cover
Contact Name
Titi Tiara Anasstasia, S.T., M.Sc
Contact Email
jurnaltl@upnyk.ac.id
Phone
+6282245765785
Journal Mail Official
tiara.anasstasia@upnyk.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55283 Telp./ Fax. (0274) 486400, Email:jurnaltl@upnyk.ac.id
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian
ISSN : 2460691X     EISSN : 27222799     DOI : https://doi.org/10.31315/jilk
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian (JILK) is a peer-review journal. JLK is biannually published in Maret and September by the Environmental Engineering Department. The journal acts as a publication media of high quality for the student, lecturer, scientists and engineers research, which includes: Environmental management of the mining industry, Environmental management of oil, gas, and geothermal industry, Regional development and disaster mitigation and in a wide range of environmental science and technology
Articles 60 Documents
Kajian Rencana Teknis Untuk Pengendalian Erosi Di Waste Dump Serujan Selatan PT Indo Muro Kencana Kabupaten Murung Raya Kecamatan Tanah Siang Provinsi Kalimantan Tengah Anggera Bona Pangestu; Edy Nursanto; Wawong Dwi Ratminah
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 2, No 2 (2020): Maret 2020
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan penambangan emas yang dilakukan oleh PT Indo Muro Kencana menggunakan sistem tambang terbuka (Open Pit). Akibat kegiatan penambangan dilakukan secara terus – menerus, maka pada saat ini telah menimbulkan dampak negatif yaitu adanya degradasi lahan (erosi). Untuk mencegah proses degradasi berlanjut terhadap lingkungan perlu dilakukan cara penambangan yang baik dan benar (Good Mining Practice) dan melakukan upaya reklamasi secara terencana pada lahan bekas penambangan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Rancangan teknis penataan lahan yang direkomendasikan untuk mengurangi laju erosi adalah dengan pembuatan teras bangku dengan dimensi yang digunakan single slope 28°, tinggi lereng tunggal 7 meter, overall slope angle 17° dengan ketinggian 30 meter sebagai pengelolaan tanah (P) dan penanaman tumbuhan kacang – kacangan pada timbunan. Digunakan tumbuhan kacang – kacangan. Tumbuhan ini disarankan karena selain mengurangi laju erosi dapat memperbaiki struktur tanah dengan mengikat nitrogen dan menambah bahan organik tanah. Sehingga kondisi tanah dapat menjadi lebih baik dan dapat digunakan untuk tanaman – tanaman lain, sehingga lokasi waste dump tersebut sesuai dengan RTRW Kabupaten Murung Raya yang digunakan sebagai agrowisata atau lokasi pariwisata.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan laju erosi pada lokasi timbunan di WIUP PT Indo Muro Kencana (IMK), Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 1543,65/ha/tahun termasuk dalam kategori erosi sangat berat. Seterlah dilakukan rancangan teknis penataan lahan, erosi pada lokasi waste dump serujan selatan berkurang menjadi 10,45 ton/ha/tahun, termasuk kategori kelas normal. Kata Kunci: reklamasi; good mining practice; rancangan teknis penataan lahan; waste dump; erosi
Karakter dan Potensi Risiko Kerusakan Ekosistem Karst Cekungan Air Tanah Watuputih Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah Nandra Eko Nugroho; Wisnu Aji Dwi Kristanto
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 2, No 1 (2019): Vol 2, No 1: September 2019
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v2i1.3288

Abstract

The research area is a burgeoning karst area which is part of the Kendeng Kars area in Rembang Regency, where the karstification process continues and has a complex subsurface system. In addition to the karst area of the Watuputih Groundwater Basin (CAT) written in Presidential Decree Number 26 of 2011 point 124 is included in the CAT B classification, which is located across the regency between Rembang and Blora Regencies. The morphological changes caused by human beings and the sharing of mining activities and plans for the construction of a cement factory by PT SI and its subsidiaries such as PT SG are also investors such as PT SIR, PT RSI, PT GMM, PT BA, PT RBP, PT SAF, PT ICCI which have reached an area 493 hectares in Tegaldowo, Gunem District. These activities will directly or indirectly damage the ecosystem of caves, underground rivers and parental springs that are scattered in the Watuputih CAT area. The Bengawan Solo River, the Lusi River and the Tuyuhan River are large rivers that tipped in the Watuputih CAT area. There are 74 caves, 29 springs, 44 ponors in the Tegaldowo and Timbrangan areas, 10 caves and 3 springs in the Perhutani area. Morphological changes due to mining can affect the pattern of water distribution, where caves, springs and ponors have a very important role in controlling water supply, the degradation of the amount of water stored in the Watuputih CAT results in changes in the composition of the base flow (diffuse flow) compared to the total flow. Limestone mining will reduce the absorption function and the amount of diffuse water storage, on the contrary will increase conduit flow when it rains. If an area has criteria as karst and CAT areas then it must be a major concern in the sustainability of its ecosystem. Provide protection and stop all activities that can damage geological protected areas that have karst landscapes and water recharge, especially from small scale or massive mining activities. Provides an understanding of karst areas in the perspective of disaster risk reduction. It needs to be developed and informed to various parties across sectors and across administrations so that appropriate policies can be made as an ecological function.Keywords: Watuputih Groundwater Basin, Water Distribution, Ecosystems, Ecological Function, Protection
Analisis Pengelolaan Sampah Di UPN “Veteran” Yogyakarta ika wahyuning widiarti; Aulia Syifa Ardiati; Arsiva Alifia Gati
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 3, No 1 (2020): September 2020
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pemeringkatan UI Greenmetric Tahun 2019, UPNVY menempati peringkat 38 dari 72 universitas di Indonesia dengan skor pengelolaan limbah (waste) hanya 250 dari total skor 1800. Rendahnya skor pada pengelolaan limbah menunjukkan UPNVY belum menerapkan pengelolaan yang berwawasan lingkungan terutama terhadap sampah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting pengelolaan sampah yang ada di UPNVY agar menjadi salah satu dasar dalam memperbaiki sistem pengelolaan sampah. Penelitian ini bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan metode observasi (pengamatan), interview (wawancara) dan dokumentasi (pengumpulan bukti). Wawancara mendalam dilakukan terhadap 10 informan yang berkaitan erat dengan pengelolaan sampah di UPNVY. Berdasarkan hasil penelitian, pengelolaan sampah dilakukan di UPNVY masih menggunakan sistem konvensional yaitu kumpul-angkut-buang. Dalam kegiatan pengurangan sampah, UPNVY telah memiliki kebijakan yang mengatur tentang pembatasan timbulan sampah di kampus yang berupa peraturan rektor. Namun, peraturan ini belum diterapkan secara optimal karena tidak adanya sosialisasi dan kebijakan teknis berupa surat edaran berisi instruksi kepada seluruh sivitas akademika. Untuk kegiatan penanganan sampah juga belum berwawasan lingkungan antara lain sistem pewadahan dan pengumpulan masih dalam kondisi tanpa pemilahan, TPS juga tidak terpilah serta pengangkutan dan penimbunan sampah di TPST Piyungan. Perlu dilakukan pembenahan dan peningkatan fasilitas pengelolaan sampah yang ada di UPNVY dalam rangka menerapkan kampus hijau lestari. Peningkatan fasilitas seperti pengadaan tong sampah dan TPS dengan sistem terpilah juga harus diupayakan sehingga sampah layak jual dapat dimanfaatkan agar volume sampah yang diangkut ke TPST Piyungan berkurang. Selain itu, untuk menciptakan pengelolaan sampah yang baik diperlukan kerjasama seluruh sivitas akademika UPNVY
Penerapan Ekohidraulik pada Hulu Sub DAS Bompon, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Maola Maqdan; Andi Sungkowo; Ekha Yogafanny
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 1, No 2 (2019): Vol1,No 2(2019): Maret 2019
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v1i2.3283

Abstract

The upstream of Bompon sub-watershed is located in Magelang Regency, Central Java. The movement of soil mass and erosion often happens at Bompon sub-watershed. The occurrence of erosion is caused by high runoff so the soil and rocks become eroded and the loose material will enter the river body. The purpose of this study is to determine the characteristics and application of eco-hydraulics in the Upper Bompon watershed. The methods used include survey, mapping methods and mathematical methods. Preparation stage were done by collecting secondary data which were used as the basis for field data collection. The field work phase include collecting primary data by crosschecking and mapping. Furthermore, measuring river flow and observing the name of the flora. The results of the study showed that the width of the river was 1.1 m, the same as rice field irrigation channel with the pattern of dendritic drainage. The highest river flow discharge was 0.043 m3/s that occur in January, while the lowest was in June with river discharge of 0.010 m3/s. Eco-hydraulic application uses cliff restraint methods, namely cliff planting, cliff cover, cliff plants, flat fences and the use of gulud terraces. Keywords: River Flow Discharge, Ecohydraulic, Erosion, Upstream.
COMMUNITY MANAGEMENT FOR COASTAL ENVIRONMENT IN MANGROVE ECOSYSTEM Muammar Gomareuzzaman
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 1, No 1 (2015): Vol. xx Nomor yy dd mm yyyy
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v1i1.3272

Abstract

Mangrove are typical coastal ecosystem, which has high tolerance for salinity, generally located on the coast that has amount of sediments with warm climate. Protect from waves, as well as areas affected by tides and input of freshwater and material from mainland. The objectives of research area; identify natural resources which support mangrove existence; and community participation to conserve.The research has been conduct qualitative method use deductive approach, which means of field work observation, semi-structure interview, and documentation. The main objects of the research are: (1) coastal plant, i.e. true mangrove; (2) coastal community, which give effort for coastal life and the problems.The Coastal community has been learning from previous problems that happened continuously on coastal area. They have known how to face with individual and group action plan, such as seeding mangrove plant and regularly togetherness has reforestation program both community and government.Keywords: community, coastal, mangrove ecosystem
Evaluasi Kemampuan Lahan sebagai Kawasan Pariwisata di Pantai Sepanjang, Dusun Nglaos, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Andi Sungkowo; Farida Afriani Astuti; Farid Zulfa Fakhruddin
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 2, No 2 (2020): Maret 2020
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v2i2.3365

Abstract

Sepanjang Beach is a tourist area located in Nglaos Hamlet, Kemadang Village, Tanjungsari District, Gunungkidul Regency. As a tourist area, this beach has a limiting factor that reduces the aspect of tourism in the form of a tidal wave that can endanger tourists. The tidal events that occurred on the coast The last one occurred on July 24, 2018 which caused 25 units of the gazebo to disappear and 115 units of the gazebo to suffer severe damage. So research is carried out with the aim of evaluating the ability of Sepanjang beach as a tourism area. Evaluation is done by scoring method. The parameters of land capability measured are soil texture, surface slope, drainage, depth of ground water, and erosion. The results of the calculation of land capability based on aspects of land capability obtained 2 classes of land capability, namely medium and good. Judging from the results of the land capability, the research location is considered to have a good level of land capability as a tourism area. Keywords: Evaluation, Land Capability, Tourism
Analisis Karakteristik dan Kualitas Mata Air di Desa Redin, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo Mia Fitri Aurilia; Dian Hudawan Santoso; Andi Sungkowo
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 3, No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v3i2.4302

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat di Dusun Redinkidul, Desa Redin, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Kebutuhan air di desa ini didapatkan melalui mata air sebagai sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan air domestik. Hal tersebut menunjukkan bahwa diperlukan adanya pelestarian terhadap potensi yang dimiliki mata air. Potensi mata air dalam hal ini dapat ditinjau berdasarkan dua aspek yaitu kuantitas dan kualitas air. Penggunaan setiap sumber air perlu memperhatikan kualitas air yang aman sesuai baku mutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mata air dan kualitas air dari setiap mata air di daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan berupa survei dan pemetaan, uji laboratorium, serta dilakukan analisis data kualitas air berupa analisis deskriptif komparatif. Analisis tersebut dilakukan untuk membandingkan hasil uji parameter dengan baku mutu yang ada. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa ketiga mata air di daerah penelitian memiliki parameter yang tidak sesuai dengan baku mutu. Parameter tersebut adalah BOD, COD, dan total coliform. Indikasi adanya parameter pencemar dalam air diperkirakan berdasarkan aktivitas yang berada pada daerah imbuhan mata air serta lingkungan di sekitar mata air. Diperlukan adanya pengawasan dan pemantauan terhadap aktivitas yang dilakukan di sekitar kawasan perlindungan mata air agar potensi mata air tetap terjaga.
Indeks Kekritisan Mata Air di Dusun Peniron Kulon, Desa Plipiran, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah Noradia Salsabilla; Herwin Lukito; Ekha Yogafanny
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 3, No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v3i2.4360

Abstract

Masyarakat di Dusun Peniron Kulon, Desa Plipiran, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah memanfaatkan mata air sebagai satu-satunya sumber air untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-harinya. Mata air tersebut mengalami penurunan debit ketika musim kemarau sehingga memaksa penggunanya untuk berhemat agar tidak kekurangan air. Penurunan debit mata air disebabkan oleh perubahan curah hujan yang juga mengalami penurunan selama musim kemarau sehingga berpengaruh terhadap suplai air di dalam akuifer secara keseluruhan. Disisi lain, daerah imbuhan mata air memiliki klasifikasi lereng terjal dan sangat terjal yang mengakibatkan banyak terbentuknya aliran permukaan pada lereng tersebut. Banyaknya aliran permukaan yang terbentuk menunjukkan bahwa kurang optimalnya lahan untuk menginfiltrasi air hujan sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan airtanah. Penurunan ketersediaan air dan peningkatan jumlah penduduk akan mempengaruhi indeks kekritisan air, khususnya kekritisan mata air. Indeks kekritisan mata air (IKA) ditentukan berdasarkan perbandingan antara kebutuhan air bersih pengguna mata air dengan ketersediaan air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan air bersih pengguna mata air, mengetahui ketersediaan air, dan menganalisis indeks kekritisan mata air. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif atau mixed method. Metode yang digunakan untuk perolehan data, baik data primer maupun sekunder dilakukan dengan metode survei dan pemetaan dan metode wawancara. Data yang telah didapatkan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode geometri dan metode matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,5%, baik pada tahun 2020 maupun 2025 menunjukkan klasifikasi belum kritis dengan nilai IKA berturut-turut sebesar 21,424% dan 24,614%. Seiring berjalannya waktu, laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi akan berpengaruh terhadap kekritisan mata air sehingga pemanfaatan air harus dilakukan secara bijaksana. Kata Kunci: Mata air, Kebutuhan Air, Ketersediaan Air, Indeks Kekritisan Mata air
Simulasi Area Strategis Dalam Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Sungai Kerap, Bengkulu Utara Muhammad Rizky Tanjung; Stevanus Nalendra Jati
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 3, No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v3i2.4458

Abstract

North Bengkulu Regency is an area with various and unique morphological conditions. This is because the location of North Bengkulu itself is located on a row hill which makes it have various morphological reliefs. These unique and varied morphological conditions have the potential for potential micro-hydro power plants (MHP). In the research area, it can be said that the distribution of electricity to remote areas is still not evenly distributed. This research can be the main supporting data in the development of PLTMH for the problems of several villages in North Bengkulu Regency, especially in Kerkap District which still have limited electricity due to inaccessibility of the area. Therefore, it is important to conduct research on the determination of MHP adhesion based on geological aspects. The geological aspects analyzed are the slope morphology around the river and the rock lithology which is the basis for the PLTMH construction. This study uses the AHP (Analysis Hierarchy Process) method which combines several geological parameters that have a certain weight value and after that is applied with data overlay via GIS to obtain a prospect area for a power plant in terms of geology. Overall, this research will be applied to several rivers that have the prospect of building PLTMH, for example in Batang Palik and Sumber rejo villages, Kerkap sub-district, North Bengkulu Regency. Keywords: kerkap. lithology, microhydro, geology, hydrogeology.
Zonasi Kerentanan Kekeringan dan Rekomendasi Perlindungan Daerah Imbuhan dan Mataair Lotong lotong, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan Herwin Lukito
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 3, No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v3i2.3445

Abstract

ABSTRACT Drought is a problem that is vulnerable to occur in Indonesia, and is always associated with decreasing quality (degradation) of the environment / characteristics or conditions of an area. The Lotong-lotong area, Bulukumba is an area on a mountainside and has high draught potential, and also the low quality of the ground and surface water. The occurrence of drought in the Lotong-lotong area, Bulukumba is basically controlled by geophysical-chemical components such as landforms, soil, and rocks and is triggered by components such as land use. The purpose of this study is to determine the zone affected by drought and recommendations for its management later. The problem of drought in Lotong-lotong, Bulukumba, if not handled properly will affect the lives of many people.The method used in the effort to deal with drought in Lotong-lotong, Bulukumba uses various field data, especially geophysical data. The data taken is then plotted and analyzed using a GIS overlay. Geophysical mapping carried out in the affected area aims to determine the geophysical factors that cause drought.The results of the mapping show that drought in the affected area involved several factors, namely rock and weathering results, soil texture, steep slope and quite thick and deep vadose zone thickness. In terms of design, geophysical information from the field mapping results will be used to design the location and design of water reservoirs to overcome drought in the affected area in Lotong-lotong, Bulukumba, and also to gain detailed information about pollutant source that affected quantity and quality. Keywords: Drought, lithology, soil, slope, ground water carrier zone.   ABSTRAK Kekeringan adalah suatu permasalahan yang rentan terjadi di Indonesia, dan selalu dikaitkan dengan terjadinya penurunan kualitas (degradasi) lingkungan / karakteristik ataupun kondisi suatu daerah. Daerah Lotong-lotong, Bulukumba merupakan daerah yang berada di lereng gunung dan memiliki potensi terjadinya bencana kekeringan dan juga kualitasnya yang tidak standar. Terjadinya kekeringan di daerah Lotong-lotong, Bulukumba pada dasarnya dikontrol oleh komponen-komponen geofisik-kimia seperti bentuk lahan, tanah, dan batuan dan dipicu oleh komponen-komponen seperti penggunaan lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis rona lingkungan daerah penelitian, menganalisis potensi (kuantitas dan kualitas) mataair Lotong Lotong, dan menganalisis tingkat pencemaran Mata Air Lotong Lotong            Metode yang digunakan dalam upaya penanggulangan kekeringan di Lotong-lotong, Bulukumba menggunakan berbagai data lapangan terutama data-data geofisik. Data-data yang diambil kemudian diplot dan dianalisis menggunakan overlay GIS. Pemetaan geofisik yang dilakukan di daerah terdampak bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor geofisik penyebab-penyebab kekeringan.Hasil pemetaan memperlihatkan bahwa kekeringan di daerah terdampak melibatkan beberapa faktor yakni batuan  dan hasil pelapukannya, tekstur tanah, kemiringan lereng yang cukup curam dan ketebalan zona vadose (aeration) yang cukup tebal dan dalam. Dari segi perancangan, informasi-informasi geofisik hasil pemetaan lapangan ini akan digunakan untuk merancang lokasi dan desain penampungan air untuk mengatasi kekeringan di daerah terdampak di Lotong-lotong, Bulukumba, serta menggali informasi mengenai sumber pencemar yang sekiranya akan mempengaruhi jumlah (kuantitas dan kualitas) air yang ada.