cover
Contact Name
Andreliano Yosua Rompis
Contact Email
andrelianoyosua@gmail.com
Phone
+6281382719085
Journal Mail Official
essentialredaksi@gmail.com
Editorial Address
Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali - Indonesia
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Essential: Essence of Scientific Medical Journal
Published by Universitas Udayana
ISSN : 19790147     EISSN : 26556472     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Essence of Scientific Medical Journal (ESSENTIAL) merupakan salah satu media publikasi ilmiah yang dimiliki oleh Kelompok Ilmiah Hippocrates FK Unud. Jurnal Essential menerima karya ilmiah berupa penelitian dan tinjauan pustaka dari seluruh mahasiswa kesehatan di Indonesia. Essential (Essence scientific Medical Journal) menerima dan mempublikasikan artikel penelitian dan tinjauan pustaka dalam ruang lingkup ilmu kesehatan atau bidang kedokteran meliputi ilmu dasar kedokteran, ilmu klinis dan kesehatan komunitas, ataupun penelitian eksperimental hewan atau manusia.
Articles 103 Documents
TERAPI PADA DECOMPRESSION SICKNESS Putu Grandiva Mahasuary; Theophany Margareta Kurniawan; Baiq Nadya Putri Maharani; Rifki Ahmad Eka Putra; Arfi Syamsun
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 1 (2023): Volume 21 No. 1 (Januari - Juni 2023) Essential: Essence of Scientific Medical J
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i1.100275

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Penyakit dekompresi atau decompression sickness (DCS) dapat terjadi setelah pernapasan udara terkompresi selama penyelaman menggunakan Self-Contained Underwater Breathing Apparatus (SCUBA) pada penyelam. DCS timbul akibat pembentukan gelembung, pertumbuhan, dan eliminasi yang disebabkan oleh pengurangan tekanan sekitar yang menghasilkan gas inert seperti nitrogen. Studi ini dilakukan untuk mereview terapi yang dapat diberikan pada penderita Decompression Sickness (DCS). Metode: Pada tinjauan pustaka ini kami melakukan pencarian pada database PubMed dengan menggunakan kata kunci pencarian “Decompression Sickness Therapy” dan menggunakan Randomized Controlled Trial, Meta-Analysis, dan Clinical Trial. Kriteria inklusi antara lain menggunakan publikasi free full text, diterbitkan sepuluh tahun terakhir, dan relevan dengan pembahasan, dan menggunakan Bahasa Inggris. Pembahasan: Terapi pada decompression sickness dapat dilakukan dengan melakukan pencegahan dan tata laksana awal. Pencegahan decompression sickness dapat dilakukan dengan penggunaan nitrox untuk mengurangi formasi gelembung yang muncul saat penyelaman. Sementara itu, untuk tata laksana umum dapat dilakukan dengan resusitasi cairan, proteksi saluran pernapasan, dan pemeliharaan tekanan darah. Tata laksana penting yang harus dilakukan pada pasien decompression sickness, yaitu rekompresi yang dilakukan dengan menggunakan protokol Tabel 6 Angkatan Laut Amerika Serikat. Rekompresi ini dapat megurangi pembentukan gelembung gas dan dapat mengurangi terjadinya defisit neurologi pada peyelam. Kesimpulan: Tata laksana umum yang dapat dilakukan pada decompression sickness ialah resusitasi cairan, proteksi saluran udara, dan pemeliharaan tekanan darah. Sedangkan tatalaksana awal yang diberikan kepada penderita decompression sickness adalah rekompresi yang biasanya menggunakan oksigen hiperbarik. Pencegahan yang dapat dilakukan ialah dengan mengurangi formasi gelembung yang muncul saat penyelaman seperti penggunaan nitrox.
EFEK DIET MEDITERANIA TERHADAP KONTROL GLIKEMIK DAN SENSITIVITAS INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELITUS: SEBUAH TINJAUAN SISTEMATIS DAN META-ANALISIS Komang Puji Astuti; I Gede Aswin Parisya Sasmana; I Made Subrata
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 2 (2024): Volume 21 No. 2 (Juli - Desember 2023) Essential: Essence of Scientific Medical
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i2.110008

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) telah menjadi perhatian global dengan prevalensi mencapai 6,28% di seluruh dunia yang ditandai dengan resistensi insulin, peningkatan glukosa darah kronis, dan berkontribusi terhadap perkembangan berbagai penyakit dengan mortalitas yang tinggi. Beberapa pendekatan diet dikembangkan untuk memperbaiki kondisi DMT2, termasuk diet Mediterania, yang belum banyak dievaluasi. Metode: Literatur ini dibuat untuk mengevaluasi efek diet Mediterania terhadap kontrol glikemik dan sensitivitas insulin pada pasien DMT2. Metode: Tinjauan sistematis dan meta-analisis digunakan untuk membuat literatur ini, mencakup studi klinis yang valid dan diambil dari database PubMed, ScienceDirect, dan Cochrane Library hingga Juli 2023. Sebanyak 7 studi melibatkan 1395 partisipan diinklusi dan dianalisis menggunakan Review Manager dan R untuk mengevaluasi kontrol glikemik, resistensi insulin, dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Hasil: Hasil penelitian menunjukan, pemberian diet Mediterania mampu menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan (MD -0.69; 95%CI: -1.08 sampai -0.29; I2 = 67%; p: 0.0006), baik glukosa darah puasa maupun non-puasa. Selain itu, diet ini juga dapat menurunkan HbA1c secara bermakna dibandingkan dengan diet kontrolnya (MD -0.45; 95%CI: -0.68 sampai -0.21; I2 = 63%; p: 0.0003). Dalam menurunkan resistensi insulin, diet Mediterania dapat menurunkan HOMA-IR yang signifikan dengan perbedaan protective ratio sebesar -0.82 (95%CI: -1.29 sampai -0.36; I2 = 79%; p=0.0005). Terlebih lagi, diet Mediterania dapat menurunkan IMT pada pasien DMT2 (MD: -0.66; 95%CI: -0.98 sampai -0.34; I2 = 44%; p<0.00001) yang tentunya dapat mencegah keparahan dan komplikasi lanjut dari penyakit ini. Simpulan: Diet Mediterania dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa, non-puasa, HbA1c, HOMA-IR, dan IMT pada DMT2.
Aktivasi Invasi dan Metastasis: Tinjauan Artikel Muhammad Dodik Prastiyo
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 2 (2024): Volume 21 No. 2 (Juli - Desember 2023) Essential: Essence of Scientific Medical
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i2.109089

Abstract

Cancer is a global problem worldwide with high mortality rates. The process of cancer is studied more specifically in Hallmark of cancer. Hallmarks of cancer explains that there is one trait of cancer, namely tissue invasion and metastasis. The hallmarks of cancer tissue invasion and metastasis is responsible for >90% of cancer deaths, so this article examines how the process of invasion and metastasis in cancer development.
Konkretisasi Kuliah Kerja Nyata Membangun Desa Merdeka pada Praktik Interprofessional Education di Fakultas Kesehatan : Sebuah Tinjauan Kualitatif Devin Mahendika; Ema Julita; Panji Nalendra Hafizh Mahardika Stevan
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 1 (2023): Volume 21 No. 1 (Januari - Juni 2023) Essential: Essence of Scientific Medical J
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i1.104058

Abstract

ABSTRACT Introduction: Interprofessional Education (IPE) is a systematic pattern of adult interdisciplinary learning patterns to optimize health services. This research has a direction and aims to see the concretization of the Real Work Lecture (KKN) program to Build Independent Villages at the health faculty. Method: This research is a qualitative research, observational descriptive type. Samples were taken using a purposive sampling method. Result: From this research, it was found that the KKN for Developing Independent Villages has helped a lot in the practice of implementing IPE. It is evident from the results of the research that the same understanding is obtained from knowing all about adminsitration and implementation of IPE which has had an impact on the implementation of the health work program in the village environment for the implementing elements themselves. Discussion: The IPE learning concept teaches that two or more health professions work together in optimizing health services, pursuing competency knowledge, skills, attitudes, and teamwork. This form is applied in the Community Service Program to Build an Independent Village by providing the widest possible opportunity for participants to actively participate in the health development. Conclusion: All elements agree that this activity has a positive impact on the implementation of IPE, this program which makes the implementation of IPE successful. It is necessary in the future to make better improvements both in terms of important goals, the big picture, and even the process of realizing health in helping government performance. Keywords: Desa Merdeka, IPE, KKN
PLK1 Inhibitor sebagai Novel Terapi untuk Kanker Payudara Triple-Negative Louis Felix Djuanda; Jennifer Nathalie Kurniawan; Wilbert Purnamsidi
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 2 (2024): Volume 21 No. 2 (Juli - Desember 2023) Essential: Essence of Scientific Medical
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i2.109717

Abstract

Introduction: The prevalence of Breast Cancer has increased throughout the years. The disease also carries a high risk of mortality. The receptors found on breast cancer cells are essential considerations in determining effective therapy and prognosis. Triple Negative Breast Cancer (TNBC) is a subtype of breast cancer that does not express most of the receptors that usually expressed by breast cancer cells. This subtype has high mortality, one of which is due to limited therapeutic options and low efficacy, therefore increasing the need of new therapy for TNBC. Discussion: Overexpression of polo-like kinase 1 (PLK1) is associated with poor prognosis in TNBC. Excessive PLK1 activity causes high cell proliferation and increases cell proliferation stress so that cell chromosome instability can occur. PLK1 inhibitors work by affecting the cell cycle and apoptosis of cancer cells. Currently, the metabolic mechanism of PLK1 inhibitors is not clearly known, but it has been proven that absorption through oral administration is quite good. Side effects from using PLK1 inhibitors are common, but most can be managed Conclusion: Considering the limited treatment options for TNBC and the relatively good efficacy of PLK1 inhibitors, this encourages the recommendation to use PLK1 as a TNBC therapy, especially in patients with therapy resistance, regardless of the side effects that can be caused.
KARAKTERISTIK IMAGING CT-SCAN PADA PENDERITA BATU GINJAL DAN BATU SALURAN KEMIH DI RSUP PROF NGOERAH TAHUN 2021-2022 I Gede Agus Pradana; Pande Putu Yuli Anandasari; Ni Nyoman Margiani; Dewa Gde Mahiswara Suadiatmika
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 2 (2024): Volume 21 No. 2 (Juli - Desember 2023) Essential: Essence of Scientific Medical
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i2.109214

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Batu ginjal atau dikenal dalam dunia kedokteran sebagai nefrolitiasis adalah kondisi terbentuknya batu di pelvis renalis. Batu yang masuk ke dalam sistem pengumpulan urin meliputi ureter, vesika urinaria, dan uretra disebut dengan urolitiasis. Gold standar untuk menegakkan diagnosis batu ginjal dan batu ureter adalah CT-Scan dengan parameter penilaian densitas jenis batu yang digunakan adalah Hounsfield unit (HU). Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif retrospektif dengan rancangan cross-sectional. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Tempat penelitian di RSUP Prof Ngoerah selama 6 bulan menggunakan teknik total sampling. Pengolahan data menggunakan SPSS ver. 25 dengan analisis univariat. Hasil: Data sekunder rekam medis CT-Scan pada Penderita Batu Ginjal dan Batu Saluran Kemih di RSUP Prof Ngoerah Tahun 2021-2022 didapatkan 123 sampel dan 89 sampel memenuhi kriteria inklusi Pembahasan: Berdasarkan kelompok jenis kelamin paling banyak ditemukan yaitu jenis kelamin laki-laki sebanyak 55 pasien (61.8%). Berdasarkan kelompok usia, paling banyak ditemukan pada kelompok usia 51-60 tahun sebanyak 27 pasien (30.3%). Berdasarkan Lokasi batu, terbanyak ditemukan di kaliks bawah sebanyak 33 pasien (37.1%). Berdasarkan ukuran batu paling banyak yaitu < 5 mm sebanyak 24 pasien (27.0%). Berdasarkan pelebaran calyces, mayoritas tidak ditemukan sebanyak 51 pasien (57.3%). Berdasarkan pelebaran ureter, mayoritas tidak ditemukan sebanyak 68 pasien (76.4%). Kesimpulan: karakteristik dominan ditemukan pada jenis kelamin laki-laki, kelompok usia 51-60 tahun, lokasi kaliks bawah, densitas HU 200-450, ukuran batu < 5 mm, tidak ditemukan pelebaran calyces dan ureter. Kata kunci : Batu ginjal, Batu ureter, CT-Scan
HUBUNGAN ANTARA PANTENSI FORAMEN OVALE DENGAN KEJADIAN DECOMPRESSION SICKNESS Ananda Rizkia; Donna Diva Widyantari; Nabila Indah Shofiyanti; Ni Pt Wr Pradnya Nirmala Putri; Arfi Syamsun
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 1 (2023): Volume 21 No. 1 (Januari - Juni 2023) Essential: Essence of Scientific Medical J
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i1.100663

Abstract

Background: Decompression sickness (DCS) is a condition where bubbles form in the blood from dissolved gasses (usually nitrogen) which cause tissue and blood vessel injury due to a decrease in environmental pressure. One of the factors that can increase the incidence of DCS is the presence of patent foramen ovale (PFO) in divers. Method: This literature review is a study systematic review, the type used is the original article obtained through the database PubMed and ProQuest. We use the keywords "decompression sickness," "divers with a patent foramen ovale," "divers without patent foramen ovale," and "risk" to find the articles. After tracing, a total of 303 articles were obtained and then sorted by taking into account the exclusion and inclusion criteria so that the final number obtained was two articles. Results: :This systematic review, reviewed two studies with a total of 48 subjects.Patent foramen ovale (PFO) significantly related to the risk of occurrence of events decompression sickness (DCS). PFO closure reduces the risk of DCS events associated with PFO so that divers with PFO who have experienced DCS and undergo PFO closure, do not need to stop diving after intervention. Conclusion: Divers with closed PFOs or closed shunts have a reduced risk of experiencing DCS. In these divers DCS is largely non-recurring, so they can return to dives indefinitely.
POTENSI PENGGUNAAN VIRTUAL REALITY DALAM PERSIAPAN PENCITRAAN MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI) UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PADA ANAK I Made Tobias Abdiman; Clara Meyly Tanaji
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 2 (2024): Volume 21 No. 2 (Juli - Desember 2023) Essential: Essence of Scientific Medical
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i2.110014

Abstract

Pendahuluan: Magnetic Resonance Imaging (MRI) sangat penting untuk dilakukan oleh pasien, termasuk pasien anak. Namun, prosedur ini seringkali menimbulkan kecemasan pada anak-anak. Kecemasan dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. Oleh karena itu, diperlukan metode yang efektif untuk mengurangi kecemasan anak-anak sebelum dan selama pencitraan medis. Kajian ini melakukan rangkuman studi terkait potensi penggunaan virtual reality (VR) sebagai metode penanggulangan kecemasan pada anak yang menjalani pencitraan medis Pembahasan: Beberapa studi menunjukkan bahwa VR dapat memberikan pemaparan dan simulasi terkait prosedur MRI yang dapat membantu anak-anak memahami dan mengatasi rasa takut dan ketidakpastian mereka. VR juga dapat memberikan pengalihan perhatian yang imersif dan interaktif melalui permainan yang menarik dan menyenangkan. Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa VR dapat menurunkan tingkat kecemasan anak-anak sebelum dan selama MRI, serta meningkatkan kepuasan dan keterlibatan anak-anak dalam proses pencitraan Simpulan: VR memiliki potensi yang besar dalam persiapan MRI untuk mengurangi kecemasan pada anak-anak. VR dapat memberikan informasi, observasi, pemodelan, dan pemaparan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak-anak dalam menghadapi prosedur MRI. VR juga dapat memberikan distraksi yang efektif dan menyenangkan yang dapat mengalihkan perhatian anak-anak dari rasa sakit dan ketidaknyamanan yang mungkin timbul selama MRI. VR dapat menjadi metode yang inovatif dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas perawatan kesehatan bagi anak-anak yang menjalani pencitraan medis.
ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER IN ADULTS Leonardo Alpha Diaz; Cokorda Bagus Jaya Lesmana
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 2 (2024): Volume 21 No. 2 (Juli - Desember 2023) Essential: Essence of Scientific Medical
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i2.109386

Abstract

Pendahuluan: Attention Deficit-Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan psikiatri yang cukup umum terjadi dimana gangguan ini mempengaruhi fungsi kehidupan sehari-hari seseorang dengan beberapa kondisi, seperti kurangnya perhatian, hiperaktivitas, impulsivitas, dan sulit beristirahat. Pembahasan: Pada beberapa anak, ADHD menetap hingga mereka tumbuh dewasa. ADHD memiliki beberapa dampak buruk pada orang dewasa dan dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka secara signifikan. Orang dewasa dengan ADHD dilaporkan lebih berhubungan dengan pekerjaan yang tidak stabil, kurang beprestasi secara akademik, kecelakaan lalu lintas, perceraian, kriminalitas, dan gangguan penggunaan zat. Laki-laki dilaporkan memiliki prevalensi ADHD yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. ADHD dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti genetik, gangguan perkembangan saraf, cedera otak, dan komponen lingkungan. Mendiagnosis ADHD memberikan tantangan tersendiri karena banyaknya komorbiditas yang mengelilinginya, seperti gangguan bipolar, gangguan cemas, depresi, dan lain-lainnya, Terlebih lagi, beberapa orang dilaporkan mendapat diagnosis ADHD saat dewasa yang disebabkan oleh ketidaktepatan diagnosis sebelumnya. Terapi ADHD pada orang dewasa memerlukan terapi farmakologi, terbagi menjadi stimulan dan non-stimulan. Simpulan: Mendiagnosis ADHD dengan segera, memberikan terapi yang tepat, dan menyediakan lingkungan yang empatik bagi pasien akan membantu mereka untuk mengatasi gejala yang dialami dan meningkatkan kualitas hidup.
POTENSI KOMBINASI RUXOLITINIB DENGAN INHIBITOR PI3K/mTOR BEZ235 TERENKAPSULASI NANOKRISTAL KALSIUM KARBONAT PADA PENDERITA POLISITEMIA VERA I Wayan Tegar Raharja Ariawan; I G Mahapraja Divasta; Putu Ayu Pradnya Gita Maharani
Essence of Scientific Medical Journal Vol 21 No 1 (2023): Volume 21 No. 1 (Januari - Juni 2023) Essential: Essence of Scientific Medical J
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v21i1.100185

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Polisitemia vera (PV) merupakan kondisi di mana janus kinase 2 (JAK2) pada sel hematopoietik mengalami hiperaktivasi sehingga terjadi fosforilasi signal transducer and activator of transcription 5 (STAT5) tanpa adanya ligan yang berikatan pada reseptor. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya produksi sel darah yang berlebihan, terutama eritrosit. Hiperaktivasi tersebut disebabkan oleh adanya mutasi V617F pada JAK2 yang mengganggu interaksi domain jak homology 1 (JH1) dengan jak homology 2 (JH2). Polisitemia vera dapat menyebabkan komplikasi berupa thrombosis, hipertensi, dan splenomegaly. Jika berkepanjangan, polisitemia vera dapat berkembang menjadi myelofibrosis. Selain itu, hiperaktivasi JAK2 juga menyebabkan meningkatnya aktivitas phosphatidylinositol 3-kinase (PI3K) yang juga berujung pada fosforilasi STAT5. Pembahasan: Saat ini, terapi polisitemia vera yang banyak digunakan adalah ruxolitinib. Namun, ruxolitinib memiliki kekurangan, yaitu tidak dapat menghambat fosforilasi STAT5 secara sempurna dan dapat meningkatkan risiko reaktivasi herpes zoster yang dapat dihambat oleh inhibitor PI3K. Oleh karena itu, diperlukan suatu terapi alternatif, yaitu kombinasi ruxolitinib dengan PI3K inhibitor, salah satunya adalah dengan BEZ235. BEZ235 merupakan inhibitor PI3K/Mammalian Target of Rapamycin (mTOR) yang berpotensi untuk dikombinasikan dengan ruxolitinib. BEZ235 mampu mencegah inhibisi fosforilasi STAT5 yang tidak sempurna. Akan tetapi, BEZ235 memiliki bioavailibilitas yang rendah sehingga perlu dilakukan upaya enkapsulasi, salah satunya dengan menggunakan nanokristal CaCO3. Secara keseluruhan, kombinasi ruxolitinib dengan BEZ235 menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian obat tanpa kombinasi. Simpulan: Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai potensi BEZ235 terenkapsulasi nanokristal CaCO3 yang dikombinasikan dengan ruxolitinib terhadap potensinya sebagai terapi polisitemia vera

Page 10 of 11 | Total Record : 103