cover
Contact Name
Frets Keriapy
Contact Email
fretskeriapy1106@gmail.com
Phone
+6282138755314
Journal Mail Official
jurnaledulead@gmail.com
Editorial Address
RT 09 RW 01, Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang - Jawa Tengah
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership
ISSN : 2722645X     EISSN : 27225658     DOI : 10.47530
Core Subject : Religion, Education,
EDULEAD merupakan wadah publikasi ilmiah hasil penelitian di bidang Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Anak Usia Dini dan Kepemimpinan Kristen, bagi para dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Kristen Terpadu PESAT, Salatiga, dan institusi lain yang memiliki bidang kajian yang serupa. Selanjutnya yang menjadi fokus dan jangkauan dari EDULEAD adalah: Pendidikan Agama Kristen Pendidikan Anak Usia Dini Kepemimpinan Kristen Kepemimpinan Anak. Dalam jurnal EDULEAD yang menjadi fokus dan jangkauan penelitian adalah: 1. Pendidikan Agama Kristen 2. Pendidikan Anak Usia Dini 3. Kepemimpinan Kristen 4. Kepemimpinan Anak
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2024): Christian Education and Christian Leadership (June 2024)" : 8 Documents clear
Instruksi Pendidikan Agama Kristen Dalam Mengembangkan Karakter dan Nilai-Nilai Spiritual dalam Era Digital 5.0 Zebua, Sri Iman Putri; Giban, Yoel; Karlau, Sensius Amon
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 5, No 1 (2024): Christian Education and Christian Leadership (June 2024)
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v5i1.207

Abstract

In this technological era, many changes have occurred in everyday life, including Christian religious education. In situations like this, Christian religious education instruction plays a crucial role in building strong student characters and spiritual values relevant to the current situation. Christian religious education instruction in the current digital era pays attention to specific features of technology usage. Firstly, Christian religious education institutions have the ability to adapt to technological advancements and utilize them to effectively and efficiently deliver religious messages through the use of digital platforms and social media to build online communities and serve as references for sharing religious teachings. Christian religious education emphasizes the formation of strong character. Students are encouraged to be honest, responsible, and faithful in using technology in this challenging digital era. Christian religious education can develop spiritual values relevant to technological advancements, such as responsible usage, honesty in sharing information, and privacy protection. This includes the ability to use technology in a healthy manner, such as avoiding excessive dependency and controlling usage time. It is crucial for students to understand how to apply these principles in online interactions and use technology for their own and others' well-being. The researcher will discuss "Christian Religious Education Instruction in Developing Character and Spiritual Values in the Digital Era 5.0" using descriptive qualitative research methods. The researcher will use literature research to reinforce the writer's archives.AbstrakPada periode teknologi ini, banyak perubahan telah terjadi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pendidikan agama Kristen. Dalam situasi seperti ini, instruksi pendidikan agama Kristen memainkan peran penting dalam membangun karakter siswa yang kuat dan nilai-nilai spiritual yang relevan dengan situasi saat ini. Instruksi pendidikan agama Kristen dalam era digital saat ini memperhatikan fitur tertentu dari penggunaan teknologi. Pertama, lembaga pendidikan agama Kristen memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi dan memanfaatkannya untuk menyampaikan pesan agama secara efektif dan efisien melalui penggunaan platform digital dan media sosial untuk membangun komunitas online dan menjadi rujukan dari berbagi pengajaran agama. Pendidikan agama Kristen menekankan pembentukan karakter yang kokoh. Siswa didorong untuk menjadi jujur, bertanggung jawab, dan setia dalam menggunakan teknologi di era digital yang penuh tantangan ini. Pendidikan agama Kristen dapat mengembangkan nilai-nilai spiritual yang relevan dengan kemajuan teknologi, seperti penggunaan yang bertanggung jawab, kejujuran dalam berbagi informasi, dan perlindungan privasi. Ini mencakup kemampuan untuk menggunakan teknologi dengan cara yang sehat, misalnya menghindari ketergantungan yang berlebihan dan mengontrol waktu. Sangat penting bagi siswa untuk memahami cara menerapkan prinsip-prinsip ini dalam berinteraksi secara online dan menggunakan teknologi untuk kebaikan diri mereka sendiri dan orang lain. Peneliti akan membahas "Instruksi Pendidikan Agama Kristen Dalam Mengembangkan Karakter dan Nilai-Nilai Spiritual dalam Era Digital 5.0" dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti akan menggunakan penelitian kepustakaan untuk memperkuat arsip penulis.
Penerapan Motivasi Melalui Mentoring dalam Membangun Kepemimpinan Remaja di Era Digital Herda, Lusiana; Santosa, Santosa
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 5, No 1 (2024): Christian Education and Christian Leadership (June 2024)
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v5i1.202

Abstract

The digital era has both positive and negative influences on teenagers' self-identity and potential development. Leadership is one of the crucial potentials in teenagers that needs to be nurtured. Mentoring emphasizes the relational aspect between Mentor and Mentee as one of the alternative methods for developing teenagers' potentials. This research aims to describe the implementation of motivation in the mentoring process and to illustrate the impact of motivation provision through mentoring on the development of teenage leadership potential. The research method utilized qualitative methods, with the subjects being teenagers participating in the Future Center program in Ringin Sari Village, Banjar Margo District, Tulang Bawang Regency, Lampung Province. Data collection methods included observation, interviews, and documentation. Based on the research, motivation provision through mentoring, such as encouragement, praise, rewards, and punishment, has an impact on enhancing teenage leadership development in terms of visionary attitude, initiative, proactivity, and integrity. Mentors play a crucial role in building teenagers' leadership potential. Therefore, it is important for Mentors to continuously improve the quality of applying motivational principles in the mentoring process.AbstrakEra digital memberi pengaruh positif dan negatif terhadap identitas diri remaja dan pengembangan potensinya. Kepemimpinan merupakan salah satu potensi remaja yang penting untuk dikembangkan. Mentoring menekankan relational antara Mentor dan Mentee menjadi salah satu alternatif pengembangan potensi remaja. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan motivasi dalam proses mentoring, dan mendeskripsikan dampak pemberian motivasi melalui mentoring terhadap perkembangan potensi kepemimpinan remaja. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif, subjek penelitian yaitu remaja peserta program Future Center di Desa Ringin Sari, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian, pemberian motivasi melalui proses mentoring berupa pemberian dorongan, pujian, reward, dan punishment, berdampak terhadap peningkatan perkembangan kepemimpinan remaja ditinjau dalam hal sikap visioner, inisiatif, proaktif, dan integritas remaja. Mentor memiliki peran penting membangun potensi kepemimpinan remaja. Oleh sebab itu penting Mentor terus meningkatkan kualitas dalam menerapkan prinsip-prinsip pemberian motivasi dalam proses mentoring.
Analisis Kesulitan Guru Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Di Taman Kanak- Kanak Pesat Jawa Gea, Jeni Juniarwati; Romini, Romini
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 5, No 1 (2024): Christian Education and Christian Leadership (June 2024)
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v5i1.205

Abstract

Abstract: Curriculum is an approach that instructs schools to achieve educational goals. This study aims to analyze the obstacles faced by PESATJawa Kindergarten (TK) in the Implementation of the Independent Curriculum. Four Rapid Kindergartens in Java are: Integrated Pniel Christian Kindergarten, Sion Tri Damarsari Christian Kindergarten, Integrated Immanuel Christian Kindergarten and Integrated Love Seed Kindergarten. This study used a qualitative descriptive method. Data collection was conducted through interviews and observations. Each educational organization or foundation has different capabilities. The obstacles and difficulties faced by each institution include: still need to practice and make habituation in developing the skills of giving provocation words, expressing open questions, and the need for teacher creativity in facilitating diverse games. As a result, teachers have difficulty in developing games that are by-play activities in the center. The strategy that every educator needs to do is to reflect after teaching to increase understanding of the Independent Curriculum and educators seek to attend workshops and training on the Implementation of the Independent Curriculum Paud. So that the independent curriculum can be implemented in the learning model of the Center.Abstrak: Kurikulum merupakan pendekatan yang mengintruksikan sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Penelitian ini bertujuan menganalisis tentang kendala yang dihadapi oleh Taman Kanak-kanak (TK) PESAT Jawa dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Empat TK Pesat di Jawa yaitu: TK Kristen Pniel Terpadu, TK Kristen Sion Tri Damarsari, TK Kristen Immanuel Terpadu dan TK Benih Kasih Terpadu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Setiap organisasi atau Yayasan pendidikan memiliki kemampuan yang berbeda. Kendala dan kesulitan yang dihadapi setiap lembaga antara lain: masih perlu berlatih dan melakukan pembiasaan dalam mengembangkan keterampilan memberikan kata-kata provokasi, mengungkapkan pertanyaan terbuka dan perlunya kreativitas guru dalam memfasilitasi permainan yang beragam. Akibatnya guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan permainan yang sesuai dengan kegiatan main di sentra. Strategi yang perlu dilakukan setiap pendidik ialah melakukan refleksi setelah mengajar untuk meningkatkan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka dan pendidik mengupayakan mengikuti workshop maupun pelatihan tentang Implementasi Kurikulum Merdeka Paud. Sehingga kurikulum merdeka dapat diimplementasikan pada pembelajaran model Sentra.
Konsep Perceraian Suku Lani, Kabupaten Lanny Jaya Distrik Karu, Papua Ditinjau Dari Sudut Pandang Matius 19:1-12 dan Dampaknya bagi Pendidikan Anak dalam Keluarga Kristen Baskoro, Paulus Kunto; Yikwa, Abius
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 5, No 1 (2024): Christian Education and Christian Leadership (June 2024)
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v5i1.197

Abstract

Divorce is a problem that often occurs in the lives of Christians today. God himself hates divorce (Mal.2:16) because God unites man and woman into one flesh. Men and women as husband and wife are united in marriage (Gen. 2:24). But in reality, divorce occurs everywhere in the lives of Christians today. This research will focus on how to study divorce according to Matthew 19:1-12, which is viewed from the divorce incident that occurred in the Lani tribe, Papua. Especially in Papua, divorce cases tend to increase and their impact on children's education. Papuans with their different ethnic, cultural, linguistic and religious backgrounds are not free from the problem of divorce in the family. Divorce is carried out according to the culture of each tribe in Papua. According to the Central Statistics Agency (BPS) 2021, the highest divorce rate in Papua was recorded in the city of Sorong at 0.85% in 2021. Furthermore, in other districts in Papua there were divorces between Christians in the household. The method used is a descriptive qualitative method. The aim of this research is First, the important role of husband and wife in maintaining the quality of marriage. Second, the church is an important part of maintaining the integrity of marriage in the Lani tribe. Third, building a strong family for children's education in the family.AbstrakPerceraian merupakan masalah yang sering terjadi dalam kehidupan orang Kristen pada masa kini. Tuhan sendiri membenci perceraian (Mal.2:16) karena Tuhan mempersatukan  laki-laki dan perempuan menjadi satu daging. Laki-laki dan perempuan sebagai suami istri satu ikatan dalam pernikahan (Kej. 2:24) Tetapi pada kenyataannya perceraian terjadi dimana-mana dalam kehidupan orang Kristen pada masa kini. Penelitian ini akan fokus bagaimana mengkaji perceraian menurut Matius 19:1-12, yang ditinjau dari peristiwa perceraian yang terjadi di suku Lani, Papua. Khususnya di Papua kasus perceraian cenderung meningkat dan dampaknya bagi pendidikan anak. Papua dengan latar belakang suku, budaya, bahasa dan agama yang berbeda-beda tidak terlepas dari masalah perceraian dalam keluarga. Perceraian dilakukan menurut budaya di suku masing-masing yang ada di Papua. Menurut Badan Pusat Statitik  (BPS) 2021 angka perceraian yang paling tinggi di Papua tercatat di kota Sorong 0,85%  pada tahun 2021. Selanjutnya kabupaten lain di Papua terjadi perceraian terhadap orang Kristen di dalam rumah tangga.  Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskritif. Tujuan dari penelitian ini adalah Pertama, peran penting suami isteri menjaga kualitas pernikahan. Kedua, gereja menjadi bagian penting menjaga keutuhan pernikahan di suku Lani. Ketiga, membangun keluarga yang kuat bagi pendidikan anak dalam keluarga Kristen.
Membangun Pemimpin Kristen Berintegritas: Menerapkan Nilai dan moralitas Alkitab untuk Menghindari Banalitas dalam Kepemimpinan Rini, Wahju Astjarjo; Arifianto, Yonatan Alex; Anjaya, Carolina Etnasari
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 5, No 1 (2024): Christian Education and Christian Leadership (June 2024)
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v5i1.209

Abstract

Christian leadership with integrity is urgently needed in a world full of banality. Banality, or apathy towards morality and ethics, can plunge Christian leaders into irresponsible and harmful actions. This manuscript discusses strategies to build Christian leaders with integrity by applying biblical values and morality. Using a descriptive qualitative method with a literature study approach, it can be concluded that, first, the church must build a Christian leadership paradigm that is different from the banality of the world, by applying biblical values to build the character and morality of leaders with integrity so that it can inspire holy and meaningful Christian leadership. Thus, Christian leaders are able to be inspiring role models in leadership, build communities with strong spiritual organizations, and serve with sincere integrity and humility that respects others.AbstrakKepemimpinan Kristen yang berintegritas sangat dibutuhkan dalam dunia yang penuh dengan banalitas. Banalitas, atau sikap apatis terhadap moralitas dan etika, dapat menjerumuskan pemimpin Kristen ke dalam tindakan yang tidak bertanggung jawab dan merugikan. Artikel ini membahas strategi membangun pemimpin Kristen yang berintegritas dengan menerapkan nilai dan moralitas Alkitab. Menggunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi literature maka dapat disimpulkan bahwa, pertama gereja harus membangun paradigma kepemimpinan Kristiani yang berbeda dari banalitas dunia, dengan menerapkan nilai-nilai Alkitab untuk membangun karakter dan moralitas pemimpin yang berintegritas  sehingga dapat menginspirasi kepemimpinan Kristen yang kudus dan bermakna. Dengan demikian, mereka para pemimpin Kristen mampu menjadi teladan yang menginspirasi dalam kepemimpinan, membangun komunitas yang organisasi kerohanian yang kuat, dan melayani dengan integritas yang tulus dengan kerendahan hati yang menghargai sesamanya.
Pengaruh Kepemimpinan Gembala, Kecerdasan Emosional dan Perilaku Kerja Inovatif terhadap Keterikatan Kerja Guru di SMA XYZ Manado Indra, Indra; Tung, Khoe Yao
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 5, No 1 (2024): Christian Education and Christian Leadership (June 2024)
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v5i1.195

Abstract

The primary objectives of this study is to acquire an  in-depth comprehension of how shepherd leadership, emotional intelligence, innovative work behavior impact the work engagement of educators within educational institutions.  The study analyze the existing shepherd leadership, emotional intelligence, innovative work behavior and work engagement in order to determine their potential relationship.  The research was conducted on 59 full time teachers at XYZ High School in Manado using quantitative methods with linear regression analysis in data processing.  A survey instrument is employed for data gathering purposes, and the outcomes will be utilized to explore the correlation among the variables. The results indicate a correlation between  emotional intelligence and innovative work behavior with teacher work engagement. However, correlation shepherd leadership between innovative work behavior and work engagement the positive correlation is not as significant.  This indicates that in tzhe research context, the influence of shepherd leadership on teachers' work engagement is constrained.AbstrakTujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang bagaimana kepemimpinan gembala, kecerdasan emosional dan perilaku kerja inovatif mempengaruhi keterlibatan kerja para pendidik dalam lembaga pendidikan. Pada akhirnya, penelitian ini akan mengidentifikasi korelasi antara aspek-aspek tersebut. Studi ini dilakukan terhadap 59 guru penuh waktu di SMA XYZ di Manado dengan pendekatan kuantitatif dan analisis regresi linear. Temuan penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kecerdasan emosional, perilaku kerja inovatif, dan keterlibatan kerja.  Namun, hubungan positif ini tidak terlihat dalam variabel kepemimpinan gembala terhadap perilaku kerja inovatif maupun keterikatan kerja.  Temuan ini mengindikasikan bahwa kepemimpinan gembala tidak berpengaruh terhadap keterlibatan kerja guru. Namun, korelasi kepemimpinan gembala antara perilaku kerja inovatif dan keterlibatan kerja memiliki korelasi positif yang tidak begitu signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam konteks penelitian ini, pengaruh kepemimpinan gembala terhadap keterlibatan kerja guru dibatasi.
Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak Melalui Metode Story-Telling Berdasarkan Filipi 4:4 Leiwakabessy, Tabita; Purwonugroho, Daniel Pesah
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 5, No 1 (2024): Christian Education and Christian Leadership (June 2024)
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v5i1.196

Abstract

Emotional Intelligence is an intelligence in managing emotions and self-motivation. Emotional intelligence is required by learners. Emotional intelligence can be enhanced through story-telling based teaching. Story-telling is a teaching method involving narration. The content of story-telling determines how learners' emotional intelligence is formed. Through story-telling, learners can be trained to possess good emotions and cultivate noble characters according to the teaching material. Philippians 4:4 can be used as teaching material to enrich learners' emotional intelligence. Philippians 4:4 teaches that happiness and joy will arise when all attention is focused on Jesus Christ and His redemption work. Using a descriptive qualitative approach, the author asserts that teaching learners with Philippians 4:4 through story-telling can enrich and enhance emotional intelligence.AbstrakKecerdasan Emosional adalah sebuah kecerdasan dalam mengelola emosi dan memotivasi diri dimana kecerdasan emosional dibutuhkan oleh peserta didik. Kecerdasan emosional dapat dipacu dengan pengajaran berbasis story-telling dan story-telling adalah sebuah metode ajar dengan bercerita. Materi story-telling menentukan bagaimana kecerdasan emosional peserta didik terbentuk. Dengan story-telling, peserta didik dapat dilatih untuk memiliki emosi yang baik dan menghasilkan karakter yang luhur sesuai dengan materi ajar. Filipi 4:4 dapat digunakan sebagai bahan ajar demi memperkaya kecerdasan emosional peserta didik. Filipi 4:4 mengajarkan bahwa kebahagiaan dan sukacita akan muncul saat segala perhatian berpusat kepada Yesus Kristus dan karya penebusanNya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penulis menyatakan bahwa mengajar peserta didik dengan ayat Filipi 4:4 secara story-telling dapat memperkaya dan meningkatkan kecerdasan emosional.
Eksaminasi Fondasi Pendidikan Agama Kristen Dalam Ulangan 30:11-20: Perspektif Keputusan Hidup Menurut Ajaran Ilahi di Era Society 5.0 Saputro, Anon Dwi; Sumardi, Sumardi; Tjasmadi, Maria Patricia
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 5, No 1 (2024): Christian Education and Christian Leadership (June 2024)
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v5i1.200

Abstract

This research aims to examine the foundation of Christian Religious Education contained in Deuteronomy 30:11-20, with a focus on the perspective of life decisions according to divine teachings. The study is relevant to the context of the Society 5.0 era, characterized by the integration of technology and an increasingly complex human life. The research method to be employed is an exegetical approach. This study takes into account the historical and cultural context of Deuteronomy 30:11-20. Additionally, the research applies contextual analysis to connect divine teachings with the challenges and opportunities of everyday life in the Society 5.0 era. The findings of the research indicate that the Foundation of Christian Religious Education in Deuteronomy 30:11-20 provides a profound insight into life decisions reflected in obedience to God's commandments and offers meaningful guidance in making life decisions amid the dynamics of modern society 5.0.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengeksaminasi fondasi Pendidikan Agama Kristen yang terkandung dalam Ulangan 30:11-20, dengan fokus pada perspektif keputusan hidup menurut ajaran ilahi. Penelitian ini relevan dengan konteks era Society 5.0, yang ditandai oleh integrasi teknologi dan kehidupan manusia yang semakin kompleks. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan eksegesis. Kajian ini memperhatikan konteks historis dan budaya saat Ulangan 30:11-20. Selain itu, penelitian ini juga menerapkan analisis kontekstual untuk menghubungkan ajaran Ilahi dengan tantangan dan peluang kehidupan sehari-hari di Era Society 5.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fondasi Pendidikan Agama Kristen dalam Ulangan 30:11-20 memberikan pandangan mendalam tentang keputusan hidup yang tercermin dalam ketaatan terhadap perintah Tuhan serta memberikan panduan yang berarti dalam pengambilan keputusan hidup di tengah dinamika masyarakat modern 5.0.

Page 1 of 1 | Total Record : 8