cover
Contact Name
Septy
Contact Email
septyariani09@gmail.com
Phone
+6282113565161
Journal Mail Official
lppm.stikesyatsi@gmail.com
Editorial Address
Jl. Aria Santika No 40A Bugel, Margasari, Karawaci, Tangerang
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Kesehatan
ISSN : 20889266     EISSN : 2654587X     DOI : https://doi.org/10.37048/kesehatan
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Kesehatan merupakan jurnal ilmiah yang memuat artikel yang relevan dengan isu-isu kesehatan masyarakat, kebidanan, keperawatan, kesehatan klinis dan sosial baik berupa artikel hasil penelitian, artikel review, literature, atau artikel laporan lapangan (research report, field report). Terbit enam bulan sekali pada bulan Mei dan Desember.
Articles 148 Documents
Pengaruh Pemberian Susu Formula Dengan Angka Kejadian Diare Di Wilayah Puskesmas Bugel Kota Tangerang H.A.Y.G. Wibisono; Tata Wulandari
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.758 KB) | DOI: 10.37048/kesehatan.v6i3.7

Abstract

Latar Belakang : Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya dimana terjadi peningkatan volume, konsistensi lunak atau encer dan frekuensi lebih dari 3 kali/hari dan pada neonatus lebih dari 4 kali/hari. Angka kejadian diare masih tinggi terutama bayi yang mendapat susu formula, penyajian susu formula dengan botol yang tidak sesuai prosedur meningkatkan resiko diare karena kuman dan manilasi mulut yang meningkat, sebagai akibat dari pengadaan air dan sterilisasi yang kurang baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian susu formula dengan angka kejadian diare pada bayi usia 0-1tahun di Puskesmas Bugel Kota Tangerang. Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 32 responden dengan tehnik yang digunakan untuk pengambilan data adalah non probability sampling dengan menggunakan data sekunder. Analisa data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan one sample T test. Hasil penelitian :berdasarkan uji one sample T test dan menghasilkan nilai p value = (0,000 < 0,05) maka dinyatakan ada pengaruh pemberian susu formula dengan angka kejadian diare pada bayi usia 0-1 tahun. Kesimpulan: berdasarkan hasil penelitian ada pengaruh yang signifikan antara pemberian susu formula dengan angka kejadian diare pada bayi usia 0-1 tahun di Puskesmas Bugel di Kota Tangerang.
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kesembuhan Pasien Tuberkulosa Paru Di Puskesmas Mauk Kabupaten Tangerang Rina Puspitasari; Abdul Azis
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (945.399 KB) | DOI: 10.37048/kesehatan.v6i3.9

Abstract

Latar Belakang : Tuberkulosis paru (TB) merupakan masalah kesehatan utama di dunia yang menyebabkan morbiditas pada jutaan orang setiap tahunnya. Tujuan penelitian : ini untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kesembuhan pasien Tuberkulosa Paru di Puskesmas Mauk Kabupaten Tangerang Tahun 2019. Metode Penelitian : yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang menggunakan desain cross-setional. Populasi penelitian ini sebanyak 85 pasien Tb paru di Puskesmas Mauk Kabupaten Tangerang yang mengikuti pengobatan dimulai bulan Februari 2019 hingga berakhir 6 bulan selanjutnya dan selesai pengobatan di bulan Agustus 2019, termasuk pasien yang sembuh, Drop Out dan kambuh kembali. Hasil penelitian: dari 85 pasien Tuberkulosa rata- rata berusia 35 tahun usia, usia min 17 tahun dan usia mak 45 tahun paling banyak berjenis kelamin laki-laki (58,8 %), pendidikan SLTA (48,2 %) dan bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 47,1 %. Sebagian besar pasien Tuberkulosa memiliki pengetahuan yang baik tentang Tuberkulosa (72 %), dukungan keluarga yang baik (78 %) memiliki pengawasan menelan obat baik (69 %), motivasi yang baik (71 %) dan pasien sembuh dari Tuberkulosa Paru (78 %). Kesimpulan : Ada hubungan antara pengetahuan (P value 0,003), dukungan keluarga ( P value 0,029 ) peran pengawas menelan obat ( P value 0,022 ), motivasi pasien ( P value 0,004 ) terhadap kesembuhan pasien Tuberkulosa Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Mauk Kabupaten Tangerang Tahun 2019. Kesimpulan Ada hubungan antara pengetahuan, dukungan keluarga, peran pengawas menelan obat, dan motivasi pasien terhadap kesembuhan pasien Tuberkulosa Paru.
Pengaruh Menyusui Terhadap Penurunan Fundus Uteri Pada Ibu Post Partum Di Puskesmas Mekar Baru Kabupaten Tangerang Febi Ratnasari; Kustini
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.939 KB) | DOI: 10.37048/kesehatan.v6i3.10

Abstract

Latar Belakang: Menyusui merupakan tugas luhur seorang ibu terhadap anaknya karena didalam air susu ibu (ASI) mengandung banyak manfaat bagi bayi dan ibunya. penurunan tinggi fundus uteri (TFU) yang secara tidak langsung dapat mencegah terjadinya perdarahan setelah melahirkan. Perdarahan merupakan penyebab kematian terbanyak pada ibu post partum. Tujuan penelitian : ini untuk mengetahui pengaruh menyusui terhadap penurunan TFU. Metode: Jenis penelitian kuantitatif, tempat penelitiannya adalah di Puskesmas Mekar Baru Kabupaten Tangerang dengan populasi yang akan diambil adalah seluruh ibu yang melahirkan secara normal di Puskesmas, jumlah sampel 30 responden, tehnik pengambilan sampel secara accidental sampling, analisa data secara univariat mean dan bivariat menggunakan Chi-square. Hasil: Pada penelitian menunjukkan nilai p-value adalah 0, p = 0,008. hal tersebut menunjukkan ada hubungan antara variabel menyusui dengan penurunan fundus uteri ( p < 0,05), sehingga Hipotesis H0 diterima bahwa ada pengaruh antara menyusui terhadap penurunan fundus uteri pada ibu post partum di puskesmas Mekar Baru Kabupaten Tangerang Kesimpulan : Bagi tenaga kesehatan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, salah satunya dengan membuat leaflet atau protap yang dapat diakses oleh pasien- pasiennya, sehingga mempermudah pasiennya mengakses informasi tentang menyusui
Hubungan Beban Kerja Terhadap Implementasi Patient Safety Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Balaraja Nining Sri Ningsih; Reni Agustyaningsih
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.223 KB) | DOI: 10.37048/kesehatan.v6i3.11

Abstract

Pendahuluan : Keselamatan pasien telah menjadi prioritas utama untuk pelayanan kesehatan seluruh dunia. Pelayanan kesehatan di rumah sakit saat ini mengalami trend diantaranya adalah keselamatan pasien. Keselamatan pasien ada kaitannya dengan beban kerja yang berlebihan sehingga dapat berdampak pada tenaga kesehatan khususnya perawat. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan beban kerja terhadap implementasi patient safety pada perawat di ruang rawat inap RSUD Balaraja. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi adalah perawat di ruang rawat inap sebanyak 57 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan berupa lembar kuesioner. Analisa data yang digunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil Penelitian : Ada hubungan beban kerja terhadap implementasi patient safety dengan hasil p value 0,002 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan beban kerja terhadap implementasi patient safety pada perawat. Kesimpulan : Ada hubungan beban kerja terhadap implementasi patient safety. Semakin berlebihan beban yang diberikan kepada perawat maka semakin sulit perawat tersebut melaksanakan tindakan keselamatan dan menyebabkan tindakan tidak aman yang dapat membahayakan pasien.
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang Dengan Perilaku Pemenuhan Gizi Pada Balita Usia 3-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Periuk Jaya Kota Tangerang Ria Setia Sari; Fabella Pebrianti
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.236 KB) | DOI: 10.37048/kesehatan.v6i3.12

Abstract

Blood pressure will increase after the age of 45- 55 years, the arterial wall will be thickened by the accumulation of collagen substances in the musclu layer, so that the blodd vessels will gradually narrow to become stiff. Elderly gymnastics is a mild exercise and easy to do, not burdensome, wich is applied to the elderly. The purpose of this study was to analiyze the influence of elderly gymnastics on blood pressure in elderly hyperention at Walantaka Community Health Care. The design used in this study was” quasi experimental non equivalent pretest-postest control group design “ with elderly gymnastic intervention”. The sample size was 72 elderly divided intoi 2 groups, intervention group 36 elderly and control group 36 elderly. Analysis using t test. Result of research : There is influence of elderly gymnastics to blood pressure in elderly hypertention in Puskesmas Walantaka (P value 0,001). Suggestion : Health worker need to do socialization and training of elderly gymnastics implementation skills so that it can carry out the management of elderly who experience hypertention by non farmakologi management ti control blood pressure in hypertention patient.
Hubungan Antara Pengetahuan, Pembinaan Kader Dalamanya Meniadi Kader Dengan Keaktifan Kader Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Babelan Kota Wilayah Kerja Puskesmas Babelan I Kabupaten Bekasi Sri Dinengsih; Tati Hartati
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.223 KB) | DOI: 10.37048/kesehatan.v6i3.13

Abstract

The activeness of posyandu cadres nationally up to 2011 only reached 78% of the target 80% Posyandu As a community-based health service unit, the movement is run by elected cadres from their own areas who are trained and skilled to carry out routine activities in Posyandu or outside the open posyandu . The success of posyandu can not be separated from the hard work of cadres who volunteer to manage posyandu in their respective areas. The role of cadres is very important in achieving the national health targets because health is a common property and requires cooperation from various cross sectors and programsThe research aims to determine the relationship between knowledge, coaching and the length of time to become a cadre with the activeness of cadres in posyandu activities. This research was conducted in the village of babelan city of working area of ​​puskesmas babelan I district of bekasi started from April to May 2016. This research use observational design with cross sectional approach method. With secondary and primary data. The sample of this study is the cadres registered in the work area of ​​puskesmas babelan I amounted to 109 respondents. Data processing techniques and analysis of this research using statistics with SPSS 18 software applications with Chi Square statistical test and presented in tabular and textual form. The result of this research shows that there is a significant correlation between the knowledge variables with the activeness of the cadres with the result of P value 0,000, the cadre coaching variables are related to the liveliness of the cadres with P value of 0.005, and the variable becomes the cadre is not related to the liveliness of the cadre with P value 0.460. Cadres needed cadres, refreshing about the importance of posyandu activities in the community as an effort to empower the community. Award for cadres who have long been a cadre.
Faktor Faktor Kejadian Kurang Energi Protein (KEP) Pada Anak Balita Bambang Mardisantosa; Daman Huri; Yunike Edmaningsih
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.223 KB) | DOI: 10.37048/kesehatan.v6i3.14

Abstract

Balita adalah kelompok umur yang paling rentan menderita kekurangan gizi, terutama Kekurangan Energi Protein (KEP). PEM adalah kondisi kekurangan gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi zat energi dan zat protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Tingkat Kecukupan Gizi (RDA) dan atau penyakit tertentu. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi PEM pada bayi dengan asupan makanan, penyakit menular, ketersediaan makanan. Hasil penelitian menunjukkan proporsi balita yang mengalami KEP adalah 2,8%. Hasil dari faktor-faktor yang terkait dengan kejadian PEM pada bayi adalah asupan makanan, penyakit menular, pemanfaatan tunjangan kesehatan, pekerjaan ibu, pendidikan ibu. Saran untuk implementasi program intervensi gizi fokus pada kelompok rentan, promosi kesehatan gizi dan kerjasama lintas sektor. Karena ada hubungan antara asupan makanan dan kejadian KEP pada bayi, disarankan bagi ibu untuk memberikan asupan makanan bergizi seimbang kepada bayinya dan agar ibu tidak enggan mengambil keuntungan dari layanan yang ada di sekitar rumah mereka seperti posyandu, puskesmas sehingga bayi mereka dapat diketahui menumbuhkan bunga.
Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Ibu Rumah Tangga Di Kampung Tegal Kali Baru Rt 04/04 Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2018 Kristina Everentia Ngasu; Willy Fitrizia
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.595 KB) | DOI: 10.37048/kesehatan.v7i2.24

Abstract

Latar Belakang: Pola makan merupakan kebiasaan seseorang dalam setiap harinya, Perubahan pola makan masyarakat menjadi berubah dalam porsi, frekuensi, karakterisktik dan mulai meninggalkan kebiasaan makan makanan yang dibuat dirumah karena masyarakat mulai mengikuti perkembangan industri, tetapi tidak hanya meninggalkan makanan yang dibuat rumah bahkan masakan yang dibuat dirumah juga bisa mengakibatkan timbulnya penyakit. Metode: Menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain Deskriptif Korelasi dan rancangan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling dengan jumlah 40 responden. Instrument yang digunakan adalah kuesioner serta uji analisis yang digunakan adalah Analisis Korelasi. Hasil: Hasil uji Analisis Korelasi didapatkan 0,059 yang artinya nilai Analisis Korelasi sangat rendah. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, dari analisis korelasi dengan nilai 0,059 maka dapat disimpulkan bahwa korelasi yang didapat sangat rendah artinya tidak ada hubungan pola makan dengan kejadian hipertensi. Ibu rumah tangga diharapkan dapat mengontrol pola makannya agar tidak menimbulkan penyakit didalam tubuh.
Faktor Tidak Langsung Dengan Kejadian Gizi Kurang Dan Buruk Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kutabumi Kabupaten Tangerang Nuraliyani Nuraliyani; Epa Yohanta
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.99 KB) | DOI: 10.37048/kesehatan.v7i2.25

Abstract

Permasalahan gizi dimasukan kedalam Millennium Development Goals (MDGs) dengan tujuan mengatasi masalah kekurangan gizi, meningkatkan kesehatan anak dan menekan angka kematian anak dimana salah satu faktornya disebabkan oleh gizi buruk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor tidak langsung yang berhubungan dengan kejadian gizi kurang dan buruk pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kutabumi Kabupaten Tangerang. Metode penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh balita di wilayah kerja Puskesmas Kutabumi Kabupaten Tangerang. Sampel penelitian ini sebanyak 198 balita yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan cara membagikan kuesioner yang telah valid dan reliabel. Analisa data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square untuk data kategori dan korelasi pearson untuk data numerik. Hasil penelitian ada hubungan antara pendidikan ibu (p value = 0,042), jumlah anak (p value = 0,002), pengetahuan (p value = 0,000), pendapatan keluarga (p value = 0,000) dan pola asuh (p value = 0,000) dengan kejadian gizi kurang dan buruk pada balita. Tidak ada hubungan antara usia ibu dengan kejadian gizi kurang dan buruk pada balita (P value = 0,056). Kesimpulan ada hubungan antara pendidikan ibu, jumlah anak, pengetahuan, pendapatan keluarga dan pola asuh dengan kejadian gizi kurang dan buruk pada balita. Disarankan Puskesmas dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan dalam menyusun strategi penanganan gizi kurang dan buruk.
Pengaruh Penyuluhan Agama Dan Penyuluhan Kesehatan Dengan Metode Visual Terhadap Sikap Pasangan Sejenis Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Anak Wanita Tangerang Ida Faridah; Fitriyanti
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.051 KB) | DOI: 10.37048/kesehatan.v7i2.26

Abstract

Latar Belakang: Hasil observasi awal penulis dengan melakukan wawancara langsung terhadap 5 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Anak Wanita Tangerang, diketahui sering terjadi penyimpangan seksual yang di lakukan oleh warga binaan pemasyarakatannya. Baik di lakukan dengan cara paksaan maupun di lakukan dengan kemauan warga binaan itu sendiri. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan dan penyuluhan agama dengan metode visual terhadap sikap pasangan LGBT di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Anak Wanita Tangerang. Jenis penelitian: penelitian kuantitatif dan penelitian kuantitatif dan metode yang digunakan adalah quasi eksperimental design (eksperimen semu), dengan rancangan Two Group Pretes-Postest design. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Anak Wanita yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok yang diberikan penyuluhan agama dan kelompok yang diberikan penyuluhan kesehatan. Hasil penelitian: pengaruh penyuluhan agama dan penyuluhan kesehatan dengan metode visual terhadap sikap pasangan LGBT di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Anak Wanita Tangerang menyimpulkan bahwa sikap responden terhadap LGBT setelah diberikan intervensi (posttest) pada kelompok I (intervensi dengan penyuluhan agama) mengalami peningkatan 4,700 dan pada kelompok II (intervensi dengan penyuluhan kesehatan) meningkat sebesar 1,100. Saran: tenaga kesehatan pada Lembaga Pemasyarakatan lebih banyak melakukan pendekatan secara spiritual terhadap warga binaan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas penyuluhan kesehatan tentang perilaku LGBT dari sisi kesehatan.

Page 1 of 15 | Total Record : 148