cover
Contact Name
La Ode Syaiful Islamy
Contact Email
syaiful80islamy@gmail.com
Phone
+6285340587015
Journal Mail Official
redaksi@jurnalkainawa.baubaukota.go.id
Editorial Address
Jl. R. E. Martadinata No. 1 Kel. Batulo Kec. Wolio Kota Baubau 93717
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Kainawa: Jurnal Pembangunan & Budaya
ISSN : 26570505     EISSN : 27156184     DOI : https://doi.org/10.46891/kainawa
Kainawa: Jurnal Pembangunan & Budaya adalah jurnal yang menyediakan sumber informasi ilmiah yang ditujukan untuk para peneliti, dosen, lembaga penelitian, lembaga pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Jurnal ini menerbitkan naskah penelitian asli yang berfokus pada hasil penelitian tentang pembangunan dan budaya.
Articles 35 Documents
Model Tata Kelola Metropolitan Kepulauan: Studi Kasus Kota Baubau Menuju Transformasi Berkelanjutan Saksono, Herie
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 6 No 2 (2024)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/

Abstract

Wilayah kepulauan menghadapi tantangan unik dalam pembangunan berkelanjutan, seperti keterbatasan aksesibilitas, kerentanan perubahan iklim, dan ketimpangan pembangunan antarwilayah. Kondisi ini memerlukan pendekatan berbeda dari wilayah daratan. Dalam upayanya bertransformasi menjadi Metropolitan Kepulauan yang inklusif, Kota Baubau berada di pusat dinamika kepulauan di Sulawesi Tenggara. Konsep "metropolitan islands" telah diidentifikasi, namun implementasinya di Indonesia masih terbatas, khususnya terkait model tata kelola metropolitan untuk wilayah kepulauan. Terdapat kesenjangan penelitian terkait model tata kelola metropolitan yang spesifik untuk kawasan berciri kepulauan. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pengembangan model metropolitan kepulauan berkelanjutan. Kebaruan penelitian ini terletak pada pengusulan konsep "Adaptive Islands Metropolis," yang mengintegrasikan unsur-unsur ketahanan perkotaan, konektivitas kepulauan, dan inovasi ekologis. Pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus Kota Baubau diterapkan sembari memanfaatkan data tematik dari kebijakan, statistik, dan literatur akademik. Analisis data difokuskan pada tiga aspek utama: (1) karakteristik spasial dan demografis, (2) dinamika sosial-ekonomi, dan (3) fungsi kemaritiman sebagai penggerak pembangunan inklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan metropolitan kepulauan Kota Baubau mencakup 455 pulau (33,74% wilayah Sulawesi Tenggara) dengan populasi 1.220.390 jiwa (43,68% populasi provinsi). Hal ini mengungkapkan bahwa Kota Baubau memiliki tantangan kompleks dalam membangun konektivitas pulau-pulau utama di kawasan metropolitan seluas 12.200,81 km². Meskipun disparitas pembangunan antarpulau signifikan, konsentrasi populasi sebesar 43,68% dari total penduduk Sulawesi Tenggara menunjukkan potensi besar bagi pengembangan. Teridentifikasi empat fungsi kemaritiman utama, yakni: ekonomi, keamanan-keselamatan, sosial-organisasi, dan inovasi-pengembangan metropolitan kepulauan. Lebarnya disparitas IPM (66,94-79,00) mengindikasikan perlunya strategi pemerataan Pembangunan di wilayah kepulauan agar dapat mendorong pertumbuhan berbasis maritim. Kesimpulannya, transformasi Baubau menjadi metropolitan kepulauan berkelanjutan memerlukan strategi adaptif yang memadukan peningkatan konektivitas, inovasi perkotaan berbasis ekologi, dan penguatan ekonomi kepulauan terpadu. Model ini menjadi solusi strategis untuk menghadapi tantangan kepulauan dan mendorong pembangunan yang inklusif serta berkelanjutan. Studi ini merekomendasikan pembentukan Badan Koordinasi Metropolitan Kepulauan, pengembangan klaster industri maritim, penguatan klaster ekonomi maritim, pengelolaan infrastruktur terintegrasi, dan peningkatan konektivitas antarpulau melalui infrastruktur dan teknologi digital, serta implementasi kebijakan inklusif berbasis karakteristik kepulauan.
Analisis Sosio Yuridis Penanganan Konflik di Kota Baubau Marewa, Yeheschiel Bartin
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 6 No 2 (2024)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/

Abstract

Tujuan: Bangsa Indonesia yang kaya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Namun bahwa perbedaan suku, ras, agama, dan kesenjangan kesejahteraan menjadi potensi sumber konflik baik secara vertikal maupun secara horizontal. Penanganan kasus konflik sosial di Kota Baubau yang masih dalam skala kecil namun perlu antisipasi penanganan secara komprehensif demi menjaga kedamaian Kota Baubau. Metode: Yuridis Empiris yang bersumber dari bahan primer dan bahan sekunder yang dianalisis secara kualitatif dengan menguraikan secara deskriptif hasil data relevan dan kasus yang diteliti. Hasil Penelitian: Perselisihan antar kelompok pemuda di Kota Baubau dan aksi protes masyarakat yang dilakukan dengan cara unjuk rasa merupakan dua hal yang sering terjadi di Kota Baubau dan keduanya berpotensi memicu konflik sosial di masyarakat. Kerentanan generasi muda dan pelajar di Kota Baubau untuk terlibat dalam konflik antarkelompok dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks sehingga penanganannya memerlukan pendekatan komprehensif dan berkelanjutan yang mencakup intervensi sosial, ekonomi, pendidikan, dan psikologis. Tantangan konflik antar kelompok di kalangan pemuda di Kota Baubau sangat kompleks dan beragam sehingga memerlukan pendekatan komprehensif dari Pemerintah Kota Baubau, antara lain dengan menerapkan beragam program dan kegiatan yang berfokus pada keterlibatan masyarakat, pendidikan, olahraga dan kegiatan rekreasi, pertukaran budaya, dan dukungan kesehatan mental.
Studi Variasi Massa Adsorben Abu Sekam Padi Terhadap Kemampuan Mengadsorpsi Ion Logam Berat pada Tanah Nikel Kadar Rendah La Harimu; Haeruddin; Mulyana, Wa Ode; Mandasari, Eka Cahyana
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 6 No 2 (2024)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/

Abstract

Bahan tambang berupa tanah nikel kadar rendah belum termanfaatkan karena kadar nikelnya yang rendah sehingga perlu dimanfaatkan karena mengandung logam berat seperti Ni, Cu, Cr, Ag, Pb, Fe, dan yang lain dan jika dibuang ke lingkungan menyebabkan terganggunya ekosistem perairan. Di samping tanah nikel kadar rendah sebagai limbah juga terdapat abu sekam padi yang berpotensi sebagai adsorben yang juga belum termanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengadsorpsi ion logam berat Fe, Cr, Ni, dan Pb yang ada dalam tanah nikel kadar rendah yang diambil perusahaan tambang nikel dan tidak dimanfaatkan menggunakan limbah abu sekam padi. Metode pemisahan yang digunakan adalah metode adsorpsi dengan parameter variasi massa adsorben abu sekam padi yang terlebih dahulu dioptimasi dengan ion logam dalam keadaan murni dan kondisi optimum diaplikasikan pada pemisahan ion logam berat pada tanah nikel kadar rendah. Konsentrasi ion logam berat hasil adsorpsi diukur dengan Spektrofometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi massa adsorben optimum adalah 0,5 gram untuk ion logam Fe3+ pada konsentrasi 50 ppm, pH 5 dengan waktu adsorpsi 45 menit diperoleh efisiensi adsorpsi sebesar 95,24%, untuk logam murni dan untuk aplikasinya pada tanah nikel kadar rendah sebesar 41,55%. Untuk ion logam Cr3+, Ni2+, dan Pb2+ belum tercapai kondisi massa optimum sampai 0,75 gram dengan efisiensi atau persen adsorpsi masing-masing 81,26%, 73,54%, dan 61,14%, dan untuk aplikasi tanah nikel kadar adalah masing-masing 21,29%, 19,71%, dan 12,98%.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa abu sekam padi dapat digunakan sebagai adsorben untuk mengadsorpsi ion logam berat Fe3+, Cr3+, Ni2+, dan Pb2+
Ekonomi Biru: Profil Kekayaan Laut dan Tingkat Kemiskinan di Wilayah Kepulauan Sulawesi Tenggara (2019-2023) Saksono, Herie; Utami, Karina Juniarti
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 6 No 2 (2024)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/

Abstract

Ekonomi biru menjadi paradigma penting dalam pembangunan berkelanjutan di wilayah kepulauan Indonesia, dengan potensi nilai mencapai USD 2,5-3 triliun pada 2030. Namun, terdapat kesenjangan antara potensi sumber daya kelautan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir. Penelitian terdahulu mengidentifikasi adanya "perangkap ekonomi biru" di wilayah kepulauan, tetapi belum mengeksplorasi secara komprehensif hubungan antara implementasi ekonomi biru dengan pengentasan kemiskinan. Penelitian ini mengajukan dua pertanyaan: bagaimana pola hubungan antara potensi ekonomi biru dengan tingkat kemiskinan di daerah kepulauan, dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi efektivitas implementasinya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif-eksploratif, penelitian menganalisis data sekunder dari 17 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara periode 2019-2023. Hasil penelitian mengungkapkan paradoks di mana wilayah dengan potensi kelautan besar seperti Wakatobi justru menunjukkan PDRB rendah dan tingkat kemiskinan tinggi. Faktor utama yang mempengaruhi meliputi keterbatasan infrastruktur, aksesibilitas pasar, dan kapasitas sumber daya manusia. Kebaruan penelitian terletak pada pengembangan framework analisis yang mengintegrasikan aspek ekonomi biru, kemiskinan, dan karakteristik wilayah kepulauan. Rekomendasi mencakup penguatan kebijakan ekonomi biru nasional, pengembangan masterplan provinsi terintegrasi, dan implementasi program pemberdayaan berbasis potensi lokal di tingkat kabupaten/kota.
Analisis Nilai Gizi Mi Berbahan Tepung Uwi Kano (Dioscorea alata L.) Tersubstitusi Rumput Laut (Eucheuma spinosum) Asal Wakatobi La Harimu; Haeruddin; Iru, Wa Ode Sarmine; Mulyana, Wa Ode; Mandasari, Eka Cahyana; Alkamalia, Wa Ode
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 6 No 2 (2024)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Kandungan Gizi Mi dari Campuran Tepung Umbi Kano (Dioscorea alata L.) dan Tepung Rumput Laut (Eucheuma spinosum) Asal Wakatobi”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat mi dari campuran tepung umbi kano dan tepung rumput laut dengan mengetahui komposisi perbandingan bahan baku mi terbaik dan untuk mengetahui kandungan gizi mi, baik protein, lemak, abu, air, dan serat kasar. Sampel dari penelitian ini adalah umbi kano (Dioscorea alaa L.) dan rumput laut (Eucheuma spinosum). Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis proksimat dan organoleptic. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan: (1) Mi dibuat dengan beberapa jenis perbandingan bahan baku umbi kano dan tepung rumput laut, yaitu 95:5, 90:10, 85:15, 80:20, dan 75:25. Mi yang dibuat dengan berbagai perbandingan kemudian dilakukan uji organoleptik dengan hasil analisis uji hedonik dari 20 panelis mi dengan kualitas terbaik adalah mi dengan perbandingan 95:5. (2) Hasil analisis kandungan gizi mi dari analisis organoleptic terbaik 95:5, pada mi kering mengandung kadar air dan abu berturut-turut 4,19% dan 1,52% dan pada mi basah memiliki kadar air, abu, serat kasar, lemak dan protein berturut-turut 35,44%, 8,48%, 11,58%, 6,81% dan 2,62%.

Page 4 of 4 | Total Record : 35