cover
Contact Name
Akhyarnis Febrialdi
Contact Email
febrialdi1@umb-bungo.ac.id
Phone
+628117408799
Journal Mail Official
febrialdi1@umb-bungo.ac.id
Editorial Address
Kampus 1 Universitas Muara Bungo, Jl. Lintas Sumatera, Sungai Binjai Muara Bungo
Location
Kab. bungo,
Jambi
INDONESIA
Jurnal Sains Agro
ISSN : -     EISSN : 25800744     DOI : 10.36355
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Sains Agro Merupakan media yang bertujuan untuk mempublikasikan artikel dari peneliti yang berkaitan dengan ilmu Pertanian. Ruang Lingkup Jurnal Sains Agro adalah kajian ilmu agronomi, hortikultura, pembibitan, Ilmu Tanah, agroforestri, perlindungan tanaman, keanekaragaman tanaman dan lingkungannya
Articles 162 Documents
PENAMPAKAN KARAKTER AGRONOMI PADA 26 GENOTIPE PADI LOKAL KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Chairil Ezward; Elfi Indrawanis; A. Haitami; Wahyudi Wahyudi
Jurnal Sains Agro Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v5i2.464

Abstract

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penting di Kabupaten Kuantan Singingi. Karena beras menjadi sumber bahan makanan pokok masyarakatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter agronomi 26 genotipe padi lokal Kabupaten Kuantan Singingi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non Faktorial, terdiri dari 26 genotipe padi lokal sebagai perlakuannya. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan 26 genotipe  padi lokal berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Pada pengamatan jumlah anakan produktif, genotipe yang paling banyak jumlah anakan produktifnya terdapat pada genotipe PL25 (Saronda kuning) yaitu 11,49 batang. Pada pengamatan jumlah anakan hampa, genotipe yang paling sedikit jumlah anakan hampa adalah genotipe PL03 (Pandan wangi F4), PL10 (Limbayang), PL17 (Pulut kari) dan PL24 (Padi gondok) yaitu 0,24 batang. Pada pengamatan jumlah bulir permalai, yang paling banyak jumlah bulir permalai adalah genotipe PL09 (Samo putiah) yaitu 298,67 bulir. Pada pengamatan Berat Gabah Kering (gram/plot), genotipe yang paling berat adalah genotipe PL05 (Padi Ronda putiah) yaitu 102,19 (gram/plot). Pada pengamatan Berat Gabah Kering (ton/hektar), genotipe yang paling berat adalah genotipe PL05 (Padi Ronda putiah) yaitu 1,62 ton/hektar. Kata kunci : Genotipe padi lokal, Kabupaten Kuantan Singingi, Karakter Agronomi.The rice plant is an important food crop in the Kuantan Singingi district. Bicause rice is a source of staple food. The purpose of this study was to determine the agronomic characters of 26 lokal rice genotypes of Kuantan Singingi Regency. The method used in this research is a non factorial randomized block design method, consisted of 26 local rice genotypes as treatment. The result showed that 26 local rice genotypes significantly affected all the observed parameters. On the observation, the highest number of productive tillers was PL25 (Saronda kuning) treatment, namly 11,49 stems. On the observation, the number of empty tillers was the least PL03 (Pandan wangi F4), PL10 (Limbayang), PL17 (Pulut kari) dan PL24 (Padi gondok) was 0,24 stems. In observation, the most number of bullets was PL09 (Samo putiah), namely 298,67. In the observation of dry grain weight (grams/plot) was PL05 (Padi Ronda putiah) namely 102,19 grams/plot. In the observation of dry grain weight (tones/hectare) was PL05 (Padi Ronda putiah) namely 1,62 (tones/hectare). Keywords : Local rice genotypes, Kuantan Singingi Regency, Agronomic Character  
PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA JENIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L) Firdo Ramadan; Budi Prastia
Jurnal Sains Agro Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v6i1.504

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di lahan penduduk Kelurahan Sungai Pinang Kecamatan Bungo Dani Kabupaten Bungo dilaksanakan selama 4 bulan dari tanggal 01 Desember 2016 sampai dengan 30 Maret 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Bokashi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung (Solanum melongena L). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, adapun perlakuan B0 (tanpa perlakuan), B1 Pemberian pupuk bokasi alang-alan, B2 Bokashi enceng gondok,  B3, Bokashi Serbuk Gergaji dan B4 Bokashi Pupuk Kandang Sapi. Hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragam (Anova), apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5 %. Parameter  yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun per tanaman (helai), jumlah cabang primer dan rataan jumlah buah per tanaman. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian berbagai jenis pupuk bokashi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm dan jumlah buah per tanaman, akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun per tanaman (helai) dan jumlah cabang primer (buah). Perlakuan B1 merupakan perlakuan terbaik terhadap hasil tanaman terung
POTENSI BEBERAPA TUMBUHAN BUAH LOKAL KAWASAN AGROWISATA LUBUK BERINGIN KABUPATEN BUNGO Akhyarnis Febrialdi
Jurnal Sains Agro Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v5i2.469

Abstract

Lubuk beringin merupakan salah satu destinasi agrowista populer di KabupatenBungo. Memiliki sumberdaya alam wisata serta menyimpan kekayaan sumberdaya genetik tanaman buah lokal yang beragam. Beberapa tumbuhan buah tersebar disekitar hutan pada kawasan lubuk beringin. Dengan metode eksplorasi dan pengumpulan informasi dari masyarakat terdapat 13 Family dan 16 Jenis tumbuhan buah lokal dengan status terbanyak tumbuh liar.
RESPON PERTUMBUHAN, DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH SISTEM TUMPANG SARI RUMPUT GAJAH ,KUNYIT DAN BAWANG DAYAK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INTENSIF DAN CARA BIASA Budi Prastia; Bela Putra
Jurnal Sains Agro Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v5i2.460

Abstract

Kendala utama rendahnya produksi cabai skala nasional adalah masih terbatasnya teknologi budidaya yang dimiliki akibat kurangnya informasi teknologi, sehingga perkembangan teknologi yang semakin maju memerlukan perbaikan atau modifikasi komponen teknologi budidaya yang sudah diterapkan petani untuk meningkatkan pendapatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paket teknologi budidaya tanaman intensif terhadap kesehatan pertumbuhan dan hasil cabai merah yang terlindung dari serangan hama. Penelitian ini menggunakan metode uji T untuk menguji dua variabel dengan 3 ulangan. Tabel yang digunakan untuk membandingkan uji statistik dan statistik aritmatika adalah tabel t. Paket teknologi budidaya cabai intensif yang ditumpangsarikan dengan tanaman kunyit, bawang Dayak dan rumput gajah.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman rumput gajah, tinggi tanaman kunyit, tinggi tanaman cabai merah, jumlah daun tanaman kunyit tidak berbeda nyata, tetapi berbeda pada jumlah rumpun. rumput gajah, tinggi tanaman Dayak, jumlah daun bawang Dayak, dan hasil cabai merah berbeda nyata. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan paket teknologi intensif lebih baik untuk tanaman pokok cabai merah tetapi untuk tanaman sela tergantung pada keawetan dan kesesuaian jenis tanaman yang diadopsi. Kata kunci:   cabai merah, kunyit, bawang dayak, rumput gajah, paket teknologi intensif, teknologi biasa ABSTRACT                The main obstacle to the low national scale production of chili is the limited cultivation technology that is owned due to a lack of technological information, so that increasingly advanced technological developments require improvements or modifications to existing cultivation technology components applied by farmers to increase income.  The purpose of this study was to determine the effect of intensive crop cultivation technology packages on the health of growth and yield of red chilies which are protected from pests.  The study used the T test method to test two variables with 3 replications. The table used to compare the test statistics and arithmetic statistics is the t table.  An intensive chilli cultivation technology package that is intercropped with turmeric plants, Kalimantan onions and elephant grass.  The results showed that the height of the elephant grass plant, the height of the turmeric plant, the height of the red chili plants, the number of leaves of the turmeric plant, was not significantly different, but it was different in the number of clumps of elephant grass, the height of Dayak plants, the number of Dayak leeks, and the yield of red chilies real difference.  So the conclusion is that the application of an intensive technology package is better for red chili staple crops but for intercropping plants it depends on the durability and suitability of the types of plants adopted.Keywords :    red chilies, turmeric, Dayak onions, elephant grass, intensive technology packages, ordinary   technology
PENGARUH BERBAGAI MACAM MULSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH DI ULTISOL KABUPATEN BUNGO M. Faisal; Gusni Yelni
Jurnal Sains Agro Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v6i1.500

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo (UMB) Sungai Binjai Km.06 Kecamatan Bathin III dengan ketinggian ± 101 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2018 – Agustus 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan mulsa dan terhadap pertumbuhan bawang merah dan mendapatkan penggunaan mulsa manakah yang lebih efesien dan efektif bagi tanaman bawang merahPenelitian ini didesain berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok dengan pemberian berbagai macam Mulsa pada tanah Ultisol yaitu : M0           (Tanpa Pemberian Mulsa, M1(Pemberian Mulsa Jerami Padi), M2 (Pemberian Mulsa Kerinyu), M3 (Pemberian Mulsa Plastik Transparan) dan M4 (Pemberian Mulsa Hitam Perak). Pengamatan yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah anakan perumpun (Helai), Bobot basah umbi perumpun (gram) dan Bobot Umbi perhektar (ton/ha). Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati maka data diperoleh dianalisis secara statistik, menggunakan sidik ragam dan untuk melihat perbedaan antara perlakuan dilanjutkan dengan Duncan New Multiple Range Test (DNMRT) pada tarif nyata 5%.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan berbagai macam mulsa berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati yaitu : tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah anakan perumpun (anakan), bobot basah umbi perumpun (gram) dan bobot umbi per hektar (Ton/ha) tanaman bawang daun. Belum ditemukan jenis mulsa yang terbaik untuk pertumbuhan hasil tanaman bawang merah.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS KULIT KOPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) VARIETAS LEMBAH PALU Hasnelly Hasnelly; Edi Gatot
Jurnal Sains Agro Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v5i2.465

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Desa Tuo Kecamatan Lembah Masurai, selama 3 bulan yang dimulai pada tanggal 01Januari  s/d 02 31 Maret 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos Kulit Kopi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L)” Varietas Lembah Palu, dan untuk mengetahui dosis pupuk kompos kulit kopi yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok yaitu K0 = Tanpa Perlakuan Kompos Kulit Kopi, K1 = 45 g kompos kulit kopi, K2 = 90 g kompos kulit kopi, K3 = 135 g kompos kulit kopi K4 = 180 g kompos kulit kopi per petak. Hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan Statistik Analisis Ragam (Anova), apa bila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan New Multiple Range Tes’t (DNMRT) pada taraf 5 %. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), berat umbi per rumpun (gr) dan Berat Umbi (Ton/ha). Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk kompos kulit kopi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), berat umbi per rumpun (gr) dan Berat Umbi (Ton/ha). Perlakuan terbaik yaitu K2 dengan pemberian perlakuan 90 g kompos kulit kopi Kata Kunci : Kompos Kulit Kopi, Pertumbuhan dan Hasil, Bawang Merah
RESPON KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) VARIETAS MURAI TERHADAP KOMBINASI PEMBERIAN BEBERAPA JENIS PUPUK PADA TANAH ULTISOL Rendi Hermawan; Effi Yudiawati
Jurnal Sains Agro Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v6i1.505

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo, dengan ketinggian 101 meter diatas permukaan laut, dengan temperatur udara berkisar antara 25oC-31oC, dengan rata-rata curah hujan per bulan adalah 179 - 279 mm pada bulan basah dan 68 – 106 mm pada bulan kering dengan tanah jenis Ultisol. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Desember sampai dengan 28 Februari 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon Kacang Hijau Varietas Murai terhadap pemberian kombinasi beberapa jenis pupuk pada tanah Ultisol dan untuk mengetahui kombinasi pemberian beberapa jenis pupuk yang terbaik terhadap tanaman kacang hijau varietas murai pada tanah Ultisol.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok. Adapun perlakuan sebagai berikut : P0 (Pupuk Dolomit 0 t/ha,Pupuk  KCL 0 kg/ha dan Fermentasi Urine Sapi 0 ml/l air), P1 (Pupuk Dolomit 2 t/ha, Pupuk KCL 25 kg/ha dan Fermentasi Urine Sapi 100 ml/l air), P2 (Pupuk Dolomit  4 t/ha, Pupuk KCL 50 kg/ha dan Fermentasi Urine Sapi 200 ml/l air), P3 (Pupuk Dolomit  6 t/ha, Pupuk KCl 75 kg/ha dan Fermentasi Urine Sapi 300 ml/l air) dan P4 (Pupuk Dolomit  8 t/ha, Pupuk KCl 100 kg/ha dan Pupuk Urine Sapi 400 ml/l air). Adapun parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah cabang primer (cm), diameter batang pokok (cm), jumlah polong isi pertanaman (buah), jumlah biji pertanaman (biji) dan hasil biji kering per hektar (ton). Hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan analisis ragam dan apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji duncan’s  multiple range test (DNMRT) taraf 5%.Hasil penelitian menunjukan bahwa respon kacang hijau varietas murai terhadap variabel tinggi tanaman (cm) dan lingkar batang (cm) menunjukan respon yang sama sementara pada jumlah cabang primer (buah), jumlah polong isi per tanaman (buah), jumlah biji pertanaman (biji) dan hasil biji kering per hektar (ton) memberikan respon yang berbeda. Respon kacang hijau varietas murai pada perlakuan P1 (dolomit 2 t/ha + KCL 25 kg/ha + 100 ml/l air Fermentasi Urine sapi) merupakan perlakuan terbaik di tanah Ultisol.
KARAKTER TINGGI TANAMAN, UMUR PANEN, JUMLAH ANAKAN, DAN BERAT PANEN PADA 12 GENOTIPE PADI LOKAL KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Dwi Afdila; Chairil Ezward; A. Haitami
Jurnal Sains Agro Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v6i1.496

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan 12 genotipe padi lokal (Oryza sativa L) Kabupaten Kuantan Singingi terhadap karakter tinggi tanaman, umur panen, jumlah anakan, dan berat panen. Penelitian ini telah dilaksanakan di desa Petapahan Kecamatan gunung toar Kabupaten Kuantan Singingi. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial yang terdiri dari 12 genotipe padi lokal yaitu : padi singgam kuriak (PL01), pulut solok (PL02), pulut kari (PL03), pulut benai (PL04), pulut kuning (PL05), padi adam (PL06), padi putih (PL07), lupo ka laki (PL08), padi kuning (PL09), Padi Gondok (PL10), saronda kuning (PL11), katiok putih (PL12). Hasil penelitian ini menunjukkan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan umur panen. Perlakuan tinggi tanaman (cm) terbaik adalah pada PL09 (Padi Kuning) yaitu 140,94 cm dan perlakuan terbaik umur panen (HST) adalah PL11 (Saronda Kuning) yaitu 104 HST sedangkan jumlah anakan dan berat panen tidak memberikan pengaruh yang nyata.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG PUTIH (Allium sativum L) DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI MULSA PLASTIK Gusni Yelni; Rahman Sari
Jurnal Sains Agro Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v5i2.461

Abstract

Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo Sungai Binjai KM 6 Kabupaten Bungo, dengan ketinggian ± 101 m dpl, dengan curah hujan 248,75 mm/bulan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Mei 2019 sampai 14 Agustus 2019.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh  dan jenis mulsa plastik yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil bawang putih (Allium  sativum L).Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok yaitu : M0 (Tanpa Mulsa), M1 (Mulsa plastik perak), M2 (Mulsa plastik hitam), M3 (Mulsa plastik transparan) dan M4 (Mulsa plastik biru). Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter umbi / tanaman (cm), jumlah siung / umbi (siung), bobot  basah umbi per rumpun (g), bobot basah umbi per petak (g) dan bobot kering umbi (ton/ha). Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (anova). Apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Ducan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%Dari hasil penelitian diperoleh respon bawang putih terhadap variabel tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter umbi/tanaman (cm), bobot basah umbi perumpun (g), bobot basah umbi perpetak (g) dan berat kering umbi (ton/ha) menunjukan respon yang berbeda sementara jumlah siung/umbi (siung) bawang putih memberikan respon tidak beda. Perlakuan M1 (Mulsa plastik perak) merupakan perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang putih (Allium sativum L.). Kata kunci : Mulsa Plastik, bawang putih, Pertumbuhan dan Hasil
PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERAI WANGI (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) Salman Salman; Akhyarnis Febrialdi
Jurnal Sains Agro Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v6i1.501

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis pupuk kandang terhadap  pertumbuhan dan hasil tanaman sereh wangi. Penelitian dilaksanakan di Lahan Petani di Desa Titian Teras Kecamatan Batang Masumai Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Lokasi Penelitian terletak pada ketinggian tempat ± 97 m diatas permukaan laut dan temperatur udara berkisar antara 25°C-31°C (Monograpi Desa Titian Teras, 2018). Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2019 sampai bulan Januari 2021.   Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan yaitu : O0:tanpa pupuk organik, O1: pupuk kandang ayam,O2 : pupuk kandang sapi, O3 : pupuk kandang Kambing  dan O4 : pupuk kandang kerbau. Data yang diperoleh dari pengamatan terakhir dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (Anova), bila hasil analisis berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan News Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5 %.  Adapun parameter yang diamati ini adalah terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, lebar daun dan jumlah daun per rumpun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, dan jumlah daun per rumpun tetapi tidak berpengaruh terhadap lebar daun. Perlakuan pupuk kandang kambing memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanmanan sereh wangi.

Page 6 of 17 | Total Record : 162