cover
Contact Name
Titi Tiara Anasstasia, S.T., M.Sc
Contact Email
jurnaltl@upnyk.ac.id
Phone
+6282245765785
Journal Mail Official
tiara.anasstasia@upnyk.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55283 Telp./ Fax. (0274) 486400, Email:jurnaltl@upnyk.ac.id
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian
ISSN : 2460691X     EISSN : 27222799     DOI : https://doi.org/10.31315/jilk
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian (JILK) is a peer-review journal. JLK is biannually published in Maret and September by the Environmental Engineering Department. The journal acts as a publication media of high quality for the student, lecturer, scientists and engineers research, which includes: Environmental management of the mining industry, Environmental management of oil, gas, and geothermal industry, Regional development and disaster mitigation and in a wide range of environmental science and technology
Articles 60 Documents
ANALISA POTENSI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT ENERGI BARU TERBARUKAN TENAGA PICO HIDRO DI DESA PENIRAMAN KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN MEMPAWAH KALIMANTAN BARAT Wahyu Prayitno
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 5, No 1 (2022): September 2022
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v5i1.6778

Abstract

Pertumbuhan permintaan energi listrik setiap tahun semakin meningkat. Sebesar 95% pasokan energi listrik PLN masih menggunakan pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil dan sisanya merupakan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT). Di beberapa wilayah kabupaten mengalami defisit daya/energi listrik dari sisi pembangkit listrik sehingga berakibat pemadaman bergilir. Pemanfaatan energi baru dan terbarukan dapat mendukung penyediaan energi listrik, sehingga mempercepat pertumbuhan sektor rill, meningkatkan rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Kalimantan Barat. Selain itu pemanfaatan energi baru terbarukan adalah sebagai salah satu upaya mengurangi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Desa Peniraman masih terjadi ketidakseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan energi listrik di beberapa lokasi yang jauh dari pemukiman. Oleh karena itu, perlu dilakukan Analisa Pengembangan Potensi Pembangkit Energi Baru Terbarukan Tenaga Pico Hidro di Desa Peniraman yang bertujuan untuk mengetahui kondisi sumber daya air sebagai pembangkit energi listrik serta kondisi jaringan listrik pada rumah-rumah yang jauh dari pemukiman. Penentukan lokasi dalam analisa pengembangan potensi pembangkit energi baru terbarukan tenaga pico hidro perlu melakukan survei lokasi dan pengukuran tinggi jatuh air, kecepatan aliran dan debit air serta di bantu dengan data meteorologi yang selanjutnya dilakukan pengolahan data terkait potensi daya terbangkitnya dan debit andalan pada sumber air bakunya. Sehingga dapat diketahui potensi air bakunya sebagai sumber pembangkit energi listrik di desa Peniraman.
Efektifitas Pengolahan Limbah Cair Pengalengan Ikan pada Lahan Basah Buatan dengan Tanaman Air Untuk Menurunkan COD, TSS, Nitrogen dan Phosfat Dhikma Pristika Melenia; Euis Nurul Hidayah
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 5, No 2 (2023): March
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v5i2.10050

Abstract

Limbah cair pengalengan ikan di kota Tuban menjadi suatu permasalahan lingkungan, mengingat banyaknya industri perikanan di Kota Tuban. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kadar parameter COD, TSS, Phosfat dan Nitrogen pada limbah cair pengalengan ikan. Penelitian ini memanfaatkan 3 jenis tanaman air yang berbeda yaitu tanaman bambu air, tanaman sirih gading dan tanaman lembang. Tujuan lain dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas tanah liat sebagai media pada pengolahan lahan basah buatan. Penelitian ini memberikan hasil bahwa lahan basah buatan dengan tanaman lembang, sirih gading dan bambu air mampu untuk menurunkan parameter pencemar pada limbah cair pengalengan ikan. Didapatkan hasil bahwa debit 5L / hari lebih baik daripada variasi debit 8L / hari. Tanaman sirih gading dan tanaman lembang memberikan hasil penyisihan parameter yang lebih baik dibandingkan tanaman bambu air. Waktu detensi yang lebih lama akan memberikan hasil yang paling optimum.
Pengelolaan Risiko Banjir Lahar Hujan Gunungapi Semeru Sektor Tenggara, Lumajang, Jawa Timur Eko Teguh Paripurno; Awang Hendrianto Pratomo; Nandra Eko Nugroho; Wahyu Sugeng Triadi; Wiratama Putra
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 5, No 2 (2023): March
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v5i2.7762

Abstract

Sabtu, 4 Desember 2021, Gunungapi Semeru mengalami erupsi memuntahkan material awan panas guguran dan banjir lahar hujan ke sekitar Sungai Besuk Kobokan di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro. Banyaknya korban yang jatuh pada erupsi Gunungapi Semeru 2021 diakibatkan karena adanya pusat aktivitas masyarakat di sekitar Sungai Besuk Kobokan serta kurangnya peringatan dan pengetahuan masyarakat akan pengurangan risiko bencana. Penelitian ini dilakukan untuk mengupayakan pengelolaan risiko bencana di sub urusan sistem peringatan dini banjir lahar hujan Gunungapi Semeru. Fokus penelitian ini ada pada layanan pemantauan bahaya pada beberapa parameter yang mempengaruhi terjadinya banjir lahar hujan berbasis infrastruktur Internet of Things dan cloud computing yang akurat dan real-time.
Redesain Tempat Pembuangan Sampah Terpadu desa Kepatihan Menjadi Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) Mukarromah, Aini Denada
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 6, No 1 (2023): September
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v6i1.10165

Abstract

Pengolahan sampah di TPST Desa Kepatihan belum memenuhi standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 2013. TPST tersebut memiliki luas hanya sekitar ± 200 m2 dan tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan untuk menjadi TPST. Oleh karena itu, perlu dilakukan redesain TPST Desa Kepatihan menjadi Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) agar pengolahan sampah dapat berjalan secara optimal dan tidak mencemari lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi pengelolaan sampah yang ada saat ini, menganalisis timbulan, densitas, dan komposisi sampah, mengevaluasi kelayakan TPST yang ada, merancang ulang Tempat Pengolahan Sampah, dan menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB). Penelitian ini menggunakan data sekunder seperti jumlah penduduk dan peta wilayah, serta data primer mengenai timbulan, densitas, dan komposisi sampah yang diukur sesuai dengan SNI No. 19-3964-1994. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode artimatika, metode ganda dan least squares. Hasil observasi menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang ada saat ini hanya mencakup pengangkutan sampah dari sumber ke TPST dan dari TPST ke TPA. Timbulan sampah rata-rata 1011,82 kg/hari, densitas rata-rata 149,08 kg/m3 dan juga timbulan sampah per kapita rata-rata 0,17 kg/jiwa/hari. Berdasarkan penelitian ini, TPST Desa Kepatihan tidak memenuhi persyaratan yang diatur dalam Permen PU No. 03 Tahun 2013, dan juga RAB yang telah disusun sebelumnya.
Perbedaan Efisiensi Massa Tanaman Azolla Microphylla Terhadap Penurunan Logam Berat Cr6+ dengan Sistem Batch Fariha, Nila; Suprayogi, Dedy; Amrullah, Amrullah
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 6, No 1 (2023): September
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v6i1.10989

Abstract

Azolla merupakan tanaman air yang biasa hidup di sawah, sungai, kolam-kolam maupun tempat tergenang lainnya, salahsatu spesies dari tanaman Azolla yaitu Azolla microphylla yang memiliki manfaat dapat menyerap logam berat termasuk Cr6+. Krom Heksavalen ini dapat menjadi sumber pencemar jika kadar nya melebihi baku mutu pada perairan. Proses penyerapan logam Cr6+ dilakukan dengan cara fitoremediasi menggunakan sistem batch. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efisiensi massa tanaman Azolla microphylla dalam menurunkan kadar Cr6+. Penelitian dilakukan di laboratorium UIN Sunan Ampel Gunung Anyar, Surabaya, dilakukan selama 15 hari pada bulan Mei 2023 dengan metode deskriptif eksperimental laboratorium. Limbah yang digunakan adalah limbah artifisial dengan konsentrasi Cr6+ sebesar 9,91 mg/l. Variasi massa tanaman Azolla microphylla yang digunakan 100 gram pada reaktor X1, 200 gram pada reaktor X2, 300 gram pada reaktor X3, dengan variasi waktu paparan 0,2,4,6, dan 8 hari. Hasil penelitian sdengan massa tanaman 200 gram merupakan efisiensi penurunan tertinggi pada hari ke-6 sebesar 87,29% dengan hasil penurunan sampai konsentrasi 1,26 mg/l. Perbedaan efisiensi massa tanaman di uji statistik non parametrik kruskal wallis dengan hasil 0,705 yaitu Asymp.sig > 0,05 dan disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan nyata variasi berat basah tanaman dalam menurunkan kadar Cr6+.
Pengaruh Kondisi Hidrogeologi Terhadap Standar Baku Mutu Garam di Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah Pratomo, S.T., M.Eng., Septyo Uji; Arrisaldi, Thema; Pabhayita Noval, Ra Mauldy; Nugroho, Nandra Eko; Purnama Dewa, Gregorius Oktaviano
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 6, No 1 (2023): September
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v6i1.10735

Abstract

Garam (NaCl), yang juga dikenal sebagai halit, memiliki peran penting sebagai bahan pokok dalam kehidupan manusia dan industri. Kabupaten Kebumen di Jawa Tengah, khususnya di sepanjang pantai selatan di Kecamatan Mirit, merupakan salah satu daerah terbesar di Indonesia yang menghasilkan garam, berasal dari tambak garam berbentuk kubah-kubah memanjang menjadi sumber utama produksi garam di wilayah tersebut. Standar baku mutu garam diatur oleh SNI 3556:2016, memberikan batasan cemaran logam seperti kadmium (Cd) <0,5 mg/kg, timbal (Pb) <10 mg/kg, raksa (Hg) <0,1 mg/kg, dan arsen (As) <0,1 mg/kg. Kondisi air laut dan air tanah yang digunakan dalam proses produksi garam memiliki dampak signifikan terhadap kualitas garam yang dihasilkan yang dapat diketahui dari studi hidrogeologi. Hasil pengukuran sumur warga sejumlah 43 titik menunjukkan kedalaman muka airtanah berkisar antara 2,65 m s.d. 17,35 m. Hasil analisis garam dari 2 tambak garam yang berbeda menunjukkan kadar Cd berkisar antara 0,1077—0,1113 mg/kg, Pb antara 0,929—1,0267 mg/kg, Hg antara 0,00603—0,01358 mg/kg, dan kadar As negatif; dengan kadar air berkisar antara 1,44—3,57% b/b serta kandungan NaCl antara 99,41—99,93%. Hasil analisis air sumur dan air laut dari 3 sampel menunjukkan kadar Cd <0,0009 mg/kg, Pb <0,0011—0,0098 mg/kg, Hg <0,0001 mg/kg, dan As <0,001 mg/kg. Hasil pemetaan muka airtanah menunjukkan bahwa kondisi hidrogeologi memengaruhi standar baku mutu garam di pesisir selatan Kebumen, terutama oleh faktor besar ukuran butir yang membawa airtanah beserta unsur-unsur terlarut di dalamnya. Sementara itu, garam yang diproduksi dari 2 tambak garam di Kecamatan Mirit memenuhi standar baku mutu berdasarkan SNI 3556:2016.
Evaluasi Sebaran Salinitas Jaringan Irigasi Tambak Sei Teras Kalimantan Tengah Duhita, Anselma Diksita Prajna; Rahardjo, Adam Pamudji; Istiarto, Istiarto
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 6, No 1 (2023): September
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v6i1.10200

Abstract

Daerah Irigasi Tambak (DIT) Sei Teras dimanfaatkan untuk budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) dan termasuk area pengembangan food estate. Produktivitas DIT Sei Teras masih rendah karena faktor kualitas air, termasuk salinitas sehingga perlu dievaluasi. Titik-titik sampel pengukuran salinitas tersedia, tetapi sebaran salinitas diperlukan untuk mengetahui distribusi salinitas secara komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sebaran salinitas di DIT Sei Teras sebagai langkah awal upaya meningkatkan produktivitas. Evaluasi sebaran salinitas dilakukan dengan simulasi pemodelan menggunakan perangkat lunak HEC-RAS. Prosedur penelitian yakni penyesuaian data geometri, kalibrasi model, simulasi aliran tidak permanen, dan simulasi kualitas air. Hasil simulasi sebaran salinitas dievaluasi berdasarkan pedoman yang berlaku. Nilai n Manning hasil kalibrasi model yaitu 0,03. Sebaran salinitas pada saluran primer menunjukkan salinitas minimal tingkat budidaya semi intensif (10 ppt) tercapai hingga jarak 4,7 km dan 5,9 km dari muara untuk Saluran Primer Sei Teras dan Pelampai. Sebaran salinitas pada saluran sekunder menunjukkan 80% ruas Saluran Sekunder Cemara Labat, 56% ruas Saluran Sekunder Pelampai, dan 68% ruas Saluran Sekunder Sei Teras memenuhi salinitas minimal untuk tingkat budidaya semi intensif. Sebaran salinitas di DIT Sei Teras bervariasi sehingga upaya peningkatan sebaran salinitas diperlukan guna meningkatkan produktivitas.
Fitoremediasi Logam Berat Merkuri (Hg) Menggunakan Tanaman Myriophyllum aquaticum dengan Sistem Batch Wafiq, Mufidatun; Munfarida, Ida
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 6, No 1 (2023): September
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v6i1.10210

Abstract

Merkuri atau air raksa (Hg) adalah logam murni yang merupakan satu-satunya logam paling berbahaya diantara logam berat lainnya. Salah satu cara pengolahan limbah yang dapat dilakukan secara biologi adalah penggunaan media tanam yang disebut dengan fitoremediasi. Salah satu tanaman yang mampu meremediasi limbah adalah Myriophyllum aquaticum tanaman yang mampu meremediasi limbah serta mampu mentolerir empat logam berat yakni Zn, Cu, Fe, dan Hg dari air yang terkontaminasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi morfologi (akar, batang, dan daun) berdasarkan pengamatan langsung ciri fisik tanaman Myriophyllum aquaticum selama fitoremediasi berlangsung, serta nilai efisiensi removal logam berat merkuri pada fitoremediasi dengan tanaman Myriophyllum aquaticum. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan variasi konsentrasi sebesar 4,20 mg/L dan 9,62 mg/L, jumlah reaktor yang digunakan sebanyak 6 reaktor secara dua kali pengulangan, selama fitoremediasi berlangsung dilakukan pengukuran pH, suhu, dan konsentrasi. Hasil peneitian ini menunjukkan bahwa tanaman mengalami perubahan warna menjadi coklat dan hitam pada  reaktor A dan reaktor B  baik dari daun maupun batang terjadi pada hari ke-19 fitoremediasi.  Nilai efisiensi pada reaktor 3 dengan konsentrasi 4,20 mg/L (perlakuan 18 tanaman) memiliki nilai tertinggi pada hari pengambilan sampel ke-14 sebesar 87,8%.
Fitoremediasi Memanfaatkan Tanaman Coontail untuk Menurunkan Kadar Timbal (Pb) menggunakan Sistem Batch Sulaiman, Achmad; Nilandita, Widya; Suprayogi, Dedy
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 6, No 1 (2023): September
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v6i1.10190

Abstract

Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah semakin banyak adanya seiring dengan banyaknya industri yang ada di Indonesia. Perlu adanya pengolahan limbah alternatif yang digunakan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Fitoremediasi merupakan alternatif pengolahan yang dapat digunakan untuk mengolah limbah yang mengandung logam berat karena pada pengolahan ini memanfaatkan tanaman untuk menyerap logam berat yang ada pada limbah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efisiensi penyerapan tanaman Coontail (Ceratophyllum demersum) dalam melakukan proses fitoremediasi air limbah yang mengandung timbal (Pb) dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang dipengaruhi oleh variasi jumlah tanaman yang digunakan dalam menurunkan kadar Pb. Dalam penelitian eksperimental ini menggunakan variasi jumlah tanaman sebanyak 5 dan 10 tanaman yang digunakan dalam fitoremediasi dengan sistem batch, sedangkan untuk waktu fitoremediasi selama 10 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada masing-masing reaktor memiliki penyerapan yang berbeda-beda yaitu pada reaktor limbah logam Pb dengan 5 tanaman dengan hasil rata-rata sebesar 83,7% sedangkan hasil pada reaktor dengan 10 tanaman dengan hasil rata-rata sebesar 86,8%. Berdasarkan hasil uji Kruskal Wallis nilai Asymp.sig tidak melebihi 0,05 yang berarti tidak ada perbedaan variasi jumlah tanaman terhadap penurunan kadar Pb.
Smart Environment Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kota Tangerang Sintania, Nabila Lutfiah; Muhtadi, Yudi; Syamsudin, Udin
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 6, No 1 (2023): September
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v6i1.10581

Abstract

Sampah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas kehidupan manusia dan proses alam sering kali menimbulkan masalah besar di berbagai kota di dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlibatan masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan sampah di Kota Tangerang. Para peneliti menggunakan strategi kualitatif deskriptif yang sangat bergantung pada observasi dan wawancara. Lingkungan Cerdas mengacu pada dedikasi kota (wilayah) terhadap konservasi lingkungan, pengelolaan limbah, dan konsumsi energi. Semua upaya ini harus mampu menopang vitalitas ekosistem secara keseluruhan. Sebagai hasil dari inisiatif terakhir ini, pemerintah sekarang menawarkan program-program yang bertujuan untuk mempercepat penguraian sampah. Untuk mengatasi masalah penting ini, berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor komersial, harus bekerja sama. Kota Tangerang, di sisi lain, belum melaksanakan pemilahan sampah dengan benar. Penerapan lingkungan yang cerdas di Indonesia merupakan upaya untuk menyediakan lingkungan yang nyaman, bersih, dan berkualitas bagi penduduknya. Sehingga pemerintah daerah, dengan bantuan masyarakat, dapat berinovasi untuk memperbaiki lingkungan di Indonesia.