cover
Contact Name
Erwin Padli
Contact Email
erwinpadli@uinmataram.ac.id
Phone
+6281997667000
Journal Mail Official
jurnal.keislaman@uinmataram.ac.id
Editorial Address
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/jpk/about/editorialTeam
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Keislaman
ISSN : 18296491     EISSN : 25809652     DOI : https://doi.org/10.20414/jpk.v15i2.1623
JPK: Jurnal Penelitian Keislaman (p-ISSN 2580-9652, e-ISSN 1829-6491) adalah jurnal ilmiah peer-review dan open access yang dikelola dan diterbitkan Pusat Penelitian dan Publikasi Ilmuah Universitas Islam Negeri (UIN ) Mataram. Jurnal ini terbit secara berkala dua kali setahun, yakni pada bulan Juni dan Desember. Jurnal ini bertujuan untuk menjadi platform jurnal akses terbuka yang menerbitkan dan menyebarkan gagasan kajian dan penelitian Islam. Fokusnya adalah mempublikasikan kajian dan penelitian asli (penelitian kualitatif, penelitian tindakan kelas, penelitian pengembangan/desain), analisis perpustakaan, dan book review tentang kajian Islam. Ruang lingkup (scope) kajian JPK meliputi: Studi Doktrin Islam Pemikiran Islam Hukum Islam Pendidikan Islam Sosial Keislaman
Articles 115 Documents
Narasi Islamisme dan Pesantren: Pola Penolakan Islam Politik Di Pondok Pesantren Gontor Ponorogo herlambang andi aji
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol. 15 No. 2 (2019): Kajian Keislaman Kontemporer
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/jpk.v15i2.1623

Abstract

Abstrak: Polemik yang terjadi antara agama dan negara-bangsa sangat recurrent dan berpotensi menguat ketika terjadi beberapa perubahan penting dalam lanskap politik. Pesantren merupakan salah satu benteng terhadap narasi Islamisme. Setiap pesantren memiliki pola penolakan yang berbeda. Fokus penelitian ini adalah pola penolakan narasi Islamisme di pondok pesantren modern Gontor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan narasi Islamisme dan pola penolakannya di Pondok Modern Darussalam Gontor. Metode penelitian yang digunakan adalah etnografis dalam pengertian untuk memahami praktik serta kehidupan individu sebagai bagian dari komunitas serta cangkupan yang lebih luas, dengan subjek penelitian adalah religious scholar yang merupakan orang-orang yang berlatar belakang pendidikan agama secara formal di Pondok Modern Darussalam Gontor. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam menghadapi narasi Islamisme masyarakat Pondok Modern Darusalam Gontor menggunakan wacana Islam moderat puritan (puritanical moderat Islam) aksepsionis dengan kacamata Islamisasi politik. Islamisasi politik bukan berarti ingin merobohkan ideologi NKRI, tetapi tetap menerima konsep negara-bangsa NKRI, termasuk ideologi Pancasila, hanya saja lebih memperjelas dasar dan tujuan-tujuan yang sesuai dengan Islam dengan bersikap semi-rejeksionis terhadap interpretasi pemerintah yang kontroversial. Kata Kunci: Islamisme, Pesantren, Negara-Bangsa Title: The Narration of Islamism and Pesantren: Pattern of Rejection of Islamic Politics at Pondok Pesantren Gontor Ponorogo Abstract: The polemic between religion and the nation-state is very recurrent and has the potential to strengthen when there are some important changes in the political landscape. Pesantren is one of the strongholds against the narrative of Islamism. Each pesantren has a different pattern of rejection. The focus of this study is the pattern of rejection of the narrative of Islamism in the modern boarding school of Gontor. The purpose of this study is to explain the narrative of Islamism and its patterns of rejection in Pondok Modern Darussalam Gontor. The research method used is ethnographic in the sense of understanding the practice and life of individuals as part of a wider community and scope, with research subjects being religious scholars who are people with a formal religious education background in Pondok Modern Darussalam Gontor. The results showed that in facing the narrative of Islamism, the people of Pondok Modern Darusalam Gontor used a puritanical (puritanical moderate Islam) discourse of Islam in terms of political Islamization. Political Islamization does not mean that it wants to break down the ideology of the Unitary Republic of Indonesia, but still accept the concept of the NKRI nation-state, including the ideology of Pancasila, only to clarify the basis and objectives in accordance with Islam by being semi-rejectionist towards a controversial interpretation of government.
Peran Majelis Ta’lim Selaparang dalam Pembinaan Keagamaan Masayarakat muhamad munir
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol. 15 No. 2 (2019): Kajian Keislaman Kontemporer
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.555 KB) | DOI: 10.20414/jpk.v15i2.1633

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Majelis Ta’lim Selaparang dalam pembinaan keagamaan masyarakat dan mengetahui hambatan dan solusi dalam pembinaan keagamaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verification. Adapun hasil penelitian mengenai peran Majelis Ta’lim Selaparang dalam pembinaan keagamaan masyarakat adalah majelis ta’lim sebagai tempat meningkatkan pengetahuan keagamaan, pendidikan seumur hidup berbasis masyarakat, pendidikan gratis, dan menjalin silaturrahim. Hambatan-hambatan dalam penyelenggaraan ta’lim ini terdapat pada dua faktor, yaitu internal dan eksternal. Pertama, faktor internal antara lain pengasuh atau jama’ah yang sakit, adanya musibah. Kedua, faktor eksternal antara lain penyelenggaraan PHBI dan begawe. Kata Kunci: Majlis ta’lim, pembinaan keagamaan Title: The Role of the Majelis Ta’lim Selaparang In Developing Community Religious Abstract: The purpose of this study is to find out the role of the Majelis Ta’lim Selaparang in developing community religious; know the obstacles and solutions to solving these problems. This study uses a descriptive qualitative approach. The collecting data uses observation, interview and documentation. While data analysis uses data reduction, data presentation and verification. The results of this study found that the Majelis Ta’lim Selaparang as a place to increase religious knowledge, establish friendship, community-based education, for long-life, and all for free. The obstacles in the implementation are in two factors, namely internal and external factors. First, internal factors include caregivers or pilgrims who are sick, the accident. Second, external factors include organizing Islamic holidays (PHBI) and traditional Sasak wedding rituals (begawe).
Bagian Depan: Cover, Tim Penyunting, Pedoman Transliterasi, dan Daftar Isi Siti Hajaroh
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol. 15 No. 1 (2019): Kajian Keislaman Kontemporer
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.863 KB) | DOI: 10.20414/jpk.v15i1.1731

Abstract

Bagian Depan: Tim Penyunting, Pedoman Transliterasi, dan Daftar Isi
Pemikiran Ibnu Miskawaih (Religius-Rasional) Tentang Pendidikan dan Relevansinya di Era Indsutri 4.0 alimatus sa'diyah alim
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol. 16 No. 1 (2020): Kajian Keislaman Kontemporer
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.597 KB) | DOI: 10.20414/jpk.v16i1.1746

Abstract

Tujuan kajian ini adalah membahas tentang pemikiran seoarang filosuf muslim yang Ibnu Miskawaih tentang pendidikan dan relevansinya di era revolusi industri 4.0 ini. Ibnu Miskawih adalah salah seorang filsuf muslim yang paling banyak mengkaji dan mengungkapkan persolan-persoalan akhlak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yakni penelitian yang menekankan pada analisis terhadap data-data yang sudah ada sebelumnya. . Jenis penelitian ini termasuk studi kepustakaan (library research), yakni serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Pada bagian ini dilakukan pengkajian mengenai konsep dan teori yang digunakan berdasarkan literatur yang tersedia, terutama dari artikel-artikel yang dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah. Kajian pustaka berfungsi untuk membangun konsep atau teori yang menjadi dasar studi dalam penelitian Adapun Ibnu Miskawaih melihat begitu pentingnya arti pendidikan, konsep dan lingkungan bagi manusia untuk mempermudah proses pembinaan akhlak. Berkenaan dengan akhlak, manusia dengan akalnya dapat memilih dan membedakan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang harus ditinggalkan. Pemikiran Ibnu Miskawaih dalam pendidikan bertumpu pada konsep tentang manusia dan pendidikan akhlak. Di mana akhlak menjadi dasar bagi manusia untuk membentuk hubungan yang baik dengan Tuhan, alam dan manusia, apalagi di era revolusi industri 4.0 seperti sekarang ini secara tidak langsung mengakibatkan pergeseran akhlak. Title: Ibnu Miskawih’s thoughtsabout education and its relevance in the era of the industrial revolution 4.0 The study discusses the philoshical Muslim Ibnu Miskawih about education and its relevance in the era of the industrial revolution 4.0. This research is a descriptive qualitative research, that is the research which emphasizes the analysis of previous data. This type of research is library research, which consists of library data collection methods, reading and recording and processing research materials. In this section, a review of available literary concepts and theories is carried out, especially from articles published in various scientific journals. Literature study serves to build concepts or theories that form the basis of study in research. bnu Miskawih is one the most widely studied Muslim philoshopers and philosphers. As for Ibnu Miskawih, the importance of education, concepts anda environment is inportant humans to facilitate the process of morale building. When it comes to morals, humans can intellectually decide what to and what to leave behind. Ibnu Miskawih’s thingking in education focuses on the concepts of human and moral education. Where morality is the basis for man to form a good relationship with God, nature and man, let alone in the era of the industrial revolution 4.0 such as this has indirectly led to a moral shift.
Hakikat Manusia, Alam Semesta, dan Masyarakat dalam Konteks Pendidikan Islam alimatus sa'diyah alim
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol. 15 No. 2 (2019): Kajian Keislaman Kontemporer
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.926 KB) | DOI: 10.20414/jpk.v15i2.1760

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui esensi manusia, alam semesta, dan masyarakat dalam perspektif filsafat pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pustaka, yakni peneliti menganalisis literatur tertulis sebagai sumber utama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menusia memiliki keunggulan dari makhluk lain di alam semesta. Eksistensinya sebagai ‘abdullah sekaligus sebagai khalifatullah di bumi. Manusia sebagai hamba (‘abdullah) memiliki inspirasi nilai-nilai ketuhanan yang tertanam sebagai pejalan amanah (khalifah) Tuhan dimuka bumi. Keingintahuan manusia menjadikannya bersifat kreatif dengan disemangati nilai-nilai trasendensi. Manusia dengan manusia lainnya memiliki korelasi yang seimbang, tolong menolong (ta’awun), dan saling bekerja sama dalam rangka memakmurkan bumi. Manusia dengan alam sekitar merupakan sarana untuk meningkatkan pengetahuan, rasa syukur, dan mendekatkan diri kepada tuhan. Kata kunci: manusia, maysarakat, pendidikan Islam Title: Human Essence, Universe, and Community in Islamic Education Perspective Abstract: The purpose of this research is to find out how the perspective of Islamic education philosophy relates to the human essence, the universe, and society. The research method uses library research, in which the researcher analyzes written literature as the main source. The results of this study indicate that humans have advantages over other creatures in the universe. The existence of human as servants (‘abdullah) as well as caliph of Allah (khalifatullah) on earth. Humans as ‘abdullah have inspired the divine values. Human curiosity makes it creative by encouraging transcendence values. Human curiosity makes it creative by encouraging values of transcendence. Humans with other humans have a balanced correlation, please help (ta'awun), and cooperate with each other in order to prosper the earth. Humans with the natural surroundings is a means to increase knowledge, gratitude, and a means to get closer to God.
Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Qur’an Hadits M. Fahrurrozi
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol. 15 No. 2 (2019): Kajian Keislaman Kontemporer
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.075 KB) | DOI: 10.20414/jpk.v15i2.1767

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar Qur’an Hadits siswa Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Sekarbela. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan one grup pretest dan posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Sekarbela tahun ajaran 2018/2019. Sampel ditentukan melalui tehnik random sampling Dengan Instrumen penelitian dalam bentuk tes essay. Analisis data penelitian dengan uji-t sampel berpasangan. Analisis uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan signifikansi sebesar 0.003 lebih kecil daripada 0.05 artinya ada perbedaan signifikan hasil belajar antara siswa saat pretest dan posttest. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di Madrasah Nurul Islam Sekarbela. Kata kunci: model pembelajaran berbasis masalah, hasil belajar Title: The Effect of Use Problem Based Learning Models on Learning Results of the Qur'an Hadits Abstrak: The purpose of this study was determine the effect of problem-based learning models on the student learning outcomes in subjects of the Qur’an Hadith at the Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Sekarbela. This research is an experimental study using one group pretest and posttest design. The population in this study were students of class VII Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Sekarbela in the 2018/2019 school year. The sample is determined through random sampling techniques. The research instrument is an essay test. Analysis of research data is paired sample t-test. Hypothesis test analysis shows that the t-test 0.003 is smaller than 0.05, meaning that there are significant differences in learning outcomes between students during the pre-test and post-test. Thus it can be concluded, that the problem-based learning model influences student learning outcomes in Madrasah Nurul Islam Sekarbela.
Peta Kajian Pendidikan Islam pada Berkala Ilmiah di IAIN Mataram Saparudin Saparudin
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol. 9 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.849 KB) | DOI: 10.20414/jpk.v9i1.1794

Abstract

Jumlah publikasi ilmiah yang terus meningkat, terutama bidang kependidikan Islam, di satu sisi dapat dijadikan indikator dinamika intelektual yang tinggi di lingkungan IAIN Mataram. Namun di sisi lain, peta dinamika tersebut belum terbaca secara jelas, baik pada aspek objek kajiannya, pendekatan yang digunakan, maupun jenis studi yang dilakukan. Kondisi ini, dapat berimplikasi terhadap ketidakjelasan arah dan kebijakan pengembangan keilmuan kependidikan Islam. Mendalami hal tersebut, metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research), dengan contents analysis. Hasil penelitian menunjukkan: pertama, dari aspek objek studi, kajian pendidikan Islam pada berkala ilmiah di IAIN Mataram mencerminkan dominannya aspek filsafat atau pemikiran pendidikan Islam sebagai objek kajian; Kedua, sejalan dengan objek kajiannya, dari segi jenis studi, konsep pendidikan Islam yang dipublikasikan pada berkala ilmiah di IAIN Mataram, menunjukkan masih kuatnya kecenderungan kajian teoritis, disusul penelitian lapangan (field reseach), dan kajian pustaka (library reseach); dan Ketiga, paralel dengan kedua aspek di atas, dilihat dari segi pendekatan yang digunakan, kecenderungan pola kajian pendidikan Islam dosen IAIN Mataram, dapat dipilah dalam beberapa corak: (a). Corak pragmatis, baik yang bersifat adoftif maupun justifikatif; (b) corak Idealis, yaitu kajian yang menempatkan al-Qur’an dan Hadits dan pemikiran klasik dalam posisi yang lebih unggul untuk menjelaskan (bukan menjawab) sejumlah aspek/persoalan pendidikan Islam; (c) corak eklektif (gabungan dari corak idealis dan corak pragmatis); dan (d) corak deskriptif empiris. Abstract: The amount of research publication has been increasing, especially in Islam education area, in one side it can be made by high intellectual dynamics indicator in IAIN Mataram. But on the other side, map of the dynamics isn’t yet read clearly in study object aspect, used approach, and also conducted study type. This condition, can implicate its direction and policy of development the Islamic education. To comprehend the mentioned, the method used is bibliography research (research library), include the analysis contents. Result of research show: firstly, object study aspect, study of Islamic education at periodically in IAIN Mataram which dominant express the philosophy aspect or idea of education of Islam as study object; secondly, its study object, from study type, the concept Islamic education has publicized Islam is periodically in IAIN Mataram, showing still its strength in theoretical study, include the field research, and library research; Third, parallel both aspect above, showing from applied the study approach, the tendency of study pattern education of Islam the lecturer of IAIN Mataram, can divide in a few pattern: (a) Pragmatic pattern, for having the adoptive character and also justificative; ( b) Idealist pattern, the study of al-Qur’an and Hadits and classic idea in more pre-eminent position to explain (non replying) a number of aspect / problem of Islamic education Islam; (c) Elective pattern (alliance of idealist pattern and pragmatic pattern); and (d) Empiric descriptive pattern.
Pola Pengembangan Ponpes NW Pasca Wafatnya TGH. M. Zainuddin Abdul Majid Fathurrahman Muhtar
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol. 9 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/jpk.v9i1.1795

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab isu pokok didalam pengelolaan konflik kelembagaan pendidikan Islam pada Pondok Pesantren Nahd}atul Wat}an mengenai: sumber otoritas dan otoritas dalam mengatur institusi bidang pendidikan Islam di Pesantren Nahd} atul Wat}an Lombok Timur NTB, dan penyebab konflik dalam lembaga tersebut. Untuk menjawab pertanyaan pokok tersebut adalah dengan menggunakan teori non-Marxist-structuralis sebagai alat analisa untuk menjawab permasalahan di atas. Diantara teori lainnya, dikemukakan oleh Ralf Dahrendorf, yang menyatakan bahwa masyarakat dipersatukan oleh suatu ketiadaan kebebasan. Posisi tertentu di dalam masyarakat untuk mendelegasikan kekuasaan dan otoritas ke posisi lainnya, perbedaan di dalam distribusi otoritas tersebut dapat menjadi faktor perbedaan dari sistematis konflik sosial. Berbagai posisi di dalam masyarakat mempunyai mutu dari perbedaan otoritas. Otoritas tersebut tidak terlepas pada individu itu sendiri namun didalam posisi riset ini menggunakan suatu pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth-interview), pengamatan dan dokumentasi, kemudian menafsirkan, atau menterjemahkan kedalam bahasa peneliti. Data ini untuk menghasilkan dan menguraikan berbagai kondisi dan situasi yang tidak satupun terlepas dari obyek penelitian, dan menghubungkan sejumlah variabel, dan uraian lebih lanjut yang akan dihasilkan obyek riset, untuk memperoleh kesimpulan. Studi ini mengemukakan bahwa besar kecilnya kesuksesan suatu organisiation mengacu pada petunjuk dimasa lalu atau 12 tahun yang lalu telah dibangun 820 sekolah di Kelompok Pancor atau 900 sekolah di Kelompok Anjani di seluruh provinsi Nusa Tenggara Barat. Abstrak: This research is to answer fundamental issues in conflict management institutions of Islamic education in Pondok Pesantren Nahd}atul Wat}an namely: first,. source of authority and authority in managing the praxis of Islamic educational institutions in boarding Nahdlatul Wathan East Lombok NTB causes of conflict and management of educational institutions that are in conflict Nahd}atul Wat}an. To answer the key question is, non-Marxist-structuralist theory as a tool of analysis used in answering the above problems. Theory, among others, presented by Ralf Dahrendorf, who stated that the society united by a lack of freedom imposed. Certain position in society to delegate power and authority to another position, the difference in the distribution of authority becomes the determining factor of social conflict sistemati. Various positions in the community have the quality of different authorities. Authority does not lie inside the individual but in the position of this research uses a qualitative approach, data obtained from in-depth interviews (indepthinterview), observation and documentation, then interpreted, or translated to language researchers. These data to generate and describe the various conditions and situations none of the research object, and connecting these variables, and further description will be generated about the object of research, then the conclusions will be obtained. Our study argues that the organisiation has somewhat succeeded in moving toward the latter direction so much so that in the past 12 years or so it has built 820 schools according to Pancor group or 900 schools according to Anjani group across the provinse of Nusa Tenggara Barat.
Reformulasi Model Pembelajaran PAI Berbasis Multikultural melalui Paradigma Kritis Partisipatoris (Studi Multikasus di MA dan SMA Lombok Barat) Ahmad Sulhan; Muhammad Iwan Fitriani
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol. 9 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/jpk.v9i1.1796

Abstract

Abstrak: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena berupaya mengkaji lebih mendalam tentang reformulasi model pembelajaran PAI berbasis multikultural melalui paradigm kritis partisipatoris, dilakukan dengan cara: (1) analisis faktor potensial bernuansa multikultural, (2) menetapkan strategi pembelajaran berkadar multikultural, (3) menyusunan rancangan pembelajaran PAI yang bernuansa multikultural, yaitu: (a) analisis isi, suatu proses untuk melakukan identifikasi, seleksi, dan penetapan materi pembelajaran PAI; (b) analisis latar kultural,dikembangkan dari pendekatan kultural dan siklus kehidupan; (c) pemetaan materi pembelajaran yang berkaitan erat dengan prinsip yang harus dikembangkan dalam mengajarkan nilai dan moral; (d) menuangkan ke dalam tahapan model pembelajaran berbasis multikultural melalui: (1) studi eksplorasi diri dan lingkungan sosial-budaya (lokal) siswa yang potensial dengan substansi multikultural; (2) presentasi hasil eksplorasi terhadap masalah lokal yang menarik bagi dirinya, di hadapan teman atau kelompok lain; (3) peer group analysis: siswa yang telah dibagi menjadi beberapa kelompok, mengalisis dan memberi komentar terhadap presentasi hasil eksplorasi masalah terpilih; (4) expert opinion: pemberian komentar mengenai hasil eksplorasi yang dipresentasikan; (5) refleksi, guru bersama siswa merekomendasi keunggulan nilai-nilai budaya lokal yang memiliki potensi dan prospek dan membangun komitmen nilai yang dapat digunakan sebagai perekat persatuan dan kesatuan baik dalam kehidupan lokal maupun nasional. Abstract: This study used a qualitative approach, since it attempts to assess the depth of the reformulated model of PAI-based multicultural learning through participatory critical paradigm, done by: (1) multicultural nuanced analysis of potential factors, (2) determine the levels of multicultural learning strategy, (3) menyusunan design of learning the nuances of multicultural PAI, namely: (a) content analysis, a process for the identification, selection, and determination of PAI learning materials, (b) analysis of the cultural background, development of cultural and lifecycle approach, (c) material mapping learning is closely related to the principles that should be developed in teaching values and morals; (d) pouring into a stage-based model of multicultural learning through: (1) study of self-exploration and socio-cultural environment (local) potential students with multicultural substance; (2) The presentation of the results of the exploration of the local problems of interest to him, in the presence of friends or other groups, (3) peer group analysis: students who have been divided into several groups, mengalisis and comment on selected issues of exploration results presentation, (4) expert opinion: giving comments regarding exploration results presented; (5) reflection, teachers with students recommending advantage of local cultural values and prospects who have the potential and commitment to build value that can be used as an adhesive unity in both local and national life.
Pola Manajemen Pondok Pesantren Al-Raisiyah Mataram Nurul Yakin
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol. 9 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/jpk.v9i1.1797

Abstract

Abstrak: Studi ini membahas mengenai: (1) pola menajemen dalam penggunaan kurikulum,(2) pola manajeman pengajar dan karyawan, (3) pola manajemen keuangan di Pondok Pesantren Al-Raisyah di Mataram. Penelitian ini menggunakan Metodologi kualitatif dengan suatu studi kasus berdasarkan intrinsik disain. Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, dokumentasi dan pengamatan partisipatif. Data yang telah terkumpul diuji kebenarannya, kecocokan dan keserasiannya melalui metode triangulasi dan sumber lainnya. Selanjutnya, data tersebut disusun, dianalisis dan dipadukan pada setiap kasus studi kasus, dan dibandingkan dengan data lainnya, kemudian dapat ditarik kesimpulan. Hasil temuan dari studi ini bahwa (1) kurikulum yang digunakan pada Pondok Pesantren Al Raisyiah terdiri dari dua model yakni, School-Based Curikulum (KTSP) dan ‘Takhassus Kurikulum’ Particular/Typical Kurikulum. Particular/Typical kurikulum menekankan pada belajar klasikal / dengan menggunakan buku Islam klasik terutama mengenai tata bahasa Arab, yang dikenal dengan Nahwu oleh para siswa dan orang sekitarnya. (2) pola manajemen yang diterapkan pada guru dan karyawan cendrung atas dasar kekeluargaan dan sebagian besar masyarakat yang ada di Pondok Pesantren tersebut adalah penduduk asli Sekarbela. Masyarakat yang bukan dari penduduk setempat dapat juga direkrut bila mereka memenuhi syarat pengusulan. (3) pola manajemen keuangan menerapkan pengelolaan yang terbuka dengan menekankan pada nilai-nilai kejujuran dan ketulusan dalam semua aspek pelaksanaan. Abstract: This study aims to discuss in detail about: (1) the management pattern of curriculum used, (2) the management pattern of teacher and educational staff, (3) the management pattern of budgetary fund of Pondok Pesantren Al-Raisiyah in Mataram. The methodology used in this study was qualitative with a case study intrinsic design. The data were collected by using interviews, participative observations and documentations. The data collected were examined its truth, congeniality andreliability through triangulation method and source. Furthermore, they were organized, analyzed and inferred in each case of study, and Wer compared with the data of other studies, then the conclusion was gained.As a result, the study found that (1) the curriculum used at Pondok Pesantren Al Raisyiah consisted of two models, namely School-Based Curriculum (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP) and ‘Takhassus Curriculum’ Particular/typical curriculum. The particular/typical curriculum emphasized on studying classical/old Islamic books especially Arabic Grammar which was familiarly known as Nahwu by the students and the villagers. (2) The management pattern of teacher and educational staff prioritized on pointing the relatives of Pondok Pesantren and the aboriginal inhabitants of Sekarbela. The other persons who were not from both criteria were also possibly recruited if they could fulfill requirements proposed. (3) The management pattern of budgetary fund implemented an open management which stressed on values of honesty and sincerity in all of the implementation.

Page 4 of 12 | Total Record : 115