cover
Contact Name
Andreliano Yosua Rompis
Contact Email
andrelianoyosua@gmail.com
Phone
+6281382719085
Journal Mail Official
essentialredaksi@gmail.com
Editorial Address
Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali - Indonesia
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Essential: Essence of Scientific Medical Journal
Published by Universitas Udayana
ISSN : 19790147     EISSN : 26556472     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Essence of Scientific Medical Journal (ESSENTIAL) merupakan salah satu media publikasi ilmiah yang dimiliki oleh Kelompok Ilmiah Hippocrates FK Unud. Jurnal Essential menerima karya ilmiah berupa penelitian dan tinjauan pustaka dari seluruh mahasiswa kesehatan di Indonesia. Essential (Essence scientific Medical Journal) menerima dan mempublikasikan artikel penelitian dan tinjauan pustaka dalam ruang lingkup ilmu kesehatan atau bidang kedokteran meliputi ilmu dasar kedokteran, ilmu klinis dan kesehatan komunitas, ataupun penelitian eksperimental hewan atau manusia.
Articles 103 Documents
EFEKTIVITAS DIET KETOGENIK DALAM MANAJEMEN PENYAKIT KARDIOMETABOLIK: TINJAUAN PUSTAKA Putu Wira Abdi Suputra; Made Dwinanda Prabawa Mahardana
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 2 (2024): Volume 21 No. 2 (Juli - Desember 2023) Essential: Essence of Scientific Medical
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i2.109748

Abstract

Pendahuluan: Penyakit kardiometabolik telah menjadi penyakit umum masyarakat Indonesia dan juga global. Terdapat beberapa program diet yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kardiometabolik, salah satu yang paling popular ialah diet ketogenik (DK). Berbagai literatur menunjukkan potensi efektif DK dalam menurunkan berat badan dan kadar gula pasien kardiometabolik. Akan tetapi, beberapa laporan lainnya juga menunjukkan DK dapat menimbulkan gangguan hipoglemia dan hiperkolesterol pada pasien tersebut. Tinjuan pustaka ini dibuat untuk memaparkan secara luas manfaat dan risiko DK terhadap manajemen dan peningkatan kualitas hidup pasien kardiometabolik. Pembahasan: DK merupakan pengaturan pola makan dengan kadar karbohidrat sangat rendah, tetapi dengan kandungan lemak tinggi. Dalam manajemen obesitas, DK terbukti efektif dalam menurunkan berat badan dan kandungan lemak tubuh. Terkait diabetes melitus, beberapa studi menyatakan DK terbuktif efektif dalam mengontrol kadar glikemik tubuh bahkan ketika dibandingan dengan diet hipokalori standar. DK juga terbuktif efektif dalam pencegahan penyakit jantung melalui kontrol kandungan lemak total, glikemik, dan indeks massa tubuh (IMT). Beberapa laporan menyatakan DK mampu menimbulkan efek samping di antaranya ketoasidosis, hipoglikemia, dan dislipidemia. Belum terdapat laporan pasti yang menyatakan relasi peningkatan kadar lemak tidak jenuh akibat DK dengan risiko kardiovaskular. Simpulan: DK dapat menjadi pilihan manajemen beberapa penyakit kardiometabolik. Namun, perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk menentukan kadar aman konsumsi serta risiko-risiko lain yang mungkin ditimbulkan dari program DK
KARAKTERISTIK COMPUTER VISION SYNDROME PADA MAHASISWA YANG BELAJAR SECARA HYBRID DI PSSK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA ANGKATAN 2020 Putu Ayu Dessita Maheswari
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 2 (2024): Volume 21 No. 2 (Juli - Desember 2023) Essential: Essence of Scientific Medical
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i2.110016

Abstract

sehari-hari banyak dialihkan menjadi kegiatan online, salah satunya kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya Computer Vision Syndrome (CVS) atau Digital Eye Strain (DES). CVS merupakan sekumpulan keluhan atau gejala pada mata yang diakibatkan oleh penggunaan layar digital. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi cross-sectional dengan rumus estimasi proporsi untuk menghitung jumlah sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan google form. Pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS versi 27. Hasil: Responden dalam penelitian ini berjumlah 153 orang. Sejumlah 88 orang (57.5%) mengalami CVS, responden yang mengalami CVS didominasi oleh responden perempuan sebanyak 56 orang (63.6%), usia 21 tahun sebanyak 59 orang (67.0%), durasi penggunaan layar digital > 6 jam sebanyak 47 orang (53.4%), serta pengguna kacamata sebanyak 46 orang (52.3%). Gejala yang paling dominan adalah mata gatal sebanyak 75 orang (85.2%), sensitif terhadap cahaya sebanyak 62 orang (70.5%), dan mata berair sebanyak 66 orang (75.0%). Pembahasan: CVS terjadi diakibatkan penggunaan layar digital yang berlebihan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis kelamin, usia, durasi penggunaan layar digital, penggunaan kacamata, lensa kontak, frekuensi istirahat, pencahayaan ruangan, posisi ergonomis, dan faktor lainnya. Simpulan: Mayoritas mahasiswa/i di PSSK FK Unud angkatan 2020 mengalami CVS, terutama perempuan, usia 21 tahun, durasi penggunaan layar digital > 6 jam, dan menggunakan kacamata. Gejala yang paling sering terjadi adalah mata gatal, sensitif terhadap cahaya, dan mata berair. Kata kunci: Computer Vision Syndrome (CVS), Digital Eye Strain (DES), Mahasiswa
Faktor-faktor yang Memengaruhi Resiliensi Mahasiswa Kedokteran Ni Kadek Candra Swasti
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 2 (2024): Volume 21 No. 2 (Juli - Desember 2023) Essential: Essence of Scientific Medical
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i2.109406

Abstract

ABSTRACT Introduction: Resilience is the human ability to survive in difficult situations, be able to cope with challenges, and recover from failure. Medical fields are well-known to have work climates that inducing stress and associated with high tends of burnout. Therefore, medical students need high resilience. This article aims to analyze and summarize research findings regarding factors that influence medical student resilience. Discussion: Various studies have been conducted to explore medical students experiences and strategies in increasing resilience. Several studies state that personal characteristics such as optimism, empathy, and personality are predictors of resilience. However, other studies explain that self-awareness and skills in using coping strategies also play a major role. Furthermore, external support from family, significant others and institutions plays a role in forming student resilience. Conclusion: Based on the literature review, the factors influencing resilience of medical students are grouped into personal factors, namely personality traits, self-awareness, and coping strategies, and the other one are external sources, namely social supports, institutional supports, and religion. Keywords: Resilience, Medical, Students
POTENSI NANOPARTIKEL EKSTRAK ETANOL BUNGA MARIGOLD (TAGETES ERECTA L.) TERENKAPSULASI POLYLACTIC-CO-GLYCOLIC ACID (PLGA) SEBAGAI AGEN PENCEGAH AGE-RELATED MACULAR DEGENERATION I Komang Wira Ananta Kusuma; Ni Kadek Yudit Erawati; I Made Angga Sayoga; Desak Made Wihandani
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 1 (2023): Volume 21 No. 1 (Januari - Juni 2023) Essential: Essence of Scientific Medical J
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i1.100274

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Age-Related Macular Degeneration (AMD) merupakan penyakit yang banyak diderita para lansia ditandai dengan adanya degenerasi makula pada retina. Pencegahan perlu dilakukan, salah satunya menggunakan bahan alam yaitu bunga marigold dengan kandungan lutein. Lutein memiliki bioavailabilitas yang rendah sehingga diperlukan formulasi enkapsulasi nanopartikel PolyLactic-co-Glycolic Acid (PLGA). Pembahasan: Age-Related Macular Degeneration (AMD) dapat diakibatkan oleh akumulasi Reactive Oxygen Species (ROS) di bagian makula pada retina yang kemudian menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Lutein pada bunga marigold bekerja dengan cara bereaksi dengan zat ROS sehingga mencegah terjadinya akumulasi dan stes oksidatif pada retina. Lutein aman dikonsumsi sebagai suplemen namun memiliki bioavailabilitas yang rendah sehingga diperlukan formulasi enkapsulasi nanopartikel PolyLactic-co-Glycolic Acid (PLGA). Lutein dengan formulasi ini memiliki efek klinis pada AMD, yaitu meningkatkan konsentrasi plasma dari lutein, kemudian meningkatkan skor Macular Pigment Density, dan meningkatan Contrast Sensitivity serta Glare Sensitivity. Simpulan: Lutein sebagai antioksidan yang kemudian terenkapsulasi nanopartikel PolyLactic-co-Glycolic Acid (PLGA) memiliki efek potensi untuk dijadikan agen pencegahan AMD. Diperlukan penelitian terkait dosis efektif, tingkat efikasi dalam pencegahan, serta efek samping dari lutein yang terenkapsulasi PLGA.
SULFORAPHANE: AGEN ANTIKANKER DAN KEMOPREVENTIF POTENSIAL SEBAGAI TERAPI ALTERNATIF PADA PASIEN ACUTE MYELOID LEUKEMIA Akmal Jauhari Irfan; Valencia Hana Wijaya
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 1 (2023): Volume 21 No. 1 (Januari - Juni 2023) Essential: Essence of Scientific Medical J
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i1.99872

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Acute Myeloid Leukemia (AML) merupakan keganasan hematologi dengan ciri khas produksi berlebihan dari sel punca myeloid di sumsum tulang belakang. Meskipun merupakan keganasan yang langka, AML merupakan leukemia dengan prognosis buruk sehingga perlu penanganan yang lebih intensif. Terapi utama seperti terapi induksi dan transplantasi sel punca telah banyak berkembang, namun memiliki kekurangan yakni memerlukan biaya mahal serta memiliki risiko efek samping yang besar. Sulforaphane, zat herbal dari tanaman brokoli muda, merupakan agen yang potensial dalam mengatasi beberapa jenis kanker. Tujuan studi ini adalah untuk meninjau manfaat sulforaphane serta potensi antimitotik dan kemopreventif pada pasien kanker AML. Pembahasan: Secara umum, sulforaphane memberikan efek antikanker dengan menginduksi apoptosis sel kanker, ferroptosis dan pembentukan imunitas antikanker, diferensiasi sel myeloid, dan kontrol proliferasi sel. Efek antikanker telah diteliti dengan adanya penurunan kadar miR-155 dan miR-181a sebagai penanda biologis AML, diikuti penurunan viabilitas sel kanker AML. Efek kemopreventif sulforaphane bekerja dengan menghambat enzim metabolisme obat sitokrom P450 fase I dan menginduksi fase II melalui aktivasi transkripsi gen Nrf2, yang umumnya terlibat dalam proses antioksidatif. Simpulan: Sulforaphane terbukti memiliki efek antikanker dan kemopreventif pada pasien AML. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas klinis dalam manajemen AML, farmakokinetik, efek samping, interaksi obat, dan dosis yang aman terhadap pasien AML. Kata kunci: Sulforaphane, AML, Antikanker, Kemopreventif
POTENSI GASTROPROTEKTIF EKSTRAK BUNGA CENGKIH (Syzygium aromaticum): ANTIULKUS LAMBUNG, ANTIOKSIDAN, ANTIINFLAMASI, DAN ANTIMIKROBA Juven Luvianto; Ni Made Linawati; I Gusti Kamasan Nyoman Arijana; I Wayan Sugiritama
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 2 (2024): Volume 21 No. 2 (Juli - Desember 2023) Essential: Essence of Scientific Medical
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i2.109987

Abstract

Pendahuluan: Cengkih (Syzygium aromaticum) merupakan salah satu tanaman asli yang berasal dari Indonesia. Kandungan utama bunga cengkih adalah eugenol, ?-kariofilen, dan eugenol asetat. Gangguan pada sistem pencernaan atau gastrointestinal merupakan gejala ataupun penyakit yang menyebabkan ketidaknyamanan pada penderitanya, misalnya dispepsia, gastritis, maag, infeksi, konstipasi, perdarahan, ulkus lambung, dan penyakit degeneratif kronis yang dapat disebabkan oleh obat-obatan, minuman beralkolhol, merokok, makanan asam atau lemak tinggi, dan malnutrisi. Pembahasan: Aktivitas antiuklus lambung ekstrak bunga cengkih melalui peningkatan faktor protektif lambung seperti sintesis mukus lambung, bikarbonat, regulasi aliran darah mukosa lambung, serta menghibisi asam lambung. Ekstrak bunga cengkih juga berperan sebagai antioksidan dan antiinflamasi dengan mengurangi sitokin proinflamasi, misalnya IL-1?, IL-6, TNF-?, nitrogen oksida, NF-?B dan meningkatkan antioksidan seluler seperti P450 reduktase, superoksida dismutase, katalase, glutathion peroksida, gluthation, dan thiol non-protein. Aktivitas antimikroba ekstrak bunga cengkih meliputi antibakteri, antivirus, antifungi, dan antiprotozoa. Simpulan: Ekstrak bunga cengkih memiliki berbagai aktivitas biologis, seperti antiulkus lambung, antibakteri, antifungi, antiinflamasi, dan antioksidan. Introduction: Clove (Syzygium aromaticum) is one of Indonesia’s native plant. The main components of clove bud are eugenol, ?-caryophyllene, dan eugenol acetate. Gastrointestinal symptoms or disease can lead to patient feeling uncomfortable. For examples dyspepsia, gastritis, infection, constipation, bleeding, gastric ulcer, and chronic degenerative disease that may be caused by drugs, alcohol, smoking, acidic or fatty foods, and malnutrition. Discussion: Clove bud extract has a lot of biological activities such as, antiulcer, antibacterial, antifungal, antiinflammation, and antioxidant. The methods used for this literature review are from 41 journals and electronic databases search. The antiulcer component of clove bud extract works by increasing the gastric protective factor, such as synthetizing gastric mucous, bicarbonate, regulating gastric mucosal blood flow, and inhibiting gastric acid. Clove bud extract also plays a role as antioxidant and antiinflammation by reducing cytokines proinflammation like IL-1?, IL-6, TNF-?, nitrite oxide, NF-?B and enhancing cellular antioxidant, for example P450 reductase, superoxide dismutase, catalase, glutathione peroxidase, glutathione, thiol non-protein. The microbial activity of clove bud extract includes antibacterial, antiviral, antifungal, and antiprotozoal. Conclusion: Clove bud extract has several biological activity, such as antiulcer, antimicrobial, antibacterial, antifungal, antiinflammation, and antioxidant.
PERAN PERAN SILENT TREATMENT TERHADAP KEMATANGAN EMOSI REMAJA AKHIR YANG DIBERIKAN OLEH ORANG TUA Ni Made Dhea Putri Wulandari
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 2 (2024): Volume 21 No. 2 (Juli - Desember 2023) Essential: Essence of Scientific Medical
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i2.109746

Abstract

Pendahuluan: Kematangan emosi merupakan hal yang harus dicapai oleh remaja dalam menuju tahap dewasa. Peran orang tua cukup besar di dalam perkembangan emosi remaja, pembentukan terhadap kematangan emosi seorang anak tidak akan lepas dari pengaruh orang tua yang mendidik dan mengasuh anaknya. Metode: . Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan skala likert yang terdiri dari dua skala yang meliputi skala silent treatment dan skala kematangan emosi. Hasil: Jumlah subjek pada penelitian ini sebanyak 75 orang. Pembahasan: Silent treatment dapat menyebabkan penurunan kematangan emosi pada remaja. Dengan memberikan silent treatment kepada remaja dapat membuat remaja merasa tidak dihargai dan sulit untuk mengatasi konflik yang sedang dialami remaja secara sehat. Simpulan: Silent treatment memiliki peran terhadap kematangan emosi remaja akhir.
PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN EFIKASI DIRI MENGAJAR TERHADAP STRES GURU PENDIDIKAN KHUSUS SISWA TUNAGRAHITA DI SLB BALI Pt Diah Ayu Gita Prabawati Karang; Aria Saloka Immanuel
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 1 (2023): Volume 21 No. 1 (Januari - Juni 2023) Essential: Essence of Scientific Medical J
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i1.102633

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Stres adalah respon diri, baik secara fisik dan psikis terhadap tekanan internal atau eksternal. Banyak penelitian yang menunjukkan adanya stres pada guru, termasuk guru pendidikan khusus sekolah luar biasa (SLB) bagi siswa tunagrahita. Permasalahan stres yang terjadi berkaitan dengan komunikasi interpersonal guru dengan orang tua siswa dan efikasi diri guru dalam mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran komunikasi interpersonal dan efikasi diri mengajar terhadap stres yang dimiliki guru pendidikan khusus siswa tunagrahita di SLB Bali. Metode: Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling, dengan jenis purposive sampling. Partisipan dalam penelitian ini adalah 60 guru pendidikan khusus tunagrahita pada tiga wilayah dengan jumlah guru pendidikan khusus tunagrahita terbanyak di Bali. Instrumen dalam penelitian ini adalah skala PSS-10, skala komunikasi interpersonal, dan skala TSES. Hasil: Analisis regresi berganda menunjukkan komunikasi interpersonal dan efikasi diri mengajar menjelaskan 69,3% variasi stres (F=62,427, p<0,001). Komunikasi interpersonal dan efikasi diri mengajar dapat memprediksi penurunan kondisi stres. Pembahasan: Hipotesis penelitian ini diterima, variabel bebas berperan terhadap variabel terikat secara simultan maupun parsial. Simpulan: Komunikasi interpersonal dan efikasi diri mengajar berperan menurunkan stres guru pendidikan khusus siswa tunagrahita di SLB Bali. Hasil penelitian ini diharapkan memiliki implikasi secara teoritis dan praktis untuk pihak terkait dalam upaya penurunan stres pada guru pendidikan khusus siswa tunagrahita. Kata kunci: Efikasi Diri Mengajar, Guru Pendidikan Khusus, Komunikasi Interpersonal, Stres, dan Tunagrahita
EFEKTIVITAS LOW-LEVEL LASER THERAPY DALAM PENYEMBUHAN LUKA SUPERFISIAL PADA PASIEN DEWASA DI ATAS USIA 18 TAHUN Claudia Felicia Limanda
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 2 (2024): Volume 21 No. 2 (Juli - Desember 2023) Essential: Essence of Scientific Medical
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i2.109718

Abstract

Pendahuluan: Luka superfisial sebagai masalah kulit umumnya dianggap sebagai masalah sepele dengan perhatian minimal yang diberikan, terutama karena tidak mengancam jiwa. Namun, ketika tidak diberikan perawatan optimal, luka superifisial dan kesehatan mental dapat menciptakan lingkaran setan yang mengancam kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, regenerasi dan perbaikan kulit untuk mengoptimalkan penyembuhan adalah topik yang penting untuk didalami. Pembahasan: Low-level laser therapy (LLLT) telah dianggap sebagai salah satu cara paling efektif dalam perawatan luka superfisial. Artikel ulasan ini menguraikan kesamaan antara pengobatan LLLT dan perbaikan epidermis alami, mekanisme aksi LLLT, dan jenis dan dosis LLLT yang aman yang digunakan sesuai dengan masing-masing jenis laser. Pencarian didasarkan pada studi literatur terbaru yang telah dipublikasikan sebelumnya. Simpulan: LLLT didefinisikan sebagai pengobatan yang efektif karena pemberian efek lokal tanpa kerusakan pada organ lain. Efektivitas ini terutama disebabkan oleh sifat-sifatnya, yaitu monokromatisitas, koherensi, dan polarisasi yang akan merangsang proliferasi jaringan sel punca. Selain itu, efektivitas LLLT tergantung pada kedua faktor laser dan sifat jaringan yang aplikasi dosis kecil secara teratur akan menghasilkan pengobatan yang lebih optimal daripada jarang digunakan dalam dosis yang lebih besar. Jenis LLLT yang aman dan banyak digunakan adalah Er:YAG, 46-Diode Cluster Probe, HeNe, dan GaAIAs.
KOMPARASI WORKING MEMORY MUSISI DAN NON MUSISI: SEBUAH TINJAUAN PUSTAKA Ni Made Bintang Damar Sari; Luh Kadek Pande Ary Susilawati
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 2 (2024): Volume 21 No. 2 (Juli - Desember 2023) Essential: Essence of Scientific Medical
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i2.107920

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Working memory merupakan salah satu dari tiga komponen executive function yang mempunyai empat komponen yaitu central executive, phonological loop, visuospatial sketchpad, dan episodic buffer. Banyak penelitian telah mengkaji working memory pada musisi dan non-musisi yang menemukan bahwa performa working memory pada musisi mengungguli non-musisi. Pembahasan: Working memory mempunyai tiga komponen yang mempunyai peran masing-masing dalam aktivitas yang dilakukan oleh individu. Selain itu, working memory juga sensitif terhadap berbagai faktor, salah satunya adalah pelatihan musik. Pelatihan musik dinilai dapat memengaruhi working memory dan dapat berdampak secara positif terhadap kemampuan working memory. Adanya pengaruh dari pelatihan musik kemudian membuat adanya perbedaan performa dari working memory pada musisi saat dibandingkan dengan non-musisi. Simpulan: Keunggulan working memory tidak ditemukan secara konsisten pada setiap penelitian yang membandingkan musisi dan non-musisi. Namun secara garis besar, hasil penelitian menunjukkan bahwa musisi mempunyai performa working memory yang lebih unggul dibandingkan non-musisi. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor pelatihan musik dan beragamnya keunggulan musisi dapat disebabkan oleh perbedaan pelatihan musik yang dilakukan. Kata kunci: Working memory, Pelatihan Musik, Musisi, Non-Musisi

Page 9 of 11 | Total Record : 103