cover
Contact Name
Sinta Paramita
Contact Email
sintap@fikom.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
Koneksi@untar.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Koneksi
ISSN : -     EISSN : 25980785     DOI : -
Koneksi (E-ISSN : 2598 - 0785) is a national journal, which all articles contain student's writing, are published by Faculty of Communication Universitas Tarumanagara. Scientific articles published in Koneksi are result from research and scientific studies conduct by Faculty of Communication students in communication field. Koneksi published twice a year.
Arjuna Subject : -
Articles 670 Documents
Makna Perayaan Onde dalam Komunikasi Antarbudaya Tionghoa di Indonesia Novita Novita; Farid Rusdi
Koneksi Vol 2, No 1 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v2i1.2441

Abstract

Komunikasi memiliki kaitan yang erat dengan budaya. Komunikasi dapat membuat suatu budaya dapat bertahan. Indonesia memiliki beragam budaya dan etnis. Perayaan onde merupakan suatu budaya yang masih dirayakan oleh etnis Tionghoa di Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi antarbudaya, makna, akulturasi, media baru dan media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif wawancara secara mendalam. Data yang dianalisis diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan dua key informant dan dua narasumber. Untuk melestarikan budaya tersebut Koko Cici Jakarta membuat Festival “Ondeternal Love” yang memiliki makna penting.
Analisis Motif Penggunaan Aplikasi Media Sosial LINE (Studi Kasus terhadap Remaja Jakarta berusia 16-19 tahun) Linsye Linori Tanama; Farid Rusdi; Septia Winduwati
Koneksi Vol 1, No 1 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i1.1365

Abstract

Pada penelitian ini, penulis membahas tentang media komunikasi sosial, yakni media baru, khususnya dalam konteks motif penggunaannya. Dari berbagai media komunikasi sosial yang ada, penulis fokus pada aplikasi pesan instan LINE. Penelitian ini menggunakan kerangka pemikiran teori komunikasi, jenis komunikasi, new media, Uses and Gratification Theory, media sosial dan remaja. Penelitian ini menggunakan mixed-methods dengan sifat penelitian deskriptif. Data diperoleh dengan menyebarkan kuisioner kepada 30 responden dan melakukan wawancara mendalam dengan informan, yakni remaja Jakarta 16-19 tahun yang aktif menggunakan LINE. Hasil data kuantitatif menunjukkan bahwa remaja menggunakan LINE didasari oleh motif hiburan, yaitu penggunaan sticker. Kemudian dari data kualitatif menunjukkan bahwa remaja yang aktif menggunakan LINE didasari atas empat motif McQuail, yakni motif informasi (karena informan dapat mengakses berita LINE update), motif identitas pribadi (karena informan dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan dengan pribadi mereka sendiri), motif integrasi dan interaksi sosial (karena informan dapat berkomunikasi secara personal maupun grup melalui via chat, call, maupun video call), motif hiburan (karena informan merasa terhibur saat menggunakan aplikasi tersebut).
Analisis Framing Pemberitaan Penggerebekan Pesta Gay di Kelapa Gading Pada Media Online Republika.co.id dan Tempo.co Selly Juniarti Salim; Eko Harry Susanto; Kurniawan Hari Siswoko
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i2.2040

Abstract

Penggerebekan pesta seks gay di Kelapa Gading pada Mei 2017 sempat menjadi salah satu perbincangan yang menimbulkan pro dan kontra oleh khalayak. Timbulnya ragam opini tersebut tak lepas dari peran media massa dalam mengkonstruksi suatu peristiwa. Konstruksi berita yang dilakukan terhadap suatu peristiwa seringkali mengantarkan pada ketidakberimbangan media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana framing pemberitaan yang dilakukan oleh media online Republika.co.id dan Tempo.co terkait penggerebekan pesta gay tersebut. Teori yang digunakan adalah teori framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data yang dianalisis adalah sepuluh teks berita, yakni lima berita Republika.co.id dan lima berita Tempo.co serta hasil wawancara dengan tiga narasumber yaitu dua perwakilan dari kedua media bersangkutan dan satu anggota dari Dewan Pers. Hasil penelitian ini menyimpulkan adanya ketidakberimbangan oleh Republika.co.id yang menonjolkan sisi kontra LGBT. Sedangkan Tempo.co lebih menunjukkan sikap netral dan membuka ruang antara pro dan kontra dalam memberitakan penggerebekan pesta gay di Kelapa Gading.
Pemanfaatan Media Sosial (Youtube) Yang Digunakan Beauty Vlogger Dalam Mengedukasi Viewer Lestri Fitirah; Gufroni Sakaril
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i2.2022

Abstract

Youtube merupakan wadah yang saat ini dimanfaatkan oleh konten creator untuk menuangkan segala ide dan kreativitasnya. Dengan Youtube lahir beragam konten creator yang salah satunya adalah beauty vlogger. Beauty vlogger merupakan sebutan untuk pembuat konten berupa video yang fokus pada dunia kecantikan. Kehadiran beauty vlogger saat ini digemari oleh para wanita. Beauty vlogger berbagi pengetahuan dan informasi seputar kecantikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat yang diberikan dari adanya kehadiran Youtube terhadap beauty vlogger dalam mengedukasi viewers. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini media sosial yang merupakan media online di mana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan konten baik itu blog, social network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dimana objek penelitian yakni media sosial Youtube. Subyek penelitian yaitu beauty vlogger dan viewers. Hasil kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bawa fungsi media sosial yang paling dominan adalah fungsi informasi, dimana fungsi ini sekaligus berfungsi untuk mengedukasi viewers.
Pengungkapan Identitas Diri Melalui Komunikasi Non Verbal Artifaktual Pada Komunitas Crossdress Cosplay Jepang Fasa Bikati Sabka; Yugih Setyanto; Septia Winduwati
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v2i2.3905

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana identitas diri dibangun dan dibentuk. Dengan menggunakan konsep, identitas diri yang terdiri dari konstruksi identitas diri, faktor-faktor yang mempengaruhi identitas, proses pembentukkan identias diri. Penelitian ini merupakan studi fenomenologi yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode yang dilakukan dalam mengumpulkan data yakni dengan teknik wawancara mendalam, observasi non-partisipan, studi kepustakaan, dan penelusuran data online. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa identitas diri dibangun oleh proses pembentukan identitas diri yang dikarenakan adanya figur yang menjadi model dan tingkat keterbukaan individu terhadap berbagai alternatif identitas. Selain itu, terbentuk melalui media digital maupun media konvensional seperti Anime (kartun Jepang), Manga (komik Jepang), serta lingkungan disekitarnya.
Analisis Framing Pemberitaan Praperadilan Setya Novanto Dalam Kasus Korupsi E-KTP Oleh Sindonews.com Dan Kompas.com Benedictus Galih Setiadi; Farid Rusdi
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i2.1968

Abstract

Gugatan praperadilan yang diajukan Setya Novanto dalam kasus korupsi KTP Elektronik dianggap cacat hukum oleh sejumlah pihak. Momen tersebut digunakan sejumlah media untuk memberitakan hasil dari putusan praperadilan tersebut. Cara pemberitaan dan  pandangan yang digunakan media berbeda-beda. Hal itu bergantung pada kepentingan  media. Sindonews.com dan Kompas.com dipilih sebagai media online yang memberitakan hasil gugatan Setya Novanto karena memiliki segmentasi pemberitaan yang mengarah kepada ranah politik serta memiliki ciri khas dalam melengkapi konten. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif karena menjelaskan realitas yang ada dengan penafsiran peneliti. Adapun metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah model framing dari Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki. Adapun berita yang dipilih dari kedua media sebanyak 12 berita edisi 30 September 2017. Dari hasil penelitian, konten yang dimuat kedua media tersebut tidak dipengaruhi oleh ideologi dari masing-masing pemilik media. Namun, dalam Sindonews.com muncul ketidakkonsistenan dalam pemberitaan, menggunakan kata yang menarik perhatian pembaca dengan pemilihan narasumber yang kurang berimbang. Sementara, Kompas.com lebih berhati-hati dalam menggunakan kata dan pemilihan narasumber, meskipun sebagian berita mengandung unsur keberpihakan.
Analisis Pesan Sosial Pada Film ‘Cek Toko Sebelah’ Nathania Nathania; Gregorius Genep Sukendro
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i2.2031

Abstract

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak sebagai penerima pesan. Film merupakan salah satu media massa yang dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pesan. Dalam penelitian ini, film ‘Cek Toko Sebelah’ digunakan untuk menyampaikan pesan sosial budaya kepada masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja pesan sosial budaya yang disampaikan melalui media film ‘Cek Toko Sebelah’ kepada masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis wacana. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan, wawancara dan observasi. Sejumlah konsep yang digunakan dalam penelitian ini yakni film, budaya, kreatifitas, hubungan interpersonal, inkulturasi budaya dan pluralisme. Dengan demikian, penelitian ini mampu menganalisis film ‘Cek Toko Sebelah’ dengan rinci dan jelas. Hasil pengumpulan dan analisis data, menunjukkan bagaimana film ‘Cek Toko Sebelah’ mampu menyampaikan pesan sosial budaya seperti nilai moral, sopan santun, menghormati orang tua dan toleransi hidup dalam keberagaman kepada masyarakat sehingga menjadikan industri film di Indonesia semakin berkembang dan tidak monoton.
Pola Komunikasi Orang Tua Dalam Mendidik Anak di Keluarga Tionghoa (Studi Kasus Pada Keluarga Tionghoa di Kecamatan Tambora) Hellen Gabrellia Santoso; Heri Budianto
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i2.2013

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai bagaimana pola komunikasi orang tua dalam mendidik anak laki-laki dan perempuan dalam hal pemilihan jodoh dan kedudukan wanita. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pola komunikasi keluarga dan teori komunikasi antar pribadi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dalam penelitian ini diperoleh dari 15 narasumber (3 keluarga dan 1 orang ahli budaya Tionghoa). Banyak peraturan dalam masyarakat Tionghoa dalam hal jodoh, menjadi pantangan apabila menikah dengan orang yang memiliki marga/she yang sama. Dalam ajaran Konfusius, wanita menduduki tingkatan dan posisi yang lebih rendah daripada laki-laki, hal tersebut dikarenakan anak laki-laki yang akan meneruskan marga keluarga. Oleh karena itu, ada stigma di masyarakat Tionghoa bahwa anak laki-laki lebih diutamakan dari anak perempuan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah dasarnya tiga keluarga menganut komunikasi pola konsensual. Pola komunikasi ini mengedepankan komunikasi terbuka. Namun, dalam hal jodoh, dua keluarga menganut pola komunikasi otoriter, sedangkan satu keluarga menganut pola komunikasi demokratis. Sedangkan dalam hal kedudukan wanita, tiga keluarga sama-sama menganut pola komunikasi demokratis.
Studi Fenomenologi Interaksi Sosial Perempuan Bercadar di Media Sosial Yusrina Zulfa; Ahmad Junaidi
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v2i2.3947

Abstract

Cadar dalam bahasa Arab yaitu Niqab yang berarti penutup wajah dari batas hidung dan digunakan oleh perempuan muslim. Dasar penggunaan cadar adalah untuk menjaga agar tidak menarik perhatian laki-laki yang bukan mahram dalam Islam. Keberadaan perempuan bercadar masih belum bisa diterima sepenuhnya oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti gerakan radikal di Indonesia yang identik dengan cadar sehingga menimbulkan stigma negatif dalam masyarakat. Namun, pada perkembangan digital saat ini, media sosial sebagai media interaksi sekunder masyarakat dengan tangan terbuka menerima pilihan bercadar bagi muslimah. Di antara stigma negatif tentang cadar dalam masyarakat, justru tren cadar menjadi sebuah hal yang lumrah di media sosial Instagram. Fokus penelitian ini adalah bagaimana proses interaksi sosial perempuan bercadar dengan masyarakat maya yang aktif menggunakan media sosial Instagram. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi tidak langsung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah interaksi sosial yang terjadi media sosial berbeda dengan interaksi sosial yang terjadi pada masyarakat sosial sebenarnya, namun tetap dikatakan sebagai interaksi sosial. Interaksi sosial yang dilakukan perempuan bercadar di media sosial Instagram dalam bentuk akomodasi toleran sehingga bersifat menghindari suatu perselisihan.
Riset Evaluasi Gaya Komunikasi The Equalitarian Style Merry Riana Dalam Pembentukan Karakter Anak Devita Obadja; Diah Ayu Candraningrum
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v2i2.3896

Abstract

Merry Riana Learning Centre merupakan salah satu jasa edukasi yang bergerak di bidang pembentukan karakter. Sesuai dengan nama perusahaan, jasa edukasi ini dikelola oleh Merry Riana langsung. Beliau merupakan seorang speaker, motivator, dan seorang pengusaha. Progam-program ini disajikan bagi anak-anak usia 8 hingga 19 tahun. Untuk berkomunikasi dengan anak-anak belia seperti itu, membutuhkan gaya komunikasi tersendiri bagi Merry Riana agar dapat menjalin komunikasi dengan anak didiknya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gaya komunikasi the equalitarian style Merry Riana dalam membentuk karakter anak didiknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gaya komunikasi the equalitarian style Merry Riana dalam pembentukan karakter anak di Merry Riana Learning Centre. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kredibilitas dan penetrasi sosial, serta menggunakan teori gaya komunikasi The Equalitarian Style. Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan kualitatif deskriptif dengan strategi penelitian fenomenologi. Temuan penelitian ini menghasilkan bahwa gaya komunikasi the equalitarian Merry Riana sudah ideal dalam menjalin komunikasi dan membentuk karakter seorang anak. Merry Riana menjalin komunikasi secara bertahap dengan memanfaatkan body gesture dan penyampaian pesan yang dilakukan secara heart to heart.

Page 3 of 67 | Total Record : 670