cover
Contact Name
Johannis Siahaya
Contact Email
jurnal@stakterunabhakti.ac.id
Phone
+6281322661998
Journal Mail Official
jurnal@stakterunabhakti.ac.id
Editorial Address
Ds. Daratan 2, Sendang Arum, Kec. Minggir, Kab. Sleman, D.I. Yogyakarta 55562
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JURNAL TERUNA BHAKTI
ISSN : 2622514X     EISSN : 26225085     DOI : 10.47131
Jurnal Teruna Bhakti merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi dan Pendidikan Agama Kristen yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Agam Kristen Teruna Bhakti, Yogyakarta, dengan Scope: Teologi Sistematika, Teologi Biblika, Pendidikan Agama Kristen, Kepemimpnan Kristen, Teologi Praktika.
Articles 133 Documents
Pelayanan Pastoral bagi Anak Binaan Panti Asuhan “Anak Mandiri” Cemani, Solo Yusri Viana Foenale; Yusup Rogo Yuono; Ishak Sugiarto; Agung Dian Rengganis; Akris Mujiyono
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 4, No 1: Agustus 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v4i1.94

Abstract

The lives of foster children in orphanages are certainly different from the lives of normal children in general. Physically, mentally, spiritually, socially, and affection from parents as the needs of children in general, not all of the fostered children in the orphanage. This difference makes researchers want to examine one of the orphanages, namely the Independent Children's Orphanage in Cemani with the aim of describing how pastoral services are for the fostered children of the Independent Anak Orphanage in Cemani. To find out, the researcher used the theory of Holistic Pastoral Service from Clinebell to analyze the pastoral care at the Independent Children's Orphanage Holistically. Based on the Clinebell concept, the researchers found that there was no Pastoral counseling service but along with the Clinebell concept, early health checks became a combination that led to wholeness in life.  AbstrakKehidupan anak binaan di Panti asuhan tentu berbeda dengan kehidupan anak normal pada umumnya. Baik secara fisik, mental, spiritual, sosial dan kasih sayang dari orang tua sebagai kebutuhan anak pada umumnya tidak semua dimiliki oleh anak binaan di panti asuhan. Perbedaan inilah yang membuat peneliti ingin meneliti salah satu panti asuhan yaitu panti asuhan Anak Mandiri di Cemani dengan tujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pelayanan pastoral bagi anak binaan panti asuhan Anak Mandiri di Cemani. Untuk mengetahui hal tersebut peneliti menggunakan teori Pelayanan Pastoral Holistik dari Clinebell untuk menganalisis pelayanan pastoral di panti asuhan Anak Mandiri secara Holistik. Dengan berpatokan kepada konsep Clinebell peneliti menemukan tidak adanya pelayanan konseling Pastoral tetapi bersamaan dengan konsep Clinebell, pemeriksaan keseha-tan sejak dini menjadi perpaduan yang mengarah kepada keutuhan dalam kehidupan. 
Strategi Pendidikan Kristiani yang Ramah terhadap Lingkungan dan Sesama Giawa, Safatulus
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 4, No 2: Pebruari 2022
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v4i2.89

Abstract

Education is generally intended as an active process of continuously forming qualified humans to answer various life problems. One of the problems Indonesian people face today is the spread of intolerant behavior by considering differences in religion, ethnicity, language, and skin color as enemies. In this study, an educational strategy is offered in shaping humans, especially in Indonesia, which pays attention to crucial things considering the various backgrounds of the Indonesian people of different religions, ethnicities, languages, and customs, which of course, affect the personality of each individual. Especially in Christian education, which wants to spread the kingdom of God to the ends of the earth. The research method used in this research is the descriptive qualitative research method. The results found that Christian education in Indonesia is essential to get special attention and equip the education world with new strategies. In this context, the Christian faith is introduced, which in essence, does not oppose the diversity and ideology of the Indonesian nation, namely Pancasila. This study concluded that an environmentally friendly educational strategy requires practical action of Christians to embody personal piety, healthy Bible teaching, active social activities, the ability to sow humanist-religious behavior and form a Christian personality in Indonesia. Some of these points are expected to be applied to the concept of education in Indonesia to realize environmentally friendly education in the context of a pluralistic Indonesian society.   AbstrakPendidikan secara umum dimaksudkan sebagai sebuah proses aktif yang terus menerus dilakukan dalam membentuk manusia yang mumpuni bagi jawaban berbagai permasalahan kehidupan. Masalah yang terus dihadapi oleh masyarakat Indonesia yang terus berlanjut sampai saat ini salah satunya adalah merebaknya perilaku intoleran dengan menganggap perbedaan agama, suku, bahasa dan warna kulit sebagai musuh. Pada penelitian ini ditawarkan suatu strategi pendidikan dalam membentuk manusia terutama di bumi Indonesia yang memperhatikan hal-hal yang krusial mengingat berbagai latar belakang rakyat Indonesia yang berbeda agama, suku, bahasa, adat istiadat yang sudah barang tentu mempengaruhi kepribadian setiap individu. Secara khusus pada pendidikan Kristiani yang mengkehendaki penyebaran kerajaan Allah sampai ke ujung bumi. Metode penelitian yang dipergunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Adapun hasil yang ditemukan bahwa pendidikan Kristen di Indonesia penting mendapatkan perhatian khusus untuk memperlengkapi dunia pendidikan dengan strategi-strategi baru. Pada konteks ini, Iman Kristen diperkenalkan yang pada hakikatnya tidak menentang keberagaman dan ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa strategi pendidikan yang ramah terhadap lingkungan mengkehendaki suatu tindakan praktis umat Kristen dalam bentuk perwujudan kesalehan pribadi, pengajaran Alkitab yang sehat, aktif kegiatan sosial, mampu menyemai perilaku humanis-religiusitas, dan membentuk pribadi Kristen di Indonesia. Beberapa poin dimaksud diharapkan diterapkan dalam konsep pendidikan di Indonesia untuk mewujudkan pendidikan yang ramah terhadap lingkungan dalam konteks masyarakat Indonesia yang plural.  
Pengembangan Kurikulum Berbasis Keterampilan Mengajar, Kearifan Lokal, dan Ekonomi Kreatif pada Program Studi Teologi IAKN Tarutung Sitopu, Elisamark; Sihombing, Herdiana; Sitorus, Herowati; Sipahutar, Roy Charly H. P.
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 4, No 2: Pebruari 2022
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v4i2.69

Abstract

This research is entitled Curriculum Development based on Teaching Skills, Local Wisdom, and Creative Economy in IAKN Tarutung Theological Study Program. The purpose of this research is to obtain a Theology Curriculum in accordance with the needs of stakeholders related to the Theological Study Program IAKN Tarutung. The method used is Research and Development (R&D). This method is used to produce a specific product and test its effectiveness of the product. The R&D model used is the ADDIE model which is done gradually or systematically: Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. Based on the data found in the place where alumni work, graduates are needed who are not only proficient in theology and church but they should also have good teaching skills, have the insight of wisdom, and be able to help the church in developing the creative economy of the church. The results of this research merged the course of Integration of Theology and the course of Sociology of Community Empowerment into the course of Entrepreneur-ship, the course of Entrepreneurship Work Theology and Entrepreneurship into the course of creative behavior was replaced into the course of Teaching Skills. The Creative Economics course is an SKS award-winning course because it is considered important as a course that builds students' knowledge for the economic empowerment of the church.AbstrakPenelitian ini mengangkat judul Pengembangan Kurikulum berbasis Kerampilan Mengajar, Kearifan Lokal, dan Ekonomi Kreatif di Program Studi Teologi IAKN Tarutung. Tujuan penelitian untuk mendapatkan Kurikulum Teologi yang sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan sekaitan dengan Program Studi Teologi IAKN Tarutung. Metode yang digunakan yaitu Research and Development (R&D). Penggunaan metode in agar menghasilkan produk serta menguji keefektifan produk tersebut. Model R&D dalam penelitian ini adalah ADDIE yang dilakukan secara bertahap atau sistematis: Analysis, Design, Development (mengembangkan), Implementation (mengimplementasi-kan), dan Evalution (mengevaluasi). Berdasarkan data yang ditemukan di tempat alumni bekerja diperlukan lulusan yang tidak hanya cakap dalam berteologi dan berjemaat saja tetapi sebaiknya mereka juga memiliki kemampuan mengajar yang baik, memiliki wawasan kearifan, serta mampu membantu jemaat dalam mengembangkan ekonomi kreatif jemaat. Hasil penelitian ini melebur mata kuliah Integrasi Teologi dan mata kuliah Sosiologi Pemerdayaan Masyarakat menjadi mata kuliah Kewirausahaan, mata kuliah Entrepreneurship Teologi Kerja dan Kewirausahaan pada mata kuliah perilaku berkarya diganti menjadi mata kuliah Keterampilan Mengajar. Mata kuliah Ekonomi Kreatif menjadi mata kuliah yang mendapat penghargaan SKS karena dianggap penting sebagai mata kuliah yang membangun pengetahuan mahasiswa untuk pemerdayaan ekonomi jemaat.
Ekumenisme dan Praksis Gereja Lokal: Memperkuat Kesatuan dan Keragaman dalam Bingkai Teologi Kristen Sidabutar, Hamonangan
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 6, No 2: Pebruari 2024
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v6i2.126

Abstract

Ecumenism in the life of mature churches has become an important aspect and priority in efforts to strengthen the state of the church that is full of unity and respect for dogmatic diversity in the discourse of contemporary Christian theology. Local churches play an important role in achieving the goal of a united church. This study examines the relationship between ecumenism and practical actions for local churches to build and maintain unity and diversity within church denominations. Using a descriptive qualitative method with a literature study approach, it can be concluded that collaboration between local churches is essential in deepening the experience of Christian faith amid the complexity of today's world. So, the critical role of local churches in strengthening unity and respecting diversity in the Christian community must be a top priority in building unity and diversity in Christian theology. Christianity needs to open a paradigm towards the study of ecumenism in a biblical perspective that brings Christianity to realize the role of the local church in building unity and, of course, the practical actions of local churches in synergy to build diversity. Abstrak Ekumenisme dalam kehidupan gereja-gereja dewasa telah menjadi aspek penting dan prioritas dalam upaya memperkuat keadaan gereja yang penuh dengan persatuan dan menghormati keberagaman dogmatis dalam wacana teologi Kristen kontemporer. Gereja lokal memang memainkan peran penting dalam mencapai tujuan yaitu keregaman yang dipersatukan, Penelitian ini mengkaji hubungan antara ekumenisme dan tindakan praktis bagi gereja-gereja lokal dalam mengupayakan untuk membangun dan memelihara persatuan dan keberagaman dalm denominasi gereja-gereja. Menggunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi pustaka maka dapat disimpulkan bahwa pentingnya kolaborasi antar gereja local dalam memperdalam pengalaman iman Kristen di tengah kompleksitas dunia saat ini. Sehingga peran penting gereja lokal dalam memperkuat persatuan dan menghormati keberagaman dalam komunitas Kristen harus menjadi prioritas utama membangun kesatuan dan keragaman dalam teologis Kristen. Di mana kekristenan perlu membuka paradigma terhadap kajian ekumenisme dalam perspektif Alkitabiah yang hal itu membawa kekristenan mewujudkan peran gereja lokal dalam membangun kesatuandan tentunya adanya tindakan praktik gereja lokal bersenergi membangun keragaman.
Strategi Pemanfaatan Media Digital dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 Eudia Anggelia Ika Agustin
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 4, No 1: Agustus 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v4i1.127

Abstract

Education that is increasingly advanced today, strongly supports the industrial revolution 4.0 which collaborates technology with today's education systems. The use of Zoom Meetings as a learning tool should be an important new part to be understood by various groups because it has the aim of facilitating the learning process during the Covid-19 pandemic. The method used in this research is a literature study method using references from online scientific articles and books. It was found that the use of digital media for online learning brings convenience to its users, although there are drawbacks. However,  online learning strategy using digital media remains relevant to be carried out during the Covid-19 period and after, because the rapid development of technology plays an important role in advancing the world of education in the current digital era.  AbstrakPendidikan yang semakin maju saat ini, sangat mendukung revolusi industry 4.0 yang mengolaborasikan teknologi dengan system Pendidikan di masa kini. Penggunaan Zoom Meeting sebagai sarana pembelajaran seharusnya menjadi bagian baru yang penting untuk dipahami oleh berbagai kalangan, karena memiliki tujuan untuk memudahkan proses pembelajaran selama pandemic Coivd-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan metode studi literaturdengan menggunakan rujukan dari artikel ilmiah onilne dan buku-buku. Ditemukan bahwa Pemanfaatan Media Digitaluntuk pembelajaran daring membawa kemudahan bagi para penggunanya, meski ada sisi kelemahannya. Namun, strategi pembelajaran daring dengan memakai Media Digital tetap relevan dilakukan selama masa Coivd-19 dan sesudahnya, karena perkembangan teknologi yang cukup pesat sangat berperan penting dalam memajukan dunia Pendidikan di era digital saat ini.  
Korelasi Pemahaman yang Benar terhadap Sikap dan Perilaku: Refleksi Hakim-Hakim 11:29-40 Judika Sagala
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 2, No 2 (2020): Pebruari 2020
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v2i2.124

Abstract

The title of this research is “Unrepentant Repentance Leads to Wrong Concepts in Action.” The purpose of this research is to find an explanation of the title by studying the grammar in Judges 11:29-40. The method that the writer uses is to analyze the text of Judges 11:29-40. The author will discuss through the explanation of the near and far context, through the process of exegesis and narrative hermeneutics. View syntax and verse-by-verse explanations in context. Therefore, this study will look at the genre hermeneutic method from the Book of Judges to explain and prove what is appropriate and the meaning is in accordance with the intended context. Look at the translation, text problems, history, structure, grammar, lexical and theological understanding in the text. Of course also look at the views of some theologians about the text. Finally, from this research is a conclusion that is found after ending the text research. The conclusion is “Unrepentant Repentance Leads to False Concepts in Action.” AbstrakJudul dari penelitian ini adalah “Pertobatan Yang Tidak Sungguh-sungguh Mengakibatkan Konsep Yang Keliru dalam Bertindak” Tujuan penelitian ini untuk menemukan penjelasan judul dengan cara mempelajari tata Bahasa di dalam Hakim-hakim 11:29-40. Metode yang penulis gunakan dengan menganalisa teks Hakim-hakim 11:29-40. Penulis akan membahas melalui penjelasan konteks dekatnya dan jauhnya, melalui proses eksegesa dan hermeneutika narasi. Melihat sintaks dan penjelasan ayat demi ayat dalam konteks. Sebab itu penelitian ini akan melihat metode hermeneutik genre dari Kitab hakim-hakim untuk menjelaskan dan membuktikan apa yang tepat dan arti yang sesuai dengan konteks maksudkan. Melihat terjemahan, masalah teks, sejarah, struktur, tata bahasa, leksikal dan pemahaman teologi dalam teks tersebut. Tentu juga melihat pandangan-pandangan beberapa teolog tentang teks. Akhirnya, dari penelitian ini merupakan sebuah kesimpulan yang ditemukan setelah mengakhiri penelitian teks. Kesimpulannya adalah “Pertobatan Yang Tidak Sungguh-sungguh Mengakibatkan Konsep Yang Keliru dalam Bertindak.”
Formulasi Pastoral Holistik Melalui Pendampingan Pastoral: Sebuah Rujukan Pelayanan Pastoral yang Menjawab Kompleksitas Hidup Jemmy Suhadi; Sutrisno Sutrisno; Abraham Pontius Sitinjak; Bobby Kurnia Putrawan
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 4, No 1: Agustus 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v4i1.121

Abstract

In pastoral care, a more in-depth study will focus on pastoral care services that focus on human issues as a whole. Humans are relational beings, this statement marks the development of new breakthroughs in pastoral care. Humans as relational beings need attention to each other as a whole. In this case, humans are seen as multidimensional beings consisting of physical, mental, social, and spiritual aspects. So far, when someone comes to seek advice or a solution to their problem, the church tends to provide a solution based on spiritual analysis alone. This study tries to find the most relevant model of pastoral care and answers the complexities of human life. Simultaneously with the emergence of awareness to expand the focus of pastoral care, the view of humans as multidimensional beings also raises awareness to make pastoral care a type of contextual service. This article will describe new discourses and ideas in the pastoral field that are more relevant, holistic, and contextual.   AbstrakDalam pelayanan pastoral, diteliti lebih mendalam akan fokus pelayanan pendampingan pastoral yang menitikberatkan persoalan manusia secara utuh menyeluruh. Manusia yang adalah mahluk relasional, statemen ini menandai dikembangkannya terobosan baru dalam pelayanan pastoral. Manusia sebagai mahluk relasional membutuhkan perhatian satu sama lain secara utuh. Dalam hal ini manusia dilihat sebagai mahluk multidimensional yang terdiri dari aspek fisik, mental, sosial, dan spiritual. Selama ini, ketika seseorang datang untuk mencari nasihat atau solusi atas masalah mereka, gereja cenderung memberikan solusi hanya berdasarkan analisis spiritual saja. Penelitian ini mencoba menemukan model pendampingan pastoral yang paling relevan dan menjawab kompleksitas kehidupan manusia. Bersamaan dengan muncul kesadaran memperluas fokus pelayanan pastoral, pandangan tentang manusia sebagai mahluk multidimensional juga memunculkan kesadaran untuk membuat pelayanan pastoral menjadi jenis pelayanan kontekstual. Dalam artikel ini akan diurai wacana dan gagasan baru di bidang pastoral yang lebih relevan, holistic dan juga kontekstual. 
Kesetaraan dalam Perbedaan Gender di Lingkungan Gereja Masehi Injili Halmahera: Sebuah Perspektif Feminisme Pakka, Jeane Prescilia
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 4, No 2: Pebruari 2022
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v4i2.107

Abstract

This study aims to explain the causes of differences in position and position between women and men that occur in the Evangelical Christian Church in Halmahera (hereinafter referred to as GMIH) especially in one congregation and how the church responds to this. The research method in writing this article is a qualitative descriptive research method with steps such as; observation, interview, and literature study. The position and role of women both in the family, community and in the church, is actually not something new anymore, because people have been struggling with it for a long time, especially women themselves. The difference in position between women and men in the church is due to the strong influence of theological teachings in the Bible, patriarchal culture and local culture which are a source of inspiration and motivation for believers and the influence of the culture adopted by the local congregation. As the Body of Christ, the church is reminded to carry out its three (3) duties in this world well, namely; witness, fellowship and serve. The church must be a "home for all people" which means the church must be open to anyone, young, old, women and men regardless of ethnicity, race and culture because all are one in Christ Jesus
Membangun Budaya Hukum dalam Konteks Pelayanan Hamba Tuhan Harlin Yasin; Hendrik Ananias; Ho Lucky Setiawan; Budi Wibowo
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 3, No 2: Pebruari 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v3i2.125

Abstract

Law can be interpreted as regulations that are regulating and coercive, which if violated will result in acting in the form of sanctions. To avoid violations of the law, legal awareness is needed which is a conscious attitude that is born in humans about something that arises from the heart through the soul and inner attitude towards what should be done and what should not be done. One indicator of the level of legal awareness in society is knowledge of the law. This study uses a descriptive method that describes, describes reality in clear words based on sources from various literature. Thus, through this research method, it can provide an explanation of how to realize legal awareness in the context of the ministry of God's servants, so that every servant of God can set a good example for his people in building a good legal culture. For this reason, every servant of God really needs to understand the laws that apply where they carry out service activities so that they can become examples for the people to realize legal awareness in the context of church life. AbstrakHukum dapat diartikan sebagai peraturan-peraturan yang sifatnya mengatur dan memaksa, yang jika dilanggar akan berakibat diambilnya tindakan berupa sanksi. Untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran hukum maka di perlukan kesadaran hukum yang merupakan sikap sadar yang lahir dalam diri manusia tentang sesuatu yang timbul dari dalam hati melalui penjiwaan dan sikap batin terhadap apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Salah satu indikator mengenai tingkat kesadaran hukum dalam masyarakat, adalah pengetahuan terhadap hukum. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang memaparkan, menggambarkan realitas dengan kata-kata yang jelas berdasarkan sumber dari berbagai literatur. Dengan Demikian maka melalui metode penelitian ini dapat memberikan suatu pemaparan bagaimana mewujudkan kesadaran hukum pada konteks pelayanan hamba Tuhan, agar setiap hamba Tuhan dapat memberikan teladan yang baik bagi umatnya didalam membangun budaya hukum yang baik. Untuk itu, setiap hamba Tuhan sangat perlu memiliki pemahaman dan pengertian tentang hukum yang berlaku di tempat mereka melakukan aktifitas pelayanan agar dapat menjadi contoh bagi umat guna mewujudkan kesadaran hukum dalam konteks kehidupan bergereja.
Pendidikan Kristiani Berbasis Multikultural dalam Konteks Moderasi Beragama Joice Ester Raranta
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 3, No 2: Pebruari 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v4i1.96

Abstract

Given that the Indonesian people come from various ethnic groups, races, cultures, and religions, schools in the country must implement multicultural education. Partly because the Indonesian people are quite diverse, and this can lead to various differences of opinion. Multicultural education plays an important role in Indonesian society because of the country's reputation for embracing diversity and resolving conflicts that may develop as a result of societal change and reform in a way that contributes to the betterment of the entire nation. This article aims to build church life in the context of religious moderation through multicultural-based Christian education. The method used is descriptive with a literature analysis approach, both through books and journal articles from previous studies. The importance of building Christian education based on cultural diversity as a reflection of Indonesianness in religion in a pluralistic public space. In conclusion, Christian education can be a way to build a moderate church life.AbstrakMengingat masyarakat Indonesia berasal dari berbagai suku, ras, budaya, dan agama,, sekolah-sekolah di tanah air harus menerapkan pendidikan multikultural. Antara lain karena masyarakat Indonesia cukup beragam, dan hal ini dapat menimbulkan berbagai perbedaan pendapat. Pendidikan multikultural memainkan peran penting dalam masyarakat Indonesia karena reputasi negara untuk merangkul keragaman dan menyelesaikan konflik yang mungkin berkembang sebagai akibat dari perubahan dan reformasi masyarakat dengan cara yang berkontribusi pada perbaikan seluruh bangsa.  Artikel ini bertujuan untuk membangun kehidupan gereja dalam konteks moderasi beragama melalui pendidikan kristiani yang berbasis multikultural. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan analisis literatur, baik melalui buku maupun artikel jurnal hasil kajian sebelumnya. Pentingnya membangun pendidikan kristiani yang berbasis pada keragaman kultur sebagai refleksi ke-Indonesiaan dalam beragama di ruang publik yang pluralitas. Kesimpulannya, pendidikan kristiani dapat menjadi cara yang digunakan untuk membangun kehidupan menggereja yang moderat.

Page 7 of 14 | Total Record : 133