cover
Contact Name
Made Gautama Jayadiningrat
Contact Email
jurnaladatdanbudayaindonesia@gmail.com
Phone
+6287762961886
Journal Mail Official
jurnaladatdanbudayaindonesia@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana Kampus Tengah Singaraja, Bali, Indonesia 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia
ISSN : 26156113     EISSN : 26156156     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jabi.v1i1
Jurnal ini memuat hasil penelitian dan pemikiran tentang adat istiadat dan budaya. Jurnal ini bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat dibidang adat dan kajian budaya.
Articles 145 Documents
Makna Dualistik Gerak Akrobatik Bujang Ganong dalam Reog Ponorogo Rasi, Selviano Boby Rome; Hudha, Tafsir
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jabi.v7i2.101259

Abstract

Penelitian ini mengkaji dualisme makna akrobatis tokoh Bujang Ganong dalam pertunjukan Reog Ponorogo melalui perspektif carnivalesque. Bujang Ganong menampilkan paradoks antara kedudukan sebagai patih yang berwibawa dengan peran penghibur rakyat yang jenaka. Gerakan akrobatik yang ditampilkan bukan sekadar hiburan fisik, melainkan manifestasi keterampilan teknis rumit dan medium komunikasi simbolis untuk menyampaikan kritik sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif analitis, melalui analisa dokumentasi pertunjukan dan wawancara langsung dengan para praktisi. Analisis data dilakukan melalui triangulasi teoritis. Hasil penelitian menunjukkan dualisme makna akrobatis Bujang Ganong termanifestasi dalam tiga dimensi: narasi (pemberani sekaligus penakut), gerak (akrobatik lincah sekaligus lucu), dan permainan (ditakuti namun digemari penonton). Gerakan akrobatik berfungsi sebagai strategi perlawanan non-konfrontatif yang memungkinkan pembalikan hierarki sosial melalui demonstrasi kemampuan alternatif. Berdasarkan perspektif carnivalesque, gerak akrobatik menciptakan ruang kritis yang memungkinkan kontestasi identitas antara nilai tradisional-modern dan otoritas formal-resistensi informal. Dualisme ini memungkinkan Bujang Ganong mengintegrasikan identitas bertentangan dalam satu kesatuan performativitas harmonis.
Pola Persebaran Objek Wisata Budaya di Toraja Utara Sulawesi Selatan Bulan, Indra Sombo; Arsy, Risma Fadhilla; Hasan, Haslita Rahmawati; Nurvita, Nurvita
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jabi.v7i2.101802

Abstract

Pariwisata budaya merupakan sektor strategis yang tidak hanya berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi, tetapi juga berperan penting dalam pelestarian identitas budaya lokal. Kabupaten Toraja Utara di Sulawesi Selatan dikenal memiliki kekayaan budaya yang unik dan masih terjaga, seperti situs pemakaman batu, rumah adat Tongkonan, serta berbagai tradisi dan upacara adat. Keunikan ini menjadikan wilayah tersebut menarik untuk dikaji, khususnya dalam konteks persebaran objek wisata budaya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Meskipun potensinya besar, kajian spasial mengenai pola persebaran objek wisata budaya di wilayah ini masih terbatas. Padahal, pemahaman pola tersebut penting sebagai dasar perencanaan dan pengelolaan pariwisata berbasis potensi lokal secara berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja objek wisata budaya, menganalisis pola persebaran objek wisata budaya serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan spasial melalui analisis tetangga terdekat (Nearest Neighbor Analysis), yang diproses menggunakan perangkat lunak ArcGIS. Data yang digunakan meliputi koordinat geografis objek wisata budaya, data sekunder dari instansi terkait, serta hasil observasi lapangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola persebaran objek wisata budaya di Kabupaten Toraja Utara bersifat tersebar (dispersed), dengan rasio tetangga terdekat sebesar 1,432244, jarak rata-rata antar objek wisata sebesar 2.415,5181 meter, dan nilai z-score sebesar 2,61493, yang menunjukkan signifikansi statistik (T > 2,58). Pola ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti aspek historis, sosial budaya, dan aksesibilitas wilayah. Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan kebijakan pariwisata budaya yang berkelanjutan serta perencanaan wilayah berbasis potensi lokal.
Kepercayaan Masyarakat Desa Bono Kabupaten Tulungagung Terhadap Pitungan Weton dalam Pembuatan Keputusan Waktu Pernikahan: Perspektif Psikologi Budaya Danianta, Prames Berliana; Pudjibudojo, Jatie K.; Tondok, Marselius Sampe
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jabi.v7i2.101837

Abstract

Dalam tradisi budaya Jawa, pernikahan dipandang sebagai momen sakral sehingga untuk menentukan waktu pernikahan diperlukan perhitungan cermat melalui “pitungan weton”. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kepercayaan masyarakat Desa Bono, Kabupaten Tulungagung, terhadap “pitungan weton” dalam pengambilan keputusan waktu pernikahan dari perspektif psikologi budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan dua partisipan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dianalisis secara tematik untuk menggali pemahaman mendalam terkait praktik ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap “pitungan weton” tetap kuat hingga saat ini, dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya, tradisi leluhur, dan keyakinan religius yang erinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Temuan ini menyoroti bagaimana pitungan weton memberikan rasa aman psikologis dan menjadi mekanisme penguatan identitas budaya di tengah modernisasi. Implikasi penelitian ini menggaris bawahi pentingnya menghormati kearifan lokal sebagai bentuk adaptasi budaya yang dapat dipertimbangkan dalam studi lintas budaya dan intervensi berbasis komunitas.
Budaya Rokat Tasek dan Perannya Terhadap Motivasi Bekerja Masyarakat Madura Fitria, Nur; Wicaksono, Drajat
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jabi.v7i2.102657

Abstract

Rokat Tasek merupakan tradisi pesisir masyarakat Madura yang telah ada sejak ratusan tahun. Tradisi ini dilaksanakan setiap tanggal 11 bulan Suro saat pagi atau siang hari. Rokat Tasek dilakukan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat terhadap Tuhan yang telah menjamin keselamatan selama melaut dan hasil laut yang melimpah. Penelitian ini bertujuan mengetahui urjensi pelaksanaan Rokat Tasek dalam peningkatan produktifitas nelayan tradisional Madura. Peneliti berharap akan bisa mengungkap lebih mendalam sistem kepercayaan tradisional masyarakat pesisir Madura dan kaitannya dengan sistem mata pencaharian sebagai produk kebudayaan. Penelitian bermodel pendekatan fusion ini diawali dengan penelitian deskriptif kualitiatif dengan menggunakan teori Interaksi Simbolik yang dikemukakan Herbert Blumer. Penelitian dilanjutkan dengan sosialisasi dan pendampingan ekonomi kreatif. Pencarian data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam pada beberapa tokoh masyarakat lokal sebagai narasumber kunci. Penelitian ini mengungkap bahwa Rokat Tasek sebagai produk budaya bukan hanya berfungsi sebagai simbol identitas saja, melainkan telah masuk pada sistem kepercayaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja nelayan tradisional Madura.
Perekonomian Peran Komunitas Lokal dalam Melestarikan Budaya dan Meningkatkan Perekonomian di Desa Metun Sajau Kalimantan Utara Kiring, Musa; Gotib, Andi; Elmi, Ester
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jabi.v7i2.94742

Abstract

Penelitian yang dilakuakn berfokus untuk membahas peran komunitas lokal dalam melestarikan budaya sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Metun Sajau, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Kajian dilakukan dengan pendekatan kualitatif interpretif dengan wawancara serta observasi. Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa komunitas lokal khususnya masyarakat Dayak Kenyah Bakung, memiliki peran strategis dalam menjaga warisan budaya melalui pelestarian seni tari, musik tradisional, kerajinan tangan, serta upacara adat. Upaya yang dilakukan oleh masyarakat tidak hanya bertujuan untuk memperkuat identitas budaya, tetapi juga menjadi aset ekonomi yang mempengaruhi tumbuhnya pariwisata budaya dan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. Keterlibatan generasi muda terbukti menjadi faktor penting dalam keberlanjutan pelestarian budaya melalui kreativitas dan pemanfaatan teknologi digital. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah desa, tokoh adat, dan masyarakat menciptakan model pembangunan partisipatif yang mampu meningkatkan kesejahteraan sekaligus menjaga kebudaya terhadap pengaruh kemajuan teknologi. Dengan melestariak kebudaya yang dimiliki dan penguatan ekonomi lokal di Desa Metun Sajau, dapat menjadi strategi efektif untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.