Articles
339 Documents
USAHA PENGGEMUKAN DOMBA DI KABUPATEN SITUBONDO
Muhammad Yusuf Ibrahim
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 1 No 1 (2017): JULI
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (299.085 KB)
Domba sejak dahulu telah populer sebagai salah satu ternak ruminansia sumber pemenuh kebutuhan protein hewani diberbagai Negara, termasuk di Indonesia. Permintaan domba ditiap tahunnya terus meningkat. Pasar penyerap hewan ini sangat beragam. Ada yang bersifat sepanjang tahun maupun bersifat tahunan (hanya pada waktu tertentu). Pemeliharaan ternak domba di Indonesia (khususnya Kabupaten Situbondo) secara tradisional telah dilaksanakan secara turun temurun oleh sebagian besar petani. Selama ini domba tersebut lebih banyak berfungsi sebagai ternak tabungan, yang artinya domba dapat diuangkan (dijual) dengan cepat jika petani memerlukan uang dalam jumlah besar dan mendesak. Sampai saat ini domba sebagai salah satu usaha peternakan rakyat yang dikelola secara sederhana (tradisional), maka tidaklah mengherankan perkembangan usaha peternakan domba di Indonesia (khususnya Kabupaten Situbondo) tidak mengalami perkembangan yang cukup berarti. Usaha peternakan domba di Situbondo saat ini sebagian besar masih berperan sebagai tabungan sehingga tidak atau belum dikelola dengan baik dan belum memperhitungkan input – output sebagaimana layaknya suatu agrobisnis yang dikelola secara komersial. Untuk itu diperlukan suatu manajemen usaha beternak tertentu dalam menjalankan suatu usaha peternakan domba. Manajemen usaha dipeternakan domba berguna untuk meminimalkan kemungkinan munculnya masalah atau kendala selama usaha berjalan, sehingga peternakan dapat terus berkembang.
PKM UPAYA PENGENDALIAN GULMA TANAMAN PADI BERBASIS TEKNOLOGI PADA KELOMPOK TANI DESA SEMIRING
Yasmini Suryaningsih;
Eko Surjadi
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 2 No 1 (2018): JULI
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (182.397 KB)
|
DOI: 10.36841/integritas.v2i1.214
Pengendalian gulma dengan cara mekanik yaitu dengan menggunakan landak/gasrok ini dilakukan dua kali dalam kurun waktu tiga bulan, ketika usia tanaman padi dua minggu dan enam minggu (setelah pemupukan), hal ini menguntungkan bagi buruh tani apalagi jika dilakukan diareal yang luas dan memakan waktu berhari-hari. Tetapi tidak demikian dengan petani dan konsumen beras, karena petani membutuhkan biaya yang besar untuk tenaga kerja yang tidak sedikit dan dilakukan berhari hari, dan beban biaya tersebut akan ditanggung konsumen secara tidak langsung dengan naiknya harga beras. Untuk itu, perlu dicarikan alternatif solusi cara pengendalian gulma. Salah satu solusi yang dapat diberikan pada petani padi adalah mesin pengendali gulma. Mesin ini adalah hasil modifikasi yang dilakukan terhadap alat landak/gasrok yang masih mengandalkan tenaga manusia. Kegiatan Pengenalan dan aplikasi landak bermotor di kelompok tani desa Semiring meliputi peyuluhan tentang gulma pada tanaman padi, penyuluhan pengenalan landak bermotor dan aplikasi landak bermotor di sawah, kemudian dilanjutkan dengan pendampingan.
PENGEMBANGAN KAWASAN WONOREJO MENJADI OBYEK WISATA “TIRTA AGRO FOREST WISATA” GUNA OPTIMALISASI PEMANFAATAN WADUK BAJULMATI DI KABUPATEN SITUBONDO DAN BANYUWANGI
Yohanes Nangameka
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 1 No 2 (2017): DESEMBER
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (827.923 KB)
Wonorejo area is located at the east end of Situbondo Regency bordering with Banyuwangi Regency which has great potential in the field of tourism. There are three potentials that are quite prominent, they are the potential of water tourism, agro tourism and forest tourism. However, these three potentials are not yet fully utilized. With the operation of the Bajulmati reservoir, it will increase all of its potentials, making it more attractive for tourism development. The potentials of tourism in this region include: 1). Food agriculture and horticulture; 2). Plantation area; 3). Forest area, 4). Aquatic area, and 5). Sea area. The development of these areas into a tourist area still faces problems, such as: 1). Differet views that have not been unified to see that the attractions of Wonorejo region can be used as Tourism Object "Tirta Agro Forest Tour"; 2). utilization of Baluran national park to be the mainstay attractions is not optimized yet; 3). Unorganized facilities and infrastructures between adjacent tourism objects become the mainstay of tourism; and 4). The readiness of human resources has not paid attention to the tourism sector. The design of Wonorejo area development becomes the area: "Tirta Agro Forest Wisata" will transform this area into a tourism area, utilizing the potential of water and sea, the potential of food agriculture and horticulture and the potential of natural resources of the forest. The logging stage of this area consists of: Phase I: identification phase of tourism potential and Phase II: Development phase with social engineering at the point of tourism development. Development point for the entire Wonorejo region as many as 18 points of tourism. So the targets achieved in the development of this region, become feasible as the area of "Tirta Agro Forest Tours".
PKM PEMANFAATAN BOTOL DAN KARDUS BEKAS DALAM PEMBUATAN ALAT PERAGA EDUKATIF (APE) DI GUGUS PAUD 10 KECAMATAN KANIGARAN PROBOLINGGO
Darwin Djeni;
Vivin Agustin Anggraini;
Loviga Denny Pratama;
Eko Waluyo
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 3 No 1 (2019): JULI
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (290.021 KB)
|
DOI: 10.36841/integritas.v3i1.346
Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam proposal PKM adalah mengadakan pelatihan membuat APE untuk guru PAUD dan TK di Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo sehingga mereka dapat memanfaatkan barang bekas (botol dan kardus) untuk APE. Output yang dihasilkan dari program PKM adalah Produk APE dan Publikasi Jurnal. Guru akan menjadi kreatif dan inovatif, menggunakan barang bekas dan mengurangi dana sekolah. Publikasi jurnal yang ditujukan untuk hasil PKM ini dapat menjadi bahan literasi untuk guru PAUD-TK dan pihak lain. Mitra berperan dalam menyiapkan bahan, melakukan kegiatan, dan mengevaluasi kegiatan PKM dan berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan PKM dan mengembangkan produk APE lainnya. Keberlanjutan program ini menghasilkan guru PAUD dan TK yang kreatif dan inovatif, meminimalkan jumlah barang bekas dan pembiayaan APE.
PENYULUHAN DAN PELATIHAN MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT KEPADA GURU MI NURUL HIKAM KECAMATAN KAPONGAN
Dwi Taurina Mila Wardhani
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 1 No 1 (2017): JULI
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (176.294 KB)
Tujuan pelaksanaan program ini adalah (a) mendukung program pemerintah dalam mengusung program kurikulum 2013 secara optimal dengan langsung terjun kemasyarakat, (b) memberi pemahaman kepada guru-guru sekolah dasar tentang perlunya media pembelajaran menggunakan power point sebagai salah satu penunjang proses pembelajaran, (c) melakukan penyuluhan dan pelatihan media pembelajaran menggunakan power point kepada guru-guru sekolah dasar di kecamatan Kapongan khususnya di MI Nurul Hikam. Metode pelaksanaan kegiatan menggadopsi pola pelaksanaan pengabdian tindakan meliputi empat tahap, yaitu: perencanaan program, pelaksanaan program, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Hasil yang diharapkan dari program ini adalah adanya kreativitas dari guru-guru di kecamatan Kapongan untuk membuat media pembelajaran dari power point, sehingga pembelajaran akan lebih menarik dan interaktif.
PKM PELATIHAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KURIKULUM K13 DI SD ULIL ALBAB DESA SUMBER KOLAK KECAMATAN PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO
Mohammad Nuril Hudha;
Aenor Rofek
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 2 No 2 (2018): DESEMBER
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (266.462 KB)
|
DOI: 10.36841/integritas.v2i2.253
Upaya peningkatkan kualitas pembelajaran guna melakukan pembenahan terhadap kualitas pembelajaran dapat dimulai dari pemilihan model pembelajaran. SD Ulil Albab sebagai mitra kegiatan pengabdian memiliki permsalahan yang perlu diatasi diantaranya Guru-guru di SD islam Ulil Albab masih menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi, belum menguasai model pembelajaran yang inovatif, belum mendapat pelatihan dalam rangka meningkatkan kemampuan mengajar yang inovatif dan PAIKEM sehingga membutuhkan pelatihan pembuatan RPP yang lebih baik. Mengatais permsalahn tersebut perlu diberikan seminar dalam rangka meningkatkan pengetahuan terhadap model-model pembelajaran yang inovatif dan sesuai K13 dengan metode ceramah, tanya jawab dan simulasi. Pada pelaksanaannya semua guru antusias dan memiliki bekal dalam penerapan Kurikulum K-13 yang lebih mantap.
PKM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PEMASARAN BERBASIS DIGITAL PADA KELOMPOK PENGHASIL PRODUK FURNITURE DI KELURAHAN DAWUHAN SITUBONDO
Randika Fandiyanto
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 2 No 1 (2018): JULI
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (146.132 KB)
|
DOI: 10.36841/integritas.v2i1.210
Kabupaten Situbondo merupakan salah satu daerah yang ada di Provinsi Jawa Timur. Situbondo juga merupakan salah satu sentra UMKM penghasil produk-produk kerajinan (handycraft). Tinginya persaingan membuat para pelaku bisnis UMKM ini dituntut untuk selallu melakukan inovasi-inovasi serta perlu adanya strategi-strategi khusus yang bisa menciptakan kekuatan bersaing. Mitra terdiri dari dua yaitu Kelompok Usaha Furniture dan Penghasil Kayu Gmelina. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan melalui program kemitraan masyarakat (PKM) ini yaitu, Pertama minimnya pengetahuan akan prinsip efisiensi dan efektifitas dalam produksi sebuah produk, Teknologi yang pemegang peranan penting untuk menciptakan produk berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi. Kedua kurangnya pemahaman dunia daring/online. Ketidakmampuan memahami dunia tekhnology dapat menghambat kemajuan usaha. Masyarakat cenderung memasarkan produk dengan bekerjasama pada pengepul produk seperti di Bali, menyebabkan nilai jual produk menjadi rendah dan berdampak pada keuntungan yang diperoleh. Ketiga Kurangnya motivasi untuk membangun industri ke jenjang yang lebih maju. Hal ini diakibatkan tidak memahami manfaat dunia teknologi yang bisa merubah perjalanan bisnis menjadi lebih cepat dan mampu bersaing secara nasional maupun internasional. Program ini merupakan pembinaan dalam bentuk perbaruan metode produksi dan pemasaran dengan langkah yang lebih efektif dan efisien. Minimnya pengetahuan para pelaku usaha untuk bisa menghasilkan produk berkualitas. Pembinaan ini dilakukan dengan melalui metode Penerapan Mesin Produksi, Pelatihan Teknis Pemotongan, Penghalusan, dan Finishing, Pelatihan Pemasaran Berbasis Digital dan Pendampingan akhir. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah Menumbuhkan Jiwa wirausahaan yang maju dan berinovatif, Meningkatkan pengetahuan pentingnya tekhnologi dalam usaha pengolahan kayu menjadi produk furniture, Meningkatkan pengetahuan pemasaran online dengan media e-commerce sehingga meningkatkan pangsa pasar produknya, Meningkatkan kesejahteraan keluarga anggota kelompok usaha penghasil furniture dan penghasil kayu.
PKM ABON KULIT PEPAYA DESA PESANGGRAHAN KEC. JANGKAR KAB. SITUBONDO
Eko Hadi Purwanto
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 1 No 2 (2017): DESEMBER
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (260.278 KB)
Papaya is one of the most favorite fruits of community. In addition to its cheap price and the goods are easily to get, papaya also has a good nutritional content and beneficial for it. Papaya fruit contains lots of vitamin A, C, which is very good forhuman body. In addition,Papayais rich in fiber and is very good for health, it turns out that Papaya’s fruit skin is efficacious. When consuming Papaya fruit, most people peel and remove the skin. But in fact, Papaya skin has many benefits; one of them is for health. Based on this reason the idea to usePapaya skin for meal side dish is come out. Not only creating new creations of food but also we are able to provide income from that creation. The science of entrepreneurshipespecially in food business program made from cleaned Papaya’s then produce to be Papaya’s floss. This programis a community service in applying the entrepreneurship activities. This program is expected to help the community of Situbondo to meet the needs of food or side dishes which is tasty, delicious, and hygienic with no preservatives.
PENGEMBANGAN DESA OLEAN SEBAGAI DESA WISATA EDUKASI MENUJU WISATA RAKYAT BERKELANJUTAN DI KABUPATEN SITUBONDO (WISATA EDUKASI HIDROPONIK OLEAN)
Yudhistira Harisandi;
Muhammad Iqbal Anshory
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 3 No 2 (2019): DESEMBER
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (431.504 KB)
|
DOI: 10.36841/integritas.v3i2.370
Desa Olean, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo memiliki banyak potensi wisata yang baik. Tetapi perkembangan Desa Olean sebagai daya tarik wisata mengalami pasang surut. Desa Olean adalah Desa wisata yang belum banyak dikenal oleh masyarakat Kota Situbondo. Untungnya masyarakat Desa Olean cepat tanggap untuk mengelola dan meningkatkan sumber daya yang ada untuk mengangkat nama desa mereka. Untuk memberikan alternatif wisata yang lebih beragam lagi di bidang tanaman, maka Olean merencanakan mengembangkan diri sebagai Desa Wisata Edukasi, sehingga menjadi daya tarik wisata adalah seluruh desa beserta sistem kehidupannya. Desa wisata menawarkan pengalaman baru yaitu kehidupan alam pedesaan, udara segar, dan kehidupan yang jauh dari polusi dan kebisingan, dan keterlibatan dalam aktivitas masyarakat setempat dalam artian bahwa wisatawan tidak hanya melihat begitu saja keindahan alam, tetapi dapat hidup di dalamnya. Wisatawan dapat merasakan dan menikmati secara utuh alam dan sosial budaya di yang sudah dibuat oleh desa tersebut. Terkat hal tersebut, tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah (1) Pengembangan wisata edukasi yang berbasis masyarakat dan berkelanjutan, (2) Memberikan manfaat kepada masyarakat, yaitu dapat meningkatkan pendapan masyarakat, (3) Menjaga kelestarian Desa Olean dan untuk menghindari alih fungsi lahan yang tidak terkendali
PEMBUATAN MINUMAN HERBAL INSTAN DI KELURAHAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG
Iffah Muflihati;
Arief Rakhman Affandi
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 3 No 1 (2019): JULI
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (209.25 KB)
|
DOI: 10.36841/integritas.v3i1.398
Kelurahan Banyumanik khususnya RW IV dan RW V memiliki anggota PKK yang potensial untuk diberdayakan secara ekonomi melalui pengolahan bahan makanan. Permasalahan yang dihadapai adalah ketersediaan tanaman herbal di pekarangan yang belum termanfaatkan. Para ibu rumah tangga memiliki keinginan untuk menghasilkan produk olahan dari tanaman herbal yang memiliki kemudahan dalam penanganan dan memiliki umur simpan yang lama. Kegiatan pengabdian IbM ini bertujuan untuk memberdayakan para ibu rumah tangga di RW IV dan RW V Kelurahan Banyumanik Kecamatan Banyumanik Kota Semarang melalui pengolahan minuman herbal instan. Luaran yang akan dihasilkan dari pengabdian ini antara lain dokumen keanggotaan PKK, produk olahan minuman instan dari tanaman herbal yang telah diketahui kandungan gizinya, merk dagang, dan nomor PIRT yang beredar di minimarket dan toko oleh-oleh. Kegiatan ini dilakukan melalui tahapan sosialisasi, pelatihan pengolahan tanaman herbal menjadi minuman instan, analisis kandungan zat gizi, perizinan PIRT, dan evaluasi. Hasil yang didapatkan yaitu peserta pengabdian memiliki kemampuan mengolah tanaman herbal (jahe, kencur dan kunyit) menjadi produk minuman instan (jahe instan, beras kencur instan, dan kunyit asam instan).