cover
Contact Name
Ani Tjitra Handayani
Contact Email
ani.tjitra@sttnas.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jalan Babarsari, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
KURVATEK
ISSN : -     EISSN : 24777870     DOI : https://doi.org/10.33579/krvtk.v4i1
Jurnal KURVATEK diterbitkan pertama kali tahun 2016 oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian masyarakat pada Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta. Jurnal ini mempunyai misi sebagai media pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang geologi, pertambangan, elektro, sipil, material teknik,konversi energi, enegi terbarukan, serta perencanaan wilayah dan kota. Area tulisan dalam jurnal ini cukup luas. Cakupan penulisan mulai dari kajian pustaka maupun ekperimen yang ditulis dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang baik dan benar.
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 2 (2024): Energy Management and Sustainable Environment" : 14 Documents clear
ANALISIS INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN NILAI vs30 PADA ZONA TERDAMPAK GEMPA BUMI (Studi Kasus: Gempa Cianjur 21 November 2022) Mutiara Jannah, Dea
KURVATEK Vol 9 No 2 (2024): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v9i2.4972

Abstract

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Gempa bumi Cianjur 21 November 2022 berdampak pada kerusakan bangunan yang memiliki kesesuaian pola dengan jalur sesar lokal yang baru teridentifikasi. Dampak kerusakan yang terjadi akibat perambatan gelombang seismik dipermukaan dapat dianalisis berdasarkan nilai indeks kerentanan seismik (Kg). Kg dapat diperoleh menggunakan pendekatan empiris dengan parameter utama nilai vs30. Data vs30 pada penelitian ini menggunakan data vs30 yang bersumber dari Atlas vs30 Badan Geologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter seismik berupa nilai faktor amplifikasi (A0), frekuensi dominan (f0), dan Kg pada zona kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi Cianjur. Hasil penelitian menunjukkan nilai A0 pada Kabupaten Cianjur bervariasi antara 100-750, f0 bervariasi antara 0.8-6.4 Hz, dan Kg bervariasi antara 0.1-22. Pada zona terdampak gempa Cianjur nilai A0 bervariasi antara 0.8-1.8, nilai f0 antara 1.6-3.6 Hz, serta nilai Kg antara 0.1-2. Zona terdampak gempa Cianjur memiliki nilai Kg yang relatif rendah dibandingkan dengan nilai Kg se-Kabupaten Cianjur. Kondisi ini menunjukkan bahwa kawasan dengan nilai Kg yang lebih tinggi dapat berpotensi menyebabkan terjadinya kerusakan yang lebih parah, terutama pada wilayah endapan, alur sungai, dan pesisir di Kabupaten Cianjur.
PERANCANGAN WATER CHILLER PENGKONDISI MEDIA TANAM HIDROPONIK DEEP FLOW TECHNIQUE UNTUK TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA) Akbar, Anas; Angin, Ranufani Mahameru Timur; Arman, Muhammad; Lukitobudi, Arda Rahardja; Prasetyo, Bowo Yuli
KURVATEK Vol 9 No 2 (2024): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v9i2.4997

Abstract

Saat ini keterbatasan lahan serta perubahan iklim yang ekstrem menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi kurang optimal. Pemanfaatan sistem hidroponik dengan air yang dikondisikan dapat menjadi salah satu solusi alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menguji kinerja sistem water chiller sebagai pengkondisi media tanam selada hidroponik. Sistem water chiller dimanfaatkan untuk menyerap kalor pada air sehingga temperaturnya dapat dikondisikan sesuai dengan kondisi ideal tumbuh kembang tanaman. Air yang dikondiskan kemudian dimanfaatkan untuk pengkondisian media tanam selada hidroponik dengan metode deep flow technique (DFT). Dengan temperatur air yang dijaga pada rentang 15 hingga 20oC, diperoleh beban pendinginan sebesar 694,8 Watt. Sistem dibangun menggunakan sebuah condensing unit yang dilengkapi evaporator berjenis bare-tube yang ditempatkan pada cool box sebagai sarana pertukaran kalor dengan air. Hasil pengujian menunjukkan sistem yang dibangun mampu menurunkan temperatur air hingga 15.9oC dalam waktu 30 menit. Pengujian sistem menunjukkan perolehan Coefficient of Performance-actual (COPa) sebesar 4,05 dan Coefficient of Performance-carnot (COPC) sebesar 5,13, dengan efisiensi refrigerasi sebesar 78,98%. Hasil panen dari selada hidroponik memiliki massa 0,65 kg dengan lama penanaman 18 hari.
Analisis Efisiensi Solar Charge Controller Menggunakan Integrasi Numerik dengan MATLAB Simulink Sikumbang, Rama Widjaya
KURVATEK Vol 9 No 2 (2024): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v9i2.5013

Abstract

Konsumsi energi global diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi manusia dan kemajuan teknologi. Memang, permintaan energi diperkirakan akan semakin meningkat sebesar 45 persen antara tahun 2015 dan 2030, dengan laju rata-rata 1,6 persen per tahun, dengan energi matahari atau energi sel surya menjadi salah satu alternatif yang paling menarik. Sistem surya atau fotovoltaik (PV) telah menerima banyak perhatian dalam penelitian dan industri sebagai sumber energi bersih alternatif. Oleh karena itu, diperlukan solar charge controller untuk menstabilkan keluaran sel surya. Salah satu komponen terpenting dari panel surya adalah solar charge controller (SCC). Solar charge controller diklasifikasikan menjadi tiga jenis: ON/OFF, modulasi lebar pulsa (PWM), dan pelacakan titik daya maksimum (MPPT). MPPT menjadi semakin populer karena kemampuannya yang tinggi untuk mengekstrak daya dari panel surya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung nilai efisiensi dan membandingkan dua jenis SCC, PWM dan MPPT. Tujuan penelitian adalah Konsumsi energi global meningkat seiring pertumbuhan populasi dan kemajuan teknologi. Energi matahari menjadi salah satu alternatif energi bersih. Solar Charge Controller (SCC) penting untuk menstabilkan keluaran daya dari panel surya. Penelitian ini membandingkan efisiensi SCC jenis PWM dan MPPT menggunakan simulasi MATLAB Simulink, dengan fokus pada pemahaman dan penerapan integrasi numerik. PWM memiliki efisiensi rata-rata 31.25% dan MPPT memiliki efisiensi rata-rata 72%. Serta total energi yang dikumpulkan oleh panel surya selama periode waktu tertentu adalah sekitar 0.6735 watt-seconds (W.s). Menurut analisis data, MPPT lebih efisien daripada PWM. Hasilnya, ditentukan bahwa MPPT adalah pengontrol muatan surya yang lebih efisien dari keduanya.
MACROSEISMIC AND MICROSEISMIC ANALYSIS OF M4.4 BATANG EARTHQUAKE, July 7, 2024 Wibowo, Nugroho Budi
KURVATEK Vol 9 No 2 (2024): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v9i2.5056

Abstract

On July 7, 2024, an M4.4 earthquake affected Batang, Warungasem, and Wonotunggal sub-districts, causing minor to major damage to houses. This study intends to conduct macroseismic and microseismic studies in the earthquake-affected zone. Macroseismic analysis involves determining the amount of building damage on the MMI intensity scale, whereas microseismic analysis relies on dominant frequency characteristics (fo), amplification factor (Ao), and local geology. Macroseismic study indicates that the Batang earthquake had an intensity of III-IV MMI. The amount of light-to-heavy building damage does not affect the earthquake intensity (MMI) number. This is because the destroyed structures were constructed in a simplistic manner and were not earthquake-resistant. Microseismic investigation revealed that the Alluvium Plain had the dominating distribution of damage, with fo values <3.4 Hz and Ao >4.8. Aside from building quality, local geological variables have an impact on earthquakes on the surface.
IDENTIFIKASI INDIKATOR DESAIN HUNIAN SEMENTARA DARI PERSPEKTIF KORBAN BENCANA Sari, Sely Novita; Winarno, Setya; Nugraheni, Fitri
KURVATEK Vol 9 No 2 (2024): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v9i2.5072

Abstract

Indonesia sering mengalami bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung berapi, banjir, dan tanah longsor, yang mengakibatkan kerugian signifikan. Pada setiap kejadian bencana, banyak rumah tinggal yang hancur sehingga kebutuhan hunian sementara yang cepat bangun pada saat kondisi tanggap darurat sangat diperlukan. Desain hunian sementara yang sering dipakai saat ini sering tidak mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan khusus dari korban bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor- faktor desain hunian sementara dari perspektif korban bencana. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner yang diberikan kepada responden berjumlah 6 orang dari BPBD Kabupaten Bantul, 11 orang Masyarakat terdampak relokasi bencana longsor, 7 orang yang terkena relokasi bencana gempa Bantul dan 8 orang masyarakat yang telah memiliki pengalaman tinggal di hunian sementara. Dalam penelitian ini, Algoritma Artificial Neural Network (ANN) digunakan sebagai alat untuk menganalisis data responden. hasil pemodelan metode ANN, dapat disimpulkan bahwa terdapat identifikasi faktor-faktor desain hunian sementara berdasarkan perspektif korban bencana terbesar pada indikator Kemudahan Interaksi Sosial yang memiliki presentasi sebesar 33,33%, dilanjutkan dengan indikator Kekuatan Bangunan sebesar 23,33%, 2 faktor selanjutnya adalah Kenyamanan Penghuni dan Kemudahan Pembangunan dengan nilai 20% dan faktor terendah adalah Kecepatan Pembangunan yang memiliki presentasi sebesar 3,33%.
ANALISIS KEBUTUHAN SUMUR RESAPAN UNTUK MITIGASI BANJIR DI MASJID AGUNG KARANGANYAR Al-Farrasi, Mirza Ghulam
KURVATEK Vol 9 No 2 (2024): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v9i2.5361

Abstract

Abstrak — Perubahan tata guna lahan menyebabkan meningkatnya aliran permukaan secara langsung dan air hujan terkumpul pada saluran drainase. Kondisi tersebut akan menimbulkan meningkatnya volume air permukaan yang masuk ke saluran drainase dan meluapnya air pada saluran, sehingga dapat menyebabkan terjadinya banjir. Fenomena ini juga terjadi di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan sumur resapan di Masjid Agung Karanganyar dengan maksud mengurangi risiko banjir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data curah hujan dan karakteristik tanah. Informasi mengenai curah hujan diperoleh dari DPUPR Kabupaten Karanganyar, sementara data tanah diperoleh dari hasil pengujian bor dalam. Luas atap diperoleh melalui Google Earth seluas ±1.959 m², koefisien limpasan atap sebesar 0,95, dan waktu hujan ditetapkan selama 2 jam. Periode ulang hujan menggunakan Metode Log Normal, karena merupakan distribusi yang paling sesuai setelah dilakukan uji kecocokan menggunakan Metode Chi-Square. Nilai curah hujan rencana untuk periode ulang (T) 2, 5, 10, dan 20 tahun berturut-turut: 112,45 mm, 143,88 mm, 163,72 mm, dan 181,96 mm, sedangkan debit limpasan masing-masing periode ulang adalah: 45,70 m³/jam, 58,48 m³/jam, 66,54 m³/jam, dan 73,96 m³/jam. Berdasarkan hasil perhitungan sumur resapan dengan Metode Sunjoto, ditentukan jari-jari sumur sebesar 0,5 m dan kedalaman sumur 2 m, jumlah sumur resapan yang diperlukan adalah: a) T 2 tahun sebanyak 52 sumur, b) T 5 tahun sebanyak 66 sumur, c) T 10 tahun sebanyak 75 sumur, d) T 20 tahun sebanyak 84 sumur.
KUAT TEKAN BETON ROLLER COMPACTED CONCRETE (RCC)-FLY ASH 15% YANG DIRENDAM SODIUM SULFAT Jodiansyah; Sulistyorini, Dewi; Gutama, Detha Sekar Langit Wahyu
KURVATEK Vol 9 No 2 (2024): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v9i2.5362

Abstract

RCC (Roller Compacted Concrete) pavement is known for its durability, cost-effectiveness, long lifespan, and low maintenance. In this study, RCC concrete was compacted using a vibrator hammer in three layers, each with a compaction time of 20 seconds per layer. The mix proportions were based on SNI 03-2834-2000 and modifications from several journals, with a target compressive strength of 25 MPa. The materials used included coarse aggregate, fine aggregate, Portland Composite Cement (PCC), water, fly ash, and superplasticizer (SPC). The percentage of fly ash used in this study was 15% of the cement weight, with a total of 12 test specimens. The compressive strength of cylindrical concrete samples with a diameter of 15 cm and a height of 30 cm was tested using two immersion variations: ordinary water and sodium sulfate (Na2SO4), and two durations: 14 days and 28 days. The results showed that the compressive strength of RCC 15 B-14 was 49.16 MPa, RCC 15 B-28 was 52.29 MPa, RCC 15 S-14 was 46.87 MPa, and RCC 15 S-28 was 50.65 MPa. Immersion in sodium sulfate for 14 days resulted in a compressive strength reduction of 4.7% compared to ordinary water immersion, while immersion in sodium sulfate for 28 days resulted in a compressive strength reduction of 3.1% compared to ordinary water immersion. However, the compressive strength results still exceeded the planned strength of 25 MPa
EVALUASI PENGGUNAAN PREFABRICATED VERTICAL DRAIN (PVD) PADA TANAH YANG MEMILIKI KARAKTERISTIK LUNAK Darmawan, Angga; Sutrisno, Widarto; Faylani, Leo
KURVATEK Vol 9 No 2 (2024): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v9i2.5363

Abstract

Penurunan tanah yang terjadi pada suatu area konstruksi merupakan tantangan yang harus diselesaikan dalam perencanaan sebelum dilakukan suatu konstruksi. Setiap jenis tanah memiliki karakteristik yang berbeda sehingga penanganannya juga harus disesuaikan. Pada lokasi yang dilakukan penelitian, jenis tanah yang ada adalah tanah lunak dengan material pembangunnya yang sudah tidak baik untuk dijadikan area konstruksi karena terjadi amblasan. Penggunaan Prefabricated Vertical Drain (PVD) pada tanah lunak telah menjadi solusi yang efektif dalam mempercepat proses konsolidasi tanah dan mengurangi risiko penurunan yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan PVD pada tanah lunak melalui analisis data lapangan yang diperoleh dari suatu kegiatan konstruksi. Metodologi penelitian melibatkan studi kasus di area dengan kondisi tanah lunak, pemasangan PVD dengan pola tertentu, serta pengukuran penurunan tanah sebelum dan sesudah pemasangan PVD. Akan tetapi, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap sebelumnya yang telah dilakukan pemasangan PVD dan penimbunan tahap 1, penurunan tanah yang terjadi belum secara signifikan teratasi. Dengan penurunan tanah yang masih bisa diizinkan maksimal 1,85 meter, pada area tersebut masih mengalami penurunan tanah hingga 1,75 meter. Selanjutnya, dilakukan penimbunan tahap 2 namun penurunan tanah yang terjadi belum teratasi serta penurunan yang terjadi semakin dalam, yaitu sebesar 4,35 meter. Hal ini mungkin disebabkan oleh terjadinya kerusakan platform konstruksi dan PVD akibat amblasan yang terjadi terlalu dalam, dengan keseluruhan mencapai 6,064 meter setelah dilakukan pemadatan (preloading) hingga 3 tahap. Dengan demikian, penggunaan PVD bukan berarti tidak menjadi solusi namun terjadinya faktor lain seperti kondisi tanah yang sudah terlalu cacat.
STABILISASI TANAH EKSPANSIF DI KECAMATAN LUMBIR, KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH Budianta, Wawan
KURVATEK Vol 9 No 2 (2024): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v9i2.5365

Abstract

Tanah ekspansif dijumpai di beberapa lokasi di Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Keberadaan tanah ekspansif ini mempunyai implikasi terhadap banyaknya kerusakan jalan di lokasi tersebut yang dikarenakan oleh sifat mudah mengembang yang dimiliki oleh tanah ekspansif. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan stabilisasi tanah ekspansif di lokasi penelitian dalam skala laboratorium. Tiga sampel tanah diambil di lokasi penelitian dan dilakukan analisis ukuran butir, kandungan mineralogi dan indeks plastisitas. Percobaan laboratorium penambahan kapur dilakukan pada tiga perlakuan yaitu 2,5%, 5%, dan 7,5%. Hasil analisis distribusi ukuran butir, menunjukkan bahwa persentase ukuran butir lempung yang rendah dan didominasi oleh ukuran butir lanau dan termasuk ke dalam golongan loam dan silt loam serta menunjukkan ketiga sampel memiliki gradasi yang cukup buruk. Hasil plotting nilai batas atterberg pada grafik plastisitas, sampel termasuk ke dalam kelompok CH (lempung plastisitas tinggi) dan CL (lempung plastisitas rendah). Analisis mineralogi menunjukkan bahwa sampel tanah tersusun atas mineral kaolinit dan monmorilonit. Kemudian, percobaan dengan melakukan penambahan kapur pada tanah ekspansif dapat menurunkan nilai indeks plastisitas. Penurunan terbesar terjadi pada sampel dengan penambahan kapur 7,5% yang memiliki nilai penurunan indeks plastisitas sebesar 51,23%.
METODE PERKUATAN LERENG DI INDONESIA: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW Mahfuzh, Andika Syahal; Surjandari, Niken Silmi
KURVATEK Vol 9 No 2 (2024): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v9i2.5366

Abstract

Lereng adalah permukaan tanah yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang horisontal dan tidak terlindungi. Lereng membutuhkan perkuatan untuk mencegah kegagalan atau kelongsoran yang disebabkan oleh faktor manusia atau faktor kondisi alam. Perkuatan lereng berfungsi menjaga stabilitas dan meningkatkan faktor aman (safety factor) pada suatu lereng. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perkuatan lereng yang paling banyak digunakan di Indonesia. Metode yang digunakan yaitu Systematic Literature Review (SLR) dengan mengumpulkan 100 jurnal melalui Sinta, Scopus, dan Garuda, lalu dipilih berdasarkan tahapan yang sudah ditentukan yaitu Research Question, Search Proses, Inclusion and Exclusion Criteria, dan Quality Assesment. Hasil Penelitian menunjukan pada RQ1 perkuatan lereng yang paling banyak digunakan di Indonesia yaitu Dinding Penahan Tanah dengan persentase 29,87%, Soil Nailing 20,78%, Geosintetik 19,48%, Pile 16,88%, Tumbuhan/Vegetasi 5,19%, Counterweight 3,9%, Subdrain 2,6%, dan Model Scale Test With X-Block 1,3%. Lalu, pada RQ2 menunjukan alasan penggunaan Dinding Penahan Tanah karena topografi Indonesia yang berbukit dan berlereng dengan derajat yang cukup besar atau curam, sehingga membuat lereng rentan terhadap erosi dan longsor. Pada RQ3 disampaikan implementasi perkuatan Dinding Penahan Tanah untuk solusi permasalahan lereng di Indonesia. Berdasarkan hasil systematic literatur review, dinding penahan tanah cocok dipakai di Indonesia dikarenakan dalam pembuatannya menggunakan material-material yang mudah didapat. Jadi, dalam perkuatan lereng di Indonesia direkomendasikan perkuatan menggunakan Dinding Penahan Tanah.

Page 1 of 2 | Total Record : 14