Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mempublikasikan kajian teori ataupun penelitian tentang sastra Indonesia, linguistik, pengajaran dan pembelajaran dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, literasi, serta pengajaran BIPA.
Articles
106 Documents
Struktur Semantik Verba Penglihatan dalam Bahasa Mandailing
Nur Hadinda Utami;
Nurhabibah Nasution;
Mulyadi Mulyadi
DISASTRA: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 4, No 2 (2022): JULI
Publisher : IAIN Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/disastra.v4i2.5943
dalam Bahasa Mandailing ini karena sering ditemukan fenomena, salah satunya di dalam kamus, butir leksikon yang digunakan untuk menjelaskan makna verba merupakan leksikon itu sendiri, dan bukan butir leksikon lain yang secara semantik dianggap memiliki makna yang lebih mendasar/sederhana. Penulisan ini dilakukan agar menghilangkan pendefinisian makna yang berputar-putar dengan menggunakan teori Metabahasa Semantik Alami (MSA). Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode simak dan metode. Data penelitian berupa verba penglihatan yang bersumber dari Bahasa Mandailing (BM). Data kemudian dianalisis dengan menggunakan metode agih yang didukung dengan metode padan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Struktur Semantik Verba Penglihatan dalam Bahasa Mandailing dibentuk oleh empat polisemi yaitu: MELIHAT/MERASAKAN, MELIHAT/MERSAKAN, MELIHAT/MEMIKIRKAN,MELIHAT/MENGETAHUI, danMELIHAT/MENGATAKAN, yang menunjukan bahwa setiap verba penglihatan dalam BM menunjukan makna yang berbeda-beda dalam konteks kalimat BM. Contohnya manatap ‘menatap’ mengandung makna sesuatu yang dilihat dari jarak dekat yang ditandai dengan sian jarak satonga meter ‘dari jarak setengah meter’.
Problematika Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Sistem Blended Learning pada Masa Pandemi Covid-19 di Kelas IX SMP Negeri 17 Kota Bengkulu
Meidiah Nurdiana Putri;
Ria Ariesta;
Noermanzah Noermanzah
DISASTRA: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 4, No 2 (2022): JULI
Publisher : IAIN Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/disastra.v4i2.6659
Masih terdapat permasalahan pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan sistem Blended Learning terutama dalam memanfaatkan Zoom Meeting, Google Classroom, dan pembelajaran luring. Untuk itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan problematika yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran Blended Learning pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian survei dengan desain Cross-Sectional digunakan dalam penelitian. Teknik analisis data dengan cara mengumpulkan data, menghitung persentase, dan interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat problematika yang dialami siswa kelas IX SMP Negeri 17 Kota Bengkulu yaitu problematika pembelajaran bahasa Indonesia dengan sistem daring menggunakan aplikasi Zoom Meeting sebesar 47% dengan kategori rendah terutama dalam berinteraksi. Problematika pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan aplikasi Google Classroom sebesar 39% siswa mengalami kesulitan dalam mengakses internet. Kemudian, problematika pembelajaran bahasa Indonesia secara luring sebesar 39% terjadi karena siswa kesulitan memahami materi yang singkat dan terbatas.
Perbedaan Kemampuan Berbahasa Anak Umur 37 Bulan dan Anak Umur 38 Bulan berdasarkan Lingkungan Sosialnya
Fathi Ridwan Hidayatullah;
Odien Rosidin
DISASTRA: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 5, No 1 (2023): JANUARI
Publisher : IAIN Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/disastra.v5i1.6922
Lingkungan sosial pada kenyataannya memiliki peran yang penting dalam pemerolehan bahasa anak. Kemampuan anak dalam berbahasa baik atau tidaknya dapat diukur juga melalui kondisi lingkungan sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berbahasa anak umur 37 bulan dan anak umur 38 bulan berdasarkan kondisi lingkungan sosialnya. Subjek penelitian pertama bernama Riaka Sagara (37 bulan) dan subjek penelitian kedua bernama Gavin Krisnayuda (38 bulan). Keduanya dimasukan ke dalam kategori anak umur 3 tahun. Penelitian ini meninjau aspek fonologi, morfosintaksis, semantik, dan pragmatik kedua anak tersebut berdasarkan kondisi lingkungan sosialnya. Hasil penelitian ini menunjukan proses perkembangan bahasa anak dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sosialnya. Kondisi sosial yang kurang baik dapat memberikan pengaruh buruk bagi perkembangan dan pemerolehan bahasa anak. Anak yang memiliki kondisi lingkungan kurang bagus seperti lingkungan bermain yang tidak ada dan jarang berinteraksi dengan orang lain cenderung lebih tidak percaya diri dan memiliki kosakata yang minim sehingga menghambat proses pemerolehan bahasa.
Kesalahan Berbahasa Indonesia oleh Penutur Asing dalam Akun Youtube Tomohiro Yamashita
Lisa Zahro Ainie;
Kusubakti Andajani
DISASTRA: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 5, No 1 (2023): JANUARI
Publisher : IAIN Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/disastra.v5i1.7419
Kesalahan berbahasa merupakan penyimpangan pada penggunaan bahasa baik dari segi tulisan maupun ujaran. Fokus penelitian ini mendeskripsikan pola kesalahan berbahasa Indonesia pada pelafalan kata, pembentukan kata, dan penyusunan kalimat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik observasi dalam mengumpulkan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa Indonesia yang terjadi pada Tomohiro Yamashita merupakan peristiwa yang pasti terjadi ketika seorang pelajar bahasa pertama kali mempelajari bahasa baru. Kesalahan berbahasa ini menandakan bahwa Tomohiro Yamashita berada dalam fase peralihan bahasa Jepang ke bahasa Indonesia. Kesalahan berbahasa Indonesia pada pelafalan kata ditemukan sebanyak tiga kategori yaitu: (a) perubahan fonem, (b) penghilangan fonem dan (3) penambahan fonem. Kesalahan berbahasa Indonesia pada pembentukan kata ditemukan sebanyak empat kategori yaitu: (a) penghilangan afiks , (b) penggunaan afiks yang tidak tepat, (c) pergantian morf, dan (d) penyingkatan morf. Kesalahan berbahasa Indonesia pada penyusunan kalimat ditemukan dalam pembentukan frasa dan dalam penyusunan kalimat. Penyebab kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh Tomohiro Yamashita adalah pengaruh bahasa pertama dan masa belajar yang singkat.
Nilai Moral pada Naskah Drama Cermin Karya Nano Riantiarno melalui Pendekatan Semiotik: Ferdinand De Saussure
Septiana Tanti;
Wika Soviana Devi
DISASTRA: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 5, No 1 (2023): JANUARI
Publisher : IAIN Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/disastra.v5i1.7003
Artikel ini membahas tentang nilai moral pada naskah drama yang berjudul Cermin karya Nano Riantiarno dengan menggunakan pendekatan semiotik. Alasan pemilihan judul ini adalah karena nilai moral sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga memperkaya khazanah sastra dengan menganalisis naskah drama melalui pendekatan semiotik. Tujuan penelitian ini ialah mengupas nilai moral dengan studi semiotik Ferdinand De Saussure dengan analisis penanda dan petanda pada naskah drama Cermin karya Nano Riantiarno. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang mana lebih menekankan pada makna dan diuraikan secara deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik membaca naskah drama, memahami dan mencatat, seperti penelitian jenis pustaka. Hasil dan pembahasannya yaitu terdapat 9 nilai moral yang dapat dipelajari dan diterapkan di kehidupan sehari-hari yaitu: 1) Hubungan manusia dengan Tuhan: mendekati larangan Tuhan. 2) Hubungan manusia dengan Tuhan: percaya kepada Tuhan. 3) Keteguhan hati dan tanggung jawab. 4) Menyayangi keluarga. 5) Berpikir rasional 6) Tidak bersyukur. 7) Bertindak tanpa berpikir 8) Intropeksi diri. 9) Ketidakpedulian antarsesama.
The Implementation of a Module “Sahabatku Indonesia” in Favorite Song Units on the Speaking Skills of BIPA Students
Syahraini Nursyifa Camila;
Khaerunnisa Khaerunnisa
DISASTRA: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 5, No 1 (2023): JANUARI
Publisher : IAIN Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/disastra.v5i1.7537
Indonesian for Foreign Speakers (BIPA) is an Indonesian language teaching program whose teaching subjects are foreign speakers. The BIPA learning process certainly requires an appropriate and interesting curriculum, teaching materials, and learning methods for the success of foreign speakers in achieving learning goals. The research objective was to find out and describe the effect of the Indonesian best friend module in favorite song units on speaking skills at BIPA level 7. The research method used by researchers is descriptive qualitative. Researchers will describe a data analysis with the method used is descriptive. The data collection technique used is the form of collecting data by observing students. The results of observations on the material in the Indonesian best friend module activities are designed according to level, one of which is the advanced level for students who can already speak Indonesian, namely using the best friend Indonesia BIPA level 7 module which includes the favorite song units. In this study, the researcher refers to SKL (Graduation Competency Standards) at BIPA Level 7 through a Module that focuses on aspects of speaking skills in BIPA learners. The results of this research make students interested in the learning provided by the teacher in using the best friend module Indonesia BIPA level 7 favorite song unit and students prefer speaking skills because learning through speaking skills makes students more active, it is very fun to sing together the same as the title of the song "Laskar Pelangi" by Nidji and understand every meaning and vocabulary in the lyrics of the song.
Preliminary Study on the Development of Sigil E-Book Media in Improving Language Skills with Character Education
Anik Dwi Nurmawati;
Siti Rochmiyati;
Banun Banun Havifah Cahyo Khosiyono
DISASTRA: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 5, No 1 (2023): JANUARI
Publisher : IAIN Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/disastra.v5i1.7049
The development of the Sigil e-book media which is used in language learning for fourth grade elementary school students is expected to increase motivation and language skills. This article will explain some of the findings of a preliminary study conducted for the development of the Sigil e-book media used in students’ language learning in fourth grade elementary school. This type of research is Research and Development (R&D). The field studies carried out included: obtaining information about the needs for developing Indonesian language learning resources. The results of this study are expected to serve as the basis for the development of Sigil e-book media used in language learning for fourth grade of elementary school to increase students' motivation and language skills. E-books are preferred over printed books on the grounds that they are more practical and economical so that they can attract students' interest in reading and can be used as a medium used to improve language skills. Character values can be inserted in the Sigil e-book media.
Representasi Campur Kode pada Mahasiswa STKIP Singkawang Kalimantan Barat: Kajian Sosiolinguistik
Heru Susanto;
Nurhannah Widianti;
Fitri Fitri;
Sri Mulyani
DISASTRA: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 5, No 1 (2023): JANUARI
Publisher : IAIN Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/disastra.v5i1.7947
Peristiwa campur kode yang terjadi pada mahasiswa STKIP Singkawang terjadi karena latar belakang yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud campur kode dalam peristiwa tutur informal mahasiswa STKIP Singkawang dan mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini, yakni penggalan tuturan pada peristiwa tutur informal mahasiswa STKIP Singkawang. Sumber data dalam penelitian ini adalah mahasiswa STKIP pada ranah informal. Adapun metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan translasional. Hasil penelitian mengenai peristiwa campur kode, yakni campur kode berwujud kata, frasa, klausa, perulangan kata, dan baster. Faktor penyebab terjadinya campur kode tersebut adalah identifikasi peranan dan identifikasi ragam.
Kesalahan Penggunaan Bahasa Ilmiah dalam Penulisan Skripsi: Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Tadris Bahasa Indonesia IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Tati Sri Uswati;
Hari Bakti Mardikantoro
DISASTRA: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 5, No 1 (2023): JANUARI
Publisher : IAIN Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/disastra.v5i1.6719
Skripsi merupakan klimaks dari karya-karya ilmiah mahasiswa program strata satu (S-1). Penulisan karya ilmiah harus sesuai dengan kaidah bahasa ilmiah karena selain untuk mempermudah pemahaman, juga berfungsi menentukan kualitas skripsi yang merupakan dokumen tertulis yang merepresentasikan prestise institusi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kesalahan penggunaan bahasa ilmiah pada penulisan skripsi mahasiswa prodi Tadris Bahasa Indonesia IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Metodologi penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini berupa skripsi mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Indonesia tahun 2021. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode simak yang dilanjutkan dengan teknik catat. Metode analisis data penelitian ini menggunakan metode agih. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kesalahan pembentukan kata (prefiks tidak digunakan secara eksplisit) , kesalahan pemilihan kata (penggunaan ragam cakap/daerah, konjungsi, kata tanya, dan pengulangan kata), kesalahan penyusunan kalimat (kalimat kurang efektif dan kepadatan leksikal rendah), kesalahan penataan penalaran (kesalahan beranalogi), dan kesalahan penerapan kaidah ejaan (preposisi dan tanda baca).
Kesulitan Pembelajaran Bahasa Indonesia Sistem Blended Learning di SMP Muallimin Blitar
Dian Risdiawati;
Nuriva Srihariyani
DISASTRA: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 5, No 1 (2023): JANUARI
Publisher : IAIN Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/disastra.v5i1.7175
Pandemi Covid-19 menyebabkan pembelajaran di sekolah menggunakan sistem blanded learning. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan faktor penyebab dan upaya untuk mengurangi kesulitan pembelajaran bahasa Indonesia dengan sistem blended learning di SMP Mualimin Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian ini diperoleh dari hasil observasi dan wawancara langsung dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Muallimin Blitar. Data kemudian dikumpulkan, dikodefikasi, dianalisis sesuai dengan rubrik analisis data, kemudian disajikan berdasarkan teori-teori yang menjadi landasan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) faktor penyebab kesulitan pembelajaran bahasa Indonesia sistem blended learning di SMP Muallimin Blitar adalah a) siswa kurang pengetahuan, b) siswa kurang berliterasi, c) dipengaruhi faktor intern dan ekstren, dan d) minimnya minat dan motivasi belajar. Selanjutnya, 2) upaya untuk mengurangi kesulitan pembelajaran bahasa Indonesia dengan sistem blended learning di SMP Muallimin Blitar diantaranya yaitu a) guru harus menyiapkan RPP sebelum melaksanakan pembelajaran, b) dapat memanfaatkan dan menggunakan media platform online dengan baik, dan c) dapat memilih strategi pembelajaran dan metode pembelajaran yang sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran.