cover
Contact Name
Moh. Zainol Kamal
Contact Email
tafhimilmi@gmail.com
Phone
+6281936427791
Journal Mail Official
tafhimilmi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. sumenep,
Jawa timur
INDONESIA
Tafhim Al-'Ilmi : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam
ISSN : 22524924     EISSN : 25797182     DOI : 10.37459
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Tafhim Al-‘ilmi merupakan jurnal ilmiah dengan terbitan berkala setiap enam bulan yang diterbitkan dengan menggunakan peer review. Jurnal ini bertujuan untuk mempublikasikan hasil telaah pustaka dan penelitian yang telah dilakukan para akademisi dengan bidang kajian pendidikan dan pemikiran keislaman dalam bentuk artikel ilmiah
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 135 Documents
Telaah Konsep Kepribadian Manusia dalam Bingkai Pendidikan Islam Hairus Sodik
Tafhim Al-'Ilmi Vol. 9 No. 2 (2017): 18 Oktober 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Aqidah Usymuni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.856 KB)

Abstract

Kepribadian dalam konteks pendidikan merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Kepribadian dipandang sebagai wujud dari totalitas sifat manusia yang membedakannya dengan makhluk lain. Kepribadian yang baik menjadikan manusia bermartabat. Dan kepribadian yang baik itu adalah kepribadian Islami. Kepribadian Islami akan terwujud dengan menggunakan fikriyah islamiyah atau pola pikir islami sebagai landasan hidup dalam melihat realitas dan menggunakan nafsiyah Islamiyah (pola sikap islami) untuk melakukan sesuatu yang didorong dari dalam diri manusia. Semakin manusia meningkatkan fikriyah islamiyah dan nafsiyah islamiyah dengan sungguh-sungguh maka ia akan menjadi manusia yang memiliki kepribadian shahih. Kata kunci : Kepribadian dan Pendidikan Islam
Quo Vadis Profesionalisme Guru dan Dosen Ach. Khatib; Abdul Halim
Tafhim Al-'Ilmi Vol. 9 No. 1 (2017): 30 Agustus 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Aqidah Usymuni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.856 KB)

Abstract

Artikel ini membahas tentang konsep dan orientasi peningkatan profesionalisme guru/dosen yang telah menjadi kebijakan pemerintah melalui UUGD. Peningkatan kualifikasi akademik dan kompetensi guru harus segera dipikirkan. Selama ini guru dan dosen memang menjadi problem utama lemahnya mutu pendidikan nasional. Program sertifikasi belum mampu menupang secara maksimal terhadap peningkatan komepensi guru. Karenanya, harus segera merubah wajah dan mencari formulasi baru tentang bentuk pelaksanaan diklat, hingga memberikan kebebasan akademik atau otonomi guru/dosen yang seluas-seluasnya tanpa dihadapkan pada situasi birokratis di lingkungan sekolah atau dinas terkait. Selain itu, pengembangan profesionalisme guru membutuhkan kebijakan pemerintah yang benar-benar menyentuh terhadap persoalan keguruan dan dosen. Kata kunci: Quo Vadis, Profesionalisme, Guru, Dosen
Memahami Sûrah Yâsîn (Studi Atas Tafsir Sûrah Yâsîn Karya KH. Abd. Basith AS): (Studi Atas Tafsir Sûrah Yâsîn Karya KH. Abd. Basith AS) Fathurrosyid Fathurrosyid; St. Aziziyah
Tafhim Al-'Ilmi Vol. 9 No. 2 (2017): 18 Oktober 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Aqidah Usymuni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.856 KB)

Abstract

Sebagai bagian dari petunjuk bagi orang yang bertaqwa, maka memahami sûrah Yâsîn dengan baik adalah kebutuhan mutlak. Sangat disayangkan apabila aktivitas keagamaan yang sudah membumi tidak bisa memberikan manfaat secara utuh bagi pembacanya. Yakni bagaimana mereka dapat memahami kandungan firman Tuhan yang dibaca. Pemahaman ini penting, sebab dengan inilah seorang hamba dapat memahami firman atau pesan dari Penciptanya. Inilah yang mendorong penulis untuk melakukan kajian lebih mendalam terhadap tafsir sûrah Yasin. KH. Abd Basith AS menghadirkan tafsir yasin guna memberikan sumbangan pemikiran sehingga umat Islam Indonesia bisa mencintai firman-Nya tersebut dengan sepenuh hati dan mempermudah masyarakat Nusantara memahaminya. Kata kunci: Surah Yasin, Tafsir, Abd. Basith AS.
Aksiologi dalam Dimensi Filsafat Islam: (Kajian tentang Etika dan Estetika Ilmu Pengetahuan) Mohammad Hosnan; Abd. Warits
Tafhim Al-'Ilmi Vol. 9 No. 2 (2017): 18 Oktober 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Aqidah Usymuni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.856 KB)

Abstract

Ilmu pengetahuan telah membuktikan perannya dalam membangun kehidupan manusia. Untuk menguraikan lebih detil tentang kegunaan dari ilmu pengetahuan, tentu harus dilihat dari perspektif filsafat, yaitu dari sudut pandang aksiologi sebagai cabang filsafat yang membahas teori tentang nilai-nilai; Etika (Etika Filosofis, Etika Teologis, dan Etika Deontologis) dan Estetika (keindahan dan kesenian). Dalam hal ini, penulis akan menjbarkan pandangan berbagai pakar filsafat Islam dalam menyikapi etika dan estetika ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia, sehingga ilmu pengetahuan tidak hanya dapat berkembang tetapi memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan kehidupan manusia. Kata kunci: Aksiologi, Filsafat Islam, Etika, Estetika, dan Ilmu Pengetahuan
Membangun Islam Pluralis dan Inklusif Telaah Atas Konsep Historisitas dan Dekonstruksi Mohammad Arkoun Abdul Basid
Tafhim Al-'Ilmi Vol. 7 No. 1 (2015): 10 Februari 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Aqidah Usymuni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.856 KB)

Abstract

Islam sebagai agama meniscayakan adanya pembacaan dan kajian yang terus berkembang. Kajian tersebut dimulai dari titik masuk dan pendekatan yang berbeda, sehingga wajar ketika mulai sejarah awal munculnya Islam terdapat berbagai macam aliran pemikiran keagamaan Islam terus semakin bertambah. Tentunya pemahaman yang dilakukan tidak bisa dilepaskan dari kaca mata dan pendekatan yang dipakai sehingga melahirkan beragam pemahaman. Arkoun termasuk salah satu dari sederet tokoh yang mencoba untuk mengusulkan metode pendekatan baru untuk melakukan pembacaan yang lebih bijak dan terbuka dengan metode historisitas dan dekonstruksi.
MENELUSURI KONSEP MODERNITAS DALAM DINAMIKA PEMIKIRAN Achmad effendi
Tafhim Al-'Ilmi Vol. 10 No. 1 (2018): 30 September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Aqidah Usymuni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.856 KB) | DOI: 10.37459/tafhim.v10i1.3240

Abstract

This paperentitled “Tracing the concept of modernity in the Dynamics of Thought”. Modernity is a historicalphenomenon and it is always interesting to be discussed, as it relates to the past, the present and the future.This paper traces characteristic of modernity in evolving of thought. The emergence of modernity since the16th century is characterized by the philosophical ideas that are different from the previous period that reasonhave a high position and avoid dependence on religion. The characteristics of modern humans from the timeis they who are able to think himself with scientific and rational. Something beyond reason and the physical isa myth and fantasy. While modernity in contemporary Islamic thought related with the intellectual awakening ofIslam, that is reformulating the perspective of Muslims to the principal teachings of Islam and eliminatingtaqleed and ta’sub.Key Word: Modernitas, Dinamika Pemikiran, Perspektif Muslim AbstrakTulisan ini berjudul “Menelusuri konsep modernitas dalam Dinamika Pemikiran”. Modernitas adalah fenomenahistoris dan selalu menarik untuk didiskusikan, karena berkaitan dengan masa lalu, masa kini dan masadepan. Makalah ini menelusuri karakteristik modernitas dalam evolusi pemikiran.Kemunculan modernitassejak abad ke-16 dicirikan oleh ide-ide filosofis yang berbeda dari periode sebelumnya yang alasannyamemiliki posisi tinggi dan menghindari ketergantungan terhadap agama.Ciri-ciri manusia modern sejak saatitu adalah mereka yang mampu berpikir tentang dirinya secara ilmiah dan rasional.Sesuatu di luar nalar danfisik adalah mitos dan fantasi.Sedangkan modernitas dalam pemikiran Islam kontemporer terkait dengankebangkitan intelektual Islam, yaitu merumuskan kembali perspektif umat Islam terhadap ajaran utama Islamdan menghilangkan taklid dan ekstrim.Kata Kunci: Modernitas, Dinamika Peikiran, Perspektif Muslim
RADIKALISME AGAMA DALAM PERMAINAN BAHASA: (Perspektif Language Games Ludwig Wittgenstein) Achmad Bahrur Rozi
Tafhim Al-'Ilmi Vol. 10 No. 1 (2018): 30 September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Aqidah Usymuni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.856 KB) | DOI: 10.37459/tafhim.v10i1.3242

Abstract

All religion have different expressions in articulating the truth of their teachings. The differences occur not onlyamongst different religions, but also in school of thoughts, sects, and ideologies in the same religion. Thismeans that the use of religious language amongst the groups is not necessarily lead to one goal and to thesame meaning. This paper aims to examine the use of religious language from the perspective of its usageusing ordinary language philosophy approach (language philosophy) or more specifically known as languagegames intiated by the Austrian-born philosopher Ludwig Josef Johann Wittgenstein (1889). Such study is veryimportant to compenstate for current analysis which tends to be empirical-positivistic. This trend emphasizesthe pragmatic aspects of the language than the grammatical aspect. Thus, in the context of religious language,one the same language of riligous language is used not for one purpose only. This means that there is no onlyone way for religious sentences to gain the meaning, but it can discribe some realities depending on the users.Key Word: Language, Bahasa Agama, Makna AbstrakSemua agama memiliki ekspresi berbeda dalam mengartikulasikan kebenaran ajarannya. Cara pengungkapanyang berbeda ini bahkan tidak hanya terjadi antar-agama yang berbeda, tetapi terjadi juga dalam aliran,mazhab, dan ideology dalam satu agama yang sama. Artinya bahwa penggunaan bahasa agama antarkelompokbelum tentu megarah pada satu sasaran makna yang sama. Tulisan ini bertujuan mengkaji bahasaagama dari perspektif penggunaannya melalui pendekatan filsafat bahasa biasa (language philosophy) ataulebih spesifik dikenal dengan language games yang digagas oleh filsuf kelahiran Austria, Ludwig Josef JohannWittgenstein (1889). Studi semacam ini dipandang sangat penting guna mengimbangi analisis yang selama inicenderung empiris-positivistik. Kecenderungan ini menekankan bahasa pada aspek pragmatic daripada aspekgramatikalnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan dalam konteks bahasa agama, bahwa satu bahasa yangsama dari bahasa agama dipakai tidak hanya untuk satu tujuan saja. Ini artinya bahwa pernyataan-pernyataanagama tidak mendapatkan maknanya dengan satu cara saja, tetapi bisa menggambarkan beberapa relaitasmenurut aturan main si pemakainya.Kata Kunci: Language, Bahasa Agama, Makna
PENDIDIKAN ISLAM ERA RASULULLAH SEBAGAI REFLEKSI PENDIDIKAN ISLAM KEKINIAN Muhammad Amin
Tafhim Al-'Ilmi Vol. 10 No. 1 (2018): 30 September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Aqidah Usymuni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.856 KB) | DOI: 10.37459/tafhim.v10i1.3243

Abstract

The Islamic education in the era of Rasulullah was known as an ideal Islamic education even though it wascarried out in circumstances and limitations. Islamic education in the era of Muhammad has proven successfulin giving birth to a golden generation in the Islamic world. This is inversely proportional to contemporary Islamiceducation which with various facilities and adequate learning media has given birth to some individuals whoembarrass the Islamic world itself. This paper aims to reflect on the era of the Prophet’s education to improvethe current state of Islamic education, ranging from educational institutions, educational goals, educationmethods to Islamic education material itself. With the hope of minimizing corruption and immoral acts committedby individuals who are alumni of Islamic education institutions and can revive the marwah of Islamic educationin the proper and proper position as aspired by the Prophet.Key Word: Pendidikan Islam, Era, Refleksi, Kekinian AbstrakPendidikan Islam di era Rasulullah dikenal sebagai pendidikan Islam yang ideal walaupun dilaksanakan dalamkeadaan serta keterbatasan. Pendidikan Islam era Rasulullah telah terbukti berhasil melahirkan generasi emasdalam dunia Islam. Hal itu berbanding terbalik dengan pendidikan Islam kekinian yang dengan berbagai fasilitasdan media pembelajaran yang memadai telah melahirkan beberapa oknum yang membuat malu dunia Islam itusendiri. Tulisan ini bertujuan untuk merefleksikan pendidikan era Rasulullah untuk memperbaiki keadaan duniapendidikan Islam kekinian, mulai dari lembaga pendidikan, tujuan pendidikan, metode pendidikan sampai padamateri pendidikan Islam itu sendiri. Dengan harapan dapat meminimalisir tindakan korupsi dan asusila yangdilakukan oleh oknum yang merupakan alumni lembaga pendidikan Islam dan dapat mengangkat kembalimarwah pendidikan Islam pada posisi yang seharusnya dan selayaknya sebagaimana yang dicita-citakanRasulullah.Kata Kunci: Pendidikan Islam, Era, Refleksi, Kekinian
INTERFERENSI GRAMATIKAL BAHASA MADURA TERHADAP PERCAKAPAN BAHASA ARAB SANTRI: Studi Kasus Anggota Syu’bah Al-Lughah Al-Arabiyah “SLA” Daerah Lubangsa Putri PP. Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep Madura Sri Wahyuni
Tafhim Al-'Ilmi Vol. 10 No. 1 (2018): 30 September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Aqidah Usymuni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.856 KB) | DOI: 10.37459/tafhim.v10i1.3244

Abstract

The present study deals with Madura interference in Arabic. It aims at giving a thick explanation aboutgrammatical interferencewhich especially exists in Arabic conversation member for Syu’bah al-Lughah al-‘Arabiyah. The data consist of word, phrase, clause, and sentencescontaining interference.There were 8example collected as data which were analyzed using error analysis framework and sociolinguistic perspective.The research findings show that there were four types of grammatical interference: the form of word, phrase,clause, and sentences.The study also shows that the interference was due to two factors: the bilinguality ofspeakerand the tendency of transferring old linguistic behavior in the new one (from Madura to Arabic).whichbasically due to the writers’ constrains in Arabic grammatical.Key Word: language interference, grammatical interference, causes of interference AbstrakPenelitian ini berkaitan dengan interferensi bahasa Madura dalam bahasa Arab. Tujuan penelitian ini adalahuntuk memberikan penjelasan tentang interferensi gramatikal yang ditemukan dalam percakapan bahasa Arabsantri anggota Syu’bah al-Lughah al-‘Arabiyah. Data terdiri dari kata, frasa, klausa dan kalimat yang mengandunginterferensi.Ada 8 contoh dikumpulkan sebagai data yang dianalisis menggunakan kerangka analisis kesalahanpespektif soiolinguistik. Hasil penelitian menunjukkan ada empat jenis interferensi gramatikal: yang berupa kata,frasa, klausa dan kalimat. Faktor yang berkontribusi pada interferensi gramatikal ini adalah bilingualitas seorangpenutur dan kecendrungan mentransfer perilaku linguistik yang lama pada perilaku baru (dari bahasa Madurake bahasa Arab).Pada dasarnya ini semua karena dikarenakan oleh penutur terhadap gramatikal bahasaArab.
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM KONTEMPORER Musleh Wahid
Tafhim Al-'Ilmi Vol. 10 No. 1 (2018): 30 September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Aqidah Usymuni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.856 KB) | DOI: 10.37459/tafhim.v10i1.3245

Abstract

Education is a systematic process in which each component has a very important meaning for the success ofeducation. This view of the educational process as a system then underlies the educational design (instructionaldesign) as a system. This paper seeks to find solutions to education levels. The gap in this paper must be basedon what must be formed in students, it is necessary to do a careful calculation by conducting mature experimentsto find new truth facts in order to review the level of education that has been guided. The principle and value ofIslamic education should return to the original source. Namely: Qur’an, Hadith, Ijtihad Ulama, Fuqaha andMujahidin. With this all, the world of education will not come out of the tracks and values that have been outlined.Key Word: Pendidikan, Sistem, Nilai AbstrakPendidikan merupakan suatu proses yang sistematis di mana setiap komponen memiliki arti yang sangat pentinguntuk keberhasilan pendidikan. Pandangan tentang proses pendidikan sebagai sistem inilah yang kemudianmendasari rancangan pendidikan (instructional design) sebagai sebuah sistem. Tulisan ini berusaha mencarisolusi terhadap penjenjangan pendidikan. Penjenjangan dalam tulisan ini haruslah didasarkan pada apa sajayang harus dibentukkan pada anak didik, perlu melakukan perhitungan secara seksana dengan melakukaneksperimen yang matang untuk menemukan fakta-fakta kebenaran baru dalam rangka meninjau kembalipenjenjangan tingkat pendidikan yang selama ini dipedomani. Seharusnya prinsip dan nilai pendidikan Islamkembali ke sumber aslinya. Yaitu: Qur’an, Hadis, Ijtihad Ulama, Fuqaha dan Mujahidin. Dengan hal ini semua,dunia pendidikan tidak akan keluar dari rel-rel dan nilai-nilai yang sudah digariskan.Kata Kunci: Pendidikan, Sistem, Nilai

Page 3 of 14 | Total Record : 135