Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MATIUS 28:19-20 Yosia Belo
JURNAL LUXNOS Vol. 5 No. 2 (2019): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2019
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v5i2.21

Abstract

Abstract: This article talks about a biblical study of the text of Matthew 28: 19-20. This study was conducted to gain an understanding of Christian Religious Education in Matthew 28: 19-20. So that every PAK teacher can apply in applying and teaching students. Abstrak: Artikel ini berbicara tentang kajian biblika terhadap teks Matius 28:19-20. Kajian ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman tentang Pendidikan Agama Kristen dalam Matius 28:19-20. Supaya dapat diterapkan oleh setiap guru PAK dalam menerapkan dan melakukan pengajaran terhadap peserta didik.
BUAH ROH DALAM GALATIA 5:22-23 DAN PENERAPANNYA BAGI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Yosia Belo
JURNAL LUXNOS Vol. 6 No. 1 (2020): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI JUNI 2020
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v6i1.30

Abstract

Abstract: This research is a literature study of the fruits of the Spirit in Galatians 5: 22-23. By using a qualitative approach, the results are found that the fruits of the Spirit should be owned by every student who has studied Christian Religious Education. Therefore it is a sign of the presence of the Holy Spirit in each of their lives and at the same time shows the change or transformation brought about by the Bible study they learned in the Christian Religious Education class. Keywords: Spirit Fruit, Galatians, Christian Religious Education Abstraksi: Penelitian ini merupakan penelitian pustaka terhadap buah-buah Roh dalam Galatia 5:22-23. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, maka ditemukan hasil bahwa buah-buah Roh sudah seharusnya dimiliki oleh setiap peserta didik yang telah belajar Pendidikan Agama Kristen. Oleh karena itu sebagai tanda kehadiran Roh Kudus dalam setiap kehidupan mereka dan sekaligus menunjukkan perubahan atau transformasi yang ditimbulkan oleh pelajaran Alkitab yang mereka pelajari dalam kelas Pendidikan Agama Kristen. Kata Kunci: Buah Roh, Galatia, Pendidikan Agama Kristen
Didikan Allah Kepada Bangsa Israel Menurut Kitab Hakim-Hakim Yosia Belo
JURNAL LUXNOS Vol. 5 No. 1 (2019): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI JUNI 2019
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v5i1.74

Abstract

Abstract: The Book of Judges is a book that is paradoxical. Because in it there are several historical stories of the Israelites starting from the most famous and also the ones that are not well known. The book of Judges contains many interesting things, but also maybe a lot more disgusting things that the Israelites had done at that time, such as idolatry, adultery, civil war, mixed marriage, and so on. The teaching is simple, but difficult to understand, because in the book of Judges it shows the darkest sins of mankind, but in it the light of God's grace can be seen clearly. Based on the description above, teaching that comes from God is very necessary. It was useful to lead the Israelites on the right path or to bring the Israelites back to their God, who had freed them from slavery in Egypt and also gave them the land of Canaan as an inheritance. This article is an analysis and literature study, which describes some of the ways that God used to educate the Israelites who were corrupted by sin to become Israelites who obeyed God's Law. Abstrak: Kitab Hakim-hakim adalah kitab yang bersifat paradoks. Oleh karena di dalamnya terdapat beberapa cerita sejarah bangsa Israel mulai dari yang paling terkenal serta yang juga yang tidak terkenal. Kitab Hakim-hakim mengandung banyak hal menarik, akan tetapi juga mungkin lebih banyak hal yang menjijikkan yang pernah dilakukan oleh bangsa Israel pada zaman itu, seperti penyembahan berhala, perzinahan, perang saudara, kawin campur, dan sebagainya. Pengajarannya sederhana, akan tetapi sulit untuk dimengerti, karena dalam kitab Hakim-hakim ini memperlihatkan dosa manusia yang paling hitam pekat, tetapi di dalamnya cahaya rahkmat Allah dapat dilihat dengan jelas. Berdasarkan uraian di atas, maka pengajaran yang bersumber dari pada Allah sangat diperlukan. Berguna untuk membawa bangsa Israel kepada jalan yang benar atau membawa kembali bangsa Israel kepada Allah mereka, yang telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir serta juga memberikan tanah Kanaan kepada mereka sebagai milik pusaka. Artikel ini adalah sebuah analisis dan studi pustaka, yang memaparkan beberapa cara yang Allah gunakan untuk mendidik bangsa Israel yang telah rusak karena dosa menjadi bangsa Israel yang taat terhadap Taurat Tuhan.
Urgensi Pendidikan Kristen Berdasarkan Alkitab Yosia Belo
JURNAL LUXNOS Vol. 4 No. 1 (2018): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI JUNI 2018
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v4i1.124

Abstract

Abstract: This study was conducted to determine the urgency of Bible-based Christian education. By using qualitative research methods, researchers find the urgency of Bible-based Christian Education so that Christian Education becomes a means for every student to understand salvation in Christ and know Him and even live out that salvation in their practical life. In addition, so that Christian Education can make students aware of their sinful lives; can change the character of each student so that it is always in harmony with the Bible and always guides students to walk in God's will. Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui urgensi pendidikan Kristen berdasarkan Alkitab. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, peneliti menemukan urgensi Pendidikan Kristen berdasarkan Alkitab supaya Pendidikan Kristen menjadi sarana bagi setiap peserta didik untuk mengerti keselamatan di dalam Kristus dan mengenal-Nya bahkan menghidupi keselamatan itu dalam kehidupan praktisnya. Selain itu, supaya Pendidikan Kristen dapat menyadarkan peserta didik dari kehidupannya yang berdosa; dapat mengubah karakter setiap peserta didik agar senantiasa selaras dengan Alkitab serta senantiasa menuntun peserta didik untuk berjalan dalam kehendak Allah. Kata Kunci: Pendidikan Kristen, Alkitab, Urgensi
Kajian Dan Evaluasi Terhadap Perilaku Transgender Dari Perspektif Etika Kristen Yosia Belo
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 1 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI JUNI 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i1.147

Abstract

Abstract: This research is about the study and evaluation of transgender behavior from the perspective of Christian ethics. The interest in researching this topic arose from the proliferation of broadcasts by transgender groups on social media such as Facebook and YouTube. Where the broadcast received a good response from the public, as if the community justified their every behavior. That is why through this research, transgender behavior will be studied and evaluated in order to contribute ideas to Christians. In this study it was concluded that transgender behavior is behavior that is against the principles and teachings of the Bible, behavior that arises from the consequences of sin, and behavior that must be prohibited, but for victims they must be loved so that they become aware and repent and return to correct, normal sexual behavior and glorify Allah. Abstrak: Penelitian ini adalah tentang kajian dan evaluasi terhadap perilaku transgender dari perspektif Etika Kristen. Ketertarikan meneliti topik ini muncul dari maraknya tayangan kelompok transgender pada media sosial seperti facebook dan youtube. Di mana tayangan itu mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, seolah-olah masyarakat membenarkan setiap perilaku mereka. Itulah sebabnya melalui penelitian ini akan dikaji dan dievaluasi perilaku transgender guna menjadi sumbangsih ide kepada orang-orang Kristen. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa perilaku transgender adalah perilaku yang bertentangan dengan prinsip dan ajaran Alkitab, perilaku yang muncul dari akibat dosa, dan perilaku yang harus dilarang namun bagi para korban harus tetap dikasihi supaya mereka sadar dan bertobat serta kembali kepada perilaku seksual yang benar, normal dan mempermuliakan Allah.
Tinjauan Etika Kristen Terhadap Penggunaan Media Sosial Yosia Belo
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 2 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i2.165

Abstract

Abstract: This study is about a review of Christian ethics on the use of social media. This is done because of the widespread use of negative social media, including among Christians. By using qualitative research methods, especially literature studies, the following conclusions are obtained: Christians must use social media wisely, to witness, for the glory of God, and based on the guidance of the Holy Spirit or not to follow the flesh and satisfy its lusts. Abstrak: Penelitian ini tentang tinjauan etika Kristen terhadap penggunaan media sosial. Hal ini dilakukan karena begitu maraknya penggunaan media sosial secara negatif, termasuk di kalangan orang Kristen. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, khususnya kajian pustaka, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: orang Kristen wajib menggunakan media sosial dengan bijaksana, untuk bersaksi, untuk kemuliaan Allah, dan berdasarkan pimpinan Roh Kudus atau bukan untuk mengikuti kedagingan serta memuaskan nafsunya semata.
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI PAULUS DALAM MENYELESAIKAN MASALAH BERDASARKAN SURAT FILEMON Yosia Belo
Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi Vol. 3 No. 2 (2020): Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.09 KB) | DOI: 10.47457/phr.v3i2.70

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan oleh Paulus ketika menyelesaikan masalah antara Filemon dan Onesimus. Hal ini dilakukan untuk dapat diimplementasikan dalam setiap pelayanan hamba Tuhan atau pun juga guru Pendidikan Agama Kristen. Untuk dapat memperoleh sebuah pemahaman yang baik dan alkitabiah maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam hal ini, secara spesifik adalah kajian pustaka dengan menganalisis data-data kualitatif dari beberapa buku tafsiran, pengantar Surat Filemon hingga artikel-artikel terbaru yang telah meneliti hal-hal seputar hubungan Filemon dan Onesimus. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka ditemukan ada tiga jenis komunikasi yang digunakan oleh Paulus, yakni: komunikasi kepada Tuhan, komunikasi kepada Filemon, dan komuniksi kepada Onesimus.
TANGGUNG JAWAB MENJALANKAN PROTOKOL KESEHATAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DITINJAU DARI PERSPEKTIF ETIKA KRISTEN Tony Salurante; Riste Silaen; Yane Keluanan; Yosia Belo
VISIO DEI: JURNAL TEOLOGI KRISTEN Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI STAR'S LUB LUWUK BANGGAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35909/visiodei.v3i1.198

Abstract

This article describes the various views of Christian ethicists about the concept of responsibility. The paper attempts to better understand the meaning of responsibility for Christians during the pandemic covid 19, particularly in carrying out health protocols. It is said that responsibility is relevant to human ethics, moral life, and actions revealed through His love. When the notion of responsibility is only associated with a mere duty ethic, it will be trapped in consequentialism. Responsibility in Christian ethics is the manifestation of good deeds based on the grace of faith. This is the essence of the Christian life. Responsibility in Christianity reflects loving God and neighbor, not just the right or wrong attitude, because this action does not affect the promise of salvation. From the theological perspective, responsibility is considered retrospective responsibility for past actions and the consequences before God.
Peran Komunikasi Dalam Menjalankan Tri-Misi Yesus Yosia Belo; Rika S.
JURNAL LUXNOS Vol. 8 No. 1 (2022): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI JUNI 2022
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v8i1.206

Abstract

Abstract:This study examines the role of communication in carrying out the Tri-Mission of Jesus. Communicators in the context of the church are followers of Christ or so-called. Researchers use qualitative methods by making observations on literature reviews or related literature in order to find and obtain valid data and information. Through this research, it can be concluded that the communication used is vertical and horizontal communication. the second role of this communication is to give power and authority, to communicate the gospel of the kingdom of heaven and to testify of God's love and glory in the midst of the world. Abstrak: Penelitian ini mengkaji tentang peran komunikasi dalam menjalankan Tri-misi Yesus. Pelaku komunikasi dalam konteks ini adalah pengikut Kristus atau biasa disebut gereja. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan melakukan observasi pada kajian pustaka atau literatur yang terkait guna menemukan dan memperoleh data dan informasi yang valid. Dan melalui penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa komunikasi yang digunakan adalah komunikasi vertikal dan horizontal. Adapun peran dari kedua jenis komunikasi ini adalah untuk memberikan kuasa dan otoritas, untuk mengkomunikasikan Injil Kerajaan Surga dan untuk bersaksi tentang kasih dan kemuliaan Tuhan di tengah-tengah dunia.    
Komunikasi Pengajaran Yesus Menjadi Role Model Bagi Pendidik Kristen Yosia Belo; Rika S.
JURNAL LUXNOS Vol. 8 No. 2 (2022): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2022
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v8i2.266

Abstract

Abstract: This paper examines Jesus' teaching communication as a role model for Christian educators. The research topic is inseparable from the current situation, where most teachers no longer pay attention to communication when teaching, so it impacts the ineffectiveness of teaching and learning activities. Several conclusions can be obtained using qualitative research or, more precisely, a literature review. The findings are (1) Jesus communicated His teaching in the form of parables; (2) Jesus communicated His teachings with practical examples; (3) Jesus communicated His teaching while preaching; (4) Jesus communicated His teaching with creative actions; and (5) Jesus communicated His teachings with full authority and role model. If Christian educators want to be role models, then every Christian educator must communicate each of the teachings with simple analogies, actual and known by every student, or using parables in the context of Jesus' teaching. Then today's Christian educators must also communicate their teaching with practical examples in sermon language or language that is practical and easy for every student to digest. Not only that, but every Christian educator must also take creative actions to convey and communicate each of their teachings. Abstrak: Tulisan ini meneliti tentang Komunikasi Pengajaran Yesus menjadi role model bagi pendidik Kristen. Topik ini diteliti tidak terlepas dengan kondisi masa kini, di mana kebanyakan guru tidak lagi memperhatikan komunikasi ketika mengajar sehingga berdampak kepada kurang efektifnya kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan. Dengan menggunakan penelitian kualitatif atau lebih tepatnya kajian literatur, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu (1) Yesus mengkomunikasikan pengajaran-Nya dalam bentuk perumpamaan; (2) Yesus mengkomunikasikan pengajaran-Nya dengan contoh-contoh praktis; (3) Yesus mengkomunikasikan pengajaran-Nya sambil berkhotbah; (4) Yesus mengkomunikasikan pengajaran-Nya dengan tindakan-tindakan yang kreatif; dan (5) Yesus mengkomunikasikan pengajaran-Nya dengan penuh otoritas dan keteladanan. Apabila pendidik Kristen hendak menjadikannya sebagai role model maka setiap pendidik Kristen harus mengkomunikasikan setiap pengajarannya dengan analogi-analogi yang sederhana, real dan diketahui oleh setiap peserta didik atau kalau dalam konteks Yesus mengajar, menggunakan perumpamaan. Pendidik Kristen masa kini juga harus mengkomunikasikan pengajarannya dengan contoh-contoh yang praktis dengan bahasa khotbah atau bahasa yang praktis dan mudah dicerna oleh setiap peserta didik. Tidak hanya itu, setiap pendidik Kristen juga perlu melakukan tindakan-tindakan kreatif untuk menyampaikan dan mengkomunikasikan setiap pengajarannya.