Jurnal Peduli Masyarakat
JURNAL PEDULI MASYARAKAT merupakan jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan oleh Global Health Science Group pada volume 1 nomor 1 November 2019 dengan p-ISSN 2715-6524 dan e-ISSN 2721-9747 Jurnal ini menerima manuskrip yang berfokus pada kegiatan yang ada di masyarakat baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan kegiatan lain di masyarakat pada semua usia mulai infant hingga lansia. JURNAL PEDULI MASYARAKAT terbit 4 kali dalam setahun yaitu bulan terbitan Maret, Juni, September, dan Desember. Artikel yang terbit di JURNAL PEDULI MASYARAKAT telah melalui proses telaah sejawat yang memiliki keahlian yang relevan.
Articles
28 Documents
Search results for
, issue
"Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021"
:
28 Documents
clear
Deteksi Dini Stunting di TK Negeri Surapati
Lina Anggaraeni Dwijayanti;
Ketut Putra Sedana;
Putu Sukma Megaputri;
Putu Dian Prima Kusuma Dewi;
Ni Made Raningsih
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.351
Stunting merupakan masalah yang sangat penting untuk segera ditanggulangi. Prevalensi stunting saat ini masih diatas dari target WHO. Sehingga hal inilah yang memerlukan sebuah pengabdian masyarakat terkait dengan deteksi dini stunting di TK Negeri Surapati Buleleng. Tujuan dari pengabdian ini adalah melakukan deteksi dini stunting pada anak TK sehingga penanganan lebih dini dapat dilakukan. Metode dari pengabdian masyarakat adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Sasaran dari pelaksanaan pengabdian ini adalah seluruh siswa di TK Negeri Surapati Buleleng sejumlah 64 siswa. Pelaksanaan ini dibantu oleh berbagai pihak meliputi Kepala Sekolah, Guru dan mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian masyarakat selama rentang waktu bulan Agustus-Desember 2019. Deteksi ini dilakukan secara berkala untuk menilai tinggi badan dan berat badan. Hasil dari pengabdian menemukan bahwa rata-rata berat badan dan tinggi badan meningkat secara signifikan selama waktu pengabdian dilakukan. Walaupun nilainya tidak besar. Kesimpulannya adalah pengabdian masyarakat yang dilakukan berhasil untuk meningkatkan rata-rata berat dan tinggi badan siswa TK Negeri Surapati Buleleng.
Peningkatan Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Mp-ASI sebagai Upaya Peningkatan Tumbuh Kembang Bayi dan Balita
Dewi Aprelia Meriyani;
Ni Made Karlina Sumiari Tangkas;
I Wayan Sujana;
Ni Nyoman Ari Ratnadi
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.352
Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) menjadi satu hal yang penting dilakukan untuk meningkatkan angka kecukupan gizi dan pencegahan stunting. Hasil observasi awal di Desa Kubutambahan ditemukan bahwa masih banyak ibu yang belum mengetahui pentingnya MP-ASI. Masih ada ibu yang memberikan MP-ASI sebelum usia 6 bulan. Jenis makanan MP-ASI juga tidak sesuai sehingga hal ini sangat membahayakan bayi. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya pemberian MP-ASI dan ibu dapat menyiapkan MP-ASI sesuai dengan usia bayi balitanya. Metode atau tahapan dari pengabdian masyarakat menggunakan konsep sosial marketing (pre hospital, hospital dan pasca hospital). Sasarannya adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi dan balita di Desa Kubutambahan sebanyak 143 orang yang sukarela ikut dalam pengabdian masyrakat ini. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dimulai pada bulan Desember 2019-Pebruari 2020. Indikator dari pengabdian masyarakat ini adalah pengetahuan sasaran meningkat. Untuk karakteristik demografi dilakukan analisis univariat. Hasil yang ditemukan bahwa pengetahuan ibu mengalami peningkatan setelah diberikan informasi pentingnya MP-ASI. Hasil dari pelatihan pembuatan MP-ASI juga mengalami peningkatan dilihat dari hasil pendampingan kader, ibu sudah bisa menyiapkan makanan. Evaluasi hasilnya bahwa berat badan bayi mulai mengalami peningkatan.
Penyuluhan Kesehatan tentang Perawatan Pasien Halusinasi di Rumah
Cucu Rokayah
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.369
Pasien Halusinasi setelah di rawat dan kembali ke keluarga banyak sekali keluarga yang tidak mengetahui bagaimana cara melakukan perawatan pasien di rumah sehingga pasien kembali di bawa ke rumah sakit dengan gejala sering bicara sendiri dan kadang marah – marah tanpa sebab. Hal ini lah yang harus diantisipasi oleh perawat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam melakukan perawatan di rumah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada pasien dan keluarga tentang perawatan halusinasi di rumah. Metode yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, metode diskusi, dan demonstrasi cara merawat pasien dengan halusinasi. Peserta dalam kegiatan ini adalah pasien dengan halusinasi di ruang rawat jalan dewasa RSJP Jawa Barat dihadiri oleh keluarga dan klien yang sedang menunggu melakukan pengobatan di Rawat Jalan berjumlah 21 orang. Evaluasi hasil yang didapatkan dalam kegiatan ini penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman klien dan keluarga tentang perawatan pada pasien halusinasi pada anggota keluarga yang merawat pasien halusinasi dan dapat mengenali tanda dan gejala anggota keluarga, terbentuknya keterampilan anggota keluarga dalam melaksanakan perawatan pasien dengan halusinasi.
Pemberian Terapi Thought Stoping untuk Mengatasi Kecemasan Akibat Penyakit Fisik pada Lansia
Ulfa Suryani;
Guslinda Guslinda;
Nova Fridalni;
Alex Kontesa
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.404
Penyakit fisik berkaitan erat dengan masalah psikososial, dimana salah satunya dapat menyebabkan ansietas. Ansietas ini patut menjadi perhatian agar tidak membuat penyakit lansia semakin parah. Sehingga hal ini dapat dicegah dengan memberikan edukasi tentang kecemasan dan pemberian terapi thought stoping pada lansia untuk mengatasi cemasnya.. Ini bertujuan untuk mengatasai kecemasan akibat penyakit fisik dengan pemberian thought stopping pada lansia.dan dampaknya terhadap penurunan imunitas fisik lansia. Kegiatan ini dilaksanakan di Klinik Mercubaktijaya Padang bulan November 2020, dimana diawali dengan melakukan skrining pada lansia. Selanjutnya memberikan edukasi tentang kecemasan, dan latihan thought stopping. Hasil pre test pengetahuan menunjukkan rata-rata dibawah 56 point atau kategori rendah. Setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan lansia meningkat menjadi diatas 80 %. sedangkan hasil ukur kecemasan lansia yang diukur dengan Hamilton Ansiety Rating Scale (HARS) didapatkan bahwa sebelum diberikan terapi thought stopping rata-rata mengalami cemas sedang, setelah dilakukan tindakan thought stopping terjadi penurunan hasil ukur HARS lansia menjadi cemas ringan. Sehingga didapatkan bahwa pengetahuan lansia tentang kecemasan semakin meningkat dan kecemasan semaki menurun setelah diberikan edukasi tentang kecemasan dan thought stopping pada lansia.
Mengabdi Bersama Menuju Masyarakat Sehat
Rahayu Winarti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.407
Kesehatan masyarakat yang optimal dapat diwujudkan dengan baik apabila didukung oleh peran serta masyarakat. Upaya kesehatan dapat dilaksanakan secara mandiri dan optimal untuk meningkatkan fungsi kehidupan dengan mengutamakan upaya peningkatan kesehatan, pencegahan secara berkesinambungan dengan tetap memperhatikan upaya pengobatan dan rehabilitasi. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta ketrampilan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya komplikasi penyakit degeneratif dan pemeriksaan kesehatan untuk penyakit tidak menular terutama pada lansia. Kegiatan dilaksanakan kurang lebih selama 6 bulan dengan peserta yaitu kader posyandu kelurahan kedungpane dan warga masyarakat khususnya di RW 5. Metode kegiatan yang dilaksanakan adalah (1)Metode ceramah dengan sesi tanya jawab menggunakan media presentasi power point tentang penyakit degeneratif yaitu hipertensi, asam urat, gula darah dan kolesterol, (2)Mendemontrasikan cara pengukuran tekanan darah ke kader posyandu lansia (3)Melakukan pemeriksaan kesehatan gratis dan pendidikan kesehatan yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, asam urat, gula darah dan kolesterol secara gratis. Hasil Pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya kemandirian dan kesadaran masyarakat tentang bahaya komplikasi penyakit degeneratif melalui deteksi dini, skrining dan meningkatnya kemampuan kader posyandu lansia dalam melakukan pemeriksaan pengukuran tekanan darah . Warga yang hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan pemeriksaan gratis adalah 70 orang. Hasil kegiatan deteksi dini yaitu terdapat 50 orang yang tercatat mengalami hipertensi, 30 orang tercatat mengalami hipertensi dengan asam urat., 20 orang mengalami hipertensi dengan gula darah tinggi dan 20 orang mengalami peningkatan kolesterol.
Pemberdayaan Kader sebagai Kelompok Pendukung dalam Gerakan Persiapan Adaptasi Baru dalam Mencegah Covid-19
Dwi Nur Aini;
Priharyanti Wulandari;
Menik Kustriyani;
Arifianto Arifianto;
Mariyati Mariyati;
Muhammad Arifin Noor
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.412
Covid 19 merupakan suatu jenis penyakit menular akibat corona virus yang baru – baru ini menjadi pandemi. Wuhan Cina merupakan kota pertama kali ditemukannya virus ini, sekitar bulan September tahun 2019. Di Indonesia sebesar 48.153 jiwa dengan status orang dalam pematauan (ODP), 13.285 jiwa dengan status pasien dalam pengawasan (PDP), dan 418 dengan kabupaten kota terdampak. Sementara DKK Kota Semarang (2020) melaporkan di kecamatan Ngaliyan, kasus tertinggi kedua setelah Kacamatan Pedurungan dengan pasien positif covid 19. Perlunya dilakukan PKM ini karena belum optimalnya kader dalam upaya untuk mencegah covid 19 serta adanya beberapa warga yang belum memehami cuci tangan dengan benar. Target khusus dari kegiatan PKM ini adalah mengajarkan kader tentang pencegahan Covid-19 untuk meningkatkan kesehatan di masyarakat, khususnya di Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan. Mengajarkan kader cara memcuci tangan yang benar. Selain itu terjadi sinergi antara kader, pelayanan kesehatan dan keluarga dalam upaya pencegahan Covid-19. Metode dalam kegiatan PKM ini adalah pendidikan kesehatan tentang Covid-19, Pendidikan Kesehtaan tentang cuci tangan, demonstrasi cara cuci tangan yang sesuai SOP. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah Tingkat pengetahuan kader RW 07 meningkat setelah diberikan materi tentang covid-19 dan dilakukan simulasi tentang cara cuci tangan yang benar dengan 7 langkah. Kader di wilayah RW 07 mampu melakukan simulasi tentang cara mencuci tangan yang benar.
Edukasi Personal Hygiene dan Pengendalian Faktor Risiko Infeksi Cacing Tambang
Norra Hendarni Wijaya
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.420
Indonesia termasuk salah satu negara tropis dengan tingkat kelembaban lingkungan geografisnya yang tinggi berkisar antara 80-100%. Curah hujan yang terjadi sepanjang tahun didukung dengan kontur tanah yang gembur menjadi habitat cacing tambang dan parasit yang lain untuk berkembang biak dengan baik. Pekerjaan pertanian masyarakat yang masih memungkinkan kontak langsung dengan tanah merupakan trasmisi masuknya cacing tambang ke tubuh manusia. Sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan berupa defisiensi mikronutrien seperti anemia maupun penurunan produktivitas kerja. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya infeksi cacing tambang, serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak mengalami infeksi cacing tambang. Selain itu diharapkan agar masyarakat mampu melaksanakan upaya pencegahan secara individu dalam kehidupan sehari-hari terutama saat bekerja dilahan pembibitan albasia. Metode pelaksanaan dengan penyampaian edukasi secara berkelompok dan pembagian leaflet di sepanjang jalan dan juga kepada para petani pembibitan albasia. Pengumpulan data melalui kuesioner pengetahuan secara umum tentang risiko infeksi cacing tanah. Berdasarkan hasil pre test-post test pengetahuan umum, masyarakat menjadi lebih tahu dan paham akan pentingnya pelaksanaan personal hygiene, apalagi bagi petani pembibitan albasia akan risiko infeksi cacing tanah.
Edukasi Pandemi tentang Serba – Serbi Permasalahan dan Pencegahan Penularan Covid-19
Nor Wijayanti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.421
Protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 harus konsisten diterapkan. Edukasi kepada masyarakat pun perlu terus dilakukan. Banyak edukasi sudah dilakukan melalui konten-konten digital. Namun, di antara masyarakat masih ada yang belum memiliki akses digital. Edukasi ini penting dilakukan karena ini berkaitan dengan kesehatan secara umum dan menyangkut lingkungan sekitarnya. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan tentang permasalahan dan pencegahan penularan covid-19 di Desa Caturharjo Pandak Bantul. Metode kegiatan ini melalui penyampaian edukasi dengan menggunakan leaflet dan penyampaian materi melalui power point. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan peserta tentang covid-19 secara umum. Peserta kegiatan ini adalah masyarakat Caturharjo Pandak Bantul Yogyakarta yang berjumalah 50 orang. Berdasarkan hasil pre-test dan post test kuesioner pengetahuan dari monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan diperoleh bahwa peserta memahami 96% berdasarkan hasil arti pentingnya dari permasalahan covid-19 ini dan bagaimana cara pencegahannya. Kegiatan pengabdian ini penting dan mendesak dilakukan karena informasi terkait covid-19 yang cepat dan berubah – ubah variannya. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu masyarakat mulai memahami dan mengikuti arahan dengan baik juga mengerti bagaimana cara menangani dan mencegah penularan covid-19.
Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa melalui Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa dan Deteksi Dini
Mariyati Mariyati;
Menik Kustriyani;
Priharyanti Wulandari;
Dwi Nur Aini;
Arifianto Arifianto;
Livana PH
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.423
Masalah kesehatan jiwa tidak lagi dilihat secara individual, namun membutuhkan penanganan secara sistem. Pelayanan kesehatan jiwa berbasis komunitas merupakan salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Puskesmas adalah ujung tombak dalam mengimplementasikan pelayanan kesehatan jiwa yang dapat dengan mudah dijangkau masyarakat karena jarak dekat, murah dan meminimalisir stigma di masyarakat. Mengingat hal itu, tim melakukan kegiatan pelatihan kader dan deteksi dini kesehatan jiwa di Puskesmas Lebdosari. Tujuan program ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mendeteksi masalah kesehatan jiwa secara dini. Pelaksanaan kegiatan ini selama 2 hari pada 26 – 27 November 2019. Peserta terdiri dari 8 tenaga kesehatan Puskesmas Lebdosari dan 26 kader kesehatan dari 4 kelurahan di bawah wilayah kerja Puskemas. Pada hari pertama disampaikan 8 materi terdiri dari kesehatan jiwa di indonesia dan jawa tengah, konsep kelurahan siaga sehat jiwa, pelayanan kesehatan jiwa, kegiatan deteksi dini kesehatan jiwa, kunjungan rumah, kegiatan rujukan. Dilanjutkan pada hari kedua simulasi dan demonstrasi deteksi dini kesehatan jiwa dengan Self Reporting Questionnaire- 20 (SRQ 20). Hasil deteksi dini mendapat 112 orang, terdapat 48 orang (42,8%) orang yang memiliki resiko gangguan jiwa atau gangguan emosional. Upaya pelayanan kesehatan jiwa perlu dilakukan secara terintegrasi sehingga terbentuk layanan kesehatan jiwa berbasis komunitas.
Optimalisasi Peran Kader Posyandu dalam Deteksi Kesehatan Mata bagi Balita
Oktaviani Cahyaningsih;
Dewi Sari Rochmayani
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.424
Melakukan pemeriksaan mata pada anak secara kontinu pada usia 3 -5 tahun sangat perlu dilakukan untuk mendeteksi masalah kesehatan pada anak sejak awal. Pada umumya pemeriksaan mata dilakukan kalau orangtua menangkap gejala awal seperti ada gangguan penglihatan pada anak misalnya kesulitan melihat dari jarak dekat maupun jauh atau juga ada riwayat keluarga yang memiliki masalah mata. Sejatinya, pemeriksaan mata untuk anak-anak sebaiknya dilakukan untuk memastikan mata anak sehat dan tidak memiliki masalah penglihatan yang dapat mengganggu aktifitas anak khususnya saat belajar di sekolah dan berpotensi memengaruhi kesehatan anak dimasa kedepannya. Kegiatan deteksi dini kesehatan mata dengan menggunakan “kartu E” menjadi salah satu strategi sederhana dalam mendeteksi kesehatan mata dimana hal ini tidak pernah dilakukan di Posyandu RW I Kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan. Untuk kelancaran dalam upaya sosialisasi “kartu E” terdapat beberapa kategori pada penyelenggaraanya yaitu terdiri dari ceramah, praktek dan evaluasi dengan sasarannya adalah kader posyandu RW I Kelurahan Palebon yang berjumlah 10 orang. Hasil dalam pemeriksaan kesehatan mata ini adalah rata rata Balita di Posyandu RW I Kelurahan Palebon ini baik, terdapat tambahan ketrampilan kader posyandu dalam melakukan pemeriksaan kesehatan mata.