cover
Contact Name
Eduard Fransisco Tethool
Contact Email
e.tethool@unipa.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
agritechnology.unipa@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. manokwari,
Papua barat
INDONESIA
Agritechnology : Jurnal Teknologi Pertanian
Published by Universitas Papua
ISSN : 2615885X     EISSN : 26204738     DOI : -
Agritechnology with registered number ISSN 2620-4738 (print) and ISSN 2615-885X (online) is a scientific journal that publishes research results in the fields of food and agricultural products, agricultural and bio-system engineering, and agro-industrial technology. This journal was published by the Faculty of Agricultural Technology, University of Papua, Manokwari, West Papua.
Arjuna Subject : -
Articles 61 Documents
Sifat Fisik, Kandungan Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Minyak Essensial Kulit Batang Akway (Drimys piperita Hook f.) Muhammad Zakariyah; Gino Nemesio Cepeda; Hostalige Hutasoit
Agritechnology Vol 1 No 2 (2018): Edisi Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v1i2.18

Abstract

Minyak essensial merupakan produk cairan yang diperoleh melalui proses ekstraksi dari berbagai bagian tumbuhan aromatik. Akway (Drimys piperita Hook f.) merupakan salah satu jenis tumbuhan aromatik yang memiliki kulit batang yang mengandung minyak essensial. Konsentrasi dan jenis senyawa penyusun minyak essensial sangat menentukan sifat fisik, kimia dan antibakterinya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sifat fisik dan kandungan fitokimia minyak essensial kulit batang akway serta potensi antibakterinya terhadap pertumbuhan bakteri patogen. Proses ekstraksi minyak essensial kulit batang akway dilakukan menggunakan metode distilasi air. Pengujian sifat fisik yang dilakukan meliputi warna, kelarutan dalam alkohol dan indeks refraktif sedangkan pengujian kandungan kualitatif fitokimianya meliputi terpenoid, flavonoid, alkaloid dan saponin. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan pada konsentrasi 0-10% dengan metode difusi cakram di dalam medium agar. Hasil menunjukkan bahwa minyak essensial kulit batang akway memiliki warna jernih kekuningan, kelarutan 1 : 2 dalam alkohol 80%, dan indeks refraktif sebesar 1,4942. Minyak essensial kulit batang akway mengandung terpenoid, flavonoid, alkaloid dan saponin serta dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen dengan konsentrasi hambat tumbuh minimum sebesar 2,7-5,0 mg/ml.
Studi Karakteristik Bio-briket Berbahan Baku Limbah Kulit Batang Sagu dan Tempurung Kelapa Jerry M. Karamoy; Budi Santoso; Sarman Oktovianus Gultom
Agritechnology Vol 2 No 1 (2019): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v2i1.23

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik biobriket yang dihasilkan dari kombinasi limbah kulit batang sagu dan tempurung kelapa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap. Pada penelitian ini digunakan 5 perlakuan dengan 3 kali pengulangan. Perlakuan dinotasikan dengan huruf S (Kulit batang sagu), dan K (tempurung kelapa) dimana (1) S10K0 arang kulit batang sagu 100 % (2) S7,5K2,5 arang kulit batang sagu 75% dan arang tempurung kelapa 25 % (3) S5K5 arang kulit batang sagu 50 % dan arang tempurung kelapa 50 % (4) S2,5K7,5 arang kulit batang sagu 25 % dan arang tempurung kelapa 75 % (5) S0K10 arang tempurung kelapa 100 %. Parameter yang diamati pada penelitian ini meliputi rendemen, kadar zat menguap, kadar abu, dan lama penyalaan. Secara keseluruhan nilai rendemen arang kulit batang sagu sebesar 14% dan nilai rendemen arang tempurung kelapa sebesar 15%. Kadar abu berkisar antara 4,23-14,4%, kadar zat menguap berkisar antara 3,15-3,71%, nilai kalor berkisar antara 114-168 Cal/g, sedangkan lama penyalaan berkisar selama 3400-4180 detik. Penambahan arang tempurung kelapa pada pembuatan biobriket kulit batang sagu cenderung meningkatkan lama penyalaan, namun cenderung menurunkan kadar abu. Kombinasi terbaik dalam pembuatan biobriket adalah kombinasi dengan ratio 25% arang kulit batang sagu dan 75% arang tempurung kelapa (S2,5K7,5) dengan nilai kadar air sebesar 5,08%, kadar abu sebesar 4,93%, kadar zat menguap sebesar 3,27%, dan lama penyalaan selama 3980 detik/gram.
Mutu Kimia Minyak dan Komponen Aktif Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus L.) yang Dinetralisasi Menggunakan Larutan Alkali Budi Santoso; Zita L. Sarungallo; Risma U. Situngkir; Mathelda K. Roreng; Meike M. Lisangan; Venny Murni
Agritechnology Vol 1 No 2 (2018): Edisi Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v1i2.19

Abstract

Pemurnian minyak kasar melalui tahap degumming dan netralisasi dimaksud untuk menghilangkan komponen tidak murni yang tidak diinginkan seperti gum dan asam lemak bebas (ALB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu dan kandungan aktif minyak buah merah (Pandanus conoideus L.) hasil netralisasi secara alkali. Proses netralisasi minyak buah merah hasil degumming dilakukan menggunakan larutan alkali dengan 3 konsentrasi larutan NaOH yaitu 0,8N, 1N dan 1,25N, dengan rasio minyak: alkali: air pencucian, masing-masing 5:1:1, dengan tujuh kali pencucian. Parameter mutu minyak buah merah hasil netralisasi (MBMN) yang diuji meliputi rendemen, ALB, bilangan peroksida, total karotenoid dan tokoferol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rendemen MBMN berkisar 40-54%. Kadar ALB minyak degumming (1,15%) dapat diturunkan menjadi 0,31% pada konsentrasi NaOH 1,25 N. Terdapat kecenderungan semakin tinggi normalitas larutan alkali yang digunakan semakin rendah kadar ALB yang dihasilkan, namun tidak mempengaruhi bilangan peroksida sekitar 0,4 meq/kg. Kandungan total karotenoid dan tokoferol MBMN berturut-turut 6467-6859 ppm and 2012-2212 ppm, lebih tinggi dibandingkan minyak kasar (MBMK) maupun hasil degumming (MBMD). Secara keseluruan proses netralisasi dapat meningkatkan mutu minyak buah merah.
Analisis Sifat Kimia Kopi Arabika (Coffea arabica L) Asal Dogiyai Desi N. Edowai
Agritechnology Vol 2 No 1 (2019): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v2i1.24

Abstract

Tanaman kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Kopi terdiri dari beberapa jenis diantaranya Arabica, Robusta, Liberika dan Excelsa. Sesuai dengan Iklim, tanaman kopi yang dikembangkan di Indonesia adalah arabika dan robusta. Salah satu lokasi pengembangan kopi arabika di Indonesia adalah di Kabupaten Dogiyai. Produksi kopi di dogiyai, sudah dilakukan hingga menjadi kopi bubuk, dan siap dijual. Kualitas kopi arabika bubuk dapat ditentukan dengan sifat fisik dan kimia yang dimiliki. Sifat fisik diperoleh dengan melakukan uji organoleptik, sedangkan sifat kimia diperoleh dengan melakukan analisis proksimat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat kimia dari kopi arabika bubuk asal kabupaten Dogiyai. Pengambilan Sampel dilakukan di kampung Bomomani dan Moanemani. Sampel kemudian dianalisis di Laboratorium Analisis dan Kalibrasi Balai Besar lndustri Agro, Bogor. Komponen kimia yang dianalisis adalah kadar air (2,32%-3,64%), kadar abu(4,10% – 4,54%), protein(12,6% – 13,7%), lemak (11,5% - 14,7%), karbohidrat (65 % - 68,3%), sari kopi(22,2% - 25,6%), dan kadar kafein (1,17% - 1,32%). Semua komponen kimia kopi tersebut telah memenuhi Standar Nasional Indonesia.
Pengaruh blansing dan perendaman asam sitrat terhadap mutu fisik dan kandungan gizi tepung buah pandan tikar (Pandanus tectorius Park.) Sritina N.P. Paiki; Irman .; Zita Letviany Sarungallo; Rossa Martha Marlen Latumahina; Cicilia Maria Erna Susanti; Nurhaidah Iriyani Sinaga; Diana Nurini Irbayanti
Agritechnology Vol 1 No 2 (2018): Edisi Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v1i2.20

Abstract

Kendala utama dalam pembuatan tepung buah pandan tikar (Pandanus tectorius Park.) adalah reaksi pencoklatan enzimatis selama proses pengirisan dan pengeringan, akibat adanya kontak dengan oksigen. Keadaan ini dapat dikurangi dengan perlakuan fisik dan kimiawi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh blansing dan perendaman asam sitrat terhadap mutu fisik dan komposisi gizi tepung buah pandan tikar. Perlakukan yang digunakan dalam penelitian ini adalah blansing (dikukus pada 80oC, 3 menit), dan perendaman dalam asam sitrat (2%, b/v). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan blansing dapat mencegah terjadinya reaksi pencoklatan enzimatis dibandingkan perendaman dengan daging buah asam sitrat pada tepung pandan tikar yang dihasilkan; dengan nilai rendemen (16,21%), tingkat kecerahan - nilai L (76,29), tingkat kemerahan - nilai a (2,41), tingkat kekuningan - nilai b (25,82), suhu gelatinisasi (92,33 oC), kelarutan dalam air (53,43%); serta mengandung air (10,08% bb), abu (10,00% bk), protein (5,73% bk), lemak (2,24% bk), karbohidrat (82,03% bk), serat kasar (24,42% bk) dan total gula (26,00% bk).
Pengaruh Proses Degumming Menggunakan Asam Sitrat Terhadap Kualitas Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus Lamk) Abidin Pratama Mayalibit; Zita Letviany Sarungallo; Sritina N. Paiki
Agritechnology Vol 2 No 1 (2019): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v2i1.25

Abstract

Minyak hasil ekstrak buah merah (Pandanus conoideus L.) umumnya masih mengandung komponen pengotor, sehingga perlu di-degumming untuk menghilangkan gum dan komponen pengotor lainnya. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh proses degumming menggunakan asam sitrat terhadap kualitas minyak buah merah. Perlakuan degumming menggunakan asam sitrat dengan konsentrasi beberapa konsentrasi yaitu 0,2%, 0,5% dan 1% yang dibandingkan dengan kontrol (minyak buah merah tanpa degumming). Analisis kualitas minyak buah merah hasil degumming meliputi kadar air, asam lemak bebas (ALB), bilangan peroksida (BP), kadar fosfor, total tokoferol, dan total karoten minyak buah merah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses degumming menggunakan asam sitrat pada konsentrasi 0,2-1% menghasilkan minyak buah merah dengan kadar air (0,053-0,094%), asam lemak bebas (ALB) (1,025-1,095%), bilangan peroksida (0,291-0,592 mg O2/100mg), dan dapat menurunkan kadar fosfor pada kisaran 84,272-62,806 ppm, dengan kadar total karotenoid sebesar 5831-6786 mg/kg dan total tokoferol yaitu 2081-2399 mg/kg. Proses degumming yang efektif untuk menurunkan kadar fosfor minyak buah merah kasar adalah pada perlakuan dengan konsentrasi asam sitrat 1%.
Kombinasi Suhu Rendah Dan Lama Penyimpanan Terhadap Sifat Fisik Buah Pepaya California (Carica papaya L.) Muhammad Sudirman Akilie
Agritechnology Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v3i1.55

Abstract

Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bersifat mudah rusak (perishable) sehingga perlu penanganan pasca panen yang baik untuk mengurangi kerusakan dan pembusukan akibat serangan mikroba dan jamur selama penyimpanan. Peranan suhu rendah (suhu dingin) dapat mempengaruhi sifat fisik komoditi buah-buahan selama penyimpanan. Penyimpanan pada suhu dingin dapat memperpanjang umur simpan dan mempertahankan kualitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kombinasi suhu rendah dan lama penyimpanan terhadap sifat fisik buah pepaya seperti total padatan terlarut (TPT), susut bobot, tekstur, kadar air dan warna. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor Suhu yang digunakan adalah suhu rendah 15oC dan suhu ruang 30oC sebagai kontrol, serta faktor lama penyimpanan buah pepaya selama 0, 3, 5 dan 7 hari. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara faktor suhu rendah dan lama penyimpanan terhadap sifat fisik buah pepaya serta faktor suhu rendah dan lama penyimpanan berpengaruh signifikan jika dibandingkan dengan perlakuan penyimpanan suhu 30oC sebagai kontrol.
Kapasitas Stabilisasi Radikal Bebas dan Kelasi Ion Metal Ekstrak Air Daun Vernonia amygdalina Del. Gino Nemesio Cepeda; Murtiningrum Murtiningrum; Yuliana Waromi
Agritechnology Vol 3 No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v3i2.62

Abstract

Tumbuhan obat Vernonia amygdalina dikenal dengan nama “daun afrika” adalah tumbuhan yang berasal dari Afrika. Tumbuhan ini digunakan untuk mengobati malaria, infertilitas, diabetes, gangguan pencernaan dan penyakit transmisi seksual. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi potensi antioksidan ekstrak air daun afrika yang meliputi kandungan senyawa fenolik, kapasitas stabilisasi radikal bebas melalui transfer atom hidrogen dan kelasi ion metal sebagai prooksidan melalui transfer elektron pada variasi konsentrasi. Proses ekstraksi senyawa bioaktif daun afrika menggunakan metode infusi dengan air panas suhu 90ºC selama 30 menit. Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak meliputi penentuan kandungan senyawa fenolik menggunakan metode Folin-Ciocalteu, pengujian kapasitas stabilisasi radikal bebas menggunakan metode stabilisasi radikal bebas DPPH (1,1-Diphenyl-2-picrylhydrazyl) dan pengujian kapasitas kelasi ion metal menggunakan metode kelasi ion metal Fe+2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak air daun afrika konsentrasi 0,1-0,5% mengandung senyawa fenolik sebesar 18,81-69.89 µg EAG/ml, kapasitas stabilisasi radikal bebas DPPH sebesar 20,99-41,98% dan kapasitas kelasi ion metal Fe+2 sebesar 8,28-40,71%. Ekstrak air daun afrika kurang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami dalam menstabilkan radikal bebas namun demikian sangat efektif mengikat ion metal yang bersifat prooksidan.
Sifat Fisik dan Organoleptik Mie Kering dengan Penambahan Tepung Ubi Jalar dan Tepung Kedelai Risma Uli Situngkir; Zita Letviany Sarungallo; Rosalia S. Sarungallo
Agritechnology Vol 2 No 2 (2019): Edisi Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v2i2.46

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sifat fisik dan organoleptik mie yang terbuat dari tepung ubi jalar dan dan tepung kedelai. Mie terbuat dari 100% tepung terigu (kontrol), tepung ubi jalar 10%, dan kombinasi tepung ubi jalar dan tepung kedelai dengan rasio 10%: 5% dan 10%:10%. Analisis mie termasuk sifat fisika (warna dan kehilangan memasak) dan uji organoleptik (warna, rasa, keseluruhan, kelembutan dan lengket) dibandingkan dengan mie kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan 10% ubi jalar memberikan kontribusi warna oranye dan peningkatan warna, rasa, dan penerimaan secara keseluruhan tanpa kelembutan yang berbeda dan akseptabilitas lengket dengan kontrol, tetapi nilai cooking loss meningkat. Sementara penambahan tepung kedelai dalam formula dapat meningkatkan cooking loss, mengurangi kecerahan warna dan sifat organoleptik mie.
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Tapioka Terhadap Mutu Sensori dan Nutrisi Produk Otak-otak Ikan Madidihang (Thunnus albacares) Abdul Azis Iskandar Alam; Aisyah Bafagih; Vanessa Natalie Jane Lekahena
Agritechnology Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v3i1.53

Abstract

Ikan madidihang (Thunnus albacares) merupakan jenis ikan ekonomis penting dan komoditas ekspor perikanan. Jenis ikan ini memiliki daging dengan kandungan protein yang tinggi dan rendah lemak, serta sejumlah mineral penting bagi kesehatan. Kandungan gizi yang baik pada daging ikan madidihang menyebab dagingnya banyak diolah dalam berbagai jenis olahan, dan salah satunya adalah produk otak-otak. Otak-otak merupakan modifikasi produk olahan yang terbuat dari ikan berdaging putih dengan penambahan tepung, santan, putih telur dan bumbu-bumbu, yang dibungkus memanjang dengan daun kemudian dikukus dipanggang dan digoreng. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji tentang konsentrasi tapioka yang optimal terhadap kandungan nutrisi dan sensori otak-otak ikan madidihang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal yaitu konsentrasi tapioka (0%, 25%, 50% dan 75%). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi tapioka tidak berpengaruh terhadap mutu sensori produk otak-otak pada atribut kenampakan 5,02-6,30; tekstur 4,96-6,24; aroma 5,40-6,40 serta rasa 5,12-6,54, sementara untuk kandungan nutrisi produk otak-otak sangat dipengaruhi oleh konsentrasi tapioka yang ditambahkan dengan kisaran nilai kadar air 46,45-69,78%; abu 0,98-1,83%; protein 5,65-26,38%; lemak 0,94-1,56% dan karbohidrat 0,77-45,37%. Produk otak-otak terbaik pada konsentrasi tapioka 50% (PO2) dengan kandungan nutrisi kadar protein 15,76%, abu 1,28% dan lemak 0,94%.