cover
Contact Name
Kani Mahardika
Contact Email
kani.mahardika@email.unikom.ac.id
Phone
+6281221746321
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Dipati Ukur No.112-116, Kota Bandung, Jawa Barat
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Wilayah dan Kota
ISSN : 23557281     EISSN : 26859378     DOI : https://doi.org/10.34010/jwk
JWK: Jurnal Wilayah dan Kota is an academic journal published two times annually (April-November) by Program of Regional and City Planning (Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer) Universitas Komputer Indonesia. This journal publishes original researches in multi concepts, theories, perspectives, paradigms and methodologies on regional and city planning.
Articles 94 Documents
IDENTIFIKASI PENERAPAN KONSEP ZERO WASTE DAN CIRCULAR ECONOMY DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG KOTA KAMPUNG CIBUNUT, KELURAHAN KEBON PISANG, KOTA BANDUNG Iqbal, M.; Suheri, Tatang
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v6i02.3191

Abstract

ABSTRAK Kepadatan penduduk, pertumbuhan ekonomi, perubahan pola konsumsi mendorong tingginya timbulan sampah perkotaan. Kota Bandung menghasilkan sampah hampir 1600 ton tiap harinya, sampah yang baru terangkut ke TPA baru 70% dari total timbulan sampah dapat dikatakan pengelolaan sampah secara umum di Kota Bandung masih menggunakan sistem kumpul-angkut-buang. Untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada di Kota Bandung, saat ini Pemerintah Kota Bandung membuat program yang dinamakan dengan Kawasan Bebas Sampah (KBS). Kampung Cibunut merupakan salah satu kampung kota di Kota Bandung yang merupakan salah satu Kawasan Bebas Sampah percontohan di Kota Bandung. Dalam pengelolaan sampahnya Kampung Cibunut saat ini telah mulai menerapkan konsep zero waste melalui gerakan Kang Pisman (Kurangi-Pisahkan-Manfaatkan) sampah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentikasi penerapan konsep zero waste dan circular economy dalam pengelolaan sampah di Kampung Cibunut. Pendekatan pada penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data dengan cara observasi, kuisioner dan wawancara. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis dari 6 variabel dan 18 program penggerak konsep zero waste yang diadaptasi dari konsep zero waste city A.U. Zaman, S. Lehmann sebagian besar di Kampung Cibunut sudah terlaksana. Walaupun begitu dalam poin-poin yang sudah terlaksana itu masih banyak hal-hal yang perlu ditingkatkan dan harus ditingkatkan lagi agar terwujunya konsep zero waste yang sempurna. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa untuk saat ini aliran circular economy pada pengelolaan sampah di Kampung Cibunut belum terbentuk, Akan tetapi pada aliran pengelolaan sampah organik saat ini telah terbentuk aliran yang circular namun belum memberikan manfaat ekonomi pada masyarakat karna hasil pengomposan saat ini belum ada yang dipasarkan, baru dimanfaatkan untuk penghijauan di lingkungan Kampung Cibunut. Kata Kunci : Pengelolaan Sampah, Konsep Zero Waste, Konsep Circular Economy
IDENTIFIKASI PENERAPAN KONSEP ZERO WASTE DAN CIRCULAR ECONOMY DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG KOTA KAMPUNG CIBUNUT, KELURAHAN KEBON PISANG, KOTA BANDUNG Iqbal, M.; Suheri, Tatang
Jurnal Wilayah dan Kota Vol 6 No 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v6i02.3191

Abstract

ABSTRAK Kepadatan penduduk, pertumbuhan ekonomi, perubahan pola konsumsi mendorong tingginya timbulan sampah perkotaan. Kota Bandung menghasilkan sampah hampir 1600 ton tiap harinya, sampah yang baru terangkut ke TPA baru 70% dari total timbulan sampah dapat dikatakan pengelolaan sampah secara umum di Kota Bandung masih menggunakan sistem kumpul-angkut-buang. Untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada di Kota Bandung, saat ini Pemerintah Kota Bandung membuat program yang dinamakan dengan Kawasan Bebas Sampah (KBS). Kampung Cibunut merupakan salah satu kampung kota di Kota Bandung yang merupakan salah satu Kawasan Bebas Sampah percontohan di Kota Bandung. Dalam pengelolaan sampahnya Kampung Cibunut saat ini telah mulai menerapkan konsep zero waste melalui gerakan Kang Pisman (Kurangi-Pisahkan-Manfaatkan) sampah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentikasi penerapan konsep zero waste dan circular economy dalam pengelolaan sampah di Kampung Cibunut. Pendekatan pada penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data dengan cara observasi, kuisioner dan wawancara. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis dari 6 variabel dan 18 program penggerak konsep zero waste yang diadaptasi dari konsep zero waste city A.U. Zaman, S. Lehmann sebagian besar di Kampung Cibunut sudah terlaksana. Walaupun begitu dalam poin-poin yang sudah terlaksana itu masih banyak hal-hal yang perlu ditingkatkan dan harus ditingkatkan lagi agar terwujunya konsep zero waste yang sempurna. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa untuk saat ini aliran circular economy pada pengelolaan sampah di Kampung Cibunut belum terbentuk, Akan tetapi pada aliran pengelolaan sampah organik saat ini telah terbentuk aliran yang circular namun belum memberikan manfaat ekonomi pada masyarakat karna hasil pengomposan saat ini belum ada yang dipasarkan, baru dimanfaatkan untuk penghijauan di lingkungan Kampung Cibunut. Kata Kunci : Pengelolaan Sampah, Konsep Zero Waste, Konsep Circular Economy
EVALUASI PROGRAM KOTAKU (KOTA TANPA KUMUH) KELURAHAN LEBAKGEDE KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG Liandri, B.; Suheri, Tatang
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v6i02.3192

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kondisi permukiman setelah pelaksanaan program KOTAKU dan pencapaian program KOTAKU saat ini. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode observasi dengan metode checklist (Daftar Periksa) dan melihat dari evaluasi persepsi masyarakat setempat dengan menggunakan kuesioner sebanyak 94 responden. Penentuan sampel dengan random sampling (sampel secara acak) hasil data selanjutnya diolah dengan metode analisis dekriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan pencapaian dari indikator yang terpenuhi dalam pelaksanaan programnya yaitu, Jalan Lingkungan (RW 01,03,14,15) yang terpenuhi, untuk drainase lingkungan hanya RW 02 yang terpenuhi, untuk indikator penyediaan air bersih, pengolahan air limbah, pengolahan sampah dan pengaman kebakaran dari semua RW tidak tercapai dan hasil persepsi masyarakat menunjukan jaln lingkungan dinilai puas 80% masyarakat, untuk penyedian air bersih juga dinilai puas 70%, pengolahan air limbah 40% kurang puas, drainase lingkungan cukup puas 60%, pengelolaan persampahan 50 % cukup puas dan pengaman kebakaran 40 % kurang puas. Dari kriteria permukiman kumuh dari Peraturan Menteri Nomor 02 Tahun 2016 tentang peningkatan kualitas permukiman kumuhdan perumahan kumuh. Kelurahan Lebakgede dinilai belum efektif dalam pelaksanaanya sebab tujuannya belum tercapai secara keseluruhan dalam meningkatkan akses infrastruktur perkotaan dalam penataan lingkungan permukiman kumuh. Kata Kunci : Program, Evaluasi, Pencapaian, Persepsi dan Daftar Periksa.
EVALUASI PROGRAM KOTAKU (KOTA TANPA KUMUH) KELURAHAN LEBAKGEDE KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG Liandri, B.; Suheri, Tatang
Jurnal Wilayah dan Kota Vol 6 No 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v6i02.3192

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kondisi permukiman setelah pelaksanaan program KOTAKU dan pencapaian program KOTAKU saat ini. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode observasi dengan metode checklist (Daftar Periksa) dan melihat dari evaluasi persepsi masyarakat setempat dengan menggunakan kuesioner sebanyak 94 responden. Penentuan sampel dengan random sampling (sampel secara acak) hasil data selanjutnya diolah dengan metode analisis dekriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan pencapaian dari indikator yang terpenuhi dalam pelaksanaan programnya yaitu, Jalan Lingkungan (RW 01,03,14,15) yang terpenuhi, untuk drainase lingkungan hanya RW 02 yang terpenuhi, untuk indikator penyediaan air bersih, pengolahan air limbah, pengolahan sampah dan pengaman kebakaran dari semua RW tidak tercapai dan hasil persepsi masyarakat menunjukan jaln lingkungan dinilai puas 80% masyarakat, untuk penyedian air bersih juga dinilai puas 70%, pengolahan air limbah 40% kurang puas, drainase lingkungan cukup puas 60%, pengelolaan persampahan 50 % cukup puas dan pengaman kebakaran 40 % kurang puas. Dari kriteria permukiman kumuh dari Peraturan Menteri Nomor 02 Tahun 2016 tentang peningkatan kualitas permukiman kumuhdan perumahan kumuh. Kelurahan Lebakgede dinilai belum efektif dalam pelaksanaanya sebab tujuannya belum tercapai secara keseluruhan dalam meningkatkan akses infrastruktur perkotaan dalam penataan lingkungan permukiman kumuh. Kata Kunci : Program, Evaluasi, Pencapaian, Persepsi dan Daftar Periksa.
PERENCANAAN KEBUTUHAN ANGKUTAN ANTAR JEMPUT DALAM PROVINSI DI PROVISI JAWA BARAT Sopiandy, Anugrah Putra; Mahardika, Kani
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v6i02.4743

Abstract

Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan pergerakan yang sangat padat di Indonesia, dalam hal tersebut mempengaruhi kebutuhan angkutan yang tersedia sebagai moda transportasi yang dibutuhkan oleh manusia. Provinsi Jawa barat terdapat 18 kabupaten dan dan 9 kota, dengan pola pergerakan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pengguna moda transportasi. Angkutan tidak dalam trayek merupakan angkutan yang tidak terikat dalam trayek, yang melakukan pelayanan dengan penjemputan pada lokasi yang masih dalam jalur yang dilalui oleh kendaraan tersebut. Angkutan ini bekerja berdasarkan kebutuhan penumpang dengan pelayanan antar kota atau kabupaten. Keberadaan angkutan ini sangat penting, di saat masyarakat membutuhkan kendaraan dalam kapasitas besar yang tidak dapat terlayani oleh kendaraan pribadi atau kendaraan umum tetap dalam trayek. Pelayanan Angkutan Antar Jemput Dalam Provinsi (AJDP) ini berbasis pelayanan angkutan umum dengan rute pelayanan dari suatu titik asal ke titik tujuan point to point service. Kata Kunci : Angkutan Antar Jemput Dalam Provinsi (AJDP), Kapasitas, Mobilitas.
KARAKTERISTIK PERGERAKAN BERDASARKAN KEPADATAN PENDUDUK UNTUK TUJUAN BEKERJA DI KOTA BANDUNG Terang, Regha Galang; Syafriharti, Romeiza
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 6 No. 01 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v7i01.4744

Abstract

Pertumbuhan penduduk Kota Bandung sangat tinggi baik secara alami dan karena aliran urbanisasi menghasilkan permintaan pekerjaan yang lebih besar. Berdasarkan tiga sampel klasifikasi kecamatan yang telah diambil, yaitu Kepatuhan dengan kepadatan penduduk yang tinggi di Kecamatan Astanaanyar, kepadatan penduduk sedang yaitu Kecamatan Cibeunying Kidul, dan kepadatan penduduk yang rendah, yaitu Kecamatan Cidadap, salah satu gerakan yang dominan adalah gerakan dengan tujuan bekerja. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis adalah bahwa dalam penelitian ini distribusi gerakan di daerah studi cukup beragam, tetapi bila dilihat dari jumlah masing-masing kecamatan mayoritas masyarakat bergerak untuk bekerja ke arah kecamatan lainnya, yaitu 68% dari total dengan rincian kecamatan yang tinggi 80%, kecamatan menengah 92%, dan kecamatan rendah 32%. Dalam melaksanakan gerakan dengan niat bekerja, warga di Kecamatan Astanaanyar, Kecamatan Cibeunying Kidul, dan Kecamatan Cidadap mayoritas menggunakan pergelangan kaki pribadi yang 60%. Meskipun kisaran pergerakan termasuk klasifikasi yang rendah tetapi masyarakat lebih menyukai sepeda motor, salah satu faktornya adalah efisiensi waktu perjalanan dan untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Kata Kunci : Kepadatan Peduduk, Angkutan Kendaraan, Tujuan Moda.
IDENTIFIKASI PERUBAHAN GUNA LAHAN DI DESA CIKAWUNG KECAMATAN TERISI KABUPATEN INDRAMAYU Anam, Khoirul; Warlina, Lia
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 6 No. 01 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v7i01.4745

Abstract

Desa Cikawung yang terdiri dari 6 dusun dengan luas wilayah 7271 Ha. Berdasarkan RTRW Kabupaten Indramayu Tahun 2011 – 2031 pasal 48, merupakan kawasan resapan air dan hutan produksi. Yang mana difokuskan pada Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Wanapolitan [1]. Dilalui oleh interchange cikedung, dengan pembangunan jalan tol cipali pada tahun 2014 di Kabupaten Indramayu. Serta pada tahun 2016 diadakan program perhutanan sosial dalam rangka pemanfaatan kawasan hutan negara oleh masyarakat yang dilindungi pemerintah. Sehingga dilakukan surat edaran pada tahun 2017 dengan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Pemanfaatan Hutan Perhutanaan Sosial (IPHPS), yang masyarakat yang berada di kawasan hutan dapat mengelola hutan akan tetapi dalam perlindungan dan kerjasama pihak perhutani akan berpengaruh terhadap perubahan guna lahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan guna lahan di Desa Cikawung serta dampak sosial ekonomi terhadap masyrakat sekitar. Dengan metode yang digunakan pemodelan spasial dengan software ArcGIS. Analisis spasial berfungsi untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Desa Cikawung tahun 2011 dan 2018. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa adanya perubahan lahan dalam kurun waktu 7 tahun terakhir yaitu lahan hutan dan sawah. pergeseran mata pencaharian dan pendapatan berkaitan dengan membuka tenaga kerja lokal untuk lahan terbangun yang berada di Desa Cikawung. Kata Kunci : Desa Cikawung, Perubahan Guna Lahan, Mata Pencaharian dan Pendapatan.
IDENTIFIKASI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA IKONIK DI KECAMATAN LEMBANG Maulina, Finda; Suheri, Tatang
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 6 No. 01 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v7i01.4747

Abstract

Kunci dari kesuksesan jalannya pembangunan adalah keterlibatan pihak masyarakat dalam suatu kegiatan. Partisipasi masyarakat lokal menjadi hal yang sangat berarti pada suatu pembangunan pariwisata. Kecamatan Lembang memiliki sektor pariwisata yang sangat tinggi dan memiliki daya tarik wisata yang cukup bagus. Berdasarkan kondisi tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pariwisata apa saja yang dapat dikatakan ikonik di Kecamatan Lembang dan bagaimana keterlibatan masyarakat dalam pengelolaannya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif menggunakan kuesioner dengan skala likert, dan menggunakan kriteria dalam penilaian pariwisata ikonik berdasarkan literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan pariwisata ikonik di Kecamatan Lembang yaitu wisata Floating Market dan wisata Orchid Forest yang sudah dinilai kriteria pariwisata ikonik. Dan tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pariwisata masih tergolong sedang, masyarakat hanya sebagai pemberi informasi dan memberikan konsultasi sehingga yang memegang kendali penuh tetap berada pada pihak pengelola pariwisata. Kata Kunci : Pariwisata Ikonik, Partisipasi, Persepsi.
PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG TENTANG OBJEK WISATA GEOPARK CILETUH KABUPATEN SUKABUMI Oktavianita, A.; Warlina, Lia
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 6 No. 01 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v7i01.4748

Abstract

Objek Wisata Geopark Ciletuh merupakan salah satu wisata alam di Kabupaten Sukabumi yang letaknya di Kecamatan Ciemas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi persepsi dan preferensi pengunjung terhadap objek wisata di Geopark Ciletuh, dan untuk mengetahui gap antara persepsi dengan preferensi pengunjung terhadap Obyek Wisata Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi. Metode penelitian digunakan adalah analisis gap dan kuadran. Data primer diperoleh melalui kuesioner serta data sekunder diperoleh dari dinas-dinas terkait. Hasil analisis gap antara persepsi dan preferensi pengunjung didapatkan dari dua puluh tujuh atribut terdapat dua puluh diantarnya memiliki nilai negatif dan tujuh atribut bernilai positif. Kesenjangan terbesar terjadi pada atribut keberadaan tempat kesehatan dengan nilai gap sebesar -207, dan kesenjangan terkecil ada pada keberadaan restoran, warung makan, pertokoan dengan nilai gap sebesar -14. Sedangkan atribut yang memiliki nilai positif tertinggi ada pada kelancaran lalu lintas menuju objek wisata dengan nilai gap sebesar 44, dan nilai positif terkecil ada keberadaan pasir putih dengan nilai gap sebesar 2. Hasil analisis kuadran menunjukan ada empat atribut pada kuadran I sebagai prioritas utama untuk ditingkatkan kinerjanya. Atribut-atribut pada kuadran I ini dianggap penting oleh responden tetapi kinerjanya buruk dalam melayani pengunjung. Pada kuadran II terdapat enam atribut yang yang harus dipertahankan. Dua belas atribut terletak kuadran III sebagai prioritas rendah. Dan dua atribut sisanya berada di kuadran IV. Kinerja Geopark Ciletuh masih di bawah harapan pengunjung yang ditunjukan dengan atribut terbanyak berada kuadran III. Aspek kinerja daya tarik dirasakan sudah baik sedangkan aspek servis/pelayanan dirasakan kurang. Kata Kunci : Analisis gap, Ciletuh, Geopark, Persepsi, Preferensi
KESIAPAN PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA IR H. JUANDA TERHADAP PENERAPAN KEBIJAKAN NEW NORMAL Maulana, M. A.; Ramadan, W.; Warlina, Lia
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 6 No. 02 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v7i02.4752

Abstract

Selama pandemi Covid 19 dan kebijakan Normal Baru, Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda mulai dibuka kembali pada 1 Juli 2020, tetapi pengelola menerapkan protokol kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesiapan pengelola dalam mengantisipasi era New Normal serta memberikan masukan dan saran untuk pelaksanaan protokol kesehatan dalam pengelolaan pariwisata di Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi literatur dan observasi langsung serta wawancara dengan pengelola. Hasil yang didapat adalah kesia-pan pengelola yang dilakukan, termasuk pemesanan tiket secara online, pembatasan pengunjung, dan pembagian hand sanitizer yaitu pembagian spanduk masker wajib yang dipasang di setiap area yang berpotensi ramai pengunjung. Dengan adanya kebijakan dan protokol kesehatan, kegiatan wisata dapat dilakukan, bahkan pengunjung sudah mulai berdatangan dan berharap bisa berlibur di kawasan tersebut. Namun dengan adanya kebijakan baru tersebut, banyak pengunjung yang masih belum mengetahui cara membeli tiket. Oleh karena itu pengelola harus lebih sering bersosialisasi dengan berbagai format media agar informasi bagi pengunjung Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda tersampaikan dengan baik. Kata Kunci : COVID-19, Protokol kesehatan, New Normal, wisata, Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda.

Page 4 of 10 | Total Record : 94