cover
Contact Name
Kani Mahardika
Contact Email
kani.mahardika@email.unikom.ac.id
Phone
+6281221746321
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Dipati Ukur No.112-116, Kota Bandung, Jawa Barat
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Wilayah dan Kota
ISSN : 23557281     EISSN : 26859378     DOI : https://doi.org/10.34010/jwk
JWK: Jurnal Wilayah dan Kota is an academic journal published two times annually (April-November) by Program of Regional and City Planning (Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer) Universitas Komputer Indonesia. This journal publishes original researches in multi concepts, theories, perspectives, paradigms and methodologies on regional and city planning.
Articles 94 Documents
Clustering Administrative City Based On Indicator Livable City in West Java Province Rilansari, Valendya
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 8 No. 02 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v9i02.7412

Abstract

As the population increases every year then a place to live, especially with livable conditions. Cities in the world are trying realizing the city with the concept of a livable city for residents to live comfortably in that city. In Indonesia, planning the city that it can inhabited. Based on the livable city indicators, there are still many cities in Indonesia that have not achieve it. In this case, especially for the cities in West Java Province has a vision as a city comfortable, need to apply the concept of the city livable in realizing the condition of the city. Furthermore, in this study an analysis was carried out to find out which city groups needed prioritized in the realization of a livable city in West Java Province. This study uses cluster analysis of city grouping with various methods in the hierarchical method using R Programming. Finally, this research will produce a group of cities that will be prioritized for accelerating its realization by improving aspects that are still lacking in development according to the indicators of livable city.
Identifikasi Tipologi Urban Sprawl Pinggiran Kota (Studi Kasus Di Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung) Asya, Haarits Bramantya Putra
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 8 No. 02 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v9i02.7694

Abstract

Perkembangan wilayah memiliki dampak positif akan berkembang maju sosial ekonomi sedangkan dampak negatif akan mengalami kepadatan dan ketidakberaturan jika pedoman perencanaan tidak dilaksanakan dengan baik. Urban sprawl adalah perluasan diluar batas administrasi dikarenakan dampak perkembangan pada wilayah sekitarnya, dalam hal ini dengan mengambil lokasi studi kasus Kecamatan Kemiling dan Kelurahan Kurungannyawa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analisis spasial, analisis korelasi, dan scoring dengan data diperoleh bersumber pada kelurahan, kecamatan, dan citra satelit google earth. Hasil analisis diketahui lokasi studi kasus dengan jumlah 10 kelurahan/desa, 6 diantaranya mengalami sprawl, 4 diantaranya mengalami normal dan mendekati sprawl, hal tersebut berdasarkan indikator: kepadatan penduduk, kepadatan bangunan, jarak ke pusat kota, pembangunan dalam jangkauan jaringan jalan, dan pembangunan pola lompatan katak. Kemudian dilakukan perhitungan score indikator tiap kelurahan teridentifikasi sprawl, diperoleh 3 kelurahan termasuk tingkat tinggi, 2 kelurahan termasuk tingkat sedang, dan 1 kelurahan termasuk tingkat rendah, kemudian berdasarkan uji korelasi diperoleh jarak ke pusat kota memiliki korelasi terhadap perkembangan lahan terbangun. Kata Kunci: Kepadatan Penduduk, Analisis Spasial, Faktor Sosial Ekonomi Regional development has a positive impact on developing socio-economic progress while the negative impact will experience density and irregularity if planning guidelines are not implemented properly. Urban sprawl is an expansion beyond administrative boundaries due to the impact of development on the surrounding area, in this case by taking the location of the case study in Kemiling District and Kurungannyawa Village. This study uses quantitative methods of spatial analysis, correlation analysis, and scoring with data obtained from urban villages, sub-districts, and google earth satellite images. The results of the analysis show that the location of the case studies is 10 kelurahan/village, 6 of them experienced sprawl, 4 of them experienced normal and approaching sprawl, this is based on indicators: population density, building density, distance to the city center, development within the reach of the road network, and development frog jump pattern. Then the indicator score was calculated for each sprawl identified kelurahan, obtained 3 kelurahan including high level, 2 kelurahan including medium level, and 1 kelurahan including low level, then based on the correlation test obtained distance to city center have correlation to the development of built up land. Keywords: Population Density, Spatial Analysis, Socioeconomic Factors
Dampak Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa terhadap Perekonomian Megaregion Pantura di Jawa Tengah Nugraha, Indra Cahya; Purwaningsih, Murni Rahayu; Firmansyah, Arianda; Dzulfikar, Faris
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 8 No. 02 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v9i02.7766

Abstract

Wilayah mega urban di pantai utara Jawa sudah lama diperkirakan akan terjadi ketersinambungan dan mengubah seluruh Pulau Jawa menjadi “desakota” raksasa. Megaregion merupakan hasil akhir dari evolusi aglomerasi yang menggabungkan daerah urban dan industri akibat tuntutan pertumbuhan penduduk dan ekspansi bangunan kota. Infrastruktur transportasi yang memadai menjadi hal yang harus dipenuhi untuk menjadi tulang punggung dari megaregion tersebut. Jalan bebas hambatan atau jalan tol merupakan infrastruktur yang umum dibangun untuk mengakomodir cepatnya pertumbuhan megaregion tersebut. Penelitian ini bertujuan melihat dampak dari pembangunan jalan tol trans jawa terhadap ekonomi di Jawa Tengah.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan beberapa variabel pertumbuhan ekonomi. Hasil yang ditemukan adalah belum terjadi multiplier effect dari jalan tol terhadap pertumbuhan ekonomi dan pergeseran struktur ekonomi di Jawa Tengah, namun sudah nampak efek ke arah tersebut dari data efisiensi waktu tempuh dan efisiensi penggunaan BBM di jalur tol trans Jawa. Berdasarkan studi terdahulu di Amerika Serikat dan Jerman, efek positif dari pembangunan jalan tol memang tidak dapat langsung dirasakan, akan tetapi membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Analisis Competitive Advantage dalam Kajian Sektor Perekonomian Unggulan Kabupaten Bima, Provinsi NTB Dinan, Rois
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 8 No. 02 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v9i02.7769

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berfokus untuk mengkaji sektor perekonomian yang memiliki daya saing di Kabupaten Bima. Kajian ini menggunakan basis data produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Bima pada tahun tahun 2017-2021. Dimana akan ditentukan lapangan usaha yang memiliki daya saing (competitive advantage) tertinggi dari 17 lapangan usaha yang ada. Alat analisis yang digunakan dalam menentukan lapangan usaha yang memiliki daya saing ialah analisis location quotient (LQ) dan shift-share (SS). Dalam analisisi LQ terbagi menjadi 3 tahap uji. Pertama mencari nilai static location quotient (SLQ). Kedua dilanjutkan untuk mencari nilai dynamic location quotient (DLQ). Dan yang terakhir akan dilakukan klasterisasi terhadap nilai SLQ dan DLQ yang telah diketahui. Teknik analisis static location quotient (SLQ) bertujuan untuk mengetahui posisi dari tiap-tiap sektor yang diujikan dalam terhadap sektor-sektor yang sama dalam skala regional. Sedangkan Teknik Analisis Dinamic Location Quotient (DLQ) adalah bentuk lanjutan dari SLQ dimana lebih rigit dengan menganalisis tren dari tiap-tiap sub sektor perekonomian yan diujikan. Masing-masing analisis tersebut nantinya akan menghasilkan plotting kuadran yang terbagi menjadi 4 kuadran terhadap 17 lapangan usaha dalam PDRB Kabupaten Bima yang diujikan. Pada analisis location quotient (LQ) didapatkan hasil bahwa lapanan usaha yang berada pada kuadran I (Unggulan) adalah pertanian, perikanan, kehutanan, jasa keuangan dan asuransi dan juga administrasi pemerintahan. Sedangkan pada analisis shift-share (SS) didapatkan hasil bahwa terdapat 2 lapangan usaha yang berada pada kuadran I, diantaranya adalah jasa keuangan dan informasi dan juga lapangan usaha informasi dan komunikasi. Dari kedua analisis tersebut diketahui terdapat 1 lapangan usaha yang berada pada kuadran I pada kedua analisis, yakni lapangan usaha jasa keuangan dan informasi. Kata Kunci: Pertumbuhan ekonomi, Sektor unggulan, Daya saing, Sektor Basis, PDRB
Kajian Tingkat Kenyamanan Jalur Pedestrian di Jalan Lamper Tengah Semarang Oktaviani, Mia Oktaviani; Pamurti, Andarina Aji
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 8 No. 02 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v9i02.7975

Abstract

Jalur Pedestrian atau jalur pejalan kaki seharusnya dirancang atau dibangun dengan sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jalur pedestrian. Jalur pedestrian yang nyaman merupakan salah satu bentuk pelayanan untuk pejalan kaki sehingga kenyamanan pada jalur pedestrian menjadi lebih diutamakan atau menjadi tujuan utama. Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan pada jalur pedestrian yaitu sirkulasi, bentuk, keamanan, kebersihan dan keindahan. Penelitian ini dilaksanakan pada jalur pedestrian Jalan Lamper Tengah Semarang. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara observasi di lapangan dan data yang diperoleh dari hasil pengukuran, dokumeetasi dan pemberian kuesioner. Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif dimana metode kuantitatif merupakan proses menemukan pengetahuan menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis pada apa yang ingin diketahui berdasarkan faktor-faktor kenyamanan jalur pedestrian dan perhitungan skala dan skoring untuk mengetahui tingkat kenyamanan pengguna jalur pedestrian. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kenyamanan dari persepsi pengguna jalur pedestrian mempunyai kategori tidak nyaman diseluruh zona dari aspek sirkulasi, bentuk, kebersihan, keindahan dan keamanan sedangkan berdasarkan hasil eksisting jalur pedestrian Jalan Lamper Tengah Semarang memiliki tingkat kenyamanan dengan kategori yang bervariasi disetiap zona dari aspek sirkulasi, bentuk, kebersihan, keindahan dan keamanan. Hasil eksisiting ini berdasarkan standar jalur pedestrian yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Jalur Pedestrian atau jalur pejalan kaki seharusnya dirancang atau dibangun dengan sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jalur pedestrian. Jalur pedestrian yang nyaman merupakan salah satu bentuk pelayanan untuk pejalan kaki sehingga kenyamanan pada jalur pedestrian menjadi lebih diutamakan atau menjadi tujuan utama. Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan pada jalur pedestrian yaitu sirkulasi, bentuk, keamanan, kebersihan dan keindahan. Penelitian ini dilaksanakan pada jalur pedestrian Jalan Lamper Tengah Semarang. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara observasi di lapangan dan data yang diperoleh dari hasil pengukuran, dokumeetasi dan pemberian kuesioner. Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif dimana metode kuantitatif merupakan proses menemukan pengetahuan menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis pada apa yang ingin diketahui berdasarkan faktor-faktor kenyamanan jalur pedestrian dan perhitungan skala dan skoring untuk mengetahui tingkat kenyamanan pengguna jalur pedestrian. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kenyamanan dari persepsi pengguna jalur pedestrian mempunyai kategori tidak nyaman diseluruh zona dari aspek sirkulasi, bentuk, kebersihan, keindahan dan keamanan sedangkan berdasarkan hasil eksisting jalur pedestrian Jalan Lamper Tengah Semarang memiliki tingkat kenyamanan dengan kategori yang bervariasi disetiap zona dari aspek sirkulasi, bentuk, kebersihan, keindahan dan keamanan. Hasil eksisiting ini berdasarkan standar jalur pedestrian yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Kajian Potensi dan Strategi Pengembangan Desa Wisata Jatirejo Kota Semarang Kurnianingtyas, Agnesia Putri; Vickarohmila, Maidina
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 9 No. 01 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v10i01.8675

Abstract

Desa Wisata Jatirejo merupakan salah satu desa wisata di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Desa Wisata Jatirejo memiliki daya tarik wisata sebagai sentra pengolahan kolang-kaling terbesar di Kota Semarang dan wisata alam River Tubing yang dikembangkan oleh masyarakat setempat. Sebagai desa wisata rintisan, masyarakat dan lembaga Desa Wisata Jatirejo belum mampu melakukan upaya pengembangan secara optimal dalam pengelolaan potensi wisatanya sehingga pengembangan wisata masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi-potensi wisata yang mungkin belum tergali di Desa Wisata Jatirejo, serta strategi pengembangan Desa Wisata Jatirejo. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi wisata di Desa Wisata Jatirejo dapat dikembangkan sebagai wisata edukasi dan wisata alam diantaranya adalah river tubing, potensi view ke arah Waduk Jatibarang, serta potensi wisata buatan seperti wisata edukasi kolang-kaling dan angon kebo. Sedangkan kendala yang terdapat di Desa Wisata Jatirejo adalah kurangnya kesadaran masyarakat terkait kepariwisataan, kapasitas kelembagaan yang kurang maksimal dimana belum ada sosok yang dapat dijadikan sebagai pemimpin atau penggerak untuk mendorong masyarakat berperan aktif dalam perencanaan dan pengembangan wisata di Desa Jatirejo. Berdasarkan hal tersebut, maka rekomendasi strategi yang dirumuskan dari hasil analisis adalah menambah daya tarik wisata baru, pengembangan paket-paket wisata baik paket wisata internal desa maupun paket wisata yang bergabung dengan desa wisata lain di sekitarnya, dan peningkatan kapasitas masyarakat tentang pengembangan wisata dan pemasaran pariwisata.
Studi Kelayakan Reaktivasi Jalur Kereta Api Tidak Aktif di Provinsi Sumatera Barat pujiastuti, wulan
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 9 No. 01 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v10i01.9064

Abstract

Untuk mendukung peningkatan dan konektivitas antar wilayah di Sumatera Barat salah satunya adalah melakukan reaktivasi atau mengaktifan kembali jalur kereta api yang tidak beroperasi. Dalam rencana reaktivasi jalur kereta api tidak aktif di Provinsi Sumatera Barat dibutuhkan suatu kajian awal berupa kajian kelayakan yang berkaitan dengan penentuan trase yang sesuai untuk dilakukan reaktivasi. Kajian kelayakan ini didasarkan pada aspek teknis, kebijakan dan lingkungan. Untuk menentukan potensi demand dilakukan survey state preference dari 400 responden bahwa responden akan memilih menggunakan kereta api jika tempat asal ke stasiun dan dari stasiun ke tujuan memiliki aksesibilitas tinggi, integrasi antar moda angkutan umum, dan pelayanannya diperbaiki melebihi angkutan jalan darat. Di dalam penentuan prioritas jalur kereta api tidak aktif di Provinsi Sumatera Barat yang akan dilakukan reaktivasi, dilakukan dengan menggunakan analisis mutikriteria dengan hasil prioritas pertama adalah jalur Naras - Sungai Limau, prioritas kedua jalur Padang Sibusuk – Muaro, prioritas ketiga jalur Muara Kalaban - Padang Sibusuk, prioritas keempat jalur Padang Panjang–Bukittinggi-Payakumbuh-Limbanang, prioritas kelima jalur Kayutanam-Padang Panjang-Solok-Muara Kalaban- Sawahlunto. Kata-kata Kunci: jalur, kereta api, studi kelayakan
Identifikasi Tingkat Kekumuhan Kawasan Permukiman Tingkem Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah Zulfa, Aini
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 9 No. 02 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v10i02.9089

Abstract

Permukiman kumuh terdapat pada beberapa kabupaten/kota di Provinsi Aceh, diantaranya yaitu Kabupaten Bener Meriah. Berdasarkan SK Bupati Bener Meriah, salah satu kawasan kumuh berada pada kawasan Tingkem Kecamatan Bukit dengan kumuh seluas 11,77 Ha. Berada pada dataran tinggi, kawasan Tingkem termasuk ke dalam kategori tipologi kawasan kumuh di perbukitan dengan curah hujan yang cukup tinggi sehingga rawan terjadi erosi. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian besar permukaan jalan rusak karena terjadi genangan, serta kualitas drainase dan sistem pengolahan persampahan yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kekumuhan pada kawasan Tingkem dan aspek yang mempengaruhinya. Untuk mengetahui tingkat kekumuhan dan aspek perubahannya, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif melalui observasi dan wawancara dengan analisis pembobotan (skoring) tujuh indikator berdasarkan Peraturan Menteri PUPR RI No. 14/PRT/M/2018. Tujuh indikator tersebut terdiri dari kondisi bangunan, jalan, air minum, drainase, air limbah, persampahan, dan proteksi kebakaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kekumuhan pada permukiman kawasan Tingkem termasuk dalam kategori kumuh ringan dengan total nilai skor sebesar 29. Hal ini menunjukkan perubahan tingkat kekumuhan yang sebelumnya kumuh berat menjadi kumuh ringan. Faktor yang mempengaruhi perubahan tingkat kekumuhan diantaranya adalah faktor langsung dan faktor tidak langsung. Faktor langsung ialah perubahan aspek fisik melalui peran pemerintah dalam pemberdayaan dan pelayanan: program bantuan perumahan, penyediaan jalan dan drainase, serta penyediaan MCK Umum. Sedangkan faktor tidak langsung ialah aspek ekonomi melalui upaya peningkatan ekonomi masyarakat dibidang pertanian kopi dan sosial budaya melalui peningkatan kesadaran dan kebiasaan masyarakat.
Integrasi Antara Perumahan Terencana Dan Transporasi Umum Di Kota Banda Aceh Erhasy, Amiratul Jannah; zainuddin, zainuddin; aulia, fahmi
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 9 No. 01 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v10i01.9228

Abstract

Transportasi memegang peranan penting dalam perkembangan kota dan kelancaran aktivitas yang akan dilakukan oleh masyarakat. Berdasarkan RAD GRK 2013-2018, sumber utama emisi gas rumah kaca di Kota Banda Aceh berasal dari sektor transportasi. Maka dari itu, untuk meminimalisir emisi karbon yang dihasilkan oleh sektor tranportasi, masyarakat dapat menggunakan transportasi umum sebagai alternatif dalam melakukan perjalanan pada setiap aktivitasnya. Mengingat banyaknya pergerakan yang berasal dari kawasan perumahan, penempatan titik transportasi umum yang berdekatan dengan perumahan warga dapat mempermudah aktivitas warga yang akan dilakukan setiap harinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi integrasi sebaran perumahan terencana dan transportasi umum. Dalam mengintegrasi kawasan perumahan terencana dengan sistem transportasi berupa angkutan umum dapat dilihat dari keterjangkauannya dengan radius 300-400 meter. Salah satu transportasi umum yang beroperasi di Kota Banda Aceh ialah Bus Trans Koetaradja yang bersistem Semi BRT. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah kuantitaf deskriptif, dengan menggunakan analisis Buffering dan alat bantu ArcGIS 10.4. Hasil penelitian menunjukan dari total 171 perumahan terencana hanya 47 titik yang terintegrasi dengan halte Trans Koetaradja. Hal tersebut dapat meningkatkan penggunaan kendaraan pribadi, sehingga disarankan untuk merencanakan jalur feeder bus untuk kawasan perumahan terencana yang berada jauh dari titik halte. Dari hasil analisis tersebut, dapat diketahui bahwa cluster perumahan terencana di Kota Banda Aceh yang integrasi dengan simpul transportasi umum hanya 28% dari total keseluruhan perumahan terencana.
Penentuan Lokasi Tempat Penampungan Sementara (TPS) di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang Atthohiroh, Renanda
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 9 No. 02 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v10i02.10943

Abstract

Prasarana pendukung persampahan dalam penanganan sampah, atau sarana penyelenggaraan PSP yaitu kegiatan merencanakan, membangun, melaksanakan, memelihara, juga memantau, mengevaluasi penanganan. Penyediaan sarana prasarana persampahan dalam perkotaan diperlukan untuk mendukung kegiatan pengelolaan persampahan dan menjadi hal terpenting didalam rencana tata ruang perkotaan. Kecamatan Kedungkandang memiliki ketersediaan sarana prasarana TPS hanya 10 unit di 8 Kelurahan, terdapat 4 kelurahan yang belum memiliki TPS dan pengelolaan persampahan terbilang belum maksimal. Penelitian ini bertujuan menentukan lokasi TPS baru di Kecamatan Kedungkandang. Data dalam penelitian ini berasal beberapa variable kondisi umum lokasi studi, sumber-sumber sampah, radius pelayanan TPS, timbulan sampah dan TPS baru, sistem pengeolaan TPS. Metode analisis penelitian ini ialah Screening Location titik TPS, titik sumber sampah dengan titik koordinat Map Maker dibantu Google Earth, memvalidasi hasil observasi lapangan. Analisis radius pelayanan menggunakan teknik Buffer pada GIS dalam 1000 meter. Berdasarkan hasil analisis terdapat 4 titik dari 16 titik sumber sampah, berasal dari pusat permukiman yang belum terlayani. Titik kawasan permukiman paling padat berada di Kelurahan Bumiayu dan Mergosono yang belum terjangkau layanan TPS, sehingga dibangun lokasi TPS di Kelurahan Bumiayu yang berbatasan dengan Mergosono. Lokasi TPS baru tersebut dikelola dengan menyediakan sarana prasarana pendukung pelaksanaan pengelolaan persampahan dengan ritasi dua hari sekali.

Page 7 of 10 | Total Record : 94