cover
Contact Name
Ivan Sunata
Contact Email
sunataivan@gmail.com
Phone
+6285274603444
Journal Mail Official
sunataivan@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci Jl. Kapten Muradi, Kec. Sungai Liuk, Kerinci, Jambi, Indonesia 37112
Location
Kab. kerinci,
Jambi
INDONESIA
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah
ISSN : 27146510     EISSN : 27156273     DOI : https://doi.org/10.32939/ishlah
Core Subject : Religion,
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah is a journal that publishes current original researches on ushuluddin, adab and dakwah phenomenon and studies related to social and cultural context in Indonesia in multi concepts, theories, perspectives, paradigms and methodologies. The focus study of Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah are: Interpretation of the Quran and Hadis; Humanities and Philology; Islamic Historical and Cultural Studies; Islamic communication/public speaking (Tabligh); Islamic counseling (Irsyad); Da’wah management (Tadbir); Islamic community development (Tamkin); Religion Studies.
Articles 112 Documents
Maqasid al-Qur’an Perspektif Muhammad al-Ghazali MUFID, ABDUL
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 2 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v2i1.4

Abstract

Kajian tentang maqashid Al-Qur’an urgen untuk dilakukan, karena dengan menguasai maqashid Al-Qur’an akan mampu mengharmonisasikan antara inti misi Al-Qur’an dengan sendi-sendi pokok kehidupan. Tulisan yang didasarkan studi kepustakaan ini berusaha mengeksplorasi metode Muhammad al-Ghazali dalam menguak maqashid Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan menggali metode yang digunakan Muhammad al-Ghazali untuk mengungkap maqasid Al-Qur’an dengan menjawab sejumlah pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana metode Muhammad al-Ghazali dalam mengungkap maqashid Al-Qur’an? Apa saja langkah pra penelitian yang ditempuh al-Ghazali sebelum merumuskan metode maqashid Al-Qur’an? Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa al-Ghazali menawarkan lima metode untuk dapat menyingkap maqashid Al-Qur’an. Pertama, perenungan yang mendalam atas teks-teks Al-Qur’an dan mengoptimalkan akal. Kedua, penggunaan dua mekanisme sekaligus, yakni berpikir induktif dan analisis, serta melacak berbagai teks dan tanda yang menunjukkan adanya maqasid. Ketiga, pembacaan menyeluruh terhadap teks-teks wahyu sehingga tidak holistik, literal, dan sektarian. Keempat, selalu bercengkerama dengan Al-Qur’an sembari menginterogasi ayat-ayatnya untuk mengeksplorasi kedalaman maknanya. Kelima, mencurahkan kemampuan untuk memproduksi fikih realitas.
Dakwah Harmoni Sebagai Solusi Problem Agama dan Modernisme Perspektif Djohan Effendi Munir, Muhammad Munir; Ahmad Muqaffi
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 2 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v2i1.7

Abstract

Harmony is the need of all people in this world, so in making a growing exchange and interaction between religions and a stronger tendency towards religious diversity will present a new opportunity and challenge for harmony in religious relations. As a result, exchanges between various religions occur more frequently, more opportunities are provided for religions to conduct joint learning and strengthen cooperation. In the experience of all mankind, especially in several countries and regions in the east, from various events that occur gathered a lot of experience and wisdom in terms of cultural diversity, In this study will be discussed about how the propagation of harmony exemplified by Djohan Effendy, to make this research more specifically then, in this issue we are interested in describing and identifying the thought of the propaganda of harmony Djohan Effendi. This study aims to find the propaganda of harmony in social life. This research is a library research that aims to understand and apply the propaganda exemplified by Djohan Effendi. The focus is his thoughts on the da'wah hormoni. The approach used is a historical method. This approach is used to observe and trace the process of forming ideas and thoughts of a character based on the socio-cultural context of his life. The results of this study found 1) The Concept of Religious Pluralism as a Solution of Harmony Harmony According to Djohan Effendi, 2) Da'wah Harmoni Djohan Effendi.
Teologi Pembebasan Ali Syari’ati (Kajian Humanisme dalam Islam) Siti Syamsiyatul Ummah
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v2i2.8

Abstract

Abstract As one of the most prominent Muslim thinkers of modern times, Ali Syari 'ati's role in resisting the repression of Pahlevi's regime is undeniable. He presented himself as a propagandist gusting the spirit of youth in Iran in the 1970's to rise up and resist the authoritarian and oppressive regime of Pahlevi. Ali Syari 'ati had succeeded in building a revolutionary islamic ideology on the foundations of tauhid to elevate degrees and support egalitarianism in humans. In the view of Ali Syari 'ati, tauhid is a oneness between god, human, and the universe. Therefore, any form of social discrimination, injustice, depotism, and persecution must be opposed because it is separate from the rivals of tauhid. It's a library research which deals with liberation theological thinking in the perspective of Ali Syari 'ati in lifting and fighting for emancipation, responsibility and human freedom. The subject of this post is the biography of Ali Syari 'ati, the views of the tauhid world: the tauhid is the free previews of Ali Syari 'ati, the religious humanistic concept Ali Syari'ati, and the tauhid scheme of thought in the religious humanistic concept of Ali Syari'ati. Abstrak Sebagai salah satu pemikir Muslim terkemuka di zaman modern, peran Ali Syari’ati dalam melawan penindasan rezim Pahlevi tidak dapat dimungkiri lagi kebenarannya. Ia tampil sebagai propagandis yang membakar semangat kaum muda di Iran pada 1970-an untuk bangkit dan melawan rezim Syah Pahlevi yang otoriter dan menindas. Ali Syari’ati berhasil membangun ideologi Islam yang revolusioner dengan fondasi tauhid untuk mengangkat derajat dan menyokong egalitarianisme (persamaan) pada manusia. Dalam pandangan Ali Syari’ati, tauhid adalah kesatuan antara Tuhan, manusia, dan alam semesta. Maka, segala bentuk diskriminasi sosial, ketidakadilan, kedzaliman, dan penindasan harus dilawan karena termasuk hal yang syirik (lawan tauhid). Tulisan ini merupakan library research yang membahas tentang pemikiran teologi pembebasan dalam prespektif Ali Syari’ati dalam mengangkat dan memperjuangkan emansipasi, tanggung jawab dan kebebasan manusia. Sub pembahasan dalam tulisan ini adalah biografi Ali Syari’ati, pandangan dunia tauhid: Tauhid yang membebaskan prespektif Ali Syari’ati, konsep religius humanistik Ali Syari’ati, serta skema pemikiran tauhid dalam konsep religius humanistik Ali Syari’ati.
Tipologi Kajian Tafsir: Metode, Pendekatan dan Corak dalam Mitra Penafsiran al-Qur’an Ummi Kalsum Hasibuan; Risqo Faridatul Ulya; Jendri, Jendri
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v2i2.9

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang metode, pendekatan dan corak tafsir Alquran. Adapun metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode deskriptif-kualitatif. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengetahui makna-makna dari metode, pendekatan dan corak ketika hendak melakukan penelitian tafsir, untuk mengupas tentang metode, pendekatan dan corak dalam tafsir Alquran. Dari pembahasan dalam tulisan ini, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa: pertama, metode tafsir adalah suatu cara, langkah-langkah ataupun kerangka yang harus ditempuh ketika melakukan penafsiran Alquran, sehingga dalam hal ini terdapat beberapa metode penafsiran Alquran, yaitu; metode tafsir tahlili, ijmali, muqaran, maudhu’iy dan hermeneutika. Kedua; pendekatan tafsir adalah sudut pandang dari prosesnya tafsir dan dari pendekatan itu akan membuahkan corak, sehingga antara pendekatan dan corak tafsir itu saling keterkaitan antara keduanya. Adapun pendekatan dalam tafsir adalah pendekatan tekstual, kontekstual, bahasa, historis dan sosio-historis. Ketiga; corak tafsir adalah suatu nuansa, dominasi, warna ataupun kecenderungan pemikiran atau ide yang mendominasi suatu karya tafsir dan yang termasuk kepada corak tafsir Alquran adalah corak falsafi, fiqhi, sufi, ‘ilmi, adabi al-ijtima’iy.
Gerakan Perempuan di Jawa (1912-1941) Sujati, Budi; Ilfa Harfiatul Haq
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 2 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v2i1.10

Abstract

Permasalahan Gender di Indonesia dapat dilihat dari aspek ruang dan waktu atas dasar kultur yang berlaku di berbagai tempat dan dalam waktu tertentu. Pada masa itu, kultur budaya Jawa khususnya menempatkan kaum perempuan sebagai kaum yang memiliki hak-hak sosial yang lebih sempit dibandingkan dengan kaum laki-laki di tengah kondisi penjajahan Belanda. Penelitian ini bertujuan untuk melacak jejak langkah gerakan perempuan di Jawa pada masa Pergerakan Nasional. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Sejarah yang melalui tahapan: Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Gerakan Perempuan mulai melakukan perjuangannya dengan mendirikan sekolah-sekolah, lalu disertai dengan pendirian organisasi-organisasi dan pada perkembangannya menyelenggarakan kongres-kongres. Melalui sarana pendidikan tentunya akan menghasilkan perempuan-perempuan terdidik yang nantinya akan dapat memperjuangkan haknya dengan menuangkan gagasan dan pemikiran, baik secara lisan maupun tulisan.
Kolaborasi Dakwah Ulama dan Umara dalam Perspektif Islam Zuhdi, Ahmad; Ivan Sunata
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 2 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v2i1.12

Abstract

Allah swt dalam banyak ayat menjelaskan bahwa kewajiban dalam menyeru umat tidak hanya dibebankan kepada para pendakwah, melainkan kewajiban seluruh umat. Diantara keseluruhan yang dimaksud adalah adanya peran serta antara Pemimpin dan Ulama. Pemimpin merupakan seseorang yang diberi kuasa dalam menata dan mengatur kehidupan bermasyarakat sesuai dengan aturan dan undang-undang yang ada, sedangkan para ulama adalah sosok yang hadir di tengah masyarakat sebagai penuntun dan penerang dalam mengamalkan aspek-aspek ajaran agama yang telah diperintahkan oleh Allah swt dan Rasul-Nya. Dalam penelitian ini, penulis akan mengungkapkan dan menjawab tiga pertanyaan penelitian, yaitu: 1) term kepemimpinan dalam Islam, 2) dakwah amanah allah bagi para ulama, 3) kolaborasi ulama dan umara dalam berdakwah.
Strategi Diplomasi Indonesia dalam Pembebasan Papua Tahun 1949-1963 Susetyo, Berlian; Ravico
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 2 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v2i1.14

Abstract

Masa perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam upaya pembebasan Papua menjadi agenda besar dalam penghapusan kolonialisme. Sehingga upaya diplomatik dilakukan baik itu diplomasi terbuka maupun tertutup. Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan penelitian sejarah dengan menggunakan langkah-langkah metode penelitian yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian meliputi diplomasi terbuka dengan cara melalui sidang umum PBB tahun 1954-1957, Konferensi Asia-Afrika 1955 dan kebijakan kofrontasi. Selanjutnya Diplomasi Tertutup melalui diplomat Amerika Serikat Ellsworth Bunker yang diperintah langsung oleh Sekjen PBB U Thant, usulan ini menjadi jalan keluar menuju perdamaian untuk menghentikan perselisihan antara Indonesia dan Belanda atas masalah Papua.
Pemikiran Kontemporer Tafsir al-Qur’an di Indonesia: (Tinjauan Terhadap Buku Pesan-Pesan al-Qur’an Mencoba Mengerti Intisari Kitab Suci Karya Djohan Effendi) Ummi Kalsum Hasibuan
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v2i2.17

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang pemikiran tafsir Djohan Effendi yang terdapat dalam buku Pesan-Pesan al-Qu’ran Mencoba Mengerti Intisari Kitab Suci. Tujuan tulisan ini untuk menyingkap potret kehidupan intelektual Djohan Effendi, untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisa tentang pemikiran kontemporer dari Djohan dalam melakukan penafsiran al-Qur’an yang dikemukakan dalam bentuk contoh dan untuk menganalisa karakteristik penafsiran dari buku pesan-pesan al-Qur’an yang dikarang oleh Djohan. Adapun metode yang dipakai adalah metode deskriptif-analisis dengan memakai pendekatan historis. Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa Djohan Effendi merupakan intelektual Islam yang berasal dari Banjarmasin dan sudah tidak asing lagi di dengar dari kalangan pemikir Islam, selain itu ia juga sangat antusias terhadap penafsiran al-Qur’an, sehingga lahirlah karya terakhirnya yang monumental tersebut. Selanjutnya terkait pemikiran kontemporer tafsir Djohan dalam melakukan sebuah penafsiran ia bersumber kepada bi al-ra’yi dan berupaya membuat sebuah pemahaman pribadinya dengan modal ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dilaluinya, sebagaimana ketika menafsirkan kata rabb dengan Tuhan pelantan. Kemudian Djohan juga tidak mencantumkan ayat-ayat al-Qur’an di dalamnya, hanya tulisan kaligrafi saja yang terdapat di dalamnya. Bahkan penafsiran kontemporer Djohan yang teruang dalam bukunya tersebut ia lebih menggunakan bahasa-bahasa sastra maupun indah bagi para pembaca. Tulisan ini akan mencoba untuk mendiskusikan atau meninjau lebih dalam lagi seputar terbitnya buku Pesan-pesan al-Qur’an Mencoba Mengerti Intisari Kitab Suci karangan dari Djohan Effendi.
Representasi Etnis Muslim Rohingya di Media Massa Islam H Nanda, Dendy
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 2 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v2i1.19

Abstract

Melihat pemberitaan tentang etnis rohingya beberapa waktu belakangan ini seringkali kita disuguhkan dengan gambaran atau pemberitaan oleh media kita terutama media yang bernafaskan Islam. Berbagai bentuk pemberitaan di tampilakan oleh media tersebut. Dengan kemasan yang berbeda-beda antara satu media dengan media yang lain. Tentu akan berbeda antara media yag beraliran nasionalis dana media yang berideologikan agama. Mulai dari sudut pandang berita, pembahasaan di teks, maupun foto atau gambar yang ada di media tersebut. Menarik bila kita cermati bagaimana media yang berideologikan Islam dalam mengemas pemberitaanya. Seringkali kita melihat media Islam di Indonesia menampilkan berita tentang etnis rohingya dengan sangat mengebu-gebu. Terkadang penulisannya cendrung provokatif dan kelihatan seperti sangat mendramatisir. Mulai dari judul berita, konten dari berita tersebut hingga foto-foto yang ditampilakan. Seperti yang menjadi kepala berita di media online Arrahmah.com ketika mengemas berit dengan judul “Setan Gundul Budha Myanmar Harus Diberi Pelajaran Setimpal” (Arrahmah.com, akses15 Juni 2013), ini tentu sangat terlihat provokatif dan sebagai media yang membawa simbol agama tentu hal ini akan sulit diterima dengan akal sehat. Contoh lainnya “Muslim Rohingya menderita diskriminasi dan penganiayaan yang hampir tak pernah henti” (Arrahmah.com, akses 15 Juni 2013). Dari dua contoh pemberitaan diatas dapat kita lihat bagaimana ada dua dikotomi yang berbeda yang ditampilkan oleh media Arrahman.com. Disatu sisi orang Budha Myanmar di hadirkan dengan sangat hina dengan kata-kata yang cendrung sangat melecehkan dengan kata “Gundul”, sedangkan disisi lain orang muslim rohingya ditampilkan dengan kondisi sangat memprihatinkan dengan menggunakan kata “penganiyaan yang hapir tak penah henti”. Tentu berita itu sangat sangat provokatif dan mengandung unsur propaganda. Padahal bila kita pelajari dalam kaidah jurnalistik, setiap wartawan harus bersikap profesional dan netral. Dimana harus ada keseimbangan fakta dalam suatu pemberitaan, namu tidak dengan apa yang terjadi di media Arrahmah.com. Keberpihakan inilah yang semakin penulis anggap relefan dengan apa yang dikatakan oleh paradigma kritis bahwa tidak ada media yang bisa netral, selalu ada kepentingan di balik pemberitaanya.
Korelasi Antara Komunikasi dan Pendidikan hendra, tomi; Siti Saputri
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 2 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v2i1.21

Abstract

Dunia pendidikan pada saat sekarang kini sedang marak-maraknya memperlombakan peningkatan mutu pendidikan. Berbagai macam upaya yang mereka lakukan untuk peningkatan mutu pendidikan di semua jenjang. Mulai dari penetapan Standar Nasional Pendidikan sampai pada peningkatan Akreditasi lembaga pendidikan. Komunikasi sebagai sarana peningkatan mutu pendidikan merupakan upaya atau salah satu cara peningkatan mutu di dalam dunia pendidikan. Para ahli sepakat bahwa komunikasi sangat dibutuhkan dalam pendidikan. Sebab, komunikasi yang baik akan membentuk hubungan yang baik. Baik itu guru dengan muridnya atau murid dengan gurunya. Guru dituntut berperan aktif dalam proses belajar-mengajar terutama dalam proses belajar mengajar tatap muka. Guru dituntut sebagai perancang pembelajaran (designer of intruction), guru sebagai pengelola pembelajaran (manager of Instruction), guru sebagai pengarah pembelajaran, dan guru sebagai konselor dan lain sebagainya. Dalam menerapkan beragam hal tugas seorang guru, perlunya komunikasi yang efektif dalam proses belajar-mengajar antara murid dan guru. Sehingga tujuan peningkatan dari mutu di lembaga kependidikan bisa tercapai. Dalam penelitian ini, penulis memaparkan betapa pentingnya komunikasi yang efektif di dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk membantu penulis di dalam memaparkan korelasi antara komunikasi dengan pendidikan, maka penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif.

Page 1 of 12 | Total Record : 112