cover
Contact Name
Made Gautama Jayadiningrat
Contact Email
gtm_jd@yahoo.co.id
Phone
+6287861886493
Journal Mail Official
adetantri87@gmail.com
Editorial Address
Jalan Udayana No.11 Singaraja Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Filsafat Indonesia
ISSN : 26207990     EISSN : 26207982     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jfi.v3i3
Core Subject : Education,
Jurnal Filsafat Indonesia is a scientific journal published by LPPM Ganesha Educational University, which publishes scientific articles on the development and research in philosophy. Journal of Philosophy is published three times a year, in April, June, and September. Editorial Team Journal of Philosophy accepts manuscripts in the field of philosophy which have never been published in other media. The Editorial Team has the right to edit the text to the extent that it does not change the substance of its contents.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2019)" : 8 Documents clear
EKSPLANASI PENGOBATAN ALTERNATIF SUPRANATURAL BERDASARKAN TINJAUAN TEORI GELOMBANG OTAK DAN HIPNOSIS Sunardi Sunardi; Sujito Sujito
Jurnal Filsafat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jfi.v2i1.17545

Abstract

Penyembuhan supernatural adalah penyembuhan yang berhubungan dengan hal-hal gaib dan mistis. Ini umumnya tidak rasional. Prevalensi penyembuhan supernatural dalam kehidupan sehari-hari, disebabkan oleh persepsi orang bahwa jenis penyembuhan ini dapat memberikan efek penyembuhan yang lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan dengan perawatan medis. Artikel ini disintesis melalui penelitian perpustakaan yang mempelajari buku, artikel ilmiah, dan referensi yang relevan karena penyembuhan alami, gelombang otak, dan hipnosis. Buku ini dirancang untuk memberikan penjelasan tentang penyembuhan supernatural berdasarkan teori gelombang otak dan hipnosis. Hasil menunjukkan bahwa metode penyembuhan supernatural dapat dilihat sebagai metode hipnosis atau hipnoterapi, di mana pemulihan pasien ditentukan oleh kemampuan paranormal untuk menjelajahi pikiran bawah sadar pasien dan untuk membawa pikiran pasien ke kondisi hipnosis tertentu, sehingga dia dapat menerima saran penyembuhan tertentu. Penjelasan penyembuhan supernatural sebagai metode hipnosis atau hipnoterapi membuat mekanisme penyembuhan supernatural dapat dijelaskan lebih rasional dan mematuhi kriteria penjelasan deduktif-nomologis penjelasan (model DN). Ini karena pengetahuan tentang hipnosis dapat dijelaskan secara deduktif melalui konsep fisika, kimia, dan biologi. Selain itu, bukti empiris tentang penggunaan hipnosis dalam kehidupan sehari-hari membuat hipnosis mematuhi teori pragmatisme. Kata-kata Kunci : Penyembuhan Supernatural, Gelombang Otak, Hipnosis, Hipnoterapi
Tinjauan Penalaran Ilmiah Pada Penemuan-Penemuan Sains Yang Tak Disengaja (Serendipity) Lusia Narsia Amsad
Jurnal Filsafat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jfi.v2i1.17546

Abstract

Banyak penemuan tak terduga (kebetulan) memiliki dampak mendalam dalam pembelajaran sains. Berdasarkan tipologi serendipity dapat dikompilasi menjadi serendipity murni dan pseudo serendipity. Selain itu, Serendipity murni jika kita dikaitkan dengan penalaran ilmiah diketahui bahwa itu cenderung terjadi sesuai dengan inferensi induktif, inferensi abduktif, sedangkan kebetulan semu sebagian besar terjadi oleh inferensi deduktif. Oleh karena itu, berdasarkan penalaran ilmiah, kebetulan dapat dikelompokkan menjadi: 1) Kesempatan yang muncul dari kesimpulan induktif; 2) Serendipity yang berasal dari kesimpulan deduktif; dan 3)   Serendipity yang muncul dari inferensi abduktif yang menggarisbawahi konstruksi teori berdasarkan fakta. Kata kunci : Serendipity murni, Pseudo serendipity, Penalaran ilmiah
Filsafat Sains: Inferensi dan Eksplanasi Ilmiah pada Awal Perkembangan Spektroskopi Serapan Atom Ari Syahidul Shidiq
Jurnal Filsafat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jfi.v2i1.17547

Abstract

Kecanggihan teknik analitik di bidang kimia saat ini tidak lepas dari hasil pemikiran para ahli di masa lalu. Setiap teori, hukum, dan konsep yang mendasari perkembangan sains mencakup pengembangan spektroskopi serapan atom melalui tahap inferensi dan penjelasan ilmiah untuk mengungkap dan menjelaskan fenomena yang ada. Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan kesimpulan dan penjelasan yang digunakan oleh para ahli dalam pengembangan awal spektroskopi serapan atom. Studi literatur digunakan dalam menulis artikel ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap tahap pengembangan spektroskopi serapan atom, terutama pada awal perkembangannya, menggunakan inferensi ilmiah dan metode penjelasan untuk menjelaskan fenomena yang mereka temukan. Kata Kunci : Filsafat Sains, Inferensi dan Eksplanasi Ilmiah, Spektroskopi Serapan Atom
Revolusi Ilmiah: Global Positioning System (GPS) Sebagai Bukti Empiris Teori Relativitas Sri Hartini
Jurnal Filsafat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jfi.v2i1.17548

Abstract

Permasalahan paradoks kembar yang muncul pada abad ke-20 tidak dapat dijelaskan dengan teori ruang dan waktu Newton yang bersifat mutlak sehingga menyebabkan munculnya revolusi ilmiah dalam Fisika. Revolusi ilmiah  ini  telah mengubah cara pandang manusia mengenai alam semesta secara mendasar. Paradigma baru tersebut adalah paradigma tentang konsep ruang dan waktu serta  konsep alam semesta yang dikemukakan oleh Einstein yaitu teori relativitas.  Teori relativitas Einstein meliputi teori relativitas khusus dan teori relativitas umum. Hukum-hukum fisika yang terdapat di teori relativitas dapat ditemui di kehidupan sehari-hari. Salah satunya pada Global Positioning System (GPS). GPS adalah satu-satunya sistem satelit navigasi global untuk penentuan lokasi, kecepatan, arah, dan waktu yang telah beroperasi secara penuh di dunia saat ini. GPS merupakan bukti empiris dari teori relativitas Einstein. Kata Kunci: revolusi ilmiah, gps, relativitas
Kepastian Dan Ketidakpastian Dalam Sains Harry Firman
Jurnal Filsafat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jfi.v2i1.17549

Abstract

Artikel ini mengetengahkan hasil kajian filosofis tentang kepastian (certainty) dan ketidakpastian (uncertainty) dalam sains. Kepastian menyumbang pada superioritas sains, sementara ketidakpastian menyumbang pada limitasi sains. Kepastian dalam sains berakar pada epistemologi empiris yang diaplikasikan dalam sains, serta tradisi komunal saintis untuk memelihara obyektifitas dan keuniversalan bagi klaim-klaim sains. Sementara itu ketidakpastian dalam sains berakar pada ketidakpastian metodologis dan ketidakpastian intrinsik dalam struktur pengetahuan sains. Kajian ini secara simultan mewujudkan apresiasi dan skeptisitas terhadap sains. Kata Kunci: Superioritas sains, limitasi sains, kepastian dalam sains, ketidakpastian dalam sains.   
KAJIAN EKSPLANASI TARU MENYAN PENETRAL BAU MAYAT I Nyoman Try Upayogi
Jurnal Filsafat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jfi.v2i1.17550

Abstract

 Peluruhan (dekomposisi) adalah salah satu proses yang terjadi setelah kematian dari makhluk hidup. Selama proses dekomposisi, tubuh akan memancarkan zat-zat dalam bentuk gas yang menyebabkan bau menyengat. Secara umum, setiap proses penguraian mayat akan memancarkan bau yang tidak sedap untuk dicium. Namun di Desa Trunyan ada keanehan, jenazah yang diletakkan di bawah pohon besar tidak akan mengeluarkan bau busuk yang biasanya tercium ketika mayat membusuk. Penduduk setempat menyebut pohon itu sebagai Taru Menyan. Artikel ini akan menjelaskan secara ilmiah faktor-faktor yang menyebabkan tidak ada bau busuk dari mayat-mayat yang ditempatkan di bawah Taru Menyan. Dalam konteks penjelasan ilmiah, ada tiga faktor eksternal yang menghambat laju penguraian jenazah di bawah Taru Menyan. Melambatnya laju dekomposisi menyebabkan mayat tidak mengeluarkan bau busuk yang biasanya tercium pada mayat biasa. Jika itu dapat dianggap sebagai filosofi pembusukan, maka proses hilangnya bau busuk dari mayat di bawah Taru Menyan dapat dijelaskan secara ilmiah. Kata kunci : desa trunyan, taru menyan, dekomposisi, bau mayat
Paradigma Teori Atom Lintas Waktu Sujito Sujito; Sunardi Sunardi; Ma’ruf Ma’ruf; Sri Hartini
Jurnal Filsafat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jfi.v2i1.17551

Abstract

Teori atom merupakan teori yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan temuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasil penemuan dan pemikiran tentang membawa dampak yang cukup beragam bagi perkembangan manusia itu sendiri. Manusia dengan menggunakan nalarnya berusaha untuk menemukan hal-hal baru yang berpatokan filosofi. Pemikiran manusia tidak akan terlepas dari pandangan ontologis, epistemologis, aksiologis dan metodologis. Hasil pemikiran tersebut akan menimbulkan anomali atau penyimpangan dari umum. Akumulasi dari anomali-anomali tersebut akan menghasilkan revolusi sains. Sesuai dengan pemikiran Thomas Kun bahwa Sains (Ilmu Pengetahuan Alam) tidak selalu bersifat akumulatif, sehingga revolusi sains akan menyebabkan terjadinya perubahan paradigma baru. Perubahan paradigma tentang teori atom berangkat dari pemikiran yang dogmatis, kemudian terjadi terobosan-terobosan baru dalam revolusi sains. Ide-ide gila munculnya lagi dengan ditemukannya teori Mekanika Kuantum. Hal ini yang melatarbelakangi munculnya annihilasi materi yang berkembang menjadi teori penyusun atas materi dan segala sesuatu. Revolusi kuantum memberikan kesadaran pada umat manusia tentang kesesaran Tuhan yang luar biasa. Dengan kekuasaannya Tuhan menciptakan otak dan pikiran yang menyala menjadi berkah bagi manusia untuk meramal yang Ilahiyah menerobos misteri ciptaan-Nya sendiri. Kata Kunci: Atom, Klasik, Kuantum, Paradigma, Tuhan 
Kajian Aksiologi Max Scheler Terhadap Operasi Merubah Kelamin pada Manusia (Transeksual) Milton Thorman Pardosi; Septiana Dwiputri Maharani
Jurnal Filsafat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jfi.v2i1.17552

Abstract

Salah satu perkembangan Ilmu pengetahuan modern saat ini adalah tindakan operasi merubah alat kelamin pada manusia.  Ini telah menjadi isu penting dalam masyarakat karena terjadi pro dan kontra.  Kelompok yang paling menentang adalah kelompok agama.  Beberapa negara sudah melegalkan tindakan ini sementara yang lain belum.  Latarbelakang seseorang memutuskan merubah alat kelaminnya ada dua: pertama, karena merasa sedang berada di dalam “tubuh yang salah” di mana perilakunya bertolak belakang dengan alat genital yang dimiliki.  Kedua, perkembangan alat genital yang tidak sempurna.  Itu sebabnya perlu dibuat kajian Aksiologi terhadap keputusan merubah alat kelamin pada manusia tersebut.  Aksiologi sendiri berarti ilmu atau teori tentang hakikat nilai yang menyelidiki nilai dalam hal hakikatnya, ukurannya, dan status metafisisnya yang berkaitan dengan kegunaannya.  Dalam Aksiologi, Max Scheler memberikan empat tingkatan nilai yaitu: (1) Nilai “kenikmatan” atau “kesenangan” (agreeable) dan “ketidaknikmatan” atau “ketidaksenangan” (disagreeable); (2) Nilai vitalitas atau kesejahteraan atau kehidupan (vital feeling); (3) Nilai spiritual (spiritual values); (4) Nilai kekudusan atau keprofanan atau ketuhanan (the holy).  Dari keempat hakikat nilai Max Scheler tersebut didapati bahwa keputusan merubah alat kelamin pada manusia tidak memiliki hakikat nilai apapun kecuali sekedar nilai kenikmatan atau kesenangan.  Artinya, tindakan semacam ini sesungguhnya menyangkal hakikat nilai-nilai yang ada.  Nilai kenikmatan yang didapatkan melalui operasi merubah kelamin sebenarnya hanya bersifat “fana” atau sesaat karena justru kekecewaanlah yang muncul pada akhirya.  Oleh sebab itu, penulis menyarankan agar mereka yang merasa diri terjebak di dalam “tubuh yang salah” lebih baik melakukan terapi kejiwaan dan keagamaan agar hakikat nilai yang ada pada dirinya dapat diperkembang ketimbang melakukan perubahan pada alat kelamin. Kata Kunci: Operasi Kelamin, Aksiologi, Kodrat.

Page 1 of 1 | Total Record : 8