cover
Contact Name
La Ode Syaiful Islamy
Contact Email
syaiful80islamy@gmail.com
Phone
+6285340587015
Journal Mail Official
redaksi@jurnalkainawa.baubaukota.go.id
Editorial Address
Jl. R. E. Martadinata No. 1 Kel. Batulo Kec. Wolio Kota Baubau 93717
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Kainawa: Jurnal Pembangunan & Budaya
ISSN : 26570505     EISSN : 27156184     DOI : https://doi.org/10.46891/kainawa
Kainawa: Jurnal Pembangunan & Budaya adalah jurnal yang menyediakan sumber informasi ilmiah yang ditujukan untuk para peneliti, dosen, lembaga penelitian, lembaga pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Jurnal ini menerbitkan naskah penelitian asli yang berfokus pada hasil penelitian tentang pembangunan dan budaya.
Articles 35 Documents
Kajian Pemetaan Komoditas Unggulan Pertanian Berbasis Karakteristik Kewilayahan di Kota Baubau Sarini Yusuf Abadi; Yusuf; M. Aris Rauf; Rahman Hasima; Ali Rizky
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/kainawa.1.2019.145-161

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menginventarisi komoditas-komoditas unggulan berbasis pertanian di Kota Baubau, memetakan komoditas-komoditas unggulan pertanian berbasis karakteristik kewilayahan di Kota Baubau, dan merumuskan formulasi strategi, program dan indikasi rencana tindak yang perlu ditempuh dalam rangka meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Kota Baubau. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan komoditas unggulan pertanian yakni; padi, jagung, ubi kayu, dan jambu mete, dengan temperatur, curah hujan, jenis tanah di seluruh wilayah kecamatan di Kota Baubau relatif sesuai dengan komoditas unggulan pertanian yang ada. Namun, jenis komoditas unggulan pertanian yang ada di Kota Baubau relatif tidak sesuai dengan kedalaman tanah efektif pada wilayah-wilayah kecamatan yang ada. Hasil penyusunan arah kebijakan pengembangan komoditas unggulan pertanian Kota Baubau diperoleh 4 (empat) arah kebijakan, yakni: peningkatan hasil produksi komoditas unggulan pertanian untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Kota Baubau; peningkatan nilai tambah komoditas unggulan pertanian di Kota Baubau melalui skema pengembangan komoditas unggulan pertanian dari hulu hingga hilir; peningkatan kemampuan akses pasar untuk produk-produk hilir berbasis komoditas unggulan pertanian Kota Baubau; peningkatan akses pada sumber daya produktif dan sumber daya ekonomi potensial untuk peningkatan hasil produksi komoditas unggulan pertanian serta industri-industri turunannya. Hasil penyusunan formulasi strategi pengembangan komoditas unggulan pertanian Kota Baubau terdapat 4 (empat) formulasi strategi yakni: Strategi Peningkatan Hasil Produksi; Strategi Pengembangan Industri Hilir Berbasis Komoditas Unggulan Pertanian; Strategi Peningkatan Kapasitas Pembiayaan Usaha; dan Strategi Peningkatan Ketersediaan Pasar Produk Industri Hilir.
Kajian Feasibilitas Pengembangan Kali Baubau Sebagai Kawasan Kegiatan Ekonomi Berbasis Budi Daya Syamsir Nur; Wahyuniati Hamid; Ruslaini; Rizal Muchtasar
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/kainawa.1.2019.163-178

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji prospek usaha yang dapat dilakukan di daerah aliran sungai di Kota Baubau, menganalisis kelayakan usaha budi daya ikan di daerah aliran sungai di Kota Baubau, sebagai bahan informasi bagi pelaku bisnis dan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan kegiatan ekonomi di daerah aliran sungai Kota Baubau, serta sebagai bahan evaluasi dampak sosial ekonomi bagi masyarakat setempat. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif, sedangkan jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif kondisi terkini dari suatu obyek penelitian dalam kondisi waktu tertentu. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa kualitas air Sungai Baubau sesuai dengan Baku Mutu Air Kelas III, termasuk kategori belum tercemar atau memenuhi baku mutu, sehingga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan budi daya ikan. Beberapa rekomendasi sebagai tindak lanjut yakni pertama, perlu menyamakan persepsi tentang keberadaan kali Baubau sebagai salah satu potensi ekonomi yang dapat dikembangkan bagi masyarakat dan pemerintah kota tanpa mengabaikan aspek ekologi dan nilai kearifan lokal. Kedua, perlunya penataan dan perbaikan tanggul Kali Baubau untuk memastikan kesiapan penggunaan kali sebagai kawasan budi daya ikan maupun kegiatan ekonomi lainnya, dan ketiga, perlunya dilakukan kajian yang menyeluruh terkait kondisi sosial ekonomi masyarakat di bantaran kali untuk memastikan beberapa alternatif kegiatan ekonomi yang perlu dikembangkan dan berkesesuaian dengan karakteristik Kali Baubau.
Menavigasi Pembentukan Provinsi Kepulauan Buton: Eksplorasi Posisi Strategis-Kompetitifnya dalam Pembangunan Kepulauan Herie Saksono
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/kainawa.2.2020.1-19

Abstract

Menavigasi pembentukan Provinsi Kepulauan Buton merupakan kontribusi pemikiran dalam Upaya penguatan sekaligus memastikan ketersediaan data (big data) untuk mendukung pembentukan Provinsi Kepulauan Buton. Kelak, Provinsi Kepulauan Buton akan mencakup enam (6) pemerintahan daerah kabupaten/kota. Pemberlakuan moratorium pemekaran daerah menjadi momentum konsolidasi, berbenah, dan melengkapi hal ihwal yang masih memerlukan penyempurnaan. Kajian ini dilakukan secara kualitatif deskriptif dengan metode studi literatur. Melalui navigasi yang tepat, dapat ditentukan arah, tujuan, dan sasaran yang mampu memperkuat argumentasi pentingnya Provinsi Kepulauan Buton. Eksplorasi posisi strategis kompetitif lebih berorientasi futuristik dengan paradigma era digital. Studi ini bersifat kualitatif menggunakan metode studi literatur yang dilakukan secara mandiri melalui pemanfaatan peluang disela-sela aktivitas kelitbangan di Kota Baubau. Studi ini bertujuan mengeksplorasi posisi strategis-kompetitif calon Provinsi Kepulauan Buton. Frasa Strategis-kompetitif dimaknai sebagai mendudukkan keberadaan Kepulauan Buton dan sumberdayanya. Hasil analisis menemukan dua kategorisasi sumberdaya, yakni: sumberdaya nyata (tangible) dan sumberdaya yang tidak nyata (intangible). Sumberdaya berwujud adalah modal yang terdiri atas 6 jenis antara lain: kewilayahan, manusia, sosial, budaya, lingkungan, dan ekonomi, sedangkan sumberdaya nirwujud meliputi 4 (empat) jenis yakni: kreativitas, inovasi, komunitas kreatif, dan IoT & digitalisasi. Hasil analisis menyimpulkan bahwa posisi strategis-kompetitif merupakan salah satu faktor penguat yang dapat dijadikan pertimbangan untuk mengukuhkan terbentuknya Provinsi Kepulauan Buton. Eksistensi sumberdaya di Kepulauan Buton mengindikasikan kesiapan sekaligus wujud garansi bahwa melalui pembentukan Provinsi Kepulauan Buton akan tercipta perubahan, kemandirian, kecepatan merespons dan perbaikan mutu layanan, kesiapan penatakelolaan kepemerintahan yang baik, dan kesinambungan pembangunan berkelanjutan. Kedua pertimbangan tersebut diharapkan dapat membangun rasa percaya (trust) Pemerintah bahwa memang sudah layak dan sepantasnya Provinsi Kepulauan Buton segera disahkan menjadi daerah otonom baru (DOB) dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Integrasi Nilai Koiimani-Kosabara-Kofikiri (K3) pada Pembelajaran di Kota Baubau Fahmil Ikhsan Taharu; Samritin; Nuriani; Fariz Mustaqim; Birman`
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/kainawa.2.2020.19-34

Abstract

Pendidikan berperan penting dalam upaya pengembangan kualitas peserta didik baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Pembelajaran sebagai unit dari proses pendidikan memiliki peranan dalam memberikan penguasaan pengetahuan, penanaman karakter, dan penguasaan keterampilan bagi setiap peserta didik. Lingkungan memiliki peran dalam proses pendidikan setiap peserta didik. Lingkungan-lingkungan yang terlibat dalam proses pendidikan di antaranya adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Proses penanaman karakter bagi peserta didik menjadi hal yang penting dan setiap lingkungan perlu secara konsisten untuk terlibat dalam proses penanaman karakter peserta didik. Salah satu cara untuk mengintegrasikan adalah dengan mengambil nilai-nilai karakter yang ada pada masyarakat dan menginternalisasi nilai tersebut kepada peserta didik baik di lingkungan keluarga, Masyarakat dan lebih jauh diintegrasikan dalam pembelajaran di kelas yang ada di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terintegrasi nilai Koiimani-Kosabara-Kofikiri (K3) dan mengetahui kelayakan LKPD terintegrasi nilai K3. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang terdiri atas 4 tahap, yaitu define, design, develop, dan disseminate. Akan tetapi pada penelitian ini dibatasi sampai tahap develop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) cara mengintegrasikan nilai Koiimani-Kosabara-Kofikiri dalam proses pembelajaran melalui LKPD adalah dengan menambahkan segmen pembelajaran, yaitu Kasameana Mancuana Mangenge, kemudian dapat diintegrasikan pada setiap tujuan pembelajaran dan skenario pembelajaran spesifik mata pelajaran; dan (2) LKPD Terintegrasi Nilai Koiimani-Kosabara-Kofikiri valid dan layak digunakan pada jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Atas, dan Perguruan Tinggi dengan kategori Baik.
Pengelolaan Kawasan Budidaya Kerang Mutiara melalui Pendekatan Daya Dukung di Pesisir Palabusa Kota Baubau La Ode Abdul Rajab Nadia; Dedy Oetama; Amadhan Takwir; Laode Muhamad Hazairin Nadia
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/

Abstract

Kerang Mutiara merupakan salah satu komoditi dari sektor perikanan yang bernilai ekonomi tinggi dan memiliki prospek pengembangan usaha dimasa datang. Usaha budidaya kerang mutiara masih terbatas pada perusahaan besar yang kebanyakan penanam modal asing. Di sisi lain ada permasalahan yang dihadapi yaitu pemanfaatan wilayah pesisir secara besar-besaran tanpa memperhatikan kesesuaian dan daya dukung lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik perairan bagi pemanfaatan budidaya kerang mutiara, menghitung nilai kesesuaian dan daya dukung lingkungan perairan untuk kegiatan budidaya laut kerang mutiara. Penelitian ini dilaksanakan di pesisir Palabusa Kota Baubau pada bulan Agustus - November 2019 melalui metode survei lapangan dan data sekunder. Analisis data meliputi analisis karakteristik perairan, analisis kesesuaian dan daya dukung lingkungan perairan serta analisis spasial. Kondisi parameter kualitas air layak untuk budidaya kerang mutiara, mencakup: kecepatan arus, materi padatan tersuspensi, kedalaman perairan, fitoplankton, oksigen terlarut, kecerahan perairan, salinitas perairan, suhu perairan, klorofil-a, dan pH perairan. Hasil analisis kesesuaian menunjukkan bahwa pemanfaatan Kawasan pesisir untuk budidaya kerang mutiara di pesisir Palabusa Kota Baubau dikategorikan menjadi tiga kelas kesesuaian, yaitu sangat sesuai (S1) dengan luas 61,23 ha (59,54%), sesuai (S2) dengan luas 28,8 ha d (28,01%), dan tidak sesuai (S3) dengan luas 12,8 ha (12,45%). Daya Dukung Kawasan digambarkan dalam jumlah unit budidaya mutiara pada satu periode budidaya yang mampu didukung oleh lingkungan. Daya dukung untuk kelas kelayakan sangat sesuai (S1) dengan sistem tali rentang berjumlah 36 unit rakit apung berjumlah 72 unit. Kelas kelayakan sesuai (S2) dengan sistem tali rentang berjumlah 18 unit dan rakit apung berjumlah 32 unit.
Pembuatan Alkohol dari Limbah Sayuran Pasar Haeruddin; La Harimu; Ratna; Fatahu; Dian Anggreni
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/kainawa.2.2020.51-64

Abstract

Limbah organik pasar seperti sayur-sayuran merupakan salah satu masalah lingkungan di perkotaan. Untuk mengurangi limbah sayuran maka dilakukan pengolahan melalui hidrolisis dan selanjutnya di fermentasi menjadi alkohol. Tujuan penelitian adalah memanfaatkan limbah sayur melalui proses hidrolisis dan difermentasi menjadi alkohol. Kadar alkohol yang dihasilkan dipengaruhi pH, kadar ragi dan waktu fermentasi. Serbuk limbah sayur yang digunakan adalah limbah kangkung, sawi, dan wortel dengan perbandingan 5:3:2. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen. Parameter yang diteliti adalah variasi pH (3, 4, 5, dan 6), variasi kadar ragi, (1, 1,5, 2, 2,5, dan 3), dan variasi lama fermentasi (3, 4, 5, 6, dan 7 hari). Serbuk limbah sayur sebanyak 50 gram dihidrolisis menggunakan pelarut air sebanyak 900 mL pada suhu 100ÂșC dan setelah selesai dilakukan penyaringan sehingga diperoleh residu dan filtrat. Filtrat hasil hidrolisis kemudian diukur kadar glukosanya menggunakan metode Nelson Somogy dengan UV-Vis Spektrofotometer. Filtrat sampel yang difermentasi sebanyak 500 ml ditambahkan starter 50 ml, 7,5 gram serbuk kulit bakau, dan ditambahkan ragi sesuai variasi yang diteliti dan disimpan sesuai dengan variasi waktu fermentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar glukosa yang dihasilkan dari proses hidrolisis sebesar 11,87%. Kondisi fermentasi optimum untuk menghasilkan kadar alkohol maksimal adalah pada pH 4,5, kadar ragi 2,5 gram, dan lama fermentasi 6 hari dengan kadar etanol yang dihasilkan 9,57%.
Pengurangan Kadar Sianida Umbi Gadung Menggunakan Kombinasi Cara Fisika dan Kimia serta Pemanfaatannya dalam Pembuatan Produk Pangan La Harimu; Haeruddin; Fatahu; Rizal
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/kainawa.2.2020.65-79

Abstract

Salah satu penyebab tidak dimanfaatkannya umbi gadung yang tumbuh liar di Kelurahan Kalialia adalah karena mengandung racun sianida dan kurangnya pengetahuan masyarakat untuk mengolahnya agar aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu melalui penelitian ini memberikan solusi iptek sederhana bagi masyarakat agar umbi gadung yang melimpah dan beracun dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengganti beras dan jagung. Teknologi sederhana yang diaplikasikan pada masyarakat adalah perendaman air laut selama 24 jam yang dilanjutkan dengan pencucian dengan air tawar untuk menghilangkan kadar garam sekaligus kadar sianida yang masih tersisa, pencelupan irisan umbi gadung dalam air hangat selama 1 menit, dan dilanjutkan dengan penjemuran sampai kering. Semua perlakuan ini bertujuan mengurangi kadar sianida agar umbi gadung yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. Produk yang dihasilkan ada tiga yaitu tepung kasoami instan, kasoami siap saji, dan keripik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan sianida tanpa perlakuan dan setelah perlakuan perendaman dengan air laut, pencelupan dengan air panas, dan pengeringan adalah berturut-turut 79,807 ppm, 13,656 ppm, 11,474 ppm, dan 1,445 ppm. Tepung umbi gadung yang dihasilkan dari kombinasi cara fisika dan kimia adalah 1,445 ppm, atau efektif menurunkan kadar sianida sebesar 98,19%. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa setiap produk dari umbi gadung rata-rata disukai oleh konsumen.
Model Collaborative Governance dalam Pengelolaan Dana Desa La Ode Syaiful Islamy; Rininta Andriani; Eka Purnama Hanafi
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/kainawa.2.2020.81-94

Abstract

Pengelolaan dana desa, baik itu Dana Desa maupun Anggaran Dana Desa, pemerintah desa perlu melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Keterbatasan kemampuan, sumber daya maupun jaringan yang menjadi faktor pendukung terlaksananya suatu program atau kebijakan, mendorong pemerintah untuk melakukan kerja sama dengan berbagai pihak sehingga dapat terjalin kerja sama kolaboratif dalam mencapai tujuan program atau kebijakan. Adanya keterlibatan berbagai pihak memiliki potensi untuk memajukan desa dengan mengolaborasi sumber daya yang dimiliki oleh berbagai pihak. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan model collaborative governance dalam pengelolaan dana desa di Desa Lipulalongo, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi dokumen serta dianalisis dengan tahapan data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengelolaan dana desa di Desa Lipulalongo Kecamatan Labobo Kabupaten Banggai Laut Sulawesi Tengah dilakukan dengan kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, kepolisian dan swasta. Kolaborasi dilakukan karena keterbatasan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah Desa Lipulalongo. Untuk melihat hal-hal yang dianggap sangat penting yang dapat dijadikan prioritas, pemerintah melakukan musyawarah dari tingkat dusun (Musdus) kemudian ditingkat desa (Musdes).
Hak Kekayaan Intelektual sebagai Investasi Pembangunan Kota Baubau Marsudi; Herie Saksono
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/

Abstract

Free trade not only has opened market opportunities for domestic products to international markets, but also opened up opportunities to enter global products into the domestic market. This situation certainly impacts various domestic commodities, including intellectual property (IP) protection. The problem is, have we got to know our IP? This study aims to identify, identify, and map IP in the City of Baubau. The approach used is qualitative with descriptive analysis. Based on the analysis results, it was found that there are two potential intellectual property rights (IPR) in Baubau City. First, communal-based IP, such as traditional dance, folklore, traditional music, traditional rituals, traditional martial arts, traditional medicines, traditional woven fabrics, traditional culinary delights. Second, IP is based on culinary, product design, fashion, crafts, music, performing arts, and appropriate technology. It is also evident that five factors cause the minimum IPR protection in the City of Baubau, namely: (1) limited knowledge of the public and local governments about the importance of IPR protection; (2) limited information from the public and local governments about IPR; (3) community and regional governments still lack appreciation for the findings/creations of the community; (4) budget limitations for the management of IPR protection, both the budget owned by the inventors/creators and the budget provided by the local government to facilitate IP protection in the regions; and (5) limited supporting facilities in the management and management of IPR. It is recommended that the City Government of Baubau carry out improvements and manage potential IPRs in the City of Baubau accompanied by budget support.
Creative Hub: Upaya Menumbuhkan Kelas Kreatif dan Membangun Industri Kreatif di Kota Baubau Herie Saksono
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/

Abstract

Hingga saat ini, keberadaan komunitas kreatif di Kota Baubau belum tertuju kepada terbentuknya kelas kreatif. Padahal komunitas kreatif ini sangat produktif, berjumlah banyak, dan persebarannya relatif merata di delapan kecamatan Kota Baubau. Kondisi ini berimbas kepada perlambatan perkembangan industri kreatif yang sejatinya memiliki daya tahan tinggi terhadap krisis ekonomi. Bagaimana kondisi kelas kreatif di Kota Baubau? Sejauh mana upaya penumbuhan kelas kreatif yang mampu mendorong pertumbuhan industri kreatif? Studi ini merupakan observasi selama melakukan pendampingan dalam aktivitas kelitbangan di Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Baubau. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Narasumber/informan kontributor data/informasi adalah para pelaku ekonomi kreatif di Kota Baubau yang dipilih secara selektif (purposive). Data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancara mendalam dengan narasumber/informan. Hasil studi menemukan bahwa di Kota Baubau terdapat komunitas kreatif namun kelas-kelas kreatif belum terbentuk. Upaya pengelolaan bisnis pelaku ekonomi kreatif dikonsolidasikan secara berkelompok. Artinya, aktivitas komunitas kreatif telah mengarah kepada penumbuhan kelas-kelas kreatif, di mana Pemerintah Kota Baubau turut memfasilitasi cikal bakal creative hub. Direkomendasikan agar Pemerintah Kota Baubau lebih intensif mewujudkan kelas kreatif melalui sinergitas tri-partit dengan komunitas kreatif dan pelaku industri kreatif, sehingga kelas kreatif semakin bertumbuh dan pembangunan industri kreatif pun semakin berkembang di Kota Baubau.

Page 2 of 4 | Total Record : 35