cover
Contact Name
Paramita Winny Hapsari
Contact Email
idea@unpak.ac.id
Phone
+628982508850
Journal Mail Official
idea@unpak.ac.id
Editorial Address
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA Universitas Pakuan. jln. Pakuan No 01, Kel. Tegallega, Kec. Bogor Tengah. Kota Bogor, Jawa Barat - 16143
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Idea : Jurnal Studi Jepang
Published by Universitas Pakuan
ISSN : -     EISSN : 26571757     DOI : https://doi.org/10.33751/idea
IDEA Jurnal Studi Jepang yang di kelola oleh Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya. Jurnal ini telah memiliki ISSN 265701757. Jurnal ini menerima artikel asli mengenai berbagai masalah penting dalam ilmu pengetahuan budaya, yang mencakup, tetapi tidak terbatas pada, ilmu susastra, linguistik, sejarah, cultural studies, seni, dan informasi yang berfokus pada pengkajian dan penelitian yang bermanfaat. Jurnal ini memuat secara seimbang berbagai artikel mengenai penelitian teoretis, empiris, komparatif, atau eksplanatoris. Semua naskah—baik tulisan peserta didik di jenjang S1, S2, S3 maupun lulusan serta para ahli—yang diterima akan diterbitkan dalam jaringan. Namun, sebelum di-review, semua naskah akan diperiksa orisinalitasnya. Jurnal ini akan di-review oleh dua orang reviewer dengan metode double blind. Submit dalam jurnal ini tidak dipungut biaya. IDEA: Jurnal Studi Jepang mulai tahun 2019 terbit dua kali dalam setahun, yakni April (naskah harus masuk selambatnya Februari) dan November (naskah harus masuk selambatnya bulan Agustus).
Articles 79 Documents
Feminisme Liberal Dalam Gerakan Perubahan Sistem Nama Keluarga Berbeda Bagi Pasangan Menikah Di Jepang Desty Ramadhanty; Helen Susanti; Paramita Winny Hapsari
IDEA : Jurnal Studi Jepang Vol 5, No 1 (2023): Idea : Jurnal Studi Jepang
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/idea.v5i1.7895

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami awal mula terjadinya sistem nama keluarga yang sama di Jepang dan pergerakan feminisme terkait isu nama keluarga di Jepang. dengan menggunakan metode deskripsi analisis dan library research, yaitu dengan cara dilihat dari berbagai sumber yang diperoleh, peneliti akan mengolah kembali data yang telah dikumpulkan, kemudian, dianalisis dan disesuaikan dengan penelitian yang akan dibahas. Penelitian ini menggunakan teori feminisme liberal oleh J.S. Mills dan Harriet Taylor Mills Dari penelitian ini dapat diketahui terbentuknya sistem nama keluarga yang sama di Jepang dan alasan kebebasan hak sistem nama keluarga berbeda di Jepang harus diperjuangkan
Analisis Romantisme Dalam Serial Drama Horimiya Mugiyanti Mugiyanti; Adilla Igtara Batis
IDEA : Jurnal Studi Jepang Vol 5, No 1 (2023): Idea : Jurnal Studi Jepang
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/idea.v5i1.7891

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis ciri-ciri romantisme pada serial drama Horimiya dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Pendekatan visual juga dilakukan dengan cara mendeskripsikan suatu hal kemudian dianalisis dengan menggunakan gambar guna menunjukkan adegan-adegan yang memperlihatkan ciri-ciri romantisme. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori romantisme Russell Noyes. Dari penelitian ini diketahui terdapat lima ciri-ciri romantisme dalam serial drama horimiya, yaitu kembali ke alam, kemurungan atau melankolis, sentimentalisme, primitivisme, dan individualisme.
Analisis Keterkaitan Bushu Amekanmuri Dengan Artinya Dalam Kanji Bahasa Jepang Katherine Bonita Endey
IDEA : Jurnal Studi Jepang Vol 5, No 1 (2023): Idea : Jurnal Studi Jepang
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/idea.v5i1.7896

Abstract

Penelitian ini menganalisis tentang pembentukan makna kanji dengan cara membedah bagian kanji yang terkandung di dalamnya. Bagian kanji yang dipisah akan dihubungkan dengan makna asal dari bushu kanji berdasarkan penjabaran dari kanji yang melengkapi. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, diharapkan akan menjawab rumusan masalah kanji apa saja yang mengandung makna langsung maupun tidak langsung dengan bushu amekanmuri. Kanji yang memiliki hubungan dengan makna asal ame hujan dianalisis melalui sifat dan sisi pembentukannya, sedangkan kanji yang tidak berhubungan dengan makna ame dilihat dari proses pembentukan kanji dan perluasan maknanya untuk menjawab pertanyaan mengapa kanji yang tidak berhubungan memiliki bushu hujan. Setelah melakukan pembedahan kanji maka ditarik kesimpulan bahwa ada 19 kanji yang memiliki makna langsung, dan 5 kanji yang memiliki makna tidak langsung dengan ame (hujan).
Kuil Fushimi Inari sebagai Tempat Penyembahan Dewa Inari Yunika Rahmawati; Indun Roosiani; Bertha Nursari
IDEA : Jurnal Studi Jepang Vol 5, No 1 (2023): Idea : Jurnal Studi Jepang
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/idea.v5i1.7892

Abstract

Dalam penelitian ini, masalah yang dibahas adalah mengenai kepercayaan Shinto yang dianut oleh masyarakat Jepang yaitu penyembahan kepada Dewa Inari di Kuil Fushimi Inari di Kyoto, Jepang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran Dewa Inari sebagai pelindung Kuil Fushimi Inari bagi masyarakat Jepang, serta hubungan antara Dewa Inari dan Inari Kitsune dalam mengabulkan harapan masyarakat Jepang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan yang relevan, kemudian dianalisis satu per satu. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa banyaknya keyakinan masyarakat Jepang terhadap Dewa Inari, menjadikan banyak varian kisah, penamaan, dan penggambaran sosok Dewa Inari. Varian tersebut menyebabkan banyak sekali ritual, festival, dan situs-situs keramat yang dipercaya sebagai tempat penyembahan kepada Dewa Inari, sehingga hal ini juga berpengaruh pada banyaknya jumlah kuil Inari di Jepang. Namun demikian, banyaknya varian nama dan penggambaran sosok Dewa Inari tidak menggoyahkan keyakinan masyarakat Jepang terhadap Dewa Inari dan Inari Kitsune yang menjadi utusannya
Kandoushi dalam Anime Boruto: Naruto Next Generations Salsadila Hairulnisa Sumpena; Rina Fitriana; Helen Susanti
IDEA : Jurnal Studi Jepang Vol 5, No 1 (2023): Idea : Jurnal Studi Jepang
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/idea.v5i1.8838

Abstract

Penelitian ini membahas pemakaian kandoushi yang terdapat dalam anime Boruto: Naruto Next Generations. Fokus utama penelitian ini adalah Jenis kandoushi, makna dan fungsi kandoushi dan juga gambaran situasi ketika kandoushi tersebut digunakan. Objek kajian dalam penelitian ini berupa anime dengan judul Boruto: Naruto Next Generations dari episode 1 sampai 6. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mendepenelitiankan jenis kandoushi yang ada dalam anime Boruto:Naruto Next Generations, mendepenelitiankan makna dan fungsi dari kandoushi yang ada dalam anime Boruto:Naruto Next Generations dan gambaran situasi pemakaian kandoushi dalam anime Boruto:Naruto Next Generations. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pragmatik oleh Yuliantoro, kata oleh Fradana, kelas kata bahasa Jepang oleh Sudjianto dan Dahidi dan kandoushi oleh Sudjianto.
ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI DALAM SERIAL ANIMASI SAENAI HEROINE NO SODATEKATA Ridwan, Muhammad; Karyati, Alo
IDEA : Jurnal Studi Jepang Vol 6, No 2 (2024): Vol 6, No 2 (2024): Idea: Jurnal Studi Jepang
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/idea.v6i2.10905

Abstract

ABSTRAK: Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh seluruh elemen masyarakat dalam bekerja sama, berinteraksi, serta mengidentifikasikan diri. Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi.Penelitian ini membahas mengenai jenis-jenis tindak tutur perlokusi yang terdapat dalam serial animasi Saenai Heroine no Sodatekata. Fokus utama pada skripsi ini ialah untuk mengidentifikasi dialog pada serial animasi yang masuk ke dalam tiga jenis tindak tutur perlokusi menurut Alston serta lima klasifikasi tindak ilokusi menurut Searle. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori pragmatik yang mengkaji mengenai apa yang dimaksudkan oleh seseorang dalam tuturannya ketika berkomunikasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Simpulannya adalah dalam serial animasi Saenai Heroine no Sodatekata ditemukan ketiga jenis tindak perlokusi yang diklasifikasikan oleh Alston serta ditemukan empat jenis tindak ilokusi yang diklasifikasikan oleh Searle.Kata Kunci: Pragmatik, tindak tutur, PerlokusiABSTRACT: Language is a system of sound symbols used by all elements of society, in working together, interacting, and identifying themselves. Pragmatics is a branch of linguistics that studies the external structure of language, namely how language units are used in communication.This research discusses about dialogues that contain perlocutionary speech acts in animated series tittled Saenai Heroine no Sodatekata. The main focus of this thesis is to identify dialogues in the animated series that fall into three perlocutionary speech acts classification by Alston and five illocutionary speech acts qualification by Searle. The theory used in this thesis is a pragmatic theory which examines what a person means in his speech when communicating. This research used a descriptive qualitative method. In conclusion, in the Saenai Heroine no Sodatekata animated series found all the three classification of perlocutionary speech acts by Alston and four types of illocutionary speech acts qualification by Searle.Keyword : Pragmatic, speech acts, perlocution
Fungsi -te iru pada Buku Ajar Bahasa Jepang Aprilianti, Rahayu
IDEA : Jurnal Studi Jepang Vol 6, No 2 (2024): Vol 6, No 2 (2024): Idea: Jurnal Studi Jepang
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/idea.v6i2.10496

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi -te iru serta verba yang digunakan pada kalimat yang mengandung -te iru pada buku ajar bahasa Jepang Minna no Nihongo dan Manabou. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desktiptif kualitatif. Fungsi aspek -te iru pada umumnya adalah menyatakan kegiatan yang berkelanjutan (keizoku). Berdasarkan hasil analisis, terdapat 6 fungsi verba -te iru yaitu menyatakan: aktivitas/kejadian yang sedang berlangsung, hasil suatu perbuatan, keadaan terjadi secara alami, pengalaman, rutinitas/kebiasaan, dan pengandaian. Fungsi verba -te iru yang paling sering muncul dalam buku ajar tersebut yaitu untuk menyatakan kegiatan yang sedang berlangsung sebanyak 52%. Sedangkan, jenis verba yang paling banyak digunakan dalam kalimat bentuk -te iru adalah keizokudooshi, jenis verba tersebut hampir muncul di semua fungsi aspek -te iru, kecuali fungsi yang menyatakan hasil yang semua kalimatnya menggunakan jenis verba shunkandooshi. Kata kunci: aspek, -te iru, verba. ABSTRACT This study aims to determine the function of -te iru and the verbs used in sentences containing -te iru in Japan textbooks Minna no Nihongo and Manabou. The method used in this study is a qualitative descriptive method. The function of the aspect -te iru in general is to state continuous activities (keizoku). Based on the results of the analysis, there are 6 functions of the verb -te iru, namely stating: continuous activity/event, the result of an action, a state that occurs naturally, experience, routine/habit, and assumption. The function of the verb -te iru that appears most often in the textbook is to state an ongoing activity as much as 52%. Meanwhile, the most often used verb type in -te iru sentences is keizokudooshi, this type of verb appears in almost all functions of the -te iru aspect, except for functions that express the result that all sentences use the shunkandooshi. Keywords: aspect, -te iru, verb.
DAMPAK MATAKULIAH METODOLOGI PENELITIAN DAN SEMINAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (SKRIPSI) SERTA KEMAMPUAN PRESENTASI MAHASISWA (STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS DARMA PERSADA PRODI BAHASA DAN KEBUDAYAAN JEPANG) fitri, zainur; Nursari, Bertha
IDEA : Jurnal Studi Jepang Vol 6, No 2 (2024): Vol 6, No 2 (2024): Idea: Jurnal Studi Jepang
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/idea.v6i2.10975

Abstract

The aim of this research is to evaluate the influence of Research Methodology Courses and History, Culture and Society Seminars on students' abilities in writing scientific papers (thesis) and presentations at the Darma Persada University Japanese Language and Culture Study Program. This research has a quasi-experimental design with a One Group Pre-test and Post-test approach. The research participants consisted of 41 Fourth Level Students of the Japanese Language and Culture Study Program at the Faculty of Language and Culture, Darma Persada University in the 2022/2023 Academic Year, with details of 28 male students and 13 female students. The research results revealed that the Research Methodology Course and Seminar on Japanese History, Culture and Society had a positive impact on students' ability to write a thesis and make presentations. This can be seen from the significant difference between the mean UTS and UAS scores. The average UTS score was 74.61, which then increased to 81.05 in the UAS, showing significant improvement. Apart from that, the results of the questionnaire also show that the majority of students gave a positive response to this course. They feel that this course provides great benefits in helping improve their academic skills.  
Abbreviation in Japanese Albert, Abraham
IDEA : Jurnal Studi Jepang Vol 6, No 2 (2024): Vol 6, No 2 (2024): Idea: Jurnal Studi Jepang
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/idea.v6i2.9606

Abstract

This research “Abbreviation in Japanese”. This topic is chosen to describe the formation of abbreviations in Japanese. Another purpose is to discuss the meaning of words abbreviated in Japanese. This research used data from various sources, such as webs, pictures, and even videos made in Japan. The author used the note-taking technique to collect the data in this thesis. In order to analyze the data, the author used the distributional method. Based on the data analysis, the result obtained from this thesis is that various methods can do that abbreviation in Japanese; the meaning in words that had been abbreviated had not changed. The most common abbreviation that the author found in this thesis is “geryaku,” an abbreviation from compound words.
Tradisi Senbazuru Dalam Kebudayaan Jepang Roosiani, Indun
IDEA : Jurnal Studi Jepang Vol 6, No 2 (2024): Vol 6, No 2 (2024): Idea: Jurnal Studi Jepang
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/idea.v6i2.11038

Abstract

ABSTRAK Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap senbazuru yang merupakan rangkaian origami bangau yang kemudian digantung didepan rumah atau kuil. Masyarakat Jepang percaya bahwa dengan membuat senbazuru keinginan seseorang akan cepat terkabul dan diberikan kesembuhan. . Menurut kepercayaan keyakinan Shinto dan Buddha burung bangau dianggap sebagai hewan yang sakral dan dapat membawa keberuntungan. Penelitian ini hendak mengangkat masalah mengenai mitos senbazuru yang dipercaya dapat mengabulkan dan memberikan kesembuhan dalam kebudayaan Jepang, nilai religi,nilai zen,makna warna dan perkembangan tradisi senbazuru dalam kebudayaan Jepang.Penelitian “Tradisi Senbazuru dalam Kebudayaan Jepang” bertujuan untuk mempelajari sisi historis dan religi pada senbazuru dalam kebudayaan Jepang. Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis. Hasil analisis didapatkan bahwa kepercayaan bahwa senbazuru dapat mengabulkan permintaan dan keberkahan berakar dari ajarah Buddha dan kepercayaan Shinto. Kedua keyakinan tersebut menganggap bahwa hewan bangau merupakan tunggangan dewa dan dipercaya sebagai utusan dewa. Senbazuru kemudian semakin terkenal secara luas karena kisah Sadako Sasaki, seorang gadis yang terkena penyakit kanker darah akibat efek radiasi bom di Hiroshima. Sadako kemudian membawa pesan perdamaian melalui senbazuru. Hingga saat ini, masyarakat Jepang masih mempertahankan tradisi senbazuru.. Kata kunci: Senbazuru, origami, kebudayaan, tradisi