cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Matematika: Jurnal Teori dan Terapan
ISSN : 14125056     EISSN : 25988980     DOI : -
Core Subject : Education,
JOURNAL MATHEMATICS, Journal of Theory and Applied Mathematics is a periodical journal published by the Mathematics Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Islamic University of Bandung. The Journal of Mathematics is published at least 2 times a year, on June and November. The issue of Mathematics Journals managed by the Mathematics Study Program is in Book and Online format. The scope of content for articles published in the Journal of Mathematics covers the theories as well as applied Mathematics in various fields such as: Humanities, Economics, Computers, Dynamic Systems, Natural Sciences, and so forth. Journal's articles can be submitted to the manager's contact address Journal of Mathematics.
Arjuna Subject : -
Articles 108 Documents
About Two Manners of Use Weighted Least Squares Approach in Fuzzy Statistics Ciprian Costin Popescu; Supian Sudradjat
Matematika Vol 7, No 1 (2008): Jurnal Matematika
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jmtm.v7i1.3365

Abstract

Two fuzzy statistical models are generalized and extended to the weighted models. The new regression problems are solved and compared with the originals.
Analisis Jumlah Produksi Kerudung Pada RAR Azkia Bandung Dengan Metode Economic Production Quantity (EPQ) Farid H Badruzzaman; Erwin Harahap; Eti Kurniati; M. Deni Johansyah
Matematika Vol 16, No 2 (2017): Jurnal Matematika
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jmtm.v16i2.3506

Abstract

Abstrak. Permasalahan dari persediaan adalah bagaimana menentukan jumlah produksi optimal dengan biaya total persediaan yang minimum. Sebuah persediaan dilakukan tidak lain dengan maksud mengantisipasi dan memenuhi permintaan yang akan datang. Penyimpanan persediaan dalam jangka waktu yang lama akan berdampak pada keusangan dan menurunnya kualitas, sehingga diperlukan perhitungan jumlah persediaan yang optimal. Model persediaan Economic Production Quantity (EPQ) merupakan suatu metode yang digunakan untuk mempertimbangkan jumlah produksi dan jumlah permintaan hasil produksi. Tujuannya adalah dengan menentukan banyaknya produksi yang meminimumkan total biaya persediaan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung jumlah produksi optimum pada perusahaan kerudung. Selama ini, jumlah produksi pada tahun 2017 dan sebelumnya berpedoman pada jumlah pesanan pelanggan ditambah 17,5% dari jumlah permintaan untuk cadangan persediaan. Hasil solusi optimum dengan model EPQ memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan yang selama ini berlaku.Kata Kunci: economic production quantity, persediaan, produksiAbstract. The problem of inventory is how to determine the optimal amount of production with minimum total inventory cost. An inventory is carried out with no other intent to anticipate and meet future demand. Storage of inventory over a long period of time will have an impact on obsolescence and declining quality, so it is necessary to calculate the optimal amount of inventory. Model inventory Economic Production Quantity (EPQ) is a method used to consider the number of production and the number of production demand. The goal is to determine the amount of production that minimizes the total cost of inventory. This study aims to calculate the number of optimum production on the company's hood. So far, the number of production in 2017 and previously guided by the number of customer orders plus 17.5% of the total demand for inventory reserves. The results of the optimum solution with the EPQ model have significant differences compared to those currently in force.Keywords: economic production quantity, inventory, production
Teknik Penentuan Solusi Sistem Persamaan Diferensial Linear Non-Homogen Orde Satu Ahmad Nurul Hadi; Eddy Djauhari; Asep K Supriatna; Muhamad Deni Johansyah
Matematika Vol 18, No 1 (2019): Jurnal Matematika
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jmtm.v18i1.5079

Abstract

Abstrak. Penentuan solusi sistem persamaan diferensial linear non-homogen orde satu dengan koefisien konstanta, dilakukan dengan mengubah sistem persamaan tersebut menjadi persamaan diferensial linear non homogen tunggal. Dari persamaan diferensial linear non homogen tunggal tersebut kemudian dicari solusi homogennya menggunakan akar-akar karakteristiknya, dan mencari solusi partikularnya dengan metode variasi parameter. Solusi umum dari persamaan diferensial linear tersebut adalah jumlah dari solusi homogen dan solusi partikularnya. Persamaan diferensial linear tunggal tersebut berorde- , yang solusi umumnya berbentuk . Selanjutnya dicari solusi umum berebentuk  yang berkaitan dengan , solusi umum berbentuk  yang berkaitan dengan  dan , solusi umum berbentuk  yang berkaitan dengan , , dan , demikian seterusnya sampai mencari solusi umum berbentuk  yang berkaitan dengan , , , , . Kumpulan solusi umum yang berbentuk  merupakan solusi umum dari sistem persamaan diferensial linear non homogen orde satu tersebut.Kata kunci:  Diferensial, Linear, Non-Homogen, Orde, Satu. Technical to Find The System of Linear Non-Homogen Differential Equation of First OrderAbstract. Determination of first-order non-homogeneous linear differential equation system solutions with constant coefficients, carried out by changing the system of equations into a single non-homogeneous linear differential equation. From a single non-homogeneous differential equation, a homogeneous solution is then used using its characteristic roots, and looking for a particular solution with the parameter variation method. The general solution of these linear differential equations is the number of homogeneous solutions and their particular solutions. The single linear differential equation is n-order, the solution being in the form of  . Then look for a general solution in the form of  related to , a general solution in the form of related to  and , general solutions in the form of related to  ,  and , and so on until looking for a general solution in the form of  related to , , ,  ..., . A collection of general solutions in the form of , , , ...,  is the general solution of the first-order non-homogeneous linear differential equation system.Keywords: Linear, Differential, First, Order, Non-Homogeneous
Properti Eigen Untuk Graf k-Regular Tak Terhubung R. Respitawulan
Matematika Vol 16, No 2 (2017): Jurnal Matematika
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jmtm.v16i2.2691

Abstract

Abstract. (eigen properties of non-connected k-regular graph) One of the important properties of an adjacency matrix as a representation of a graph is its eigen property. According to Biggs, a k-regular connected graph will have k as one of its Eigen value and the multiplicity is 1. Here, we investigate the Eigen value and its multiplicity of a non-connected k-regular graph. The result shows if a non-connected k-regular graph has c components, then will be one of its eigen value with the geometric multiplicity of c.Keywords: adjacency matrix, eigen values, geometric multiplicityAbstrak. Salah satu sifat penting dari matriks adjasen sebagai representasi dari graf adalah sifat eigennya. Biggs menyatakan bahwa graf regular terhubung dengan derajat k akan memiliki nilai eigen k yang multiplisitasnya satu. Di sini diselidiki nilai eigen untuk graf k-regular yang tak terhubung. Jika graf k-regular tak terhubung memiliki c buah komponen, maka k akan menjadi salah satu nilai eigen graf tersebut dengan multiplisitas geometri c.Kata kunci: matriks adjasen, nilai eigen, multiplisitas geometri
Konstanta Terbaik Fungsi Maksimal Ketaksamaan Hardy Gani Gunawan
Matematika Vol 9, No 1 (2010): Jurnal Matematika
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jmtm.v9i1.3481

Abstract

Abstrak. Ketaksamaan maksimal Hardy-Littlewood  pertama kali diperkenalkan oleh ahli matematika berkebangsaan Inggris yang bernama G.H. Hardy dan J.E Littlewood pada tahun 1930 untuk satu dimensi (lihat [3] dan [8]). Selanjutnya N. Wiener [1939] memperumum ketaksamaan tersebut untuk dimensi yang lebih tinggi. Melalui ketaksamaan tersebut didefinisikan suatu operator fungsional yang mendefinisikan fungsi maksimal, yaituMf(x) :=  ,  untuk  f Π x ÎRnDalam hal ini operator maksimal tersebut bersifat terbatas di ruang  Lp(Rn) untuk  1 < p < ∞, sedemikian sehingga menurut [6], [7], [8] ada konstanta yang terkecil yang membatasi operator tersebut untuk setiap f. Dalam makalah ini akan diperlihatkan suatu  konstanta terkecil tersebut sebagai kontstanta terbaik untuk ketakasamaan Hardy-Littlewood.  Kata kunci : Ketaksamaan Hardy-Littlewood, Fungsi Maksimal,  [1].    E.M. Stein, Singular integrals and differentiability properties of functions, Princenton University Press, Princenton, N.J, 1970.[2].    E.M. Stein, Harmonic Analysis: real variable methods, orthogonality, and oscillatory integrals, Princenton University Press, Princenton, New Jersey, 1993.[3].    G.H. Hardy and J.E Littlewood, A Maximal Theorem with Function Theoritic Application, Collected Papers of G.H Hardy, v.2, Oxford Univ.Press, 1967. Pp.509-545.[4].    Joshua H. Lifton, Regularity, Mathematics Senior Conference, Swarthmore College Mathematics 19 April 2001.[5].    Joshua H. Lifton, Measure and Integration, Lecture Notes , Swarthmore College Mathematics, Desemberl 2003.[6].    R. Fefferman, Maximal functions in Analysis, The University of Chicago REU, 2005.[7].    Steven Finch, Hardy-Littlewood Maximal Inequalities, Paper of Mathematics, 12 Oktober 2003.[8].    Walter Rudin, Real and Complex Analyisis, McGraw-Hill Book Company, New York, 1966. 
Perbandingan Dua Buah Model Untuk Data Berpasangan Farid Hirji Badruzzaman
Matematika Vol 3, No 1 (2004): Jurnal Matematika
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jmtm.v3i1.4556

Abstract

Dari sebuah model Matematika akan dihasilkan suatu hasil pendekatan kepada nilai sebenanya (nilai-nilai empiris). mencari sebuah model Matematika untuk data berpasangan dapat dilakukan dengan metoda least squares atau metoda transformasi least squares. Dalam menentukan model yang baik tidaklah mudah. Penulis mencoba menelaah untuk memilih model yang baik dari kedua metoda di atas.
Model dan Simulasi Sistem Transportasi Dengan Teori Antrian Erwin Harahap; Farid H. Badruzzaman; M. Yusuf Fajar
Matematika Vol 15, No 1 (2016): Jurnal Matematika
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jmtm.v15i1.2497

Abstract

Semakin disadari bahwa membangun lebih banyak jalan raya tidak menyelesaikan masalah kemacetan lalu lintas, tapi sebenarnyamembuatnya lebih buruk. Akan lebih baik apabila ada upaya untuk menemukan cara dalam meningkatkan pelayanan mode transportasi umum. Salah satu cara adalah dengan penggunaan teknologi, yaitu dengan menerapkan aplikasi komputer dan teknologi informasi ke dalam sistem transportasi. Teknologi canggih seperti Intelligent Transportation Systems (ITS) memberikan peluang besar untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas. Di sisi lain, teknologi ITS memerlukan pengujian dan evaluasi yang ketat, yang hanya bisa dilakukan dicapai dengan pemodelan simulasi komputer. Dalam artikel ini diuraikan gambaran umum tentang simulasi lalu lintas sebagai proses pengembangan model simulasi mikroskopik dari jaringan lalu lintas yang padat di Indonesia.SimEvents, adalah sebuah aplikasi untuk untuk menjalankan simulasi berbasis model yang divalidasi dengan model antrian akan dapat memberikan prediksi transportasi dan kemampuan manajer trafik yang lebih baik dalam menguji berbagai solusi skenario transportasi yang melibatkan penggunaan sistem transportasi cerdas.
ALGORITMA DATA ENCRYPTION STANDARD (DES) PADA ELECTRONIC CODE BOOK (ECB) Yurika Permanasari; Erwin Harahap
Matematika Vol 6, No 1 (2007): Jurnal Matematika
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jmtm.v6i1.3379

Abstract

Electronic Code Book (ECB) adalah salah satu mode enkripsi yang menggunakan algoritma Data Encryption Standard (DES) dalam enkripsi datanya. Dalam mode Electronic Code Book (ECB), 64 bit (1 blok) plainteks di-enkripsi secara bersamaan dan setiap blok plainteks di-enkripsi menggunakan kunci yang sama. Electronic Code Book (ECB) cukup efektif digunakan pada pesan–pesan singkat. Jika plainteks lebih besar dari 64 bit maka input data dibagi per-64 bit, jika diperlukan dapat ditambah padding atau bit pelengkap tanpa merubah makna pesan pada alur  blok untuk menggenapkan menjadi 64 bit.Kata kunci : enkripsi; dekripsi; plainteks; Ciperteks
Analisis Perbandingan Fungsi Kernel dalam Perhitungan Economic Capital untuk Risiko Operasional Menggunakan Bahasa Pemrograman Python Erwan Setiawan; Ramdhan F Suwarman
Matematika Vol 17, No 2 (2018): Jurnal Matematika
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jmtm.v17i2.4112

Abstract

Abstrak. Pada penelitian yang dilakukan oleh Setiawan dkk, menyatakan bahwa metode loss distribution approach dengan pendekatan kernel density estimation mampu menghasilkan nilai economic capital yang lebih efisien sebesar 1,6% - 3,2% dibandingkan dengan pendekatan distribusi probabilitas tertentu. Fungsi kernel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah kernel Gaussian dengan pertimbangan dapat memberikan visual grafik yang lebih mulus dibandingkan visual grafik yang dihasilkan oleh fungsi kernel lainnya, seperti Uniform, Epanechnikov, dan Segitiga. Padahal tidak ada jaminan bahwa grafik yang lebih mulus dapat memberikan hasil economic capital yang lebih efisien. Oleh karena itu, akan dilakukan penelitian lebih lanjut yang bertujuan 1) menghitung nilai economic capital menggunakan loss distribution approach dengan pendekatan kernel density estimation yang menggunakan fungsi kernel Gaussian, Uniform, Epanechnikov, dan Segitiga, 2) membandingkan nilai-nilai economic capital yang dihasilkan dengan cara uji perbedaan rata-rata. Perhitungan nilai economic capital dilakukan melalui simulasi komputasi berbasis bahasa pemrograman python. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai economic capital yang dihasilkan. Oleh karena itu, pemilihan fungsi kernel yang tepat sangat diperlukan agar dapat memberikan nilai economic capital yang lebih efisien.Kata kunci: economic capital, kernel density estimation, dan fungsi kernel Abstract. In the research conducted by Setiawan, et al stated that loss distribution approach method with kernel density estimation approach can produce more efficient economic capital values of 1.6% - 3.2% compared to certain probability distribution approaches. The kernel function used in the research is the Gaussian kernel with the consideration that it can provide graphics that are smoother than visual graphics produced by other kernel functions, such as Uniform, Epanechnikov, and Triangle. Whereas there is no guarantee that a smoother graph can provide more efficient economic capital results. Therefore, further research will be carried out with the aim of 1) calculating the value of economic capital using a loss distribution approach with a kernel density estimation approach that uses Gaussian, Uniform, Epanechnikov, and Triangle kernel functions, 2) comparing the values of economic capital produced with average difference test method. Calculation of the value of economic capital is done through computational simulations based on the python programming language. The results showed that there were significant differences in the value of economic capital generated. Therefore, choosing the right kernel function is very necessary in order to provide more efficient economic capital values.Keyword: economic capital, kernel density estimation, dan kernel function 
Metoda Iteratif Pada Permasalahan Menara Hanoi Erwin Harahap; Farid H Badruzzaman; M. Yusuf Fajar
Matematika Vol 6, No 1 (2007): Jurnal Matematika
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jmtm.v6i1.3370

Abstract

Berikut ini merupakan suatu telaah mengenai kasus teka-teki yang dikenal dengan nama Menara Hanoi yang dikemukakan oleh Eduard Lucas, seorang ahli matematika Perancis pada tahun 1883. Teka-teki ini berdasarkan pada legenda tentang Menara Brahma yang memiliki tiga tiang dan 64 cakram terpasang pada salah satu tiang. Ide utama pemecahan kasus teka-teki ini adalah menentukan banyaknya langkah yang diperlukan untuk memindahkan 8 cakram pada teka-teki Lucas, dari tiang satu ke tiang lainnya dengan aturan bahwa cakram dengan ukuran yang lebih kecil tidak boleh ditempatkan pada cakram yang berukuran lebih besar. Solusi akhir dari pemecahan kasus ini adalah diperoleh pola tertutup untuk menentukan banyaknya langkah pemindahan cakram.Kata kunci: menara hanoi; relasi berulang; rekursif.

Page 4 of 11 | Total Record : 108