cover
Contact Name
Idhoofiyatul Fatin
Contact Email
idhofatin.pbsi@fkip.um-surabaya.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
stilistika@um-surabaya.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
ISSN : 19788800     EISSN : 26141327     DOI : -
Core Subject : Education,
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Prodi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Surabaya. Jurnal ini menfokuskan pada publikasi hasil penelitian berupa artikel ilmiah tentang bahasa, sastra dan pengajaran Bahasa Indonesia. Jurnal ini terbit setiap Januari dan Juli dengan nomor P-ISSN 1978-8800 dan E-ISSN 2614-3127.
Arjuna Subject : -
Articles 444 Documents
Profil Siswa Retardasi dalam Membaca Puisi (Studi Kasus) Eni Nurhayati; Budhi Rahayu Sri Wulan; Satria Wahyu Ramadhan
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 14, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v14i1.6425

Abstract

The Profil of Retardated Students in Reading Poetry (Case Study) ABSTRAKPenelitian ini bertujuan memaparkan profil siswa retardasi dalam membaca puisi. Siswa retardasi memiliki kesulitan tersendiri dalam membaca. Dalam hal ini khusus pada keterampilan membaca puisi. Siswa retardasi memiliki kesulitan membaca namun tidak sampai tahap disleksia. Fokus pada penelitian ini ialah tentang aktivitas pemerolehan vokal, diftong, konsonan, dan pemerolehan kata. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif jenis studi kasus. Subyek penelitian ini adalah (VK) seorang siswa kelas 5 SD. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tiga kriteria yang diamati yaitu, Vokal, Diftong, dan Konsonan yang terdapat pada fona. Vokal, Diftong, dan Konsonan, anak hanya dapat membaca dengan vokal rendah sampai sedang saja. Yang kedua, anak dapat membaca diftong /ai/dan /au/ dengan benar, namun hanya pada dua suku kata saja, berbeda dengan yang mempunyai beberapa suku kata, anak tidak dapat membacanya dengan benar. Dan memenuhi beberapa kriteria dalam kata. anak dapat membaca vokal /au/, /ai/, dan huruf /ng/ dengan benar, namun hanya pada dua suku kata saja, berbeda dengan kata yang mempunyai 4 suku kata atau lebih, anak masih salah dalam membaca huruf- huruf tersebut. Pada saat anak membaca huruf /ny/ juga anak belum mampu dalam membacanya dengan benar, walau hanya dua suku kata. Dan pada membaca yang mempunyai pola seperti (KVK), (VKK), dan (KVKK), anak juga belum mampu membacanya dengan benar.Kata kunci: Retardasi, vokal, konsonan, diftong, kataABSTRACTThis study aims to describe the profiles of retarded students in reading poetry. Retarded students have their own difficulties in reading. In this case specifically on poetry reading skills. Retarded students have reading difficulties but are not at the dyslexic stage. The focus of this research is on the activity of acquiring vowels, diphthongs, consonants, and word acquisition. This research is qualitative case study type research. The subject of this study was (VK) a 5th grade elementary student. Collecting data using observation, interview, and documentation techniques. Three criteria are observed, namely, Vowels, Diphthongs, and Consonants which contained in phone. Vowels, Diphthongs, and Consonants, children can only read low to moderate vowels. Second, children can read diphthongs /ai/ and /au/ correctly, but only in two syllables, unlike those with several syllables, children cannot read them correctly. Moreover, it meets several criteria in the word. Children can read vowels /au/, /ai/, and letters /ng/ correctly, but only in two syllables, in contrast to words that have 4 or more syllables, the child is still mistaken in reading the letters. When the child reads the letter /ny/, the child is not able to read it correctly, even though only two syllables. And in reading that has patterns such as (KVK), (VKK), and (KVKK), children are also not able to read them correctly.Keywords: Retardation, vowels, consonants, diphthongs, words
Kajian Sastra Didaktis dalam Novel Guru Aini Karya Andrea Hirata Ari Kartini; Sumiyadi Sumiyadi
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 15, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v15i1.11063

Abstract

Analysis of Didactic Literature In Guru Aini Novel Written by Andrea Hirata ABSTRAKNovel sabagai salah satu karya sastra dapat dikatakan sebagai interprestasi kehidupan dan perilaku yang nyata. Penelitian ini mencoba menggali dimensi nilai-nilai didaktis pada sebuah novel. Kajian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif  analisis deskripsi  dengan pendekatan sastra didaktis. Data diambil bersumber dari novel berjudul “Guru Aini” yang dibuat oleh salah satu penulis terkenal Andrea Hirata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam novel “Guru Aini” karya Andrea Hirata terdapat unsur sastra didaktis berkenaan dengan pertama melalui kajian alur tokoh dan penokohan, serta latar dapat ditemukan nilai-nilai karakter seperti kepribadian yang bermartabat, mandiri, kreatif, tanggung jawab, idealis, kerja keras, penuh semangat, dan mampu mengendalikan diri; kedua adanya dimensi nilai pendidikan nasional, yaitu nilai karakter religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas; ketiga bahasa yang disajikan sangat menarik, mudah dipahami, mengandung metafora, dan perumpamaan dalam menjelaskan ilmu matematika serta kehidupan. Secara garis garis besar, novel berjudul “Guru Aini” karya Andrea Hirata dapat dijadikan sebagai bahan ajar pembelajaran sastra di sekolah dalam meningkatkan karakter siswa.Kata kunci: sastra didaktis, novel guru aini, nilai karakterABSTRACTNovel as a literary work can be said as an interpretation of real life and behavior. This study tries to explore the dimensions of didactic values in a novel. The study was conducted using a qualitative descriptive analysis method with a didactic literary approach. The data is taken from a novel entitled "Guru Aini" which was written by one of the famous writers, Andrea Hirata. The results show that in the novel "Guru Aini" by Andrea Hirata there are didactic literary elements related to the first through the study of the plot of characters and characterizations, and the setting can be found character values such as dignified, independent, creative, responsible, idealistic, personality. hard work, passionate, and able to control themselves; secondly, there are dimensions of national education values, namely the values of religious, nationalist, independent, mutual cooperation, and integrity characters; The three languages presented are very interesting, easy to understand, contain metaphors, and parables in explaining mathematics and life. Broadly speaking, the novel entitled “Guru Aini” by Andrea Hirata can be used as a teaching material for learning literature in schools in improving the character of students.Keyword: didactic literature, “Guru Aini”, character values
Interaksi Manusia dan Lingkungan dalam Novel Bilangan Fu Karya Ayu Utami (Kajian Ekokritik Greg Garrard) Dewi Susilowati; Ngatma'in Ngatma'in; Ali Nuke Affandy
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 15, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v15i1.9389

Abstract

Human and Environmental Interactions Bilangan Fu Novel Written By Ayu Utami (Greg Garrard’s Ecocriticism Study) ABSTRAKInteraksi manusia dan lingkungan dapat berlangsung secara harmonis. Apabila manusia mampu mengelola lingkungan secara baik, lingkungan akan memberikan imbal baik positif bagi manusia. Namun jika manusia tidak mampu berinteraksi dengan alam secara baik, lingkungan akan menunjukkan sikap yang kurang bersahabat. Fokus penelitian ini adalah interaksi manusia dan lingkungan dalam novel Bilangan Fu karya Ayu Utami berdasarkan konsep ekokritik Greg Garrard. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan interaksi manusia dan lingkungan dalam novel Bilangan Fu karya Ayu Utami berdasarkan konsep ekokritik Greg Garrard. Metode penelitian menggunakan close reading. Sumber data penelitian adalah novel Bilangan Fu karya Ayu Utami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi manusia dan lingkungan dalam novel Bilangan Fu karya Ayu Utami dicirikan dengan beberapa hal, yaitu: adanya pencemaran udara, perusakan hutan, pemunculan tanda bencana, perusakan habitat, pemburuan binatang, dan eksploitasi bumi.Kata kunci: ekokritik, Greg Garrard, interaksi manusia dan lingkunganABSTRACTHuman and environmental interactions can take place in harmony. If humans are able to manage the environment well, the environment makes a positive contribution to humans. However, if humans do not interact with the nature properly, the environment will show a less friendly attitude. The focus of the research is the interaction of humans and the environment in the novel Bilangan Fu by Ayu Utami based on Greg Garrard’s ecocriticism. The purpose of this research is to describe the interaction of humans and the environment in the novel Bilangan Fu written by Ayu Utami based on Greg Garrard’s ecocriticism concept. The research method used close reading. The research data source is the novel Bilangan Fu written by Ayu Utami. The result of the study indicate that the interaction bertween humans and the environment in the novel Bilangan Fu written by Ayu Utami is characterized by several things, namely: air pollution, forest destruction and the appearance of disaster signs, habitat destruction, animals hunting, and earth exploitation.Keyword: ecocritic, Greg Garrard, human and environmental interactions.
Kanon Style dalam Retorika Najwa Shihab pada Acara Mata Najwa di Metro Tv Lusi Komala Sari
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 15, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v15i1.11110

Abstract

Canon Style in Najwa Shihab’s Rhetoric at Mata Najwa Shows on Metro Tv ABSTRAKPenelitian kualitatif deskriptif ini untuk mendapatkan data diksi dan majas sebagai bentuk style retorika Najwa Shihab (NS). Pengumpulan data menggunaan teknik dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan teknik content analysis. Diksi yang paling dominan digunakan NS dalam membawaan acara adalah diksi populer. Diksi ini memberikan kesan rendah hati dan kesetaraan pada tuturan NS. Selain itu tuturan NS diwarnai diksi khusus, percakapan, dan idiom. Diksi khusus memberikan efek tajam pada bahasa. Diksi percakapan memberikan efek santai, ringan, dan akrab. Idiom memberikan efek estetika pada bahasa sekaligus makna yang padat. Majas paling dominan pada tuturan NS adalah majas penegasan. Kemudian, diikuti oleh majas pertautan, perbandingan, dan pertentangan. Majas penegasan membawa efek tajam pada bahasa sehingga tuturan menjadi jelas. Majas pertautan, perbandingan, dan pertentangan, menjadikan acara Mata Najwa menjadi hidup dan bertenaga. Penelitian ini menunjukkan bahwa majas tidak lagi digunakan secara konvensional untuk mendapatkan unsur keindahan semata. Lebih dari itu, pengunaan majas menunjukkan kecerdasan dan lebih menjelaskan konsep secara estetis.Kata kunci: Kanon, gaya retorika, presenterABSTRACTThis descriptive qualitative research is to obtain diction and figure of speech data as a form of Najwa Shihab's (NS) rhetorical style. Data collection used documentation techniques, while data analysis used content analysis techniques. The most dominant diction which is used by NS in presenting the program is popular diction. This diction gives the impression of humility and equality in NS speech. In addition, NS speech is varied by special diction, conversation, and idioms. Special diction gives a sharp effect on the language. Conversational diction gives a relaxed, light, and familiar effect. Idioms give an aesthetic effect to language as well as solid meaning. The most dominant figure of speech in NS speech is affirmative figure of speech. Then, it is followed by the figure of speech of linkage, comparison, and contradiction. Affirmation figure of speech has a sharp effect on language. Therefore, the speech becomes clear. The figure of connection, comparison, and contradiction, makes the Mata Najwa event come alive and powerful. This research shows that figure of speech is no longer used conventionally to get the element of beauty alone. Moreover, the use of figure of speech shows intelligence and explains the concept more aesthetically.Keyword: Canon, rhetoric style, host
Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam Menulis Surat Resmi Siswa SMP di Kota Padang Kusmadi Sitohang; Ninit Alfianika
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 15, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v15i1.8222

Abstract

Indonesian Language Eror Analysis in Writing Official Letter for Junior High School Students in Padang ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi pentingnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menulis surat resmi, kenyataannya masih ditemukan kesalahan berbahasa dalam surat resmi siswa. Tujuan penelitian ini  (1) mendeskripsikan kesalahan penggunaan ejaan, diksi, morfologi, dan sintaksis dalam menulis surat resmi siswa SMP di Kota Padang.  Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskripsi analisis. Data penelitian ini adalah kesalahan berbahasa dalam surat resmi yang ditulis siswa di Kota Padang. Teknik pengumpulan data berupa teknik dokumentasi, yaitu surat resmi yang ditulis siswa. Penganalisisan data dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan hal-hal berikut, Pertama, ditemukan 8 kesalahan penggunaan EYD  yang terdiri dari 3 kesalahan penulisan huruf dan 5 kesalahan penggunaan tanda baca. Kedua, Ditemukan sebelas kesalahan penggunaan diksi. Ketiga, Ditemukan dua kesalahan morfologi. Keempat, Ditemukan 24 kesalahan sintaksis. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ditemukan kesalahan berbahasa dalam penulisan surat resmi siswa SMP di Kota Padang dari ejaan, diksi, morfologi, dan sintaksis.Kata kunci: kesalahan berbahasa, surat resmi, SMPABSTRACTThis research is motivated by the importance of using good and correct Indonesian in writing official letters, while in fact there are still some language found in students’ official letters. The purpose of this study is (1) to describe errors in the use of spelling, diction, morphology, and syntax in writing official letters for junior high school students in Padang. The type of research is a qualitative research using descriptive analysis method. The data in this study are language errors in official letters written by students in Padang. The data collection techniques is in documentation techniques, namely official letters written by students. Data analysis was done descriptively. Based on the result of the study, it was concluded as follows. First, the finding is 8 errors in the use of EYD, which consist 3 eror in writing letters and 5 erors in using punctuation marks. Second, eleven errors in the use of diction were found. Third, two morphological errors were found. Fourth, the finding is 24 syntax errors. Consequently, it can be concluded that there are language errors in writing official letters for junior high school students in Padang from spelling, diction, morphology, and syntax.Keyword: language errors, official letters, junior high school
Wacana Rubrik Kriminal di Media Daring Jawa Pos Radar Madura Moh. Imron; Junal Junal; Eli Masnawati
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 15, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v15i1.10597

Abstract

Criminal Rubric Discourse in Online Media Jawa Pos Radar Madura ABSTRAKPenelitian ini bertujuan menganalisis wacana rubrik yang memuat berita kriminal di koran daring Jawa Pos Radar Madura. Penganalisisan wacana pada rubrik berita kriminal didasarkan pada struktur berita yang ditulis dapat merujuk pada pemarjinalan posisi dalam suatu wacana. Kelompok dominan lebih memegang kendali dalam menafsirkan suatu peristiwa dan pemakainya, sementara kelompok lain posisinya rendah cenderung untuk terus menerus sebagai objek pemaknaan dalam berita. Wacana rubrik criminal ini akan dikaji dengan pendekatan analisis wacana Theo Van Leeuwen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dokumentasi dengan teknik baca catat. Hasil penelitian ini adalah dalam wacana  berita kriminal yang terdapat bentuk pasivasi. Pemakaian kalimat pasif yang digunakan oleh wartawan dalam menyampaikan suatu wacana dapat menghilangkan aktor (pelaku) tindakan kriminal. Bentuk objektivasi dalam wacana kriminal akan memberikan informasi yang lebih konkrit terhadap pembaca karena menggunakan data sesuai dengan yang ditemukan di lapangan. Kemunculan abstraksi dalam wacana berita Nampak pada penyebutan secara berulang-ulang kejadian yang telah disebutkan sehingga memengaruhi pembaca untuk mencapai simpulan. Dalam wacana berita kriminal juga terdapat kategorisasi sering disampaikan dalam bentuk ciri fisik pelaku. Wacana berita kriminal dapat memengaruhi konsepsi dan persepsi pembaca dan akan menghasilkan keberpihakan.Kata kunci: wacana kriminal, inklusi, eksklusiABSTRACTThis study aims to analyze the rubric discourse that contains criminal news in the online newspaper Jawa Pos Radar Madura . Discourse analysis in the crime news rubric is based on the structure of the written news which can refer to the marginalization of positions in a discourse. The dominant groups have powerful control of interpreting an event and its users, while the other groups have a low position which tends to continuously as the object of meaning in the news. The discourse on the criminal rubric will be studied using Theo Van Leeuwen's discourse analysis approach. The research method used is the documentation method with reading and note-taking techniques. The result of this research is that in the discourse of criminal news there is a form of passivation. The use of passive sentences used by journalists in conveying a discourse can eliminate actors (agent) of criminal acts. The form of objectification in criminal discourse will provide more concrete information to the reader because it uses data in accordance with what is found in the field. The emergence of abstraction in news discourse appears in the repeated mention of the events that have been mentioned. Consequently, it influences the reader to reach a conclusion. In the discourse of criminal news, there is also categorization that is often conveyed in the form of the physical characteristics of the perpetrator. Crime news discourse can influence the reader's conception and perception and will result in partisanship.Keyword: Criminal discourse, inclusive, exclusive
Afiksasi Bahasa Dayak Hibun dalam Cerita Rakyat di Desa Hibun Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau Debora Korining Tyas; Ursula Dwi Oktaviani; Evi Fitrianingrum; Irmaculata Oktaviani
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 15, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v15i1.11096

Abstract

The Dayak Hibun Language Affixation in Hibun Village Folklore Parindu District, Sanggau Regency ABSTRAKTujuan penelitian yaitu mengetahui afiksasi Bahasa Dayak Hibun dalam Cerita Rakyat di Desa Hibun Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau. Pendekatan penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah rekaman cerita rakyat bahasa Dayak Hibun dengan sumber data dari dua orang informan. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan aplikasi Elan dan Toolbox, selanjutnya hasil eksport dari Toolbox dianalisis manual menyesuaikan materi yang ada dalam kaidah morfologi untuk menemukan afiksasi yang ada dalam cerita rakyat bahasa Dayak Hibun. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1)hanya terdapat satu jenis afiksasi yaitu prefik. (2) prefik yang didapatkan dalam penelitian ini ada 9 jenis yaitu: prefik be-, ke-, ko-, n-, ng-, ngo-, ny-, se-, te-. (3) total kata yang berprefik adalah 72 kata. (4) jumlah kata pokok dalam ketujuh cerita adalah 1.313. Berdasarkan korpus data yang digunakan peneliti dari tujuh cerita berbahasa Dayak Hibun yang sudah dipaparkan diatas menyatakan bahwa didalam bahasa Dayak Hibunhanya terdapat satu afiksasi saja. Hal ini bisa saja terjadi karena itu merupakan keunikan yang dimiliki oleh bahasa tersebut. Selain hanya terdapat satu afiksasi saja, bahasa Dayak Hibunjuga memiliki keunikan lain yaitu sangat minim penggunaan konsonan “r” dalam penyebutan katanya.Kata kunci: Afiksasi, Bahasa, DayakHibun, Cerita RakyatABSTRACTThe purpose of the study was to determine the Dayak Hibun language affixation in Hibun Village Folklore, Parindu District, Sanggau Regency. The research approach is a qualitative approach with descriptive research method. The data of this study is a recording folklore in Dayak Hibun language with the data source from two informants. Data collection technique is observation, in-depth interviews and documentation. The research data result were analyzed using the Elan and Toolbox applications. Then, the export results is obtained from the Toolbox. Moreover, it were analyzed manually by adjusting the material contained in the morphological rules to find affixes in the folklore of the Dayak Hibun language. The results obtained are: (1) there is only one type of affixation, namely prefixes. (2) there are 9 types of prefixes obtained in this study, namely: be-, ke-, ko-, n-, ng-, ngo-, ny-, se-, te-. (3) the total words with prefixes are 72 words. (4) the number of root lexical in the seven stories is 1,313. Based on the corpus of data which is used by researchers from seven stories in the Dayak Hibun language described above, it is stated that in the Dayak Hibun language there is only one affixation. This can happen because it is the uniqueness of the language. In addition to having only one affixation, the Dayak Hibun language also has another uniqueness, namely the very minimal use of the "r" consonant in pronunciation the word.Keyword: Affixation, Dayak Hibun Language, Folklore
Teori Filsafat Politik Agamben dalam Karya Sastra: Bare Life dan Homo Sacer Damay Rahmawati; Ecclisia Sulistyowati
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 15, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v15i1.10766

Abstract

Agamben Theory of Political Philosophy in Literature Work: Bare Life and Homo Sacer ABSTRAKPenelitian ini menyajikan gagasan dan teori sosio-politik Agamben seputar kedaulatan negara dan hak asasi manusia, untuk memberikan pandangan dan perbandingan dalam hubungannya dengan teori-teori pada ilmu sosial dan sastra. Agamben adalah salah satu filsuf yang muncul di era modern, yang mana pemikirannya berkaitan dengan filsuf besar pendahulunya, seperti Michel Foucault dan Hannah Arendt yang juga dibahas di dalam penelitian ini. Oleh karena itu, hubungan antara konsep-konsep pemikiran mereka pun dipresentasikan dalam penelitian ini, beserta konsep politik Agamben yang diaplikasikan dalam artikel kritik sastra. Berdasarkan data-data yang didapatkan melalui studi pustaka ditemukan penggambaran dari istilah bare life dan homo sacer yang merupakan pandangan Agamben terhadap kualitas manusia sebagai individu. Agamben menunjukkan bahwa kedaulatan negara dapat mengubah status manusia menjadi tanpa hak asasi maupun hak politik di bawah kekuasaannya, yang mana penerapannya pun dapat ditemukan dalam beberapa karya sastra, yang dibahas dalam artikel kritik sastra.Kata kunci: Agamben, Kedaulatan Negara, Homo Sacer, Bare Life, Hak Asasi Manusia ABSTRACTThis study provides Agamben’s socio-political ideas and theory regarding sovereignty and human right, to give a deeper insight and comparison in the relation of social theory and literary studies. Giorgio Agamben is one of modern philosopher, which his thoughts are connected to other previous philosophers, such as Michel Foucault and Hannah Arendt who are also discussed in this study. Thus, the connections between their concepts are presented in this study, along with the Agamben political concepts which is applied in literary criticism articles. Based on the data obtained from library research is found the depictions of the terms bare life and homo sacer which Agamben’s view of human qualities as individuals. Agamben shows that sovereignty can change human status to be without human rights or political rights under its power, which the implementation can be found in several literature works that are discussed in critical literary articles.Keyword: Agamben, Sovereignty, Homo Sacer, Bare Life, Human Rights.
Analisis Kebutuhan Pengembangan Buku Ajar Materi Ragam Teks untuk Mahasiswa PGSD Rian Damariswara; Rahmad Setyo Jadmiko
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 15, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v15i1.10480

Abstract

Needs Analysis in Text Variety Materials Texbooks Develompment for PGSD Students ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk menganalisis kebutuhan buku ajar materi ragam teks bagi mahasiswa PGSD. Fokus penelitian yakni peneliti akan menganalisis masalah dan kebutuhan mahasiswa PGSD terhadap buku ajar ragam teks. Jenis penelitian yang digunakan yakni deskriptif kualitatif. Subjek penelitian mahasiswa PGSD Universitas Nusantara Kediri. Metode pengumpulan data menggunakan tes, wawancara, observasi, dan studi pustaka.  Teknik analisis data berupa analisi deskriptif. Didapatkan lima analisis masalah mahasiswa dalam memahami materi ragam teks. Kelima masalah tersebut, yakni: konsep ragam teks masih belum kuat, penyusunan ragam teks oleh mahasiswa masih belum tepat, minimnya literasi, teks bacaan dianggap sebagai materi bahasa Indonesia, dan minimnya buku ajar materi ragam teks. Selain analisis masalah, terdapat analisis kebutuhan. Dipaparkan tiga kebutuhan mahasiswa. Pertama, buku ajar yang memuat konsep ragam teks yang mudah dipahami. Kedua, buku ajar yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Ketiga, buku ajar yang memperbanyak latihan dengan memuat kearifan lokal dan berpola project based learning.Kata kunci: analisis kebutuhan, buku ajar, ragam teksABSTRACTThe aim of this research is to analyze the needs in variety text textbooks for PGSD students. The focus of the research is that researchers will analyze the problems and needs of PGSD students in variety text textbooks. The type of research used is descriptive qualitative. The research subjects were PGSD students at the University of Nusantara Kediri. Methods of data collection using tests, interviews, observation, and literature study. The data analysis technique is in the form of descriptive analysis. The finding is five student problem analysis in understanding variety text materials. The five problems, namely: the concept of text variety is still not strong, the compilations of student variety texts are still not right, lack of literacy, reading texts are considered as Indonesian language material, and the lack of textbooks for variety text materials. Beside problem analysis, there is a needs analysis. Three are three student needs. First, textbooks that contain the concept of a variety of texts that are easy to understand. Second, textbooks that are in accordance with the applicable curriculum. Third, textbooks that increase practice which contain local wisdom and with a project-based learning pattern.Keyword: needs analysis, textbook, text variety
Representasi Budaya Ramadan di Indonesia dalam Iklan Gojek Versi Ramadan 2021: Kajian Semiotika Roland Barthes Rifa Rafkahanun; Dian Indira; Riza Lupi Ardiati; Ypsi Soeria Soemantri
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 15, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v15i1.8797

Abstract

Ramadan Culture Representation in Indonesia on Ramadan 2021 Version Of Gojek Advertisement: A Semiotic Study of Roland Barthes ABSTRAKIndonesia sebagai salah satu negara dengan umat Islam terbanyak memiliki budaya tersendiri ketika menjalankan ibadah pada bulan Ramadan. Penelitian ini berjudul “Representasi Budaya Ramadan di Indonesia dalam Iklan Gojek Versi Ramadan 2021: Kajian Semiotika Roland Barthes”. Pembahasannya diorientasikan pada kajian semiotik tanda dengan tujuan mendeskripsikan representasi budaya Ramadan di Indonesia yang terdapat dalam video iklan Gojek versi Ramadan 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan model analisis Roland Barthes yang berfokus pada makna denotasi, makna konotasi dan mitos. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam iklan Gojek versi Ramadan 2021 terdapat beberapa hal yang menjadi representasi budaya orang Indonesia selama bulan Ramadan, di antaranya: berbuka puasa bersama keluarga, kerabat atau teman-teman; berbuka puasa diawali dengan minuman dan penganan yang manis; ibadah salat di masjid; menyajikan makanan khas saat perayaan Idulfitri yaitu kupat tahu dan opor ayam; serta saling mengirimkan bingkisan kepada orang-orang terdekat.Kata kunci: budaya indonesia, ramadan, iklan, semiotika roland barthesABSTRACTIndonesia is as one of the countries with the Muslims majority has its own culture during the month of Ramadan. This study entitled "Ramadan Culture Representation in Indonesia on Ramadan 2021 Version of Gojek Advertisement: A Semiotic Study of Roland Barthes". The discussion is oriented towards the semiotic study of signs with the aim is describing the representation of Ramadan culture in Indonesia which is contained in Ramadan 2021 version of gojek advertisement video. The method used in this research is descriptive qualitative method and using Roland Barthes analysis model which focuses on denotational meaning, connotation meaning and myths. The results of the analysis show that in Ramadan 2021 version of gojek advertisement video, there are several things that represent the culture of the Indonesian during the month of Ramadan, including: iftar with family, relatives or friends; iftar with sweet drinks and confectionery; praying at the mosque; serving special food during the celebration of Eid al-Fitr, such as kupat tahu and opor ayam; as well as sending gifts to close relatives.Keyword: indonesian culture, ramadan, advertisement, Roland Barthes Semiotics