cover
Contact Name
Asri Mutiara Putri
Contact Email
asri@malahayati.ac.id
Phone
+628595912060
Journal Mail Official
psikologi@malahayati.ac.id
Editorial Address
Program Studi Psikologi UNIVERSITAS MALAHAYATI Jl. Pramuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Psikologi Malahayati
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26568551     EISSN : 26847469     DOI : https://doi.org/10.33024/jpm.v2i2
JPM provides a platform to publish scientific articles about psychology, especially public mental health. It also seeks to advance the quality of research by introducing or elaborating new methods in psychology. This journal contains a script on Mental Health that includes: Fundamentals of Psychology Public Mental Health Clinical Psychology Educational Psychology Industrial and organizational psychology
Articles 157 Documents
RESILIENSI AKADEMIK PADA MAHASISWA: BAGAIMANA KAITANNYA DENGAN DUKUNGAN DOSEN? Wulandari Wulandari; Dewi Kumalasari
JURNAL PSIKOLOGI MALAHAYATI Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v4i1.5058

Abstract

ABSTRACT: ACADEMIC RESILIENCE ON COLLEGE STUDENTS: HOW DOES IT RELATED TO LECTURER SUPPORT? Problems in academic life can make students become stressed until they decide to stop studying. Academic resilience is an individual's ability to persist in completing his education even under challenging conditions or unpleasant situations and solve an academic problem. One of the factors that can help individuals have academic resilience is social support. In the educational environment, the teacher is one of the most important figures for building academic resilience. This study was conducted to see the relationship between lecturer’s support and academic resilience in students. This study used a quantitative approach using the Academic Resilience Scale (α=.931) and Teacher Support Scale (α=.962). A total of 177 students became respondents in this study using the accidental sampling technique. Spearman Rank correlation test found a significant relationship between academic resilience variables and perceptions of lecturers' social support (rs = .390, p < .05). This result indicates that the higher the lecturer's support perceived by students, the higher students' academic resilience. Theoretical, practical implications and research limitations are discussed in the discussion section Keywords: Academic Resilience, Perceived Teacher Support, Undergraduate Students Permasalahan yang terjadi di perkuliahan dapat membuat mahasiswa menjadi stress dan terkadang membuat mahasiswa berperilaku negatif hingga memutuskan untuk berhenti kuliah. Resiliensi Akademik merupakan kemampuan individu untuk tetap bertahan menyelesaikan pendidikannya meskipun pada kondisi yang sulit atau situasi yang tidak menyenangkan dan dapat menyelesaikan suatu permasalahan akademik. Salah satu faktor yang dapat membantu individu memiliki resiliensi akademik yaitu dukungan sosial. Dalam lingkungan pendidikan, pengajar adalah salah satu figur yang sangat penting untuk pembentukan resiliensi akademik pada peserta didik. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara dukungan dosen dengan resiliensi akademik pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan skala Academic Resilience Scale (α=.931) dan Teacher Support Scale (α=.962). Sebanyak 177 mahasiswa menjadi responden dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik accidental sampling. Dengan menggunakan metode statistik berupa uji korelasi Spearman Rank, ditemukan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara variable resiliensi akademik dengan persepsi terhadap dukungan sosial dosen (rs =.390, p <.05) Hasil ini mengindikasikan semakin tinggi dukungan dosen yang dirasakan mahasiswa, maka semakin tinggi pula resiliensi akademik pada mahasiswa. Implikasi teoretis, praktis serta keterbatasan penelitian dibahas pada bagian diskusi. Kata Kunci: Dukungan Sosial Dosen, Mahasiswa, Resiliensi Akademik
PENGARUH PELATIHAN EFIKASI DIRI UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN CBT PADA PESERTA UKMPPD Dewi Lutfianawati; Vira Sandayanti; Supriyati Supriyati; Adelia Sucita
JURNAL PSIKOLOGI MALAHAYATI Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v4i1.6036

Abstract

ABSTRACT : THE EFFECT OF SELF EFFICACY TRAINING TO REDUCE CBT EXAM ANXIETY ON UKMPPD EXAMINATION PARTICIPANTS  Anxiety in facing the UKMPPD exam can be one of the causes that affect performance and have an impact on graduation. One of the successes of students in exams is supported by good psychological conditions, namely students have good self-efficacy. Providing self-efficacy training can help improve the self-efficacy of students who will face the UKMPPD exam. This study aims to determine the effect of self-efficacy training on anxiety facing the CBT exam in UKMPPD participants, Faculty of Medicine, Malahayati University. This research is a quasi-experimental research with pre post control group design research which was conducted on 50 participants of UKMPPD crackers, Malahayati University, Bandar Lampung. Experiments were carried out by providing self-efficacy training to the experimental group to reduce anxiety. Data were analyzed using the Mann Whitney test. The results showed that there was a decrease in the level of anxiety in facing the UKMPPD exam between students who received self-efficacy training and those who did not receive self-efficacy training. So it is necessary to have a self-efficacy training program on a regular basis for participants who will take part in UKMPPD at Malahayati University. Keywords:  Anxiety, Self Eficacy, UKMPPD Kecemasan dalam menghadapi ujian UKMPPD dapat menjadi salah satu penyebab yang mempengaruhi performa dan berdampak pada kelulusan. Keberhasilan mahasiswa dalam ujian salah satunya didukung oleh kondisi psikis yang baik yaitu mahasiswa memiliki self efficacy yang baik. Pemberian pelatihan self efficacy dapat membantu meningkatkan self efficacy yang dimiliki mahasiswa yang akan menghadapi ujian UKMPPD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan self efficacy terhadap kecemasan menghadapi ujian CBT pada peserta UKMPPD Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain penelitian pre post control group design yang dilakukan kepada 50 peserta retaker UKMPPD Universitas Malahayati Bandar Lampung. Eksperimen yang dilakukan dengan memberikan pelatihan self efficacy kepada kelompok eksperimen untuk menurunkan kecemasan. Data dianalisis menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian UKMPPD antara mahasiswa yang mendapatkan pelatihan self efficacy dan yang tidak mendapatkan pelatihan self efficacy. Sehingga perlu adanya program pelatihan self efficacy secara berkala pada peserta yang akan mengikuti UKMPPD di Universitas Malahayati. Kata Kunci : Kecemasan, Self Efficacy, UKMPPD
PERBEDAAN TINGKAT FEAR OF MISSING OUT PADA REMAJA DITINJAU DARI EMPAT TIPE KEPRIBADIAN EYSENCK Elisabet Istharini; Rudangta Arianti
JURNAL PSIKOLOGI MALAHAYATI Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v4i1.5603

Abstract

ABSTRACT :DIFFERENCES IN THE RATE OF FEAR OF MISSING OUT IN ADOLESCENTS REVIEW FROM FOUR TYPES OF PERSONALITY OF EYSENCK The desire of individuals to access social media is now inseparable from life today, without exception, teenagers. This is due to the increasing availability of internet-based communication media that is able to accelerate individuals in accessing information from within and outside the country. This increase in the use of social media has given rise to a new phenomenon called Fear of Missing Out (FoMO), which is a feeling of fear of losing precious moments so that you want to continue to connect with others through social media. This study aims to determine differences in the level of FoMO in adolescents in terms of 4 personality types involving 50 respondents with an age classification of 12-15 years and using active social media. The measuring instruments used in this research are Fear of Missing Out Scales (FoMOS) and Eysenck Personality Inventory (EPI). The data analysis technique used is the difference test using the Kruskal-Wallis test using the SPSS version 25.0 program by proving the results of the hypothesis obtained a significant level of p = .001 (<.05), that from these results it can be interpreted that there are differences in the level of FoMO in each each Personality Type. The implication of this study is that the differences in the level of FoMO among adolescents at SMP Kristen 1 Purwokerto are strongly influenced by the differences in the nature and characteristics of each personality type. This is expected to help the guidance and counseling teacher at SMP Kristen 1 Purwokerto in handling the problems experienced by students. Keyword: Fear of Missing Out, Personality Types. Keinginan individu untuk mengakses media sosial sekarang ini sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan di masa kini, tanpa terkecuali remaja. Hal ini terjadi karena semakin bertambahnya ketersediaan media komunikasi berbasis internet yang mampu mempercepat individu dalam mengakses informasi dari dalam maupun luar negeri. Peningkatan penggunaan media sosial ini memunculkan fenomena baru yang disebut Fear of Missing Out (FoMO) yakni perasaan takut akan kehilangan momen berharga sehingga ingin terus terhubung dengan orang lain melalui media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat FoMO pada remaja ditinjau dari 4 tipe kepribadian yang melibatkan 50 responden dengan klasifikasi usia 12-15 tahun dan menggunakan media sosial yang aktif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fear of Missing Out Scales (FoMOS) dan Eysenck Personality Inventory (EPI). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis menggunakan program SPSS versi 25.0 dengan membuktikan hasil hipotesis diperoleh taraf signifikan sebesar p= .001 (<.05), bahwa dari hasil tersebut dapat diartikan terdapat perbedaan tingkat FoMO pada masing-masing Tipe Kepribadian. Implikasi dari penelitian ini adalah perbedaan tingkat FoMO pada remaja di SMP Kristen 1 Purwokerto sangat dipengaruhi oleh perbedaan sifat dan karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing Tipe Kepribadian. Hal ini diharapkan dapat membantu Guru BK di SMP Kristen 1 Purwokerto dalam penanganan permasalahan yang dialami oleh siswa. Kata Kunci: Fear of Missing Out, Tipe Kepribadian
KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA WANITA HAMIL SELAMA PANDEMI COVID-19 Asri Mutiara Putri
JURNAL PSIKOLOGI MALAHAYATI Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v4i1.6039

Abstract

ABSTRACT: CHILDBIRTH ANXIETY AND ITS THE FACTORS IN PREGNANT WOMEN DURING THE COVID-19 PANDEMIC Anxiety is one of the psychological problems experienced by pregnant women before delivery. During the Covid-19 pandemic, the anxiety level may increase since pregnant women are are at risk for moresevere symptoms if they are infected with Covid-19. Several internal and external variables of pregnant women can strengthen and reduce the anxiety level. This study aims to determine the factors that influence the anxiety of pregnant women facing childbirth. This study was a cross sectional study conducted on 59 pregnant women in Rajadesa District. Data were obtained by using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) to measure anxiety, husband's support scale, childbirth knowledge, and respondents characteristic questionnaire. The data obtained were then processed by multiple regression analysis. The results showed that knowledge about childbirth, parity, and husband's support simultaneously affect the anxiety of pregnant women before delivery. But partially, only knowledge and parity have an effect on anxiety. Parity is the main predictor that affects the anxiety of pregnant women before delivery. The implication and limitation of study are discussed in discussion section.Keywords: Husband's Support, Anxiety, Knowledge, Parity, Pregnant Women  Kecemasan merupakan salah satu masalah psikologis yang dialami oleh wanita hamil menjelang persalinan. Pada masa pandemi Covid-19, kecemasan yang dirasakan dapat meningkat karena wanita hamil dapat mengalami gejala yang lebih berat jika terinfeksi Covid-19. Beberapa faktor internal dan eksternal dari wanita hamil dapat memperkuat dan menurunkan kecemasan yang dirasakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan wanita hamil menghadapi persalinan di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan pada 59 wanita hamil di Kecamatan Rajadesa. Data diperoleh dengan alat ukur Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) untuk mengukur kecemasan, skala dukungan suami, kuesioner pengetahuan dan karakteristik partisipan. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan analisis multiple regression. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan tentang persalinan, paritas, dan dukungan suami secara simultan mempengaruhi kecemasan wanita hamil menjelang persalinan. Namun secara parsial, hanya pengetahuan dan paritas yang berpengaruh terhadap kecemasan. Paritas merupakan prediktor utama yang mempengaruhi kecemasan wanita hamil menjelang persalinan. Implikasi dan keterbatasan penelitian dibahas pada bagian diskusi. Kata Kunci: Dukungan Suami, Kecemasan, Pengetahuan, Paritas, Wanita Hamil
Adaptasi Alat Ukur Revised - Suicide Ideation Scale (R-SIS) Michelle Neivi Artissy; Ahmad Gimmy Pratama
JURNAL PSIKOLOGI MALAHAYATI Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v4i1.5959

Abstract

ABSTRACT: ADAPTATION OF REVISED-SUICIDE IDEATION SCALE (R-SIS) INSTRUMENTSuicide is the second leading cause of death for college students in the world. Suicide is influenced by various factors, such as negative behaviour, feelings, social and economic conditions. This study aims to adapt the Revised - Suicide Ideation Scale (R-SIS) from Rudd (1989) as a short screening instrument consisting of 10 items. This instrument is divided into two dimensions, resolved plans and preparations; and suicidal ideation. The output of this instrument measures the presence or absence of suicidal ideation in an individual and how serious the suicidal ideation, if any, is. The participants in this study were 106 students consisting of 30 men and 76 women. This study is a quantitative research that uses non-experimental quantitative methods. The results of Cronbach's Alpha on both dimensions and on the overall numerical measurement tools are very good, and show the reliability of this measuring instrument is acceptable. The results of the CFA calculation indicate a good-fit model, which internally supports the validity of the instrument in measuring Suicide Ideation. From these results, this measuring instrument can be declared internally supporting the validity of the instrumen. Thus, hopefully this instrument can help in capturing individual with suicide risk, especially college students for further treatment. Keywords: Suicide Ideation, College Students, Adaptation, Instrument Kasus bunuh diri merupakan salah satu penyebab kematian terbesar kedua pada mahasiswa di dunia. Bunuh diri dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti perilaku, perasaan negatif, serta kondisi sosial dan ekomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi alat ukur Revised Suicide Ideation Scale (R-SIS) dari Rudd (1989) sebagai instrumen skrining singkat yang terdiri dari 10 item. Instrumen ini terbagi dalam dua dimensi, resolved plans and preparations; dan suicidal desires. Keluaran dari instrumen ini mengukur akan ada atau tidak adanya ide bunuh diri pada suatu individu dan seberapa serius ide bunuh diri tersebut jika ada. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sejumlah 106 mahasiswa yang terdiri dari 30 orang laki-laki dan 76 orang perempuan. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif yang menggunakan metode kuantitatif non-eksperimental. Hasil cronbach alpha pada kedua dimensi dan pada keseluruhan alat ukur menunjukkan angka yang sangat baik, dan mengindikasikan reliabilitas alat ukur ini dapat diterima. Hasil penghitungan CFA mengindikasikan good fit dari model, yang secara internal mendukung validitas intrumen dalam mengukur Ide Bunuh Diri. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa alat ukur ini dapat dinyatakan valid secara konstruk internal. Sehingga, diharapkan dapat membantu dalam menjaring individu berisiko, utamanya pada mahasiswa utnuk diberikan penanganan lebih lanjut. Kata kunci : Ide Bunuh Diri, Mahasiswa, Adaptasi, Alat Ukur
FEAR OF MISSING OUT DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA INDIVIDU USIA EMERGING ADULTHOOD Nur Ainiyah; Listyati Setyo Palupi
Jurnal Psikologi Malahayati Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v4i2.7035

Abstract

ABSTRACT: FEAR OF MISSING OUT AND PSYCHOLOGICAL WELL BEING IN EMERGING ADULTHOOD INDIVIDUAL The group that dominates today's use of social media and the internet is emerging adulthood. Meanwhile, several studies show that excessive use of social media can cause negative effects, one of which is on the level of psychological well-being as a result of fear of missing out. The goal of this study is to see if there is a link between fear of missing out and psychological well-being in emerging adults. The Fear of Missing Out measure and the Javanese Psychological Well-being Scale were used in this quantitative study, which included 226 participants aged 18 to 25 years old (39 males; 187 females). To see the relationship between the two variables researchers used parametric analysis using Pearson Product Moment. The findings of this study show a negative correlation value (r (224) = -.324; p< .001), implying that as the fear of missing out grows, so does psychological well-being.The implication of this study is to show the need to pay attention to the psychological well-being of individuals by managing the use of social media so that they do not have a negative impact on the level of individual psychological well-being..Keywords: Emerging Adulthood, Fear of Missing Out, Psychological  Well-Being Individu usia emerging adulthood merupakan kalangan yang mendominasi penggunaan media sosial dan internet saat ini. Sementara itu, beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan efek negatif salah satunya terhadap tingkat psychological well-being akibat dari adanya fear of missing out. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fear of missing out dengan psychological well-being pada individu usia emerging adulthood. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan skala Fear of Missing Out dan Skala Javanese Psychological Well-being ini melibatkan 226 partisipan berusia 18-25 tahun (39 laki-laki; 187 perempuan). Untuk melihat hubungan antara kedua variabel peneliti menggunakan analisis parametrik dengan menggunakan Pearson Product Moment. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai korelasi negatif (r (224)= -.324; p< .001) yang artinya jika fear of missing out meningkat maka psychological well-being akan menurun. Implikasi pada penelitian ini adalah perlunya memperhatikan psychological well-being individu dengan melakukan manajemen penggunaan media sosial agar tidak berdampak negatef terhadap tingkat psychological well-being individu. Kata Kunci: Usia Emerging Adulthood, Fear of Missing Out, Psychological  Well-Being
DUKUNGAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA YANG MEMPERSIAPKAN SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) Zafirah Nursyta Wijaya; elisabet widyaning hapsari
Jurnal Psikologi Malahayati Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v4i2.6891

Abstract

ABSTRACT: PARENTAL SUPPORT AND LEARNING MOTIVATION IN HIGH SCHOOL STUDENTS PREPARING FOR SBMPTN Students who want to follow the joint selection path to enter state universities must have the motivation to learn within themselves. Motivation learning is an internal or external drive for individuals to change their behavior, which is learning to achieve the planned goals. Increasing students' learning motivation, can be influenced by external factors, one of them is family factors, attention from parents, and a peaceful home atmosphere that will support children's learning enthusiasm. The family factor that is intended to increase children's learning motivation is support from parents. The objective of this research was to determine the relationship between parental support and learning motivation in students who are preparing for the joint selection path for state universities (SBMPTN). This research involved 121 participants of 12th grade high school students in Surabaya who will continue to state universities through the SBMPTN path. The sampling used was purposive sampling and snowball sampling. Data retrieval used a scale of parental support and learning motivation compiled by the researcher. This research used Kendall's Tau-B non-parametric statistics. The results showed that there was a significant relationship between parental support and learning motivation in students preparing for joint selection to enter state universities (r (119) = .384, p = .000). The higher the parental support, the higher the learning motivation, and vice versa, the lower the parental support, the lower the learning motivation. Based on this, parental support for children’s learning motivation is very influential, because with parental support it can make children motivated and serious in their learning activities. Keywords: High School Students, Learning Motivation, Parental Support Motivasi belajar merupakan dorongan internal ataupun eksternal pada diri individu untuk melakukan perubahan tingkah laku yaitu belajar agar mencapai tujuan yang telah direncanakan. Dalam meningkatkan motivasi belajar pada diri siswa dapat dipengaruhi dari faktor eksternal salah satunya adalah faktor keluarga, perhatian dari orang tua, serta suasana rumah yang tentram akan menunjang semangat belajar anak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dukungan orang tua dengan motivasi belajar pada siswa yang mempersiapkan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). Penelitian ini melibatkan 121 partisipan siswa SMA kelas 12 di Surabaya yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi negeri melalui jalur SBMPTN. Pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dan snowball sampling. Pengambilan data menggunakan skala dukungan orang tua dan motivasi belajar yang disusun sendiri oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan statistik non-parametrik Kendall’s Tau-B. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan orang tua dengan motivasi belajar pada siswa yang mempersiapkan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (r (119) = .384, p = .000). Semakin tinggi dukungan orang tua maka semakin tinggi pula motivasi belajar, begitu juga sebaliknya semakin rendah dukungan orang tua maka semakin rendah pula motivasi belajar. Melihat hal tersebut dukungan orang tua terhadap motivasi belajar anak sangat mempengaruhi, karena dengan adanya dukungan orang tua dapat menjadikan anak termotivasi serta bersungguh-sungguh dalam kegiatan belajarnya. Kata kunci: Siswa SMA, Motivasi Belajar, Dukungan Orang Tua
REGULASI EMOSI DAN FORGIVENESS PADA REMAJA KORBAN CYBERBULLYING Nabila Malik; Dewi Retno Suminar
Jurnal Psikologi Malahayati Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v4i2.7104

Abstract

ABSTRACT: EMOTION REGULATION AND FORGIVENESS IN CYBERBULLYING ADOLESCENCE VICTIM Forgiveness is related to the ability to control oneself and negative emotions in the form of hatred and desire to take revenge on those who have hurt. Emotion regulation needs to be done to eliminate negative emotions and replace them with positive emotions. This study aims to determine the relationship between emotion regulation and forgiveness in adolescent victims of cyberbullying. Participants in this study were 201 cyberbullying victims aged 11-22 years old. The method used is a survey through a questionnaire, using the Emotion Regulation Scale and Transgression-related Interpersonal Motivations Inventory (TRIM-18). Data analysis was done through Spearman Rank correlation test. The results of the study indicates that there is a relationship between emotion regulation and forgiveness in adolescent victims of cyberbullying. Keywords: Adolescence, Emotion Regulation, Cyberbullying, Forgiveness  Forgiveness berkaitan dengan kemampuan mengendalikan diri dan emosi negatif berupa kebencian maupun keinginan untuk melakukan balas dendam pada pihak yang telah menyakiti. Regulasi emosi perlu dilakukan untuk menghilangkan emosi negatif dan menggantinya dengan emosi positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan forgiveness pada remaja korban cyberbullying. Partisipan dalam penelitian ini adalah 201 remaja korban cyberbullying yang berusia 11-22 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey melalui kuesioner, menggunakan Skala Regulasi Emosi dan Transgression-related Interpersonal Motivations Inventory (TRIM-18). Analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara regulasi emosi dengan forgiveness pada remaja korban cyberbullying. Kata Kunci: Remaja, Regulasi Emosi, Cyberbullying, Forgiveness
MENINGKATKAN REGULASI EMOSI MAHASISWA DALAM MENGENDALIKAN PERILAKU AGRESIF MELALUI PELATIHAN MEDITASI MINDFULLNESS Joko Krisdiyanto
Jurnal Psikologi Malahayati Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v4i2.6079

Abstract

ABSTRACT: IMPROVING STUDENT EMOTION REGULATION IN CONTROLLING AGRESSIVE BEHAVIOR THROUGH MINDFULLNESS MEDITATION TRAINING This research aimed to look at the effects of mindfulness meditation training on emotion regulation students with aggressive behavior. This research provides a mindfulness meditation training to the experimental group and the control group did not receive treatment. Respondents of each experimental group and control group were 50 respondents who had a low score of emotional regulation and a high score of aggressiveness. The emotional regulation of the respondents in this study was measured using a scale of emotion regulation. Answering the hypothesis, there is an effect of mindfulness meditation on emotion regulation, data analysis was carried out using the Independent Sample T-test technique, and the results showed that there were differences in the emotional regulation scores of the group receiving mindfulness meditation (M=18.2, SD=1.25) and the emotional regulation score of the group receiving mindfulness meditation. did not get mindfulness meditation (M=10.4, SD= .57; t (48)= 5.004, p = .001). Mindfulness meditation training has an effect on increasing the emotional regulation of students with aggressive behavior, so mindfulness meditation can be an alternative to improve emotion regulation. Keywords: Aggressive Behavior, College Student, Emotion Regulation, Mindfulness Meditation Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelatihan meditasi mindfulness terhadap regulasi emosi mahasiswa dengan perilaku agresif. Penelitian ini memberikan pelatihan meditasi mindfulness kepada kelompok eksperimen sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan. Responden masing-masing kelompok eksperimen dan kelompokkontrokadalah 50 orang responden yang mempunyai skorregulasiemosirendah dan skor agresivitas tinggi. Regulasi emosi Responden penelitian ini diukur dengan menggunakan skala regulasi emosi. Menjawab hipotesis, ada pengaruh meditasi mindfulness terhadap regulasi emosi, dilakukan analisis data menggunakan teknik Independent Sample T-test, dan diperoleh hasil ada perbedaan skor regulasi emosi kelompok yang memperoleh meditasi mindfulness (M=18.2, SD=1.25) dan skor regulasi emosi kolompok yang tidak mendapatkan meditasi mindfulness (M=10.4, SD=.57; t (48)= 5.004, p = .001). Pelatihan meditasi mindfulness berpengaruh dalam meningkatkan regulasi emosi mahasiswa dengan perilaku agresif, sehingga meditasi mindfulness bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan regulasi emosi. Kata Kunci: Perilaku Agresi, Mahasiswa, Regulasi Emosi, Meditasi Mindfulness
Religiusitas Dan Resiliensi Pada Perawat Di Timika Papua Di Masa Pandemi COVID-19 Feby Valentien; Arthur Huwae
Jurnal Psikologi Malahayati Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v4i2.6919

Abstract

ABSTRACT: RELIGIOSITY AND RESILLIENCE IN NURSES IN TIMIKA PAPUA DURING COVID-19 PANDEMIC The COVID-19 pandemic can harm nurses and lead to psychological problems when providing services to COVID-19 patients because nurses are the most frequently in contact with COVID-19 patients. To be able to carry out their duties, nurses must have resilience and religiosity to be able to survive, behave and act following the teachings of their religion. Therefore, this study aims to determine the relationship between religiosity and resilience in nurses in Timika Papua during the COVID-19 pandemic. The research method used is quantitative with a correlational design. Participants in the study was 34 nurses, obtained using the purposive sampling technique. The scale used consists of a religiosity scale and a resilience scale. The results showed a significant positive relationship between religiosity and resilience in nurses in Timika Papua. Nurses in Timika Papua can increase good resilience in dealing with COVID-19 patients because they have a high value of religiosity in their lives. Keywords: COVID-19, Nurses, Religiosity, Resilience Pandemi COVID-19 dapat berdampak negatif bagi perawat dan dapat memunculkan masalah psikologis saat memberikan pelayanan terhadap pasien COVID-19, karena perawat yang paling sering berkontak dengan pasien COVID-19. Untuk dapat menjalankan tugasnya, perawat harus memiliki resiliensi dan religiositas agar mampu bertahan, bertingkah laku dan bersikap sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiositas dengan resiliensi pada perawat di Timika Papua di masa pandemi COVID-19. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain korelasional. Partisipan dalam penelitian berjumlah 34 orang, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Skala yang digunakan terdiri dari skala religiositas dan skala resiliensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara religiositas dengan resiliensi pada perawat di Timika Papua. Perawat di Timika Papua mampu meningkatkan resiliensi yang baik dalam menangani pasien COVID-19 karena memiliki nilai religiositas yang tinggi dalam hidupnya. Kata Kunci: COVID-19, Perawat, Religiositas, Resiliensi 

Page 6 of 16 | Total Record : 157