cover
Contact Name
Asep Purwo Yudi Utomo
Contact Email
aseppyu@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
aseppyu@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Sastra Indonesia
ISSN : 22526315     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Sastra Indonesia menerbitkan artikel penelitian atau artikel konseptual mengenai bahasa dan sastra Indonesia. Diterbikan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang dan Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta pengajarnya.
Arjuna Subject : -
Articles 361 Documents
Psikopragmatik Dalam Tuturan Wacana Iklan Djokowidodo, Agustinus; Dani, Robik Anwar
Jurnal Sastra Indonesia Vol 9 No 3 (2020): November
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v9i3.42542

Abstract

Penjualan suatu produk diharapkan akan berhasil semaksimal mungkin, sehingga dapat memberikan keuntungan yang besar. Hal tersebut dapat terlaksana apabila masyarakat mengetahui produk yang ditawarkan oleh perusahaan penghasil produk tersebut. Untuk membuat masyarakat mengetahui dan memahami, perusahaan harus melakukan komunikasi untuk memberitahukan produk yang ditawarkan. Tuturan dalam wacana iklan berdampak psikologis terhadap konsumen dan atau calon konsumen, sehingga yang diharapkan oleh produsen bahwa konsumen atau calon konsumen tertarik dan membeli produk yang diiklankan tersebut. Namun demikian tidak hanya mempengaruhi ketertarikan calon konsumen atau konsumen melainkan tuturan dalam iklan dapat juga mempengaruhi bentuk tindak tutur para pengguna suatu produk, terutama siswa SMA Secara teoretis tujuan yang hendak dicapai penulis dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalam tentang psikopragmatik dalam wacana dan tuturan iklan yang berdampak psikologis bagi siswa SMA di Kota Madiun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara dan open questioner sebagai alat pengumpul data. Analisis data menggunakan teknik referensial dengan pendekatan distinction theory approach dan disajikan dengan teknik penyajian deskriptif. Dari data yang diperoleh, sebanyak 52,8% menunjukkan bahwa kata-kata dalam iklan yang disaksikan ditirukan atau digumamkan siswa dalam tindak komunikasi. Jika dipilah lebih detil, kata-kata dalam iklan lebih banyak berpengaruh pada siswa perempuan (66,7%) dibandingkan siswa laki-laki (33,3%). Berdasarkan analisis tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa kata-kata dalam wacana iklan cukup berpengaruh pada kondisi psikologis siswa dalam bertindak tutur. Manfaat dalam penelitian ini yaitu untuk menambah dan memperkaya wawasan dalam bidang pragmatik, terutama psikopragmatik; untuk menambah dan memperkaya wawasan dalam penerapan psikopragmatik pembelajaran berbahasa. Kata kunci: komunikasi,tuturan, tuturan iklan,dampak psikologis, psikopragmatik
Makna Kultural pada Satuan Lingual Tradisi Sesajen Pasang Tarub dalam Pernikahan Jawa Agustina, Yuyun; Syaifudin, Ahmad
Jurnal Sastra Indonesia Vol 10 No 2 (2021): July
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v10i2.42645

Abstract

Abstrak Sesajen pasang tarub Jawa merupakan salah satu tradisi yang berada di Dusun Tembi, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sesajen pasang tarub mempunyai 27 jenis sesajen dan mempunyai makna budaya yang masih berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Penelitian bertujuan mendeskripsikan makna kultural pada nama-nama makanan sesajen pasang tarub dalam pernikahan Jawa. Data dalam penelitian ini berupa satuan lingual nama-nama makanan dalam sesajen pasang tarub Jawa. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode simak dan cakap. Analisis data dengan metode padan teknik dasar teknik pilah unsur penentu, sedangkan metode agih dengan teknik dasar bagi unsur langsung. Penyajian hasil analisis dengan dengan metode formal dan informal. Hasil penelitian sebagai berikut, pertama terdapat 27 jenis sesajen pada sesajen pasang tarub dalam pernikahan Jawa. Kedua, jenis sesajen tersebut terdapat nama-nama makanan dan perlengkapan sesajen kemudian, dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori yaitu makanan, rempah-rempah, perlengkapan sesajen, tumbuhan, sayuran, buah, bahan masakan, bunga, air, dan gula. Ketiga, satuan lingual nama-nama makanan dalam sesajen pasang tarub Jawa memiliki harapan untuk merefleksikan kembali dari manusia lahir, dewasa hingga meninggal semua direfleksikan dalam 27 sesajen. Dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan pelestarian tradisi budaya sesajen pasang tarub dalam pernikahan Jawa yang telah lahir dalam masyarakat, serta menambah wawasan bagi masyarakat Jawa mengenai nilai filosofi sesajen. Kata kunci: makna kultural, satuan lingual, nama makanan sesajen, pasang tarub Jawa Abstrack Javanese Tarub wedding offering is a tradion in Dusun Tembi, Sewon District, Bantul Regency, Yogyakarta Special Region. Pasang Tarub offerrings have 27 types of offerings and have cultural meanings that are still related to the life of the Tembi people. This study aims to describe the cultural meanings of Javanese Tarub cuisine names for wedding offerings. The data in this study were in the form of language units of food names on Javanese Tarub offerings. Research data collection was carried out by using simak (Observation) and cakap (Interview) methods. The data analysis used the matching method, namely the basic technique of sorting the determinant elements, while the agih method used was the direct element basic technique. The presentation of analysis results was using formal and informal methods. The results of the research are as follows : First, there are 27 types of offerings in the Javanese Tarub wedding offering. Second, in this offering there are names of foods and offerings, they can be classified into several categories, namely food, spices, offering set, plants, vegetables, fruit, cooking ingredients, flowers, water and sugar. Third, the lingual unit of the name of the food in the Javanese Tarub offerings has the meaning of reflection from human birth, adulthood until death, which is reflected in the 27 offerings. From the results of this research, it is hoped that it can be useful for the development of the preservation of the Javanese Pasang Tarub wedding offerings that have been born in the community, as well as broadening the Javanese people’s insight about the philosophical value of offerings. Keywords: Cultural meaning, language unit, offering names, pasang tarub jawa
Bencana dalam Novel-novel Indonesia Kurniawan, Eva Dwi; Dewi, Septi Riana
Jurnal Sastra Indonesia Vol 10 No 1 (2021): Maret
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v10i1.42660

Abstract

Kehidupan manusia selalu dibayang-bayangi oleh bencana. Diperlukan upaya untuk meminimalisasi dampak bencana, baik yang berupa bencana alam, non-alam, maupun bencana sosial. Karya sastra sebagai karya kreatif (ekspresif) dan cerminan alam (mimetik), menjadi salah satu objek yang layak dikaji untuk memberikan sumbangsih dalam kemitigasian bencana. Penelitian ini menganalisis struktur novel yang mengangkat cerita kebencanaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan struktural sebagai alat analisis. Temuan dari analisis intrinsik menunjukkan bahwa bencana sosial menjadi tema dominan dalam novel-novel Indonesia. Selain itu, ditemukan bahwa dalam novel-novel Indonesia memiliki struktur yang mengandung keseluruhan, transformasi dan regulasi diri.
Analisis Sintaksis Pemerolehan Bahasa Anak Usia 2,1 Tahun Rahmawati, Yeni
Jurnal Sastra Indonesia Vol 9 No 3 (2020): November
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v9i3.42793

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemerolehan bahasa anak usia 2,1 tahun pada tataran sintaksis. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah anak berusia 2,1 tahun yang bernama Queenarela Selena Raikenes atau dipanggil Kenes. Data penelitian ini berupa data kebahasaan lisan yang direkam (spoken teks). Data ini berbentuk wacana interaksional. Prosedur pengumpulan data adalah peneliti melakukan pengamatan langsung pada saat proses pemerolehan sintaksis, yaitu perbincangan antara Kenes dengan peneliti (orang tua Kenes), keluarga, dan teman-teman sebayanya. Selain itu, peneliti juga menggunakan alat perekam dan pencatatan langsung dalam penelitian. Dalam penelitian Analisis Sintaksis Pemerolehan Bahasa Anak Usia 2,1 tahun, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pola kalimat yang paling banyak digunakan adalah pola Subjek-Predikat (S-P) yang berjumlah 25 kalimat.
Nilai-Nilai Humanisme dalam Puisi Bertema Palestina Karya Helvy Tiana Rosa Karim, Ahmad Abdul; Hartati, Dian
Jurnal Sastra Indonesia Vol 10 No 2 (2021): July
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v10i2.43918

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai-nilai humanisme dalam buku Puisi-puisi yang Melepuh di Mataku karya Helvy Tiana Rosa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan semiotika Aart Van Zoest. Serta teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik baca catat. Peneliti membaca secara keseluruhan puisi. Lalu menandai beberapa frasa hingga kata yang mengandung nilai-nilai humanisme. Hasil penelitian yaitu ditemukan lima puisi yang mengandung nilai-nilai humanisme, di antaranya “Semoga Bersanding di Surga”, “Razan”, “Untuk Palestina dari Sudaramu Indonesia”, “Negeri yang Terbelah”, dan “Nyanyian Duka Turakhan Muslim”, pada kelima puisi tersebut ditemukan dominasi pola kalimat tidak lengkap, dominasi makna kalimat denotasi, dan temuan sebelas majas, diantaranya majas pararelisme, majas pleonasme, majas personifikasi, majas metafora, majas retorika, majas hiperbola, majas repitisi, majas simbolik, majas klimaks, majas sinisme, dan penggunaan majas sarkasme. Sedangkan isotopi yang digunakan pada lima puisi tersebut yaitu isotopi gerakan, isotopi manusia, dan isotopi persepsi pandang. Aku lirik dalam kelima puisi tersebut didominasi oleh sudut pandang perempuan. Selain itu, puisi-puisi tersebut merupakan sebuah refleksi nyata dalam merespons pembantaian manusia yang terjadi di Palestina.
Satuan Lingual pada Tradisi Manten Tebu di Pabrik Gula Pangkah Kabupaten Tegal: Kajian Etnolinguistik Aulia, Rizki Anti; Mardikantoro, Hari Bakti
Jurnal Sastra Indonesia Vol 10 No 2 (2021): July
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v10i2.43976

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan bentuk dan makna kultural satuan lingual pada tradisi Manten Tebu di pabrik gula Pangkah, Kabupaten Tegal. Penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis yang berfokus pada kajian etnolinguistik dan pendekatan metodologis menggunakan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan metode simak dan metode cakap. Metode analisis data menggunakan metode agih dan metode padan. Penyajian hasil analisis data menggunakan metode formal dan metode informal. Hasil penelitian menunjukkan adanya 45 data satuan lingual. Data tersebut dikategorikan berdasarkan penamaan dan bentuk formal bahasa. Berdasarkan penamaan data meliputi, peralatan dan perlengkapan, bahan sesajen, bahan makananm, serta tahapan dan rangkaian acara. Berdsarkan bentuk formal bahasa diklasifikasikan menjadi 4 bentuk, yakni kata, frasa, klausa, dan wacana. Satuan lingual yang ditemukan pada bentuk kata berjumlah 25 data yang berketegori monomorfemis dan polimorfemis. Satuan lingual yang ditemukan pada bentuk frasa berjumlah 14 data. Satuan lingual yang ditemukan pada bentuk klausa berjumlah 4 data. Sementara itu, satuan lingual yang ditemukan pada bentuk wacana berjumlah 2 data. Satuan lingual pada tradisi Manten Tebu memiliki makna kultural yang terkandung dan merupakan cerminanan masyarakat setempat yang berupa nilai-nilai dan ajaran baik serta doa dan harapan untuk memohon keselamatan, kelancaran, dan keberkahan. This study aims to analyze and explain the form and cultural meaning of the lingual unit in the Manten Tebu tradition at the Pangkah sugar factory, Tegal Regency. This research uses a theoretical approach that focuses on ethnolinguistic studies and methodologically uses descriptive qualitative. The data collection method uses the listening method and proficient method. Methods of data analysis using the split method and the equivalent method. Presentation of the results of data analysis using formal methods and informal methods. The results showed that there were 45 lingual unit data. The data are categorized based on naming and the formal form of the language. Based on the naming of data includes, tools and equipment, offering materials, food ingredients, as well as stages and series of events. Based on the formal form, the language is classified into 4 forms, namely words, phrases, clauses, and discourses. The lingual units found in the word form consist of 25 data which are categorized as monomorphemic and polymorphemic. The lingual units found in the form of the phrase total 14 data. The lingual units found in the clause form are 4 data points. Meanwhile, the lingual units found in the form of discourse amount to 2 data. The lingual unit in the Manten Tebu tradition has a cultural meaning and is a reflection of the local community in the form of good values ​​and teachings as well as prayers and hopes to ask for safety, fluency, and blessings.
Variasi Dialek dalam Budaya Jawa Di Kabupaten Tangerang (Sebuah Kajian Dialektologi) Purwaningrum, Prapti Wigati; Pangestu, Maulani
Jurnal Sastra Indonesia Vol 10 No 1 (2021): Maret
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v10i1.44383

Abstract

Penelitian ini membahas variasi dialek yang meliputi variasi fonologis dan variasi leksikal di kabupaten Tangerang berfokus di area Perumahan Serpong Garden 1, Blok F7-F8. Di lingkungan Perumahan ini khususnya Blok F7-F8 ada beberapa warga yang berasal dari suku Jawa, namun dengan dialek yang berbeda yaitu dialek ngapak dan bandek. Melalui penelitian ini penulis ingin mengetahui variasi fonologis apa saja yang muncul pada saat warga dengan dialek bandek dan ngapak bercakap. Selain itu melalui penelitian ini penulis ingin mengetahui variasi leksikal apa saja yang digunakan oleh warga Blok F7-F8 terutama yang berasal dari Suku Jawa. Meskipun berasal dari Suku yang sama tapi masing-masing memiliki dialek yang berbeda yaitu bandek yang meliputi daerah Kabupaten Sragen, Kota Semarang, dan Kabupaten Grobogan. Sedangkan untuk dialek ngapak berasal dari daerah Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Kebumen. Titik pengamatan dalam penelitian hanya seputar gang di Blok F7-F8 berinteraksi dengan warga yang berasal dari Suku Jawa. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan cakap. Data-data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode padan dengan teknik hubung banding membedakan dan teknik hubung banding menyamakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan variasi fonologis pada bunyi vokal yang meliputi [a]⁓[ɔ], [ʊ]⁓[ɔ], [a]⁓[i], [i]⁓[e] dan variasi bunyi konsonan bunyi [k] dan bunyi [ʔ]. Sedangkan variasi leksikal yang diperoleh meliputi onomasiologis pada medan makna bagian tubuh, kata ganti atau sapaan, peralatan, benda, tanaman, hewan, gerak tubuh, bagian rumah. Selain itu untuk semasiologis terdapat pada medan makna bagian rumah dan peralatan rumah tangga. Variasi dialek dalam budaya ditemukan adanya ungkapan-ungkapan dalam Bahasa Jawa yang bertujuan untuk memuji seseorang melalui medan makna angota tubuh. Hal ini sudah menjadi warisan budaya, namun sudah banyak terlupakan oleh generasi muda saat ini.
Jhuko’ Cellot : Representasi Ekologi melalui Sastra Madura Harsono, Harsono; Hafsi, Ainur Rofiq; Amalia, Laili
Jurnal Sastra Indonesia Vol 10 No 1 (2021): Maret
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v10i1.44688

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan representasi ideologi ekologi dalam cerpen Jhuko’ Cellot karangan Zainal A. Hanafi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis. data penelitian ini adalah kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf. Sumber data penelitian berupa Jhuko’ Cellot yang terkumpul dalam kumpulan cerpen Ēsarēpo Bēncong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitur-fitur bahasa digunakan untuk merepresentasikan ideologi ekologis melalui nilai pengalaman kosakata yang terdiri dari kosakata ideologis yang diperjuangkan, relasi makna, dan metofora. Nilai pengalaman gramatikal berupa ketransitifan dan penegasian. Dan struktur tekstual beruapa pengurutan teks yang sesuai dengan struktur cerpen yang di dalam setiap pengembangan struktur dimunculkan pandangan, kesadaran, dan ideologi ekologis.
Analisis Tindak Tutur Representatif Dalam Video “Trik Cepet Jawab Soal Matematika Bahasa Inggris Versi Jerome!” Pada Saluran Youtube Jerome Polin Wulandari, Eva; Utomo, Asep Purwo Yudi
Jurnal Sastra Indonesia Vol 10 No 1 (2021): Maret
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v10i1.45120

Abstract

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusisa untuk menuangkan maksud dan tujuan kepada mitra tutur. Selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga merupakan sarana penyaluran maksud, gagasan, pendapat, sehingga melahirkan perasaan yang memungkinkan melahirkan kerja sama dengan sesama manusia (atau mitra tutur). Bahasa dapat melahirkan tuturan, sehingga terciptalah kegiatan yang melibatkan atau dengan melakukan tuturan. Tindakan yang seperti itu disebut tindak tutur. Terdapat beberapa jenis tindak tutur dalam bahasa, salah satunya adalah tindak tutur representatif. Tindak tutur mempunyai tujuan dan maksud yang berbeda, sesuai dengan konteks dan situasi tutur pada manusia. Pada penelitian pragmatik ini, maksud atau tujuan yang secara garis besarnya terdapat pada bahasa yang kita gunakan. Bahasa yang kita gunakan atau yang kita temui dapat berupa lisan maupun tulisan. Tuturan atau ujaran lebih condong ke bahasa lisan. Salah satu bahasa berupa tuturann lisan yaitu ada pada saluran YouTube. Saluran YouTube milik Jerome Polin yang berjudul “Trik Cepet Jawab Soal Matematika Bahasa Inggris Versi Jerome” menarik perhatian saya untuk membuat penelitian ini secara sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan maksud tindak tutur representatif yang terdapat pada saluran YouTube Jerome Polin “Trik Cepet Jawab Soal Matematika Bahasa Inggris Versi Jerome”. Pendekatan penelitian ini berupa pendekatan pragmatik dan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik simak bebas dan teknik catat. Metode analisis berupa metode padan, sedangkan metode penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Strategi tuturan yang digunakan cenderung condong ke dalam strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi dan strategi terus terang dengan basa-basi. Dari video yang berdurasi 12 menit 06 detik tersebut, memuat 13 data yang termasuk dalam tindak tutur representatif. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan mampu mendeskripsikan dan memahami jenis tuturan, khususnya tuturan representatif. Kata kunci: pragmatik, tindak tutur, representatif, kualitatif, YouTube ABSTRACK Language is a communication tool used by humans to convey the meanings and goals to speech partner. Apart from being a means of communication, language is also means of channeling intentions, ideas, opinions, so as to give birth to feelings that enable cooperation with fellow humans (or speech partners). Language can give birth to speech, so that it creates activities that involve or do speech. Such actions are called speech acts. There are several types of speech acts in language, one of which is representative speech acts. Speech acts have different goals and purposes, according to the context and situation of speech in humans. In this pragmatic research, the aims or objectives are broadly contained in the language we use. The language we use or that we encounter can be spoken or written. Speech or speech is more inclined to spoken language. One of the languages in the form of spoken speech is on the YouTube channel. On the Jerome Polin's YouTube channel entitled “Trik Cepet Jawab Soal Matematika Bahasa Inggris Versi Jerome” attracted my attention to make this research systematically. This study aims to describe the form and intent of representative speech acts on Jerome Polin's YouTube channel "Trik Cepet Jawab Soal Matematika Bahasa Inggris Versi Jerome". This research approach is in the form of a pragmatic approach and a qualitative descriptive approach. The data collection techniques in this study used free listening techniques and note-taking techniques. The analytical method is in the form of an equivalent method, while the method of presenting the results of data analysis uses an informal method. The narrative strategy used tends to lean toward straightforward, straightforward speech strategies and blunt strategies. Durations in this video, which lasts 12 minutes and 06 seconds, contains 13 data which are included in representative speech acts. With this research, it is hoped that it will be able to describe and understand the types of speech, especially representative speech. Key word: Pragmatic, speech act, representative, qualitative, YouTube
Transformasi Kehebatan Tokoh Salya dalam Teks Cerita Pewayangan di Internet Saroni, Saroni; Supriyanto, Teguh; Doyin, M
Jurnal Sastra Indonesia Vol 10 No 1 (2021): Maret
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v10i1.45399

Abstract

Tokoh Salya dalam wiracarita Mahabharata (MBh) merupakan salah seorang tokoh yang mengalami transformasi di dalam teks cerita pewayangan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan adalah kehebatannya di dalam peperangan. Penelitian ini mengungkap transformasi kehebatan tokoh Salya ke dalam teks cerita pewayangan yang dipublikasikan di situs-situs internet. Hasil penelitian menunjukkan (1) gambaran kehebatan Salya dalam peperangan dalam teks transformasi merupakan penerusan konvensi dari teks MBh, akan tetapi detail dan motifnya merupakan penyimpangan; (2) senjata yang dikuasai Salya di dalam teks transformasi merupakan penyimpangan dari teks MBh, akan tetapi merupakan penerusan konvensi dari teks kakawin; dan (3) kehebatan Salya sebagai kusir kereta (sarathy) dalam teks tranformasi merupakan penerusan konvensi dari teks MBh, tetapi motif pemanfaatan kemampuannya merupakan penyimpangan. Kata kunci: Transformasi, Salya, Mahabharata, cerita pewayangan Abstract One of Salya’s tranformation from the Mahabharata (MBh) to the wayang texts is his power. This research is held to reveal such transformations as published in the websites as wayang stories. The result show that (1) Salya’s power in the warfare described in the transformastion texts is a conventional continuation from the MBh text, but its detail and motif show some deviations; (2) weapons belongs to Salya in the transformation texts is a deviation from MBh text, but a continuation from kakawin text; and (3) Salya as powerful sarathy in the transformation texts is a conventional continuation from the MBh text, but the motif of its usage show a deviation. Keywords: Transformation, Salya, Mahabharata, pewayangan stories.