cover
Contact Name
Zaenal Arifin
Contact Email
zae.may13@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ejournal.elbidayah@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education
ISSN : -     EISSN : 26567121     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
eL BIDAYAH: Journal of Islamic Elementary Education dikelola oleh Prodi PGMI Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Tribakti Kediri dan diterbitkan secara online oleh Institut Agama Islam Tribakti Kediri. Terbit secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali atau 2 kali dalam satu tahun, yaitu bulan Mei dan Bulan November serta hanya menyediakan media online sebagai media penerbitannya. Fokus dari Jurnal ini adalah mempublikasikan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dalam bidang pendidikan dasar Islam, baik penelitian literasi maupun penelitian lapangan. Cakupan Kajian dalam jurnal ini adalah semua hal yang berkaitan dengan Pendidikan Dasar Islam yang meliputi, manajemen pendidikan, metode pembelajaran, kurikulum, inovasi pendidikan dan pembelajaran, teknologi pendidikan, psikologi pendidikan, dan lain-lain.
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
Development of Quizizz Media for Online Learning for Class IV English Subjects at Madrasah Ibtidaiyah A. Jauhar Fuad; Khotimatul Khusna
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 4 No. 1 (2022): el Bidayah, March 2022
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v4i1.2371

Abstract

This study aims to determine the feasibility of the media based on the responses of material experts and media experts, as well as to determine student responses to the use of Quizizz media in online learning of English subjects at MI Darul Huda Deyeng. The research method used is a type of Research and Development (R&D) by adapting the Dick and Carrey development model. The test subjects in this study were fourth grade students of MI Darul Huda Deyeng. The data collection instrument used is a questionnaire (questionnaire). The technique used in data collection is a questionnaire with a Likert scale. Analysis of the data used is descriptive analysis. From the results of the research conducted, it shows that the Quizizz media in online learning of class IV English subjects at MI Darul Huda Deyeng which has been developed based on the assessment responses from material experts has obtained a feasibility percentage of 80% and is included in the appropriate category, based on the assessment responses by media experts, it is obtained The percentage of eligibility is 82.66% which is included in the very feasible category, while student responses to the Quizizz media developed get a percentage of 82.82% included in the very feasible category. [Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media berdasarkan tanggapan penilaian ahli materi dan ahli media, serta untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media Quizizz dalam pembelajaran daring mata pelajaran Bahasa Inggris di MI Darul Huda Deyeng. Metode penelitian yang digunakan merupakan jenis Research and Devlopment (R&D) dengan mengadaptasi model pengembangan Dick and Carrey. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Darul Huda Deyeng. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu angket (kuisoner). Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu angket dengan skala Likert. Analisa data yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa media Quizizz dalam pembelajaran daring mata pelajaran Bahasa inggris kelas IV di MI Darul Huda Deyeng yang telah dikembangkan berdasarkan tanggapan penilaian dari ahli materi memperoleh presantase kelayakan 80% dan termasuk dalam kategori layak, berdasarkan tanggapan penilaian oleh ahli media mendapat presentase kelayakan 82,66% yang termasuk dalam kategori sangat layak, sedangkan respon siswa terhadap media Quizizz yang dikembangkan memperoleh presentase 82,82% termasuk dalam kategori sangat layak]
Usaha Guru Dalam Mewujudkan Keaktifan Belajar Siswa dengan Media Daring Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MI Ulumiyah Pare Kediri Yasin Nurfalah; Muslimin
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 4 No. 1 (2022): el Bidayah, March 2022
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v4i1.2406

Abstract

The COVID-19 pandemic has brought major changes to the teaching and learning process, including activating Madrasah Ibtidaiyah (MI) students in Akidah Akhlak subjects through bold media. So the researcher aims to analyze the efforts made by the teacher in realizing student learning activities in the Akidah Akhlak subject through the PAKEM method at MI Ulumiyah Tertek Pare Kediri, the application of the PAKEM method in learning Akidah Akhlak to realize student learning activities at MI Ulumiyah Semanding Tertek Pare Kediri, and The background that supports and hinders the efforts made by the teacher in realizing student learning activities in the Akidah Akhlak subject through the PAKEM method at MI Ulumiyah Semanding Tertek Pare Kediri. This type of research is qualitative, the data collection method uses observation, interviews/interviews, and documentation. The results of the study show that the teacher's efforts in realizing student learning activity in the moral aqidah subjects by applying PAKEM learning, namely, the intrinsic effort that is different and depends on each individual, while the extrinsic effort is to activate students in learning and create long-term memories in students. The application of PAKEM in learning includes differences in tools and media used because the learning process is carried out through courage, so students practice at home according to the general equipment in their respective homes. The background is a strong commitment, the creative attitude of the teacher, and a reliable managerial head of the madrasa [Pandemi COVID-19 membawa perubahan besar dalam proses belajar mengajar, termasuk mengaktifkan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada mata pelajaran Akidah Akhlak melalui media bold. Maka peneliti bertujuan untuk menganalisis upaya yang dilakukan guru dalam mewujudkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak melalui metode PAKEM di MI Ulumiyah Tertek Pare Kediri, penerapan metode PAKEM dalam pembelajaran Akidah Akhlak untuk mewujudkan aktivitas belajar siswa di MI Ulumiyah Semanding Tertek Pare Kediri, dan Latar belakang yang mendukung dan menghambat upaya yang dilakukan guru dalam mewujudkan kegiatan belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak melalui metode PAKEM di MI Ulumiyah Semanding Tertek Pare Kediri. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, metode pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara/ wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya guru dalam mewujudkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak dengan menerapkan pembelajaran PAKEM yaitu, upaya intrinsik yang berbeda-beda dan tergantung pada masing-masing individu, sedangkan upaya ekstrinsik adalah mengaktifkan siswa dalam belajar dan menciptakan ingatan jangka panjang pada siswa. Penerapan PAKEM dalam pembelajaran meliputi perbedaan alat dan media yang digunakan karena proses pembelajaran dilakukan melalui keberanian, sehingga siswa berlatih di rumah sesuai dengan perlengkapan umum di rumahnya masing-masing. Dilatarbelakangi komitmen yang kuat, sikap kreatif guru, dan pimpinan madrasah yang handal]
Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Negara Singapura, Jepang Dan Korsel Beserta Dampaknya Terhadap Pendidikan di Sekolah Dasar Di Negara Indonesia Nur Maslikhatun Nisak; Nur Kholis; Niswah Khoiriyah
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 4 No. 1 (2022): el Bidayah, March 2022
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v4i1.2427

Abstract

This article aims to compare character education policies in primary schools in three countries namely Singapore, Japan and South Korea and the impact of these policies on primary schools in Indonesia. this article is motivated by the fact that Indonesia is one of the most populous countries in the world. This is because Indonesia has not been able to control the number of births in Indonesia. Therefore, it is necessary to strive to foster creativity by improving the quality of Education. This is because Indonesia is a developing country, it cannot be separated from the process of improving the quality of Education. This study is a diagnostic study. This writing uses doctrinal (normative) methods, and this article aims to clarify the Policy Foundation in character education. All the information that has been collected is processed by analyzing the results of the literature review by comparing the character of Education from three countries and seeing the impact on character education in Indonesian primary schools. Indonesia's education is becoming more community-centric. International education must be redeveloped in order to change for the better. Comparing the character of Primary School Education of the three countries related to education in East asia and the Pacific, recorded in the WEF World Economic Forum, Singapore ranked 11th and Japan ranked 17th. While South Korea maraih ranked 27th. The three countries are countries that have a high commitment to improving human resources through an education. While Indonesia ranked 65th out of 130 countries in the world. [Artikel ini bertujuan untuk meembandingkan kebijakan pendidikan karakter di sekolah dasar di tiga negara yakni negara Singapura, Jepang dan Korea Selatan serta dampak kebijakan tersebut pada sekolah dasar di Indonesia. artikel ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa Indonesia adalah salah satu negara terpadat di dunia. Ini dikarenakan Indonesia belum mampu untuk mengontrol jumlah kelahiran di Indonesia. Oleh karena itu, perlu diupayakan untuk menumbuhkan kreativitas dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini karena negara Indonesia merupakan negara berkembang, maka tidak dapat dipisahkan dari proses peningkatan kualitas pendidikan. Penelitian ini adalah penelitian diagnostik. Penulisan ini mengggunakan metode doktrinal (normatif), dan artikel ini mempunyai tujuan untuk memperjelas landasan kebijakan dalam pendidikan karakter. Semua Informasi-informasi yang telah terkumpul diolah dengan menganalisis hasil literature review dengan membandingkan karakter Pendidikan dari tiga negara dan melihat dampaknya terhadap pendidikan karakter di sekolah dasar Indonesia. Pendidikan Indonesia menjadi lebih focus pada community-centric. Pendidikan internasional harus dikembangkan kembali agar bisa berubah menjadi lebih baik. Membandingkan pendidikan karakter sekolah dasar ketiga negara terkait Pendidikan di asia timur dan Pasific, tercatat di WEF World Economic Forum negara Singapura meraih peringkat ke 11 dan negara Jepang meraih peringkat ke 17. Sedangkan Korsel maraih peringkat ke 27. Ketiga Negara tersebut merupakan negara yang memiliki komitmen tinggi terhadap peningkatan SDM melalui sebuah Pendidikan. Sedangkan Indonesia meraih peringkat ke 65 dari 130 negara di dunia]
Pengembangan Model Pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) Terintegrasi Games Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Ica Novita Sari; Edhy Rustan; Muhammad Ihsan
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 4 No. 1 (2022): el Bidayah, March 2022
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v4i1.2501

Abstract

Learning is a process of delivering knowledge carried out by the teacher. In the The objective of this developing approach is to understand the description of the needs analysis of the games-integrated Numbered Heads Together (NHT) learning model in Bahasa Indonesia subject, how to design games-integrated Numbered Heads Together (NHT) learning model in Bahasa Indonesia subject, and to measure the validity of games-integrated Numbered Heads Together (NHT) learning model. The type of this research is R&D and was developed using the ADDIE model which consists of the analysis, design, development, implementation, and evaluation stages. The data collection technique was carried out using interview guidelines given to fifth grade teachers to find out the curriculum used, and the problems experienced by the teacher during the learning process. As for the use of questionnaires and student knowledge tests, they were given to fifth grade students of SDN 9 Matekko as subjects to measure the level of understanding, knowledge and learning abilities of students. Needs analysis using tests showed that students lack of understanding of the essay material resulted in a score below the Cut Score Grading (KKM), and student questionnares showed that students liked the learning model that was carried out in groups and integrated with games. The design of the games-integrated NHT learning model is in the form of a guidebook that contains detailed syntax according to the learning objectives. The validity of the games-integrated NHT learning model showed valid result with a score of 79% for design validation, and very valid with a score of 90% for language validation, and 91% for validation of the learning model implementation [Tujuan dilakukannya pengembangan ini adalah untuk mengetahui deskripsi analisis kebutuhan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) terintegrasi games pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, mengetahui perancangan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) terintegrasi games, dan mengetahui tingkat kevalidan model pembelajaran NHT (Number Heads Together) terintegrasi games. Jenis penelitian ini adalah R&D dan dikembangkan dengan menggunakan model ADDIE yang terdiri dari tahap analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang diberikan kepada guru kelas V guna mengetahui kurikulum yang digunakan, dan masalah-masalah yang dialami guru selama proses pembelajaran. Adapun penggunaan angket dan tes pengetahuan siswa, diberikan kepada siswa kelas V SDN 9 Matekko sebagai subyek untuk mengukur tingkat pemahaman, pengetahuan dan kemampuan belajar siswa. Analisis kebutuhan menggunakan tes menunjukkan hasil bahwa kurangnya pemahaman siswa mengenai materi karangan sehingga diperoleh nilai dibawah KKM, dan angket siswa diperoleh hasil bahwa siswa menyukai model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dan diintegrasikan dengan games. Perancangan model pembelajaran NHT terintegrasi games berupa buku panduan yaitu berisi sintaks yang dirinci sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kevalidan model pembelajaran NHT terintegrasi games menunjukkan hasil valid dengan perolehan skor 79% untuk validasi desain, dan sangat valid dengan perolehan skor 90% untuk validasi bahasa, dan 91% untuk validasi penerapan model pembelajaran]
Disrupsi Implementasi Pembelajaran Tematik Pada Masa Pandemi Covid-19; Studi Kasus Di MIN 2 Kota Kediri Muhammad Ali Nurdin; Marita Lailia Rahman
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 4 No. 2 (2022): el Bidayah, September 2022
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v4i2.2536

Abstract

At this time, the term disruption emerged, which is a technological development that has penetrated all fields, including education. Coupled with the conditions during the pandemic that did not allow for intense face-to-face meetings. So it requires using technology in learning. So, what if the application of technology in learning is applied at Madarasah Ibtidaiyah. This research is classified as descriptive qualitative research with case study method. The results showed that the impact of disruption to thematic learning during the pandemic resulted in the disruption of thematic learning in MIN 2 Kediri City. Implementation of thematic learning that has not been massive and evenly distributed in each class in using online learning applications. This happened because student teachers and student guardians were not ready to face the wave of disruption that occurred during the COVID-19 pandemic. Then, the MIN 2 Kediri Strategy in dealing with disruptions that occur in the implementation of Thematic learning is carried out by instilling understanding in teachers for self-disruption (self-disruption) and choosing to reshape, namely improving learning that has been carried out, and making the best use of time when there are meetings. face to face with students. Then learning is combined using digital media to support student understanding. [Pada saat ini muncul istilah disrupi, yakni sebuah perkembangan teknologi yang merambah kesemua bidang tak terkecuali pendidikan. Ditambah dengan kondisi saat pandemi yang tidak memungkinkan untuk intens tatap muka. Maka mengharuskan menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Penelitian ini mendeskripsikan dampak disrupsi terhadap pembelajaran Tematik dan strategi yang digunakan dalam menghadapi disrupsi yang terjadi pada pembelajaran Tematik di MIN 2 Kota Kediri. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Perolehan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan dampak disrupsi terhadap pembelajaran tematik dalam masa pandemi mengakibatkan terdisrupsinya pembelajaran tematik di MIN 2 Kota Kediri. Pelaksanaan pembelajaran tematik yang belum secara masif dan merata disetiap kelasnya dalam menggunakan aplikasi pembelajaran online. Hal ini Terjadi lantaran guru peserta didik dan wali murid belum siap dalam menghadapi gelombang disrupsi yang terjadi pada saat pandemi covid-19. Kemudian, Strategi MIN 2 Kota Kediri dalam menghadapi disrupsi yang terjadi pada pelaksanaan pembelajaran Tematik dilakukan dengan cara menanamkan pemahaman kepada guru untuk self disruption (disrupsi diri) dan memilih melakukan reshape yakni memperbaiki pembelajaran sudah dilaksanakan, dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya ketika ada pertemuan tatap muka dengan peserta didik. Kemudian pembelajaran dikombinasikan menggunakan media digital untuk menunjang pemahaman peserta didik]
Strategi Penguatan Keterampilan Berbahasa Arab Siswa Sekolah Dasar Berbasis Tahfizh Qur’an Apri Wardana Ritonga; Desriliwa Ade Mela; Ayu Desrani
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 4 No. 2 (2022): el Bidayah, September 2022
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v4i2.2825

Abstract

The rapid development of globalization has made global competition even tougher. Improving language skills has become a necessity for everyone, including Arabic. Arabic is important to be taught to students since they are in elementary school so that Arabic will be a provision for them when they grow up, one of which is to study religious knowledge. This study aimed to describe the strategy of strengthening Arabic skills of elementary school students based on tahfizh Qur'an. This study adopted a descriptive qualitative approach with a case study method at SD Tahfizh Al-Qur'an Daarul Ukhuwwah Malang. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The collected data is then analyzed through the stages of reduction, presentation, and verification or drawing conclusions. The results of this study indicate that: a) game-based Arabic learning strategies to attract students' attention to learning; b) the Arabic language learning program must be followed by teachers and students, teacher activities are directly guided by the principal, while the student program is guided by the teacher in the form of making Arabic videos, Arabic songs, and depositing Arabic vocabulary via Whatsapp; c) obstacles found during the learning process in the form of student delays when depositing Arabic vocabulary due to lack of parental supervision and motivationThe findings of this study reveal the positive impact that arises from the game-based Arabic learning process, namely that students are able to communicate Arabic with their teachers and friends. [Perkembangan arus globalisasi yang semakin cepat, membuat persaingan global juga semakin ketat. Meningkatkan keterampilan berbahasa sudah menjadi keniscayaan bagi semua orang termasuk bahasa Arab. Bahasa Arab penting untuk diajarkan pada siswa sejak mereka duduk di bangku Sekolah Dasar agar bahasa Arab menjadi bekal bagi mereka ketika beranjak dewasa salah satunya untuk mempelajari ilmu agama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi penguatan keterampilan berbahasa Arab siswa sekolah dasar bebasis tahfizh Qur’an. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus di SD Tahfizh Al-Qur’an Daarul Ukhuwwah Malang. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis melalui tahapan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: a) strategi belajar sambil bermain sangat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran bahasa arab; b) program pembelajaran bahasa Arab wajib diikuti oleh guru dan siswa, kegiatan guru dibimbing langsung oleh kepala sekolah, sedangkan program siswa dibimbing oleh guru berupa pembuatan video bahasa Arab, lagu bahasa Arab, dan setoran kosa-kata bahasa Arab melalui Whatsapp; c) kendala yang ditemukan saat proses pembelajaran berupa keterlambatan siswa saat setoran kosa-kata bahasa Arab karena kurangnya pengawasan dan motivasi orang tua. Temuan penelitian ini mengungkap dampak positif yang muncul dari proses pembelajaran bahasa Arab berbasis games yaitu siswa mampu berkomunikasi bahasa arab dengan guru maupun temannya]
Pengembangan Permainan Berbasis Macromedia Flash dalam Menangkal Radikalisme pada Anak Mohammad Auzai Aqib
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 4 No. 2 (2022): el Bidayah, September 2022
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v4i2.2826

Abstract

Globalization has an impact on tools, communication, information, and jobs that are different and more sophisticated than before especially technology. The impact of technology on children is its use for things that apply over time, such as playing online games. Actually game also has a positive impact such as training in problem solving and also refreshes the mind from various activities carried out in addition to counteracting radicalism. This study describes the process and results of developing a game based on macromedia flash in countering radicalism in children. This research method uses the ADDIE model which consists of analysis, design, development, implementation, and evaluation. Data was collected using validity sheets, practicality sheets and questionnaires. Meanwhile, the data analysis used in this study refers to three aspects, namely validity, practicability, and effectiveness. The resulting product is a game based on macromedia flash with valid, practical, and effective criteria. The learning media is valid with a value of 4.5 which has a valid assessment, practical with a value of 4.33 which has practicality, and is effective in terms of children's responses related to religious tolerance with a value of 89.20% which has very positive criteria. [Globalisasi berdampak terhadap alat bantu, komunikasi, informasi, dan pekerjaan yang berbeda serta lebih canggih dari zaman sebelumnya khususnya teknologi. Dampak teknologi bagi anak yakni pemanfaatan untuk hal-hal yang justru menyita waktu seperti misalnya bermain game online. Namun sejatinya permainan juga memberikan dampak positif seperti pelatihan dalam pemecahan masalah dan juga penyegar pikiran dari berbagai macam aktivitas yang dilakukan selain juga untuk menangkal radikalisme. Penelitian ini mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan permainan berbasis macromedia flash dalam menangkal radikalisme pada anak. Metode penelitian ini menggunakan model ADDIE yang terdiri analyze, desain, development, implementation, dan evaluation. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kevalidan, lembar kepraktisan dan angket. Sementara analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada tiga hal aspek yakni validitas, praktikabilitas, dan efektifitas. Produk yang dihasilkan yakni permainan berbasis macromedia flash dengan kriteria valid, praktis, dan efektif. Media pembelajaran dikatakan valid dengan nilai sebesar 4,5 yang memiliki penilaian valid, praktis dengan nilai sebesar 4,33 yang memiliki penilaian praktis, dan efektif dilihat dari respon anak terkait toleransi beragama dengan nilai sebesar 89,20% yang memiliki kriteria sangat positif]
Model Pengembangan Kurikulum Prototipe Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas Rendah : Studi Kasus di SD Integral Luqman Al-Hakim Surabaya Yudi Adib Nursyahid; Amilatusholiha
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 4 No. 2 (2022): el Bidayah, September 2022
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v4i2.2852

Abstract

The curriculum development model is a model used in developing a curriculum where curriculum development aims to improve or perfect a curriculum that is made to be developed by itself either from the central government, local government or schools. In the learning process, various problems arise, especially for elementary level students where students are easily bored, lack of concentration on learning activities. Descriptive qualitative research methods with case study techniques in this journal article the author uses. The need for teacher innovation in developing an independent curriculum model to overcome these problems because the teacher is the main milestone in education and the creativity of the teacher is needed in teaching, especially in the subjects of Islamic Religious Education at the basic level. The results show that the curriculum development model applied at SD Integral Luqman al-Hakim Surabaya approaches the model formulated by Hilda Taba through the stages of curriculum development by analyzing or diagnosing existing needs, both student needs, community and government expectations. The second stage is to formulate, determine goals. The third stage is the development of curriculum structure and content. Then the fourth stage is implementing or implementing, monitoring, and the fifth stage is evaluating and developing evaluation and improvement tools with the concept of Tauhid-Based Integral Education (PIBT) [Model pengembangan kurikulum adalah model yang digunakan dalam mengembangkan kurikulum dimana pengembangan kurikulum bertujuan guna memperbaiki atau menyempurnakan kurikulum yang dibuat untuk dikembangkan sendiri baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah atau sekolah. Proses pembelajaran pada umumnya muncul berbagai permasalahan khususnya bagi peserta didik tingkat dasar dimana peserta didik mudah bosan, kurangnya konsentrasi terhadap aktivitas pembelajaran. Metode Penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik studi kasus dalam artikel jurnal ini penulis gunakan. Perlunya inovasi guru dalam mengembangkan model kurikulum merdeka untuk mengatasi permasalahan tersebut sebab guru merupakan tonggak utama dalam pendidikan dan diperlukan daya kreatifitas guru dalam mengajar utamanya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tingkat dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pengembangan kurikulum yang diterapkan di SD Integral Luqman al-Hakim Surabaya mendekati model yang diformulasikan oleh Hilda Taba melalui tahapan-tahapan pengembangan kurikulum dengan melakukan analisis atau diagnosis kebutuhan-kebutuhan yang ada baik kebutuhan siswa, masyarakat dan harapan pemerintah. Tahap kedua dengan merumuskan, menentukan tujuan. Tahapan ketiga pengembangan struktur dan muatan kurikulum. Selanjutnya tahap keempat menerapkan atau mengimplementasi, memonitoring, dan tahapan kelima mengevaluasi dan pengembangan alat evaluasi dan perbaikan dengan konsep Pendidikan Integral Berbasis Tauhid (PIBT)]
Resistensi Paham Radikalisme Berbasis Pembelajaran Madrasah Ibtidaiyah Moch.Mukhlison
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 4 No. 2 (2022): el Bidayah, September 2022
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v4i2.2932

Abstract

This study tries to focus on the resistance movement of Islamic primary education to the radicalism movement in elementary schools. The reason is, many findings explain that many radicalism movements are included in basic Islamic educational institutions. The process of infiltration was sour, including through religious activities by taking speakers from outside, it turned out that the lecturers were affiliated with radical groups, alumni networks, infiltration through teaching materials, and so on. Currently, many basic Islamic institutions are aware of this, so they carry out various activities or programs to carry out resistance or resistance such as those carried out by elementary schools. This study uses a qualitative approach with a naturalistic inquiry paradigm. By examining a qualitative approach, this research produces descriptive data in the form of written or spoken words from people and observable behavior, where the research emphasizes natural settings and holistically meaningful individual actions. The results showed two core findings according to focus. First, broadly speaking, elementary schools out a resistance movement against radicalism by basing its understanding on the concept of Islam rahmatan lil alamin. The second is the open implementation of the resistance movement by applying the Islamic concept of rahmatan lil alamin in the curriculum which emphasizes socio-religious habituation and how students live in a multicultural social environment. This courage in openness is driven by the support factor of the largest religious organization in Indonesia, namely Nahdlotul Ulama (NU) as an affiliate. [Penelitian ini mencoba untuk memfokuskan pada gerakan resistensi pendidikan dasar sekolah dasar Islam terhadap gerakan radikalisme di sekolah dasar. Pasalnya, banyak temuan yang menjelaskan bahwa gerakan radikalisme banyak masuk di lembaga pendidikan Islam dasar. Proses infiltrasi bermacam-masam, diantaranya meluli kegiatan keagamaan dengan mengambil penceramah dari luar, ternyata penceramahnya berafiliasi dengan kelompok radikal, jaringan alumni, infiltrasi melalui bahan ajar, dan lain sebagainya. Saat ini, banyak lembaga Islam dasar menyedari hal tersebut, sehingga melakukan berbagai kegiatan atau program untuk melakukan resistensi atau perlawanan seperti yang dilakukan oleh pendidikan dasar sekolah dasar Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma naturalistic inquiry. Dengan telaah pendekatan kualitatif, penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, dimana penelitian ditekankan pada seting alami dan tindakan individu yang bermakna secara holistik. Hasil penelitian menunjukkan dua inti temuan sesuai fokus. Pertama, secara garis besar, SDI Miftahul Huda melakukan gerakan resistensi terhadap paham radikalisme dengan mendasarkan pemahaman pada konsep Islam rahmatan lil alamin. Kedua implementasi gerakan resistensi secara terbuka dengan menerapkan konsep Islam rahmatan lil alamin dalam kurikulum yang menekankan pembiasaan sosio-religius dan bagaimana peserta didik hidup di lingkungan sosial yang multikultural. Keberanian dalam keterbukaan ini didorong adanya faktor dukungan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia yaitu Nahdlotul Ulama (NU) sebagai afiliasinya]
Kontrol Pola Asuh dalam Mengembangkan Kemampuan Literasi Dasar Anak Autis di Kota Tuban Nur Lailatul Fitri; Vita Fitriatul Ulya
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 4 No. 2 (2022): el Bidayah, September 2022
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v4i2.2936

Abstract

A good parenting pattern is one where there is synergy between parenting, the environment and the school. How to control parenting in developing basic literacy (speaking, listening, reading, writing, and counting) autistic children is the main problem that will be answered in this study. The type of research used is qualitative-phenomenological research using purposive sampling technique for sampling. There are different types of parenting between parents, family, environment and schools for the care of autistic children. The ability to listen and speak is more influenced by parenting patterns of parents and family while at home, while the ability to read, write, and count is mostly obtained from parenting at school. In addition, parenting control is also influenced by education and knowledge of parents or people who take care of the children. Through the experience and knowledge gained from his educational history, it can influence the way of thinking, behaving, and behaving. Likewise knowledge, raising children is not enough with the instinct of love, but good knowledge and skills are needed. [Pola asuh yang baik adalah yang terdapat sinergitas antara pola asuh orang tua, lingkungan dan sekolah. Bagaimana kontrol pola asuh dalam mengembangkan literasi dasar (berbicara, mendengar, membaca, menulis, dan berhitung) anak autis menjadi pokok permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif-fenomenologis dengan menggunakan teknik purposive sampling untuk pengambilan sampel. Terdapat jenis pola asuh yang berbeda antara orangtua, keluarga, lingkungan dan sekolah terhadap pengasuhan anak autis. Adapun kemampuan mendengarkan dan berbicara cenderung dipengaruhi oleh pola asuh orang tua dan keluarga selama di rumah, sedangkan kemampuan dalam membaca, menulis, dan berhitung banyak diperoleh dari pola asuh saat di sekolah. Selain itu kontrol pola asuh juga dipengaruhi oleh pendidikan dan pengetahuan orangtua atau orang yang turut serta mengasuh anak. Melalui pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari riwayat pendidikannya, dapat mempengaruhi cara berpikir, bersikap, dan berperilaku. Begitu juga pengetahuan, membesarkan anak tidak cukup dengan naluri kasih sayang saja, namun diperlukan pengetahuan dan ketrampilan yang baik]