cover
Contact Name
Titi Tiara Anasstasia, S.T., M.Sc
Contact Email
jurnaltl@upnyk.ac.id
Phone
+6282245765785
Journal Mail Official
tiara.anasstasia@upnyk.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55283 Telp./ Fax. (0274) 486400, Email:jurnaltl@upnyk.ac.id
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian
ISSN : 2460691X     EISSN : 27222799     DOI : https://doi.org/10.31315/jilk
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian (JILK) is a peer-review journal. JLK is biannually published in Maret and September by the Environmental Engineering Department. The journal acts as a publication media of high quality for the student, lecturer, scientists and engineers research, which includes: Environmental management of the mining industry, Environmental management of oil, gas, and geothermal industry, Regional development and disaster mitigation and in a wide range of environmental science and technology
Articles 60 Documents
Kajian Dampak Degradasi Sungai Progo Studi Kasus Penggalan Sungai Progo di Daerah Wiyu, Pundak Wetan dan Jomboran Yogyakarta nandra nugroho; Dicko Rizky Febriansanu
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 4, No 2 (2022): March
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v4i2.6748

Abstract

Penurunan atau degradasi pada penampang dasar Sungai Progo memang tidak bisa dilihat secara langsung tetapi dampak yang ditimbulkan akibat degradasi tersebut bisa diamati mulai dari penurunan muka air tanah hingga menyebabkan lereng – lereng pada tebing sungai menjadi rawan longsor. Salah satu dampak penurunan dasar Sungai Progo biasa diamati di Daerah Wiyu, Pundak Wetan dan Jomboran. Diindikasikan penurunan dasar sungai terjadi karena alih fungsi sungai menjadi kawasan pertambangan pasir dan batu yang dilakukan dari badan sungai. Tingkat bahaya erosi di lokasi penelitian masuk kategori moderat, hal ini menjadi pertimbangan besarnya erosi yang terjadi akan menimbulkan bahaya terjadinya longsor. Dari hasil analisis dan penggabungan peta penampang daerah Wiyu, Pundak Wetan dan Jomoran dapat dilihat penurunan muka air tanah berada pada sekitaran aliran Sungai Progo dengan tingkat penurunan kedalaman 5 – 10 meter.
Evaluasi Kestabilan Lereng Berdasarkan Karakteristik Geologi, Sifat Fisik dan Mekanik Tanah Daerah Menoreh, Jawa Tengah Putri Ester Riahni Sipayung; Purwanto Purwanto; A. Subandrio
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 4, No 2 (2022): March
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v4i2.7662

Abstract

Informasi kestabilan lereng sangat penting untuk mengetahui daerah yang termasuk dalam zona rawan gerakan tanah. Desa Menoreh dan sekitarnya yang terletak di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah merupakan zona rawan gerakan tanah menengah – tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kestabilan lereng di Desa Menoreh dan sekitarnya berdasarkan karakteristik geologi, sifat fisik dan mekanik tanah. Metode yang digunakan yaitu perhitungan nilai Faktor Keamanan (FK) dan bobot tertimbang indikator gerakan tanah. Analisis kestabilan lereng dilakukan pada enam buah lereng, yaitu Lereng 1 dan 2 di Desa Paripurno merupakan lereng stabil dengan nilai FK masing-masing 1.308 dan 1.41, Lereng 3 di Desa Ngadiharjo merupakan lereng kritis dengan nilai FK 1.137, Lereng 4 dan 5 di Desa Kalirejo merupakan lereng labil dengan nilai FK 0.841 dan 1.05, serta Lereng 6 di Desa Kalirejo merupakan lereng stabil dengan nilai FK 1.371. Lereng yang disusun oleh lapukan satuan lava andesit lebih stabil dibandingkan lapukan satuan breksi andesit dan intrusi andesit. Semakin besar nilai sifat fisik tanah, slope, dan tinggi lereng, maka kestabilan lereng akan menurun. Sebaliknya, semakin besar nilai sifat mekanik tanah maka kestabilan lereng semakin meningkat. 
Penjernihan Air Sungai Batanghari Menggunakan Biosorben Sabut Buah Pinang (Areca Catetu) Dengan Penambahan Zeolite Dan Manganese green Akibat Illegal Gold Mining Said Sanimubarak Al'qudusi; Salsabila Setyaningsih; Balqis Rahmatullah Putri; Rifqi Oktarianda; Arafi Satria Nugraha; Wahyudi Zahar; Nazarudin .
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 5, No 1 (2022): September 2022
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v5i1.6986

Abstract

Adsorben penelitian ini adalah zeolit, manganese green dan karbon aktif. Zeolit sebagai adsorben kesadahan air, penukar kation, dan penetralan pH dalam air. Untuk menyaring kekeruhan Manganese green berperan dalam hal tersebut. Karbon aktif menyerap ion logam berat Pb2+ serta menghilangkan bau, rasa dan warna. Karbonisasi sabut pinang efektif untuk penurunan konsentrasi TSS, bau, warna, pH, Fe, Pb serta mikroba. Sabut buah pinang mengandung flavanoid, alkaloid, hemiselulosa (32.98%), seluloasa (63.20%), lignin (7.20%), lemak (0.64%) dan pektin. Senyawa tersebut menjadi bahan dasar pembuatan karbon aktif.  Pengujian pH sebelum filtrasi 6.67 dan sesudah filtrasi 6.38. Pengujian parameter Total Suspennded Solid mimiliki hasil uji sebelum filtrasi 56 mg/L dan sesudah filtrasi 8 mg/L. Pengujian kadar konsentrasi Fe sebelum filtrasi adalah 2.6667 ppm dan sesudah filtrasi 2.4630 ppm. Pengujian kadar Mn sebelum filtrasi 1.7881 ppm dan sesudah filtrasi 1.3475 ppm. Hasil analisis mengalami penurunan kadar konsentrasi Fe dengan tingkat efektifitas sebesar 7.638 % dan Mn 24.640 %. Luas permukaan adsorben akan semakin besar dikarenakan kecilnya ukuran adsorben. Semakin besarnya luas permukaan adsorben maka semakin banyak pori yang terbentuk per satuan partikel adsorben. Bahan penyerap, ukuran butir, derajat keasaman, waktu serap, dan konsentrasi merupakan proses dalam penyerapan adsorpsi.
Kajian Keselamatan Pertambangan pada Kegiatan Pemuatan Bijih PT. J Resources Bolaang Mongondow Putu Agus; Dyah Probowati; Edy Nursanto
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 5, No 2 (2023): March
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v5i2.7704

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu Untuk menghindari dan mengurangi risiko yang terjadi maka diperlukan manajemen risiko yaitu dengan identifikasi bahaya (Hazard identifikasi bahaya (Hazard dentification). Observasi identifikasi bahaya pada penelitian ini dilakukan di kegiatan pemuatan bijih, dari hasil risiko tersebut dilakukan pengendalian risiko untuk mengurangi dan menghilangkan potensi tersebut. Pengamatan identifikasi bahaya pada penelitian ini dilakukan di kegiatan pemuatan bijih kemudian diketahui hasil penilaian risiko serta pengendalian yang dapat digunakan. Dari hasil penelitian tersebut pada kegiatan pemuatan bijih didapat 5 risiko kecelakaan berdasarkan HIRADC memiliki 3 tingkat risiko extreme dan 2 tingkat risiko high. Selanjutnya dari risiko kecelakaan yang ada dilakukan pengendalian sehingga setelah pengendalian didapatkan 3 tingkat risiko high risk dan 1 tingkat risiko low risk dan 1 tingkat risiko medium risk. Berdasarkan analisis mengenai kecelakaan kerja, maka didapat FR sebesar 1,344 dan SR sebesar 69,9.
Kajian Pengaruh Pembangunan Smelter Nikel di Wilayah Ekonomi Khusus Provinsi Sulawesi Tenggara Agus Margana Womal
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 5, No 1 (2022): September 2022
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v5i1.6832

Abstract

Kawasan ekonomi khusus berdasarkan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 hingga 2025 ditunjukan pada penciptaan nilai tambah sumber daya alam sehingga pembangunan ekonomi yang beragam dan menyeluruh terlaksana. Dalam UU Nomor 3 tahun 2020 tentang pertambangan mineral dan batubara didalam pasal 102 dijelaskan bahwa “Pemegang IUP dan IUPK wajib meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dan/atau batubara dalam pelaksanaan penambangan, pengolahan, pemurnian, serta pemanfaatan mineral dan batubara”. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka disetiap aktivitas pengusahaan pertambangan batubara dan mineral diharuskan peningkatan nilai tambah. Implementasi peningkatan nilai tambah ini memberikan pengaruh terhadap daerah penghasil mineral mentah (Provinsi Sulawesi Tenggara). Pengaruh terhadap perekonomian dilihat dari hasil analisis PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2016 pendapatan regional Sultra sebesar Rp 96,99 triliun, dengan jumlah penduduk 2.551.008 jiwa, maka pendapatan perkapita Rp 38.022.130. Pada tahun 2017, pendapatan regional meningkat Rp 107,42 triliun penduduk sejumlah 2.602.389 jiwa, pendapatan perkapita Rp 41.278.783. Sampai pada tahun 2020, pendapatan regional meningkat lagi menjadi Rp 130,18 triliun, penduduk sejumlah 2.264.875 jiwa, pendapatan perkapita Rp 49.596.293.
Analisis Kualitas Air Dampak Pertambangan Emas Di Aliran Sungai Barito Kabupaten Murung Raya Andrie Natallius Fery; Agus Susanto; Lilik Sulistyowati
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 5, No 2 (2023): March
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v5i2.9256

Abstract

Mengatasi permasalahan air menjadi kebutuhan segera dan memerlukan kajian dari berbagai penelitian. Sungai Barito kurang menunjang sebagai sumber air baku air minum, perlu dilakukan penelitian dampak pencemaran pertambangan emas skala kecil di aliran sungai Barito Kabupaten Murung Raya. Tujuan Penelitian menganalisa kualitas air sungai, status pencemaran, dan beban pencemaran dampak dari pertambangan emas di aliran sungai Barito Kabupaten Murung Raya. Metode Penelitian deskriptif kuantitatif, 4 titik pengambilan sampel air sungai Barito pada bulan Mei – Juni 2022 , dianalisis dengan Indeks Pencemaran (IP) dan dihitung beban pencemar maksimum (BPM) dan Beban Pencemar Actual (BPA). Hasil menunjukkan kualitas air aliran sungai Barito Kabupaten Murung Raya pada parameter Timbal, TSS, Seng dari hulu, tengah, hilir sampai perbatasan kabupaten sebelah melebihi baku mutu air kelas II PP No. 22 Tahun 2021. Ratarata nilai IP yaitu 1,41 menunjukkan cemar ringan. Beban pencemar total pada parameter TSS sebesar 25.410,4 kg/hari, Timbal (Pb) diperkirakan sebesar 22,7 kg/hari, merkuri (Hg) diperkirakan sebesar 0,3 kg/hari setara dengan 300 gr/hari merkuri buangan dari pertambangan emas di aliran sungai sungai Barito Kabupaten Murung Raya.
Analisis Keterdapatan Kromium Heksavalen Pada Aliran Sungai Pertambangan Nikel di Kabupaten Konawe Utara Muhammad Hendrawan Suharjo
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 5, No 1 (2022): September 2022
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v5i1.6901

Abstract

Daerah di Indonesia dimana banyak ditemukan komoditas nikel adalah Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan potensi cadangan sebesar 97,4 miliar ton yang tersebar di lahan seluas 480 ribu hektar. Pada pertambangan yang merupakan daerah ultrabasa terdapat lapisan batuan yang mengandung mineral serta logam berat yang jika terlepas dapat mencamari lingkungan sekitar salah satunya adalah Kromium (Cr) logam tersebut dapat hadir dengan proses alami dengan bentuk bervariasi dari Cr (II) ke Cr (VI) (Jobby dkk., 2018). Kegiatan pengumpulan data terdiri dari 2 bagian yaitu pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Kemudian lakukan pengujian laboratorium dengan metode AAS (Atomic Adsorption Spectrophotometer). pada lokasi penelitian di dua sampel yang memiliki nilai melebihi standar dari baku mutu yang di tetapkan di mana pada sampel as2+ dan as11+ yang memiliki nilai kadar logam Cr6+ yaitu 0,061 mg/l dan 0,06 mg/l. sedangkan untuk sampel lainnya di dapatkan hasil kandungan Cr6+ masih berada di bawah nilai standar dari baku mutu yaitu di bawah 0,05 mg/l. Dari hasil pengujian di dapatkan kadar logam Cr6+ yang melebihi standar baku yaitu pada sampel as2+ dengan kadar Cr6+ 0,061 mg/l dan as11+ 0,06 mg/l Tingginya kadar di 2 sampel di sebabkan karena adanya proses penambangan di lokasi penelitian 
Adsorbent Size's Impact On Removing Heavy Metals Mycelia Paradise; Yudha Agung Pratama
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 5, No 2 (2023): March
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v5i2.9167

Abstract

Numerous variables affect how well adsorption works. The material's surface area is a crucial factor in adsorption. The speed of adsorption by powder material is greater than by granular material. It is related to its surface area. The study aimed to compare the changes of dissolved heavy metals and water pH after adsorption using 60 and 100-mesh adsorbent. A hot plate stirrer was used to carry out adsorption for 5, 10, and 15 minutes. The result showed that the pH of the water changed to neutral after adsorption using 100 mesh adsorbent. Water pH did not meet quality standards after adsorption with 60 mesh adsorbent. The heavy metal Fe in water decreased with an effectiveness rate of 99.5% within 5 minutes of contact time. The concentration of Fe met the quality standards, both in adsorption using 60 and 100 mesh adsorbents. The concentration of Mn did not meet the quality standards. The effectiveness rate of reducing Mn was only 48.6% within 15 minutes of contact time.
Evaluasi Kehadiran Dan Pemanfaatan Duckweed Pada Sistem Kolam Stabilisasi Pengolahan Air Limbah Domestik Darwin Darwin; Anshah Silmi Afifah; Mega Mutiara Sari; I Wayan Koko Suryawan; Yosef Adicita
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 5, No 1 (2022): September 2022
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v5i1.7292

Abstract

Pengolahan air limbah domestik yang saat ini umum digunakan adalah kolam stabilisasi yang terdiri dari anaerob, fakultatif, dan aerobik. Di dalam prosesnya setelah melalui kolam stabilisasi dapat dapat ditampung melalui reservoir. Dalam proses pengolahan dengan proses kolam stabilisasi kehadiran gulma seperti duckweed dapat memban meningkatkan efisiensi penyisihan nutrient. Tujuand ari studi ini adalah untuk mengevaluasi kehadiran duckweed pada air limbah dan potensi pemanfaatannya di sistem kolam stabilisasi. Studi ini dilakukan dengan cara observasi lapangan dan studi literatur. Sistem kolam stabilisasi terdiri dari 3 sel: sel IA dan sel IB, sel IIA dan IIB, dan sel III. Sel I terdiri dari dua bagian yaitu sel IA dan sel IIB. Duckweed dalam sistem hanya tumbuh di kolam sel IB, sel IIA dan reservoir. Sesuai dengan karakteristiknya, alga memang sudah seharusnya tumbuh di sel IIA. Sel IIA adalah kolam fakultatif, yang memiliki daerah aerobik dan daerah anaerobik. Saat pagi dan sore hari alga tidak muncul ke permukaan dan air terlihat bening. Alga yang muncul di reservoir didominasi oleh alga kelas Chlorophyta karena memiliki warna hijau. Duckweed dapat digunakan sebagai pakan ternak seperti ikan, sapi, domba, kuda dan babi. Selain itu duckweed juga daapat dijadikan sumber energi dengan teknologi termokimia telah banyak digunakan untuk menghasilkan produk bio-minyak, arang dan gas.
Analisis Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan di Jalur Pendakian Gunung Merbabu, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, Jawa Tengah Putu Gema Bujangga Waisnawa; Novia Mawar Sari; Agus Bambang Irawan
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 5, No 2 (2023): March
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v5i2.9300

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu kondisi bahaya yang terjadi, yang melibatkan unsur panas, bahan bakar dan udara / oksigen (lazim disebut segitiga api) yang bisa mengakibatkan kerusakan hutan dan atau hasil hutan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan (Peraturan Menteri Kehutanan, 2009). Kebakaran hutan dan lahan secara garis besar disebabkan oleh 2 faktor yakni faktor alami dan faktor aktivitas manusia yang di luar kontrol dan tidak bertanggungjawab. Pengaruh iklim global El-Nino yang menyebabkan kemarau berkepanjangan membuat vegetasi menjadi kering dan gersang dan sangat gampang terbakar jika terkena percikan api. Di sisi lain, faktor manusia dan kegiatannya yang di luar kontrol terutama yang berkaitan dengan pembakaran sengaja untuk pembukaan lahan juga menjadi faktor penyebab kebakaran hutan dan lahan. Penelitian ini diarahkan untuk mengkaji bahaya (hazard) kebakaran hutan dan lahan dengan pendekatan analisis kuantitatif berupa pembobotan (scoring) dan penampalan (overlay), dengan hasil akhir berupa indeks bahaya kebakaran hutan dan lahan, luasan kelas bahaya administratif dan penyajian peta bahaya kebakaran hutan dan lahan untuk gunung Merbabu, Sindoro dan Sumbing. Pengecekan lapangan dilakukan sebagai upaya supervisi hasil analisis dan kajian agar tersaji kajian bahaya kebakaran hutan dan lahan yang akurat.