cover
Contact Name
Desy Ayu Krisna M
Contact Email
kdesyayu@gmail.com
Phone
+6281542316447
Journal Mail Official
kdesyayu@gmail.com
Editorial Address
Dalem Mangkubumen KT III/237, Kraton
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Arsitektur Pendapa
ISSN : 18580335     EISSN : 27155560     DOI : 1037631
Core Subject : Engineering,
Topik yang dapat dipublis dalam jurnal ini mencakup teoritisi, sejarah, filosofi, spiritual, kerajaan, bangsawan, kampung, perdesaan, cagar budaya (heritage), kawasan, lanskap (landscape), dan budaya arsitektur Jawa Mataram, arsitektur lokal Indonesia dan hal-hal seputar ilmu arsitektur pada umumnya baik teoritik, rancang bangun maupun teknologi.
Articles 124 Documents
Ketahanan sistem struktur bangunan terhadap angin studi kasus : Mbaru Niang di Desa Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, NTT Eugenius Pradipto; Kartika Tristanto
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v4i1.276

Abstract

Wae Rebo merupakan salah satu desa di Kabupaten Manggarai yang berada di ketinggian 1200 mdpl. Desa ini memiliki bangunan tradisional berbentuk kerucut dengan ketinggian lima belas meter yang dinamakan mbaru niang. Letaknya yang berada di ketinggian akan berpengaruh pada bangunan terhadap angin dimana semakin tinggi suatu tempat maka semakin besar kecepatan anginnya. Namun hingga saat ini mbaru niang masih berdiri dengan fungsi yang sama sebagai tempat tinggal sejak puluhan tahun. Keterbatasan teknologi saat itu membuat masyarakat Wae Rebo menggunakkan teknologi yang sederhana dalam membangun mbaru niang. Hal ini menjadikan bahasan yang menarik untuk diteliti, dimana tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana ketahanan sistem struktur rumah tradisional mbaru niang yang dibangun oleh masyarakat Wae Rebo terhadap angin. Dan kondisi tersebut menjadikan masalah terhadap konstruksi bangunan yang berada di ketinggian. Metode yang digunakan pada penelitian ini bersifat kualitatif rasionalistik dengan memperoleh data studi literatur dari berbagai jurnal, selain itu juga peneliti melakukan wawancara guna mencocokan data. Hasil dari penelitian ini ditemukan penggunaan sistem struktur bangunan di mbaru niang terhadap angin dapat dikatakan tepat guna, dimana bangunan ini juga memiliki struktur yang terpisah didalamnya. Serta adanya sistem struktur sendi dan jepit sehingga dapat meminimalkan goyangan dari terpaan angin, sistem tersebut diperkuat lagi dengan dengan teknik kunci dari sistem ikat yang membuat setiap sambungan lebih fleksibel.
Pemrograman arsitektur gereja st. Fransiskus Xaverius Kidul Loji Yogyakarta Yosep Dwikora Krismiyanto
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v4i1.277

Abstract

Gereja Kidul Loji yang juga dikenal dengan Gereja St. Fransiskus Xaverius Kidul Loji merupakan salah satu gereja tertua di Yogyakarta dan menjadi suatu kebanggaan di hati mengingat sejarah dan perkembangan umat Paroki ini. Dengan jumlah umat yang terus bertambah banyak perlu adanya pengembangan dari segala segi, tidak hanya dari administrasi parokial tapi juga bangunan Gerejanya. Rencana ini teruskan ke Keuskupan Agung Semarang supaya selain sekedar renovasi ataupun memperluas gereja lama namun supaya ada kebijakan dari Keuskupan Agung Semarang (sebagai pusat provinsial gereja Katolik Jawa Tengah) untuk menjadikan gereja Kidul Loji sebagai gereja pusat untuk regio Yogyakarta atau menjadi: “Gereja Katolik dan Kantor Pusat Vikaris Episkopalis Yogyakarta.
Elemen Arsitektur Pada Bangunan Bekas Industri Pabrik Gula Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah Annisa Nurul Lazmi; Ikaputra Ikaputra
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v4i2.444

Abstract

Bangunan bekas industri Pabrik Gula Colomadu merupakan salah satu bangunan peninggalan bersejarah masa Kolonial Belanda yang saat ini kondisinya sudah mengalami revitalisasi. Penelitian ini akan membahas mengenai berbagai elemen arsitektur yang terdapat pada bangunan bekas industri Pabrik Gula Colomadu yang terletak di wilayah Karanganyar, Jawa Tengah sebelum dan sesudah mengalami proses revitalisasi untuk dimanfaatkan kembali menjadi sebuah bangunan museum. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analisis, yaitu berdasarkan data yang diperoleh kemudian dilakukan penyusunan dan penjelasan dalam proses analisisnya sehingga dapat dilakukan penarikan kesimpulan. Kajian pada penelitian dilakukan melalui wujud fisik bangunan secara arsitektural yang melingkupi struktur, fasad serta bukaan pintu jendela yang terdapat pada bangunan. Hasil dari penelitian ini adalah kegiatan revitalisasi bangunan bersejarah harus tetap memperhatikan dan mempertimbangkan persyaratan tertentu guna menjaga dan mempertahankan nilai-nilai yang berada didalamnya. Berbagai elemen arsitektur yang terdapat pada fasad, struktur dan bukaan pintu jendela bangunan bekas industri Pabrik Gula Colomadu masih dipertahankan sesuai kondisi eksistingnya serta menerapkan prinsip penataan desain bangunan yang baik berupa penggunaan irama sebagai pengatur bentuk dengan interval yang beraturan ataupun tidak beraturan dan simetri yang seimbang antara pola bentuk dan ruang pada sisi yang berlawanan.
Meningkatkan Level Fasilitas Umun Ruang Sholat Pusat Perbelanjaan Untuk Mendukung Pariwisata Kota Surakarta Tri Hartanto; Bamban Yuuono
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v4i2.465

Abstract

Pusat perbelanjaan merupakan kompleks pertokoan dengan fasilitas tertentu untuk menjual barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. Pusat perbelanjaan pada masa sekarang ini juga memerlukan fasilitas lain selain pertokoan, untuk melepas lelah atau beristirahat seperti toilet dan mushola (ruang sholat). Fasilitas ini diperlukan karena waktu layanan yang panjang, dimana tuntunan shalat wajib dilaksanakan lima waktu dalam sehari sehingga mushola sebagai fasilitas umum mutlak diperlukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dimana permasalahan fasilitas umum ruang sholat di pusat perbelanjaan  yang ada  di gambarkan lewat narasi, dan didukung dengan foto-foto kondisi eksisting. Metode ini didalam pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara, mengambil gambar (foto), dokumen pribadi/resmi, dan data lain yang mempunyai relevansi dengan objek penelitian. Data hasil survey kemudian dianalisis berdasarkan pendekatan kajian teori. Pusat-pusat perbelanjaan di Kota Surakarta memang sudah menyediakan fasilitas ruang sholat/mushola, sesuai Peraturan Daerah Kota Surakarta nomor 5  Tahun   2011. Namun berdasarkan analisis data, menurut pendekatan syariah dan menurut pendekatan kebutuhan dan kenyamanan, fasilitas ruang sholat/mushola yang ada perlu ditingkatkan ke level yang lebih tinggi. Berdasarkan pendekatan menurut kebutuhan dan kenyamanan pengunjung fasilitas umum ini, sebagian lokasinya tidak strategis, ruangannya kurang luas, tidak ber-AC, dan bising karena dekat dengan area parkir.
Hubungan material dan bentuk ume kbubu (rumah masyarakat Fatumnasi) Benediktus Boli; Apridus Kefas Lapenangga; Donatus Arakian
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v4i2.466

Abstract

Bentuk sebuah arsitektur tradisional merupakan ekspresi dari budaya yang berpadu dengan kearifan lokal masyarakat di suatu tempat serta dipengaruhi oleh ketersediaan material alam yang ada disekitarnya. Bagi masyarakat Fatumnasi, umek bubu merupakan rumah tempat berteduh, menyimpan bahan makanan, dan tempat memulai kehidupan (bersalin dan merawat wanita pasca melahirkan). Bangunan ini dibangun dengan material alam sekitar yang memiliki karakter fleksibel, kuat, ringan namun tetap mudah dibentuk menjadi dinamis dan dapat merespon perubahan iklim yang terjadi. Motede yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk mendiskripsikan secara kualitatif hubungan antara material dan bentuk. Jenis material dan karakteristiknya dijelaskan secara detail sesuai fungsinya dalam membentuk elemen konstuksi pada bangunan tersebut. Objek yang dikaji adalah ume kbubu milik narasumber yangditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui pengamatan langsung, dokumentasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa material yang digunakan untuk konstruksi ume kbubu memiliki keterkaitan dengan bentuknya yang kerucut. Karakter  material yang  fleksibel, kuat, ringan dan  mudah dibentuk  menghasilkan bentukume kbubu yang dinamis danrespon terhadap kondisi iklim yang ada
Karakter arsitektur masjid Jawa pada Masjid Pathok Negoro Muhammad Nur Hakimuddin At-toyibi; Dyah Titisari Widyastuti
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v4i2.467

Abstract

Sebagai bagian dari sistem pemerintahan Yogyakarta, Masjid Pathok Negoro memiliki nilai-nilai budaya yang sangat tinggi. Alur sejarah yang terjadi di Pulau Jawa membentuk budaya yang beraneka ragam yang kemudian saling berakulturasi membentuk sebuah budaya baru. Masjid Jawa merupakan produk akulturasi budaya yang terbentuk dalam berjalannya sejarah perkembangan budaya di Pulau Jawa. Hal ini mempengaruhi terbentuknya karakter arsitektur masjid Jawa yang sarat akan unsur budaya tidak terkecuali arsitekur dari Masjid Pathok Negoro di Yogyakarta. Adanya unsur budaya dalam karakter arsitektur Masjid Pathok Negoro memperkuat nilai dari keempat masjid sebagai bagian dari Kesultanan Yogyakarta. Karakter arsitektur Masjid Pathok Negoro dapat diidentifikasi melalui tiga aspek yaitu physical system, spatial system dan stylistic system pada arsitekturnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter arsitektur dari Masjid Pathok Negoro dan menemukan relevansinya dengan karakter masjid Jawa dan akulturasi budaya. Metode dalam penelitian ini bersifat kualitiatif dengan penalaran induktif yang menggunakan studi tipologi sebagai sarana identifikasi karakter arsitektur. Hasil dari penelitian ini menemukan aspek-aspek apa saja yang menunjukkan bahwa karakter arsitektur Masjid Pathok Negoro Relevan dengan karakter masjid Jawa yang kaya akan nilai akulturasi budaya baik dari Hindu, Jawa dan Islam.
Radiasi termal pada smart glass sebagai komponen courtyard dalam rumah tinggal modern tropis Wawan Destiawan; LMF Purwanto
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v4i2.468

Abstract

Pada iklim tropis di Indonesia energi melewati jendela lebih banyak sebagai radiasi termal dari matahari. Banyak hunian di Indonesia yang didesain dengan menggunakan courtyard. Dengan adanya courtyard ini diharapkan lebih banyak memfungsikan atau memanfaatkan iklim tropis yang dialiran pada bangunan melalui jendela. Tuntutan ini yang membuat sistem kinerja hunian agar mampu mengadaptasi iklim. Courtyard menjadi salah satu upaya untuk mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari yang masuk ke dalam rumah, dengan adanya ruang terbuka dalam bagian rumah inilah diharapkan mampu membawa panas yang ada dalam bangunan untuk keluar. sehingga upaya untuk penghematan energi dapat dicapaiMetode yang digunakan  pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif dari hasil studi literatur yang sudah ada sebelumnya mengenai radiasi termal pada smart window dan proses Analisa dilakukan berdasarkan pengamatan pada hasil simulasi. Proses simulasi  akan digunakan sebagai parameter untuk melihat pada courtyard dalam ruamh tinggal modern tropis.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa material kaca pada jendela ini mampu memasukkan cahaya sebesar 620 W/m2 ke dalam ruangan, dan apabila menggunakan smart glass maka reduksi cahaya yang masuk dapat mencapai ±300 W/m2. Pengunaan smart glass ini mampu menunjang fungsi courtyard, dengan memasukan cahaya yang cukup dan angin kedalam ruangan. Namun yang menjadi pertimbangan berikutkan dalam pengaplikasian smart glass ini haru dipikirkan Kembali karena biaya produk tinggi.
Studi Komparatif Material Rumah Adat Lampung Saibatin: Studi Kasus: Rumah Adat Lampung Saibatin Lampung Barat Setiawati, Endang
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v5i2.739

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan material yang ada pada rumah adat Lampung Saibatin, untuk mengetahui perbedaan bentuk ornamen yang ada pada rumah adat Lampung Saibatin dan untuk mengetahui perbedaan tata ruang yang digunakan pada rumah adat Lampung Saibatin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan metode pengumpulan data, yaitu: studi literatur, pengamatan atau observasi, dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan Analisis komperatif, yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan membandingkan setiap rumah yang telah diteliti. Cara membandikan penelitian yang di dapat yaitu dengan cara membuat tabel dengan mengurutkan usia rumah, lalu membuat keterangan gambar analisis yang di bandingkan.Penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: Material rumah adat Lampung Barat yang telah diteliti memiliki persamaan yaitu menggunakan jenis kayu tenam. Jenis kayu ini sudah tidak dapat ditemui saat ini karena populasinya sudah tidak ada lagi. Keunggulan dari kayu ini yaitu kuat dan bertahan lama, Namun kayu ini memiliki kelemahan pada air yang bisa mengakibatkan lapuk. Kayu ini tidak memiliki perawatan khusus hanya rajin membersihkan dari kotoran dan sarang laba-laba.
Metode Kritis Virtual Dalam Penelitian Arsitektur Amin, Choirul; Purwanto, LMF
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v5i2.743

Abstract

Latar belakang dan gagasan awal penulis menulis tentang etnografi kritis virtual sebagai metode penelitian pada bidang ilmu arsitektur adalah penulis mencoba untuk menggali metoda metoda baru bagi bidang ilmu arsitektur, hal ini dilakukan karena untuk memperbesar khasanah metodologi yang dapat dipakai dalam melakukan penelitian arsitektur. Etnografi sendiri tadinya adalah sebuah metode penelitian didalam kajian ilmu antropologi yang lebih banyak bicara dalam lingkup manusia, budaya dan perilakunya, sedangkan etnografi kritis adalah bagian dari metode etnografi yang bersifat politis dan bertujuan mengungkap atau menyibak hal-hal yang masih tersembunyikan atau belum diketahui, sedangkan etnografi virtual adalah serangkaian cara penelitian menggunakan metode etnografi secara biasa yang ditambahkan penggunaan media digital untuk menambah pembehendaraan data dan kedalaman data yang tidak berada pada lokasi obyek penelitian. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mendapatkan dan memperluas khasanah metode yang dapat dipakai dalam bidang ilmu arsitektur. Gagasan keterbaharuan yang terkandung dalam penulisan jurnal ini adalah penggalian dalam dari beberapa kajian pustaka tentang metode etnografi dalam arsitektur, terutama etnografi kritis dan dikembangkan dengan cara digital yang disebut etnografi kritis virtual. Hasil yang diharapkan pada penulisan jurnal ini adalah bidang ilmu arsitektur dapat mengetahui, mengerti, memakai dan mempergunakan metode yang etnografi kritis virtual secara tepat dalam menunjang penelitiannya. Perkembangan penelitian lanjutannya tidak menutup kemungkinan metode akan berubah bahkan bertambah dengan mengkolaborasikan metode-metode lain demi kepentingan penelitian dan perkembangan penelitian.
Semiotika Arsitektur Jawa Modern dalam Makna Liturgi pada Bentuk Gereja Katolik San Inigo Dirjodipuran, Kota Surakarta Haryati , RR. Sophia Ratna; Hiang , Marianus Vianney
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v5i2.748

Abstract

Semiotika arsitektur merupakan bahasa tanda yang menginformasikan nilai-nilai dan makna dari objek arsitektural tentang hal-hal yang esensial dan lebih mendalam serta tersirat dari tampilannya. Gereja Katolik sangat sarat makna dalam merepresentasikan iman melalui tata liturgi sebagai unsur sentral peribadatan berdasarkan pengalaman estetik dan religious yang nampak dari berbagai tanda dan makna yang mencerminkan misteri keIlahian. Gereja Katolik San Inigo Surakarta, menghadirkan suatu relasi bentuk dan fungsi dari sebuah tata laku peribadatan umat Katolik yang berkembang di sekitar lingkungan Keraton dan masih terasa kental dengan suasana Jawa dengan refleksi tata laku Kejawen sebagai bentuk spritiual hubungan manusia dengan Tuhan. Penelitian ini membahas menterjemahkan makna liturgi dalam simbol Katolik yang di inkulturasikan pada budaya Jawa. Makna primer dan sekunder diinterpretasi dari proses pengamatan dengan memkomparasikan makna dalam tradisi Jawa dan iman Katolik yang ditampilkan pada arsitektur gereja berlanggam Jawa Modern. Penelitian ini akan menjadi studi deskriptif interpretatif dengan analisis yang dibuat untuk mengidentifikasi komponen makna liturgi pada Gereja Katolik San Inigo Drijodipuran dilihat dari sumbu aksis dari bangunan, tata ruang bangunan dan elemen arsitektural. Kontribusi dari penelitian untuk memberikan pengetahuan mengenai signifikasi ekspresi bentuk dan makna semiotika yang merujuk pada inkulturasi budaya lokal, khususnya budaya Jawa pada arsitektur gereja modern.

Page 8 of 13 | Total Record : 124