cover
Contact Name
Dr. H. Muh. Jamil Barambangi, M.Pd
Contact Email
-
Phone
+628114131963
Journal Mail Official
jurnal.bppd.sulbar@gmail.com
Editorial Address
Kompleks Kantor Gubernur, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng No.1, Rangas Mamuju, Sulawesi Barat
Location
Kab. mamuju,
Sulawesi barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Maju
ISSN : 26219404     EISSN : 26543478     DOI : -
Jurnal Ilmiah Maju adalah terbitan berkala ilmiah yang dirintis pada tahun 2017, dikelola oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat dengan ISSN Print: 2621-9404 dan ISSN Online: 2654-3478. Jurnal ini menerbitkan artikel yang berhubungan dengan hasil penelitian dari berbagai bidang ilmu diantaranya adalah Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Bidang Ekonomi. Terbitan berkala ilmiah ini menerbitkan artikel dua kali dalam setahun dengan frekuensi 6 bulanan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 69 Documents
Pengaruh Pemberian Unsur Hara Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Panjang Pada Tekstur Tanah Berpasir Syapri Syapri
Jurnal Ilmiah Maju Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Maju Vol.1 No.2 Juli - Desember 2018
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.406 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipertumbuhan tanaman kacang panjang yang dihasilkan setelah pemberian unsur hara pada tanah pertanaman kacang panjang bertekstur pasir. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu kontrol, urea dan urea + kompos dengan dosis yang berbeda yaitu urea 3 g dan kompos 5 g. Perlakuan diulang sebanyak lima kali. Data yang diperoleh dari penelitian tahap I berupa hasil analisis pertumbuhan sebelum diberikan perlakuan kandungan urea dan kompos. Pada penelitian minggu ke II diperoleh data pertumbuhan tanaman kacang panjang meliputi peningkatan pertumbuhan pada semua ulangan disetiap perlakuan berbeda nyata terhadap pertumbuhan pada minggu pertama. Pada penelitian minggu ke III diperoleh data pertumbuhan tanaman kacang panjang setelah pemberian unsur hara meliputi peningkatan pertumbuhan pada semua ulangan disetiap perlakuan berbeda nyata terhadap pertumbuhan pada minggu pertama dan ke dua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan unsur hara pada urea dan kompos sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang panjang pada tekstur tanah berpasir. Penggunaan urea + kompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang panjang memberikan pengaruh yang paling optimum. Kata kunci: urea; urea + kompos; dan pertumbuhan tanaman kacang panjang pada tekstur tanah berpasir
“Pemanfaatan Daun Randu ( Ceiba Pentandra L. Gaertn) Dan Limbah Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pembuatan Shampo Herbal Ramah Lingkungan” Theresia Hebrys BM
Jurnal Ilmiah Maju Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Maju Vol.1 No.2 Juli - Desember 2018
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (902.236 KB)

Abstract

Berdasarkan konsep SDG’S yang mendukung pengembangan teknologi domestik, riset dan inovasi di Negara berkembang, termasuk menjamin lingkungan kebijakan yang kondusif, antara lain untuk diversifikasi industri dan nilai tambah terhadap komoditas (Subandi Sardjoko 2016). Shampo merupakan sejenis cairan,seperti sabun, yang berfungsi untuk meningkatkan tegangan permukaan kulit kepala sehingga dapat membersikan kotoran di kulit kepala. Kegiatan membersikan kulit kepala dan rambut ini disebut keramas. . Namun tidak semua dari shampo tersebut aman untuk digunakan sehari hari dalam masyarakat. Karena banyak dari produk shampo tersebut menggunakan bahan kimia secara berlebihan. Sehingga peneliti berinisiatif mencari bahan herbal yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan Shampo. Setelah mengobservasi lingkungan sekitar, peneliti menemukan banyaknya persebaran daun randu (Ceiba Pentandra(L.)Gaertn) memiliki banyak kandungan yang sangat bermanfaat seperti flavonoid, fenol, alkaloid, tanin, saponin, phytate, oxalate, trypsin inhibitor, dan hemagglutinin. Begitu pun dengan biji papaya (Carica Papaya L) yang kini hanya menjadi limbah masyarakat padahal, apabila dikaji secara ilmiah biji pepaya memliki banyak manfaat yaitu sebagai obat tradisional dan dapat mengatasi uban. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bio Shampo herbal ramah lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data, uji organoleptik, untuk mengetahui kualitas dan penerimaan Shampo herbal berbahan dasar daun randu dan biji pepaya dimasyarakat. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa sirmulasi terbaik dalam pembuatan bio Shampo herbal diperoleh 60% mengitamkan rambut, menyegarkan kulit kepala diperoleh 70% dan 66% melembutkan rambut . Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kualiatas Shampo herbal cukup baik sehingga dapat diterima dikalangan masyarakat. Kata Kunci : Daun Randu ,Biji Pepaya, dan Shampo
KAJIAN ANALISIS KOMPARATIF USAHA TANI UBI KAYU TERHADAP TANAMAN PANGAN LAINNYA Muhtar Muhtar; Marthen P Sirappa
Jurnal Ilmiah Maju Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Maju Vol.1 No.2 Juli - Desember 2018
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.637 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pendapatan dan kelayakan usaha tani singkong pada tanaman pangan lain di Desa Tommo, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju. Data utama yang digunakan sebagai sumber diskusi dalam penelitian ini adalah petani singkong di Desa Tommo, Kabupaten Mamuju, 30 orang dipilih sebagai responden menggunakan teknik wawancara menggunakan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari kantor Biro Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mamuju dan agensi yang terkait erat dengan penelitian ini. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif menggunakan statistik sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pada tingkat harga yang berlaku selama penilaian, diketahui bahwa singkong memiliki keunggulan kompetitif atas padi sawah dan sawah dengan produksi minimum 67,53% dari produktivitas aktual dan harga, (2) Pada tingkat harga tetap, singkong dapat bersaing dengan jagung, kedelai dan kacang tanah jika mereka mampu menghasilkan dan harga minimum 59,96%, 70,04% dan 20,02% masing-masing produktivitas dan harga aktual, dan (3) pertanian kacang tanah memiliki daya saing terkecil dibandingkan dengan tanaman pangan lainnya, terutama kedelai. Untuk meningkatkan keunggulan kompetitif ubi kayu ke tanaman pangan lainnya diperlukan bimbingan petani secara intensif, tepat, terarah dan berkelanjutan, terutama dalam meningkatkan kualitas melalui penerapan teknologi pengolahan atau hasil pascapanen. Kata kunci: Pendapatan, Pertanian, Singkong
PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN KONTRASEPSI DI PROVINSI SULAWESI BARAT Sukardi Sukardi; Irma Muslimin; Adriyani Adam
Jurnal Ilmiah Maju Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Maju Vol.2 No.2 Juli - Desember 2019
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.146 KB)

Abstract

Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap penggunaan kontrasepsi di Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini menggunakan data SUSENAS 2015 dengan unit analisis wanita pernah kawin usia 15 – 49 tahun. Analisis dilakukan dengan metode univariat dan bivariat dengan menggunakan perangkat Statistical Package for the Social Sciences. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor umur, tempat tinggal, status pekerjaan, jumlah anak secara bersama-sama berpenaruh secara signifikan terhadap penggunaan kontrasepsi. namun faktor pendidikan, status migrasi, usia kawin pertama tidak berpengaruh terhadap penggunaan kontrasepsei di Provinsi Sulawesi Barat. Kelompok umur wanita 15-20 tahun lebih cenderung dalam menggunakan KB sebesar 2,504 kali dibandingkan dengan umur 35-59 tahun. Begitu pula dengan kelompok umur 21-34 tahun lebih cenderung menggunakan KB sebesar 1,952 kali dibandingkan dengan kelompok umur 35-49 tahun. Wanita pernah kawin yang tinggal di kota lebih cenderung tidak menggunakan KB sebesar 0,696 kali dibandingkan dengan wanita pernah kawin di desa. Wanita pernah kawin yang bekerja lebih cenderung menggunakan KB sebesar 1,201 kali dibandingkan dengan wanita pernah kawin yang tidak bekerja. Wanita yang memiliki anak antara 1-2 orang lebih cenderung dalam menggunakan KB sebesar 180,447 kali dibandingkan dengan yang tidak memiliki anak. Begitu pula dengan wanita yang memiliki anak 3 orang atau lebih juga lebih cenderung menggunakan KB sebesar 262,299 kali dibandingkan dengan wanita yang belum mempunyai anak.
PENYIAPAN GRAND DESIGN PERMUKIMAN NELAYAN DESA SUMARE BERBASIS NEO-VERNACULAR Mulyana Tahir
Jurnal Ilmiah Maju Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Maju Vol.2 No.2 Juli - Desember 2019
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.069 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah Menyiapkan Grand Design Permukiman Nelayan Desa Sumare Berbasis Neo-Vernacular. Desa Sumare merupakan daerah perikanan dengan suasana kampung. Grand design bentuk bangunan rumah yang menggambarkan kegiatan nelayan pertanian perlu dikembangkan sebagai tanggapan dari desain rumah yang ada. Untuk memudahkan mengidentifikasi kebutuhan ruang maka dilakukan pengelompokan berdasarkan tingkat kepentingan aktivitas sehingga menghasilkan tiga jenis kegiatan utama yang berfungsi sebagai hunian, produksi dan wisata dengan jumlah total ruangan 6.080.66 meter persegi. Penelitian ini juga menyajikan konsep hubungan dan organisasi ruang pada permukiman nelayan di Desa Sumare Kabupaten Mamuju. Hasil penelitian menyatakan bahwa Penyiapan grand design permukiman nelayan menggunakan fasilitas destinasi wisata baru berkonsep hunian – produksi – wisata berbasis Neo-Vernacular di Desa Sumare Kecamatan Simboro Kabupaten Mamuju.
ANALISIS TATANIAGA KOPRA DI DESA LAMPOKO KECAMATAN CAMPALAGIAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR Muhammad Sabir Laba; Lukman Lukman
Jurnal Ilmiah Maju Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Maju Vol.2 No.2 Juli - Desember 2019
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.35 KB)

Abstract

Petunjuk Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana saluran pemasaran pada usahatani kopra di Desa Lampoko, 2. Berapa harga kopra di tingkat petani dan pedagang Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada usahatani kopra di Desa Lampoko, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian menggunakan teknik Purposive Sampling, Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai Juli 2018 yang berlokasidi Desa Lampoko, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saluran pemasaran di Desa Lampoko, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar ada dua yaitu, petani, pedagang, konsumen, dan Saluran Langsung petani, ke pedagang 2. harga jual petani yang terendah terdapat pada pedagang pengumpul desa sebesar Rp 5.000/Kg, Kemudian yang tertinggi adalah pedagang Kecamatan Rp 5.500/Kg dan apabila petani menjual langsung ke pedagang besar dan konsumen karena modal untuk memasarkan produksi sangat terbatas.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA GENETIK KABUPATEN MAMASA: KARAKTERISTIK CABAI LOKAL PANA’ LIPPAK-LIPPAK Marthen P. Sirappa; Religius Heryanto; Nurdiah Husnah
Jurnal Ilmiah Maju Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Maju Vol.2 No.2 Juli - Desember 2019
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.964 KB)

Abstract

Keanekaragaman hayati memegang peranan penting dalam pembangunan nasional, baik sebagai sumberdaya hayati, sumber gen dalam program persilangan maupun sebagai sistem penyangga kehidupan. Karakterisasi merupakan salah satu bagian penting dalam pengelolaan sumber daya genetik untuk mendapatkan data karakter tanaman sebagai penciri dan pembeda dengan jenis lainnya. Kegiatan ini dilakukan melalui survei, observasi dan karakterisasi terhadap sumber daya genetik lokal spesifik. Data karakterisasi tanaman dituangkan dalam formulir pendaftaran varietas yang diajukan kepada Pemerintah Daerah untuk ditandatangani, dan selanjutnya dikirim ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) secara online untuk mendapatkan tanda daftar sertifikat. Hasil survei dan karakterisasi menunjukkan bahwa Sulawesi Barat memiliki sumber daya genetik yang beragam, termasuk cabai lokal Pana’ Lippak-Lippak Kabupaten Mamasa. Jenis cabai lokal tersebut mempunyai potensi dan peluang pasar yang cukup baik. Pana’ Lippak-Lippak telah didaftarkan oleh Pemerintah Daerah sebagai SDG tanaman lokal milik kabupaten Mamasa dengan adanya “Tanda Daftar Varietas Tanaman” yang dikeluarkan oleh PPVTPP, dengan Nomor 792/PVL/2018, tanggal 12 November 2018. Dengan terbitnya Tanda Daftar Varietas Tanaman tersebut menunjukkan bahwa Pana’ Lippak-Lippak menjadi milik masyarakat Mamasa dan telah tercatat dalam Daftar Umum Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) serta diumumkan dalam Berita Resmi PVT. Tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah pelepasan varietas cabai lokal Mamasa sebagai varietas unggul local untuk dapat dimanfaatkan secara luas.
HUBUNGAN PERAN PENGAWAS OBAT (PMO) TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN TB PARU Evawaty Evawaty; Junaedi Yunding; Muhammad Irwan; Idawati Idawati
Jurnal Ilmiah Maju Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Maju Vol.2 No.2 Juli - Desember 2019
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.521 KB)

Abstract

Penyakit TBC atau Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri yang menyebabkan penyakit pada paru. Peran keluarga sebagai PMO sangat penting demi keberhasilan pengobatan pasien TB. Kualitas hidup yakni respon emosi dari pasien terhadap aktivitas sosial, emosional, pekerjaan dan hubungan antar keluarga, rasa senang atau bahagia, adanya kesesuaian antara harapan dan kenyataan yang ada, adanya kepuasaan dalam melakukan fungsi fisik, sosial dan emosional serta kemampuan mengadakan sosialisasi dengan orang lain. Tujuan penelitian diketahuinya pengaruh peran pengawas minum obat (PMO) terhadap kualitas hidup penderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Totoli Kabupaten Majene Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 34 responden dan dipilih dengan teknik Purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrument berupa kuesioner dan disajikan dengan fisher exact test dengan nilai p-value 0,029. Hasil penelitian mayoritas PMO berperan aktif dalam mengawasi minum obat pada pasien TB dan mayoritas pasien TB memiliki hidup yang berkualitas. Kesimpulan, Tidak ada hubungan bermakna antara peran pengawas minum obat (PMO) terhadap kualitas hidup pasien TB paru. Saran kepada petugas kesehatan TB, diharapkan adanya konseling yang lebih efektif terhadap para pasien TB agar mereka lebih mengerti dan faham dengan penyakit yang saat ini mereka derita.
STRATEGI PEMBERDAYAAN PENGOLAH ABON IKAN BERORIENTASI PASAR DI KECAMATAN MAMUJU KABUPATEN MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT Yasin Saleh
Jurnal Ilmiah Maju Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Maju Vol.2 No.2 Juli - Desember 2019
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.631 KB)

Abstract

Kompleksnya permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan industri pengolahan hasil perikanan menuntut dilakukannya pemilihan prioritas komoditi, lokasi pengembangan dan pola olahan produk perikanan. Potensi sumber daya alam Provinsi Sulawesi Barat menjadi lengkap dengan didukung oleh posisi geografis provinsi ini yang sangat strategis, terletak di jantung Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berhadapan langsung dengan jalur lintas kepulauan Indonesia (Selat Makassar). Tujuan dari penelitian ini, antara lain mengidentifikasi tingkat keberdayaan pengolah ikan yang berorientasi pasar di kecamatan Mamuju dilihat dari aspek ekonomi,mengkaji kelayakan usaha industri pengolahan abon ikan di kecamatan mamuju, mengkaji bagaimana persepsi/keinginan konsumen terhadap produk olahan ikan yang diminati pasar, merumuskan strategi pengembangan industri pengolah abon ikan. Usaha abon ikan layak secara finansial jangka pendek dengan R/C ratio selama setahun mencapai 1.442 yaitu lebih besar dari 1, Keuntungan mencapai Rp 26,807,505,-., rentebilitas dalam satu tahun yaitu 44.17%, BEP sales senilai Rp. 22,245,242.91, dan BEP unit yaitu 6244 unit. Usaha abon ikan layak secara finansial jangka panjang yaitu NPV >0/bernilai positiftiv, Net B/C>1 dan IRR> 12% dengan Payback period hanya 0,28 tahun. Usaha abon ikan berada pada kuadran 1 dan strategi pengembangan usaha abon ikan yaitu dengan memanfaatkan kondisi sumber daya dengan baik dan memperluas daerah pemasaran abon ikan menjalin kerjasama yang menguntungkan dengan pihak supplier bahan baku dan pemasaran.
TANTANGAN KEPENDUDUKAN PROVINSI SULAWESI BARAT Kaprawi Rahman; Jamil Barambangi
Jurnal Ilmiah Maju Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Maju Vol.2 No.2 Juli - Desember 2019
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.123 KB)

Abstract

Permasalahan penduduk di Provinsi Sulawesi Barat terlihat dari rendahnya tingkat pendidikan, tingginya pernikahan dini dan perkawinan anak, kemiskinan, kesehatan, air bersih dan sanitasi, serta persoalan remaja. Setelah mengkaji lebih dalam dengan menggunakan metode study literatur dan berbagai sumber yang relevan, ditemukan (12,13 persen) tidak tamat SD, (27,42 persen) berpendidikan tamat SD, (11,17 persen) berpendidikan tamat SMP dan (15,11 persen) tidak bersekolah. Perkawinan usia anak relatif tinggi tercatat 6 persen wanita usia subur pertama kali menikah pada usia dibawah 15 tahun, umur 15-19 tahun sebesar 38,7 persen dan diantaranya 7,6 persen melangsungkan pernikahan di usia 10-14 tahun, pernikahan usia remaja antara umur 15-19 tahun mencapai 49,6 persen.Pekerja di Sulawesi Barat pun masih didominasi berpendidikan rendah (SLTP ke bawah), yaitu 68,20 persen, dampaknya penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan mencapai 151,78 ribu orang (11,25 persen). Dari kesehatan, angka kematian anak dari 1.000 kelahiran hidup 26 bayi yang baru lahir meninggal pada bulan pertama kehidupan dan 70 meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, tingkat bayi stunting ditemukan 39,7 persen, bayi usia 0-59 bulan cenderung mengalami masalah gizi serta.Air minum, sanitasi dan kebersihan ditemukan 8,5 persen masyarakat yang menggunakan air minun dari sumber yang kurang layak (air permukaan, air hujan, dan mata air yang tidak terlindung), 40 persen sanitasi dasar di rumah dengan fasilitas seadanya, menggunakan WC/Toilet gantung serta lebih dari setengahnya mempraktikkan BAB sembarangan. Penyalahgunaan narkoba pada remaja, Sulawesi Barat menempati urutan ke-18 tingkat penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dengan angka prevalensi penyalahgunaan sebesar 1,70 persen dari total penduduk Sulbar sejumlah 16,269 orang pada kelompok usia 10 – 59 tahun