cover
Contact Name
Adi Putra
Contact Email
jurnal.luxnos20@gmail.com
Phone
+6221-5513572
Journal Mail Official
jurnal.luxnos20@gmail.com
Editorial Address
Kawasan Office Park Karawaci M 8-9, Jalan Imam Bonjol Karawaci, Tangerang Banten
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Luxnos : Jurnal Sekolah Tinggi Teologi Pelita Dunia
ISSN : 25277561     EISSN : 27223809     DOI : https://doi.org/10.47304/jl.v6i1
Jurnal Luxnos adalah Jurnal Teologi yang mempublikasikan hasil penelitian dalam lingkup penelitian Teologi Biblika, Teologi Sistematika, Etika Kristen, Misiologi, Musik Gereja hingga Pendidikan Kristen.
Articles 140 Documents
Aplikasi Teori Belajar Humanis Dalam Pendidikan Agama Kristen Jemima Maria Shalom; Roce Marsaulina
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 2 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i2.150

Abstract

Abstract: Humanistic Education Theory is humanizing humans. In its development, the model of Christian religious education must be humanistic that can be applied to all groups or individuals in accordance with heterogeneous social conditions, which are not only focused on formal religious education. How is the diversity and pattern of religious education carried out in accordance with the socio-psychology of students so that it is effective and on target. The method used in this writing is a qualitative method with literary studies. The application of humanistic theory refers more to the spirit or spirit during the learning process which colors the method applied. The teacher's role in humanistic learning is to become a facilitator for students. In this case, the teacher's role is very dominant in influencing all sides of students' lives because the teacher is considered a role model, role model and barometer in deciding and instilling all forms of positive attitudes to shape the character of their students. In this case we are taught to support each other to make our neighbors perfect like Christ. One of the principles of humanistic learning theory is that humans have the ability to learn naturally. That is, a person naturally has curiosity and a deep desire to explore the world.           Abstrak: Teori pendidikan humanistik bertujuan untuk memanusiakan manusia. Pendidikan agama Kristen harus humanistik dalam proses perkembangannya, sehingga dapat diterapkan pada semua kelompok atau individu dalam berbagai kondisi sosial, dan tidak terbatas pada pendidikan agama formal. Bagaimana melaksanakan keragaman dan modus pendidikan agama menurut psikologi sosial peserta didik agar efektif dan tepat sasaran. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan kualitatif kajian ilmiah literatur. Pengoperasian proposisi humanistik mengacu pada semangat atau spirit dalam proses literasi yang mewarnai gaya-gaya yang diterapkan. Bagian dari preceptor dalam literasi humanistik adalah sebagai fasilitator bagi peserta didik. Dalam hal ini peran guru sangat dominan pengaruhnya di semua sisi kehidupan siswa karena guru dianggap sebagai bagian model, bagian model dan tanda dalam menentukan dan membiakkan segala bentuk sikap positif untuk membentuk karakter peserta didik. Dalam hal ini kita diajari untuk saling mendukung untuk menyempurnakan satu sama lain sebagai Kristus. Salah satu prinsip proposisi literasi humanistik adalah bahwa manusia memiliki kemampuan untuk belajar secara alami. Artinya, seseorang secara alami memiliki rasa ingin tahu yang mendalam dan keinginan untuk menjelajahi dunianya.      
Studi Evaluasi Terhadap Program Renewal Life di Jemaat GBI El Shaddai, Pontianak Naomi Yemima Manalu; Johni Hardori; Robert Paul Trisna
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 2 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i2.153

Abstract

Abstract: After believing in Jesus, Christians are required to live in spiritual maturity. This identity encourages each person to experience life changes in all fields. To achieve that goal, God gave the church a task to be able to creatively make programs that can achieve the goals of the congregation's maturity. Starting from cell groups, family altars, to Renewal Life. This study aims to describe the concept of fostering the spiritual faith of the GBI El Shaddai Pontianak congregation through the Renewal Life program, so that the congregation experiences an encounter with the Lord Jesus Christ personally and experiences spiritual maturity. The impact and all the shortcomings of the Renewal Life program of the GBI El Shaddai congregation are important to study in order to gain spiritual growth and maturity of the congregation. This study uses a descriptive qualitative method is part of the subject under study. The results of the study show that the congregation after participating in the Renewal Life program has a different mindset, perspective both towards themselves and towards others, so that they are easy to grow in spiritual maturity. Furthermore, the congregation has its own awareness to want to be involved, take part in church services without being pushed, forced by spiritual leaders to serve. Abstrak: Setelah percaya kepada Yesus, orang Kristen dituntut untuk hidup dalam kedewasaan rohani. Identitas ini mendorong setiap pribadi mengalami perubahan hidup dalam segala bidang. Untuk mencapai tujuan itu, Tuhan memberikan tugas kepada gereja agar dapat secara kreatif membuat program-program yang dapat mencapai tujuan kedewasaan jemaat. Mulai dari kelompok sel, mezbah keluarga, sampai Renewal Life. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep pembinaan iman rohani jemaat GBI El Shaddai Pontianak lewat program Renewal Life, sehingga jemaat mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus Kristus secara pribadi dan mengalami kedewasaan rohani. Dampak dan segala kekurangan dari program Renewal Life jemaat GBI El Shaddai penting untuk dikaji untuk mendapatkan pertumbuhan dan kedewasaan rohani jemaat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif adalah bagian dari subjek yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jemaat yang setelah mengikuti program Renewal Life memiliki pola pikir, cara pandang yang berbeda baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain, sehingga mudah mengalami pertumbuhan dalam kedewasaan rohani. Selanjutnya, jemaat memiliki kesadaran tersendiri untuk mau terlibat, ambil bagian dalam pelayanan di gereja tanpa harus didorong, dipaksa oleh pemimpin rohani untuk melayani.
Pedagogi Pohon (Jarak): Metode Pedagogi dalam Peristiwa Pohon Jarak Yunus 4 Yane Octavia Rismawati Wainarisi
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 2 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i2.154

Abstract

Abstract There are some method of study. One of those method is Pedagogy. Pedagogy is used as a unique method in learning not only as a cognitive aspect but psychomotoric and affective especially in spiritual aspect. This approach is a very important method in Educational Proccess so do Indonesian Government insert it in the one kind of educational meaning. from the Theological insight, Pedagogical model being an important criteria for a Christian lecturer to transform student target characteristic. The Bible especially Old Testament give many model in Pedagogy which can observe from the first creaturing of human. Therefore, the author use the effort of God to transform Jonah Character from his experience with the castor oil plant which I call Castor-Oil Plant Pedagogy. This research made to observe God Pedagogical model to Jonah so do Jonah could have a better knowledge about God’s love for the world which unlimited for one nation only. Castor-oil Plant Pedagogy fill with God’s unique method to transform Jonah’s Character by his experience meeting with the plant. This research made by explorative cualitative method dan narrative critique to various library related to Pedagogy and the Book of Jonah. Abstrak: Ada berbagai macam metode dalam pembelajaran, salah satunya adalah pedagogi. Pedagogi digunakan sebagai metode khusus dalam pembelajaran bukan hanya dalam aspek kognitif dan pikomotorik namun juga afektif terutama dalam hal spiritual. Pentingnya pendekatan ini dilakukan dalam Pendidikan sehingga pemerintah Indonesia secara resmi memberikan pengertian khusus terhadap istilah pedagogi ini. Dari sisi Teologis, model pengajaran Pegagogis ini menjadi kriteria penting seorang pendidik Kristen dalam mentransformasi karakter siswa target. Alkitab terutama Perjanjian Lama memberi berbagai model Pedagogi dan bila diselidiki model ini sudah ada sejak manusia diciptakan. Dari sekian banyak model tersebut, penulis mengangkat upaya Allah dalam mentransformasi karakter Yunus melalui pengalamannya dengan Pohon Jarak yang penulis sebut dengan Pedagogi Pohon Jarak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji model pedagogi Allah terhadap Yunus agar Yunus mengenal tentang Allah dan tujuan kasih Allah bagi seluruh dunia yang tidak terbatas pada satu umat saja. Pedagogi Pohon Jarak berisi metode unik yang Allah gunakan untuk mentransformasi karakter Yunus melalui pengalaman pertemuannya dengan pohon jarak. Penelitian ini dibuat dengan metode kualitatif eksploratif dan kritis narasi melalui penelitian terhadap berbagai Pustaka yang berkaitan dengan pedagogi dan kitab Yunus.  
Providensia Allah di masa Pandemi Covid-19 Hermanto; Sri Dwi Harti; Charisal B.S. Manu
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 2 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i2.158

Abstract

Abstract: The fall of man into sin, brings consequences and rewards that cannot be       denied. In this case, man must bear the yoke of suffering caused by sin. Suffering will      always be in touch wit human life, so that all humans cannot escape suffering. In the       beginning, God made everyhting really very good, but human desires have polluted God’s created world. Thus, human disease and suffering, caused by humans  themselves, include deadly parasites and viruses. However, God never abandons the work of His hands. The purpose of this research it is to remind and strengthen beleivers in particular, to keep standing firm on Jesus Christ who is the steadfast rock. Thus, beleivers are expected to continue to have faith in God’s providence, even in difficult times doe to the pandemic. The research method used is descriptive qualitative, with a library research data collection system through the help of books and related journal  articles. In this study, it was found that even though humans are not faithful, God is still faithful to protect and care for creation. More than that, God through history demonstrated His sovereignty over the universe, namely through His foreknowledge of all things and made all things for His eternal purpose. Abstrak: Kejatuhan manusia kedalam dosa, membawa konsekuensi serta upah yang tidak dapat ditolak. Dalam hal ini, manusia harus memikul kuk penderitaan akibat yang ditimbulkan oleh dosa. Penderitaan akan selalu bersentuhan dengan kehdidupan manusia, sehingga semua manusia tidak dapat luput dari pendertaan. Pada mulanya, Allah menjadikan segala sesuatu sungguh amat baik, tetapi keinginan manusia telah membuat dunia ciptaan Allah menjadi tercemar. Dengan demikian, penyakit serta penderitaan manusia, disebabkan oleh manusia itu sendiri, termasuk parasit serta virus yang mematikan. Meskipun demikian, Allah sekali-kali tidak meninggalkan perbuatan tangan-Nya (providensia). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengingatkan serta menguatkan orang percaya secara khusus, untuk tetap berdiri teguh pada Yesus Kristus yang adalah batu karang yang teguh itu. Dengan demikian, orang percaya diharapkan tetap beriman pada pemeliharaan Allah, sekalipun di masa sulit akibat Pandemi. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan sistem pengumpulan data library research melalui bantuan buku-buku serta artikel jurnal yang terkait. Dalam penelitian ini, ditemukan fakta bahwa sekalipun manusia tidak setia, Allah tetap setia untuk menjaga dan memelihara ciptaan. Lebih dari itu, Allah melalui sejarah menunjukkan kedaulatan-Nya atas alam semesta, yakni melalui pra-pengetahuan-Nya atas segala sesuatu dan menjadikan segala sesuatu untuk tujuan kekal-Nya.
Bukti Keilahian Yesus Kristus Berdasarkan Filipi 2:6 Sebuah Jawaban Teologis Terhadap Kristologi Ebionisme, Arianisme Dan Saksi Yehuwa Esap Veri; Gunar Sahari; Yunus Selan
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 2 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i2.159

Abstract

Abstract: This article discusses the divinity of Jesus Christ based on Philippians 2:6 as a theological answer to the christology of Ebionism, Arianism, and Jehovah's Witnesses. The main focus in this study is to examine theologically the meaning of “the image of God” in Philippians 2:6. This paper shows the result that Philippians 2:6 is explaining the divine qualifications of Jesus Christ which means Jesus Christ before the incarnation, He has existed in eternity with the Father. So it can be said that Jesus Christ is not a creation of God or an ordinary man because Jesus Christ is the same morphe as God the Father. This paper certainly uses a qualitative method, namely a method that describes a phenomenon under study. then to describe the phenomenon under study, of course, requires literature (library review). The purpose of this paper is for the lay congregation to fully and correctly understand the teachings of the Person of Jesus Christ (Christology) in order to ward off false teachings. Abstrak: Artikel ini membahas keilahian Yesus Kristus berdasarkan Filipi 2:6 sebagai jawaban teologis terhadap kristologi Ebionisme, Arianisme, dan Saksi Yehuwa. Fokus utama dalam kajian ini yaitu mengkaji secara teologis makna “rupa Allah” dalam Filipi 2:6. Tulisan ini memperlihatkan hasil bahwa Filipi 2:6 sedang menjelaskan kualifikasi ilahi Yesus Kristus yang artinya Yesus Kristus sebelum berinkarnasi, Ia telah ada dalam kekekalan bersama dengan Bapa. Jadi dapat dikatakan bahwa Yesus Kristus bukan ciptaan Allah atau manusia biasa karena Yesus Kristus morfe yang sama dengan Allah Bapa. Tulisan ini tentu menggunakan metode kualitatif yaitu metode yang mendeskripsikan sebuah fenomena yang dikaji. maka untuk mendeskripsikan fenomena yang diteliti tentunya membutuhkan literatur-literatur (kajian pustaka). Tujuan dari tulisan ini agar jemaat khusus awam bisa memahami secara utuh dan benar mengenai ajaran tentang Pribadi Yesus Kristus (Kristologi) guna menangkal ajaran yang sesat.
Pendekatan Psikoanalisis dan Teologi Kristen Terhadap Kesehatan Mental Remaja Kristen Akibat Pembelajaran Jarak Jauh David Ferdinan Tampubolon; Puja Sri Raso Devi Tampubolon; Samuel Siringoringo
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 2 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i2.161

Abstract

Abstract: The purpose of distance learning during the COVID-19 virus pandemic is to prevent the spread and transmission of the virus in the education unit environment. However, in the implementation of distance learning, students experience several obstacles. These obstacles lead to mental health problems for Christian adolescents, namely: anxiety, fear, stress, anger, disappointment, and sadness. This study aims to address the mental health of Christian adolescents as a result of distance learning through the approach of Psychoanalysis and Christian Theology. The subjects of this study were Christian adolescents and the object of this research was the mental health of Christian adolescents themselves. This study uses qualitative research methods with case studies and narrative Cresswell models. The data analysis technique used by the researcher is the Miles and Huberman model through data reduction activities, data presentation, conclusion drawing and data verification. The result of this study is that the psychoanalytic approach helps Christian adolescents in dealing with mental health problems by restoring the ego function that has been traumatized from the environment, family, and past experiences. Meanwhile, the Christian theology approach prioritizes spirituality, namely the relationship between humans and God in all aspects of human life.  Abstrak: Tujuan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi virus COVID-19 yaitu mencegah penyebaran dan penularan virus tersebut di lingkungan satuan pendidikan. Namun dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, peserta didik mengalami beberapa kendala. Kendala tersebut menengakibatkan masalah bagi kesehatan mental remaja Kristen, yaitu: kecemasan, ketakutan, stres, marah, kecewa, dan sedih. Penelitian ini bertujuan untuk menyikapi kesehatan mental remaja Kristen akibat pembelajaran jarak jauh melalui pendekatan Psikoanalisis dan Teologi Kristen. Subjek penelitian ini adalah remaja Kristen dan objek penelitiain adalah kesehatan mental dari remaja Kristen itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kasus dan naratif model Cresswell. Teknik analsisis data yang digunakan oleh peneliti adalah model Miles dan Huberman melalui kegiatan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini yaitu pendekatan psikoanalisis membantu remaja Kristen dalam menangani masalah kesehatan mental dengan mengembalikan fungsi ego yang mengalami trauma dari lingkungan, keluarga, dan pengalaman masa lalu. Sedangkan, pendekatan Teologi Kristen mengutamakan spiritual yaitu adanya hubungan antara manusia dengan Tuhan dalam segala aspek kehidupan manusia.
Dampak Pelaksanaan Persekutuan Doa dan Khotbah Variatif Terhadap Pertumbuhan Iman Jemaat Hasahatan Hutahaean; Gundari Ginting; Marthen Palar; Gerhard E Sipayung; Desman Josafat Boys
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 2 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i2.164

Abstract

Abstract: This research departs from experiences and facts in the field that an interesting and varied sermon needs to be endeavored to attract listeners' interest in worship and for the growth of faith. Apart from that, it is also felt the importance of conducting scheduled prayer meetings with various careful preparations to reap the results among the congregations. The research was conducted at the Indonesian Presbyterian Missi Church (GPMI) Sola Fide Suka Dame congregation, Pancur Batu, with 30 samples selected from all the existing congregations. The method used is quantitative with data and facts from existing events. To collect data, a questionnaire was distributed with structured statements and given a score (scoring). The results showed that the preacher's creativity with various types of sermons (varied) contributed to the growth of the congregation's faith. Likewise, the prayer fellowship had a significant influence on the growth of the congregation's faith. Abstrak: Penelitian ini berangkat dari pengalaman dan fakta di lapangan bahwa khotbah yang menarik perlu diupayakan untuk menarik minat pendengar dalam ibadah serta demi pertumbuhan iman. Di samping itu juga dirasa pentingnya pelaksanaan persekutuan doa secara terjadwal dengan berbagai persiapan yang matang guna menuai hasil diantara jemaat. Penelitian dilakukan di Gereja Presbyterian Missi Indonesia (GPMI) Jemaat Sola Fide Suka Dame, Pancur Batu, dengan 30 orang sampel yang dipilih dari seluruh jemaat yang ada. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan data serta fakta dari kejadian yang pernah ada. Angket disebar kepada responden yang ditentukan secara acak dari komunitas Persekutuan Doa. Hasil menunjukkan bahwa adanya kreatifitas pengkhotbah dengan berbagai jenis khotbah (variatif) memberikan kontribusi kepada pertumbuhan iman jemaat. Demikian juga persekutuan doa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan iman jemaat. Persekutuan Doa merupakan bagian pelayanan yang penting untuk dipertahankan dalam gereja. Demikian juga memberikan khotbah bervariasi patut diupayakan gereja demi pertumbuhan iman jemaat.
Tinjauan Etika Kristen Terhadap Penggunaan Media Sosial Yosia Belo
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 2 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i2.165

Abstract

Abstract: This study is about a review of Christian ethics on the use of social media. This is done because of the widespread use of negative social media, including among Christians. By using qualitative research methods, especially literature studies, the following conclusions are obtained: Christians must use social media wisely, to witness, for the glory of God, and based on the guidance of the Holy Spirit or not to follow the flesh and satisfy its lusts. Abstrak: Penelitian ini tentang tinjauan etika Kristen terhadap penggunaan media sosial. Hal ini dilakukan karena begitu maraknya penggunaan media sosial secara negatif, termasuk di kalangan orang Kristen. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, khususnya kajian pustaka, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: orang Kristen wajib menggunakan media sosial dengan bijaksana, untuk bersaksi, untuk kemuliaan Allah, dan berdasarkan pimpinan Roh Kudus atau bukan untuk mengikuti kedagingan serta memuaskan nafsunya semata.
Pentingnya Kurikulum Pendidikan Agama Kristen Pemuda Dalam Meningkatkan Spiritualitas Pemuda Menurut Teori Wychoff Nova Jelly Rungkat
JURNAL LUXNOS Vol. 8 No. 1 (2022): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI JUNI 2022
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v8i1.169

Abstract

Abstract: This article discusses the importance of the Christian Religious Education curriculum in improving youth spirituality according to Wyckoff’s theory. This research uses a literature research method or library study; therefore, the author can analyze the literature sources related to this study’s purpose. The Christian Religious Education curriculum is a program planned by the church to educate the congregation, including youth, to understand God’s will in their lives. The Christian Religious Education curriculum has a significant role because it is inseparable from the learning experiences undergone by youth. Wyckoff said that a good Christian Religious Education curriculum design would follow the principles of curriculum that have been established as basic guidelines in guiding the educational process. Abstrak: Artikel ini membahas tentang pentingnya kurikulum PAK dalam meningkatkan spiritualitas pemuda menurut teori Wyckoff. Penelitian ini menggunakan metode penelitian literatur atau studi Pustaka. Dengan metode ini penulis dapat menganalisis sumber sumber literatur yang relevan dan berkaitan dengan tujuan penelitian ini dan menuangkannya dalam sebuah hasil penelitian. Kurikulum PAK adalah program yang direncanakan oleh gereja dalam mendidik jemaat termasuk pemuda untuk memahami kehendak Allah dalam hidupnya. Kurikulum PAK memiliki peran yang sangat penting dalam proses PAK itu sendiri karena tidak terlepas hubungannya dengan pengalaman belajar yang dialami oleh pemuda. Hal ini berarti bahwa kurikulum PAK harus disediakan oleh gereja dan disusun sebaik mungkin agar dapat meningkatkan spiritualitas pemuda. Wyckoff mengatakan bahwa desain kurikulum PAK yang baik akan mengikuti prinsip prinsip kurikulum yang sudah ditetapkan sebagai pedoman dasar dalam memandu proses pendidikan tersebut.
Tinjaun Kritis Terhadap khotbah Jonathan Edwards: Sinners in the Hands of an Angry God Timotius Timotius; Sutrisno Sutrisno
JURNAL LUXNOS Vol. 8 No. 1 (2022): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI JUNI 2022
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v8i1.174

Abstract

Abstract: Jonathan Edwards' sermon, with the theme Sinners in the Hands of an Angry God, received a negative response from scholars. They said Edwards' sermon was sadistic and frightening because hell is the most important element in Edwards’ theology. Therefore, the author uses qualitative methods, especially literature review. The author will explore primary and secondary sources to see if Edwards’ concept of hell is the most critical element in Edwards' theology. As a result of this discussion, the writer will show that the concept of hell is not the most critical element in Edwards’ theology because Edwards also has the concept of the glory of God, the sovereignty of God, the love of God, and heaven and the majesty of Christ. The author hopes that this article will clear up the misunderstanding of Edwards. Abstrak: Khotbah Jonathan Edwards, dengan tema Sinners in the Hands of an Angry Godmendapat respons negatif dari pada sarjana. Mereka mengatakan bahwa khotbah Edwards merupakan khotbah yang sadis dan menakutkan, mereka juga menganggap bahwa neraka merupakan elemen paling utama dalam teologi Edwards.Penulis mengunakan metodeliteratur dalam penelitian ini dengan cara menelusuri sumber-sumber primer dan sekunder untuk melihat apakah benar bahwakonsep neraka merupakan elemen paling utama dalam teologi Edwards. Hasil dari pembahasan ini, penulis akan memperlihatkan bahwa konsep neraka bukan elemen paling utama dalam teologi Edwards, karena Edwards juga mempunyai konsep tentang kemuliaan Allah, kedaulatan Allah, kasih Allah,surga dan keagungan Kristus. Penulis berharap tulisan ini akan meluruskan kesalahpahaman terhadap Edwards.

Page 6 of 14 | Total Record : 140