Ghancaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurnal ini menerima kontribusi dalam bidang linguistik, sastra dan pengajaran dari berbagai perspektif, misalnya: pengajaran dan pembelajaran bahasa pertama, kedua, dan asing; bahasa dan sastra dalam pendidikan; perencanaan bahasa, pengujian bahasa; desain dan pengembangan kurikulum; multibahasa dan pendidikan multibahasa; analisis wacana; sastra dan pengajaran; bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA); dan penerbitan dan budaya.
Articles
350 Documents
RAGAM PERTANYAAN DAN TEKNIK BERTANYA PENGAJAR BIPA DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI KELAS
Zamahsari, Gamal Kusuma;
Putikadyanto, Agus Purnomo Ahmad;
Ansori, Redhitya Wempi
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19105/ghancaran.v2i2.3912
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan ragam pertanyaan dan teknik bertanya pengajar BIPA dalam pembelajaran di kelas. Pendekatan dan desain penelitian ini adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajar BIPA cenderung menuturkan ragam pertanyaan yang berupa pertanyaan referensial, pertanyaan pancingan, pertanyaan klarifikasi, pertanyaan konfirmasi, dan pertanyaan pemahaman. Aspek-aspek teknik bertanya yang baik dalam pembelajaran yaitu menjaga pemelajar tetap fokus pada proses tanya jawab, menyusun pertanyaan dengan sangat baik, menyediakan waktu tunggu, memberikan umpan balik yang positif, dan memeriksa jawaban untuk diperbaiki telah dilakukan oleh pengajar.
Kolonialisme dan Nasionalisme dalam Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer
Farhana RM, Farah;
Aflahah, Aflahah
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19105/ghancaran.v1i1.2946
Novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer merupakan novel yang ditulis oleh Paramoedya Ananta Toer. Novel ini menggambarkan mengenai berbagai bentuk kolonialisme, rasa nasionalisme, dan perjuangan pergerakan. Novel ini bercerita mengenai bentuk tindakan kolonialisme yang dilakukan bangsa Eropa terhadap bangsa pribumi. Bentuk tindakan nasionalisme yang terdapat dalam novel ini bertujuan untuk memperjuangkan kehormatan bangsa pribumi. Terdapat dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini. Pertama, bentuk-bentuk tindakan kolonialisme yang terdapat dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Kedua, bentuk-bentuk tindakan nasionalisme dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif dan jenis penelitian kepustakaan. Sumber data diperoleh dari novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah bentuk-bentuk tindakan kolonialisme dan bentuk-bentuk tindakan nasionalisme. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak catat. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui triangulasi teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nyai Ontosoroh menjadi tokoh yang sangat kuat dalam menentang kolonialisme.
TOKOH DIAR DALAM NOVEL REMBANG JINGGA KARYA Tj. OETORO DAN DWIYANA PREMADI (KAJIAN FEMENISEME RADIKAL MENURUT KATE MILLET)
Arifudin, Taufik;
Susanto, Edi
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19105/ghancaran.v1i2.2892
Novel Rembang Jingga karya Tj Oetoro dan Dwiyana Premadi menarik untuk diteliti karena mengandung nilai kesetaraan gender oleh tokoh-tokoh yang berada di dalamnya, terutama dalam tokoh Diar. Gerakan feminism radikal Kate Millet dapat ditemukan dalam novel Rembang Jingga karya Tj Oetoro dan Dwiyana Premadi melalui tokoh Diar. Tokoh Diar dipaksa melacur oleh ayah kandungnya sendiri dan berjuang untuk keluar dari rumah dan sekapan ayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bentuk femenisme radikal tokoh Diar dalam novel Rembang Jingga karya Tj Oetoro dan Dwiyana Premadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan jenis kepustakaan. Sumber data diperoleh dari novel Rembang Jingga Karya Tj Oetoro dan Dwiyana Premadi. Data yang diambil berupa kata, kalimat, dan kutipan dialog yang berkaitan dengan femenisme radikal menurut Kate Millet. Data tersebut mayoritas diambil dari tokoh Diar. Pengecakan keabsahan data dilakukan melalui peningkatan ketekunan.. Feminisme radikal yang digagas Katte Millet relevan dengan novel Rembang Jingga karya Tj Oetoro dan Dwi Premadi. Hal itu tidak terlepas dari perjuangan tokoh Diar dalam melawan kehendak ayahnya untuk menjadi pelacur.
NILAI DIDAKTIS DALAM CERITA RAKYAT KE’ LESAP PENDEKAR KAMARDIKA’AN E POLO MADURA PERSPEKIF ALI M. NATSIR
Arifin, Samsul;
Ayuanita, Kristanti
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19105/ghancaran.v1i2.2983
Cerita rakyat Ke’ Lesap merupakan cerita yang kejadiannya sekitar tahun 1750 dan menjadi cerita legenda di pulau Madura. Keberadaan cerita rakyat Ke’ Lesap Pendekar Kamardika’an E Polo Madura hampir tidak dikenal oleh masyarakat saat ini. Hal itu karena masyarakat generasi saat ini cenderung fokus dalam dunia digital sehingga kebudayaan mendengar dan membaca cerita rakyat di Pulau Madura perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menguraikan nilai-nilai didaktis yang terdapat dalam cerita rakyat dan mendeskripsikan fungsi dari nilai-nilai tersebut. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik simak dan mencatat nilai-nilai didaktis yang terkandung dalam cerita rakyat Ke’ Lesap Pendekar Kamardika’an E Polo Madura. Sumber data yang dianalisis adalah cerita rakyat Ke’ Lesap Pendekar Kamardika’an E Polo Madura yang berupa buku berbahasa Madura kemudian oleh peneliti menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Cerita tersebut memiliki nilai intelektual, nilai sosial, nilai moral, nilai ketuhanan/agama, nilai kehendak/cita-cita. Fungsi cerita rakyat tidak hanya sebagai penghantar anak-anak ketika mau tidur, tetapi  mendidik dalam hal kebaikan.
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK PERMODELAN PAR (PARTICIPATORY ACTION RESEARCH) PADA SISWA
Arofah, Farihatul;
Anis, Moh. Badiul
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19105/ghancaran.v2i1.2991
The purpose of this study is, First, to examine poetry reading skills in third grade students of Madrasah Ibtidaiyah in Kudus district. Secondly, developing poetry reading skills in MI III students in Kudus district. This research uses modeling techniques with PAR approaches and methods. The data obtained from various data collection techniques were analyzed using descriptive analysis. The results of this study showed that the development of modeling techniques was able to improve poetry reading skills in third grade MI students who became research sites. Through the development of this PAR modeling approach students are given examples in advance so that students can develop their poetry reading skills. The teacher's role in this research is as a facilitator as well as a student motivator to read poetry well. From the analysis, there was a finding that students' poetry reading skills improved after the application of modeling techniques in learning Indonesian, especially in poetry reading material. Based on the results of the study, it was concluded that, the development of modeling techniques can improve students' poetry reading skills.Keywords: Development, PAR, Poetry Reading Skills
PENGUATAN LITERASI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA TEKS NARASI BERMUATAN KEARIFAN LOKAL
Kayati, Afiyah Nur
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SPECIAL EDITION: SEMINAR NASIONAL LALONGET I
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19105/ghancaran.v0i0.3756
The era of the industrial revolution 4.0 provides many challenges for students. These challenges not only focus on cognitive intelligence, but also intelligence in acting primarily in responding to cultural diversity. Cultural literacy is a basic skill that must be mastered by students that can be integrated into learning in schools. Through cultural literacy, students can increase knowledge and skills in understanding and behaving towards Indonesian culture as a national identity. This study aims to describe the strengthening of cultural literacy in Indonesian language learning through narrative texts that are loaded with local wisdom. This research is a qualitative research with literature study method. The strategy of cultural literacy in Indonesian language learning in schools can be done by providing narrative texts containing local wisdom as teaching media. The narrative text can be in the form of fiction narrative and non-fiction narrative. Culture, customs, and philosophy of life of the people contained in the narrative text containing local wisdom can increase students' knowledge about the culture of the region that they do not know yet. The narrative text of local wisdom contains noble values that can increase students' ability in responding to cultural diversity.
TINDAK TUTUR DALAM TRADISI PERNIKAHAN MASYARAKAT MADURA PADA ERA MILLENIAL: KAJIAN SOSIOPRAGMATIK
Kusumawati, Hesty;
Innayah, Innayah
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SPECIAL EDITION: SEMINAR NASIONAL LALONGET I
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19105/ghancaran.v0i0.3761
Humans are social creatures who have the nature to live together, side by side, and they need one to each other to achieve physically and mentally peace in order to share the joys and sorrows of living life, therefore they create a marriage. Marriage is a sacred event that binds man and woman, involving two families, both man and woman. In the use of language it is believed that the meaning is very closely related to the form. However, each language has its own characteristics and uniquenessess. Likewise, the Madurese language has special characteristics and uniquenessess. One of the uniqueness is manifested in the form of Madurese marriage tradition. The tradition of Madurese marriages has several stages, the first stage is namely engagement (abhâkalan), the second stage is marriage, and the last namely is post-marriage. In this study, researcher used a qualitative descriptive approach with the method of listening. This study aims to see how the speech acts that appears in the speech of the Madurese in the Madurese marriage tradition in the millennial era.
MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Jazeri, Mohamad;
Turrofiah, Ilmia
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SPECIAL EDITION: SEMINAR NASIONAL LALONGET I
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19105/ghancaran.v0i0.3766
Character building is one of the main goals in education. In addition to educating the nation, education is also expected to be the right instrument in character building, both theoretically and practically. A nation that has good character is a nation that implements noble values that grow from the nation itself in various aspects, economic, social, cultural, and also political aspects. There are many media that can be used in building national character, one of which is through learning Indonesian. The purpose of writing this article is to determine the role of the Indonesian language as a medium in instilling the character of the Indonesian nation. The method in this research is descriptive qualitative method with literature study. Data was collected using documentation techniques, namely collecting several research articles on the role of Indonesian language learning in instilling character values. The data analysis found (1) the implementation of Indonesian language learning as an effort to build national character (2) Indonesian language learning is able to foster a national spirit, (3) Indonesian language learning is able to foster a sense of love for the country. This paper discusses the meaning of the word "peace" in the phrase "at peace with COVID". Determination of meaning is based on the context of the phrase "at peace with COVID" or a contextual meaning. Based on the context of the situation, the word peace in the phrase "at peace with COVID" does not mean making an agreement with each other, or stopping to attack each other as in the KBBI. Rather, it means trying to adjust to the new situation so that you can feel peace.
MAKNA KATA BERDAMAI DALAM FRASA “BERDAMAI DENGAN COVID†DI ERA NEW NORMAL
Mustikasari, Rizki;
Wlandari, Rifa Suci;
Harida, Ratri
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SPECIAL EDITION: SEMINAR NASIONAL LALONGET I
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19105/ghancaran.v0i0.3772
Meaning is the liaison of language with the outside world agreed by the speakers so that they can understand each other. On May 7, 2020 through the President's Presidential Secretariat YouTube channel, President Joko Widodo gave a speech on the implementation of the PSBB. In the speech, the President said "berdamai dengan COVID". The phrase becomes polemic in the community. Some people consider the word “berdamai†is not suitable to use to deal with COVID. Some other groups say that the word “berdamai†in the phrase "berdamai dengan COVID" is the correct use. This paper discusses the meaning of the word "berdamai" in the phrase "berdamai dengan COVID". Determination of meaning is based on the context of the phrase "Berdamai dengan COVID" or contextual meaning. Based on the context of the situation, the word “berdamai†in the phrase "berdamai dengan COVID" does not mean mutually agreeing, or stopping to attack each other as found in the KBBI. Rather it means trying to adjust to new circumstances so that you can feel peace.
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA FILM KELUARGA CEMARA KARYA YANDY LAURENS
Oktapiantama, Herlingga;
Utomo, Asep Purwo Yudi
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19105/ghancaran.v2i2.3271
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah tindak tutur direktif yang berfungsi mendorong lawan tutur melakukan tindakan. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan 15 bentuk analisis tindak tutur direktif dialog langsung pada film Keluarga Cemara. Terdapat 28 data yang berkaitan dengan tindak tutur direktif. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan teoritis dan metodologis. Pengambilan data berasal dari tuturan dalam bentuk dialog antar tokoh. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pembaca mampu memahami maksud tuturan melalui tindakan penutur pada film Keluarga Cemara.