Articles
670 Documents
Pendekatan Komunikasi Antarpribadi Guru Dalam Menangani Siswa Bermasalah (Studi Hubungan Guru dan Siswa di SMK Negeri 1 Jakarta)
Novianti Lorensia;
Yugih Setyanto
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v2i2.3929
Penelitian ini membahas mengenai pendekatan komunikasi antar pribadi guru dan siswa bermasalah di SMKN 1 Jakarta. Pada dasarnya komunikasi berawal dari lingkungan keluarga. Komunikasi juga dapat terjadi dalam proses belajar mengajar di lingkungan sekolah. Seringkali, dalam proses komunikasi ditemui kegagalan yang biasanya disebabkan oleh lemahnya komunikasi. Oleh karena itu, dapat menimbulkan berbagai masalah bagi kalangan siswa yaitu masalah tawuran dan “korban” dari senioritas. Penelitian ini menggunakan sejumlah konsep terdiri dari teori komunikasi, komunikasi antar pribadi, komunikasi pendidikan, psikologi komunikasi. Penelitian ini menganalisis siswa bermasalah dan masa remaja. Penelitian dilakukan dengan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif melalui metode penelitian studi kasus. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa komunikasi antar pribadi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas untuk memberikan pemahaman kepada siswa sudah cukup baik. Komunikasi yang terjadi secara langsung di SMK Negeri 1 Jakarta adalah komunikasi semua arah, tidak hanya melibatkan interaksi antara guru dengan siswa tetapi melibatkan interaksi antara siswa dengan siswa lainnya. Pendekatan komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh guru kepada siswa yang memiliki masalah menggunakan pendekatan agama.
Pengaruh Motif Terhadap Kepuasan Masyarakat Jakarta Barat dalam Menonton Film Dilan 1990
Sarah Andinie;
Farid Rusdi
Koneksi Vol 2, No 1 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v2i1.2447
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh motif terhadap kepuasan masyarakat Jakarta Barat dalam menonton film Dilan 1990. Media film merupakan bagian dari komunikasi massa yang terkadang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai media informasi, hiburan, dan sebagainya. Film Dilan 1990 merupakan film yang terkenal dan terfavorit pada awal tahun 2018, dan telah mencapai 6.295.000 penonton setelah hampir satu bulan lebih penayangan. Penelitian ini, menggunakan teori komunikasi massa, uses and gratification, motif, dan film sebagai acuan terkait penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan survei pembagian kuesioner terhadap responden yang dianggap sesuai dengan penelitian ini, dan menggunakan metode accidental sampling. Penulis membagikan sampel kepada seratus responden. Hasil dari penelitian ini adalah motif berpengaruh sangat kuat terhadap kepuasan masyarakat dalam menonton film Dilan 1990, dan motif hiburan sebagai motif tertinggi yang berpengaruh signifikan. Pengaruh variabel motif terhadap kepuasan berpengaruh sebesar 66,3 persen.
Hubungan Antara Intensitas Komunikasi Antar Pribadi Dengan Pertimbangan Pemilihan Jurusan Kuliah
Emma Clarissa
Koneksi Vol 1, No 1 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v1i1.1358
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, oleh karena itu pemerintah mewajibkan untuk menempuh pendidikan minimal 12 tahun, yang artinya minimal sampai ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Setelah seorang anak berada di jenjang pendidikan SMA, banyak orang tua yang mengharuskan anaknya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya yaitu ke perguruan tinggi. Namun, dengan banyaknya pilihan jurusan yang ditawarkan oleh setiap perguruan tinggi terkadang membuat anak menjadi bingung jurusan apa yang akan mereka pilih nantinya, dengan begitu peran orang tua disini sangat penting untuk membantu anak-anak mereka dalam memberikan masukan untuk memilih jurusan kuliah, salah satu contohnya dengan adanya intensitas komunikasi yang terjalin antara orang tua dengan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara intensitas komunikasi antar pribadi dengan pertimbangan pemilihan jurusan kuliah pada siswa kelas 3. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel sebanyak 100 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas komunikasi antar pribadi dengan pertimbangan pemilihan jurusan kuliah pada siswa kelas 3 di SMAN 39 Jakarta.
Analisis Motif Penyebaran Hate Speech di Media Sosial Facebook
Veronika Christina;
Widayatmoko Widayatmoko
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v1i2.2045
Fenomena kemajuan teknologi informasi telah membawa banyak perubahan, seperti media sosial. Sejatinya media sosial adalah sarana untuk saling berbagi informasi yang positif dan bermanfaat serta mempermudah kita dalam berkomunikasi. Namun, penggunaan media sosial justru menyimpang. Media sosial sebagai sarana berbagi informasi yang bermanfaat, juga digunakan sebagai sarana penyebaran informasi bermuatan ujaran kebencian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui motif dari para pelaku hate speech di media sosial Facebook. Pendekatan teori yang digunakan dengan mengklasifikasikan lima teori motif yaitu instink, dorongan, insentif, kognitif dan atribusi dan menggunakan tiga jenis motif yaitu biogenetis, sosiogenetis dan teogenetis. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskiptif kualitatif, dengan subjek pelaku hate speech dan objeknya berupa motif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi dan wawancara, sementara keabsahan data dilakukan menggunakan triangulasi sumber data. Dari wawancara penulis mendapatkan data mengenai motif para pelaku hate speech yaitu motif kognitif dimana setiap perbuatan yang dilakukan sudah dipikirkan alasan-alasannya, dan berdasarkan rasionalitas manusia bebas memilih, menentukan apa yang akan dia perbuat baik ataupun buruk. Pelaku juga mengatakan bahwa perilaku mereka lebih dipengaruhi oleh faktor sosiogenetis yaitu perilaku yang dipelajari dari lingkungannya. Dengan demikian, motif dipengaruhi oleh lingkungan dan juga berdasarkan kehendak pribadi si pelaku.
Pola Komunikasi Tim Usher GBI Gilgal dalam Membangun Kekompakan Tim
Julianto Julianto;
Daniel Tamburian
Koneksi Vol 2, No 1 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v2i1.2437
Komunitas adalah kelompok sosial yang mempunyai tujuan yang sama. Komunitas merupakan kelompok sosial yang terdiri dari orang-orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama. Kelompok memiliki tujuan yang sama salah satunya adalah kelompok pelayanan usher di GBI Gilgal Jakarta. Usher adalah sebuah penyambut tamu. Namun di dalam sebuah gereja disebut pelayanan untuk menyambut jemaat yang datang. Di dalam sebuah kelompok terjadi sebuah komunikasi dan biasanya komunikasi membentuk sebuah pola komunikasi. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana pola komunikasi tim usher dalam membangun kekompakan tim. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus dimana penulis terjun ke lapangan tempat penelitian dan juga melakukan wawancara dengan ketua dan beberapa anggota tim usher. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi yang dibangun dalam membangun kekompakan tim. Hasil penelitian ini menunjukan pola komunikasi yang digunakan oleh tim usher adalah menggunakan pola komunikasi dua arah dan multi arah. Tim usher GBI Gilgal juga menggunakan proses komunikasi sekunder karena tim usher juga menggunakan media sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan pesan. Tingginya intensitas komunikasi membangun kekompakan tim usher GBI Gilgal.
Konsep Diri dan Pola Komunikasi Antar Pribadi Seorang Androgini di Dalam Masyarakat
Carissa Chandra
Koneksi Vol 1, No 1 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v1i1.1346
Komunikasi merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari hidup seseorang dan melalui komunikasi seseorang dapat membentuk konsep dirinya. Androgini adalah jika seorang perempuan cenderung lebih menonjolkan sifat maskulinnya dan jika seorang pria lebih menunjukkan sifat femininnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuka pandangan masyarakat terhadap kaum androgini agar dapat diterima oleh masyarakat. Teori yang penulis pakai dalam penelitian ini adalah teori komunikasi, teori komunikasi verbal dan non-verbal, teori pola komunikasi dan teori konsep diri. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi dan bersifat deskriptif. Data yang akan dianalisis diperoleh dari hasil wawancara dengan tiga narasumber yang merupakan seorang androgini. Kesimpulan penelitian ini adalah ada beberapa alasan seseorang menjadi androgini dan setiap individu harus bisa saling beradaptasi sehingga dapat saling menghargai satu sama lain.
Strategi Komunikasi Penggiat Batik Dalam Membangun Kecintaan Masyarakat Terhadap Batik Tradisional
Jovita Jovita;
Eko Harry Susanto;
Kurniawan Hari Siswoko
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v1i2.2018
Industri batik tradisional Indonesia tengah menghadapi permasalahan pelik yang cukup mempengaruhi eksistensi batik di mata masyarakat. Hal ini mendorong para penggiat batik untuk terus mengupayakan berbagai cara mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini membahas strategi komunikasi yang dilakukan para penggiat batik dalam membangun kecintaan masyarakat terhadap batik tradisional. Peneliti menggunakan konsep komunikasi persuasif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui wawancara tidak terstruktur, studi kepustakaan, penelusuran data online dan observasi. Subjek penelitian adalah Yayasan Batik Indonesia dan Museum Tekstil. Informan kunci mewakili penggiat batik yakni Prof. Rahardi Ramelan, Tumbu Rahardi Ramelan, Ir. Doddy Soepardi H.A.R, Mayasari Sekarlaranti, Lila Cokronagoro, Sari Permana, Muh. Zaenudin. AMD.Sn, S.Hut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk membangun kecintaan masyarakat terhadap batik tradisional, Yayasan Batik Indonesia dan Museum Tekstil melakukan berbagai upaya komunikasi persuasif yang diwujudkan dalam bentuk sosialisasi sebagai strategi komunikasi penggiat batik.
Pembingkaian Berita Politik di Media Online (Analisis Framing Pemberitaan Pidato Jokowi Pada Rapat Umum Relawan 4 Agustus 2018 di Mediaindonesia.Com, Tribunnews.Com dan Okezone.Com)
Erwin Erwin;
Eko Harry Susanto
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v2i2.3901
Penelitian ini membahas mengenai analisis framing tentang pemberitaan pidato yang dilakukan oleh Jokowi saat Rapat Umum Relawan 4 Agustus 2018 pada media online Mediaindonesia.com, Tribunnews.com, dan Okezone.com. Dalam pidato tersebut terdapat ucapan “kalau diajak berantem juga berani” yang akhirnya kontroversial dan menimbulkan berbagai tanggapan pro dan kontra. Dengan menggunakan analisis framing Robert N. Entman dapat terlihat bagaimana masing-masing media membingkai pemberitaan tersebut. Secara garis besar, Mediaindonesia.com membela dan membenarkan pidato tersebut serta menyudutkan pihak oposisi sebagai sumber masalah dalam kontroversi pidato itu, Tribunnews.com terlihat lebih condong membela ucapan tersebut namun tidak secara langsung dan lebih mengarah pada kepentingan bisnis, dan Okezone.com membela dan membenarkan pidato tersebut namun masih terdapat unsur bisnis di dalam pemberitaannya.
Komunikasi Antarpribadi Pada Tahap Pra Induksi Dalam Metode Hipnoterapi Antara Psikiater Dengan Pasien Gangguan Cemas Di Rumah Sakit Atmajaya
Andre Wijaya;
Yugih Setyanto
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v1i2.1959
Gangguan cemas merupakan salah satu bentuk gangguan jiwa. Di Indonesia, jumlah orang yang mengalami gangguan cemas terus meningkat. Menurut data Riskesdas tahun 2013, penderita gangguan kecemasan sebanyak 6% dari total penduduk di Indonesia atau sekitar 14 juta penderita. Hal ini dikarenakan tuntutan hidup yang semakin beragam di era modern seperti sekarang ini. Gangguan cemas dapat ditangani dengan terapi menggunakan hipnosis atau sering dikenal hipnoterapi. Dalam metode hipnoterapi ini, komunikasi menjadi kunci utama kesembuhan pasien. Namun, sebelum memasuki metode hipnoterapi, pasien dan dokter akan melakukan percakapan atau tahap pra induksi yang di dalamnya melibatkan komunikasi antarpribadi, sekaligus membangun hubungan dari tahap ke tahap. Penelitian ini membahas bagaimana penerapan komunikasi antarpribadi pada tahap pra induksi dalam metode hipnoterapi antara dokter dengan pasien. Subjek penelitian yaitu dokter dengan spesialisasi hipnoterapi dan pasien yang menderita gangguan cemas di Rumah Sakit Atmajaya. Adanya hubungan interpersonal yang baik antara dokter dengan pasien menciptakan komunikasi antarpribadi yang sifatnya transaksional. Dengan adanya faktor-faktor pembangun hubungan interpersonal seperti sikap percaya, suportif dan terbuka dapat menjadikan pasien merasa nyaman dan memiliki kepercayaan penuh pada dokter yang menangani. Metodologi yang dipakai dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif dengan metode wawancara dan studi kepustakaan.
Eksploitasi Loyalitas Penggemar Dalam Pembelian Album K-Pop
Maria Veronica;
Sinta Paramita
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v2i2.3920
Penelitian ini membahas tentang eksploitasi yang dilakukan oleh agensi-agensi idola di Korea Selatan terhadap loyalitas penggemar K-Pop dalam hal pembelian album. Hal ini berlaku bagi penggemar musik K-Pop yang mengalami kemajuan teknologi yang dapat mempermudah penyebaran budaya populer sehingga menimbulkan perilaku konsumtif akan hal-hal yang berhubungan dengan idolanya. Penelitian ini menggunakan konsep komunikasi massa, media massa, media baru, budaya populer, loyalitas penggemar dan eksploitasi dalam konteks budaya popular. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif dengan metode pengumpulan data wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi. Eksploitasi loyalitas penggemar dilakukan oleh agensi-agensi di Korea Selatan dengan cara mengeluarkan dan menjual album dengan beragam versi sehingga menarik minat beli penggemar. Penggemar ini sendiri menyadari bahwa dirinya telah tereksploitasi tetapi keputusan mereka dalam membeli dan mengoleksi album dalam jumlah banyak dikarenakan adanya konsep diri yang timbul karena munculnya identitas sebagai seorang penggemar. Mereka juga mempunyai rasa kepuasaan diri sendiri ketika sudah membeli album dan sebagai bentuk untuk menghargai karya-karya dari idolanya.