cover
Contact Name
drg. Naning Nur Handayatun, M.Kes
Contact Email
ningfendi2@yahoo.co.id
Phone
0741-445450
Journal Mail Official
jbkm@poltekkesjambi.ac.id
Editorial Address
Jl. H. Agus Salim No.09, Kota jambi
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
ISSN : 25800590     EISSN : 2621380X     DOI : http://www.doi.org/10.35910/jbkm
Core Subject : Health, Social,
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) is published by Poltekkes Kemenkes Jambi which contains the results of health research, and public health sciences.
Articles 182 Documents
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DENGAN PEMILIHAN AKDR DI PUSKESMAS SUNGAI BAHAR IV KECAMATAN SUNGAI BAHAR TAHUN 2014 Ika Murtiyarini
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 13 No 3 (2015): Jurnal Poltekkes Jambi
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.55 KB)

Abstract

Kontrasepsi AKDR digunakan hampir 100 juta wanita diseluruh dunia. Kemanjuran AKDRmodern dalam penggunaan aktual lebih unggul dibandingkan dengan kontrasepsi oral. Data PuskesmasSungai Bahar IV pada tahun 2012, dari 2101 peserta baru, yang memilih AKDR sebanyak 1,6%, Padatahun 2013 dari 2150 peserta baru, yang memilih AKDR sebanyak 1,4%, sementara Januari – Juni 2014peserta baru dari 1.066 yang memilih AKDR sebanyak 0,6%.Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional untuk mengetahuihubungan pengetahuan dan sikap akseptor KB dengan pemilihan AKDR di Puskesmas Sungai Bahar IVKecamatan Sungai Bahar Tahun 2014. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai dengan September2014. Populasi penelitian adalah semua akseptor KB yang berada di wilayah Puskesmas Sungai Bahar IVdengan jumlah 1066 akseptor. Teknik pengambilan sampel menggunakan tehnik quota samplingberjumlah 101 orang dengan analisis data secara univariat dan bivariat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil ibu menggunakan AKDR (14,9%), sebagianbesar ibu memiliki pengetahuan kurang baik tentang AKDR (63,4%) dan sebagian ibu memiliki sikapnegatif tentang AKDR (44,6%). Hasil uji chi square untuk pengetahuan pemilihan AKDR diperoleh p value0,000 dan sikap dengan pemilihan AKDR p value 0,019.Dari hasil uji chi square tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermaknaantara pengetahuan dan sikap ibu dengan pemilihan AKDR.
HUBUNGAN NYERI, PERAN KELUARGA, DAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI PADA PASIEN PASCA OPERASI SECTIO CAESARIA DI RUANG KEBIDANAN RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2015 Ruwayda Ruwayda
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 13 No 3 (2015): Jurnal Poltekkes Jambi
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.719 KB)

Abstract

Pada pasien pasca operasi section caesaria harus melakukan mobilisasi dini karena mobilisasidini dapat mempercepat penyembuhan pasca operasi dan mencegah komplikasi pascaoperasi.Pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien pasca operasi section caesaria di Ruang KebidananRSUD Raden Mattaher Jambi belum sepenuhnya dilakukan sesuai dengan tahapan seharusnya, sehinggahal ini mengakibatkan terjadinya perpanjangan hari rawat lebih dari 3 hari.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross Sectional yang bertujuanuntuk mengetahui gambaran dan hubungan antara variable independen yaitu nyeri, peran keluarga danperan petugas kesehatan dengan variable dependen yaitu pelaksanaan mobilisasi dini pasca operasisection caesaria.penelitian ini dilakukan di Ruang Kebidanan RSUD Raden Mattaher Jambi denganjumlah sampel sebanyak 35 responden.Hasil analisis diketahui sebagian besar responden tidak melaksanakan mobilisasi dini 18(51,4%), responden dengan keluhan nyeri berat sebanyak 15 (42,8%), responden mendapat peran yangkurang baik dari keluarganya sebanyak 18 (51,4%), dan responden mendapat peran petugas kesehatanyang kurang baik sebanyak 26 (74,3%). Berdasarkan analisis bivariat, variable nyeri didapatkan Pvalue=0,001 (P<0,05), variable peran keluarga P-value=0,004 (P<0,05), dan variable peran petugaskesehatan P-value=0,007 (P<0,05).Dapat disimpulkan dari hasil uji statistik bahwa terdapat hubungan antara nyeri, peran keluargadan peran petugas kesehatan dengan pelaksanaan mobilisasi dini pasca operasi section caesaria diRuang Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi Tahun 2015.
PENGARUH THREE LAYER BANDAGE TERHADAP PENYEMBUHAN ULKUS DIABETIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI Widya Sepalanita
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 13 No 3 (2015): Jurnal Poltekkes Jambi
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.412 KB)

Abstract

Ulkus diabetik merupakan penyebab terbanyak (80%) pasien diabetes melitus (DM) dirawat dirumah sakit dalam waktu lama sehingga menyebabkan tingginya biaya perawatan, menurunnyaproduktifitas pasien, gangguan konsep diri dan bahkan menurunkan kualitas hidup. Adanya kerentananpasien DM terhadap infeksi dan faktor aliran darah yang tidak baik juga akan menambah rumitnyapengelolaan kaki. Balutan kompresi adalah tindakan untuk membantu penyembuhan luka denganmengurangi distensi vena kaki dan mempercepat aliran balik vena. Three layer bandage (3LB) adalah jenisbalutan high compression (25-35 mmHg) yang dapat meningkatkan kemajuan rata-rata masa penyembuhanulkus diabetik.Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh 3LB terhadap penyembuhan ulkus diabetik padapasien DM di RSUD Raden Mattaher Jambi. Metode penelitian adalah quasi experiment posttest onlydesign comparison. Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling jenis consecutivesampling pada bulan November 2013. Hasil uji bivariat bahwa 3LB signifikan mempercepat penyembuhanulkus diabetik dibandingkan kelompok kontrol (p=0,011). Hasil uji bivariat antara kelompok intervensi dankontrol diperoleh hasil p = 0,011. Dari hasil uji bivariat tersebut dapat disimpulkan bahwa
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SDN 177/IV KOTA JAMBI Slamet Riyadi
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 13 No 3 (2015): Jurnal Poltekkes Jambi
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.655 KB)

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan dari hasil penelitian Siregar, dkk (2000) bahwa derajat kebersihangigi dan mulut (OHI-S) siswa yang berusia 12 tahun di Provinsi Jambi termasuk dalam kriteria sedangdengan nilai OHI-S rata-rata sebesar 1,84. Penelitian ini menunjukan bahwa masih kurang kesadaranpemeliharaan kesehatan gigi dan mulut diantara para siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dan status kebersihan gigi dan mulutpada murid SDN 177/IV Kota Jambi.Metode: Jenis penelitian adalah penelitian Cross Sectional Study, dalam rangka mempelajaridinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek yang berupa penyakit atau status kesehatantertentu. Sampel penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV dan V SDN 177/IV Kota Jambi berjumlah 60murid. Alat ukur penelitian kuesioner dan Indeks Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S).Hasil: Tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada murid kelas IV dan V SDN 177/IVKota Jambi yang kategori baik sebanyak (71,7%), dan berkategori kurang baik (28,3%). Statuskebersihan gigi dan mulut pada murid kelas IV dan V SDN 177/IV Kota Jambi yang kategori baiksebanyak (28,3%), dan berkategori sedang (65,0) dan berkategori buruk (6,7%). Hasil pengujian Chisquare antara pengetahuan anak mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut denganstatus kebersihan gigi dan mulut diperoleh p value = 0,003Kesimpulan : Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigidan mulut dengan status kebersihan gigi dan mulut pada murid SDN 177/IV Kota Jambi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN MOTIVASI IBU HAMIL TENTANG PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI Ervon Veriza; Slamet Riyadi
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.212 KB)

Abstract

Background: Maintenance of oral and dental health in pregnant women is very important to avoid the occurrence of dentaland oral diseases, especially gingivitis (gum inflammation) it is due to changes in hormone levels of estrogen andprogestron in the body of pregnant women.Methods: This study uses analytical survey method is a research method undertaken to explain or describe a situation ina community or community. The sampling technique is accidental sampling where every object that meet with theresearcher is sampled until the number is fulfilled, the sample of this research is pregnant mother at Purti Ayu HealthCenter Jambi City which amounts to 30 people where the total population of pregnant women is 137 people. The analysisused univariate and bivariate analyzes (chi-square test).Results: The knowledge of pregnant women about the maintenance of oral and dental health were at high criteria 16subjects (53%), moderate criteria 14 subjects(47%) and no low criteria. Attitudes of pregnant women about dental andoral health care were at good criteria 12 subjects (40%), moderate criteria 18 subjects (60%) and no poor attitude criteria.While the motivation of pregnant mother about dental and oral hygiene that have motivation were at high criteria 18subjects (60%), moderate criteria are 12 subjects (40%) and no low criteria. Bivariate analysis using Chi-square testshowed that there were a relationship between knowledge with motivation, with p-value = 0,035 and OR = 4. Furthermore,it is known that there were an attitude relationship with motivation, with p-value = 0,048 and OR = 6,2Conclusion: There were a relationship between knowledge and attitude with motivation.
PERBEDAAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG HIPERTENSI PADA LANSIA DI DESA PESUCEN, BANYUWANGI TAHUN 2017 Muhammad Yustia Vandana
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.279 KB)

Abstract

Abstrak Latar belakang: Penyakit tekanan darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit yang mendapatperhatian dari semua kalangan masyarakat Prevalensi penyakit hipertensi di Provinsi Jawa Timur sebesar 26,2%, bahkanmelebihi prevalensi nasional. Teori Green menyatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan sebagaifaktor predisposisi. Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadapobjek tertentu. Pengetahuan juga diperoleh secara alami maupun terencana yaitu melalui proses pendidikan. Denganpengetahuan baik, maka perilaku seseorang cenderung berperilaku ke arah positif. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui perbedaan pengetahuan pretest dan posttest tentang hipertensi setelah intervensi pada masyarakat lansia diDesa Pesucen, Banyuwangi.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif pre-eksperimen dengan One-Group Pretest-Posttest Design.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Tahun 2017 di Desa Pesucen wilayah kerja Puskesmas Kelir, Banyuwangi.Populasi dalam penelitian ini yaitu semua lansia yang berumur lebih dari 40 tahun di desa Pesucen, Banyuwangi. Sampeldiambil dengan cara purposive sampling, dan kriteria lansia yang datang pada lokasi intervensi, yaitu sebanyak 202 orang.Teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuisioner. Model analisis data yang dilakukan adalah denganmembandingkan data sebelum dan sesudah dengan Uji t sampel berpasangan, yang diberikan perlakuan (treatment) tentangpengetahuan hipertensi.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi pada masyarakatlansiadiDesaPesucenkarenanilaipvalue0.000<α=0.05.Kesimpulan: Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan intervensi memiliki kontribusi pada peningkatan pengetahuan pesertakegiatan intervensi. Abstrack Background: High blood pressure disease known as hypertension is a disease that gets attention from all circles of societyPrevalence of hypertension disease in East Java Province amounted to 26.2%, even exceeding national prevalence. Greentheory states that human behavior is influenced by knowledge as a predisposing factor. Knowledge is the result of knowingthat occurs after a person makes sense to a particular object. Knowledge is also obtained naturally and planned throughthe process of education. With good knowledge, then one's behavior tends to behave in a positive direction. The purposeof this study was to determine a difference in pretest and posttest knowledge about hypertension after intervention in oldpeople in Pesucen Village Banyuwangi.Methods: This research is a quantitative pre-experiment research with One-Group Pretest-Posttest Design. This researchwas conducted in July of 2017 in Pesucen Village working area of Kelir Public Health Center, Banyuwangi. The populationin this study is all elderly people who are more than 40 years old in the village of Pesucen, Banyuwangi. Samples weretaken by purposive sampling, with criteria of elderly people who come in location of intervention, is as much as 202 people.Data collection techniques through questionnaires. Analysis data is done by comparing pretest and posttest with T testpaired samples, given treatment (treatment) about knowledge of hypertension.Results: The results showed that there was a difference of knowledge before and after intervention in old people in Pesucenvillagebecausepvalue0.000<α=0.05.Conclusion: This suggests that intervention activities have contributed to increased knowledge of participants ofintervention activities
PENGARUH PENGETAHUAN, JENIS PERSALINAN DAN TRADISI TERHADAP PEMBERIAN MAKANAN PRELAKTEAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JALAN GEDANG KOTA BENGKULU TAHUN 2017 Rialike Burhan; Gita Hardianti; Diah Eka Nugraheni
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.417 KB)

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Angka pemberian ASI Eksklusif di Bengkulu masih dibawah target program dan mengalami penurunan.Pemberian makanan prelakteal merupakan salah satu penyebab terjadinya kegagalan ASI Eksklusif. Tujuan dalampenelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, jenis persalinan, dan tradisi terhadap pemberian makanan prelaktealdi wilayah kerja Puskesmas Jalan Gedang Kota Bengkulu.Metode: Desain penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan kohort retrospektif. Jumlah populasisebanyak 321 orang dengan sampel 178 orang diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling. Metode analisismenggunakan uji statistik chi square dan hasil uji regresi logistik ganda.Hasil: Faktor yang berhubungan dengan pemberian makanan prelakteal meliputi pengetahuan (nilai p = 0,000; RR = 1,462),jenis persalinan (nilai p = 0,038; RR = 1,291), tradisi (nilai p = 0,048; RR = 1,245). Uji regresi logistik ganda menunjukkanbahwa pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan terhadap pemberian makanan prelakteal (nilai p = 0,000; RR= 3,701).Kesimpulan: Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan, pendekatan khusus dan intensif untukmengubah pola pikir ibu dan keluarga untuk tidak memberikan makanan prelakteal, serta memberikan dukungan terhadapibu agar memberikan ASI segera pada bayi ketika baru lahir. Abstrack Background: Exclusive breastfeeding rate in Bengkulu is still below the program target and decreased. Prelacteal feedingis one of the causes of Exclusive Breastfeeding failure. The purpose of this research is to know the influence of knowledge,type of childbirth, and tradition to the provision of prelacteal feeding in the working area of Puskesmas Jalan GedangBengkulu City.Method: The design used in this study were analytic survey with a retrospective cohort approach. A total population of321 people with a sample of 178 people was taken by accidental sampling technique. Followed by chi square and multiplelogistic regression statistic tests.Results: Factors related to prelacteal feeding included knowledge (p = 0,000, RR = 1.462), type of childbirth (p = 0,038,RR = 1.291) and tradition (p = 0.048; RR = 1.245). Multiple logistic regression test results indicated that knowledge wasthe most dominant factor for prelacteal feeding (p = 0,000; RR = 3,701).Conclusions: It is desirable for health workers to conduct counseling, a specific and intensive approach to change themindset of mothers and families not to provide prelacteal feeding, and to provide support to mothers to breastfeedimmediately to newborns.
FAKTOR YANG BERISIKO TERHADAP TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI KECAMATAN JELUTUNG Suparmi Suparmi; Fakhrida Khairat; Krisdiyanta Krisdiyanta
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.771 KB)

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Bengkel Las adalah salah satu industry informal yang menggunakan berbagai sumber bahaya berupalistrik gas, gerinda, dan mempunyai bahaya lingkungan kerja berupa panas, cahaya, sinar dari proses pengelasan, sertakebisingan dan getaran yang disebabkan proses kerjanya, akan menimbulkan kecelakaan kerja yang semakin tinggi , apalagijika bekerja tidak sesuai standarMetode: Penelitian ini Survei analitik bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kecelakaan kerja pada bengkel Las diKecamatan Jelutung Kota Jambi. dengan pendekatan cross sectional yang telah dilakukan pada 45 orang pekerja bengkelLas yang berasal dari 7 bengkel Las dengan teknik sampel total sampling. Variabel bebas terdiri dari perilaku persiapanalat kerja, perilaku mengelas, perilaku mengangkat, dan usia dengan variabel terikat adalah kecelakaan kerja. Alat ukurpenelitian menggunakan kuesioner dan ceklist. Analisa data bivariat menggunakan uji chi square dengan batas kemaknaanα=0,05.Untukmultivariatemelihatfaktor yang paling berisiko dilakukan uji Regresi Logistik.Hasil: Ditemukan hubungan perilaku persiapan alat kerja dengan kecelakaan kerja, perilaku mengelas dengan kejadiankecelakaan kerja, perilaku mengangkat dan usia dengan kejadian kecelakaan kerja (p=0,002; p=0,007; p=0,016 danp=0,032).Kesimpulan: Terdapat hubunugan antara perilaku persiapan alat kerja, perilaku mengelas, perilaku mengangkat dan usiadengan kejadian kecelakaan kerja. Faktor yang paling berisiko untuk terjadinya kecelakaan kerja adalah perilaku persiapanalat. Disarankan untuk mempersiapkan semua peralatan kerja dengan baik dan benar baru bisa digunakan dan jugadisarankan untuk memelihara perlatan dengan baik dan bekerja. Sesuai SOP. Abstrack Background: The informal sector occupies is the first rank of the most dangerous jobs and also contributing on high ratesof work accidents both in the world and in Indonesia such as Welding workshop workers.This study aims to analyze the risk factors of work accident at the Welding workshop in Jelutung Subdistrict, Jambi City.Method: Analytic survey with cross sectional approach which has been done on 45 workers from 9 different Weldingworkshopwithsamplingtechnique‘totalsampling’.Theindependentvariablesconsistofthewaytopreparetheworktools, the way to weld, lifting, and age and the dependent variable is work accident. Measurement tool use questionnaires andchecklists. Data is analyzed bivariate using chi squaretestwithmeaninglimitα=0,05.Further,tomultivariateobservethe most risk factor is done by logistic regression test.Result: There were correlation found between the way to prepare the work tools, the way to weld, the way to lifting andage with work accident(p=0,002; p=0,007; p=0,016 and p=0,032).Conclussion: Correlation were found between the way to prepare the work tools, the way to weld, the way to lifting andage with work accident. Furthermore, the most risky factor to work accident is the way to prepare the work tools. It isrecommended to prepare all work equipments properly and correctly before use and also to maintain all work equipmentswell.
STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PENYANDANG CACAT FISIK DI SLB Prof. Dr. SRI SOEDEWI SOFWAN, SH JAMBI Rosmawati Rosmawati; Surayah Surayah
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.892 KB)

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Survey cepat Kemenkes RI Tahun 2010 pada 6 SLB di 3 Propinsi yaitu: Jawa Barat, Jawa Tengah danJawa Timur diketahui bahwa sebagian besar karakteristik jenis kecacatan adalah tunanetra dan tuna runggu/tuna wicara.Keadaan pemenuhan kecukupan gizi hasil food recall 24 jam sebagian besar asupan makanan anak di SLB beraneka ragam.Karakteristik perilaku kebiasaan gosok gigi 2 kali sehari kurang lebih 70% dan 50-75% melakukannya sendiri tanpabantuan orang lain. Dari segi pelayanan kesehatan gigi dan mulut meliputi penyuluhan secara khusus tentang menggosokgigi. Cara penyuluhan dengan pendampingan menggunakan poster buku cerita atau film/LCD dengan melibatkan keluarga.Tidak ada pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara rutin di sekolah. Jika sakit gigi umumnya mereka pergi berobat kedokter gigi swasta, puskesmas atau beli obat warung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status kesehatan gigidan mulut pada anak berkebutuhan khusus penyandang cacat fisik di SLB Prof. DR. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SHJambi.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional study, danpengumpulan data dari data primer yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan alatdiagnosa set dengan format pemeriksaan gigi. Sampel penelitian sebanyak 94 Anak Berkebutuhan Khusus PenyandangFisik dengan teknik pengambilan sampel yakni total sampling. Analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat (ujikorelasi).Hasil: Analisis univariat menunjukkan rata-rata indeks DMF-T pada anak berkebutuhan khusus penyandang cacat fisik diSLB Prof. Dr. Sri Soedewi Mascjhun Sofwan SH, Jambi Tahun 2016 sebesar 3 dan rata-rata Indeks OHI-S sebesar 1.9.Analisis bivariat dengan menggunakan Uji korelasi diketahui ada hubungan indeks OHI-S dengan Indeks DMF-T, dimananilai p-value = 0,011 dan R = 0,184.Kesimpulan: Terdapat hubungan indeks OHI-S dengan indeks DMF-T. Disarankan untuk meningkatkan upaya promotifdan preventif pada Anak Berkebutuhan Khusus Penyandang Cacat Fisik di SLB Prof. Dr. Sri Soedewi Mascjhun SofwanSH, Jambi. Abstrack Background: Rapid Survey of Ministry of Health RI Year 2010 on 6 SLB in 3 Provinces namely: West Java, Central Javaand East Java is known that most of the characteristics of disability types are blind and deaf / speechless. The condition offulfillment of nutritional adequacy of food recall 24 hours most of the intake of children's food in SLB diverse.Characteristics of habitual behavior brush your teeth 2 times a day approximately 70% and 50-75% do it yourself withoutthe help of others. In terms of dental and oral health services include counseling specifically about brushing teeth. How tocounsel with mentoring using storybook or movie / LCD poster with family involvement. There are no regular dental andoral health checks at school. If toothache generally they go to a private dentist, puskesmas or buy a drug stall. The purposeof this study was to determine the status of oral and dental health in children with special needs of physically disabled inSLB Prof. DR. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Jambi.Methods: This research was a quantitative research with cross sectional study approach. Data were collected fromprimary data obtained from dental and mouth examination by using diagnostic set instrument with dental examinationformat. A total of 94 children with physically disabled special needs were with sampling technique that is total sampling.The analysis used univariate and bivariate analysis (correlation test).Results: The results of univariate analysis showed that the average of DMF-T index in Children with Special Needs ofPhysically Disabled in SLB Prof. Dr. Sri Soedewi Mascjhun Sofwan SH, Jambi The year 2016 is 3 and the average OHI-SIndex is 1.9. Bivariate analysis using correlation test known there is correlation index OHI-S with DMF-T Index, where pvalue value = 0,011 and R = 0,184.Conclusion: It is suggested to increase promotion and preventive effort in Children with Special Needs of PhysicallyDisabled in SLB Prof. Dr. Sri Soedewi Mascjhun Sofwan SH, Jambi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT GIGI PADA PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DI PUSKESMAS KOTA JAMBI Aida Silfia; David Rudi
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.597 KB)

Abstract

Abstrak Latar belakang: Komunikasi merupakan aspek penting yang harus di miliki oleh perawat gigi dalam melaksanakanpelayanan asuhan keperawatan gigi pada pasien. Komunikasi yang diterapkan oleh perawat kepada pasien merupakankomunikasi terapetik yang mempunyai tujuan untuk mencapai kesembuhan pasien. Ketrampilan berkomunikasi yang baikdan benar serta efektif yang berdampak terapetik merupakan kemampuan penting yang harus di miliki oleh semua tenagapelayanan kesehatan terutama perawat gigi. Kemampuan ini perlu ditumbuh kembangkan sehingga menjadi kebiasaan bagiperawat dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Upaya untuk membiasakan pola komunikasi yang terapetik ini dapatdilakukan dengan cara memperdalam pemahaman tentang tujuan komunikasi terapetik, pengertian komunikasi terapetik,teknik komunikasi terapetik dan berani mengaplikasikan fase-fase (tahapan-tahapan) komunikasi tersebut dalammemberikan pelayanan asuhan keperawatan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuandan kemampuan komunikasi terapetik perawat gigi pada pelayanan asuhan keperawatan gigi di Puskesmas Wilayah KotaJambi.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional study dan pengumpulandata dari data primer yang diperoleh dari kuesioner yang di isi oleh responden dan lembar observasi.Hasil: Uji statistik menunjukkan pengetahuan komunikasi terapetik perawat gigi pada pelayanan asuhan keperawatan gigidi Puskesmas Kota Jambi kriteria tinggi sebanyak 65% sedangkan pengetahuan komunikasi terapetik yang rendah 35 %.Kemampuan komunikasi terapetik perawat gigi terhadap pelayanan asuhan keperawatan gigi di puskesmas Kota Jambikriteria baik 55% sedangkan kurang sebanyak 45%. Hasil uji statistik di dapatkan p value = 0,042, artinya ada hubunganyang signifikan pengetahuan komuniaksi terapetik dengan kemampuan komunikasi terapetik perawat gigi pada pelayananasuhan keperawatan gigi dan mulut di Puskesmas Kota Jambi.Kesimpulan: Pengetahuan komuniaksi terapetik berhubungan secara signifikan dengan kemampuan komunikasi terapetikperawat gigi pada pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut di Puskesmas Kota Jambi Abstrack Background: Communication is an important aspect that must be possessed by dental nurses in performing dental careservices in dental patients. The communication applied by the nurse to the patient is a therapeutic communication that hasthe purpose to achieve the patient's recovery. Good and correct communication skills and effective therapeutic impacts areimportant capabilities that all health care workers, especially dental nurses, must have. This ability needs to be developedso that it becomes a habit for nurses in carrying out their daily activities. Efforts to familiarize this therapeuticcommunication pattern can be done by deepening the understanding of therapeutic communication objectives, therapeuticcommunication, therapeutic communication techniques and bold applying phases (stages) of such communication inproviding dental care services. The purpose of this research is to know the correlation of therapeutic knowledge andcommunication ability of dental nurse on dental care services at Puskesmas Area of Jambi City.Methods: This was a quantitative research with cross sectional study approach. Primary data were collected from fromquestionnaires filled by respondents and observation sheet.Results: Statistical test showed thattherapeutic communication knowledge of dental nurse on dental care service at JambiPuskesmas in high criteria as much as 65% while therapeutic communication knowledge were low 35%. The therapeuticcommunication ability of dental nurse to dental care services at Jambi Health Clinic good criteria 55% while less as muchas 45%. The result of statistical test were p value = 0,042, it means there is significant correlation of knowledge oftherapeutic communications with therapeutic communication ability of dental nurse on dental and mouth nursing careservice at Puskesmas Jambi.Conclusion: Significant correlation were found between knowledge of therapeutic communications with therapeuticcommunication ability of dental nurse on dental and mouth nursing care service at Puskesmas Jambi

Page 3 of 19 | Total Record : 182


Filter by Year

2015 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 13 No 5 (2016): Jurnal Poltekkes Jambi Vol 13 No 4 (2016): Jurnal Poltekkes Jambi Vol 13 No 3 (2015): Jurnal Poltekkes Jambi More Issue