cover
Contact Name
Fandi Handika Arta
Contact Email
ojsadmin@stpsibolga.ac.id
Phone
+6282388938794
Journal Mail Official
ojsadmin@stpsibolga.ac.id
Editorial Address
Jalan sisingamangaraja nomor 444 A/B Sibolga
Location
Kota sibolga,
Sumatera utara
INDONESIA
Tapian Nauli : Jurnal Penelitian Terapan Perikananan dan Kelautan
ISSN : 27155323     EISSN : 27153096     DOI : 10.300491
Tapian Nauli merupakan Jurnal ilmiah penelitian Terapan perikanan dan Kelautan dengan jadwal penerbitan dua kali dalam satu tahun. Jurnal ini menyebarkan informasi ilmiah kepada peneliti, akademisi, praktisi dan pemerhati mengenai pemanfaatan sumberdaya perikanan dan budidaya perairan di Indonesia yang meliputi berbagai aspek seperti teknologi eksploitasi dan eksplorasi, perkapalan dan navigasi, pelabuhan perikanan, keselamatan kerja, tingkah laku ikan, peraturan dan perundangan serta kebijakan, pengelolaan sumberdaya perikanan secara umum, dan pembudidayaan ikan darat maupun air . Naskah yang dimuat dalam jurnal ini berasal dari penelitian atau ulasan akademisi dari berbagai universitas, lembaga pemerintah dan pemerhati permasalahan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap dan transportasi maritim di Indonesia. TAPIAN NAULI, fokus dalam lingkup budidaya perairan dan pemanfaatan sumber daya perairan meliputi perikanan air tawar, air payau dan air laut yang meliputi: Nutrisi dan pakan ikan Manajemen kesehatan ikan Identifikasi parasit dan penyakit ikan Teknologi reproduksi ikan Manajemen pembenihan ikan Manajemen lingkungan budidaya perairan Bioteknologi perikanan
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 100 Documents
PENGARUH DURASI PEREBUSAN TERHADAP MUTU IKAN TERI (Stolephorus sp) Irnawati Sinaga; Risma Marivatua Lumbangaol; Maulidatul Khairiah Harahap
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan teri (Stolephorus sp) merupakan salah satu kelompok ikan pelagis yang terdapat diperairan pesisir dan memiliki persebaran yang sangat luas. Ikan teri memiliki ukuran tubuh yang kecil memanjang, dan umumnya berwarna putuh, disamping itu ikan teri mudah ditemui karena tersebar mulai dari Aceh di sebelah barat hingga Laut Arafuru di sebelah timur. Ikan teri (Stolephorus sp) mengandung protein, mineral, dan zat gizi lainnya yang sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa lama durasi yang efektif dan efisien yang dibutuhkan dalam proses perebusan teri, untuk mengetahui pengaruh durasi perebusan ikan teri terhadap mutu ikan, untuk mengetahui kendala dalam proses perebusan ikan teri. Metode penelitian yang digunakan adalah Experiment yaitu dengan 3 perlakuan durasi antara lain 1 menit, 3 Menit, dan 5 Menit. Pada penelitian ini Hipotesis yang digunakan adalah H0 : Hipotesa yang menggambarkan tidak ada pengaruh yang signifikan pada perbedaan durasi perebusan terhadap uji organoloptik ikan teri (Stolephorus sp) dan H1 : Hipotesa yang menggambarkan ada pengaruh yang signifikan pada perbedaan durasi perebusan terhadap uji organoloptik ikan teri (Stolephorus sp). Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa uji organoleptik dengan mempergunakan uji afektif sebagai bentuk uji kesukaan panelis terhadap respon produk yang di uji dengan skala hedonik yang ditransformasikan ke skala numerik. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan 3 perlakuan dan di uji 30 orang panelis, membuktikan ada perbedaan tingkat kesukaan panelis terhadap mutu ikan yang diberikan perlakuan. Setelah dilakukan uji hedonik maka diperoleh hasil bahwa perebusan yang paling efektif dan efisien merupakan perlakuan dengan berdurasi 5 menit
ANALISIS KORELASI SUHU DAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN PERAHU DI PERAIRAN TAPANULI TENGAH Ladestam Sitinjak; Irnawati Sinaga; elsa novita
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan STPS
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini tentang Analisis Korelasi Suhu dan Kecepatan Angin Terhadap Hasil Tangkapan Bagan Perahu di Perairan Tapanuli Tengah yang di laksanakan pada bulan Juni 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan suhu dan kecepatan angin yang dapat mempengaruhi hasil tangkapan bagan perahu dan untuk mengetahui jumlah dan jenis ikan yang menjadi hasil tangkapan Bagan perahu di Tapanuli Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif yang bersifat survey dan observasi lapangan dan studi literature. Kabupaten Tapanuli Tengah terletak di pesisir Pantai Barat Pulau Sumatra dengan panjang garis pantai 200 km dan wilayahnya sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatra dan sebagian lainnya di pulau-pulau kecil dengan luas wilayah 2.188 Km².Perairan Tapanuli Tengah memiliki berbagai macam potensi diantaranya meliputi potensi ekologi, potensi ekonomi, dan potensi sosial budaya. Waktu dan tempat penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni 2022 di Kabupaten Tapanuli Tengah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Hubungan antara suhu dengan hasil tangkapan tidak berpengaruh signifikan dengan nilai korelasi (r = 0,276) yang menyatakan rendah, Hubungan antara kecepatan angin dengan hasil tangkapan tidak berpengaruh signifikan dengan nilai korelasi (r = 0,032) Dan jumlah hasil tangkapan bagan perahu selama tahun 2021 sebanyak 237 ton.
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN KOI (CYPRINUS CARPIO) Nalom Santun Sihombing; Susi Santikawati; fifin halawa
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pakan merupakan salah satu kebutuhan penting yang harus diperhatikan untuk menentukan keberhasilan budidaya ikan. Salah satu jenis pakan ikan yang dibutuhkan terutama pada stadia larva dan benih adalah pakan alami, pakan alami terdiri dari phytoplankton dan zooplankton (Siregar, 2010). Secara ekologis, berbagai macam pakan alami dapat dikelompokkan menjadi: plankton, nekton, bentos, perifiton, epifiton dan neuston. Semuanya itu akan membentuk suatu rantai makanan dan jaringan makanan pada suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis pakan alami yang terbaik dalam pemeliharaan larva ikan koi. Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan terdiri dari tiga perlakuan pemberian pakan yaitu A (Artemia), B (Tubifex), C (Daphnia), dengan tiga kali ulangan. Analisis statistik menggunakan ANOVA dan untuk mengetahui penaruh pemberian pakan alami yan berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan koi dilakukan Uji Lanjutan yaitu Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan alami yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak dan Survival Rate (SR). Dari hasil penelitian diperoleh data pemberian pakan alami untuk pertumbuhan Bobot Mutlak dan Survival Rate (SR) yang terbaik pada perlakuan 1 (Artemia) yaitu berat bobot mutlak rata-rata 2,900g dan SR dengan nilai rata-rata 92%. Kata Kunci : Pakan Alami, Laju Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup, larva Ikan Ko
PENGARUH JENIS MEDIA BIAKAN YANG DIFERMENTASI DENGAN MIKROBA EM4 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN DENSITAS MAGGOT Black Soldier Fly (Hermetia Illucens) SEBAGAI PAKAN IKAN Ladestam Sitinjak; Susi Santikawati; Nalom Santun Sihombing; Putri Sari Zalukhu
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan STPS
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media biakan fermentasi terhadap densitas maggot dan untuk mengetahui jenis media biakan fermentasi yang terbaik terhadap densitas maggot. Maggot atau BSF (black soldier fly) merupakan salah satu sumber protein hewani tinggi karena mengandung kisaran protein 44,26%. Kandungan protein maggot tergantung pada kandungan nutrisi dari media biakannya. Maggot tumbuh pada bahan organik yang membusuk seperti bangkai buah, sayur mayur yang rusak atau yang lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental (percobaan) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan P1 (P1.1 P1.2 P1.3) pemeliharaan maggot dengan ampas kelapa + em4, perlakuan P2 (P2.1 P2.2 P2.3) pemeliharaan maggot dengan ampas tahu + em4, dan perlakuan P3 (P3.1 P3.2 P3.3) pemeliharaan maggot dengan sampah organik. Data dari hasil perlakuan akan diuji secara statistik dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan dilanjut dengan uji BNT jika hasilnya memperlihatkan ada pengaruh. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh media biakan fermentasi terhadap densitas maggot hal ini dapat dilihat dari nilai F hitung (41.26) lebih besar dari pada F tabel (5,14). Hasil terakhir jenis media biakan fermentasi yang terbaik untuk meningkatkan densitas maggot adalah ampas tahu yaitu sebesar 1.71.
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN DOSIS OVAPRIM PADA PEMIJAHAN IKAN TAWES (Barbonymus Gonionotus) SECARA SEMI INTENSIF Ladestam Sitinjak; Susi Santikawati; Agnes Monica Simanullang
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan tawes (Barbonymus gonionotus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dibudidayakan, ikan tawes tergolong famili Cyprinidae. Ikan ini cukup populer dikembangkan dalam akuakultur sebagai ikan konsumsi. Ikan ini memiliki nilai protein sebesar 13 % dan kandungan asam Lemak Omega-3 1.5/100 gram, serta disukai oleh masyarakat karena memiliki daging yang kenyal dan sedikit lemak dengan harga ikan tawes dapat terjangkau oleh masyarakat (Cahyono, 2011). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis ovaprim yang efektif untuk pemijahan ikan tawes secara semi intensif. Metode penelitian yang digunakan adalah Experiment atau percobaan yaitu dengan 3 perlakuan dosis yang berbeda, yaitu 0,2 ml/kg, 0,4 ml/kg dan 0,6 ml/kg. Hasil penelitian menunjukkan penyuntikan dosis ovaprim berpengaruh terhadap beberapa variabel pemijahan ikan tawes yang diamati. Latensi waktu pemijahan tercepat terdapat pada P2 (dosis 0,4ml/kg) dengan rata-rata waktu 5 jam 51 menit, jumlah rata-rata fekunditas atau jumlah telur yang dikeluarkan oleh induk betina ikan tawes, adalah : P1 = 5.970 butir, P2 = 9.390 butir, P3 = 8.985 butir, hatching rate yang dihasilkan pada pemijahan ikan tawes dengan menggunakan dosis ovaprim yang terbesar terdapat pada P2 dosis 0,4ml/kg dengan nilai rata-rata 76,66%.
PENGARUH JENIS MEDIA HOME INDUSTRY YANG BERBEDA TERHADAP BIOMASSA DAN KELIMPAHAN CACING SUTERA (TUBIFEX SP) sakti Yonni Hamongan Purba; Irnawati Sinaga; Yanti Susanti Hutabarat Diana
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Cacing sutera merupakan pakan alami yang banyak dimanfaatkan oleh para pembenihan ikan. Budidaya cacing sutera membutuhkan media sebagai makanan (nutrisi) untuk bertahan hidup selama masa pemeliharaan. Penelitian ini menggunakan media yang berasal dari limbah home industry. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media (budidaya dan pemupukan) limbah home industry serta menentukan media terbaik dalam menghasilkan biomassa dan kelimpahan (populasi) cacing sutera. Prosedur penelitian terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan pemanenan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) sederhana. Faktor berupa perlakuan pemberian substrat yang berbeda dalam budidaya cacing sutera dengan 3 ulangan dan 4 level perlakuan. P0 = kotoran ayam (100%), P1 = kotoran ayam dan ampas tahu (60% :40%), P2 = kotoran ayam dan ampas kelapa (60% :40%), P3 = kotoran ayam dan dedak halus (60% :40%). Uji lanjut menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT). Jenis media limbah home industry yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan terhadap biomassa mutlak dan kelimpahan cacing sutera. Kombinasi kotoran ayam dan ampas tahu terfermentasi merupakan media terbaik dalam menghasilkan biomassa mutlak sebesar 65,14 gr/wadah dan kelimpahan sebesar 21.610 individu dibandingkan dengan kombinasi ampas kelapa dan dedak halus.
PENGARUH JENIS BIOSUBSTRAT PENEMPEL TELUR TERHADAP PRODUKSI LARVA IKAN MAS (Cyprinus carpio) Henry Sinaga; Afni Afriani; Panny Nadya Tambunan Taty
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Ikan Mas air tawar(Cyprinus carpio) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dominan dikonsumsi oleh Masyarakat dan mempunyai nilai ekonomis penting. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian tentang biosubstrat alami sebagai media penempelan telur ikan mas dengan menggunakan biosubstrat kiambang (Salvinia molesta), apu-apu (Pistia stratiotes) dan eceng gondok (E.crassipies) dalam mendukung keberhasilan pemijahan Ikan mas (Cyprinus carpio) dan memperoleh produktivitas larva yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biosubstrat terbaik dalam menghasilkan produksi larva ikan mas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (percobaan) perlakuan yang dilakukan terdiri dari tiga perlakuan biosubstrat Kiambang (Salvinia molesta), biosubstrat Apu-apu (Pistia stratiotes), dan bioubstrat Eceng gondok (Eichhornia crassipies)dengan tiga kali ulangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh suhu secara signifikan terhadap produksi larva ikan mas, yaitu pada perlakuan ketiga (P3) dengan biosubstrat eceng gondok dengan rata-rata hasil tingkat produksi larva sebesar 75,84%. Perlakuan pertama (P1) dengan biosubstrat Apu-apu dengan rata-rata 61,93%. Perlakuan kedua (P2) dengan biosubstrat kiambang dengan rata-rata tingkat produksi larva sebesar 59,14%. Sedangkan hasil pengamatan Hatching Rate (HR) terhadap produksi larva ikan mas selama penelitian menunjukkan tingkat daya tetas telur yang sangat tinggi pada setiap perlakuannya yaitu 100%. Kesimpulan akhir dari hasil penelitian bahwa penggunaan biosubstrat yang tepat bagi ikan mas (Cyprinus carpio) dapat meningkatkan produksi larva ikan mas.
ANALISIS KORELASI CURAH HUJAN DAN SUHU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN PERAHU DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) SIBOLGA Ladestam Sitinjak; Afni Afriani; Dina Sari Gea
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan iklim yang mempengaruhi kegiatan produksi nelayan tangkap di pesisir Kota Sibolga salah satunya di sebabkan oleh curah hujan dan suhu perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh curah hujan dan suhu terhadap hasil tangkapan bagan perahu dan untuk mengetahui jenis ikan hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga. Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriktif survey yaitu dengan cara peninjauan, pengamatan serta pengambilan data secara langsung di lapangan dengan data sekunder (Curah Hujan dan Suhu). Hipotesis yang di gunakan adalah H0 : tidak ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel curah hujan dan suhu (X) terhadap hasil tangkapan bagan perahu (Y) dan Ha : ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel curah hujan dan suhu (X) terhadap hasil tangkapan bagan perahu (Y). Data yang di peroleh dari penelitian berupa jumlah individu ikan diuji secara statistik dengan menggunakan analisis kolerasi. Berdasarkan dari hasil penelitian yang terdiri dari parameter yang diamati yaitu curah hujan terhadap hasil tangkapan berdasarkan uji pola hubungan dan analisis regresi menyatakan tidak dapat disimpulkan karena tidak ada pengaruh yang signifikan. Sedangan pada suhu terhadap hasil tangkapan berdasarkan uji pola hubungan dan analisis regresi juga dinyatakan tidak dapat disimpulkan karena tidak ada pengaruh yang signifikan sehingga hipotesis (Hipotesa H0 diterima dan Hipotesa Ha ditolak).
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK NANAS PADA PAKAN KOMERSIL TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Ladestam Sitinjak; Susi Santikawati; Ayu sri
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis dan sangat mudah untuk dibudidayakan. Ikan nila memiliki beberapa kelebihan, seperti dapat dipelihara dengan lebih mudah, dapat dipelihara dalam lahan yang sempit, dan mampu hidup di lingkungan yang kurang baik. Pakan merupakan aspek utama dalam kegiatan budidaya. Hal ini dikarenakan 40-70% biaya produksi digunakan untuk pakan sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan efisiensi pakan melalui peningkatan efisiensi protein. Salah satu enzim yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi protein adalah enzim bromelin. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian ekstrak nanas pada pakan terhadap pertumbuhan benih ikan nila dan Untuk mengetahui berapa dosis pemberian ekstrak nenas yang tepat pada pakan benih ikan nila. Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Metode dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu Eksperimental (hasil percobaan). Pada penelitian ini Hipotesis yang digunakan adalah H0 : Tidak ada pengaruh penambahan ekstrak nenas dengan dosis yang berbeda pada pakan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila dan H1 : Ada Pengaruh penambahan ekstrak nenas dengan dosis yang berbeda pada pakan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila. Berdasarkan dari hasil penelitian yang terdiri dari parameter yang diamati yaitu laju pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan panjang mutlak, kelangsungan hidup dan kualitas air. Pertumbuhan bobot mutlak tertinggi terdapat pada pada perlakuan ke-2 (1,5%/kg pakan) dengan rata-rata 3,530 g, dan pertumbuhan panjang mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan ke-2 (1,5%/kg pakan) dengan rata-rata sebesar 1,156 cm, dengan Survival Rate tertinggi terdapat pada perlakuan satu sebesar 83,33 sedangkan pada kualitas air dimana nila suhu berkisar 27-30 ºC,  pH 7,0 – 8,0 dan DO 5-7 mg/L.
PENGARUH PERBEDAAN SUHU TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN SPESIFIK DAN TINGKAT KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) DENGAN TEKNOLOGI MANIPULASI PHOTOPERIODE Susi Santikawati; Ladestam Sitinjak; rini arfeinsih
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan juga mengetahui suhu terbaik yang digunakan dalam pemeliharaan benih ikan nila untuk meningkatkan laju pertumbuhan spesifik dan tingkat kelulushidupan benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental (percobaan) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan P0 (P0.1 P0.2 P0.3) Pemeliharaan benih dengan suhu control dan photoperiode alami (tanpa perlakuan), perlakuan P1 (P1.1 P1.2 P1.3) pemeliharaan benih dengan suhu 27oC dan pemberian photoperiode 24 jam terang 0 jam gelap, perlakuan P2 (P2.1 P2.2 P2.3) pemeliharaan benih dengan suhu 29oC dan pemberian Photoperiode 24 jam terang 0 jam gelap, dan perlakuan P3 (P3.1 P3.2 P3.3) pemeliharaan benih dengan suhu 31oC dan pemberian photoperiode 24 jam terang 0 jam gelap. Data dari hasil perlakuan akan diuji secara statistik dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan dilanjut dengan uji BNT jika hasilnya memperlihatkan ada pengaruh. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa suhu terbaik untuk pemeliharaan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) adalah 29oC dengan penambahan photoperiode 24 jam terang dan 0 jam gelap. Hasil terakhir menunjukan tidak ada pengaruh pada laju pertumbuhan spesifik dan tingkat kelulushidupan benih ikan nila dengan manipulasi photoperiode 24 jam terang 0 gelap, dan penelitian pada perlakuan P2 untuk panjang mutlak ( 1,99 cm), bobot mutlak (1,57gr), laju pertumbuhan spesifik (1,87%), tingkat kelulushidupan (78,33%) dan efisiensi pakan (27,37%). Selama pemeliharaan, kualitas air pada perlakuan P2 masih dibatas normal dan layak untuk budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dengan suhu sebesar 29oC dan pH 6.

Page 4 of 10 | Total Record : 100