cover
Contact Name
Nur Halim AR
Contact Email
pershalim@gmail.com
Phone
+6285299898201
Journal Mail Official
ilininstitute@gmail.com
Editorial Address
KONSELING: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapannya merupakan jurnal yang diterbitkan Institute for Learning Innovation and Counseling (ILIN Institute) dengan proses blind review memiliki e-ISSN: 2686-2875 dan prefix DOI: 10.31960/konseling. bertujuan untuk mempublikasikan artikel atau karya ilmiah berupa hasil penelitian baik dari Mahasiswa, Guru, Dosen maupun Praktisi Bimbingan dan Konseling di indonesia dan dari berbagai negara di dunia. KONSELING: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapannya Fokus artikel jurnal ini adalah Bimbingan dan Konseling, Layanan Konseling, Media dan TI dalam Konseling, Teknik-Teknik Konseling, Konseling Islami, baik di institusi Pendidikan maupun di luar institusi Pendidikan. Jurnal ini terbit empat kali setahun yaitu bulan Oktober, Januari, Maret dan April. Artikel di kirim secara online lewat website dengan terlebih dahulu melakukan registrasi kemudian melakukan submit artikel.
Location
,
INDONESIA
KONSELING: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapannya
ISSN : -     EISSN : 26862875     DOI : https://doi.org/10.31960/konseling
Core Subject : Education,
Fokus artikel jurnal ini adalah Bimbingan dan Konseling, Layanan Konseling, Media dan TI dalam Konseling, Teknik-Teknik Konseling, Konseling Islami,
Articles 87 Documents
Karakteristik Remaja Pelaku dan Korban Bullying Meminta Uang Dengan Paksa (Memalak) Ani Wardah; Nurul Auliah; Nurmiati
KONSELING: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapannya Vol. 2 No. 1 (2020): Oktober
Publisher : ILIN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/konseling.v2i1.653

Abstract

This study aims to describe the characteristics of young perpetrators and victims of bullying asking for money by force (insulting). This research uses a qualitative approach with a qualitative descriptive design. Subjects were 4 (four) adolescents, namely one perpetrator and three victims of bullying forcibly asking for money (insulting) with an age range of 13-17 years. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. The data analysis techniques used were data reduction, data presentation, and drawing conclusions and verification. The results showed that the characteristics of young perpetrators and victims of bullying asking for money by force (insulting) are factors that influence young people who do bullying are family, economy, personality, popularity. The factors that influence the behavior of the victims of bullying are personality, namely they do not have the power to resist, are helpless because they are threatened, and do not want something worse to happen. The self-concept of adolescents bullying is showing negativity, that is, they perceive themselves as having power. Meanwhile, the self-concept of youth victims of bullying is negative, that is, they perceive themselves as weak, powerless to refuse the perpetrator's request. The ability to manage emotions among bullies is in the category of not being able to manage emotions, while youth victims of bullying are in the category of being able to manage emotions well. The self-disclosure of teenagers bullying tends to be closed, and youth victims of bullying tend to be closed off.
Konseling Kelompok Dalam Menurunkan Tingkat Kejenuhan Belajar Siswa Ashari; Iip Istirahayu; Slamat Fitriyadi
KONSELING: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapannya Vol. 2 No. 2 (2021): Januari
Publisher : ILIN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/konseling.v2i2.691

Abstract

This study aims to know the level of learning boredom students and carrying out group counseling in reducing the learning boredom of students. This research used was pre-experimental research with one group pre-test post-test design with descriptive method. The sample of this study was 20 students, while the data collection tool used was a questionnaire. The results from the data collection tool are calculated based on the percentage and N-Gain. The results of the study illustrate that the learning boredom of students are categorized as High with a percentage of 40%, 1 person is categorized as Moderate with a percentage of 5%, 11 people are categorized as low with a percentage of 55% of their learning boredom level. Then, implementation of group counseling in reducing learning boredom of student was calculating N-Gain as much as 0.32 (G-Medium) in the medium category.
Optimalisasi Peran Konseling Bagi Anak yang Bermasalah dengan Narkotika Bety Vitriana; Okta Nofia Sari
KONSELING: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapannya Vol. 2 No. 2 (2021): Januari
Publisher : ILIN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/konseling.v2i2.721

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran konseling yang dilakukan oleh konselor dalam pemberian bantuan bagi anak dengan kasus penyalahgunaan narkotika serta penanganan hukum yang tepat dalam memperlakukan kasus anak dibawah umur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur, yang merupakan metode pengumpulan data dalam penelitian sosial untuk menelusuri, membaca, dan mencatat data historis serta pengumpulan bahan penelitian berkenaan dengan data pustaka terdahulu baik berupa buku maupun jurnal yang sesuai atau saling terkait dengan judul penelitian yang akan diteliti. Berdasarkan hasil penelusuran literatur yang telah dilakukan, ditemukan bahwa konseling individu dan konseling keluarga lebih sering digunakan dalam membantu individu atau anak dibawah umur yang terlibat dalam kasus narkotika, hal ini dikarenakan bahwa pendekatan secara individual memungkinkan seorang anak lebih leluasa secara optimal menuangkan perasaan dan pikirannya tanpa interfensi dari pihak lain yang dapat menghindari dari perasaan trauma pada anak. Selain itu, metode pendekatan Konseling Keluarga juga merupakan pendekatan pendukung dalam konseling bagi korban penyalahgunaan narkoba sebab kehadiran orangtua atau anggota keluarga terdekat pada saat konseling dapat memberikan ketenangan tersendiri kepada anak dan keluarga berperan penting dalam membantu anak terlepas dari penyalahgunaan narkotika. Sementara penanganan hukum pada anak dengan kasus narkotika akan dibuat berbeda dengan kasus orang dewasa, seperti para petugas sidang yang tidak menggunakan atribut atau baju sidang agar tidak menimbulkan suasana menakutkan bagi anak-anak dan tidak membuat trauma pada anak-anak
Teknik Assertive Training Melalui Konseling Kelompok Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa Sri Ratnasari; Andi Agustan Arifin
KONSELING: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapannya Vol. 2 No. 2 (2021): Januari
Publisher : ILIN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/konseling.v2i2.802

Abstract

The purpose of this study is to improve students' social interaction through group counseling with assertive training techniques at SMA Negeri 3 Morotai. The study method used quantitative research. The study used True Experimental Design in the form of Pretest-Posttest Control Group Design. The population in this study was 165 students in grade XI of SMA Negeri 3 Morotai and identified as having low social interaction as many as 44 students. Withdrawal of samples by probability sample method. The sample of 22 students with reference to the maximum number in group counseling generally consisted of about 4 to 12 people. Data collection techniques used in this research were questionnaires, observations, and student responses. Data analysis techniques used descriptive statistical techniques and inferential statistics. Hypothetical testing used non-parametric Wilcoxon Signed Ranks Test (Z) analysis of pretests and posttests. The results showed that the level of social interaction of students at SMA Negeri 3 Morotai, from the pre-test results of both the experimental and control groups was in low category. Based on the results of the analysis through the Wilcoxon Signed Ranks Test (Z), there was a significant difference in average value after being treated in the experimental group, this was confirmed by the gain score in the experimental group of 64,727. In the control group there was no significant difference in average value, this was confirmed by the gain score in the control group of 13.63.
Konseling Sebaya Berbasis Online Guna Menjaga Kualitas Hidup Lansia Di Masa Pandemi Covid-19 Susana Aditiya Wangsanata
KONSELING: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapannya Vol. 2 No. 2 (2021): Januari
Publisher : ILIN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/konseling.v2i2.816

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan mengenai konseling sebaya berbasis online agar kualitas hidup lansia tetap terjaga selama pandemi Covid-19 masih ada. Artikel ini adalah hasil studi pustaka dari berbagai literatur yang relevan dengan konseling sebaya untuk membantu menjaga kualitas hidup lansia di masa pandemi Covid-19. Teknik pengumpulan data dengan studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka merupakan pengumpulan data yang bersumber pada buku-buku, literatur serta pada peraturan perundang-undangan yang memiliki relevasi dengan masalah yang sedang dikaji. Sementara itu dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen tertentu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan serta kebijakan yang sesuai dan berkaitan dengan penelitian ini. Analisis data penelitian ini, menggunakan teori analisis Creswell mulai dari reduksi, display sampai pada conclutions data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya konseling sebaya berbasis online untuk tetap menjaga kualitas hidup lansia di masa pandemi Covid-19. Kualitas hidup lansia yang ditandai dengan terpenuhinya faktor fisik, psikologis, sosial dan keagamaan menjadi proritas utama agar dapat tetap terjaga. Konseling sebaya berbasis online ini dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi seperti zoom, google meet dan video call. Dimana keluarga yang bertindak sebagai konselor, untuk dapat membantu mencari informasi tentang komunitas atau kelompok lansia. Kemudian dapat memberikan kesempatan lansia untuk berinteraksi melalui aplikasi-aplikasi tersebut. Dengan upaya yang sedemikian rupa ini, maka diharapkan konseling sebaya berbasis online ini dapat memberikan solusi permasalahan lansia seperti kesepian, keterasingan selama pandemi Covid-19.
Penggunaan Art Teraphy Dalam Mengatasi Depresi Siswa Pasca Lanjut Perguruan Tinggi Hake Ramalia Sentika; Yeni Karneli
KONSELING: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapannya Vol. 2 No. 3 (2021): April
Publisher : ILIN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/konseling.v2i3.944

Abstract

Art Therapy is a combination of two scientific disciplines, namely art and psychology, which produces an interesting technique. The resulting integration of these two theories focuses more on how and why art therapy is useful as a primary intervention and as a modality. Guidance and counseling services in schools can be provided through direct services or through the media. This service uses a variety of methods. One interesting method that can be used in helping students / counselees is to use art therapy. Mood disorders which are characterized by gloom and deep and continuous sadness resulting in loss of excitement in life, not experiencing disturbances in assessing reality (reality testing ability / RTA, still good), personality remains intact (not experiencing splitting of personality ) behavior can be disturbed but within normal limits is said to be depressed.
Upaya Guru Bk Dalam Mengatasi Masalah Penyesuaian Diri Masa Pensiun Pada Dewasa Awal Ulfa Husna
KONSELING: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapannya Vol. 2 No. 3 (2021): April
Publisher : ILIN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/konseling.v2i3.952

Abstract

Masa Proses menua (aging) merupakan proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Kondisi tersebut cenderung untuk menimbulkan beban ganda masalah kesehatan, yaitu masalah kesehatan secara umum dan masalah kesehatan jiwa pada lansia. Permasalahan lain dapat berasal dari aspek sosial dan aspek psikologis atau emosional. Seorang lansia akan banyak mengalami berbagai kehilangan seperti kehilangan financial dan pekerjaan, kehilangan status, kehilangan teman, kenalan atau relasi, serta kehilangan pasangan. Oleh karena itu, objek formal yang menjadi kajian bimbingan dan konseling adalah manusia dengan segala permasalahannya. Pada umunya, banyak orang dewasa akhir yang mengalami permasalahandari aspek sosial dan aspek psikologis atau emosional. Disinilah Guru BK berperan dalam mengatasi masalah tersebut.
Punishment In Islamic Education Perspective lailul ilham
KONSELING: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapannya Vol. 2 No. 3 (2021): April
Publisher : ILIN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/konseling.v2i3.959

Abstract

In the world of education giving punishment is natural because, in addition to educating, punishment is also part of the education services provided in different ways (sanctions). In general, the basic principle of punishment is education. Then in the study of Islamic education, punishment is a legitimate act, even in Islam the type of punishment in the form of exile, beating, etc. is explained, this fact shows that Islam requires the practice of giving punishment in the context of education. Then the advantage is punishment in the perspective of Islam is not only explained as sanctions in anticipating or overcoming the problem of student violations. But far from that, Islam also emphasizes the rules in imposing penalties, the rules are in the form of stages and mechanisms in providing punishment as well as the limitations that must be considered in providing punishment, both in aspects of the type of punishment, quality of punishment, and intensity of punishment. Studies and discussion related to punishment in an Islamic perspective are important to continue to be carried out as an effort to maintain the spirit of Islamic education and education in general, maintain the charism of educators, as well as to anticipate the occurrence of punishment beyond the limits or violence in education. Keywords: Punishment, Education, and Islam
Gambaran Sumber Stress Dan Strategi Coping Masyarakat Kabupaten Tana Tidung Saat Masa Pandemi Covid-19 Cici Ismuniar Undunsyah; Sri Sunarni
KONSELING: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapannya Vol. 2 No. 3 (2021): April
Publisher : ILIN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/konseling.v2i3.989

Abstract

At the beginning of 2020, the world was shocked by the outbreak of the corona virus (Covid-19) which has infected almost all countries in the world. The Ministry of Health has designated local Transmission areas in North Kalimantan, namely Bulungan Regency and Malinau Regency. The impact of COVID-19 on Individuals and Communities can increase stress and anxiety, both because of fear of catching the virus and also because of uncertainty about how the outbreak will affect us socially and economically. The purpose of this study was to describe the level of stress and stress coping of the people of Tana Tidung Regency during the Covid-19 period. This research method uses a quantitative approach that is descriptive in nature, this study has respondents from among workers and non-workers, ages from 19-55 years. The results of the research show that the people of Tana Tidung Regency have a low stress level. This occurs because the first few factors the community has understood the appropriate strategy if they experience a problem, the strategy that is often used by the people of Tana Tidung Regency in dealing with stress is Emotion Focused Coping (EFC), besides that the second factor - on average, the subject is another working community, Tana Tidung Regency Government has handled it very well during the Covid-19 period.
Upaya Guru BK dalam Mengatasi Masalah Kenakalan Remaja Dengan Teknik Expressive Theraphy Ulfa Husna; Yeni Karneli
KONSELING: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapannya Vol. 2 No. 4 (2021): Juli
Publisher : ILIN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/konseling.v2i4.943

Abstract

Masa remaja sering disebut masa transisi. Sebab, di masa ini seseorang beralih dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini terjadi pada usia belasan tahun dimana setiap remaja selalu mengalami proses mencari jati diri. Remaja terlibat jaringan teman sebaya yang sangat kuat selama menggali jati diri mereka. Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan manusia dengan segala keunikan dan kerumitannya. Oleh karena itu, objek formal yang menjadi kajian bimbingan dan konseling adalah manusia dengan segala permasalahannya. Pada umunya, banyak remaja mencari identitas diri dengan berprilaku menyimpang atau suatu bentuk kenakalan. Disinilah Guru BK berperan dalam mengatasi kenakalan remaja dengan menggunakan teknik terapi ekspresif.