cover
Contact Name
Khairani
Contact Email
jurnal.takammul@ar-raniry.ac.id
Phone
+6285371613604
Journal Mail Official
jurnal.takammul@ar-raniry.ac.id
Editorial Address
Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry Banda Aceh Jl. Syaikh Abdurrauf Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry Kopelma Darussalam Banda Aceh 23111 Phone: +6285371613604
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak
ISSN : 23032103     EISSN : 25501348     DOI : 10.22373/takamul.v8i1.4862
TAKAMUL is a journal of Gender and Child Studies is published by Pusat Studi Wanita Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. First published in 2012, this journal is published twice a year in June and December. This is a scientific communication media for enthusiasts and observers of gender and children study. The editor receives articles of gender and children study from academics, researchers, practitioners, and postgraduate students. The articles will be published after a mechanism of selection, being examined by the expert, and editing process. This journal is open-access which means that everyone can access for individual or institution for free. A user will be allowed reading, downloading, copying, distributing, producing, creating a link from the article, or using for academic writing under the condition of publication ethics. This journal has been indexed by national and international indexing website, such as CrossRef. And this journal has Digital Object Identifier (DOI). Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak mempublikasikan karya ilmiah dan hasil penelitian yang fokus pada issu gender, keluarga dan anak melalui pendekatan multidisipliner.
Articles 68 Documents
POLIGAMI ANTARA TEKS DAN KONTEKS DAN KAITANNYA DENGAN NIKAH SIRI Imanuddin Imanuddin Iman
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak Vol 11, No 1 (2022): Takammul
Publisher : Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/takamul.v11i1.7386

Abstract

AbstrakPoligami merupakan salah satu isu hukum yang terbilang cukup menyeruak di tengah masyarakat. Diskusi tentang poligami ini berkutat pada ambiguitas antara ideal hukum dengan praktik lapangan. Sering sekali lelaki menjadikan poligami ini sebagai gerbang dilakukannya praktik nikah siri agar tidak diketahui isteri pertamanya. Di samping itu poligami rentan membawa perpecahan, ketidakakuran dan tidak jarang terabaikannya hak dan kewajiban suami-istri dalam rumah tangga, termasuk pengabaian terhadap anak yang dilahirkan. Dengan itu, artikel ini hendak mengulas bincang pemahaman poligami antara teks dan konteks dan kaitannya dengan nikah siri.Kata Kunci: Poligami, teks dan konteks, nikah siri
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI DAN KAITAN DENGAN NUSYUZ DAN DAYYUZ DALAM NASH. Rita Zahara
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak Vol 11, No 1 (2022): Takammul
Publisher : Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/takamul.v11i1.7468

Abstract

Pernikahan  merupakan suatu legalitas hukum yang menyatakan sahnya  suatu hubungan antar lawan jenis (laki-laki dan perempuan).  Dan  hal yang pasti menjadi harapan semua pasangan adalah bagaimana  menciptakan keluarga yang harmonis,  yang di dalam agama Islam lebih dikenal dengan istilah sakinah, mawaddah, warahmah. Untuk menciptakan rumah tangga yang sakinah, mawaddah warahmah, maka  diperlukan suatu keseragaman pemahaman tentang hak dan kewajiban antara suami dan istri. Secara garis besar, kewajiban suami terhadap istri ada dua macam yaitu : kewajiban yang bersifat meteril  dan kewajiban non materil. Kewajiban yang bersifat materiil yaitu mahar dan nafkah, sedangkan kewajiban non materiil yaitu pergaulan yang baik dan mu’amalah yang baik serta keadilan. Kewajiban istri yang kemudian setelah menikah menjadi  hak suami, hanya merupakan hak-hak yang bukan kebendaan, seperti mentaati suami dalam hal yang baik, sedangkan  suami setelah menikah menjadi kepala keluarga untuk menanggung semua kebendaan dalam keluarga. Namun demikian banyak istri  yang tidak mentaati dan mematuhi suami (nusyuz), dan  ada suami yang tidak melarang istri nya berbuat maksiat, (dayyuz).
PENYEBAB JARIMAH PEMERKOSAAN YANG DILAKUKAN ANAK DI BAWAH UMUR STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN MAHKAMAH SYAR’IYAH Novi Heryanti
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak Vol 11, No 2 (2022): Takammul
Publisher : Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/takamul.v11i2.19670

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi banyaknya tindak pidana/jarimah yang berbentuk  asusila terjadi pemerkosaan dan mirisnya yang melakukan pemerkosaan adalah pelakunya anak juga hal tersebut terlihat banyaknya kasus yang masuk ke Mahkamah Syar’iyah  wilayah Aceh anak sebagai pelaku pemerkoasaan. Sedangkan kewenangan Mahkamah Syar’iyah dalam memutuskan perkara pemerkosaan sudah terdapat dalam Qanun Jinayat Nomor 6 Tahun 2014 mengatur hukuman bagi pelaku pemerkosaan. Oleh karenanya peneliti tertarik untuk menuliskan penyebab anak di bawah umur melakukan tindak pemerkosaan. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian metode penelitian kualitatif Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Yuridis Normatif yang berkenaan dengan permasalahan terkait faktor-faktor anak di bawah umur sebagai tindak pidana/jarimah dalam putusan hakim Mahkamah Syar’iyah wilayah Aceh dan peraturan perundang-undangan . Hasil penelitian didapatkan bahwa menurut ketua Mahkamah Syar’iyah Jantho  adalah pergaulan anak yang masa tumbuh kembang menjadi cakap atau alat reproduksi mereka yang terus berubah dari anak-anak ke remaja dan kurangnya informasi terkait dengan sex education pada si anak yang di masa pubertasnya sehingga tidak terjadi penyimpangan, dimana biasanya anak sudah berusia 14 Tahun yang dalam hukum islam mereka sudah baligh sedangkan dalam undang-undang mereka telah Dewasa.
Kajian Kekerasan dan Pembunuhan Terhadap Anak Menurut Al- Qur’an rizqy dwi premithasari
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak Vol 12, No 1 (2023): Takammul
Publisher : Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/takamul.v12i1.20414

Abstract

Tujuan dari dibuatnya artikel jurnal ini untuk mengkaji dan menganalisis beberapa surat yang ada dalam al qur’an yang berkaitan dengan kekerasan dan pembunuhan anak menggunakan metode tafsir bin al ma’tsur dan bin ar ro’i. Dalam agama islam,kekerasan yaitu tindakan yang bersifat paksaan atau kekerasan hukumnya yaitu haram dan sangat dilarang. Karena, kekerasan atau bahkan pembunuhan dapat mendatangkan malapetaka,fitnah dan huru hara di tengah-tengah masyarakat. Jika hal tersebut sudah terjadi maka tidak akan mungkin terjadi kedamaian, keharmonisan, dan kerukunan apabila tindakan kekerasan terjadi dimana mana. Dari judul yang tertera metode kajian dari permasalahan ini yaitu menggunakan metode tafsir bin Al Ma’tsur dan bin Ar Ro’i. Ketika zaman jahiliyyah Allah menurunkan ayat dalam Qur’an yaitu surat Al-an’am ayat 137 yang berisi bahwa para penduduk saat itu memiliki kebiasan buruk salah satunya yaitu membunuh anak-anak mereka dengan mengubunya hidup-hidup hal ini disebabkan oleh pemahaman mereka yang tergangggu. Kemudian dalam surat Al-an’am ayat 151, Allah memberikan mereka petunjuk dengan menjelaskan larangan yang harus dihindari.
AKTIVITAS RASŪLULLĀH SAW DI RUANG DOMESTIK (Kajian Historis Peranan Rasūlullāh Saw dalam Membantu Tugas-Tugas Rumah Tangga) Imanuddin Imanuddin Iman
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak Vol 11, No 2 (2022): Takammul
Publisher : Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/takamul.v11i2.14713

Abstract

Rumah tangga dibangun dalam formula saling suka sama suka dan menempatkan posisi suami-isteri saling kerja sama secara mutual. Suami-isteri memiliki peran yang sama membangun keluarga sakīnah, mawaddah dan raḥmah. Tidak diragukan lagi bahwa dalam setiap sisi kelaurga muslim, Rasūlullāh Saw menjadi satu referensi yang sangat lengkap untuk dapat ditiru dan diimplementasikan dalam kehidupan keluarga. Dalam sisi historis, Rasūlullāh Saw terbukti ikut serta membantu tugas-tugas domestik. Hanya saja saat ini cenderung ada pergesaran peran. Laki-laki berposisi kerja di luar rumah dan perempuan kerja di dalam rumah. Untuk itu, tulisan ini kembali mengulas bincang mengenai apa-apa yang masih tersembunyi di dalam aktivitas Rasūlullāh Saw di ruang domestik.
Sebab-Sebab Terjadinya Perceraian Dan Dampaknya Terhadap Perempuan Di Aceh (Analisis Perbandingan Putusan Mahkamah Syar’iyah Meulaboh Aceh Barat dan Mahkamah Syar’iyah Jantho Aceh Besar Tahun 2019-2021) Arifin Abdullah
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak Vol 12, No 1 (2023): Takammul
Publisher : Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/takamul.v12i1.20465

Abstract

Divorce is a problem that occurs between legal married couples caused by several problems that arise in the household that lead to divorce. The word cause became the beginning of the emergence of rift in the household, and became the starting point for various problems experienced by the married couple. Divorce is regulated in Article 39 No. 1 of 1974 concersing marriage, and Article 116 KHI, in Islamic law divorce is an act that is lawful but hated by Allah SWT as contained in the Hadith of the prophet Muhammad, and one of the words of Allah SWT contained in Q.S Al-Ahzab : 49. This discussion focuses on what are the most dominant causes of divorce at the Meulaboh Syar’iyah court and Jantho Syar’iyah court in 2019-2021. The problems rised are what are the causes of the divorce at the Meulaboh Syar’iyah court and the Jantho Syar’iyah court and what are the judges’ considerations in deciding divorce cases in 2019-2021. The research method used in this study is a comparative descriptive method with a comparative qualitative method approach. The results of this study indicate that the Meulaboh Syar'iyah Court and the Jantho Syar'iyah Court have sorted out several causes of divorce such as Continuous Disputes and Fighting, Leaving One Party, Sentenced to Prison, Domestic Violence, Economy, Disability, Apostasy, Drunkenness, Madat, Gambling, Polygamy, and Forced Marriage. Of all the reasons that have been mentioned, the most frequent divorces at the Meulaboh Syar'iyah Court and the Jantho Syar'iyah Court are due to Continual Disputes and Arguments, and have experienced increases and decreases from 2019-2020.
Penanganan Kasus Anak Terlantar oleh DP3A Kota Banda Aceh Menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak Zaiyad Zubaidi; Arifin Abdullah; Rina Maulidia
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak Vol 11, No 2 (2022): Takammul
Publisher : Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/takamul.v11i2.14331

Abstract

Tindakan penelantaran anak di Kota Banda Aceh terhitung masih tinggi. Adapun bentuk penelantaran yang banyak terjadi di Kota Banda Aceh adalah dengan tidak menyediakan makanan, pakaian, tempat tinggal maupun kasih sayang yang cukup bagi seorang anak, bentuk penelantaran anak khususnya yang dilakukan oleh orang tua kandung, hal ini bisa dalam bentuk melepaskan tanggung jawab dengan meninggalkan anaknya di luar rumah dengan berbagai alasan. Salah satu lembaga yang menangani kasus anak terlantar adalah DP3A Kota Banda Aceh. Fokus penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana peran DP3A Kota Banda Aceh dalam menangani kasus anak terlantar, apa kendala yang dihadapi serta bagaimana tinjauan hukum pidana Islam terkait dengan penanganan kasus anak terlantar oleh DP3A Kota Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran DP3A Kota Banda Aceh dalam menangani kasus anak terlantar adalah menyediakan beberapa layanan, yaitu: penanganan pengaduan, assesment dan layanan untuk mengindentifikasi apa yang dibutuhkan oleh korban (layanan hukum dan psikologis), kasus hingga tuntas dimana DP3A akan melakukan pemantauan dan jaminan keamanan bagi korban sampai korban merasa aman. Kendala yang dihadapi oleh DP3A Kota Banda Aceh dalam menangani kasus anak terlantar adalah tidak bisa mendapatkan informasi yang valid karena kurangnya keterbukaan dari korban dan keluarganya, anak masih sangat bergantung pada orang lain sehingga sulit ditemukannya titik terang permasalahan, serta waktu yang dibutuhkan dalam penanganan relatif lama karena perlu adanya kerja sama dengan instansi lain. Dalam tinjauan hukum pidana Islam, penanganan anak terlantar oleh DP3A Kota Banda Aceh yaitu melakukan pembinaan terhadap anak yang menjadi korban penelantaran dan melakukan sosialiasi kepada masyarakat umum agar lebih peka terhadap kasus penelantaran anak.
Poligami dan Kaitan dengan Nikah Sirri Khairani Mukdin; Asmanidar Asmanidar
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak Vol 11, No 2 (2022): Takammul
Publisher : Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/takamul.v11i2.19768

Abstract

Marriage is something that is very important in human life, therefore a marriage must be in accordance with religious provisions and laws and regulations so that the marriage gets legal certainty and protection. Polygamy is basically permissible in Islam, which however has rules that must be obeyed, namely: a husband may marry women he likes, but do not let four wives leave, other than that it is obligatory to harm them fairly, provide external maintenance (basic food, daily underwear) and spiritual maintenance. However, currently in society it is common for a man to marry for the second time or polygamy by way of sirri marriage, sirri marriage is legally valid according to the Islamic religion which has been regulated in legislation, and also sirri marriage is illegal because it does not have the power law. A first wife can demand the annulment of a marriage to the Syar'iyah Court because the husband has committed polygamy in a sirri marriage without the consent of the first wife and the husband can be subject to criminal sanctions in the form of a maximum prison sentence of 7 years according to Article 279 of the Criminal Code and a maximum fine of up to high Rp. 7,500, - according to Article 45 PP No. 9 of 1975.
PEREMPUAN BERHADAPAN DENGAN HUKUM Zahrul Baizah
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak Vol 11, No 2 (2022): Takammul
Publisher : Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/takamul.v11i2.18558

Abstract

ABSTRAKPerempuan seringkali menghadapi berbagai kendala dalam mencapai pemenuhan hak-haknya yang disebabkan oleh diskriminasi dan pandangan stereotip negatif berdasarkan jenis kelamin dan gender. Perempuan korban juga sering terlihat membiarkan peristiwa/tindak pidana yang dialaminya karena tidak secara jelas berusaha melawan, menempatkan diri di bawah kendali pelaku, atau mudah terbujuk oleh janji dan tipu muslihat pelaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mendapatkan perlindungan hukum serta mengetahui apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan dan melindungi hak-hak perempuan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan berarti penelitian yang menggunakan dokumen tertulis sebagai datanya, dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Kata Kunci : Perempuan
Perkembangan Agama dan Pendidikan Islam Pada Usia Kanak-Kanak Miftahul - Jannah
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak Vol 12, No 2 (2023): Takammul
Publisher : Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/takamul.v12i2.22843

Abstract

Perkembangan agama adalah fithrah (suci) bagi setiap anak yang lahir ke dunia untuk menanamkan keimanan, kedekatan, dan patuh kepada Allah SWT, agama yang ada dalam diri anak harus di tumbuhkan, dan dididik dengan benar sesuai tahapan perkembangan agama pada usia kanak-kanak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji bagaimana konsep Islam dalam menumbuhkembangakan agama pada diri anak sesuai dengan usianya, dan mengkaji bagaimana pendidikan Islam mampu menumbuhkan keagamaan pada diri anak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kepustakaan yang berkaitan dengan literasi perkembangan agama dan pendidikan Islam, dan juga menggunakan teknik pengumpulan data dengan membaca lierasi dan referensi yang berhubungan dengan perkembangan agama pada anak dan pendidikan islam pada usia kanak-kanak. Hasil penelitian menunjukkan masih rendahnya literasi yang berhubungan dengan tahapan-tahapan perkembangan agama pada anak dalam konsep Islam, namun sangat banyak literasi dalam pendidikan Islam pada usia kanak-kanak.  Kata Kunci: Perkembangan Agama, Pendidikan Islam, Usia kanak-kanak