cover
Contact Name
Dr. H. Muh. Jamil Barambangi, M.Pd
Contact Email
-
Phone
+628114131963
Journal Mail Official
jurnal.bppd.sulbar@gmail.com
Editorial Address
Kompleks Kantor Gubernur, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng No.1, Rangas Mamuju, Sulawesi Barat
Location
Kab. mamuju,
Sulawesi barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Maju
ISSN : 26219404     EISSN : 26543478     DOI : -
Jurnal Ilmiah Maju adalah terbitan berkala ilmiah yang dirintis pada tahun 2017, dikelola oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat dengan ISSN Print: 2621-9404 dan ISSN Online: 2654-3478. Jurnal ini menerbitkan artikel yang berhubungan dengan hasil penelitian dari berbagai bidang ilmu diantaranya adalah Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Bidang Ekonomi. Terbitan berkala ilmiah ini menerbitkan artikel dua kali dalam setahun dengan frekuensi 6 bulanan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 69 Documents
PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM 2013 TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 RANGAS MAMUJU Jasriani Jasriani
Jurnal Ilmiah Maju Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Maju Vol.2 No.2 Juli - Desember 2019
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.331 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui bagaimana proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Rangas Mamuju pada kelas XI dengan menggunakan Kurikulum 2013, 2) Mengetahui apakah dengan penerapan Kurikulum 2013 berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di SMK Negeri 1 Rangas Mamuju. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Rangas Mamuju dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui angket/kuestioner, observasi dan dokumentasi. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI yang diacak secara random dari tujuh jurusan dengan jumlah 46 siswa atau 20 % dari jumlah populasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Rangas Mamuju senantiasa mengacuh pada petunjuk pelaksanaan penerapan Kurikulum 2013 yakni standar proses, 2) Pengaruh penerapan Kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa sebesar 0,746 yang berarti hubungannya kuat dan hubungan tersebut menggambarkan secara linear positif. Uji parsial (t) terhadap variabel menunjukkan hubungan signifikan.
MENCERMATI PENGAKUAN WILAYAH MASYARAKAT ADAT DALAM PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP Muhammad Arman; Ibrahim Massidenreng; Armansyah Dore
Jurnal Ilmiah Maju Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Maju Vol.2 No.2 Juli - Desember 2019
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.041 KB)

Abstract

Sulit untuk menyangkali bahwa proses pendaftaran tanah melalui program sistem pendaftaran tanah sistematis lengkap menjadi alat yang “mematikan” eksistensi masyarakat adat terhadap hak kepemilikan bersama atas wilayah adat, tanah ulayat atau hak sejenisnya. Kekeliruan monologi dalam memaknai pendaftaran hak atas tanah terbatas hanya pada penerbitan sertifikat perorangan menjadi menjadi persoalan fundamental dalam sistem administrasi pendaftaran hak atas tanah. Padahal UUPA secara tegas menyatakan bahwa sumber hukum tanah nasional adalah hukum adat. Dalam ketentuan Pasal 56 UUPA dijelaskan pula bahwa selama Undang-undang tentang hak milik belum terbentuk, maka yang berlaku adalah ketentuan-ketentuan hukum adat, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan negara, berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, maka penghormatan terhadap hak masyarakat adat atas wilayah adatnya atau hak yang serupa dengan itu, seharusnya diakomodir dalam administrasi pendaftaran tanah sebagai jalan keluar penyelesaian konflik pertanahan milik masyarakat adat.
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH KE PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elais guinensiss) DI DESA POLONGAAN KECAMATAN TOBADAK KABUPATEN MAMUJU TENGAH Muhammad Sabir Laba; Nur Alam
Jurnal Ilmiah Maju Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Maju Vol.3 No.1 Januari - Juni 2020
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan sawah ke perkebunan kelapa sawit.. Masalah yang di ajukan yaitu alih fungsi lahan tersebut menghilangkan lokasi-lokasi pertanian tanaman pangan seperti padi yang dapat mengancam ketahanan pangan, baik secara lokal, regional maupun nasional. Saat ini di Kabupaten Mamuju Tengah khusunya desa polongaan cukup luas alih fingsi lahan pangan keperkebunan khusunya kelapa sawit. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor apa yang mempengaruhi petani mengalihfungsikan lahannya dengan melihat faktor usia, tingkat pendidikan, pendapatan serta luas lahan yang dimiliki oleh petani. Analisi data menggunakan regresi linear berganda dengan penghitungan data menggunakan SPSS versi 16. Faktor - faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan sawah ke perkebunan kelapa sawit di desa polongaan kecamatan tobadak yaitu pendidikan, pendapatan, usia dan luas lahan. Berdasarkan pengujian secara parsial ( Uji-t ) yang terlihat bahwa faktor pendapatan sangat berpengaruh signifikan terhadap alih fungsi lahan sawah keperkebunan kelapa sawit. Berdasarkan pengujian secara simultan (Uji-F) yang telihat bahwa nilai F-hitung lebih besar dari pada F-tabel. ini menujukkan bahwa variabel bebas ( pendidikan, penadapatan, usia dan luas lahan) secara bersama-sama mempengaruhi alih fungsi lahan di Desa Polongaan Kecamatan Tobadak.
KERAGAAN HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI SAWAH PADA DATARAN TINGGI DI KABUPATEN MAMASA DENGAN PEMBERIAN BAHAN AMELIORAN Sirappa, Marthen P.; Heryanto, Religius; Muhtar, Muhtar
Jurnal Ilmiah Maju Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Maju Vol.3 No.1 Januari - Juni 2020
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian dilakukan di kecamatan Tawalian, Kabupaten Mamasa pada lahan sawah dataran tinggi pada tahun 2017. Tujuan kajian adalah mengetahui keragaan hasil beberapa varietas padi sawah yang diberi perlakuan bahan amelioran dalam mengatasi pH tanah. Varietas yang digunakan adalah IPB 3S, Inpari 30, Cigeulis, dan varietas pembanding adalah varietas eksisting (Kuda).  Hasil  kajian adaptasi dari  beberapa varietas unggul padi sawah  di dataran  tinggi Kabupaten Mamasa menunjukkan bahwa penanaman varietas unggul/lokal dengan penerapan inovasi teknologi PTT dan penambahan bahan amelioran kapur dolomit atau procals mampu meningkatkan produktivitas padi sawah varietas unggul dan lokal sebesar 0,8 t ? 1,0 t/ha atau meningkat sebesar 13% - 20 %. Varietas yang memberikan hasil tertinggi (konversi hasil ubinan 2 m x 2,5 m) adalah  IPB  3S  (7,00  t  GKG/ha),  menyusul  Inpari  30  Ciherang  Sub-1  (6,80  t GKG/ha)  dan  Cigeulis  (6,60  t  GKG/ha),  sedangkan  varietas  pembanding  lokal  Kuda sebesar 6,00 t GKG/ha.  
KAJIAN ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG KELOMPOK WANITA TANI MUTIARA MAMUJU TENGAH Ketut Indrayana; Hesti Rahasia; Muhammad Ricky
Jurnal Ilmiah Maju Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Maju Vol.3 No.2 Juli - Desember 2020
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Propinsi Sulawesi Barat memiliki potensi dalam menghasilkan buah pisang , ketersediaan buah pisang dalam jumlah banyak dan keragaman varietas yang luas sehingga dapat membantu mengatasi kerawanan pangan. Pisang dapat digunakan sebagai alternatif pangan pokok karena mangandung karbohidrat yang tinggi, sehingga dapat menggantikan sebagian konsumsi beras dan terigu. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan keripik pisang KWT Mutiara Mamuju Tengah Pengkajian dilaksanakan di Kabupaten mamuju tengahdengan melibatkan petani kooperator sebanyak 20 orang.Penelitian pengolahan dan pengemasan pisang dilakukan di Kabupaten Mamuju Tengah terhadap rumah tangga petani Pisang untuk mengetahui beberapa Nilai Tambah hasil olahan produk pisang sebagai salah sumber pangan alternatif. Sebanyak 20 petani koperat, Berdasarkan hasil kajian pengolahan keripik pisang memberikan keuntungan yang diterima adalah sebesar Rp 5.313.500 per dua puluh tiga proses produksi selama satu bulan, nilai tambah yang dinikmati pemilik dari pengolahan pisang sebesar Rp 2.404/kg bahan baku yang dimanfaatkan, Nilai tambah ini merupakan keuntungan yang didapatkan oleh Pengeolahan keripik pisang dalam 1 kilogram penggunaan bahan baku, dengan adanya pengolahan pisang menjadi keripik pisang memberikan keuntungan tersendiri bagi petani pisang dimana petani dapat menjual pisang secara borongan kepada industri keripik pisang, Hasil Kajian menunjukkan bahwa teknologi Pengolahan Pisang yang telah mereka gunakan dapat membantu mereka dalam proses produksi, dimana selain mempercepat proses produksi, teknologi ini juga mampu untuk meningkatkan kapasistas produksi mereka, meningkatkan kualitas produk yang mereka hasilkan, serta mampu untuk menghemat tenaga kerja yang mereka butuhkan. Hal ini akan sangat membantu dalam pengembangan usaha mereka.
ANALISIS PEMASARAN CABAI RAWIT MERAH DI PASAR TERDISIONAL DI DESA TARAILU KECAMATAN SAMPAGA KABUPATEN MAMUJU Muhammad Sabir Laba; Ahmad Ahmad
Jurnal Ilmiah Maju Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Maju Vol.3 No.2 Juli - Desember 2020
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efisiensi pemasaran cabai rawit merah di pasar tradisional Desa Tarailu, Kabupaten Mamuju. Kegunaan dari penelitian ini adalah Adanya upaya untuk peningkatan pendapatan usaha tani cabai rawit khususnya petani. Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu 7 orang pedagang Perantara, 1 orang pedagang Pengumpul dan, 5 orang pedagang pengecer. Jumlah sampel petani pada lokasi penelitian bersifat relative, tergantung pada heterogenitas populasi. Data dari lembaga pemasaran dalam hal ini pedagang perantara merupakan informasi awal yang digunakan sebagai patokan untuk menelusuri petani cabe rawit merah yang terlibat dalam pemasaran. Hasil penelitian bahwa keuntungan yang diterima petani cabe rawit merah di pasar tradisional Tarailu dari saluran pemasaran I adalah sebesar Rp.8.400,-/Kg atau share margin 33,6%, dengan penjualan langsung kepada pedagang pengepul sebesar Rp.17.000/Kg. Sementara keuntungan pada saluran pemasaran II sebesar Rp.6.400/Kg dengan share margin 27,33% yang dijual pada pedagang Perantara dengan harga Rp.15.000,-/Kg. Rendahnya harga tersebut disebabkan karena petani terlebih dahulu mengambil sarana produksi seperti pupuk dan uang untuk keperluan rumah tangga petani. Dari hasil perhitungan saluran pemasaran I lebih efisien dibanding Saluran pemasaran II ini dapat dilihat bahwa nilai Ec untuk Saluran Pemasaran I sebesar 4,4% sedangkan saluran pemasaran II nilai 3,7%.
PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH TENTANG PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN HAK MASYARAKAT ADAT DI KABUPATEN GOWA Muhammad Arman; Armansyah Dore
Jurnal Ilmiah Maju Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Maju Vol.3 No.2 Juli - Desember 2020
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hilangnya akses terhadap sumber-sumber agraria akibat ketiadaan hukum dan tumpang tindih kebijakan pengaturan hak masyarakat adat ditenggarai sebagai pemicu utama konflik dan kemiskinan bagi masyarakat adat. Di Kabupaten Gowa, konflik agraria dalam pengelolaan sumber daya alam terus terjadi. Penangkapan enam warga masyarakat adat Matteko merupakan salah-satu contoh aktual belum adanya penanganan konflik tenurial hak masyarakat adat yang dilakukan secara komprehensif oleh pemerintah daerah. Kekeliruan pengelolaan SDA ini sesungguhnya telah disadari oleh pemerintah dengan menerbitkan TAP MPR No. IX tahun 2001 tentang pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam. TAP MPR ini menghendaki adanya koreksi secara mendasar dan menyeluruh terhadap kekeliruan pembaruan agraria dan pengelolaan SDA. Selaras dengan itu, hasil inquiri nasional Komnas HAM tahun 2014 telah merekomendasikan kepada pemerintah Kabupaten Gowa untuk menyusun kerangka kebijakan penyelesaikan konflik hak-hak masyarakat adat, salah-satunya dengan membentuk peraturan daerah tentang pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat yang sesuai dengan prinsip-prinsip Pasal 18B ayat (2) dan Pasal 28I ayat (3) UUD 1945. Pembentukan perda ini diharapkan mampu menjadi resolusi konflik agraria masyarakat adat di Kabupaten Gowa yang terjadi selama ini, sekaligus memberikan penguasaan dan pengelolaan SDA yang berkeadilan dalam mendorong peningkatan kehidupan masyarakat adat yang lebih baik.
PEMBANGUNAN KELUARGA MELALUI PEMAHAMAN DAN PRAKTEK DELAPAN FUNGSI KELUARGA DI PROVINSI SULAWESI BARAT Sukardi Sukardi; Anshar Anshar; Darsawaty Bohari
Jurnal Ilmiah Maju Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Maju Vol.3 No.1 Januari - Juni 2020
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan survei bersakala nasional yang dirancang untuk menghasilkan data representatif provinsi dan nasional. Pengumpulan data dilakukan bekerjasama antara Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat dengan Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju. Kerangka sampel menggunakan pendekatan klaster sebagai enumeration area dengan rancangan sampling stratified multistage samplig. Selanjutnya melakukan listing dan mengambil 35 rumah tangga secara random dengan teknik SRS (Sistematis random sampling) disetiap klaster yang terpilih dengan total 46 klaster yang ditentukan oleh BPS yang tersebar di 6 kabupaten/kota di provinsi sulawesi Barat. Pembangunan keluarga ditujukan untuk meningkatkan kualitas keluarga sehingga tercipta keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Besarnya peranan keluarga sebenarnya dapat dilihat dari apa saja fungsi keluarga tersebut. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membagi fungsi keluarga menjadi delapan fungsi, yaitu fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan. Delapan fungsi tersebut diharapkan menjadi pedoman kehidupan keluarga-keluarga Indonesia. Selain itu menjadi prasyarat, acuan, dan pola hidup setiap keluarga dalam rangka terwujudnya keluarga sejahtera dan berkualitas. Oleh karenanya menarik untuk dikaji topik tentang pembangunan keluarga melalui pemahaman dan kesadaran keluarga di Provinsi Sulawesi Barat dalam menerapkan delapan fungsi keluarga. Hasilnya Secara umum keluarga di Provinsi Sulawesi Barat tidak pernah mendengar/mengetahui delapan fungsi keluarga (76,4%), namun ketika di probing setiap indikator fungsi keluarga pada dasarnya keluarga Provinsi Sulawesi Barat sudah menerapkannya.
KERAGAAN HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI SAWAH PADA DATARAN TINGGI DI KABUPATEN MAMASA DENGAN PEMBERIAN BAHAN AMELIORAN Marthen P. Sirappa; Religius Heryanto; Muhtar Muhtar
Jurnal Ilmiah Maju Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Maju Vol.3 No.1 Januari - Juni 2020
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian dilakukan di kecamatan Tawalian, Kabupaten Mamasa pada lahan sawah dataran tinggi pada tahun 2017. Tujuan kajian adalah mengetahui keragaan hasil beberapa varietas padi sawah yang diberi perlakuan bahan amelioran dalam mengatasi pH tanah. Varietas yang digunakan adalah IPB 3S, Inpari 30, Cigeulis, dan varietas pembanding adalah varietas eksisting (Kuda). Hasil kajian adaptasi dari beberapa varietas unggul padi sawah di dataran tinggi Kabupaten Mamasa menunjukkan bahwa penanaman varietas unggul/lokal dengan penerapan inovasi teknologi PTT dan penambahan bahan amelioran kapur dolomit atau procals mampu meningkatkan produktivitas padi sawah varietas unggul dan lokal sebesar 0,8 t – 1,0 t/ha atau meningkat sebesar 13% - 20 %. Varietas yang memberikan hasil tertinggi (konversi hasil ubinan 2 m x 2,5 m) adalah IPB 3S (7,00 t GKG/ha), menyusul Inpari 30 Ciherang Sub-1 (6,80 t GKG/ha) dan Cigeulis (6,60 t GKG/ha), sedangkan varietas pembanding lokal Kuda sebesar 6,00 t GKG/ha.
KELAYAKAN USAHA MINYAK KELAPA DI DESA LOMBONG TIMUR, MALUNDA SULAWESI BARAT Ketut Indrayana; Nini Kusrini; Muhammad Ricky
Jurnal Ilmiah Maju Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Maju Vol.3 No.1 Januari - Juni 2020
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak kelapa berasal dari produk pertanian yaitu kelapa. Desa Lombong Timur, Kec. Malunda, Kab. Majene merupakan salah satu desa yang banyak terdapat kegiatan agribisnis, salah satunya adalah usaha minyak kelapa yang berskala rumah tangga, dan salah satu produsennya adalah Ibu Rubiah. bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha tersebut. Penelitian ini dilakukan Desa Lombong Timur, Kec. Malunda, kab. Majene. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja di Kabupaten Majene dengan pertimbangan bahwa daerah ini terdapat Kelompok Wanita yang mengolah kelapa menjadi minyak yang masih berskala kecil atau rumah tangga yang masih terus berproduksi hingga saat ini.. Pengambilan data lapangan dilakukan pada bulan Agustus 2018. Hasil penelitian pada usahatani minyak kelapa di Desa Lombong Timur Kec. Malunda Kab.Majene menunjukkan bahwa usaha tersebut layak untuk diusahakan dengan nilai R/C ratio seebsar 1,15. Diperlukan pembinaan untuk membentuk kelembagaan atau kelompok produsen minyak kelapa, serta pendampingan agar mampu mengembangkan usaha dan meningkatkan keuntungan usaha.