cover
Contact Name
Erna Mei Lestari
Contact Email
erna_mei@dephub.go.id
Phone
+6281380109876
Journal Mail Official
jurnaltransla@dephub.go.id
Editorial Address
Jl. Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat 10110
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Penelitian Transportasi Laut
ISSN : 14110504     EISSN : 25484087     DOI : http://dx.doi.org/10.25104/transla
Jurnal Penelitian Transportasi Laut merupakan majalah ilmiah yang mempublikasikan hasil penelitian atau kajian ilmiah dalam bidang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan yang meliputi operasional kepelabuhanan, manajemendan jaringan angkutan, hukum laut, desain dan sistem perkapalan, dan lingkungan maritim.
Articles 234 Documents
PEMERIKSAAN KAPAL DALAM PEMBERIAN SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR DI PELABUHAN SEBAGAI PENGUMPAN REGIONAL GALESONG Siswoyo, Bambang
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v17i2.1414

Abstract

Pemeriksaan kapal yang menjadi salah satu kebutuhan dalam mencegah terjadinya kecelakaan kapal. Kelaikan kapal salah satu kebutuhan untuk kapal dapat berlayar, pemeriksaan kapal dalam pemberian Surat Persetujuan Berlayar Di Pelabuhan Galesong sebagai Pelabuhan Pengumpan Regional juga dilaksanakan. Pemeriksaan dilakukan untuk memperoleh keyakinan terhadap keselamatan operasi kapal penumpang maupun barang di Pelabuhan Galesong sebagai Pengumpan Regional perlu dilakukan pemeriksaan kapal sebelum diterbitkannya Surat Persetujuan Berlayar oleh Syahbandar setempat. Tujuan pemeriksaan kapal ini untuk mengetahui sistem dan prosedur pemeriksaan kapal yang ada dan dilaksanakan secara benar. Dalam pemeriksaan kapal, perlu lakukan dengan cermat dan membutuhkan keahlian sumberdaya manusia yang sesuai dalam bidangnya. Tujuan penelitian mengetahui sistem dan prosedur pemeriksaan kapal barang dan penumpang sehingga pemberian surat persetujuan berlayar (SPB) dilakukan dengan benar. Dengan Metoda GAP untuk menyelesaikan penelitian ini. Selanjutnya hasil yang diharapkan adanya kebijakan sistem dan prosedur pemeriksaan kapal barang dan penumpang agar menjadi suatu sistem dan prosedur yang terpadu dengan pemberian surat persetujuan berlayar.
EVALUASI EFEKTIVITAS PELAYANAN ANGKUTAN LAUT PERINTIS DI PULAU SUMATERA (STUDI KASUS: RUTE R-01) Pramita, Dienda Rieski; Danandjojo, Imbang
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i1.1432

Abstract

Pelayanan angkutan laut perintis perlu dinilai apakah sudah dilakukan dengan tepat untuk menghindari adanya suatu wilayah yang telah berkembang tetapi masih dilayani oleh angkutan laut perintis, sementara daerah yang benar-benar terpencil belum terlayani. Tujuan kajian adalah menganalisis dan mengevaluasi efektivitas pelayanan angkutan laut perintis di Sumatera khususnya pada rute R-01. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode quantitatif Travelling Salesman Program untuk mengetahui rute yang paling efektif. Hasil analisis menunjukkan bahwa dapat dilakukan rerouting terhadap rute perintis yang ada saat ini. Dengan asumsi kapal perintis hanya singgah tepat satu kali pada setiap pelabuhan, maka jarak yang ditempuh juga semakin berkurang sehingga diharapkan dapat mengurangi lamanya 1 round voyage. Beberapa aspek pelayanan angkutan laut perintis yang masih dinilai belum bagus adalah rute atau jarak tempuh kapal perintis, frekuensi kunjungan kapal, serta lama satu round voyage kapal perintis.
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT JAILOLO HALMAHERA BARAT SISWOYO, BAMBANG
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v19i1.347

Abstract

Dalam rangka mendukung program Pemerintah meningkatkan pelayanan transportasi laut di Kabupaten Halmahera Barat dengan mengembangkan Pelabuhan Jailolo, menjadi kebutuhan dalam jangka pendek dan menengah, selanjutnya untuk jangka panjang di Kabupaten Halmahera Barat telah disiapkan Pelabuhan Matui untuk mengantisipasi muatan barang. Untuk pengembangan jangka pendek Pelabuhan Jailolo masih bisa dipakai untuk angkutan barang dan penumpang, untuk jangka menengah harus dilihat besaran bongkar muat barang dan penumpang terlebih dahulu. Untuk pengembangan jangka panjang disiapkan Pelabuhan Laut Matui yang berjarak sekitar 10 km. Langkah penelitian untuk pengembangan Pelabuhan Jailolo dengan pengambilan data tahun terakhir pada Pelabuhan Jailolo, kemudian data tersebut dikompilasi dan dianalisa. Kebutuhan pengembangan fasilitas pelabuhan Jailolo dilakukan berdasarkan hasil dari ramalan jumlah penduduk, kenaikan PDRB, arus naik-turun penumpang, arus bongkar-muat barang, dan kunjungan kapal dengan menggunakan metode regresi linier dan metode regresi non linier. Hasil perhitungan sebagai berikut : Dermaga sampai dengan tahun 2020 ditambah panjang 40 m, sehingga panjang menjadi 122 m, untuk tahun berikutnya tidak ada tambahan, karena untuk pelabuhan pengumpan regional maksimal panjang dermaga 120 m, sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 414 tahun 2013. Terminal penumpang saat ini seluas (10x20) m2, dilakukan revitalisasi dengan membangun baru, untuk gudang penyimpanan seluas 113 m2 sudah ada dan lapangan penumpukan seluas 1.040 m2 untuk saat ini tidak penambahan.
KELAYAKAN PEMBANGUNAN PELABUHAN KAWASAN PERBATASAN UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN: STUDI KASUS PELABUHAN SOKOI KABUPATEN PELALAWAN Dwirina Novita, Theresiana; Lestari, Erna Mei
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 21, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v21i1.1174

Abstract

Pembangunan pelabuhan di kawasan perbatasan dengan negara tetangga berfungsi untuk membuka akses infrastruktur termasuk moda transportasinya dalam membuka akses bagi penduduk lokal untuk berinteraksi dengan moda transportasi antar kawasan. Disamping itu, tujuan lainnya berupa menunjang kegiatan perekonomian kawasan, dengan standard jaminan keselamatan pelayaran. Dalam penyusunan rencana pembangunan pelabuhan, penggunaan metode analisis dan evaluasi dilakukan dengan komprehensif menggunakan metoda deskriptif kuantitatif sebagai rangkaian kegiatan, mulai dari studi kelayakan, kelayakan teknis, ekonomi, hukum, operasional dan berikut dengan tahapan penjadwalan. Hasil yang diperoleh untuk pembangunan pelabuhan di kawasan perbatasan dapat dipertimbangkan, karena berfungsi sebagai pembangkit perekonomian daerah, kemudahan akses, dan keterhubungan di Provinsi Riau serta bagi kawasan Asia Tenggara.
PENGEMBANGAN PELABUHAN DI WILAYAH GUGUS KEPULAUAN: STUDI KASUS PELABUHAN RUM, TIDORE KEPULAUAN Sujarwanto, Sujarwanto
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 21, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v21i2.1280

Abstract

Pelabuhan merupakan wilayah strategis bagi negara kepulauan, sebagai urat nadi yang menunjang konektivitas antar pulau dan meningkatkan mobilitas penduduk sekitarnya dalam melakukan kegiatan perekonomian. Wilayah Kepulauan Maluku Utara yang memiliki ratusan pulau, dengan istilah sebagai wilayah gugus kepulauan, salah satunya adalah pelabuhan Rum yang digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan antar pulau. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Tercatat mobilitas masyarakat yang menyeberang melalui pelabuhan Rum menuju Pulau Ternate dan Pulau Maitara antara 200 sampai 300 orang sepanjang harinya. Analisis proyeksi menggunakan metode regresi linear untuk mendapatkan proyeksi permintaan penumpang di tahun yang akan datang. Dari hasil analisis kinerja fasilitas dermaga (BOR) Speed boat tahun 2017 sudah mencapai angka 75% dan kapal motor mencapai 48% yang artinya kondisi dermaga Rum belum maksimal untuk melayani penumpang dan barang. Dalam perencanaan pembangunan jangka pendek Pelabuhan Lokal Rum disarankan segera melakukan pengembangan pelabuhan skala minimum, yang fokus pada perbaikan dermaga pelabuhan karena dilihat dari kondisi saat ini dermaga tersebut sudah tidak layak digunakan karena mengalami pelapukan.
KELAYAKAN PENGOPERASIAN PELABUHAN PANGKALAN SUSU SEBAGAI PELABUHAN UMUM Sinaga, Rosita
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 17, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v17i3.1409

Abstract

Pelabuhan Pangkalan Susu merupakan pelabuhan yang terletak di Kecamatan Pangkalan Susu dengan status sebagai pelabuhan khusus kelas IV dalam wilayah kerja Pelindo I. Dalam kondisi existing pelabuhan ini merupakan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri yang dikelola oleh PT. Pertamina Pangkalan Susu untuk depot LPG. Maksud kajian adalah meninjau kelayakan pengoperasian Pelabuhan Pangkalan Susu menjadi pelabuhan umum. Berdasarkan dasar hukum dari aspek legal yang selanjutnya dijabarkan menjadi prosedur operasional dapat disimpulkan bahwa kegiatan operasional Pelabuhan Pangkalan Susu secara umum dianggap layak dengan statusnya sebagai Pelabuhan Khusus, untuk aspek operasional sebagai pelabuhan umum memerlukan penyesuaian terlebih dahulu terkait dengan perubahan status pelabuhan
PENGEMBANGAN KESELAMATAN KAPAL PELAYARAN RAKYAT DI PELABUHAN PAOTERE MAKASSAR Anggrahini, Wahyu Prasetya
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i3.1427

Abstract

Pelabuhan Paotere merupakan pelabuhan rakyat yang berperan penting dalam pengiriman kebutuhan pokok ke berbagai kepulauan di Sulawesi Selatan. Pelabuhan ini juga menopang arus distribusi berbagai komoditas ke Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua. Pentingnya peran pelayaran rakyat harus didukung oleh faktor keselamatan yang memadai, karena keselamatan merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi. Kajian ini ditujukan untuk menyusun strategi pengembangan keselamatan pelayaran rakyat di Pelabuhan Paotere. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif. Teknis analisis data menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa kondisi kapal pelra masih cukup baik, hanya saja teknologi kapal pelra masih sangat sederhana. Pengawasan terhadap docking kapal, ketersediaan SBNP, proses perekrutan SDM kapal pelra serta keberadaan industri galangan kapal pelra sampai saat ini dinilai masih kurang memadai. Posisi relatif kapal pelra berada pada kuadran I, sehingga strategi pengembangan keselamatan kapal pelra dapat dilakukan dengan menggunakan kekuatan dan peluang yang ada. Peningkatan kapal pelra dapat dilakukan dengan mengawasi proses pembangunan kapal pelra berdasarkan desain yang ada, melakukan pengawasan pada saat pemuatan dan menaati informasi cuaca yang diberikan apakan aman untuk berlayar atau tidak. Permasalahan yang dihadapi pelra yang berkaitan dengan aspek keselamatan diantaranya adalah kurangnya pemahaman mengenai keselamatan oleh pihak kapal serta kurangnya sosialisasi mengenai keselamatan dan aturan yang berlaku. Oleh sebab itu perlu sosialisasi mengenai aturan keselamatan kepada para pemilik kapal, perusahaan pelra dan awak kapal pelra.
PENGARUH PELAYANAN KAPAL DAN BARANG TERHADAP KINERJA PRODUKTIVITAS BONGKAR MUAT PELABUHAN SUNDA KELAPA Malisan, Johny
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i2.43

Abstract

Salah satu keberhasilan peningkatan pelayanan kapal adalah adanya perbaikan terhadap kinerja pelabuhan sehingga dapat memberikan kepuasan bagi pengguna jasa. Permasalahan pokok dalam pelayanan jasa transportasi laut di Sunda Kelapa adalah kurang efisien dan efektif dalam penyelenggaraannya yang berakibat pada lemahnya daya saing pelabuhan pada tataran nasional khususnya bagi pelabuhan Sunda Kelapa. Hal ini tercermin pada perolehan muatan yang dapat ditangani sebesar ± 3,4 % dari total muatan yang diangkut oleh pelayaran nasional. Kecilnya pangsa muatan ini tentu erat kaitannya dengan produktivitas bongkar muat barang di pelabuhan yang tampaknya belum signifikan oleh karena produktivitas bongkar muat kapal (TSHP) menurun akibat menurunnya kepercayaan pemilik barang yang ditandai dengan mulai beralih pengangkutannya ke jenis kapal konvensional lain. Disamping itu, ship output (TSHP) sebagai indikator produktivitas kapal menunjukkan angka yang kurang baik oleh karena masih banyaknya waktu yang tidak produktif. Hal ini ditunjukkan bahwa TSHP yang pada tahun 2000 sudah tinggi, namun setelah itu cenderung menurun. Demikian pula jam menganggur di pelabuhan sangat besar jika dibandingkan dengan jam efektifnya, dan berdampak pada produktivitas kapal tidak linier dengan kunjungan kapal yang relatif cukup banyak.
TANTANGAN UNTUK PERAN KESELAMATAN DI SUNGAI: STUDI KASUS PULAU KALIMANTAN Sunarto, Sunarto
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 20, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v20i2.814

Abstract

Pulau Kalimantan terkenal dengan sebutan pulau seribu sungai, karena banyaknya sungai mengalir di pulau ini. Salah satu sungai terpanjang di pulau Kalimantan adalah sungai Mahakam. Berbagai macam suku yang ada di pulau Kalimantan ini berkembang di atas sungai. Sungai-sungai ini ikut menopang kehidupan penduduk di desa sepanjang pesisir sungai yang ada di hulu, hilir, dan anak sungainya. Sungai Mahakam, pada bagian hulu, aliran sungainya melintasi wilayah Kabupaten Kutai Barat, dan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda di bagian hilirnya. Metode analisis dan evaluasi dilakukan secara komprehensif dengan metoda deskriptif kuantitatif menggunakan analis kesenjangan yaitu membandingkan kondisi yang sebenarnya dengan kondisi yang diinginkan. Secara keseluruhan fasilitas kelengkapan keselamatan pelayaran di atas kapal berada pada kategori cukup baik dengan nilai rata-rata 70% dari tingkat ekspektasi. Nilai tersebut menunjukkan bahwa fasilitas penunjang keselamatan pelayaran di atas kapal masih perlu ditingkatkan dari segi ketersediaan hingga keandalan. Fasilitas yang perlu perhatian khusus dalam bentuk ketersediaan, kecukupan, dan keandalan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran berupa rambu suar atau pelampung suar dengan opsi penggunaan solar panel sebagai sumber tenaga listrik untuk lampu. Penempatan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran dalam bentuk visual sign perlu ditambahkan di sekitar daerah aliran sungai Mahakam hulu.
POTENSI PENGEMBANGAN PELABUHAN TARAKAN UNTUK KONSOLIDASI BARANG BAGI WILAYAH KALIMANTAN UTARA DAN SEKITARNYA Malisan, Johny
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 18, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v18i2.1386

Abstract

arang antar pulau-pulau kecil di Indonesia pada umumnya masih didominasi oleh general cargo, sedangkan untuk rute antar pelabuhan utama saat ini muali mengarah ke container cargo. Ini terjadi karena petikemas lebih efisien dan dapat menjaminan keamanan barang. Keunggulan tersebut perlu didukung sistem pengangkutan yang terencana agar konsolidasi barang di pelabuhan karena dampak positif yang ditimbulkan antara lain shipper akan memperoleh tarif yang rendah, dan shipping line memperoleh jaminan ketersediaan barang. Pelabuhan Tarakan oleh PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV akan dikembangkan menjadi pelabuhan tempat alih moda yang berhadapan langsung dengan kawasan Asia Pasifik. Pengembangan ini mengakibatkan pelabuhan Tarakan berpotensi menjadi pelabuhan konsolidasi muatan (container dan general cargo). Oleh karena itu, dilakukan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dan opini responden utuk dianalisis dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode analisis IPA (Importance Performance Analysis). Dalam analisis ditemukenali 28 variabel yang terbagi kedalam 3 atribut pelayanan yakni sarana, prasarana dan sumberdaya manusia. Hasil analisi menunjukkan bahwa terdapat gap yang perlu perbaikan terhadap ketiga atribut tersebut. Perlu perhatian manajemen/pimpinan Pelabuhan Tarakan untuk mempersiapkan seluruh jajarannya, meningkatkan kapasitas dan kinerja fasilitas serta memperbaiki kelemahan yang ditemukan secara sistematis dan berkelanjutan agar mampu menghadapi persaingan dan dapat menekan biaya logistik yang di Indonesia masih termasuk tinggi.

Page 8 of 24 | Total Record : 234


Filter by Year

2014 2024