cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
livana.ph@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
livana.ph@gmail.com
Editorial Address
Jl. Subali Raya No. 12, Krapyak SEMARANG, Jawa Tengah
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ners Widya Husada
ISSN : 23563060     EISSN : 27219860     DOI : https://doi.org/10.33666/jners
Core Subject : Health, Education,
Jurnal ini berisi naskah ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Widya Husada Semarang, pada frekwensi 3 kali dalam setahun
Articles 101 Documents
Penggunaan Nasogatric Tube Berhubungan dengan Terjadinya Pneumonia Meriyanti, Meriyanti; Rohana, Nana; Windyastuti, Windyastuti
Jurnal Ners Widya Husada Vol 4, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.092 KB) | DOI: 10.33666/jners.v4i1.296

Abstract

Penggunaan Nasogatric Tube merupakan salah satu faktor terjadinya pneumonia. Pneumonia merupakan proses inflamasi pada parenkim paru yang biasanya berhubungan dengan peningkatan cairan alveolar dan interstisial. Pneumonia adalah infeksi nosokomial tertinggi ke dua angka kejadiannya. Komplikasi penggunaan nasogatric tube dapat mengakibatkan pneumonia aspirasi. Penelitian kuantitatif dengan jenis observasional analitik dan menggunakan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dengan tekhnik consecutive sampling  dengan jumlah sampel sebanyak 17 responden. Responden yang diambil adalah responden yang menggunakan NGT >48 jam. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis ini menggunakan uji statistik Fisher Exact. Ditemukan kejadian pneumonia sebanyak 13 orang (76,5%). Berdasarkan uji statistik fisher exact didapatkan hasil p value 0,022 < α= 0,05.dan OR = 0,028. Ada hubungan penggunaan nasogatric tube dengan terjadinya pneumonia. Kata kunci: penggunaan nasogatric tube, terjadinya pneumonia USE OF NASOGASTRIC TUBE IS RELATED TO PNEUMONIA ABSTRACTNasogatric Tube is one of the factors of the occurance of pneumonia. Pneumonia is an inflammatory process in the pulmonary parenchyma that is usually associated with elevated alveolar and interstitial fluids. Pneumonia is the highest nosocomial infection in both cases. Complication of using nasogatric tube lead aspiration pneumonia. The purpose of this study was to determine the relationship of nasogatric tube use with the incidence of pneumonia in ICU RSUD. Dr. Adhyatma, MPH Semarang. a quantitative study was applied an analytic observational study using cross sectional design. The sample method used was a consecutive sampling technique gain of 17 respondents. Respondents were respondents who used NGT >48 hours. Taking data with observation sheets. This analysis uses Fisher Exact statistic test. The incidence of pneumonia was 13 people (76,5%). Based on statistical test shows that there is relationship of nasogatric tube usage with the incidence of pneumonia in ICU RSUD. DR. Adhyatma, MPH Semarang, with p value 0,022 <α = 0,05 and OR = 0,028. Ho is rejected Ha accepted, it’s means there is relationship use nasogatric tube with the incidence of pneumonia. Keywords: nasogatric tube, pneumonia incidence
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN PERAWAT PELAKSANA DI RUANG KENANGA DAN ANGGREK RSUD TUGUREJO SEMARANG Widyaningsih, T. S.; Kusumaningrum, D.
Jurnal Ners Widya Husada Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.189 KB) | DOI: 10.33666/jners.v1i1.118

Abstract

Pendokumentasian asuhan keperawatan perlu dilakukan karena dapat digunakan sebagai jaminan mutu pelayanan, sebagai komunikasi terhadap masalah yang berkaitan dengan klien, sebagai pertimbangan biaya perawatan, sebagai bahan pendidikan, sebagai bahan penelitian, sebagai bahan akreditasi, dan sebagai bukti hukum di pengadilan. Praktek pendokumentasian asuhan keperawatan yang ada belum sesuai dengan standar. Adanya ketidaklengkapan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan akan berdampak pada tidak tercapainya tujuan pendokumentasian asuhan keperawatan. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai kemungkinan hubungan antar variabel. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan cross sectional, pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik total sampling, sehingga didapatkan 32 responden. Pengumpulan data menggunakan observasi langsung dan dianalisis menggunakan uji Rank Spearman. Hasil uji statistic Rank Spearman hubungan antara masa kerja dengan praktek pendokumentasian diketahui p value 0,001 Hubungan antara sikap dengan praktek pendokumentasian diketahui p value 0,005 Hubungan antara pengetahuan dengan praktek pendokumentasian diketahui p value 0,03. Hubungan antara beban kerja dengan praktek pendokumentasian diketahui  p value = 0,034. Disimpulkan bahwa ada hubungan antara masa kerja, sikap, pengetahuan, beban kerja dengan praktek pendokumentasian asuhan keperawatan perawat pelaksana di Ruang Kenanga dan Anggrek RSUD Tugurejo Semarang.Kata Kunci:  Masa kerja, beban kerja, sikap, pengetahuan
Pengaruh Terapi Relaksasi Guided Imagery terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Setyani, Hanan Iko; Arifianto, Arifianto; Rohana, Nana
Jurnal Ners Widya Husada Vol 6, No 2 (2019): JULI
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.285 KB) | DOI: 10.33666/jners.v6i2.348

Abstract

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya penyakit kardiovaskuler yang sering dialami oleh mayoritas lansia. Terdapat 42 lansia penderita hipertensi dan penanganan penderita hipertensi menggunakan terapi farmakologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi guided imagery terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Dusun Krajan Desa Leban Boja Kendal. Jenis penelitian pre-experimintal dengan rancangan one grup pre and posttest without control group. Teknik sampling menggunakan sampel minimal 10 sampe 20 responden. Analisis data menggunakan Uji Pired t-test. Berdasarkan Uji Pired t-test didapatkan hasil p-value = 0,000 dengan 12α">  = 0,05. Dimana p-value 0,000≤ 0,05, sehingga H0 ditolak, Ha diterima. Ada pengaruh terapi relaksasi guided imagery terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Dusun Krajan Desa Leban Boja kendal. Kata kunci: lansia, tekanan darah, hipertensi, guided imagery THE EFFECT OF GUIDED IMAGERY RELAXSATION THERAPY ON REDUCING BLOOD PRESSURE IN THE PATIENT WITH HYPERTENSIONABSTRACTHigh blood pressure or hypertension is a major cause of cardiovascular disease that is often experienced by the majority of the elderly. There are 42 elderly people with hypertension and the management of hypertension patients using pharmacological therapy. This study aims to determine the effect of guided imagery relaxsation therapy on reducing blood pressure in the patient with hypertension in tha Village of Krajan Leban Boja Kendal. This was a pre-experimental study with one group pre and posttest without control group design. The sampling technique uses a minimum sample of 10 to 20 respondents. Data analysis using Pired T-test. Based on the Pired T-test, the result obtained p-value = 0,000 with 12α"> = 0,05. Where p-value is 0,000≤0,05, so H0 is rejected, Ha is accepted. There is an influence of guided imagery relaxtion therapy on the reduction of blood pressure in patient with hyypertension Krajan Leban Boja Kendal Village Keywords: elderly, blood pressure, hypertension, guided imagery
Pengaruh Brain Gym Kolaborasi Gamelan Bali terhadap Stres pada Lansia Gunawati, Ni Putu Juliadewi Eka; Utami, Putu Ayu Sani; Yanti, Ni Luh Putu Eva
Jurnal Ners Widya Husada Vol 4, No 3 (2017): NOVEMBER
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.907 KB) | DOI: 10.33666/jners.v4i3.319

Abstract

Stres merupakan masalah psikologi yang sering dialami lansia. Stres berhubungan dengan perubahan dalam aktivitas sehari-hari, status sosial ekonomi rendah, isolasi sosial, serta penurunan kondisi mental. Penanganan non farmakologi yang bisa diberikan untuk manajemen stres pada lansia adalah brain gym. Brain gym merupakan senam yang menggerakan ekstremitas atas kanan dan kiri serta melibatkan kemampuan berpikir dan mengingat. Kolaborasi brain gym dengan gamelan Bali akan mengarahkan fokus dan konsentrasi lansia ke arah emosi yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh brain gym kolaborasi gamelan Bali terhadap stres pada lansia. Rancangan yang digunakan one group pre-test and post-test design terhadap 30 sampel lansia yang dipilih menggunakan teknik sampel jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan penilaian terhadap stres sampel menggunakan kuesioner DASS 21. Pengukuran skor stres sebelum dan setelah intervensi menunjukan adanya penurunan stres dengan rata-rata sebesar dua. Hasil uji statistik Wilcoxon Rank Test didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti ada pengaruh signifikan brain gym kolaborasi gamelan Bali terhadap stres lansia di Banjar Pucak Sari Denpasar Utara.Kata kunci: brain gym, gamelan bali, lansia, stresTHE INFLUENCE OF BALI GAMELAN COLLABORATION GYM BRAIN ON STRESS IN ELDERLYABSTRACTStress is a psychological problem which mostly experienced by the elderly. Stress is associated with changes in activities of daily life, low socioeconomic status, social isolation, and decrease in mental condition. Non-pharmacological treatment which can be given to manage stress in the elderly is the brain gym. Brain gym is an exercise program with movement the upper extremity of right and left and involving the capability to think and remembering. Brain gym collaboration with Balinese traditional music will lead the focus and concentration of elderly toward pleasing emotion. The purpose of research to determine the effect of brain gym collaboration with Balinese traditional music toward stress among the elderly. The design uses one group pre-test and post-test design performed by 30 samples chosen by saturated sample. Data were collected by evaluating of stress using DASS 21 questionnaires. The measurement of stress scores before and after the intervention shows a decrease in stress by an average of two. Wilcoxon rank test results obtained p value=0,000 (p<0,05) which means there is the influence of brain gym collaboration with Balinese traditional music on stress among the elderly in Banjar Pucak Sari North Denpasar.Keywords: balinese traditional music, brain gym, elderly, stress
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Makan Toddler Setyaningrum, Fitri Wahyuni; Retnaningsih, Dwi; Windyastuti, Windyastuti
Jurnal Ners Widya Husada Vol 5, No 1 (2018): MARET
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.283 KB) | DOI: 10.33666/jners.v5i1.329

Abstract

Pola makan toddler di posyandu Kuncup Mekar 8 ini, terdapat beberapa anak yang makannya teratur dan tidak teratur karena sebagian ibu ada yang bekerja dan ibu rumah tangga tetapi sibuk dengan aktivitasnya sehari - hari dengan kurang memperhatikan sehingga pola makan anak tidak baik,tujuan penelitian untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan pola makan toddler. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif  korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah ibu yang mempunyai toddler di Posyandu Kuncup Mekar Kelurahan Krapyak Semarang Barat. Hasil Penelitian nilai rho 0,546, dan p value 0,002 (p < 0,05), kondisi kesehatan dengan pola makan toddler. Hasil bahwa nilai rho 0,461 dan p value 0,010 (p < 0,05), makanan dengan pola makan toddler. Data yang diperoleh dari penelitian,hasil bahwa nilai rho 0,546 dan p value 0,002 (p < 0,05). Kesimpulannya ada hubungan pengetahuan ibu, kondisi kesehatan, makanan dengan pola makan toddler.Kata kunci: faktor - faktor pola makan, posyandu balita, usia toddlerFACTORS - FACTORS RELATED TO DIET OF TODDLERABSTRACTA diet toddler in posyandu Kuncup Mekar 8, there are some children who eat regular and irregular because some mothers worked and housewives but busy with daily activities - day with less attention to child's diet is not good, purpose research to identify factors - factors related to diet toddler. This study used a descriptive correlation design with cross sectional approach. The population is all mothers with toddler in Posyandu Kuncup Mekar Krapyak Semarang Barat. Results: Data obtained from the study, the results that rho value of 0.546, and p value 0.002 (p <0.05), the health condition of the toddler diet. Data obtained from the study, the results that rho value of 0.461 and p value 0,010 (p <0.05), with diet food toddler. Data obtained from the study, the results that rho value of 0.546 and p value 0.002 (p <0.05), so that these three factors Ho denied that there is a relationship of mother's knowledge, health, diet food with toddler. Conclusions: There was a relationship mother's knowledge, health, diet food with toddler.Keywords: factor - factor diet, posyandu balita, toddler
HUBUNGAN ANTARA SLEEP HYGIENE DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA HARAPAN IBU NGALIYAN SEMARANG Apriana, Rista; Retnaningsih, D.; Rahmah, Ifana Z.
Jurnal Ners Widya Husada Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.471 KB) | DOI: 10.33666/jners.v2i1.143

Abstract

HUBUNGAN ANTARA SLEEP HYGIENE DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI PANTI WREDHA HARAPAN IBU NGALIYAN SEMARANGXvi+ 86 halaman + 7 tabel + 2 Gambar + 12 Lampiran Latar Belakang         : Kualitas tidur adalah kemampuan individu untuk tetap tertidur dan mendapatkan tidur REM dan NREM yang pas. Perubahan tidur akibat proses penuaan pada lansia dapat mempengaruhi kualitas tidur. Sehingga lanjut usia perlu mendapatkan praktik sleep hygiene yang baik dan tepat agar dapat meningkatkan kualitas tidur pada lansia. Tujuan: Mengetahui hubungan antara sleep hygiene dengan kualitas tidur pada lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang.Metode                       : Metode penelitian menggunakan metode deskriptif korelatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 35 lansia.Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji rank spearman dengan nilai signifikasi 5%.Hasil                            : Hasil uji rank spearman di dapatkan bahwa ada hubungan antara sleep hygiene dengan kualitas tidur pada lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang dengan nilai p value = 0,000 yang berarti ?0,05 (5%), maka H0ditolak dan Ha diterima.Kesimpulan                : Ada hubungan antara sleep hygiene dengan kualitas tidur pada lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang dengan arah korelasi positif dan tingkat keeratan tinggi.Saran                          : Untuk pelayanan keperawatan dapat menerapkan praktik sleep hygiene yang dapat di jadikan intervensi mandiri perawat dalam upaya meningkatkan kualitas tidur lansia Kata Kunci                : Sleep hygiene, kualitas tidur, lansia.Daftar Pustaka          : 37 (2006-2017)
Hubungan Kepatuhan Mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis BPJS dengan Kadar Gula Darah Diabetesi Moerland, Theodhora Albertiene; Retnaningsih, Dwi; Tamrin, Tamrin
Jurnal Ners Widya Husada Vol 4, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.525 KB) | DOI: 10.33666/jners.v4i1.298

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar gula dalam darah. Kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan berdisiplin. Fenomena yang terjadi di klinik Pratama Banyumanik Semarang lansia yang tidak patuh mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis  BPJS berdampak komplikasi yang bisa berujung dengan kematian di bandingkan yang aktif mengikuti prolanis tidak berisiko terjadinya kompliksi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Hubungan antara kepatuhan Mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis  BPJS dengan kadar gula darah Diabetesi di klinik Pratama Banyumanik Semarang. Penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional. Sampling dengan teknik consecutive sampling diperoleh 75 responden. Kepatuhan diukur dengan menggunakan kuesioner dan dilakukan pengukuran Kadar Gula darah. Data dianalisis menggunakan uji Rank Spearman. Tingkat kepatuhan terbanyak adalah patuh berjumlah 74.6%dan responden yang kadar gula darah terbanyak adalah kadar gula darah tidak terkontrol berjumlah 65.3%. hasil uji bivariat dengan uji Rank Spearmen diperoleh nilai Rho : 0,174 dengan nilai p Value 0,135. Tidak terdapat hubungan kepatuhan Mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis BPJS dengan kadar gula darah Penderita Diabetesdi klinik Pratama Banyumanik Semarang. Banyak faktor yang mempengaruhi kadar gula darah. Diabetesi seharusnya memperhatikan kadar gula darah. Kata kunci: PROLANIS, diabetes, kepatuhan COMPLIANCE RELATIONS PROGRAM FOLLOWING BPJS DISEASE CHRONIC MANAGEMENT WITH DIABETESI BLOOD SUGAR LEVELS ABSTRACTDiabetes Mellitus is a metabolic disorder disease characterized by an increase in blood sugar levels. Obedience is disciplined and disciplined behavior. The phenomenon that occurs in clinics Pratama Banyumanik Semarang elderly who do not obey follow Program Pengelolaan Penyakit Kronis  BPJS impact complications that can lead to death in comparison with active prolanis do not risk the occurrence kompliksi. The purpose of this study to determine the relationship between adherence Following Program Management of Chronic Disease (PROLANIS) BPJS with blood sugar level Diabetesi in Pratama Banyumanik clinic Semarang. Quantitative research with correlational design. Sampling with consecutive sampling technique obtained 75 respondents. Compliance was measured using a questionnaire and measured blood sugar levels. Data were analyzed using Rank Spearman test. Most adherence levels were 74.6% and the respondents who had the highest blood sugar levels were uncontrolled blood sugar levels of 65.3%. result of bivariate test with spermen rank test obtainedRho value: 0,174 with value p value 0,135. There is no relationship of adherence Following Program Management of Chronic Disease (PROLANIS) BPJS with blood sugar level of Diabetes Patient at Pratama Banyumanik Semarang clinic. Many factors affect blood sugar levels. Diabetics should pay attention to blood sugar levels. Keywords: PROLANIS, diabetes, compliance
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG DIARE DENGAN LAMA PERAWATAN DI RUANG MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG Widyaningsih, T. S.
Jurnal Ners Widya Husada Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.787 KB) | DOI: 10.33666/jners.v2i1.132

Abstract

Banyaknya kasus diare akan mempengaruhi jumlah hari perawatan pasien, hal ini dapat dilihat dari hasil studi pendahuluan dengan jumlah total hari perawatan pada pasien diare di Ruang Melati RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2012 sebanyak 1.476 hari perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan orang tua tentang diare dengan lamanya perawatan di Ruang Melati RSUD Tugurejo Semarang. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 68 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang diare dengan lamanya perawatan di Ruang Melati RSUD Tugurejo Semarang. (p=0,001 < ?=0,05). Kata kunci :  tingkat pengetahuan orang tua, lama perawatan, anak diare
The Characteristics of Bully Teenagers PH, Livana; Kurian, Midhu; Ar Ruhimat, Imroati Istibsyaroh
Jurnal Ners Widya Husada Vol 5, No 2 (2018): JULI
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.273 KB) | DOI: 10.33666/jners.v5i2.335

Abstract

TTeenagers have new value in accepting or not accepting members of various peer groups. One problem that is often faced by teenagers is related to peer rejection, namely the emergence of bullying behavior. The study aimed to determine the characteristics of teenagers who carry out bullying. This research was a quantitative research through descriptive analytic design. The sample of this research was 70 teenagers who have done bullying. The sampling was performed using random sampling method. The data were collected using a questionnaire. Research data were then analyzed univariately using central tendency and frequency distribution. The results showed that the average bully was 16 years old, with the youngest age was 15 years and the oldest was 17 years old, male, and class XI. Keywords: teenage characteristics, bullying
HUBUNGAN FUNGSI PENGARAHAN KEPALA RUANGDENGAN PELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR.H SOEWONDO KENDAL Apriana, Rista; Retnaningsih, D; pamungkassari, Tina
Jurnal Ners Widya Husada Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.017 KB) | DOI: 10.33666/jners.v3i1.162

Abstract

Latar belakang : Studi pendahuluan yang peneliti lakukan di ruang inap RSUD Dr. H. Soewondo Kendal diperoleh hasil 10 dari 31 perawat diruang bougenvil dan kenanga mengatakan bahwa pengarahan kepala ruang terhadap dokumentasi masihbelum maksimal.Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara variabel, besar sampel 122 orang responden pengarahan di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.Hasil : Hasil uji statistik dengan uji Rank Spearman diperoleh hasil ? sebesar 0,464 dengan nilai pvalue sebesar 0,006 ? 0,05 dengan ? = 0,05. Sehingga disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada hubungan Fungsi Pengarahan Kepala Ruang dengan Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Inap RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.Kesimpulan :Ada hubungan antara fungsi pengarahan kepala ruang dengan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di ruang inap RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.Kata kunci: fungsi pengarahan, pelaksanaan dokumentasiDaftar pustaka: 22 referensi (2007-2017)

Page 7 of 11 | Total Record : 101