042. Jika α = 0,05 maka dapat disimpulkan ρ < α artinya H ditolak berarti ada hubungan antar tingkat pendidikan dengan pemeriksaan awal keha- 0 milan (K1). Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang akan mempengaruhi kunjungan kehamilan yaitu responden yang berpendidikan tinggi cenderung melakukan kunjungan ANC K1 murni, sedangkan responden yang berpendidikan rendah cenderung memilih kunjungan ANC K1 akses. diharapkan ibu juga dapat meningkatkan informasi yang diperoleh tentang kunjungan ANC sehingga dapat melakukan kunjungan dengan lebih aktif dan dapat mendeteksi kelainan pada kehamilan secara dini.

Page 5 of 20 | Total Record : 199