Articles
331 Documents
<![CDATA[PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI MANAJERIAL BERBASIS EVALUASI DIRI SEKOLAH ]]>
<![CDATA[Raharjo, Toto]]>
<![CDATA[ Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Vol 1, No 2 (2016) ]]>
Publisher : <![CDATA[Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Kepala sekolah sebagai komponen utama dalam pengelolaan dan administarasi sekolah dituntut memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan dan adminstrasi sekolah secara professional. Supervisi manajerial merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pengawas sekolah terhadap kepala sekolah dan staf dengan cara memberikan bantuan atau layanan professional agar lebih kompeten dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Tujuan penelitian dan pengembangan model supervisi manajerial berbasis evaluasi diri sekolah adalah mengembangkan desain model supervisi manajerial yang dilaksanakan melalui: (1) tahap studi pendahuluan, (2) tahap pengembangan, (3) tahap evaluasi. Penelitian dilaksanakan pada SMA di Kabupaten Lombok Timur, dengan responden 49 Kepala Sekolah dan 20 Pengawas Sekolah.. Metode penelitian dengan menggunakan wawancara, angket/kuesioner, dan studi dokumen. Data penelitian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian dan pengembangan dapat disimpulkan bahwa model supervisi manajerial berbasis evaluasi diri sekolah dapat dimaknai bahwa model supervisi manajerial berbasis evaluasi diri sekolah dan instrumen model, praktis dan dapat digunakan dalam pelaksanaan supervisi manajerial. Kata Kunci: Supervisi Manajerial, Evaluasi Diri; Kepala Sekolah]]>
<![CDATA[PERAN GURU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KOLEGA SEJAWAT DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR ]]>
<![CDATA[Wulandari, Karina Amalia]]>;
<![CDATA[Hudallah, Noor]]>;
<![CDATA[Rosyidi, Imron]]>
<![CDATA[ Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Vol 1, No 2 (2016) ]]>
Publisher : <![CDATA[Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hasil keterlaksanaan layanan bimbingan terhadap guru dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Kendal. Metode pengumpulan data adalah observasi dan angket. Sample dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional, yaitu guru Matematika 5 orang, guru Bahasa Indonesia 5 orang, guru Bahasa Inggris 4 orang dan guru IPA Terpadu 4 orang, jumlah seluruhnya 18 orang. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif persentase dan validasi ahli. Hasil keterlaksanaan layanan bimbingan terhadap guru secara keseluruhan dikatakan sangat tinggi. Terbukti dari skala sangat tinggi pada pengembangan sumber belajar, pengembangan media belajar, proses pembelajaran, dan pelaporan hasil belajar. Sedangkan pada persiapan pembelajaran dan penilaian pembelajaran memperoleh hasil tinggi. Fasilitasi oleh guru TIK terhadap guru dalam proses belajar mengajar sebaiknya dilaksanakan dengan baik agar penggunaan alat bantu teknologi komputer dapat secara maksimal. Kata Kunci: Peran Guru TIK, Proses PBM, Kolega Sejawat]]>
<![CDATA[PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS BERITA MELALUI STRATEGI “TTW” DENGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK ]]>
<![CDATA[-, Cakiban]]>
<![CDATA[ Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Vol 1, No 2 (2016) ]]>
Publisher : <![CDATA[Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis teks berita melalui strategi TTW (Think, Talk, Write) dengan menggunakan media foto jurnalistik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Subjek penelitian siswa kelas VIIIG SMP Negeri 2 Ulujami Kabupaten Pemalang terdiri dari 36 siswa (19 laki-laki dan 17 perempuan).. Sumber data diambil dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes berupa tes unjuk kerja menulis teks berita dan teknik nontes berupa observasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis deskripsi komparatif dimaksudkan untuk membandingkan antara nilai awal dan hasil yang dicapai dengan target. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks berita mengalami peningkatan. Siswa yang mendapat nilai sama atau lebih tinggi dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 75 ke atas pada kondisi awal 61,11%, setelah pelaksanaan tindakan siklus I menjadi 72,22%, dan pada pelaksanaan tindakan siklus II menjadi 88,89%. Kata Kunci: Menulis Teks Berita; Strategi TTW]]>
<![CDATA[PENGGUNAAN MODEL STAD DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATERI AJAR SIFAT BANGUN RUANG ]]>
<![CDATA[-, Suharjati]]>
<![CDATA[ Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Vol 1, No 2 (2016) ]]>
Publisher : <![CDATA[Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan kemampuan mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang melalui model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD berjumlah 14 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: metode tes, observasi, dan dokumentasi. Untuk menganalisis lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa pada akhir setiap kegiatan pembelajaran digunakan analisis persentase. Hasil penelitian yaitu model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Kata Kunci: Bangun Ruang; Hasil Belajar; Model STAD]]>
<![CDATA[PENERAPAN MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP INTERAKSI MANUSIA DENGAN ALAM ]]>
<![CDATA[-, Mahmudah]]>
<![CDATA[ Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Vol 1, No 2 (2016) ]]>
Publisher : <![CDATA[Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui seberapa besar model pembelajaran STAD dapat meningkatkan kemampuan belajar sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 dengan jumlah 23 siswa. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan prosedur perencanaan, melaksanakan tindakan, observasi, refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: metode tes, observasi aktivitas, angket atau kuesioner, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian yaitu model pembelajaran STAD dapat meningkatkan kemampuan memahami Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam. Kata Kunci: Hasil belajar; Interaksi manusia dengan alam; Model STAD]]>
<![CDATA[PENGANTAR EDITOR ]]>
<![CDATA[-, Dewan Penyunting]]>
<![CDATA[ Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Vol 1, No 2 (2016) ]]>
Publisher : <![CDATA[Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Proses pendidikan tidak lain merupakan usaha sadar yang ditujukkan kepada peserta didik agar mencapai tujuan yakni menanamkan rasa tanggung jawab terhadap diri dan lingkungannya. Tentu prosesnya memerlukan keberpihakan seluruh komponen masyarakat atau bangsa sehingga pada galibnya, pembangunan dunia pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, seluruh lapisan masyarakat. Secara teknis, proses pendidikan di kelas acapkali terlalu sempit dipahami hanya sekedar transformasi ilmu pengetauan belaka. Padahal semestinya peserta didik perlu dibantu menjadi manusia dewasa yang memahami makna dirinya dalam kontkes ilmu pengetahuan yang dipelajarinya sembari membangun sikap, mental dan karakter sesuai kepribadian bangsa, serta tumbuhnya pribadi religius. Karena itulah kemampuan guru menguasai materi ajar di satu sisi, dan di sisi lain menjadi sumber pengembangan manusia terdidik merupakan tuntutan yang semakin nyata. Pembelajaran yang berbasis penelitian dengan sasaran tiga ranah, kognitif (capaian pengetahuan), afektif/konatif (pengembangan sikap mintal, karakter) dan psikomotor telah disajikan secara komprehensif oleh sejumlah penelitian dalam jurnal JPPI edisi 2. Penelitian- penelitian tindakan yang telah dilakukan menjadi inspirasi bagi guru dalam melayani peserta didik sesuai kebutuhan secara optimal.]]>
<![CDATA[PENGEMBANGAN LIFE SKILLS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BERBASIS KURIKULUM 2013 MELALUI BIMBINGAN KARIR ]]>
<![CDATA[Aulia, Fikri]]>
<![CDATA[ Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Vol 1, No 2 (2016) ]]>
Publisher : <![CDATA[Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kurikulum 2013 dan peran bimbingan karir dalam mengembangkan kecakapan hidup siswa berkebutuhan khusus ; bentuk perkembangan kecakapan hidup siswa berkebutuhan khusus. Sampel yang digunakan pada penelitian berjumlah 4 orang yang memiliki keterbatasan pendengaran atau tuna rungu di SLB Manunggal Kabupaten Tegal. Pada prinsipnya bimbingan karir bagi anak berkebutuhan khusus adalah sama dengan bimbingan karir siswa di sekolah regular, tapi ada sedikit perbedaan pada tahap pelaksanaannya. Seperti kita tahu bahwa anak berkebetuhan khusus memiliki berbagai kekurangan dalam berkomunikasi. Bimbingan karir bertujuan memberikan pengetahuan kepada anak berkebutuhan khusus tentang jenjang karir atau dunia kerja apabila telah menempuh jenjang pendidikan. Ada beberapa tahapan dalam bimbingan karir : Tahap 1 Memperoleh Pemahaman Diri, Tahap 2: Memperoleh Pengetahuan tentang Dunia Kerja, Tahap 3: Mengintegrasikan Informasi Tentang Diri dan Dunia Kerja. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, sekolah telah melaksanakan kurikulum 2013 dan bimbingan karir berupa pelatihan-pelatihan namun kurang optimal pada pelaksanaannya. Setelah dilakukan bimbingan karir terhadap siswa, siswa termotivasi untuk meneruskan jenjang karir yang lebih baik, salah satunya dengan meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi, adapula yang ingin menjadi wirausaha dengan bertani.]]>
<![CDATA[MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU ]]>
<![CDATA[-, Etmini]]>
<![CDATA[ Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Vol 1, No 3 (2016): Edisi Juli 2016 ]]>
Publisher : <![CDATA[Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan hasil belajar IPA materi Tumbuhan Hijau kelas V SD Negeri Delegtukang melalui model pembelajaran kooperatif STAD. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan subyek penelitian berjumlah 24 siswa. Hasil Penelitian menunjukkan peningkatan dari kondisi awal hanya ada 7 siswa (29,16%) mengalami tuntas belajar dan yang belum tuntas 17 ( 70,84%) dengan rata-rata 62,83. Hasil siklus I ada 17 siswa tuntas belajar dan 7 siswa belum tuntas dengan nilai rata-rata 70. Pada siklus II hasil belajar ada kenaikan yamg signifikan yaitu 22 (91,66%) siswa tuntas belajar dan 2 ( 8,34 %) belum tuntas dengan rata-rata nilai mencapai 78,29. Simpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi tumbuhan hijau. Kata Kunci: Aktivitas Belajar Siswa; Hasil Belajar; Model STAD; Tumbuhan Hijau]]>
<![CDATA[IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN ]]>
<![CDATA[Sofiani, Nanik]]>
<![CDATA[ Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Vol 1, No 3 (2016): Edisi Juli 2016 ]]>
Publisher : <![CDATA[Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah implementasi pembelajaran kooperatif model make a match dapat meningkatkan kompetensi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terselesaikan dalam dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Penelitian dilakukan di SD Negeri 02 Kebonrowopucang, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan pada semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dalam bentuk prosentase. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan kemampuan belajar siswa pada materi operasi hitung bilangan. melalui pendekatan kontesktual. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa make a match yang memiliki pendekatan kegiatan permainan sebagai salah satu bentuk metode pembelajaran kooperatif telah mampu mengaktifkan dan membangkitkan minat belajar anaka pada pelajaran Matematika yang dianggap sukar dan menakutkan. Anak-anak merasa senang dengan permainan ini. Ketrampilan bertanya jawabpun membaik seiring kompetensi yang terkandung dalam permainan itu. Kata Kunci: Kompetensi Belajar; Kooperatif; Make A Match]]>
<![CDATA[UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI ]]>
<![CDATA[Yanti, Sri]]>
<![CDATA[ Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Vol 1, No 3 (2016): Edisi Juli 2016 ]]>
Publisher : <![CDATA[Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi menulis dengan metode demonstrasi. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau (Classroom Action Research). Subyek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas I SD Negeri Kalijurang 03 Kecamatan Tonjong ajaran 2014/2015 yang sejumlah 20 siswa yaitu terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.. Alat pengumpulan data pada penelitian yang digunakan ada enam yakni: catatan personal siswa, daftar nilai kondisi awal/prasiklus, lembar observasi siklus I, butir soal siklus I, lembar observasi siklus II, butir soal siklus II. Teknik analisa data yang peneliti gunakan adalah menggunakan deskriptif komparatif yang dilanjutkan dengan refleksi yaitu dengan cara membandingkan hasil tes pada saat kondisi awal (pra siklus), nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setelah siklus II kemudian dilanjutkan dengan menarik kesimpulan (refleksi). Penelitian dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa dapat mencapai indikator KKM 75. Kata Kunci: Bahasa Indonesia; Menulis; Metode Demonstrasi]]>
