cover
Contact Name
Very Sukma Firmansyah
Contact Email
demangfedia@lkp3i.my.id
Phone
+628111211132
Journal Mail Official
verynuni@lkp3i.my.id
Editorial Address
Jl. Kolam Renang No. 42 Kab. Purwakarta Kode Pos 41119 Jawa Barat
Location
Kab. karawang,
Jawa barat
INDONESIA
Pedagogiana - Jurnal Pendidikan Dasar
ISSN : 20897731     EISSN : 26848929     DOI : https://doi.org/10.47601/pedagogiana
Core Subject : Education,
Pedagogiana Jurnal Pendidikan Dasar is published twice a year in April and Mei online writing conceptual notions studies and application of theories practitioners writing and research results and teaching in the field of knowledge elementary education. The Jurnal Pedagogiana is published by the Institute for the Study and Professional Development of Indonesian Educators Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 73 Documents
LATIHAN PERMAINAN MENJALA IKAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR Ruswan, Acep Ruswan; Iskandar, Sofyan; Kasmad, Mamad; Mujono, Mujono
Pedagogiana : Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 4 (2020): Jurnal Pedagogiana
Publisher : Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47601/AJP.21

Abstract

Kemampuan jasmani merupakan dasar penting untuk membangun kemampuan jasmani seseorang. Dengan memiliki kemampuan jasmani yang baik, maka kemampuan jasmani seseorang akan berjalan baik. Oleh karena itu, kemampuan jasmani harus ditanamkan sejak anak masih usia dini salah satunya usia sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan menjala ikan terhadap kemampuan jasmani siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain eksperimen semu. Populasi dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV sampai kelas V sekolah dasar dengan rentang usia 9 sampai dengan 10 tahun. Sampel penelitian ini adalah siswa sekolah dasar sebanyak 60 orang siswa. Penelitian ini bertempat di Sekolah Dasar Negeri 4 Panyindangan Kecamatan sukatani Kabupaten Purwakarta. Instrument pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan motor ability test. Tes digunakan untuk mengukur permainan menjala ikan yang dapat meningkatkan unsure-unsur kemampuan jasmani siswa sekolah dasar. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Kemampuan gerak jasmani untuk kelompok siswa sebelum mengikuti permainan menjala ikan secara keseluruhan memperoleh skor rata-rata sebesar 5,85. (2) Kemampuan gerak jasmani untuk kelompok siswa sebelum mengikuti permainan menjala ikan secara keseluruhan memperoleh skor rata-rata sebesar 12,183.
PENERAPAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KONSEP BANGUN RUANG KOMARIAH, HJ. KOMARIAH
Pedagogiana : Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 84 (2021): Pedagogiana - Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47601/AJP.22

Abstract

Pembelajaran mengenai volume bangun ruang lumayan sulit, ditambah dengan kurang minatnya siswa terhadap pembelajaran matematika dan selalu menganggap sulit pelajaran ini maka dapat mempengaruhi proses KBM dan aktivitas belajarpun sering pasif di dalam kelas. Banyak siswa yang menerima informasi saja, pasif dan hanya disuapi. Judul yang di ambil mengenai “Penerapan Metode Inquiri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Konsep Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Lenggahjaya 01 Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi Tahun Ajaran 2018/2019)”. Agar permasalahan lebih terperinci, maka dibuat dalam bentuk rumusan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah Metode Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Bangun Ruang? Banyak yang beranggapan bahwa matematika itu sulit. Hal ini membuat siswa sulit menerima konsep yang diajarkan oleh guru. Anak usia SD harus  memulai pembelajaran dari sesuatu yang konkrit, kemudian sambil dibimbing untuk kearah yang abstrak. Metode inquiri merupakan cara penyajian materi pelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam proses-proses mental penemuannya.  Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok agar siswa dapat bertukar pikiran dengan temannya. Penelitian ini diadakan di kelas V SDN Lenggahjaya 01, penelitian ini menggunakan dua siklus, dimana setiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaa, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil belajar siswa pada tiap siklusnya mengalami peningkatan. Hal ini diperkuat dengan nilai rerata pretes siklus I 38,52, postes siklus I 62,2. Pada siklus II 83,7. Berdasarkan data observasi aktivitas siswa, pada siklus I siswa masih belum dapat melakukan kegiatan pembelajaran secara penuh, sehingga guru banyak mendominasi kegiatan pembelajaran. Pada siklus II, siswa sudah mulai ada peningkatan aktifitas dalam belajar dan siswa sudah mulai menguasai pembelajaran, artinya siswa lebih mendominasi kegiatan pembelajaran. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu dengan menggunakan metode Inquiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat menggambarkan peningkatan aktivitas siswa dalam kelas.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM MENYUSUN ALAT PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH : (Penelitian Tindakan Sekolah di SD Negeri Sukalaksana 04 Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi Tahun Pelajaran 2018/2019) SURYAATMAJA, MADA
Pedagogiana : Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 84 (2021): Pedagogiana - Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47601/AJP.23

Abstract

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti, terdapat temuan masalah dalam penyusunan alat penilaian yang dialami oleh guru kelas SDN Sukalaksana 04. Soal tes yang dibuat guru masih belum memenuhi kriteria penyusunan alat penilaian hasil belajar secara lengkap dan baik. Oleh karena itu dibutuhkan solusi pemecahan masalah tersebut, salah staunya dengan mengoptimalkan supervisi kepala sekolah. Dengan adanya supervisi dari kepala sekolah, guru akan terbantu untuk menyusun alat penilaian pembelajaran siswa, dengan sungguh-sungguh, dan sebaik mungkin. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah, dengan subjek penelitian guru kelas SDN Sukalaksana 04. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan guru kelas dalam penyusunan alat penilaian pembelajaran siswa yang dilakukan melalui supervisi kepala sekolah tersebut. Hasil nilai alat penilaian (soal tes) yang disusun oleh guru kelas dimulai pra siklus, siklus kesatu sampai ke siklus kedua. Kemampuan guru kelas dalam menyusun alat penilaian berdasarkan data yang diperoleh pada pra siklus nilai rata-rata komponen pelaksanaan proses pembelajaran indikator keberhasilan yang dicapai baru sebesar 56.16%, kemudian pada siklus kesatu nilai rata-rata komponen pelaksanaan proses pembelajaran naik menjadi 74.36% dan pada siklus kedua naik menjadi 85,03%. Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah dalam membina guru untuk meningkatkan kemampuan menyusun alat penilaian hasil belajar siswa, sangat membantu guru dalam menyusun soal tes hasil belajar. Sebab dalam supervisi ini kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru untuk berlatih menyusun soal tes belajar sampai guru benar-benar paham dan cakap dalam membuat soal tes hasil belajar siswa.
PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU KELAS DALAM MENGAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN SAINTIFIK WIJAYA, MARTA
Pedagogiana : Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 84 (2021): Pedagogiana - Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47601/AJP.24

Abstract

Penelitian berlatar belakang dari kurang berpariasinya model pembelajran didalam kelas yang di terapkan oleh guru, kebanyakan guru masih menerapkan model pembelajran konvensional/ceramah di SDN Sindangjaya 02 Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi. Oleh karena itu peneliti ingin mengupayakan peningkatan keterampilan mengajar guru dengan menggunakan pendekatan saintifik pada pelajaran IPA. Tujuan penelitian untuk meningkatkan Keterampilan Guru Kelas dalam Mengajar IPA guru kelas di SDN Sindangjaya 02 Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi di tahun pelajaran 2018/2019. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Sekolah dengan dua siklus dan masing-masing siklus melalui empat tahapan, yaitu perencanaan (planning), Tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflection). Teknik pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara observasi dan penilaian langsung terhadap Keterampilan Guru Kelas Dalam Mengajar IPA yang dilakukan Guru didalam kelas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif, kualitatif. Persentase ketercapaian Aspek Penilaian Pendekatan saintifik rata-rata Keterampilan Guru Kelas Dalam Mengajar IPA pada prasiklus adalah 40%, siklus I meningkat menjadi 50% dan siklus II meningkat menjadi 90%. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa keterampilan guru dengan penerapan pendekatan saintifik telah meningkat secara sangat baik di SDN Sindangjaya 02 Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi tahun pelajaran 2018/2019 sehingga layak untuk diterapkan.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR TABA, TABA
Pedagogiana : Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 84 (2021): Pedagogiana - Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47601/AJP.25

Abstract

Penelitian ini berangkat dari latar belakang pemikiran mengenai perlunya memingkatkan hasil belajar PKn karena penerapan model pembelajaran masih terpusat pada guru dan rendahnya kualitas proses dan hasil pembelajaran PKn masih di bawah KKM, serta aktivitas siswa cenderung pasif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dalam pembelajaran PKn digunakan model pembelajaran tipe STAD pada materi proses Pemilu dan Pilkada. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi,dan refleksi. Hasil belajar PKn peserta didik setelah menerapkan model pembelajaran STAD di kelas IV SDN Jayabakti 03 Kecamatan Cabangbungin, berdasarkan hasil penilaian dan observasi terhadap pembelajaran dan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran PKn selama tiga siklus/tiga siklus penelitian, dapat meningkatkan perolehan hasil belajar dan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran, ini dapat dilihat dari data hasil pos test, baik secara individu maupun nilai rata-rata sudah menunjukan adanya peningkatan. Peningkatan hasil belajar PKn dengan menerapkan Model Pembelajaran STAD dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata tiap siklus yaitu: siklus kesatu 65,00 dan siklus kedua 81,30. Ditinjau dari ketuntasan belajar siklus kesatu baru mencapai 65,22%, dan siklus kedua mencapai menjadi 91,30%. Pada siklus kedua pembelajaran sudah dianggap berhasil mencapai ketuntasan belajar dari batas minimal yang harus dicapai yaitu 85%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dengan penerapan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn pada materi Pemilu dan Pemilukada di kelas VI di sekolah dasar
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG PERAN INDONESIA DI ASIA TENGGARA DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS VI SDN KARANGREJA 04 KECAMATAN PEBAYURAN ABDULAH, ATENG
Pedagogiana : Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 84 (2021): Pedagogiana - Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47601/AJP.26

Abstract

Hasil pembelajaran PKn materi peran Indonesia di Asia Tenggara siswa kelas VI SDN Karangreja 04 masih rendah. Ketecapaian KKM hanya sebesar 33,3%. Pembelajaran yang dilakukan dalam PKn kurang menyentuh ranah afektif dan psikomotor yang juga menjadi hal penting untuk mencapai tujuan pembelajaran Pkn. Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan rumusan masalah sebagai berikut “Apakah hasil belajar siswa kelas VI dalam pembelajaran PKn tentang Peran Indonesia di Asia Tenggara dapat ditingkatkan melalui metode jigsaw di SDN Karangreja 04?. Penelitian Tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2016-2017. Subyek penelitian ini adalah kelas VI SDN Karangreja 04. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu menggunakan tabulasi, diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa . Hal ini dibktikan dengan perolehan nilai rata-rata kelas dan ketercapian KKM yang semakin meningkat dari siklus ke I dan siklus ke II. Untuk rata-rata kelas meningkat siklus I 79,33 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 89,3. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI pada pembelajaran PKn tentang peran Indonesia di Asia Tenggara di SDN Karangreja 04.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMA 5 DI SEKOLAH DASAR MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI RIMAN, RIMAN
Pedagogiana : Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 84 (2021): Pedagogiana - Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47601/AJP.27

Abstract

Latar belakang masalah penelitian ini yaitu proses pembelajaran yang monoton, kurang melibatkan aktivitas siswa dalam melakukan kerja ilmiah yang mengakibatkan siswa jenuh dan kesulitan dalam memahami pelajaran sehingga hasil belajar siswa rendah. Selain itu, konsepsi awal siswa kurang diperhatikan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga seringkali terjadi miskonsepsi pada siswa. Metode diskusi dijadikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Rumusan masalah secara umum dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada konsep cahaya dengan menerapkan metode diskusi. Tujuan umum pada penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada konsep cahaya dengan menerapkan metode diskusi. Penelitian ini memakai metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Instrumen yang digunakan yaitu pedoman observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode diskusi dalam pembelajaran tema 5 materi sifat-sifat cahaya dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Hasil observasi yang terdapat pada lembar observasi menunjukkan bahwa aktivitas siswa meningkat tiap siklusnya. Hasil belajar siswapun meningkat yaitu: pada siklus I rata-rata skor hasil belajar siswa sebesar 67.59 dengan ketuntasan belajar 55,56%, dan siklus II meningkat menjadi 78,22 dengan ketuntasan belajar mencapai 85,19%. Kesimpulan yang didapat adalah aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa meningkat dengan menerapkan metode diskusi dalam pembelajaran materi sifat-sifat cahaya. Rekomendasi ditujukan untuk kepala sekolah, guru, dan peneliti selanjutnya, guna memberikan motivasi dan perbaikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di masa depan.
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VI TENTANG MANFAAT PERSATUAN DAN KESATUAN UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MELALUI MODEL NUMBER HEAD TOGETHER DI SDN LENGGAHSARI 02 TAHUN AJARAN 2017/2018 Karna, Karna
Pedagogiana : Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 84 (2021): Pedagogiana - Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47601/AJP.28

Abstract

Perbaikan pembelajaran ini dilakukan di kelas VI tentang manfaat persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan kesejahteraan. Masih rendahnya hasil belajar peserta didik dalam materi manfaat persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan kesejahteraan dengan tingkat ketuntasan hanya 27%. Perbaikan pembelajaran bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar peserta didik kelas VI dalam pembelajaran PPKn tentang Manfaat persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan kesejahteraan dapat ditingkatkan melalui model Cooperative Learning tipe Number Head Together (NHT) di SDN Lenggahsari 02. Metode Number Head Together (NHT), adalah prosedur pembelajaran dengan membagi peserta didik menjadi kelompok asal dan kelompok kemudian diberikan lembar kerja untuk didiskusikan oleh kelompok, setelah itu guru akan menyebutkan satu nomor dan yang mempunyai nomor tersebut akan diberikan pertanyaan. Perbaikan pembelajaran mulai dilaksanakan pada bulan Agustus 2017. Hasil yang diperoleh dari pra siklus nilai rata-rata peserta didik 53,33 menjadi 79,00 pada siklus I dan kemabali meningkat menjadi 83,33 pada siklus II. Berdasarkan ketuntasan KKM, pada pra siklus dari 30 peserta didik sebanyak 8 peserta didik (27%) yang mendapat nilai di atas KKM. Pada siklus I peserta didik yang mencapai KKM 16 peserta didik (53%), pada siklus II peserta didik yang mencapai KKM 24 peserta didik (80%). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Cooperative Learning tipe Number Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VI pada pembelajaran PPKn tentang Manfaat persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan kesejahteraan di SDN Lenggahsari 02.
PENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK SURYANI, EUIS ERNA
Pedagogiana : Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 84 (2021): Pedagogiana - Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47601/AJP.29

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyususn RPP berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses dalam perencanaan proses pembealajaran. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasiaktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kemampuan guru SD di SDN Sukatenang 03 Kecamatan Sukawangi dalam menyusun RPP masih rendah, banyak guru yang belum mampu menyusun RPP dengan sistematika yang lengkap dan sistematis, oleh karena itu perlu sekali diadakan pembinaan melalui supervisi akademik untuk meningkatkan kemampuan guru tersebut dalam menyusun RPP. Supervisi yang dilakukan ini merupakan bantuan, arahan dan bimbingan dari kepala sekolah dasar kepada guru dengan melakukan pembinaan melalui diskusi dengan guru yang menjadi subjek penelitian tentang penyususnan RPP yang baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru dapa tmeningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil penilaian RPP yang dilakukan dalam penelitian selama duasiklus. Kemampuan guru dalam menyusun RPP berdasarkan penilaian setiap komponen RPP guru pada siklus kesatu mencapai nilai rata-rata 74,44%, kemudian pada siklus kedua meningkat menjadi 86,46%. Secara individual pencapaian nilai RPP guru berdasarkan indikator keberhasilan setiap komponen, pada siklus kesatu baru mencapai rata-rata 41,88%, kemudian pada siklus kedua mencapai 89,74%. Dengan demikian pelaksanaan penelitian ini, telah mencapai keberhasilan sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian yang ditentukan oleh peneliti.
PENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN KURIKULUM 2013 MELALUI PENERAPAN SUPERVISI YUNINGSIH, MARYATI
Pedagogiana : Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 84 (2021): Pedagogiana - Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47601/AJP.30

Abstract

Penyusunan Kurikulum 2013 dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan kompetensi inti (KI) serta kompetensi dasar (KD) yang dikembangkan oleh BSNP. Namun kondisi yang terjadi saat ini di sekolah binaan peneliti masih ditemukan masalah dalam penyusunan Kurikulum 2013 oleh satuan pendidikan. Berdasarkan hasil observasi awal peneliti, Kurikulum yang disusun oleh Tim Pengembanag Kurikulum (TPK) pada satuan pendidikan SDN Jayabakti 02 Kecamatan Cabangbungin masih belum memenuhi standar seperti yang dikeluarkan dalam panduan pengembangan kurikulum menurut BSNP. Oleh karena itu masalah dalam penyusunan Kurikulum 2013 ini perlu segera diatasi dan dituntaskan. Sebagai pembina sekolah, pengawas satuan pedidikan tentu harus memahami kebijakan-kebijakan yang terkait dengan Kurikulum 2013. Lebih dari itu ia juga harus menguasai setiap proses, tahapan, maupun teknis penyusunan Kurikulum 2013. Dengan kemampuan tersebut, maka pengawas dapat membantu para kepala sekolah dan guru dalam menyusun Kurikulum 2013 dengan melakukan supervisi. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan subjek penelitian kepala sekolah dan guru di SDN Jayabakti 02 Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi. Pelaksanaan penilaian dengan menerapkan supervisi, kemampuan tim penyusun kurikulum di SDN Jayabakti 02 Kecamatan Cabangbungin menunjukkan peningkatan yang berarti. Hal ini dapat dilihat dari persentase keberhasilan dalam menyusun Kurikulum 2013 berdasarkan penilaian Kurikulum 2013 yang dibuat setelah melakukan tindakan pada siklus kesatu mencapai rata-rata 79,06%, pada siklus kedua mencapai rata-rata sebesar 87,78%. Secara umum penelitian yang dilakukan ini sudah berhasil, karena indikator keberhasilan penelitian yang ditargetkan sebesar 80,00% telah tercapai pada siklus kedua.Penerapan supervisi pengawas dalam membina kemampuan tim penyusun kurikulum dapat meningkatkan kemampuan menyusun Kurikulum 2013.Dalam supervisi ini pengawas sekolah melakukan pembinaan kepada tim penyusun kurikulum untuk berlatih menyusun Kurikulum 2013 sampai benar-benar paham dan cakap dalam membuat Kurikulum 2013.