cover
Contact Name
Mahdika Putra Nanda
Contact Email
dikananda.ft@unwir.ac.id
Phone
+628995210308
Journal Mail Official
jri@unwir.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. H Juanda KM. 03, Karanganyar, Kec. Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45213. Telp/Fax. (0234) 275907
Location
Kab. indramayu,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Published by Universitas Wiralodra
ISSN : 2460335     EISSN : 26866587     DOI : https://doi.org/10.31943/jri.v8i1
Core Subject : Engineering,
Structural Engineering, Geotechnical Engineering, Hydraulic and Water Resources Engineering, Environmental Engineering, Infrastructure Maintenance and Rehabilitation Transportation Engineering, and Construction Management & Construction work health and safety
Articles 134 Documents
PENGARUH CAMPURAN KASTABEL SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BAKAR Nono Suhana; Nur Juli Trissandi
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 1 No. 2 (2015): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konstruksi beton biasanya digunakan pada situasi yang periodik tidak terlindungi atau pada suhu yang berkisar antara 320C hingga 10000C.bahkan lebih. Beton dengan semen portland normal dapat bertahan untuk mampu stabil pada suhu 2500C. Pada pemanasan yang lebih lanjut dapat mengakibatkan pengeroposan beton atau kerapuhan beton (spallation). Untuk menangani ini semua dilakukan dengan jalan merawat atau menambahkan kadar kastabel dalam beton sebagai substitusi parsial semen. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh kadar kastabel terhadap kuat tekan beton yang dibakar maupun tanpa dibakar dan kadar kastabel optimum untuk mencapai kuat tekan maksimum. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan beton mutu K-300 atau kuat tekan rata-rata beton 300 kg/cm2, pada umur 28 hari dengan campuran kadar kastabel 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% terhadap berat semen. Jumlah benda uji untuk setiap campuran masing-masing sebanyak 6 buah berbentuk silinder (15 x 30 cm), total keseluruhan menjadi 30 buah benda uji, yang terbagi dua dengan pengujian pembakaran pada suhu 4000C selama 3 jarn dan tanpa pengujian pembakaran. Pengaruh penambahan kadar kastabel mengakibatkan penurunan nilai slump dan penurunan berat isi beton. Terjadinya kenaikan berat isi beton segar pada kadar 20% diakibatkan oleh pengembangan/penyerapan gradasi butiran kasar pada kastabel dan berat jenis kastabet yanglebih kecil daripada semen. Kuat tekan beton dengan penambahan kadar kastabel mengalami penurunan hingga kadar 16.5% pada kuat tekan sebesar 271.10 kg/cm2 dan meningkat kembali pada kadar 20% sebesar 274.65 kg/cm2. Untuk kuat tekan beton setelah uji bakar, beton mengalami penurunan kekuatan hingga kadar kastabel 20% terhadap berat semen. Degradasi kekuatan beton dari beton yang diuji pembakaran terhadap beton yang tanpa diuji pembakaran memiliki persentase yang beragam, yaitu untuk kadar kastabel 0% sebesar 0.5313%, kadar kastabel 5% sebesar 14.99%, kadar kastabel 10% sebesar 3.246%, kadar kastabel 15% sebesar 11.84% dan kadar kastabel 20% sebesar 28.95%. Sedangkan untuk degradasi kekuatan beton dari beton yang diuji pembakaran terhadap.beton normal yang tanpa diuji pembakaran memiliki persentase yang beragam, yaitu untuk kadar kastabel 0% sebesar 0.5313%, kadar kastabel 5% sebesar 16.74%, kadar kastabel l0% sebesar 16.81%, kadar kastabel 15% sebesar 23.32% dan kadar kastabel 20% sebesar 37.54%. Penurunan ini disebabkan oleh adanya pengaruh negatif dari kapur (CaO) pada semen yang menyebabkan terjadinya proses hidrasi yang berlebihan, hingga menimbulkan pengeroposan (spalling) dan menurunkan nilai kekuatan beton. Hasil penelitian ini menunjukan penggunaan kadar kastabel sebagai substitusi parsial semen kurang memberikan pengaruh yang baik dan perlu adanva penyempurnaan rancangan campuran beton yang tahan terhadap suhu tinggi.
ANALISIS BIAYA KEMACETAN DI RUAS JALAN KOTA BANDUNG Sarwanta Sarwanta
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 1 No. 2 (2015): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isu kemacetan, khususnya pada ruas jalan di perkotaan, akhir-akhir ini menjadi isu yang mendapat perhatian berbagai pihak. Dampak langsung akibat adanya kemacetan yang dialami oleh pengguna jalan adalah meningkatnya konsumsi bahan bakar dan waktu perjalanan yang dirasakan oleh pemakai jalan,. Kota Bandung, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, mempunyai masalah kemacetan yang serius. Ruas jalan yang mengalami kemacetan kian hari kian bertambah. Kajian ini meneliti permasalahan kemacetan, terutama masalah kerugian/biaya yang dialami oleh pengguna jalan. Penelitian dilakukan ruas di Jalan Soekarno Hatta antara simpang Moh. Toha dengan simpang Pasir Koja, yang terdiri dari 3 (tiga) segmen yaitu segmen Moh. Toha – Cibaduyut, segmen Cibaduyut – Kopo, dan segmen Kopo – Pasir Koja. Komponen biaya kemacetan yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah Biaya operasi kendaraan dan nilai waktu perjalanan. Hasil kajian menunjukkan biaya kemacetan yang dialami oleh kendaraan yang melalui masing-masing segmen selama 12 jam (06.00 to 18.00)adalah segmen Moh. Toha – Cibaduyut Rp. 59.765.272, segmen Cibaduyut - Moh. Toha Rp. 77.678.672, segmen Cibaduyut - Kopo Rp. 109.225.398, segmen Kopo - Cibaduyut Rp. 73.421.072, segmen Kopo - Pasir Koja Rp. 34.437.869, segmen Pasir Koja - Kopo Rp. 33.612.213 Hasil ini memberikan sinyal kepada semua stake holder, khususnya pemerintah kota untuk mulai menaruh perhatian pada kinerja ruas jalan. Langkah yang bisa dilakukan dengan rekayasa lalu lintas maupun kebijakan pembatasan pemakaian kendaraan pribadi dan perbaikan fasilitas angkutan publik.
PERILAKU KEKUATAN GESER BALOK BETON MUTU TINGGI DENGAN BEBAN TERPUSAT STATIK PADA BALOK TULANGAN TUNGGAL DAN TANPA TULANGAN GESER DENGAN BERBAGI BENTANG GESER Suharwanto Suharwanto; Mardiana Oesman
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian secara eksperimental telah dilakukan untuk mempelajari perilaku dan mekanisme kekuatan geser pada balok beton dengan tulangan tunggal dan tanpa tulangan geser. Sebanyak 9 buah balok beton dengan tulangan tunggal diuji dengan menggunakan rangka penahan beban atau Rigid Portal Beam (RPB), dan kurva hubungan beban vs defleksi di tengah bentang balok telah diperoleh. Variabel yang digunakan pada eksperimen ini adalah kekuatan beton (fc’) dan bentang geser (a/d). Kekuatan beton bervariasi milai fc’ 30 MPa hingga fc’ 70 MPa. Sedangkan bentang geser (a/d) bervariasi antara 2.5 hingga 5.0. Dan rasio tulangan tarik longitudinal = 1,46%. Selanjutnya hasil uji eksperimen dianalisa dan dibandingkan dengan persamaan pada yang ada di dalam SNI T-15-1991-03. Hasil analisa terhadap pengaruh rasio tulangan tarik longitudinal dan bentang geser (a/d) menunjukkan bahwa nilai kuat geser jauh lebih tinggi dari hasil perhitungan dengan persamaan SNI T-15-1991-03. Dengan demikian nilai geser yang dari persamaan tersebut sangat konserfatif.
STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN DAN PERMEABILITAS BETON NORMAL BERPORI DENGAN FATIGUE Nono Suhana; Nia Kania
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton berpori adalah beton dengan kandungan rongga udara yang sangat tinggi. Pada penelitian ini beton berpori dibuat dengan pengurangan pasir dimana pasir sebagai material pengisi rongga dalam beton. Perkerasan dengan mengunakan beton berpori ini merupakan sistem perkerasan porous yaitu sistem perkerasan yang menghendaki air. Perkerasan ini diharapkan dapat dipakai untuk daerah yang membutuhkan pengaliran air yang banyak misalnya daerah banjir. Subyek dari penelitian ini adalah beton normal beton dengan pengurangan pasir sebesar 15% dan beton dengan pengurangan pasir sebesar 25%. Obyek dari penelitian ini adalah kuat tekan, koefisien permeabilitas dan umur fatigue dari beton. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 3, 14 dan 28 hari dangan alat uji kuat tekan yang mengacu pada ASTM (39-96) dengan benda uji silinder 15x30m. Pengujian permeabilitas yang dilakukan pada umur 2 hari dengan alat uji permeabilitas ymg mengacu pada Standar DIN 1045 dengan benda uji berbentuk silinder 15x30cm. Pengujian fatigue dilakukan pada uji Dartec dengan benda uji berbentuk balok 25x7,5x5 cm. Hasil pengujian kuat tekan menunjukan bahwa pada beton normal pada umur 28 hari kuat tekannya mencapai 34,63 MPa melebihi kuat tekan yang disyaratkan yaitu sebesar 25 MPa. Beton dengan pengurangan pasir sebesar 15% kuat tekannya juga memenuhi syarat yaitu sebesar 19,6 MPa sedangkan pada beton dengan pengurangan pasir sebesar 25% kuat tekannya hanya 20,46 MPa ini berarti tidak memenuhi kuat tekan yang disyaratkan sebesar 25 MPa. Pengujian permeabilitas pada beton normal dan beton dengan pengurangan pasir 15% telah memenuhi syarat standar Din 1045 yaitu penetrasinya < 5 cm yaitu masing-masing sebesar 3,633 cm dan 4,9 cm, sedangkan pada beton dengan pengurangan pasir sebesar 25% tidak memenuhi syarat Standar Din 1045 yaitu sebesar 6 cm. Nilai koefisien permeabilitas beton normal adalah 1,834E-04, beton dengan pengurangan pasir sebesar 15% adalah 3,315E-04, dan beton dengan pengurangan sebesar 25% adalah 4,923E-04. Hasil pengujian fatigue beton normal mencapai umur lelah 96036 repetisi (high cycle fatigue) sehingga memenuhi persyaratan sebagai material perkerasan sedangkan pada beton dengan pengurangan sebesar 15% dan 25% masing-masing umur lelahnya 810 repetisi dan 166 repetisi (low cyrcle fatigue). Disimpulkan dari penelitian ini bahwa semakin besar pori yang terdapat dalam beton maka semakin rendah kekuatan tekannya tetapi semakin besar koefisien permeabilitasnya dan semakin kecil umur lelahnya.
STUDI EFEK PENGEMBANGAN TERHADAP KUAT GESER DAN PERUBAHAN VOLUME TANAH LEMPUNG BOBONARO: (Studi Kasus Lempung Bobonaro Di Maliana Timor Leste) Eduardo Amaral Vong
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur geologi di Timor Leste sangatlah rumit, hal ini tercermin oleh terdapat adanya beraneka ragam batuan dari berbagai umur, dan batuan-batuan tersebut umumnya bersentuhan secara struktur. Kondisi geologi Pulau Timor pada lokasi penelitian di Maliana Timor Leste, formasi geologi dikategorikan sebagai formasi Lempung Bobonaro. Lempung Bobonaro yang tersebar di Timor Leste, diindikasikan mempunyai sifat plastisitas tinggi dan mengandung mineral montmorillonite, sehingga berpotensi tinggi terjadinya pengembangan dan penyusutan pada musim hujan dan kemarau. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan studi karakteristik pada tanah ekspansif Lempung Bobonaro di lokasi penelitian di Maliana Timor Leste, pengembangan korelasi-korelasi empirik berdasarkan data hasil uji laboratorium dan data-data sekunder untuk memprediksi nilai potensi dan tekanan pengembangan di Maliana Timor Leste. Dari hasil penelitian karakteristik tanah Lempung Bobonaro di lokasi penelitian Maliana Timor Leste, diperoleh nilai indeks plastisitas (IP) 23,09% hingga 26,18%, sedangkan nilai batas cair (LL) rata-rata diatas 50 %. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian nilai potensi dan tekanan pengembangan tanah, dimana jenis tanah Lempung Bobonaro mempunyai nilai potensi dan tekanan pengembangan yang tinggi. Nilai potensi pengembangannya 0,83% hingga 4,50% dan nilai tekanan pengembangannya 0,80 kg/cm2 hingga 1,80 kg/cm2. Parameter kuat geser tanah yang diperoleh dari hasil uji Direct Shear pada sampel tanah undisturbed dan sampel compacted pada lokasi penelitian Maliana Timor Leste, menunjukan bahwa pada saat kondisi jenuh, kuat dukung lempung Bobonaro akan menurun dan tidak akan mampu mendukung beban yang bekerja sesuai dengan yang direncanakan. Kuat dukung tanah lempung sangat dipengaruhi oleh kadar air, dalam keadaan kering mempunyai kuat dukung tinggi dan dalam keadaaan jenuh akan mempunyai kuat dukung yang rendah serta kuat geser tanah turun. Penurunan kekuatan geser tanah pada sampel Undisturbed berkisar antara 53,94% hingga 84,02% dan pada sampel Kompaksi berkisar antara 8,28% hingga 12,82%.
STUDI PENANGANAN PONDASI TANGKI PADA KELOMPOK TIANG DENGAN SISTEM PILE RAFT DAN PERPANJANGAN TIANG Komarudin Komarudin
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi tanah berlapis menjadi salahsatu permasalahan dalam melakukan perencanaan, seperti pada kasus pembangunan pabrik kelapa sawit yang terletak pada Kecamatan Subah Kabupaten Sambas Kalimantan Timur. Pabrik ini akan membangun tangki minyak kelapa sawit dengan pondasi tiang pancang. pondasi tiang pancang tersebut duduk pada jenis tanah yang berlapis, yaitu tanah Clayey Silt (tanah lunak) dengan konsistensi Medium to Hard dan Sandy Gravel dengan konsistensi Dense to Verry Dense. Akibat Tanah berlapis pondasi dikawatirkan terjadi kemiringan struktur tangki akibat diferential settlement selain itu daya dukung menurut hasil PDA tidak memenuhi sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan kegagalan struktur, untuk mengetahui apakah pondasi pada pembangunan pabrik kelapa sawit itu gagal kemudian dianalisa dengan cara memodelkan sesuai dengan kondisi aslinya (tanpa sirtu), kemudian penanganan yang dilakukan yaitu dengan cara menambahkan sirtu sedalam 1 m di bawah raft dengan tujuan menjadi pondasi dengan sistem pile-raft. serta penanganan selanjutnya yaitu dengan cara memperpanjang tiang pancang sampai kedalaman tanah keras (gravel), Hasil analisis menunjukkan bahwa penanganan dengan sistem pile-raft pemikulan beban pada tiang pancang meningkat sebesar 9.05%, sedangkan pada perpanjangan tiang meningkat sebesar 18.31%. Untuk differential settlement yang terjadi pada pondasi tangki masih memenuhi syarat, penambahan sirtu membuat settlement naik sebesar 3.33%, sirtu dianggap beban tambahan pada pondasi, sedangkan pada perpanjangan tiang turun sebesar 77.82%.
ANALISIS EFEK PENGGUNAAN HONEYCOMB BEAM PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT BENTANG LEBAR Nono Suhana; Ahmad Mudofar
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain struktur dengan bahan baja merupakan sistem yang umum digunakan pada bangunan gedung bertingkat, penggunaan profil baja Original Beam dengan bentang lebar cukup mahal didalarn pelaksanaannya. Oleh karena itu perlu adanya alternatif seperti struktur Honeycomb Beam yang mana harus memenuhi kriteria desain yaitu : kekuatan, kekakuan, dan keekonomisan. Dalam analisis ini dilakukan perhitungan Trial and Error dengan bantuan program SAP 2000 untuk menganalisis struktur baja bentang lebar antara 6 — 14 meter. Analisis Trial and Error portal 2D 6 Story dengan pembebanan yang sama untuk beban mati, beban hidup dan beban gempa pada zone 3 wilayah Indonesia. Metoda perhitungan struktur dengan LRFD (Load and Resistence Factor Des-ign). Tujuan analisis struktar bentang lebar dengan Trial and Error pada balok Original Beam dan Honeycomb Beam adalah terpenuhinya kriteria desain. Hasil analisis adalah untuk membandingkan kedua sistem tersebut. Dari hasil analisis struktur baja menunjukan bahwa berdasarkan kekuatan struktur baja dengan sistem Honeycomb Beam lebih aman jika dibandingkan dengan sistem struktur baja Original Beam tegangan rata-rata mencapai 19,22%. Berdasarkan kekakuan dengan lendutan perbedaan prosentase sistem struktur Honeycomb Beam rata-rata mencapai 30,18% terhadap sistem struktur Original Beam dan berdasarkan keekonomisan konsumsi bahan sistem struktur Honeycomb Beam rata-rata mencapai 29.26% lebih hemat dibandingkan dengan sistem struktur Original Beam.
PEMILIHAN ALTERNATIF KONSTRUKSI JETI PADA PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) SUNGAILIAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY TOPSIS Akhmad Nurhadi
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelabuhan perikanan nusantara sebagai gerbang masuk perdagangan laut dengan menggunakan kapal maupun perahu berukuran besar diharapkan dapat memacu pembangunan daerah. Saat ini kondisi kolam pelabuhan pernusantara Sungailiat dan alur pelayaran telah dipenuhi oleh sedimentasi pasir yang dikhawatirkan akan mengganggu kapal bersandar dan alur pelayaran menjadi sempit. Pengerukan yang dilakukan tidak akan efektif jika tidak imbangi dengan pembangunan pengaman pantai pada alur pelayaran. Penanganan segera sebaiknya dilakukan pembangunan konstruksi pengamanan pantai berupa jeti (jetty) dengan desain yang berkualitas, biaya yang murah dan waktu singkat serta aspek lainnya yang mendukung seperti risiko. Metode pembahasan yang digunakan terdiri dari tiga tahap : pencarian refensi, studi literatur dan pembahasan. Kriteria-kriteria dalam pemilihan alternatif desain akan dipadukan dengan metode Fuzzy Topsis (Technique for Others Reference by Similarity to Ideal Solution).Hasil penelitian terhadap tiga alternatif desain konstruksi jeti (jeti panjang, jeti sedang, jeti pendek) dengan delapan faktor kriteria yaitu :kemudahan pelaksanaan, fungsi bangunan, panjang jeti, kedalaman ujung jeti terjauh, risiko sedimentasi, waktu pelaksanaan, biaya konstruksi dan biaya pengerukan. Alternatif satu mendapat nilai 0,468, alternatif dua (0,536), dan alternatif tiga (0,526). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa alternatif kedua yaitu konstruksi jeti sedang lebih mendukung terhadap kinerja alur pelayaran daripada kedua alternatif desain dan telah memenuhi analisis terhadap waktu pelaksanaan, biaya konstruksi dan risiko sedimentasi.
STABILITAS LERENG TANGGUL SUNGAI CIMANUK KABUPATEN INDRAMAYU Dhian Dharma Prayuda; Moh. Agus Wahyudin
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kestabilan suatu lereng akan bervariasi sepanjang waktu. Hal ini antara lain disebabkan adanya musim hujan dan musim kemarau sehingga terdapat perubahan musiman dari permukaan air tanah atau terjadi perubahan kekuatan geser material yang diakibatkan oleh proses pelapukan. Penurunan kestabilan lereng dapat juga terjadi secara drastis apabila terjadi perubahan yang tiba-tiba, seperti hujan lebat dengan intensitas yang tinggi. Kondisi ini pernah terjadi di Kabupaten Indramayu pada tahun 2015 yang menyebabkan jebolnya tanggul Sungai Cimanuk. Untuk itu perlu dilakukan analisaterhadap parameter kuat geser tanah tanggul Cimanuk seperti: kohesi (C), gamma (γ), dan sudut geser dalam (ϕ), sehingga dapat diketahui nilai faktor keamanannya. Hasil uji karakteristik tanah,menunjukkan jenis tanah tanggul sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu merupakan tanah lempung plastisitas tinggi (CH), dengan nilai kohesi 12-25 kPa dan sudut geser 20o. Selain itu, hasil analisa menggunakan software Slope/wdiperoleh nilai faktor keamanan lereng tanggulSungai Cimanuk sebesar 1,409dengan kondisi tinggi muka air normal, sedangkan pada kondisi tinggi muka air banjir faktor keamanan lereng sebesar 1,298. Nilai ini tidak jauh berbeda dengan hasil analisa perhitungan manual,dimana nilai faktor keamanan lereng pada kondisi muka air normal 1,55 dan pada kondisi muka air banjir 1,38. Nilai ini menunjukkan faktor keamanan lereng tanggul Sungai Cimanuk Indramayu berada pada kondisi aman karena untuk nilai faktor keamanan diatas 1,25 pada umumnya lereng relatif stabil.
STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN KOLOM KOMPOSIT DENGAN VARIASI KETEBALAN PLAT BAJA Wachid Hasyim; Wawan Arif
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur komposit merupakan struktur yang terdiri dari dua material atau lebih dengan sifat bahan yang berbeda dan membentuk kesatuan sehingga menghasilkan sifat gabungan yang lebih baik.Tingkat kekuatan dari struktur komposit ini tergantung dari kualitas penampang baja, selain itu juga ketebalan penampang baja untuk struktur komposit ikut berpengaruh dan dua hal itu dapat ditentukan sesuai dengan kebutuhan.Tujuanpenelitian ini adalah menganalisis seberapa besar pengaruh ketebalan plat baja pada kolom komposit terhadap kuat tekan nominal dan mengetahui hasil perbandingan dari rencana kolom komposit dengan hasil pengujian kolom komposit. Berdasarkan hasil desain kolom komposit menggunakan SNI 03-1729-2002 dan SNI 03-1729-2015 didapatkan nilai kuat tekan nominal kolom komposit ketebalan baja 3,2 mm hasilnya 43,1 ton dan 44,1 ton sedangkan untuk kolom komposit ketebalan baja 4,5 mm hasilnya 56,14 ton dan 57,1 ton. Sedangkan untuk hasil pengujian kuat tekan nominal pada kolom komposit ketebalan baja 3,2 mm dan 4,5 mm dengan hasil rata-rata 55,25 ton dan 74,8 ton. Perbandingan hasil desain kolom komposit berdasarkan SNI 03-1729-2002 dengan hasil pengujian kuat tekan kolom komposit dengan ketebalan baja 4,5 mm dan 3,2 mm mempunyai hasil rata-rata yang lebih besar untuk hasil pengujian kuat tekan, masing-masing perbandingannya 18,66 ton dan 12,15 ton atau prosentasenya sebesar 33,24 % dan 28,19 %. Sedangkan perbandingan hasil desain kolom komposit berdasarkan SNI 03-1729-2015 dengan hasil pengujian kuat tekan kolom komposit dengan ketebalan baja 4,5 mm dan 3,2 mm mempunyai hasil rata-rata yang lebih besar untuk hasil pengujian kuat tekan, masing-masing perbandingannya 17,1 ton dan 11,15 ton atau prosentasenya sebesar 31 % dan 25,28 %. Jadi hasil pengujian kolom komposit mempunyai nilai kuat tekan nominal yang lebih besar dibandingkan dengan hasil desain kolom komposit dari kedua SNI yang digunakan.

Page 6 of 14 | Total Record : 134