Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Dakwah Muhammadiyah Di-Era Digital Bagi Kalangan Milenial Alinda Syarofah; Yazida Ichsan; Pathur Rahman; Hening Kusumaningrum; Siti Nafiah
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 25, No 1 (2021): Dakwah Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dakwah.v25i1.21774

Abstract

Dakwah   di era   digital   memberikan dampak pada dunia dakwah saat ini, yakni memberikan  kemudahan, yang  akan  membuat batasan-batasan waktu dan jarak antar individu menjadi hampir tidak ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dakwah eksis di era milenial saat ini dengan perspektif Muhammadiyah, dan apa tantangan yang dihadapi. Perkembangan teknologi ini juga selaras dengan tujuan muhammadiyah yang menekankan Islam berkemajuan dalam dakwahnya. Hal yang dapat dilakukan Muhammadiyah sehingga dapat eksis di era milenial adalah melakukan penguatan amal usaha di bidang pendidikan atau lembaga sekolah maupun universitas; lalu memperkuat gerakan jamaah yang dimulai dari lingkungan keluarga yang memberikan arahan untuk menghadapi era saat ini; kemudian menggunakan perkembangan IT dalam menyajikan dakwah di era milenial; dan  saling bersinergi baik pimpinan maupun kader Muhammadiyah dalam memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan gagasan tentang Islam dan kemuhammadiyahan. Sehingga para generasi milenial tertarik  dan dapat dengan mudah mengakses dakwah.
HAK ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN Ida Novita; Pathur Rahman
Qolamuna : Jurnal Studi Islam Vol. 9 No. 1 (2023): Juli 2023
Publisher : STIS MIFTAHUL ULUM LUMAJANG PRESS (STISMU PRESS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to provide an explanation for: What significance does the Qur'an place on the rights of children? The analytical and descriptive approach of the maudhu'i method is utilized in this study. The findings of the study demonstrate: The Qur'an gives special attention to children. It can be seen from the many verses that talk about children with various terms such as al-walad, ibn, bint, dzurriyyah, shabi, thifl, al-ghulam. In the Qur'an there are 4 typologies of children who are seen as 1) Jewelry, 2) Cooling, 3) Slander/Trial, 4) Enemy to their parents. Therefore, in order for children to truly be a source of happiness, parents should exercise the rights of their children as follows: First, the right to life. Second, the right to clarity. Third, the right to obtain breast milk and bread. Fourth, the right of protection from hellfire. Fifth, the right to fair treatment. Sixth, the right to education. Keywords : Rights, Children, Qur’an
The Meaning of Education Through the Concept of Ta'lim in the Koran Aisi Jumarni; Pathur Rahman; Halimatussadiyah
Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 4 No 1 (2024): Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-Quran Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53649/symfonia.v4i1.87

Abstract

The scholars agree that the science of Tafsir of the Koran is the oldest scientific discipline in the treasures of Islamic knowledge. This science has been inherited from the time of the Prophet Muhammad and developed until the modern era. The emergence of knowledge in understanding Allah's verses in His book is intended so that humans can understand and practice the things that are said in the Koran. The language of the Koran, which has high quality and is unmatched by humans or jinn, requires a complex understanding so that the goal of creating humans as caliphs on earth does not experience errors in carrying out their lives. This research uses a qualitative approach to gain an in-depth understanding of the concept of ta'lim in the Al-Qur'an. Text analysis methods and interpretive approaches are used to explore hidden meanings in verses of the Qur'an, especially those that review educational terminology as ta'lim. Therefore, every Muslim is given the authority always to study, reflect, and practice its meanings. Furthermore, speaking about education in ta'lim terms, Islamic educational institutions are expected to be able to develop educational systems or methods that are by Islamic principles based on the Koran and As-Sunnah. By upholding these two heritages, namely the Koran and As-Sunnah, it is hoped that efforts to give birth to a superior generation who are promised God's help and blessings will be realised.
ANALISIS MAKNA LAFADZ, AL-MUDHAF DAN ISIM YANG BERSIFAT UMUM Iqna Auliyah; Pathur Rahman; Mohammad Fatah; Miftahul Jannah
MAHAD ALY JOURNAL OF ISLAMIC STUDIES Vol 1 No 2 (2022): Ma had Aly Journal of Islamic Studies
Publisher : AS-SYARI'AH INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63398/jsimahadaly.v1i2.29

Abstract

This research discusses advanced linguistic principles related to tafsir, specifically regarding lafadz as a vessel of meaning, al-mudhaf as isim al-jami', and nouns that are mentioned individually but indicate a general meaning. Through analysis of various examples in the Qur'an, this article emphasizes the importance of a deep understanding of these terms in the context of interpretation. The study shows that lafadz is not only a linguistic symbol but also a medium that conveys broader and more complex divine messages. By understanding the use of lafadz and terms in the Qur'an, we can uncover deeper meanings, thereby providing a more comprehensive understanding of Islamic teachings and humanity's responsibilities in a larger context. 
KAIDAH-KAIDAH TAFSIR YANG TERKAIT DENGAN KEBAHASAAN Novita Safitri; Pathur Rahman; Muhajirin
MAHAD ALY JOURNAL OF ISLAMIC STUDIES Vol 1 No 2 (2022): Ma had Aly Journal of Islamic Studies
Publisher : AS-SYARI'AH INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63398/jsimahadaly.v1i2.35

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kaidah-kaidah tafsir yang berhubungan dengan kebahasaan dan berfokus pada pembahasan mengenai al-wujuh wa an-nadzair, majaz, peniadaan objek kalimat dan kata kerja bersyarat. Penelitian ini menggunakan metode libarary research yang mana data di peroleh dari literatur-literatur ilmiah seperti artikel jurnal, kitab tafsir dan penelitian lainnya yang sesuai dengan tema pembahasan.
Tafsir Tematik ayat-ayat kosmologi dan Sains Modern dalam Konteksnya dengan Visi Misi kehidupan Surat al-Fatihah Ahmad Rifai; Lukman Nul Hakim; Kusnadi, Kusnadi; Pathur Rahman; Halimatussa’diyah, Halimatussa’diyah
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 3: April 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i3.8577

Abstract

Surah al-Fatihah merupakan surah pembuka dan pertama di dalam ayat suci al-Quran. Banyak ayat-ayat pendukung makna dan penjelasan tentang keutamaan surat al-Fatihah ini. Surat al-Fatihah ini juga di dalamnya dapat dikaitkan dan dihubungkan atau pun dimunasabahkan dengan ayat-ayat al-Quran yang terkandung di dalam bagian-bagian pembahasan surat-surat yang menyangkut ayat-ayatnya secara tematik. Salah satu bahasan yang kali ini akan dipahami yaitu tentang ayat-ayat kosmologi dan sains modern yang dicoba akan uraikan kandungannya yang tersirat di dalam ayat ayat surah al-Fatihah. Dengan memahami tafsir ayat-ayat kosmologi dan Sains Modern dalam penciptaan alam dan manusia dalam surah al-Fatihah ini diharapkan juga dapat memahami tujuan atau visi dan misi penciptaan tersebut.
Membangun Akhlak yang Indah Pada Era Globalisasi Dalam Perspektif Al-Qur’an Terhadap Interaksi Agama Muhammad Ghoust Muslim; Halimatussadiyah; Kusnadi; Pathur Rahman
AL-Ikhtiar : Jurnal Studi Islam Vol. 2 No. 3 (2025): AL-Ikhtiar : Jurnal Studi Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/g8jscg40

Abstract

Globalisasi sebagai sebuah fenomena multidimensional telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia, termasuk dalam aspek sosial, budaya, dan keagamaan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat menyebabkan batas-batas geografis dan ideologis menjadi semakin kabur, sehingga intensitas interaksi antarumat beragama meningkat secara signifikan. Dalam kondisi ini, dibutuhkan landasan moral dan spiritual yang kuat agar interaksi tersebut berlangsung secara damai, saling menghargai, dan produktif. Salah satu pilar penting dalam membangun masyarakat global yang harmonis adalah pembentukan akhlak yang indah (husnul khuluq), sebagaimana yang diajarkan dalam Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep akhlak dalam Al-Qur’an dan relevansinya terhadap pola interaksi antaragama di era globalisasi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi kepustakaan (library research), penulis menganalisis sejumlah ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang akhlak, toleransi, dan hubungan sosial lintas agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an memberikan perhatian besar terhadap pembentukan akhlak mulia seperti kejujuran, kesabaran, keadilan, kasih sayang, dan sikap saling menghormati. Nilai-nilai tersebut bukan hanya berlaku dalam lingkup internal umat Islam, tetapi juga dalam membangun hubungan harmonis dengan umat beragama lain. Dalam konteks globalisasi yang sering memunculkan konflik identitas dan intoleransi, ajaran Al-Qur’an tentang akhlak karimah menjadi solusi alternatif untuk memperkuat kohesi sosial dan menciptakan perdamaian lintas agama. Abstract Globalization as a multidimensional phenomenon has brought about major changes in human life, including in social, cultural, and religious aspects. The rapid development of information and communication technology has caused geographical and ideological boundaries to become increasingly blurred, so that the intensity of interaction between religious communities has increased significantly. In this condition, a strong moral and spiritual foundation is needed so that the interaction takes place peacefully, with mutual respect, and is productive. One of the important pillars in building a harmonious global society is the formation of beautiful morals (husnul khuluq), as taught in the Qur'an. This study aims to examine the concept of morals in the Qur'an and its relevance to patterns of interreligious interaction in the era of globalization. Using a qualitative approach based on library research, the author analyzes a number of verses of the Qur'an that talk about morals, tolerance, and interfaith social relations. The results of the study show that the Qur'an pays great attention to the formation of noble morals such as honesty, patience, justice, compassion, and mutual respect. These values ​​are not only applicable within the internal scope of Muslims, but also in building harmonious relationships with other religious communities. In the context of globalization that often gives rise to identity conflicts and intolerance, the teachings of the Qur'an on noble morals are an alternative solution to strengthen social cohesion and create interfaith peace
Tafsir Jawi Dan Relevansinya Dengan  Penafsiran KH. Shaleh Darat Pada QS Al-Fatihah Ayat 4-5 Dan QS Al-Baqarah Ayat 173 Kgs. M. Choirul Muchlis; Halimatussadiyah; Kusnadi; Pathur Rahman
AL-Ikhtiar : Jurnal Studi Islam Vol. 2 No. 3 (2025): AL-Ikhtiar : Jurnal Studi Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/tad5e271

Abstract

Penafsiran Al-Qur'an dalam tradisi lokal memiliki peran penting dalam menyebarkan ajaran Islam secara kontekstual. Salah satu tokoh penting dalam khazanah tafsir Nusantara adalah KH Shaleh Darat, ulama asal Semarang yang dikenal melalui karya-karya tafsirnya dalam bahasa Jawi (Melayu beraksara Arab). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji metode dan substansi penafsiran KH Shaleh Darat terhadap Surah al-Fatihah ayat 4–5 dan Surah al-Baqarah ayat 173, serta menilai relevansi pemikirannya dalam konteks kontemporer. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan metode analisis isi (content analysis) terhadap teks tafsir yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KH Shaleh Darat menggunakan pendekatan sufistik-moral dalam penafsirannya, dengan menekankan makna penghambaan dan tauhid pada ayat-ayat al-Fatihah, serta urgensi menjaga kesucian dalam konsumsi makanan pada Surah al-Baqarah. Relevansi tafsir beliau tampak dalam upayanya mengaitkan nilai-nilai al-Qur’an dengan kehidupan masyarakat lokal, menjadikan tafsir Jawi sebagai media dakwah dan pendidikan yang efektif pada masanya dan tetap relevan dalam pengembangan kajian tafsir kontekstual di era modern.   Abstract Qur'anic interpretation within local traditions plays a significant role in conveying Islamic teachings contextually. One of the prominent figures in the archipelago’s exegetical tradition is KH Shaleh Darat, a scholar from Semarang renowned for his tafsir works written in Jawi (Malay in Arabic script). This study aims to examine KH Shaleh Darat’s interpretation of Surah al-Fatihah verses 4–5 and Surah al-Baqarah verse 173, focusing on his interpretive method and the relevance of his thought in contemporary contexts. The research employs a qualitative-descriptive approach using content analysis of the relevant tafsir texts. The findings reveal that KH Shaleh Darat adopted a Sufi-ethical approach in his interpretations, emphasizing servitude and monotheism in al-Fatihah, as well as the importance of maintaining purity in food consumption in al-Baqarah. His interpretations are contextually relevant, particularly in how he connects Qur'anic values with local life realities, making his Jawi tafsir an effective medium of da'wah and education in his time and a valuable reference for contextual Qur'anic studies in the modern era
Tafsir Keadilan Ekologis dan Prinsip Etis-Teologis dalam Alquran Ahmed Hafiz Al Fikri; Halimatussa'diyah; Kusnadi; Pathur Rahman
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 4 (2025): JUNI-JULI
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/5ccn4e30

Abstract

Penelitian ini untuk mengkaji  penafsiran Keadilan Ekologis dan Prinsip Etis-Teologis dalam Alquran. Metode yang digunakan yaitu systematic literature review. Hasil kajian didapatkan pemahaman bahwa Paradigma Tafsir ekologis setidaknya berpegang pada prinsip moral teologi dalam pengelolaan pembangunan berorientasi keberlanjutan ekologis. Terdapat lima prinsip Etis-Teologis yaitu Al-‘adalah (berlaku adil), ditinjau dari etimologi adil bermakna meletakkan sesuatu di tempat yang sesuai, adil dalam hal ekologi yakni berperilaku secara seimbang, tidak berbuat aniaya pada alam;  At-tawazun (keseimbangan), stabilitas dan harmoni kehidupan alam perlu keseimbangan dan kelestarian dari berbagai bidang. Pengebaian manusia pada prinsip keseimbangan alam menyebabkan kerusakan alam, yang sama seperti telah menentang desain Allah. Maka pemanfaatan dan pengelolaan hendaknya memperhatikan keseimbangan alam; jika SDA bisa diperbarui maka usai (israf); Al-intifa’ dun al-fasad (memanfaatan tanpa merusak). Ar-ri’ayah dun al-israf berarti merawat serta memelihara dengan tidak berlebihan atau eksploitatif yang bisa merusak keberlanjutan ekologi.; dan At-tahdits wa al-istikhlaf, pembaruan SDA yang mungkin untuk diperbarui.
Estetika dalam Tafsir: Seni Sebagai Medium Pemikiran Al-Qur’an di Era Kontemporer Ariesta Nadya Alfadhela; Halimatussadiyah; Kusnadi; Pathur Rahman; Risan Rusli
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 4 (2025): JUNI-JULI
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/r5tn7780

Abstract

Penelitian kali ini menghadirkan kebaruan dengan memposisikan seni sebagai bentuk tafsir al-Qur’an yang hidup, yang bergerak di luar batas teks menuju ekspresi estetika dan performatif. Inti persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana seni dapat berperan sebagai medium yang efektif dan relevan dalam memperkaya pemikiran dan penafsiran al-Qur’an di era kontemporer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analitis. Data yang digunakan adalah data kualitatif yang diperoleh melalui studi pustaka (library research) terhadap karya seni bertema Qur’ani. Adapun teknik pengumpulan data akan dilakukan dengan cara inventarisasi karya seni bertema Qur’ani dari media sosial dan publikasi ilmiah. Sedangkan teknik analisis datanya adalah kategorisasi dan interpretasi bentuk seni dan pendekatan tafsir yang digunakan. Penelitian ini menunjukkan bahwa seni memiliki posisi signifikan dalam sebagai medium tafsir kontemporer dalam menghidupkan pesan-pesan al-Qur’an. Berbagai bentuk seni seperti kaligrafi, musik, drama dan film telah berkembang menjadi medium pemikiran tafsir yang tidak hanya bersifat estetis, tetapi juga edukatif, afektif dan transformatif. Estetika dalam seni membuka ruang tafsir yang melampaui teks, memungkinkan al-Qur’an dipahami dan dihayati melalui pengalaman visual, emosional, dan sosial